Anda di halaman 1dari 115

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Triacetin (C9H14O6) dikenal juga sebagai 1,2,3-triacetoypropane atau
glycerin triacetate. Triacetin banyak digunakan dalam industri farmasi, kosmetik
dan bahan bakar. Dalam biodiesel, triacetin digunakan sebagai bahan tambahan
yang dapat meningkatkan angka cetane untuk menurunkan emisi oksida nitrogen
ke tingkat emisi yang dapat diterima. Penambahan 10% triacetin dalam biodiesel
dapat meningkatkan kinerja mesin dibandingkan dengan biodiesel murni. Bahan
baku yang digunakan untuk memproduksi triacetin adalah gliserol hasil samping
dari industi biodiesel. Pada laporan sebelumnya telah dibahas neraca massa dan
energi, perancangan reaktor, perancangan alat pemisahan dan perancangan alat
perpindahan panas. Untuk melengkapi perancangan pabrik triacetin ini diperlukan
penanganan aliran dan bahan. Hal ini merupakan bagian terpenting dalam suatu
perancangan pabrik.
Bagian dari unit penanganan aliran dan bahan didalam proses produksi
triacetin ini terdiri dari tangki penyimpanan bahan baku maupun produk, pompa,
dan sistem perpipaan Tangki penyimpanan digunakan untuk menampung bahan
baku dan produk sebelum dialirkan ke unit proses lainnya. Pompa digunakan
untuk mengalirkan bahan baku ke tangki ataupun reaktor proses. Sistem perpipaan
digunakan untuk menghubungkan tiap-tiap unit proses digunakan dalam proses
produksi triacetin.

1.2 Tujuan
Tujuan perancangan adalah untuk memperoleh desain tangki dan pompa
yang paling optimal dengan perhitungan daya pompa, serta kebutuhan panjang
pipa dan jumlah valve yang akan digunakan. Selain itu, tujuan dari perancangan
ini adalah untuk mengetahui pola aliran serta distribusi kecepatan, temperatur, dan
tekanan fluida pada pompa maupun tangki.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tangki Penyimpanan


Tangki penyimpanan atau storage tank merupakan bagian yang penting
dalam suatu proses industri kimia karena tangki penyimpanan tidak hanya menjadi
tempat penyimpanan bagi produk dan bahan baku tetapi juga menjaga kelancaran
ketersediaan produk dan bahan baku serta dapat menjaga produk atau bahan baku
dari kontaminan yang dapat menurunkan kualitas dari produk atau bahan baku.
Tangki penyimpanan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan
tekanannya (tekanan internal), yaitu:
1. Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)
2. Tangki Bertekanan (Pressure Tank)

2.1.1 Tangki Atmosferik (Atmospheric Tank)


Tangki atmosferik merupakan tangki yang berfungsi sebagai tempat
penyimpanan fluida pada tekanan kisaran tekanan atmosfer, terdapat beberapa
jenis tangki tekanan rendah ini yaitu :
1. Fixed Cone Roof Tank
Digunakan untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan
tekanan uap rendah atau amat rendah (mendekati atmosferik) atau dengan kata
lain fluida yang tidak mudah menguap, namun pada literatur lainnya menyatakan
bahwa fixed roof (cone atau dome) dapat digunakan untuk menyimpan semua jenis
produk (crude oil, gasoline, benzene, fuel dan lain–lain) termasuk produk atau
bahan baku yang bersifat korosif, mudah terbakar, ekonomis bila digunakan
hingga volume 2000 m3, diameter dapat mencapai 300 ft (91.4 m) dan tinggi 64
ft (19.5 m). Bentuk fixed cone roof with internal floating roof dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
2. Fixed Dome Roof Tank

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Bentuk tutupnya cembung, ekonomis bila digunakan dengan volume> 2000
m3 dan bahkan cukup ekonomis hingga volume 7000 m3 (dengan D< 65 m),
kegunaannya untuk menimbun atau menyimpan berbagai jenis fluida dengan
teka
nan
uap
ren
dah
atau
ama
t
ren
dah
(m
end
ekat
i
atmosferik) serta fluida yang tidak mudah menguap. Bentuk tangki tutup cembung
dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Gambar 2.1 Fixed Cone Roof with Internal Floating Roof

Gambar 2.2 Self Supporting Dome Roof

3. Tangki Horizontal
Tangki ini dapat menyimpan bahan kimia yang memiliki tingkat penguapan
rendah (low volatility), dengan tekanan uap tidak melebihi 5 psi, diameter dari
tangki dapat mencapai 12 feet (3.6 m) dengan panjang mencapai 60 feet (18.3 m).
Bentuk tangki horizontal dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Tangki Horizontal

2.1.2 Tangki Bertekanan (Pressure Tank)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Tangki bertekanan dapat menyimpan fluida dengan tekanan uap lebih dari
11,1 psi dan umumnya fluida yang disimpan adalah produk–produk minyak
bumi.
1. Tangki peluru (bullet tank)
Tangki ini sebenarnya lebih sebagai pressure vessel, berbentuk horizontal
dengan volume maksimum 2000 barrel biasanya digunakan untuk menyimpan
LPG, LPG, Propane, Butane, H2, ammonia dengan tekanan diatas 15 psig. Bentuk
tangki peluru dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Tangki Peluru

2. Tangki bola (spherical tank)


Pressure vessel yang digunakan untuk menyimpan gas–gas yang dicairkan
seperti LPG, O2, N2 dan lain–lain bahkan dapat menyimpan gas cair tersebut
hingga mencapai tekanan 75 psi, volume tangki dapat mencapai 50000 barrel,
untuk penyimpanan LNG dengan suhu -190 (cryogenic), tangki dibuat berdinding
double dimana diantara kedua dinding tersebut diisi dengan isolasi seperti
polyurethane foam, tekanan penyimpanan diatas 15 psig. Bentuk tangki bola dapat
dilihat pada Gambar 2.5.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Gambar 2.5 Tangki Bola

3. Dome Roof tank


Untuk menyimpan bahan–bahan yang mudah terbakar, meledak, dan mudah
menguap seperti gasoline, bahan disimpan dengan tekanan rendah 0.5–15 psig.
Bentuk tangki dome roof dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Dome Roof Tank

Terdapat juga tangki penyimpanan khusus yang digunakan untuk


menyimpan liquid (H2, N2, O2, Ar, CO2) pada temperature yang sangat rendah
(cryogenic), dimana untuk jenis tangki ini diperlukan isolasi (seperti pada
spherical tank) dan dioperasikan pada tekanan rendah.

2.2 Pompa
Pompa adalah mesin fluida yang digunakan untuk mengalirkaan fluida
inkompresible dari suatu tempat ketempat yang lain, dari suatu tempat yang

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
rendah ketempat yang lebih tinggi atau dari tekanan yang rendah ke tekanan yang
lebih tinggi. Dalam hal ini pembahasan pompa tidak terlepas dari pembahasan
pipa isap (suction pipe) dan pipa tekan (discharge) yang secara keseluruhan juga
tentang pemompaan (pumping system). Pompa memiliki dua kegunaan utama:
 Memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lainnya (misalnya air dari
aquifer bawah tanah ke tangki penyimpan air)
 Mensirkulasikan cairan sekitar sistem (misalnya air pendingin atau pelumas
yang melewati mesin-mesin dan peralatan)
Pompa hadir dalam berbagai ukuran untuk penggunaan yang luas. Secara
umum, pompa-pompa dapat digolongkan menurut prinsip operasi dasarnya,
seperti yang dilihatkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7 Diagram Berbagai Jenis Pompa

2.2.1 Pompa Dinamik


Pompa ini disebut juga dengan “Non Positive Displacement Pump“, pompa
tekanan dinamis terdiri dari poros, sudu–sudu impeller, rumah volut, dan saluran
keluar. Energi mekanis dari luar diberikan pada poros pompa untuk memutar
impeller. Akibat putaran dari impeller menyebabkan head dari fluida menjadi
lebih tinggi karena mengalami percepatan.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1. Pompa Sentrifugal
Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan dalam
fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal
ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel
melalui lintasan lengkung (melingkar). Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal
ialah sebagai berikut:
 Gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi
luar sehingga kecepatan fluida meningkat
 Kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh casing pompa (volute atau
diffuser) menjadi tekanan atau head
Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe positive
displacement. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa positive
displacement terletak pada laju alir discharge yang dihasilkan oleh pompa. Laju
alir discharge sebuah pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya head
atau tekanan sedangkan laju alir discharge pompa positive displacement adalah
tetap dan tidak bergantung pada head-nya.
Didalam titik perencanaan dengan petunjuk notasi besarnya daya untuk alat
penggerak adalah:
P yang perlu 1 = V1 . φ .g . HB1 /η

Dalam hal ini H statik + tahanan pipa. Dengan kecilnya pembekuan katup
pencekikan berakibat kapasitas fluida didalam saluran tekanan berkurang menjadi
V3 maka :
P yang perlu 3 = V3 . Q . g . (HB3 + Hv3) /η

Bagaimanapun dayanya akan naik sebagai akibat pengaturan ini, tempat dari
instalasi tidak berubah dan disini ada tambahan Hv3.

Cara kerja pompa sentrifugal :


Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana
dalam berbagai proses pabrik. Gambar 8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ini beroperasi
 Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam
hal jet pump oleh tekanan buatan.
 Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga
menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan
tinggi.
 Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin
digunakan cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner
mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.

Gambar 2.8 Pompa Sentrifugal

2.2.2 Pompa Perpindahan Positif


Pompa perpindahan positif dikenal dengan caranya beroperasi: cairan
diambil dari salah satu ujung dan pada ujung lainnya dialirkan secara positif untuk
setiap putarannya. Pompa perpindahan positif digunakan secara luas untuk
pemompaan fluida selain air, biasanya fluida kental. Pompa perpindahan positif
selanjutnya digolongkan berdasarkan cara perpindahannya:
1. Pompa Rotary
Jika perpindahan dilakukan oleh gaya putaran sebuah gir, cam atau baling-
baling dalam sebuah ruangan bersekat pada casing yang tetap. Pompa rotary
selanjutnya digolongkan sebagai gir dalam, gir luar, lobe, dan baling-baling
dorong dll. Pompa-pompa tersebut digunakan untuk layanan khusus dengan
kondisi khusus yang ada di lokasi industri.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pompa rotary terdiri dari rumah pompa yang diam dan mempunyai roda
gigi, baling–baling, piston, nok (cam), segmen, sekrup da lain sebagainya yang
beroperasi dalam ruang bebas (cleareance) yang sempit. Sebagai ganti cairan pada
pompa sentrifugal, pompa rotary akan menerapkan cairan, mendorongnya melalui
rumah pompa yang tertutup, hampir sama dengan piston pompa torak. Akan tetapi
tidak seperti pompa torak, pompa rotary mengeluarkan cairan dengan aliran yang
lancar (smooth). Sering dianggap pompa untuk cairan kental, pompa rotary bukan
terbatas pada bagian ini saja. Pompa ini akan mengalirkan hampir setiap cairan
yang tidak mengandung bahan – bahan padat atraktif dan keras.
Susunan penggerak pompa rotary untuk design aneka poros (multishaft)
terdiri dari dua jenis. Elemen pemompa pada poros yang digerakkan dapat
menggerakkan elemen pasangannya pada poros yang bebas akan tetapi, bila
bahan–bahan abrasive yang ada dalam cairan itu dapat menyebabkan keausan
yang berlebihan atau bila elemen pemompa itu fleksible, roda gigi pengatur waktu
(timing gear) akan menggerakkan poros yang bebas tadi. Ini akan memungkinkan
elemen–elemen pemompa beropersi dalam ruang bebas yang sempit tanpa
terjadinya persentuhanyang keras.

Gambar 2.9 Pompa rotary 2 cuping, 3 cuping, dan 4 cuping

2. Pompa Reciprocating
Jika perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa
reciprocating hanya digunakan untuk pemompaan cairan kental dan sumur
minyak. Pompa bolak–balik mempunyai bagian utama berupa torak atau
diafragma yang bergerak bolak–balik didalam selinder untuk dapat mengalirkan
fluida. Pompa ini dilengkai dengan katup–katup, dimana fluida bertekanan rendah

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
di hisap melalui katup hisap ke ruang selinder, kemudian ditekan oleh torak atau
diafragma hingga tekanan statisnya naik dan sanggup mengalirkan fluida keluar
melalui katup tekan.
Pompa bolak–balik memiliki langkah–langkah kerja, pada langkah hisap
maka terjadi kevakuman di dalam ruang silinder katup hisap terbuka maka cairan
masuk ke ruang silinder, pada saat langkah tekan katup hisap tertutup dan katup
keluar terbuka, sehingga fluida terdesak dan tekanan menjadi naik, kemudian
aliran keluar melalui saluran keluar. Proses tersebut berlangsung terus–menerus
selama pompa bekerja.

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
BAB III
DASAR PERANCANGAN ALAT

3.1 Pompa
Jenis pompa yang digunakan pada proses produksi triacetin dari gliserol
adalah pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal ini lebih banyak digunakan daripada
jenis displacement karena memiliki kelebihan, seperti: harganya murah, biaya
pemeliharaan relatif murah, membutuhkan lebih sedikit ruang pada saat
pemasangannya, dan aliran yang dihasilkan lebih seragam. Material yang
digunakan untuk konstruksi pompa adalah cast iron karena bahan ini cukup stabil
dan efisien digunakan. Data yang dibutuhkan untuk menentukan pompa yang
dibutuhkan:
1. Densitas Fluida
Densitas campuran fluida apabila fluida yang dipompakan merupakan
campuran dari beberapa fluida, dapat dihitung menggunakan persamaan:

ρ campuran = x1. ρ1 + x2. ρ2 ................................................. (3.1)

Keterangan:
ρcampuran = densitas campuran fluida (lb/ft3, kg/m3)
X1 = komposisi fluida 1 dalam campuran
ρ1 = densitas fluida 1 (lb/ft3, kg/m3)
X2 = komposisi fluida 2 dalam campuran
ρ2 = densitas fluida 2 (lb/ft3, kg/m3)

untuk menghitung densitas masing-masing komponen kimia yang mempunyai


suhu yang berbeda-beda maka gunakan rumus densitas (Yaws, 1999):
𝑇
𝜌 = (𝐴 𝑥 𝐵)−(1−𝑇𝑐)^𝑛 ..................................................(3.2)
Keterangan :
ρ = densitas fluida (lb/ft3)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
A, B, n = nilai koefisien dari masing-masing komponen kimia
T = Temperatur (K)
Tc = kritikal Temperatur

2. Viskositas Fluida
Viskositas campuran fluida apabila fluida yang dipompakan merupakan
campuran dari beberapa fluida, dapat dihitung menggunakan persamaan:

μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x 2. ln μ2 )


.............................................(3.3)

μcampuran = viskositas campuran fluida (lb/ft.s, kg/m.s)


X1 = komposisi fluida 1 dalam campuran
μ1 = viskositas fluida 1 (lb/ft.s, kg/m.s)
X2 = komposisi fluida 2 dalam campuran
μ2 = viskositas fluida 2 (lb/ft.s, kg/m.s)

untuk menghitung viskositas masing-masing komponen kimia yang mempunyai


suhu yang berbeda-beda maka gunakan rumus viskositas (Yaws, 1999):
Log10 μ liq = A + B/T + CT + D T2 .............................................. (3.4)
Keterangan:
μ liq = viskositas liquid
A, B, C, D = koefisien dari masing-masing komponen kimia
T = Temperatur

3. Kapasitas Pemompaan
Laju alir volumetric dari fluida yang akan dipompa dihitung menggunakan
Persamaan (3.5)

𝐹
𝑄 = 𝜌...................................................................... (3.5)

Keterangan :

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Q = Laju alir volumetrik (ft3/h, m3/h)
F = Laju alir massa fluida (lbm/h, kg/h)
ρ = Densitas fluida (lbm/ft3, kg/ m3)
Laju alir overdesign harus diperhitungkan untuk mengatasi apabila terjadi
overflow pada pompa, pada penentuan pompa yang dibutuhkan, dipilih overdesign
sebesar 10%, pemilihan ini berdasarkan pertimbangan biaya dibutuhkan untuk
pembelian pompa (Peters and Timmerhaus, 1991).

Qtotal = 1,1 x Q ......................................................... (3.6)

4. Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Untuk perhitungan diameter pipa pada pompa, diasumsikan aliran terbagi
menjadi dua bagian, yaitu aliran laminer dan aliran turbulen (Peters &
Timmerhaus, 1991). Persamaan untuk perhitungan diameter optimum yaitu :
Untuk aliran turbulen :
Di (optimum) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13..................................................... (3.7)
Untuk aliran laminer :
Di (optimum) = 3,0𝑄 0,36 𝜇 0,18..................................................... (3.8)
Keterangan :
Di, (optimum) = diameter optimum, inch
Q = kapasitas pemompaan, lb/jam
ρ = densitas fluida, lbm/ft3
μ = viskositas, cp
Berdasarkan data yang tersedia pada Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih
nominal size pipe yang mendekati nilai diameter pipa optimum, dengan
menggunakan materialnya yaitu commersial steel pipe yang merupakan jenis pipa
yang sering digunakan dan schedule number yang digunakan yaitu 40 karena
menggunakan standard pipa didapatkan :
 ID (Inside Diameter), in
 OD (Outside Dimater), in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 At (Flow Area per Pipe), in2
Penentuan kecepatan linier aliran fluida yang pada pompa dihitung
menggunakan persamaan
𝑞
𝑉 = 𝐴𝑡.......................................................... (3.9)

Keterangan :
V = kecepatan aliran linier, m/s
Q = kapasitas, m3/s
At = flow area per pipe, m2
untuk menentukan jenis aliran fluida (keturbulensian fluida) maka Bilangan
Reynold fluida dihitung menggunakan persamaan 2.5-1 (Geankoplis, 1997).

𝐼𝐷 𝜌 𝑣
𝑁𝑅𝑒 = ................................................... (3.10)
𝜇

Keterangan :
ID = inside diameter, ft
V = kecepatan aliran linier, ft/s
ρ = densitas fluida, lb/ft3
μ = viskositas, lb/ft.s

5. Friction Loss pada Pipa


Pada saat fluida mengalir dalam pipa, akan terjadi gesekan antara fluida
dengan permukaan bagian dalam pipa sehingga menimbulkan gaya gesek dan
gaya gesek ini akan menyebabkan hambatan pada tekanan pompa, hal inilah yang
disebut dengan friction loss. Apabila kecepatan fluida mengalami perubahan arah,
atau perubahan besar maka akan terjadi friction loss tambahan. Berdasarkan
Genkoplis (1993), Besarnya friction loss yang terjadi pada fluida yang mengalir di
dalam pipa dapat diperkirakan dengan metode berikut:
 Friction loss pada pipa lurus
Penentuan besar friction loss pada aliran yang melewati pipa lurus dihitung
dengan menggunakan fanning friction factor.
Pada aliran laminar, fanning friction factor dihitung menggunakan rumus:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
16
f= ...........................................(3.11)
𝑁𝑅𝑒

Pada aliran turbulen, fanning friction factor ditentukan menggunakan Gambar 3.1

Gambar 3.1 Fanning friction factor fluida yang mengalir dalam pipa.

Besarnya Friction loss yang terjadi pada fluida yang mengalir dalam pipa
lurus dihitung menggunakan persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f ........................................ (3.12)
𝐷 2𝑔𝑐

Keterangan:
Ff : Friction loss pada pipa lurus (lbf.ft/lbm)
f : Fanning friction factor
∆L : Panjang pipa lurus (ft)
D : Inside diameter pipa (ft)
v : kecepatan linier fluida (ft/s)
gc : konstanta gravitasi = 32,174 lbm.ft/lbf.s2

 Sudden enlargement losses


Apabila fluida mengalir dari luas area aliran yang sempit menuju luas area
aliran yang besar, akan terjadi friction loss yang besarnya dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
𝐴 2 𝑣2 𝑣2
hex = (1 − 𝐴1 ) 2 𝛼 𝑔 = Kex ........................... (3.13)
2 𝑐 2 𝛼 𝑔𝑐

Keterangan :
hex : Friction loss (ft. lbf/lbm)
A1 : Luas area aliran 1 (ft2)
A2 : Luas area aliran 2 (ft2)
Kex : Koefisien expansion loss
𝛼 : Pada aliran laminar = 0,5 dan pada aliran turbulen = 1

 Sudden contraction losses


Apanila luas penampang pipa mengalami penyempitan (kontraksi), maka
akan terbentuk pusaran disekitar sudut pipa yang mengalami penyempitanm hal
ini akan menyebabkan terjadinya friction loss tambahan yang besarnya dapat
dihitung menggunakan persamaan:
𝐴 2 𝑣2 𝑣2
hc = 0,55 (1 − 𝐴2 ) 2 𝛼 𝑔 = Kc .................... (3.14)
1 𝑐 2 𝛼 𝑔𝑐

Keterangan :
hc : Friction loss (ft. lbf/lbm)
Kc : Koefisien contraction loss

 Friction loss pada fitting dan valve


Fitting dan valve pada pipa juga menyebabkan gangguan pada aliran dalam
suatu pipa dan menyebabkan terjadinya friction loss tambahan. Friction loss yang
terjadi pada pipa akibat adanya valve dan fitting dapat dihitung menggunakan
persamaan:
𝑣2
hf = Kf .......................................... (3.15)
2 𝛼 𝑔𝑐

Keterangan :
hf : Friction loss (ft. lbf/lbm)
Kf : loss factor pada fitting dan valve

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Tabel 3.1 Loss factor pada fitting dan valve
Frictional loss,
number of velocity Head
Tipe fitting atau valve
Kf
Reynold Number aliran Laminar
Turbulen
50 100 200 1000
Elbow 900 0,75 17 7 2,5 0,85
Tee 1 9 4,8 3 1,4
Globe valve, wide open 6 28 22 17 10
Check valve,swing 2 55 17 9 3,2

 Frictional losses pada mechanical balance equation


Frictional losses dari pipa lurus, enlargement, contraction dan fitting serta
valve dijumlahkan sehingga diperoleh ∑F yang akan digunakan pada
mechanical balance equation yang nantinya berguna untuk mencari daya
pompa
∑F = Ff + hex + hc + hf ...................................... (3.16)
6. Daya pompa
Daya pompa ditentukan dengan Mechanical Energy Balance Equation
(Geankoplis, 1997).
1 𝑔 𝑃2 −𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0 ............................ (3.17)
2.𝑔𝑐 .𝛼 𝑔𝑐 𝜌

Keterangan:
v = Kecepatan alir fluida (m/s, ft/s)
z = Jarak tempuh fluida secara vertical (m, ft)
P = Tekanan (N/m2, atm)
ΣF = Friction loss ( J/kg, ft.lbf/lbm)
Ws = kerja yang diberikan pompa terhadap fluida ( J/kg, ft.lbf/lbm)
g = Percepatan gravitasi (m/s2, ft/s2)

sedangkan kerja yang dihasilkan fluida terhadap pompa (Wp) dihitung


menggunakan persamaan:
𝑊𝑠
Wp = ................................................. (3.18)
−𝜂

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Keterangan :
𝜂 = efisiensi pompa
Daya pompa sebenarnya atau actual Brake horse power (BHP) dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut:
Wp x m
Brake hp = ......................................... (3.19)
550

Keterangan:
Brake hp = Daya actual pompa (kW,hp)
Wp = Shaft work yang diterima pompa (J/kg, ft.lbf/lbm)
m = laju alir massa (kg/s, lbm/s)

Daya motor pompa sebesar:


Bhp
P= ............................................... (3.20)
η𝑚

η𝑚 = efisiensi motor pompa


Efisiensi pompa ditentukan menggunakan Gambar 3.2, sedangkan efisiensi motor
pompa ditentukan menggunakan Gambar 3.3 (Peter dan Timmerhaus, 2003)

Gambar 3.2 Efisiensi pompa sentrifugal

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Gambar 3.3 Efisiensi motor pompa

3.2 Tangki Penyimpanan


Ukuran tangki penyimpanan yang digunakan ditentukan berdasarkan laju
alir bahan yang masuk kedalam tangki, temperatur, tekanan, densitas, dan
lamanya penyimpanan didalam tangki. Dalam perancangan tangki jenis material
yang digunakan untuk merancang tangki penyimpanan pada pra-rancangan ini
adalah Carbon Steel SA 283 Grade C. Pemilihan kontruksi ini didasarkan pada
sifat bahan yang akan disimpan, biaya yang lebih murah, dan jenis Carbon Steel
SA 283 Grade C ini paling banyak digunakan. Untuk pengelasan menggunakan
jenis single-welded butt joint agar pengelasan lebih kuat pada tekanan atmosferik.

3.2.1 Perhitungan Dimensi Tangki


a. Volume Liquid (Brownell and young, 1959

𝐹
VL = 𝜌 x t ......................................................(3.12)
𝑐𝑎𝑚𝑝𝑢𝑟𝑎𝑛

Keterangan :
VL = volume liquid, m3
F = laju alir massa, kg/h

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ρcampuran = densitas campuran (kg/m3)
t = waktu tinggal (h)
b. Volume tangki
VT = (100% + Faktor keamanan(%)) × VL ........................................ (3.13)
c. Dimensi tangki
Dari appendix E Brownell & Young, diambil tangki dengan kapasitas yang
sesuai berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan sehingga diperoleh dimensi
tangki yaitu: Diameter tangki (D), Tinggi tangki (H) dan jumlah course.

3.2.2 Menghitung Tebal Shell (Brownell and Young, 1959)


a. Tinggi cairan

4𝑉
HL = ᴨ𝐷𝐿2 ...................................................(3.14)

Keterangan :
D = inside diameter, m
b. Tekanan hidrostatik (Ph)
Ph = ρ × g × L .........................................(3.15)
c. Tekanan desain ( Pd)
Pd = Ph + Poperasi .........................................(3.16)

d. Tebal shell (ts)


𝜌 𝑥 (𝐻−1)𝑥 12 𝑥 𝐷
ts = + C.....................................(3.17)
2𝑓ή 𝑥 144
𝜋𝑑−𝑤𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡
L= 12𝑛
.................................................... (3.18)

Keterangan :
ts = Tebal shell (in)
ρ = Densitas (lbf/ft3)
f = Tegangan yang diizinkan (psi)
𝞰 = % Efisiensi sambungan
C = Faktor korosi (0,125 in)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
3.2.3 Pemilihan Jenis Head
Untuk bahan baku yang tidak volatile dan tidak terpengaruh dengan adanya
perubahan suhu yang cukup besar dapat disimpan pada tangki silinder dengan atap
berbentuk conical. Atap berbentuk conical biasanya digunakan untuk tangki yang
menyimpan fluida pada tekanan atmosferik dan dapat meminimalkan perubahan
suhu yang terjadi di lingkungan sehingga tidak banyak berpengaruh pada kondisi
fluida yang disimpan dalam tangki.
Torispherical head merupakan jenis tutup yang sering digunakan sebagai
tutup dari vessel yang beroperasi pada tekanan 15 bar. Jenis tutup ini bisa
digunakan untuk tekanan yang lebih tinggi akan tetapi pada tangki yang
beroperasi pada tekanan 10 bar, harga desain torispherical head ini harus
dibandingkan dengan ellipsoidal head. Pada tangki yang beroperasi pada tekanan
15 bar ke atas, biasanya penggunaan jenis tutup ellipsoidal lebih ekonomis
dibanding tutup torispherical.
Hemispherical head merupakan jenis tutup yang paling kuat yang mampu
menahan tekanan 2 kali lebih besar dibanding torispherical head pada ketebalan
yang sama, akan tetapi biaya pembuatan jenis tutup ini lebih mahal dibandingkan
dengan torispherical head.

3.2.4 Menghitung Conical Head


Bahan baku dan produk akan disimpan dalam kondisi temperature 300 C dan
tekanan 1 atm, sehingga jenis tutup yang digunakan pada perancangan tangki
bahan baku dan produk yaitu conical head.
Bentuk atap yang digunakan adalah conical. Besar sudut elemen conical dihitung
dengan persamaan:
D
- Sin θ = ...................................(3.19)
430 th

Asumsikan nilai th
Hitung nilai θ
Kemudian dilakukan pengujian kelayakan tebal tutup dengan menggunakan
persamaan:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
𝑡 1
fallowable = 1,5 x 106 𝑟 ≤ 3 yield point ........................ (3.20)

keterangan:
fallowable = compressive stress yang diizinkan, psi
th = tebal head, in
r = jari jari lekukan, in

6𝐷
r = 𝑠𝑖𝑛 θ ................................................ (3.21)

Berdasarkan Tabel 3.1 Brownell & Young (1959), untuk material carbon steel
SA-283 Grade C diperoleh yield point sebesar 30000 psi, sehingga diperoleh:
Nilai fallowable < 10000
Sehingga asumsi th dapat dipakai.

Tinggi atap conical dapat dihitung menggunakan persamaan:


OA
tan θ = 0,5 D ............................................ (3.22)

Tinggi total = tinggi silinder + tinggi head + tebal shell ..................... (3.23)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Glycerol Storage Tank Kode
Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku Gliserol T-101

Data Perhitungan
Tekanan, P : 1 atm = 101,32 kPa
Temperature, T : 300C = 303,15 K
Laju alir massa, F : 489,17 kg/jam = 1078.63 lbm/jam
Waktu penyimpanan : 1 bulan = 720 jam
Densitas Gliserol : 1263,6 kg/m3 = 78,85 lbm/ft3

1. Perhitungan Kapasitas Tangki


F
Laju alir volumetric, V =
ρ
489,17 kg/jam
=
1263,6 kg/m3

= 0,387 m3/jam = 1,075 x 10-4 m3/s

Di,optimum nozzle pengeluaran = 0,363 mv0,45 ρ0,13


= 0,363 x (1,075 x 10-4)0,45 x (1263,6)0,13
= 0,015 m = 0,6 in

Digunakan pipa standar 0,75 in schedule 40 dengan spesifikasi:


OD = 1,050 in = 26,67 x10-3 m
ID = 0,824 in = 20,93 x10-3 m
At = 0,534 in2 = 1,961 x10-4 m2

Volume liquid, VL =Vxt


= 0,387 m3/jam x 720 jam
= 278,73 m3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Untuk perancangan tangki penyimpanan, diambil faktor keamanan 10%, maka
volume tangki sebesar:
Volume tangki, VT = 1,1 x VL
= 1,1 x 278,73 m3
= 278,73 m3 = 10827,66 ft3= 1928,528 bbl

Dari Appendix E Brownell & Young (1959), dipilih tangki dengan kapasitas 2010
bbl, dimensi tangki tersebut:
Tinggi tangki, H = 36 ft = 10,98 m
Diameter tangki, D = 20 ft = 6,1 m
Jumlah Course =6

Tinggi liquid dapat dihitung menggunakan persamaan dari Brownell dan Young:
Tinggi liquid, HL = 4 VL /π.D2
= 4 x 10827,66 ft3 /π.362
= 34,483 ft

2. Perhitungan Tekanan Design


Poperasi = 1 atm = 14,7 psi
g
Phidrostatis = ρ 𝑥 𝑔 𝑥 HL
𝑐

32.174 ft/𝑠 2
= 78,85 lbm/ft3 x 𝑙𝑏𝑚 .𝑓𝑡 x 34,483 ft
32.174
𝑙𝑏𝑓 .𝑠2

= 2718,937 lbf/ft2
= 18,88 psi = 1,28 atm

Tekanan design dapat dihitung menggunakan persamaan


Pdesign = Phidrostatis + Poperasi
= 18,88 psi + 14,7 psi
= 33,58 psi

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Faktor keamanan 10%, sehingga tekanan totalnya menjadi:
Ptotal = 1,1 x Pdesign
= 1,1 x 33,58 psi
= 36,94 psi = 2,51 atm

3. Perhitungan Tebal Dinding Tangki (ts)


Dari Brownell dan Young (1959), spesifikasi bahan konstruksi yang digunakan
adalah :
Jenis plate : Carbon steel SA-283 Grade C
Tegangan diizinkan, f : 12650 psi
Jenis sambungan : Single-welded butt joint
Efisiensi sambungan E : 80%
Faktor korosi, c : 0,125 in/tahun
Umur pakai alat : 10 tahun

Tebal shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


P (H−1) x 12 D
ts1 = +𝑐
2 𝑓 E 144

36,94 psi (36−1)x 12 x 20


= + (0,125 in/tahun x
2 x 12650 psi x 0.8 x 144

10tahun)
= 1,356 in

Panjang shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


𝜋 (𝐷+2𝑡𝑠)− 𝑤𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡
Ls1 = 12𝑛
5
3.14 𝑥 243,38 −10 ( )
32
=
12(10)

= 6.34375 ft

ts2 = 1,338 in
Ls2 = 6,34279 ft
ts3 = 1,31996 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Ls3 = 6,34183 ft

ts4 = 1,30171 in
Ls4 = 6,341 ft

ts5 = 1,28346
Ls5 = 6,33992 ft

ts6 = 1,26521 in
Ls6 = 6,33897 ft

Karena tangki flat bottom, maka tb = ts1


tb = 1,356 in

4. Perhitungan Diameter Luar Tangki (OD)


Diameter luar tangki dapat dihitung menggunakan persamaan:
OD = ID + 2ts
= 240 + 2 x 1,356
= 242,712 in = 6,169 ft

5. Perhitungan Tebal Head (th)


Bentuk atap yang digunakan adalah conical. Besar sudut elemen conical dihitung
dengan persamaan:
D
- Sin θ =
430 th

Asumsi th = ts6 = 1,26521 in


Maka –sin θ = 0,4411
θ = 26,180

Kemudian dilakukan pengujian kelayakan tebal tutup dengan menggunakan


persamaan:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
𝑡 1
fallowable = 1,5 x 106 𝑟 ≤ 3 yield point

keterangan:
fallowable = compressive stress yang diizinkan, psi
th = tebal head, in
r = jari jari lekukan, in

6𝐷 6 𝑥 240
r = 𝑠𝑖𝑛 θ = 𝑠𝑖𝑛 26,18 = 3263,88 in

Berdasarkan Tabel 3.1 Brownell & Young (1959), untuk material carbon steel SA-
283 Grade C diperoleh yield point sebesar 30000 psi, sehingga diperoleh:
fallowable = 581,46 psi
Nilai fallowable < 10000
Sehingga asumsi th = 1,26521 in dapat dipakai.

6. Perhitungan Tinggi Total Tangki


Tinggi atap conical dapat dihitung menggunakan persamaan:
OA
tan θ = 0,5 D

Tingi atap conical, OA = 58,995 in

Tinggi total tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :


Ht = H + OA + tb
= 432 + 58,995 + 1,356
= 492,351 in = 41,03 ft = 12,514 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Acetic Acid Storage Tank Kode
Fungsi Tempat penyimpanan bahan baku asam asetat T-102

Data Perhitungan
Tekanan, P : 1 atm = 101,32 kPa
Temperature, T : 300C = 303,15 K
Laju alir massa, F : 2870,819 kg/jam = 6330,157 lbm/jam
Waktu penyimpanan : 1 bulan = 720 jam
Densitas asam asetat : 1048,02 kg/m3 = 65,396 lbm/ft3

1. Perhitungan Kapasitas Tangki


F
Laju alir volumetric =
ρ
2870,819 kg/jam
=
1048,02 kg/m3

= 2,739 m3/jam = 7,609x10-4 m3/s

Di,optimum nozzle pengeluaran = 0,363 mv0,45 ρ0,13


= 0,363 x (7,602x10-4)0,45 x (1049)0,13
= 0,0354 m = 0,899 in

Digunakan pipa standar 1 in, schedule 40 dengan spesifikasi:


OD = 1,315 in = 33,40x10-3 m
ID = 1,049 in = 26,64x10-3 m
At = 0,865 in2 = 5,574x10-4 m2

Volume liquid (VL) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:


Volume liquid, VL =Vxt
= 2,739 m3/jam x 720 jam
= 1972,281 m3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Untuk perancangan tangki penyimpanan, diambil faktor keamanan 10%, maka
volume tangki sebesar:
Volume tangki, VT = 1,1 x VL
= 1,1 x 1972,281 m3
= 2169,509 m3 = 76616,2 ft3
= 13646,21 bbl

Dari Appendix E Brownell & Young, dipilih tangki dengan kapasitas 1260 bbl,
dimensi tangki tersebut:
Diameter tangki, D = 50 ft
Tinggi tangki, H = 42 ft
Course =7

Tinggi liquid dapat dihitung menggunakan persamaan dari Brownell dan Young:
4 VL
Tinggi liquid, HL =
π 𝐷2
4 x 76616,2
=
π 502
= 39,04 ft

2. Perhitungan Tekanan Design


Poperasi = 1 atm = 14,7 psi
g
Phidrostatis = ρ 𝑥 𝑔 𝑥 HL
𝑐

32.174 ft/𝑠 2
= 65,396 lbm/ft3 x 𝑙𝑏𝑚 .𝑓𝑡 x 39,04 ft
32.174
𝑙𝑏𝑓 .𝑠2

= 2553,084 lbf/ft2
= 17,73 psi

Tekanan design dapat dihitung menggunakan persamaan


Pdesign = Phidrostatis + Poperasi
= 17,73 psi + 14,7 psi

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 32,43 psi

Faktor keamanan 10%, sehingga tekanan totalnya menjadi:


Ptotal = 1,1 x Pdesign
= 1,1 x 32,43 psi
= 35,67 psi

3. Perhitungan Tebal Dinding Tangki (ts)


Dari Brownell dan Young (1959), spesifikasi bahan konstruksi yang digunakan
adalah :
Jenis plate : Carbon steel SA-283 Grade C
Tegangan diizinkan, f : 12650 psi
Jenis sambungan : Single-welded butt joint
Efisiensi sambungan E : 80%
Faktor korosi, c : 0,125 in/tahun
Umur pakai alat : 10 tahun

Tebal shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


P (H−1) x 12 D
ts1 = +𝑐
2 𝑓 E 144

35,67 psi (42−1)x 12 x 50


= + (0,125 in/tahun x
2 x 12650 psi x 0.8 x 144

10tahun)
= 1,55108 in

Panjang shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


𝜋 (𝐷+2𝑡𝑠)− 𝑤𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡
Ls1 = 12𝑛
5
3.14 𝑥 243,38 −10 ( )
32
= 12(10)

= 15,78251 ft

ts2 = 1,50702 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Ls2 = 15,7802 ft
ts3 = 1,46296 in
Ls3 = 15,7779 ft

ts4 = 1,418899 in
Ls4 = 15,7756 ft

ts5 = 1,374838 in
Ls5 = 15,77328 ft

ts6 = 1,330778 in
Ls6 = 15,77097 ft

ts7 = 1,286717 in
Ls7 = 15,76866 ft
Karena tangki flat bottom, maka tb = ts1
tb = 1,55108 in

7. Perhitungan Diameter Luar Tangki (OD)


Diameter luar tangki dapat dihitung menggunakan persamaan:
OD = ID + 2ts
= 600 + 2 x 1,55108
= 603,10216 in

8. Perhitungan Tebal Head (th)


Bentuk atap yang digunakan adalah conical. Besar sudut elemen conical dihitung
dengan persamaan:
D
- Sin θ =
430 th

Asumsi th = 2ts7 = 3,1 in


Maka –sin θ = 0,4498

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
θ = 26,730

Kemudian dilakukan pengujian kelayakan tebal tutup dengan menggunakan


persamaan:
𝑡 1
fallowable = 1,5 x 106 𝑟 ≤ 3 yield point

keterangan:
fallowable = compressive stress yang diizinkan, psi
th = tebal head, in
r = jari jari lekukan, in

6𝐷 6 𝑥 240
r = 𝑠𝑖𝑛 θ = 𝑠𝑖𝑛 26,73 = 8003,794 in

Berdasarkan Tabel 3.1 Brownell & Young (1959), untuk material carbon steel SA-
283 Grade C diperoleh yield point sebesar 30000 psi, sehingga diperoleh:
fallowable = 580,97 psi
Nilai fallowable < 10000
Sehingga asumsi th = 3,1 in dapat dipakai.

9. Perhitungan Tinggi Total Tangki


Tinggi atap conical dapat dihitung menggunakan persamaan:
OA
tan θ = 0,5 D

Tingi atap conical, OA = 151,08 in

Tinggi total tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :


Ht = H + OA + tb
= 432 + 151,08 + 1,356
= 492,351 in = 41,03 ft = 12,514 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Propyl Acetate Storage Tank Kode
Fungsi Tempat penyimpanan propil asetat T-103

Data Perhitungan
Tekanan, P : 1 atm = 101,32 kPa
Temperature, T : 300C = 303,15 K
Laju alir massa, F : 1646,07 kg/jam = 3629,584 lbm/jam
Waktu penyimpanan : 30 hari = 720 jam
Densitas propil asetat : 888 kg/m3 = 55,41 lbm/ft3

1. Perhitungan Kapasitas Tangki


F
Laju alir volumetric =
ρ
1646,07 kg/jam
=
888 kg/m3

= 1,854 m3/jam = 5,149x10-4 m3/s

Di,optimum nozzle pengeluaran = 0,363 mv0,45 ρ0,13


= 0,363 x (5,149x10-4)0,45 x (888)0,13
= 0,0291 m = 0,738 in

Digunakan pipa standar 0,75 in, schedule 40 dengan spesifikasi:


OD = 1,050 in = 26,67x10-3 m
ID = 0,824 in = 20,93x10-3 m
At = 0,533 in2 = 3,441x10-4 m2

Volume liquid (VL) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:


Volume liquid, VL =Vxt
= 5,149x10-4 m3/s x 720 s
= 1334,6514 m3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Untuk perancangan tangki penyimpanan, diambil faktor keamanan 10%, sehingga
volume tangki yang dibutuhkan sebesar:
Volume tangki, VT = 1,1 x VL
= 1,1 x 1334,6514 m3
= 1468,1165 m3
= 9234,4527 bbl
= 51846,534 ft3

Dari Appendix E Brownell & Young, dipilih tangki dengan kapasitas 9250 bbl,
dimensi tangki tersebut:
Diameter tangki, D = 35 ft
Tinggi tangki, H = 54 ft
Course =9

Tinggi liquid dapat dihitung menggunakan persamaan dari Brownell dan Young:
4 VT
Tinggi liquid, HL =
π 𝐷2
4 x 51846,534
=
π 352
= 53,915543 ft
2. Perhitungan Tekanan Design
Poperasi = 1 atm = 14,7 psi
g
Phidrostatis = ρ 𝑥 𝑔 𝑥 HL
𝑐

32.174 ft/𝑠 2
= 55,411 lbm/ft3 x 𝑙𝑏𝑚 .𝑓𝑡 x 53,915543 ft
32.174
𝑙𝑏𝑓 .𝑠2

= 2987,5249 lbf/ft2
= 20,7454 psi

Tekanan design dapat dihitung menggunakan persamaan


Pdesign = Phidrostatis + Poperasi
= 20,7454 psi + 14,7 psi

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 38,9899 psi

Faktor keamanan 10%, sehingga tekanan totalnya menjadi:


Ptotal = 1,1 x Pdesign
= 1,1 x 38,9899 psi
= 35,4454 psi

3. Perhitungan Tebal Dinding Tangki (ts)


Dari Brownell dan Young (1959), spesifikasi bahan konstruksi yang digunakan
adalah :
Jenis plate : Carbon steel SA-283 Grade C
Tegangan diizinkan, f : 12650 psi
Jenis sambungan : Single-welded butt joint
Efisiensi sambungan E : 80%
Faktor korosi, c : 0,125 in/tahun
Umur pakai alat : 10 tahun

Tebal shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


P (H−1) x 12 D
ts1 = +𝑐
2 𝑓 E 144

38,9899 psi (54−1)x 12 x 35


= + (0,125 in/tahun x 10 tahun)
2 x 12650 psi x 0.8 x 144

= 1,547786 in

Panjang shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


𝜋 (𝐷+2𝑡𝑠)− 𝑤𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡
Ls1 = 12𝑛
5
3.14 (35+2𝑥1,547786) −10 ( )
32
= 12(10)

= 11,068054 ft

ts2 = 1,514074 in
Ls2 = 11,066288 ft

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ts3 = 1,4803628 in
Ls3 = 11,064522 ft

ts4 = 1,4466512 in
Ls4 = 11,06276 ft

ts5 = 1,4129396 in
Ls5 = 11,06099 ft

ts6 = 1,3792279 in
Ls6 = 11,059224 ft

ts7 = 1,3455163 in
Ls7 = 11,057459 ft

ts8 = 1,3118047 in
Ls8 = 11,055693 ft

ts9 = 1,278093 in
Ls9 = 11,053927 ft
Karena tangki flat bottom, maka tb = ts1
tb = 1,547786 in

4. Perhitungan Diameter Luar Tangki (OD)


Diameter luar tangki dapat dihitung menggunakan persamaan:
OD = ID + 2ts
= 420 + 2 x 1,547786
= 423,09557 in

5. Perhitungan Tebal Head (th)


Bentuk atap yang digunakan adalah conical. Besar sudut elemen conical dihitung

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
dengan persamaan:
D
- Sin θ =
430 th

Asumsi th = 2ts9 = 2,5561861 in


Maka –sin θ = 0,38211
θ = 22,460

Kemudian dilakukan pengujian kelayakan tebal tutup dengan menggunakan


persamaan:
𝑡 1
fallowable = 1,5 x 106 𝑟 ≤ 3 yield point

keterangan:
fallowable = compressive stress yang diizinkan, psi
th = tebal head, in
r = jari jari lekukan, in

6𝐷 6 𝑥 420
r = 𝑠𝑖𝑛 θ = 𝑠𝑖𝑛 22,46 = 5576,9245 in

Berdasarkan Tabel 3.1 Brownell & Young (1959), untuk material carbon steel SA-
283 Grade C diperoleh yield point sebesar 30000 psi, sehingga diperoleh:
fallowable = 369,88803 psi
Nilai fallowable < 10000
Sehingga asumsi th = 2,5561861 in dapat dipakai.

6. Perhitungan Tinggi Total Tangki


Tinggi atap conical dapat dihitung menggunakan persamaan:
OA
tan θ = 0,5 D

Tingi atap conical, OA = 86,8131 in

Tinggi total tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :


Ht = H + OA + tb

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 648 + 86,8131 + 1,547786
= 736,36 in = 61,363 ft = 18,716 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Triacetin Storage Tank Kode
Fungsi Tempat penyimpanan produk triacetin T-104

Data Perhitungan
Tekanan, P : 1 atm = 101,32 kPa
Temperature, T : 300C = 303,15 K
Laju alir massa, F : 3360,21505 kg/jam = 7409,274 lbm/jam
Waktu penyimpanan : 7 hari = 168 jam
Densitas triacetin : 1160 kg/m3 = 72,384 lbm/ft3

1. Perhitungan Kapasitas Tangki


F
Laju alir volumetric =
ρ
3360,21505 kg/jam
=
1160 kg/m3

= 2,897 m3/jam = 8,0465x10-4 m3/s

Di,optimum nozzle pengeluaran = 0,363 mv0,45 ρ0,13


= 0,363 x (8,0465x10-4)0,45 x (1160)0,13
= 0,0368 m = 0,935 in

Digunakan pipa standar 1 in, schedule 40 dengan spesifikasi:


OD = 1,315 in = 33,40x10-3 m
ID = 1,049 in = 26,64x10-3 m
At = 0,865 in2 = 5,574x10-4 m2

Volume liquid (VL) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:


Volume liquid, VL =Vxt
= 2.89674 m3/jam x 720 jam
= 2085,65 m3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Untuk perancangan tangki penyimpanan, diambil faktor keamanan 10%, maka
volume tangki sebesar:
Volume tangki, VT = 1,1 x VL
= 1,1 x 2085,65 m3
= 2294,22 m3 = 81020,2 ft3
= 14430,6 bbl

Dari Appendix E Brownell & Young, dipilih tangki dengan kapasitas 15300 bbl,
dimensi tangki tersebut:
Diameter tangki, D = 45 ft
Tinggi tangki, H = 54 ft
Course =9

Tinggi liquid dapat dihitung menggunakan persamaan dari Brownell dan Young:
4 VL
Tinggi liquid, HL =
π 𝐷2
4 x 81020,2 𝑓𝑡 3
=
π 452
= 50,97 ft

2. Perhitungan Tekanan Design


Poperasi = 1 atm = 14,7 psi
g
Phidrostatis = ρ 𝑥 𝑔 𝑥 HL
𝑐

32.174 ft/𝑠 2
= 72,384 lbm/ft3 x 𝑙𝑏𝑚 .𝑓𝑡 x 50,97 ft
32.174
𝑙𝑏𝑓 .𝑠2

= 3689,28 lbf/ft2
= 25,62 psi

Tekanan design dapat dihitung menggunakan persamaan


Pdesign = Phidrostatis + Poperasi
= 25,62 psi + 14,7 psi

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 40,32 psi

Faktor keamanan 10%, sehingga tekanan totalnya menjadi:


Ptotal = 1,1 x Pdesign
= 1,1 x 40,32 psi
= 44,35 psi

3. Perhitungan Tebal Dinding Tangki (ts)


Dari Brownell dan Young (1959), spesifikasi bahan konstruksi yang digunakan
adalah :
Jenis plate : Carbon steel SA-283 Grade C
Tegangan diizinkan, f : 12650 psi
Jenis sambungan : Single-welded butt joint
Efisiensi sambungan E : 80%
Faktor korosi, c : 0,125 in/tahun
Umur pakai alat : 10 tahun

Tebal shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


P (H−1) x 12 D
ts1 = +𝑐
2 𝑓 E 144

35,67 psi (54−1)x 12 x 45


= + (0,125 in/tahun x
2 x 12650 psi x 0.8 x 144

10tahun)
= 1,6855 in

Panjang shell dapat dihitung menggunakan persamaan:


𝜋 (𝐷+2𝑡𝑠)− 𝑤𝑒𝑙𝑑 𝑙𝑒𝑛𝑔ℎ𝑡
Ls1 = 12𝑛
5
3.14 𝑥 (543.371) −10 ( )
32
= 12(10)

= 14,2181 ft

ts2 = 1,6362 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Ls2 = 14,2155 ft
ts3 = 1,5869 in
Ls3 = 14,213 ft

ts4 = 1,5376 in
Ls4 = 14,2104 ft

ts5 = 1,48829 in
Ls5 = 14,2078 ft

ts6 = 1,43899 in
Ls6 = 14,2052 ft

ts7 = 1,38969 in
Ls7 = 14,2026 ft

ts8 = 1,34039 in
Ls8 = 14,2 ft

ts9 = 1,38969 in
Ls9 = 14,1975 ft

Karena tangki flat bottom, maka tb = ts1


tb = 1,6855 in

4. Perhitungan Diameter Luar Tangki (OD)


Diameter luar tangki dapat dihitung menggunakan persamaan:
OD = ID + 2ts
= 540 + 2 x 1,6855
= 543,371 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
5. Perhitungan Tebal Head (th)
Bentuk atap yang digunakan adalah conical. Besar sudut elemen conical dihitung
dengan persamaan:
D
- Sin θ =
430 th

Asumsi th = 2ts1 = 3,371 in


Maka –sin θ = 0,3725
θ = 21,870

Kemudian dilakukan pengujian kelayakan tebal tutup dengan menggunakan


persamaan:
𝑡 1
fallowable = 1,5 x 106 𝑟 ≤ 3 yield point

keterangan:
fallowable = compressive stress yang diizinkan, psi
th = tebal head, in
r = jari jari lekukan, in

6𝐷 6 𝑥 240
r = 𝑠𝑖𝑛 θ = 𝑠𝑖𝑛 21,87 = 8697,94 in

Berdasarkan Tabel 3.1 Brownell & Young (1959), untuk material carbon steel SA-
283 Grade C diperoleh yield point sebesar 30000 psi, sehingga diperoleh:
fallowable = 581,344 psi
Nilai fallowable < 10000
Sehingga asumsi th = 3,371 in dapat dipakai.

6. Perhitungan Tinggi Total Tangki


Tinggi atap conical dapat dihitung menggunakan persamaan:
OA
tan θ = 0,5 D

Tingi atap conical, OA = 108,38 in

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Tinggi total tangki dapat dihitung dengan menggunakan persamaan :
Ht = H + OA + tb
= 432 + 108,38 + 1,6855
= 492,351 in = 41,03 ft = 12,514 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 101 Kode
Fungsi Memompakan gliserol dari tangki penyimpanan T-101 P-101
ke reaktor 101

5m
2m

10 m
E-84
R-101

T-101

P-101
7m 10 m

Gambar 5. Pompa 101

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Gliserol 1 489,17
Total 1 489,17

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 300C = 303,15 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 489,17 kg/jam = 1078,42 lbm/jam = 0,3 lbm/s
Overdesign : 10%
Densitas gliserol, ρ : 1263,6 kg/m3 = 78,89 lbm/ft3
Viskositas gliserol, μ : 610 cP = 0,41 lbm/ft.s

1. Perhitungan Kapasitas Pemompaan

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
F
Laju alir volumetrik =
ρ
489,1734 kg/jam
=
1263,6 kg/m3

= 0,3877 m3/jam = 1,0754x10-4 m3/s

Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:


Q = 1,1 x 1,0754x10-4 m3/s
= 1,1829 x10-4 m3/s = 0,004177 ft3/s
= 1,875 gpm

2. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran laminer, sehingga:
Dioptimum = 3,0 𝑄 0,36 𝜇 0,18
= 3 x 0,0041770,36 x 6100,18

= 1,32 in

Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih commercial steel pipe


dengan nominal pipe size 1,5 in, sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,610 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,037 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0205 ft2

Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:


Q
v =
At
0,00011829 m3 /s
=
13,13 x 10−4 m3

= 0,0901 m/s = 0,2956 ft/s


Nilai bilangan Reynolds aliran fluida
ρDv
NRe =
μ

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
78,89 x 0,1342 x 0,2956
=
0,41

= 7,6317 NRe < 2100 (Aliran laminer)

3. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 34 m
Karena alirannya laminar maka fanning friction factor nya dapat dihitung
menggunakan persamaan:
16
f =N
Re
16
=
7,6317

= 2,097
sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

111,55 0,29562
= 4 x 2,097 x
0,1342 2(32,174)

= 9,47 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.1 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 3 17 51
Cek valve, swing 1 55 55
globe valve , wide open 1 28 28
Total n.Kf 134
𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

0,29562
=134 x
2 x (32,174)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 0,1819 lbf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran laminar 𝛼 = 0,5; Karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>>A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis,1997).
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm

𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

0,29562
= 0,55 x
2 x 0,5 x (32,174)

= 0,001493 lbf. ft/lbm


 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor
Pada aliran laminar 𝛼 = 0,5; Karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>>A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997)
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf. ft/lbm

𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐

0,29562
=1x
2 x 0,5 x (32,174)

= 0,002715 lbf. ft/lbm


∑F = Ff +hf + hc + hex
= 9,47 + 0,1819+ 0,001493 + 0,002715
= 9,652 lbf. ft/lbm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
4. Perhitungan Daya pompa
v1 = v2 = 0,2956 ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 3 atm
∆P = 2 atm
z2 – z1 = 10 m
v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, kerja
yang diberikan pada fluida (Ws) dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

1 g P2 −P1
Ws = - (2.g (v22 − v12 ) + (z2 − z1 ) + + ΣF)
c .α gc ρ
g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 2
= -(32,174 (32,081) + (1,2636) + 9,652)

= -43,32 lbf. ft/lbm

Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:


𝑤𝑠
Wp =
−η
−43,32
=
−0,24

= 180,48 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 1,875 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 24%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
180,48 x 0,33
=
550
= 0,108 hp = 81 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,206 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
BHP
P =
ηm
0,108
=
0,8

= 0,135 hp = 135 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 102 Kode
Fungsi Memompakan asam asetat dari tangki penyimpanan T- P-102
102 ke reaktor 101

5m
2m

10 m
E-60
R-101

T-102

P-102
7m 10 m

Gambar 6. Pompa 102

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Asam Asetat 0,98 2813,40
Air 0,02 57,42
Total 1 2870,82

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 300C = 303,15 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 2870,81932 kg/jam = 1,758 lbm/s
Overdesign : 10%
Densitas asam asetat, ρ1 : 1049 kg/m3 = 65,46 lbm/ft3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3 = 62,4 lbm/ft3
1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρ campuran = x1. ρ1 + x2. ρ2
= (0,98 x 1049) + (0,02 x 1000)
= 1048,02 kg/m3 = 65,43 lbm/ft3
Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu
Komponen A B C D
H2O -10,2158 1792,5 0,01773 -0,000012631
CH3COOH -3,8937 784,82 0,0067 -7,5606E-06

B
Log 10 μ1 = A + + CT + DT2
T
784,82
= (-3,8937) + ( ) + (0,0067 x 303,15) + (-7,5606x 10-6 x
303,15

303,152)
= 0,031469837
μ1 = 1,075152 cP

B
Log 10 μ2 = A + + CT + DT2
T
1792,5
= (-10,2158)+( )+(0,01773 x 303,15) + (-0,000012631 x 303,15)
303,15

= -0,08882402
μ2 = 0,815034 cP
μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x2. ln μ2)
= exp (0,98x ln (1,075152 ) + 0,02x ln (0,815034))
= 1,069212334 cP = 0,000718478 lbm/ft.s

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =
ρ
kg
2870,8193 1 jam
jam
= kg x
1048,02 3 3600 s
m

= 0,000760911 m3/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000760911 m3/s
= 0,000837002 m3/s = 0,0295 ft3/s

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,02950,45 x 65,430,13
= 1,38 in
Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih nominal pipe size 1,5 in,
sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,610 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,037 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0205 ft2
Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:
Q
v =
At
0,000837002 m3 /s
=
13,13 x 10−4 m3

= 0,6375 m/s = 2,0914 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe =
μ

65,43 x 0,1342 x 2,0914


=
2,0914

= 25552,38 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 34 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,0409 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0011
D 0,0409 𝑚

f = 0,0075

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

111,55 2,0912
= 4 x 0,0075 x
0,1342 2 x (32,174)

= 1.7 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.2 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 3 0.75 2,25
Tee 1 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Total n.Kf 5,25
𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

2,0912
=5,25 x
2 x (32,174)

= 0,357 bf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

2,0912
= 0,55 x
2 x 0,5 x (32,174)

= 0,0374 lbf. ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2

= (1-0)2
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐

2,0912
=1x
2 x 0,5 x (32,174)

= 0,06797 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 1,7 + 0,357 + 0,0374 + 0,06797
= 2,1577 lbf. ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 2,091 ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 3 atm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
∆P = 2 atm
z2 – z1 = 10 m

v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws


dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 2
= -(32,174 (32,808) + (1,04802) + 2,1577)

= -36,87 lbf. ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤
Wp = −η𝑠
−36,87
= −0,40

= 92,19 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 13,24 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 40%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
92,19 x 1,93
=
550
= 0,324 hp = 241 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,24 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
0,324
=
0,8

= 0,404 hp = 302 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 103 Kode
Fungsi Memompakan keluaran reaktor 101 menuju reaktor 102 P-103

5m
2m

E-109 10 m
E-111
R-101

1m

P-103
5m 10 m

Gambar 7. Pompa 103

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Gliserol 0,039153 320,2043
Asam Asetat 0,510725 2723,638
Air 0,0528809 84,4172
Monoacetin 0.024489 291,7072
Total 1 3419,966

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 2000C = 473,15 K
Tekanan, P : 4,06 atm
Laju alir massa, F : 3419,97 kg/jam = 7539,66 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas asam asetat, ρ1 : 1049 kg/m3 = 65,46 lbm/ft3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3 = 62,4 lbm/ft3
Densitas gliserol, ρ3 : 1263,6 kg/m3 = 78,852 lbm/ft3
Densitas monoacetin, ρ4 : 1210 kg/m3 = 75.54 lbm/ft3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran
Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρcampuran = x1. ρ1 + x2. ρ2 + x3. ρ3 + x4. ρ4
=(0,5107x1049)+(0,0,0528x1000)+(0,0391x1263,6)+(0,024489x1210)
= 1081,28 kg/m3 = 67,50 lbm/ft3
Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan dapat dihitung sebagai berikut:
μ
Komponen A B C D Log 10 μ
(cP)
H2O -10.2158 1792.500 0.01773 -0.000012631 -0.866 0.136
CH3COOH -3.8937 7.85E+02 0.0067 -7.56E-06 -0.757 0.175
C3H8O3 -18.215 4.23E+03 0.0287 -1.86E-05 0.132 1.355

Viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C dihitung menggunakan


persamaan berikut:
B
Log 10 μ = A + + CT + DT2
T
μ =10 log 10 μ
sehingga diperoleh viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C yaitu:
μ1 = 0,175 cP
μ2 = 0,136 cP
μ3 = 1,355 cP
μ4 = 0,352 cp
viskositas campuran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x2. ln μ2 + x3. ln μ3 + x4. ln μ4)
=exp((0,5107x0,175)+(0,0,053x0,136)+(0,0,04x1,355)+(0,0,024x0,352))
= 0,224 cP = 0,00015 lbm/ft.s

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =
ρ
3761,96kg/jam
=
1081,28kg⁄m3

= 3,479 m3/jam = 0,000879 m3/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000879 m3/s
= 0,000966439 m3/s = 0,034 ft3/s
= 15,32 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,0340,45 x 67,50,13
= 1,475 in
Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih commercial steel pipe
dengan nominal pipe size 1,5 in, sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,61 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,04 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0205 ft2
Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:
Q
v =
At

0,000966439 m3 /s
=
13,13 x 10−4 m3
= 0,0736 m/s = 2,415 ft/s
Nilai bilangan Reynolds aliran fluida
ρDv
NRe =
μ

67,5 x 0,1342 x 2,415


=
0,00015

= 145539,86 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 33 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,041m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,001 m
D 0,041 𝑚

f = 0,0055

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

108,266 2,4152
= 4 x 0,0055 x
0,134 2 x (32,174)

= 1,609 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.3 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 4 0.75 3
cek valve, swing 1 2 2
Total n.Kf 5
𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

2,4152
=5 x
2 x (32,174)

= 0,453 lbf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

2,4152
= 0,55 x
2 x 1 x (32,174)

= 0,05 lbf. ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐

2,4152
=1x
2 x 1 x (32,174)

= 0,091 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 1,609 + 0,453 + 0,05 + 0,091
= 2,202 lbf. ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 2,415 ft/s
P1 = 4,06 atm
P2 = 4,06 atm
∆P = 0 atm
z2 – z1 =8m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws
dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌
g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 0
= -(32,174 (29,53 − 3,28) + (1,08) + 2,202)

= -28,45 lbf. ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤
Wp = −η𝑠
−28,45
= −0,46

= 61,85 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 15,32 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 46%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
61,85 x 2,304
=
550
= 0,259 hp = 193 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,259 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η

0,259
=
0,8

= 0,324 hp = 242 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018
Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 104 Kode
Fungsi Memompakan keluaran reaktor 102 menuju reaktor 103 P-104

5m
2m

E-108 10 m
E-100
R-102

1m

P-104
5m 10 m

Gambar 8. Pompa 104


Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Gliserol 0.005387 18.1004
Asam Asetat 0.654448 2199.0489
Air 0.071972 241.8375
Diacetin 0.268193 901.1719
Total 1 3360.1587

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 2000C = 473,15 K
Tekanan, P : 4,06 atm
Laju alir massa, F : 3360,16 kg/jam = 7407,81 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas asam asetat, ρ1 : 1049 kg/m3 = 65,46 lbm/ft3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3 = 62,4 lbm/ft3
Densitas gliserol, ρ3 : 1263,6 kg/m3 = 78,852 lbm/ft3
Densitas diacetin, ρ4 : 1187,5 kg/m3 = 74,14 lbm/ft3

1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρcampuran = x1. ρ1 + x2. ρ2 + x3. ρ3 + x4. ρ4
= (0,654x1049) + (0,072x1000) + (0,005x1263,6) + (0,268x1187,5)
= 1083,75 kg/m3 = 67,66 lbm/ft3
Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan dapat dihitung sebagai berikut:
μ
Komponen A B C D Log 10 μ
(cP)
H2O -10.2158 1792.500 0.01773 -0.000012631 -0.866 0.136
CH3COOH -3.8937 7.85E+02 0.0067 -7.56E-06 -0.757 0.175
C3H8O3 -18.215 4.23E+03 0.0287 -1.86E-05 0.132 1.355
0
Viskositas masing masing komponen pada suhu 200 C dihitung menggunakan
persamaan berikut:
B
Log 10 μ = A + + CT + DT2
T
log 10 μ
μ =10
sehingga diperoleh viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C yaitu:
μ1 = 0,175 cP
μ2 = 0,136 cP
μ3 = 1,355 cP
μ4 = 0,349 cp
viskositas campuran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x2. ln μ2 + x3. ln μ3 + x4. ln μ4)
= exp ((0,654 x 0,175)+(0,072 x 0,136)+(0,005 x 1,355)+(0,268 x 0,349))
= 0,21 cP = 0,00014 lbm/ft.s

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =
ρ
3360,16kg/jam
=
1083,75kg⁄m3

= 3,1 m3/jam = 0,000861 m3/s


Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000861 m3/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 0,0009474 m3/s = 0,0335 ft3/s
= 15,02 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,03350,45 x 67,660,13
= 1,46 in

Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih commercial steel pipe


dengan nominal pipe size 1,5 in, sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,61 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,04 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0205 ft2
Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:
Q
v =
At

0,0009474 m3 /s
=
13,13 x 10−4 m3
= 0,072 m/s = 2,37 ft/s
Nilai bilangan Reynolds aliran fluida
ρDv
NRe =
μ

67,66 x 0,1342 x 2,37


=
0,00014

= 152932,8 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 33 m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,041m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,001 m
D 0,041 𝑚

f = 0,0055

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

108,27 2,372
= 4 x 0,0055 x
0,134 2 x (32,174)

= 1,5460 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.3 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 4 0.75 3
cek valve, swing 1 2 2
Total n.Kf 5
𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

2,372
=5x
2 x (32,174)

= 0,4354 lbf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

2,372
= 0,55 x
2 x 1 x (32,174)

= 0,0479 lbf. ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐

2,372
=1x
2 x 1 x (32,174)

= 0,0871 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 1,546 + 0,435 + 0,0479 + 0,0871
= 2,116 lbf. ft/lbm
5. Perhitungan Daya pompa
v1 = v2 = 2,37 ft/s
P1 = 4,06 atm
P2 = 4,06 atm
∆P = 0 atm
z2 – z1 = 10 m

v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws


dapat dihitung sebagai berikut

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌
g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 0
= -(32,174 (32,808) + (1,08) + 2,116)

= -34,92 lbf. ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤
Wp = −η𝑠
−34,92
= −0,46

= 75,92 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 15,02 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 46%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
75.92 x 2,26
=
550
= 0,312 hp = 233 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,312 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η
0,312
=
0,8

= 0,391 hp = 291 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 105 Kode
Fungsi Memompakan keluaran reaktor 103 menuju menara P-105
distilasi 101

2m

MD-101
E-64
R-103

8m

1m

P-105
5m 15 m

Gambar 9. Pompa 105

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Asam Asetat 0,5540 1861,2479
Air 0,02 342,825
Gliserol 0,1020 2,4459
Triacetin 0,3433 1153,315
Total 1 3359,834

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 2000C = 473,15 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 3359,834 kg/jam = 7407,09 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas asam asetat, ρ1 : 1049 kg/m3 = 65,46 lbm/ft3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3 = 62,4 lbm/ft3
Densitas gliserol, ρ3 : 1263,6 kg/m3 = 78,852 lbm/ft3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Densitas triasetin, ρ4 : 1160 kg/m3 = 72.387 lbm/ft3

1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran


Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:

ρcampuran = x1. ρ1 + x2. ρ2 + x3. ρ3 + x4. ρ4


= (0,554x1049) + (0,102x1000) + (0,0007x1263,6) + (0,3433x1160)
= 1082 kg/m3 = 67.565 lbm/ft3

Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan dapat dihitung sebagai berikut:
μ
Komponen A B C D Log 10 μ
(cP)
H2O -10.2158 1792.500 0.01773 -0.000012631 -0.866 0.136
CH3COOH -3.8937 7.85E+02 0.0067 -7.56E-06 -0.757 0.175
C3H8O3 -18.215 4.23E+03 0.0287 -1.86E-05 0.132 1.355
C9H16O4 -16.276 2.78E+03 0.0321 -2.34E-05 -0.452 0.353

Viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C dihitung menggunakan


persamaan berikut:
B
Log 10 μ = A + + CT + DT2
T
μ =10 log 10 μ
sehingga diperoleh viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C yaitu:
μ1 = 0,175 cP
μ2 = 0,136 cP
μ3 = 1,355 cP
μ4 = 0,353 cp
viskositas campuran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x2. ln μ2 + x3. ln μ3 + x4. ln μ4)
= exp((0,554x0,175) + (0,102x0,136) + (0,0007x1,355) + (0,3433x0,353))
= 0,217 cP = 0,000146144 lbm/ft.s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan
F
Laju alir volumetrik =
ρ
3359,834 kg/jam
=
1082 kg⁄m3

= 3,104 m3/jam = 0,0008624 m3/s


Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,0008624 m3/s
= 0,000949 m3/s = 0,033 ft3/s
= 15,04 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,0330,45 x 67,5650,13
= 1,463 in
Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih commercial steel pipe
dengan nominal pipe size 1,5 in, sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,610 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,037 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0205 ft2
Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:
Q
v =
At
0,000949 m3 /s
=
13,13 x 10−4 m3

= 0,722 m/s = 2,37 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ρDv
NRe =
μ

67,57x 0,1342 x 2,37


=
0,000146

= 147019,87 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 31 m
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,0409 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0011
D 0,0409 𝑚

f = 0,0055

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

101,71 2,372
= 4 x 0,0055 x
0,134 2 x (32,174)

= 1,456 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.3 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 3.000 0.750 2.250
cek valve, swing 1.000 2.000 2.000
Total n.Kf 4,25
𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
2,372
=4,25 x
2 x (32,174)

= 0,371 bf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).
𝐴2
KC = 0,55 x (1 − )
𝐴1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

2,372
= 0,55 x
2 x 1 x (32,174)

= 0,048 lbf. ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2

= (1-0)2
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐

2,372
=1x
2 x 1 x (32,174)

= 0,087 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 1,456 + 0,371 + 0,048 + 0,087

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 1,962 lbf. ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 2,37 ft/s
P1 = 3 atm
P2 = 10,2 atm
∆P = 7,2 atm
z2 – z1 =8m

v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws


dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 7,2
= -(32,174 (26,25) + (1,082) + 1,962)

= -34,862 lbf. ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤
Wp = −η𝑠
−34,962
= −0,48

= 72,628 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 15,04 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 48%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
72,628 x 2,263
=
550
= 0,299 hp = 223 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,265 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η

0,299
=
0,8

= 0,374 hp = 279 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 106a Kode
Fungsi Memompakan produk top menara distilasi 101 menuju P-106a
menara distilasi 102

MD 102
CD-101

5m
12 m 2m

P-106a
3m 10 m 2m

Gambar 10. Pompa 106a

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Asam Asetat 0,844 1861,04
Air 0,154 343,16
Total 1 2204,2

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 102,7490C = 375,749 K
Tekanan, P : 10,2 atm
Laju alir massa, F : 2204,2041 kg/jam = 4859,39 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas asam asetat, ρ1 : 1049 kg/m3 = 65,46 lbm/ft3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3 = 62,4 lbm/ft3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran
Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρ campuran = x1. ρ1 + x2. ρ2
= (0,844x 1049) + (0,154 x 1000)
= 1041,37 kg/m3 = 65,013 lbm/ft3

Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu


μ
Komponen A B C D Log 10 μ
(cP)
H2O -10.2158 1792.500 0.01773 -0.000012631 -0.567 0.271
CH3COOH -3.8937 7.85E+02 0.0067 -7.56E-06 -0.355 0.442
0
Viskositas masing masing komponen pada suhu 200 C dihitung menggunakan
persamaan berikut:
B
Log 10 μ = A + + CT + DT2
T
μ =10 log 10 μ
sehingga diperoleh viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C yaitu:
μ1 = 0,442 cP
μ2 = 0,271 cP

viskositas campuran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:


μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x2. ln μ2 )
= exp ((0,844 x 0,442) + (0,102 x 0,271))
= 0,409 cP = 0,0002751 lbm/ft.s

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =
ρ
kg
2204,2041
jam
= kg
1041,37 3
m

= 2.12 m3/jam = 0,000588 m3/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000584 m3/s
= 0,00065 m3/s = 0,0228 ft3/s
= 10,25 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,0,02280,45 x 65,0130,13
= 1,23 in

Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih commercial steel pipe


dengan nominal pipe size 1,5 in, sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,610 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,037 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0205 ft2

Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:


Q
v =
At
0,0006424 m3 /s
=
13,13 x 10−4 m3

= 0,49 m/s = 1,62 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe =
μ

65,013 x 0,1342 x 1,62


=
0,0002751

= 51245,35 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
4. Perhitungan Friction Loss pada pipa
 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 32 m
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,0409 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0011
D 0,0409 𝑚

f = 0,007

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

104,99 1,622
= 4 x 0,007 x
0,1342 2 x (32,174)

= 0,889 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.4 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 3 0.75 2.25
cek valve, swing 1 2 2
Total n.Kf 4,25

𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

1,622
=4,25 x
2 x (32,174)

= 0,173 bf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

1,622
= 0,55 x
2 x 1 x (32,174)

= 0,022 lbf. ft/lbm


 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor
Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐
1,62
=1x
2 x 1 x (32,174)

= 0,04 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 0,889 + 0,173 + 0,022 + 0,04
= 1,125 lbf. ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 1,61 ft/s
P1 = 10,2 atm
P2 = 10,2 atm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
∆P = 0 atm
z2 – z1 = 12 m

v22 – v12 = 0 dan ∆P = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy


balance, Ws dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌
g
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ∑F)
32,174
= -( (39,37) + 1,125)
32,174

= -40,49 lbf. ft/lbm

Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:


𝑤𝑠
Wp =
−η
−40,49
=
−0,34

= 119,10 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 10,25 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 34%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
119,10 x 1,475
=
550
= 0,322 hp = 240 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,322 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
0,322
=
0,8

= 0,402 hp = 300 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 106b Kode
Fungsi Memompakan produk bawah menara distilasi 101 P-106b
menuju tangki penyimpanan produk

8m
1m

T-104
6m

RB-101

P-106b
3m 10 m

Gambar 11. Pompa 106b

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Triacetin 0,998 1153,185
Gliserol 0,002 2,446
Total 1 1155,63

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 176,4230C = 449,423 K
Tekanan, P : 10,2 atm
Laju alir massa, F : 1155,63 kg/jam = 2547,702 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas triasetin, ρ1 : 1160 kg/m3 = 72.387 lbm/ft3
Densitas gliserol, ρ2 : 1263,6 kg/m3 = 78,852 lbm/ft3

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran
Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρ campuran = x1. ρ1 + x2. ρ2
= (0,998 x 1160) + (0,002 x 1263,6)
= 1160,22 kg/m3 = 72,432 lbm/ft3

Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu


Log 10 μ
Komponen A B C D
μ (cP)
C3H8O3 -18.215 4.23E+03 0.0287 -1.86E-05 0.330 2.138
C9H16O4 -16.276 2.78E+03 0.0321 -2.34E-05 -0.391 0.407
0
Viskositas masing masing komponen pada suhu 200 C dihitung menggunakan
persamaan berikut:
B
Log 10 μ = A + + CT + DT2
T
log 10 μ
μ =10
sehingga diperoleh viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C yaitu:
μ1 = 0,407 cP
μ2 = 2,138 cP

viskositas campuran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:


μcampuran = exp (x1. ln μ1 + x2. ln μ2 )
= exp ((0,998 x 0,407) + (0,002 x 2,138)
= 0,408 cP = 0,0002743 lbm/ft.s

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =
ρ
kg
1155,63
jam
= kg
1160,22 3
m

= 0,996 m3/jam = 0,000276 m3/s

Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Q = 1,1 x 0,000276 m3/s
= 0,000304 m3/s = 0,01075ft3/s
=4,82 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,010750,45 x 72,43,13
= 0,885 in

Berdasarkan Appendix A.5 Geankoplis (1993), dipilih commercial steel pipe


dengan nominal pipe size 1 in, sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,315 in = 33,40 x 10-3 m = 0,1096 ft
Inside diameter, ID = 1,049 in = 26,64 x 10-3 m = 0,0874 ft
Inside cross-sectional area, At = 0,864 in2 = 5,574 x 10-4 m2 = 0,0104 ft2

Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:


Q
v =
At
0,000304 m3 /s
=
5,574 x 10−4 m3

= 0,546 m/s = 1,79 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe =
μ

72,432 x 0,0874 x 1,79


=
0,0002743

= 41356,12 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 29 m
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,0266 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0017
D 0,0409 𝑚

f = 0,0072

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f
𝐷 2𝑔𝑐

95,14 1,792
= 4 x 0,0072 x
0,0874 2 x (32,174)

= 1,563 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.5 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 4 0.75 3
cek valve, swing 1 2 2
Total n.Kf 5
𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

1,792
=5 x
2 x (32,174)

= 0,249 bf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

1,792
= 0,55 x
2 x 1 x (32,174)

= 0,0274 lbf. ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex
2 𝛼 𝑔𝑐

1,79142
=1x
2 x 1 x (32,174)

= 0,0499 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 1,563 + 0,249 + 0,0274 + 0,0499
= 1,889 lbf. ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 1,7914 ft/s
P1 = 10,2 atm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
P2 = 1 atm
∆P = 9.2 atm
z2 – z1 =6m

v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws


dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 9,2
= -(32,174 (19,68) + (1,16022) + 1,889)

= -29,5 lbf. ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤𝑠
Wp =
−η
−29,5
=
−0,32

= 92,2 lbf. ft/lbm

η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 4,82 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 32%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
92,2 x 0,7785
=
550
= 0,130 hp = 97,31 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,130 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
0,06
=
0,8

= 0,163 hp = 163,12 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 107 Kode
Fungsi Memompakan propil asetat dari tangki 103 menuju P-107
menara distilasi 2

MD-102

8m

T-103

P-107
7m 10 m 2m

Gambar 11. Pompa 107

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Propyl acetate 0,921 3135,450
Air 0,079 267,965
Total 1 3403,415

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 104,910C = 377,91 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 3403,42 kg/jam = 7503,17 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas profil asetat, ρ1 : 888 kg/ m3 = 55,44 lbm/ft3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3 = 62,43 lbm/ft3

1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran


Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
ρ campuran = x1, ρ1 + x2, ρ2
= (0,921 x 888) + (0,079 x 1000)
= 896,82 kg/m3 = 55,99 lbm/ft3

Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu


Komponen A B C D Log 10 μ
μ (cP)
H2O -10,2158 1792,500 0,01773 -0,000012631 -0,576 0,265
C5H10O2 -8,7395 1,31E+03 0,0192 -1,83E-05 -0,644 0,227

Viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C dihitung menggunakan


persamaan berikut:
B
Log 10 μ = A + T + CT + DT2

μ =10 log 10 μ
sehingga diperoleh viskositas masing masing komponen pada suhu 2000C yaitu:
μ1 = 0,265 cP
μ2 = 0,227 cP

viskositas campuran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:


μcampuran = exp (x1, ln μ1 + x2, ln μ2 )
= exp ((0,921 x 0,265) + (0,079 x 0,227 )
= 0,230 cP
2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan
F
Laju alir volumetrik =ρ
kg
3403,42
jam
= kg
0,89682 3
m

= 3,795 m3/jam = 0,00105 m3/s

Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:


Q = 1,1 x 0,00105 m3/s
= 0,00116 m3/s = 0,041 ft3/s

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 18,38 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,041 0,45 x 55,990,13
= 1,563 in

Berdasarkan Appendix A,5 Geankoplis (1999), dipilih nominal pipe size 2 in,
sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 2,375 in = 60,30 x 10-3 m = 0,1979 ft
Inside diameter, ID = 2,067 in = 52,50 x 10-3 m = 0,1722 ft
Inside cross-sectional area, At = 3,36 in2 = 22x 10-4 m2 = 0,0233 ft2
Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:
Q
v = At
0,0012 m3 /s
= 22 x 10−4 m3

= 0,536 m/s = 1,757 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe = μ
55,99 x 0,1722 x 1,757
= 0,0002

= 109731,204 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 27 m
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig,2,10-3, Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe,
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,053m

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0011
D 0,053 𝑚

f = 0,0057

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f 𝐷 2𝑔𝑐

88,582 1,7572
= 4 x 0,0057 x 0,1722 2 x (32,174)

= 0,563 lbf,ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.2 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 2 0,75 1,5
tee 1 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Total n,Kf 4,5

𝑣2
hf = Kf 2𝑔𝑐

1,7572
=1,5 x 2 x (32,174)

= 0,2159 bf,ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997),
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf, ft/lbm
𝑣2
hc = Kc 2 𝛼 𝑔
𝑐

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1,7572
= 0,55 x 2 x 0,5 x (32,174)

= 0,0264 lbf, ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997),
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf, ft/lbm
𝑣2
hex = Kex 2 𝛼 𝑔𝑐

1,7572
= 1 x 2 x 1 x (32,174)

= 0,0480 lbf, ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 0,5626 + 0,2159 + 0,0264 + 0,0480
= 0,853 lbf, ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 1,76 ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 1 atm
∆P =0
z2 – z1 =8m
v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws
dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2, 𝑔𝑐 , 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
32,174 0
= -(32,174 (26,25) + (896,82) + 0,853)

= -27,1 lbf, ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤
Wp = −η𝑠
−27,1
= −0,42

= 64,52 lbf, ft/lbm


η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12,17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = m3/jam, diperoleh efisiensi pompa sebesar 42%, Daya
pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
64,152x 2,293
=
550

= 0,269 hp = 201 watt


ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12,18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,267 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%, Daya motor
sebesar:
Bhp
P =
η
0,267
= 0,8

= 0,336 hp = 249 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 108 Kode
Fungsi Memompakan recycle asam asetat ke aliran 3 P-108

RB-102

11 m
4m

2m
4m
P-108

15 m

30 m

Gambar 12. Pompa 108

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Asam Asetat 1 1861,248
Total 1 1861,248

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 102,33 0C = 375,33 K
Tekanan, P : 1 atm
Laju alir massa, F : 1861,25 kg/jam = 4103,31 lbm/jam
Overdesign : 10%
Densitas asam asetat, ρ1 : 1049 kg/m3 = 65,49 lbm/ft3
Viskositas asam asetat, μ: : 0,444 cP = 0,00030 lbm/ft,s

1. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =
ρ

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
1861,25 kg/jam
=
1049 kg/m3

= 1,774 m3/jam = 0,000493 m3/s


Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000493 m3/s
= 0,000542 m3/s = 0,019 ft3/s
= 8,59 gpm
2. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran
Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,019 0,45 x 65,49,13
= 1,133 in
Berdasarkan Appendix A,5 Geankoplis (1999), dipilih nominal pipe size 1,25 in,
sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1,66 in = 42,20 x 10-3 m = 0,1383 ft
Inside diameter, ID = 1,38 in = 35,10 x 10-3 m = 0,115 ft
Inside cross-sectional area, At = 1,495 in2 = 10 x 10-4 m2 = 0,0141 ft2

Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:


Q
v =
At
0,000542 m3 /s
=
10 x 10−4 m3
= 0,562 m/s = 1,844 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe =
μ

65,49 x 0,1150 x 1,844


=
0,00030

= 46584,496 NRe > 2100 (Aliran Turbulen)

3. Perhitungan Friction Loss pada pipa

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 62 m
karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig,2,10-3, Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe,

e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,035 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,001
D 0,035 𝑚
f = 0,0065

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f 𝐷 2𝑔𝑐

203,410 1,8442
= 4 x 0,0065 x 0,035 2 x (32,174)

= 2,429 lbf,ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B,2 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 3 0,750 2,25
gate valve , wide open 1 0,170 0,17
Tee 1 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Total n, Kf 5,42

𝑣2
hf = Kf
2𝑔𝑐

1,8442
=5,42 x 2 x (32,174)

= 0,286 bf,ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997),
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf, ft/lbm

𝑣2
hc = Kc 2 𝛼 𝑔
𝑐

1,8442
= 0,55 x 2 x (32,174)

= 0,029 lbf, ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997),
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf, ft/lbm
𝑣2
hex = Kex 2 𝛼 𝑔𝑐

1,8442
= 1 x 2 x 1 x (32,174)

= 0,053 lbf, ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 2,429 + 0,286 + 0,029 + 0,053
= 2,797 lbf, ft/lbm

4. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 1,844`ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 1 atm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
∆P =0
z2 – z1 =0m
v22 – v12 = 0
dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws dapat dihitung
sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2, 𝑔𝑐 , 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws =-( (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
gc ρ
32,174 0
= -(32,174 (0) + (1049) + 2,797)

= -2,797 lbf, ft/lbm


Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:
𝑤
Wp = −η𝑠
−2,797
= −0,32

= 8,741 lbf, ft/lbm


η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12,17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 8,593 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 32%,
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
8,741 x 1,254
= 550

= 0,020 hp = 15 watt
ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12,18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,020 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%, Daya motor
sebesar:
Bhp
P = η
0,020
= 0,8

= 0,025 hp = 19 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018
Made by Checked by Approved by
LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 109 Kode
Fungsi Memompakan keluaran atas distilasi 102 menuju P-109
dekanter

CD-102

DE-101
12 m
3m

3m
P-109
5m 2m

Gambar 13. Pompa 109

Neraca Massa
Laju Alir Massa
Komponen Komposisi
(kg/jam)
Propil Asetat 0,729 1646,068
Air 0,271 611,236
Total 1 2257,305

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 91,16 0C = 364,16 K
Laju alir massa, F : 2257,30 kg/jam = 4976,45 lbm/jam
Overdesign :10%
Densitas profil asetat, ρ1 : 888 kg/m3
Densitas air, ρ2 : 1000 kg/m3

1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran


Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρ campuran = x1, ρ1 + x2, ρ2

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= (0,271 x 888) + (0,729 x 1000)
= 918,33 kg/m3 = 57,33 lbm/ft3

Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu


η
Komponen A B C D Log 10 η
(cP)
H2O -10,2158 1792,500 0,01773 -0,000012631 -0,512 0,308
C5H10O2 -8,7395 1,31E+03 0,0192 -1,83E-05 -0,590 0,257

μ1 = 0,308 cP
μ2 = 0,257 cP
μcampuran = exp (x1, ln μ1 + x2, ln μ2)
= exp (0,271 x ln (0,308) + 0,729 x ln (0,257))
= 0,270 cP = 0,00018 lbm/ft,s

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =ρ
kg
2257,3
jam
= kg
918,33 3
m

= 2,458 m3/jam = 0,000683 m3/s


Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000683 m3/s
= 0,000751 m3/s = 0,027 ft3/s
= 11,9 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0,027 ,45 x57,33,13

= 1,29 in

Berdasarkan Appendix A,5 Geankoplis (1993), dipilih nominal pipe size 1,5 in,
sehingga diperoleh spesifikasi pipa:
Schedule number = 40

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Outside diameter, OD = 1,9 in = 48,26 x 10-3 m = 0,1583 ft
Inside diameter, ID = 1,61 in = 40,89 x 10-3 m = 0,1342 ft
Inside cross-sectional area, At = 2,035 in2 = 13,13 x 10-4 m2 = 0,0233 ft2

Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:


Q
v = At
0,000751074 m3 /s
= 13,13 x 10−4 m3

= 0,572 m/s = 1,877 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe = μ
57,33 x 0,041 x 1,877
= 0,00018

= 79620,234 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 25 m
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig,2,10-3, Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe,
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,041 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0011
D 0,041 𝑚

f = 0,0062

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f 𝐷 2𝑔𝑐

82,020 1,8772
= 4 x 0,0062 x 0,041 2 x (32,174)

= 0,830 lbf,ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Tabel B,2 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 3 0,75 2,25
cek valve, swing 1 2 2
Total n, Kf 4,25

𝑣2
hf = Kf 2𝑔𝑐

1,8772
=4,25 x 2 x (32,174)

= 0,233 bf,ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997),
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf, ft/lbm
𝑣2
hc = Kc
2 𝛼 𝑔𝑐

1,8772
= 0,55 x 2 x (32,174)

= 0,030 lbf, ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997),
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2
2
= (1-0)
= 1 lbf, ft/lbm
𝑣2
hex = Kex 2 𝛼 𝑔𝑐

1,8772
= 1 x 2 x (32,174)

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 0,055 lbf, ft/lbm
Total friksi pada pipa yang dialiri fluida:
∑F = Ff +hf + hc + hex
= 0,830 + 0,233 + 0,030 + 0,055
= 1,147 lbf, ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 1,876712716 ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 1 atm
∆P = 0 atm
z2 – z1 = 12 m
v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws
dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2, 𝑔𝑐 , 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 2
= -(32,174 (39,370) + (57,33) + 1,147)

= -40,517 lbf, ft/lbm

Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:


𝑤
Wp = −η𝑠
−40,517
= −0,34

= 119,167 lbf, ft/lbm


η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12,17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 11,91 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 40%,
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
119,167 x 1,521
= 550

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= 0,329 hp = 246 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12,18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,246 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%, Daya motor
sebesar:
Bhp
P = η
0,246
= 0,8

= 0,412 hp = 307 watt


LEMBAR PERHITUNGAN
Nama Alat Pompa 110 Kode
Fungsi Memompakan recycle propil asetat ke aliran 13 P-110

7m
3m

3m
DE-101

1m

10 m P-110 4m

Gambar 14. Pompa 110

Neraca Massa
Komponen Komposisi Laju Alir Massa (kg/jam)
Profil Asetat 1 1489.380
Total 1 1489.380

Data Perancangan:
Temperatur fluida, T : 30 0C = 303.000 K
Laju alir massa, F : 1489.3800 kg/jam = 3283.487 lbm/jam
Overdesign : 10%

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Densitas profil asetat, ρ1 : 888 kg/m3 = 55.438 lb/ft3

1. Perhitungan Densitas dan Viskositas Campuran


Densitas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu:
ρ campuran = x1. ρ1
= 1 x 888
= 888 kg/m3 = 55.438 lbm/ft3

Viskositas campuran fluida yang akan dipompakan yaitu


η
Komponen A B C D Log 10 η
(cP)
C5H10O2 -8.7395 1.31E+03 0.0192 -1.83E-05 -0.291 0.512
μ = 0.512 cP

2. Perhitungan Kapasitas Pemompaan


F
Laju alir volumetrik =ρ
kg
1489,38
jam
= kg
888 3
m

= 1,677 m3/jam = 0,000466 m3/s


Pompa dirancang dengan overdesign 10%, sehingga kapasitas pemompaan:
Q = 1,1 x 0,000466 m3/s
= 0,0005125 m3/s = 0,018 ft3/s
= 8,123 gpm

3. Penentuan Spesifikasi Pipa dan Jenis Aliran


Asumsi aliran turbulen, sehingga:
Di (optimum ) = 3,9𝑄𝑓0,45 𝜌0,13
= 3,9 x 0.01845 x55.43813

= 1.081 in = 0.027 m

Berdasarkan Appendix A.5-1 Geankoplis (1999), dipilih nominal pipe size 1,25 in,
sehingga diperoleh spesifikasi pipa:

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
Schedule number = 40
Outside diameter, OD = 1.66 in = 42.20 x 10-3 m = 0,1383 ft

Inside diameter, ID = 1.38 in = 35.10 x 10-3 m = 0,1150 ft

Inside cross-sectional area, At= 1.495 in2 = 10 x 10-4 m2 = 0,0141 ft2

Kecepatan linear aliran fluida dalam pompa:


Q
v = At
0.0005125 m3 /s
= 0.0010m3

= 0.531 m/s = 1.743 ft/s

Nilai bilangan Reynolds aliran fluida


ρDv
NRe = μ
55.438 x 0.1150 x 1.743
= 0.000434

= 32305.393 NRe > 2100 (Aliran turbulen)

4. Perhitungan Friction Loss pada pipa


 Friction loss pada pipa lurus
Panjang pipa lurus yang digunakan: 43 m
Karena alirannya turbulen maka fanning friction factor nya dapat ditentukan
menggunakan Fig.2.10-3. Pipa yang digunakan yaitu Commercial steel pipe.
e = 4,6 x 10-5 m
ID = 0,035 m
e 4,6 𝑥 10−5 𝑚
= = 0,0011
D 0,035 𝑚

f = 0.0065

sehingga friction loss yang terjadi pada pipa lurus dapat dihitung menggunakan
persamaan:
∆𝐿 𝑣 2
Ff = 4f 𝐷 2𝑔𝑐

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
141.074 1.7432
= 4 x 0.0065 x 0,035 2 x (32,174)

= 1.505 lbf.ft/lbm

 Friction loss pada fitting dan valve


Tabel B.2 Friction loss pada saat fluida melewati fitting dan valve
Equipment Jumlah Kf/unit Kf
Elbow 90 5 0.75 3.75
Tee 1 1 1
cek valve, swing 1 2 2
Total n. Kf 6.75

𝑣2
hf = Kf 2𝑔𝑐

1.7432
= 6.75 x 2 x (32,174)

= 0.319 bf.ft/lbm

 Contraction loss pada saat fluida keluar dari storage tank


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A1 (storage tank) sangat besar
dibandingkan A2 (pipa), A1 >>> A2, sehingga A2/A1 dapat dianggap bernilai 0
(Geankoplis, 1997).
𝐴
KC = 0,55 x (1 − 𝐴2 )
1

= 0,55 x (1-0)
= 0,55 lbf. ft/lbm

𝑣2
hc = Kc 2 𝛼 𝑔
𝑐

1.7432
= 0,55 x 2 x (32,174)

= 0.026 lbf. ft/lbm

 Enlargement loss pada saat fluida masuk ke reaktor


Pada aliran turbulen 𝛼 = 1, karena nilai A2 (reaktor) sangat besar dibandingkan A1
(pipa), A2 >>> A1, sehingga A1/A2 dapat dianggap bernilai 0 (Geankoplis,1997).
𝐴 2
Kex = (1 − 𝐴1 )
2

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
= (1-0)2
= 1 lbf. ft/lbm
𝑣2
hex = Kex 2 𝛼 𝑔𝑐

1.7432
= 1 x 2 x (32,174)

= 0.047 lbf. ft/lbm

∑F = Ff +hf + hc + hex
= 1.505 + 0.319 + 0.026 + 0.047
= 1.897 lbf. ft/lbm

5. Perhitungan Daya pompa


v1 = v2 = 1.74ft/s
P1 = 1 atm
P2 = 1 atm
∆P = 0 atm
z2 – z1 = 15 m
v22 – v12 = 0 dengan menggunakan persamaan mechanical energy balance, Ws
dapat dihitung sebagai berikut
1 𝑔 𝑃2 − 𝑃1
(𝑣22 − 𝑣12 ) + (𝑧2 − 𝑧1 ) + + 𝛴𝐹 + 𝑊𝑠 = 0
2. 𝑔𝑐 . 𝛼 𝑔𝑐 𝜌

g P2 − P1
Ws = - (gc (z2 − z1 ) + ( ) + ∑F)
ρ
32,174 0
= -(32,174 (0) + (55.483) + 1.897)

= -1.897 lbf. ft/lbm

Sedangkan kerja yang dihasilkan fluida (Wp) sebesar:


𝑤
Wp = −η𝑠
−1,897
= −0,34

= 5,58 lbf. ft/lbm

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by
η merupakan efisiensi pompa yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.17 (Peters,
2003) dengan kapasitas, Q = 8,123 gpm, diperoleh efisiensi pompa sebesar 34%.
Daya pompa, Brake horse power (BHP) dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut:
Wp x m
Brake hp = 550
5,58 x 1.003
= 550

= 0,33 hp = 246 watt

ηm merupakan efisiensi motor yang nilainya diperoleh dari Gambar 12.18 (Peter,
2003) dengan BHP = 0,33 hp, diperoleh efisiensi motor sebesar 80%. Daya motor
sebesar:
Bhp
P = η
0,33
= 0,8

= 0.41 hp = 307 watt

Pra-Rancangan Pabrik Triacetin dari Gliserol Kelompok 13. Ganjil/2017-2018


Made by Checked by Approved by

Anda mungkin juga menyukai