PENDAHULUAN
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
Sebagai pembangun pilar utama Visi Indonesia Sehat yang mandiri dan
salah satu strategi dalam mencapai visi Puskesmas Andalas yaitu “Mewujudkan
1
capaian terendah ketiga yaitu 78,79%. (Rekapitulasi Cakupan Komponen
anak melalui posyandu, polindes bina keluarga balita; upaya pengobatan melalui
Pos Obat Desa dan Pos Kesehatan Desa; upaya perbaikan gizi melalui Posyandu,
Panti Pemulihan Gizi, dan Keluarga sadar gizi. Selain itu, upaya kesehatan
sekolah dapat melalui dokter kecil, Pos Kesehatan Pesantren dan Saka Bakti
(Permenkes Nomor 585 tahun 2007; Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, 2011).
Saka Bakti Husada sebagai salah satu program kerja di Puskesmas Andalas
yang dibawahi bidang UKM esensial promosi kesehatan. Saka Bakti Husada
2
merupakan salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang merupakan wadah
sehingga mereka mampu bersikap dan berperilaku hidup sehat, menjadi contoh
teman sebaya, keluarga dan masyarakat di lingkungannya, serta mau dan mampu
Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Nila Moeloek dalam peringatan Hari Ulang
Tahun SBH ke-30 pada 12 Agustus 2015, SBH sangat potensial dalam
dalam menerima dan mengolah informasi dengan cepat dan tanggap, serta lebih
RI, 2015). Dan sesuai dengan kelender kegiatan Gerakan Pramuka tahun 2016,
Husada tingkat Nasional) SBH V 2016 yang diikuti oleh 1.464 orang Peserta,
satuan karya Pramuka Saka Bhakti Husada mampu menjadi kader kesehatan
Saka Bakti Husada terdiri dari enam Krida, antara lain Krida Bina lingkungan
sehat, keluarga sehat, pengendalian penyakit, gizi, obat dan perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) Saka Bakti Husada melalui enam krida bidang kesehatan akan
3
seperti: pembudayaan PHBS, pentingnya imunisasi, pencegahan HIV/AIDS, TB-
Paru, dan Malaria, serta pengendalian vektor penyakit sebagai tujuan jangka
Saka Bakti Husada di Indonesia berdiri 30 tahun lalu tepatnya tanggal 17 Juli
1985. Sampai saat ini, peran SBH sebagai bagian dari Kemenkes dan Gerakan
Pramuka telah dapat dirasakan sebagai role model kaum muda dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS). Saka Bakti Husada juga berhasil mencitrakan
kaum muda yang tidak merokok dan antinarkoba. Selain itu, SBH juga menjadi
depan dan atau unit pangkalan kegiatan SBH di berbagai lokasi daerah. Dewasa
ini Anggota Pramuka SBH makin meningkat dan tersebar di seluruh provinsi serta
berjumlah 600.000 orang atau 2,5% dari seluruh anggota Pramuka yang berjumlah
22 juta orang (Depkes, 2014). Saka Bakti Husada di provinsi Sumatera Barat telah
Sawahlunto dan Sijunjung, sementara itu SBH di Kota Padang masih belum aktif.
penanggulangan penyakit, gizi, obat, dan PHBS sesuai enam krida SBH.
4
Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk membentuk SBH di wilayah kerja
Puskesmas Andalas.
Andalas?
Puskesmas Andalas?
1.3 Tujuan
5
1.3.2 Tujuan Khusus
Andalas.
1.4 Manfaat
6
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat
tangan Puskesmas
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2.1.1 Definisi
masyarakat.
8
b. Pertanggungjawaban wilayah, adalah Puskesmas menggerakkan dan
lingkungan.
Puskemas.
penanggulangan penyakit.
sistem rujukan.
UKP tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, pelayanan gawat
darurat, pelayanan satu hari (one day care), home care, dan/atau rawat inap
Tahun 2014).
2.2.1 Definisi
Heri D.J. Maulana (2007) mendefinisikan promosi kesehatan adalah suatu proses
diri sendiri.
2007).
kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik
12
dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan
2.2.2 Tujuan
a. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa yang
akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang, contohnya mortalitas akibat
lima tahun.
b. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan. Tujuan
ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan berjalan tiga tahun.
c. Tujuan Perilaku
(Maulana,2007).\
13
2.2.3 Ruang Lingkup Kerja
Tiga tahap pencegahan yang dikenal dengan teori five levels of prevention, yaitu:
1. Pencegahan Primer
2. Pencegahan Skunder
b. Pembatasan kecacatan.
3. Pencegahan Tersier
Pada tahap ini upaya yang dilakukan adalah mencegah agar cacat yang diderita
tidak menjadi hambatan sehingga indiviu yang menderita dapat berfungsi optimal
d. Pengembangan Organisasi
Upaya ini melibatkan badan resmi atau sukarela, kelompok profesional, dan
a. Pemberdayaan masyarakat
b. Pemgembangan kemitraan
15
c. Upaya advokasi
d. Pembinaan suasana
e. Pemgembangan SDM
f. Pemgembangan IPTEK
h. Pengembangan infrastruktur
2.2.4 Sasaran
a. Sasaran Primer
individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen dari masyarakat.
b. Sasaran Sekunder
(misalnya pemuka adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal
c. Sasaran Tersier
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan
16
2.3 Saka Bakti Husada
2.3.1 Definisi
Satuan karya pramuka disingkat Saka yaitu wadah pendidikan dan pembinaan
Pramuka Penegak dan Pandega dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi serta keterampilan. Terbentuknya Saka ini dapat memberikan motivasi para
pramuka dalam melakukan suatu kegiatan yang nyata dan produktif dalam waktu
pengabdian mereka. Beberapa jenis saka diantaranya adalah Saka Bahari yang
bidang keluarga berencana, Saka Taruna Bumi dalam bidang pertanian, Saka Wana
Bakti dalam bidang kehutanan, dan Saka Wira Kartika. (Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka, 2011).
Satuan Karya Pramuka Bakti Husada merupakan salah satu satuan karya
pramuka yang menjadi wadah kegiatan dalam mengembangkan minat dan bakat dan
yang dapat diterapkan pada diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Kesehatan
yang dimaksud disini adalah kesehatan fisik, mental, spiritual, maupun sosial.SBH
diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya pimpinan SBH Tingkat
Nasional oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang kemudian dicanangkan oleh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada tanggal 12 November 1985 sebagai Hari
17
2.3.2 Tujuan
Tujuan dibentuknya SBH adalah memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi
dan teknologi serta keterampilan bidang kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi
kehidupan dan penghidupannya untuk mengabdi pada masyrakat, bangsa dan negara.
2.3.3 Fungsi
negara.
2.3.4 Sasaran
disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik.
18
perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya. Peserta yang dapat menjadi
c. Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat serta menjadi contoh bagi
19
d. Mau dan mampu menyebarluaskan informasi mengenai enam krida
Saka Bakti Husada dibentuk dari beberapa gudep di kwartir ranting atau
kwartir cabang yang terdiri dari Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega yang
mempunyai minat dan bakat di bidang kesehatan. Saka Bakti Husada dibentuk
kwartir ranting yang dibina secara teknis kesehatan oleh Puskesmas setempat
oleh kwartir cabang. Apabila kwartir ranting belum mampu membentuk SBH
maka pembentukan SBH dapat dilakukan oleh kwartir cabang yang dibina oleh
20
disesuaikan dengan kebutuhan dan berbasis permasalahan kesehatan setempat
Saka Bakti Husada putra dibina oleh Pamong Saka putra dan SBH putri
dibina oleh Pamong Saka putri, serta dibantu oleh beberapa orang instruktur.
lingkup kegiatannya. Anggota SBH membentuk Dewan SBH yang dipilih dari
yaitu adanya sekelompok Pramuka Penegak dan atau Pramuka Pandega dari
satu gugus depan atau lebih yang berminat pada bidang kesehatan dan secara
kwartir ranting atau kwartir cabang untuk membentuk SBH. Saka Bakti
Husada juga dapat dibentuk atas usul lembaga atau instansi terkait setempat.
a. Anggota SBH;
b. Pamong SBH;
c. Instruktur SBH;
21
Pimpinan SBH dibentuk di kwartir cabang, kwartir daerah, dan kwartir
nasional sebagai unsur kelengkapan kwartir yang anggotanya terdiri dari unsur
kwartir dan instansi kesehatan, organisasi profesi kesehatan dan unsur lain
ranting, cabang, daerah, dan nasional merupakan mitra pimpinan kwartir dalam
sebagai berikut:
22
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SBH (Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka,2011)
23
1. Pimpinan Saka Bakti Husada
SBH.
SBH.
24
h. Melaksanakan koordinasi antara Pimpinan SBH di semua jajaran
wilayah kerjanya.
kesehatan.
kepada kwartirnya.
Dewan Kehormatan SBH adalah badan yang dibentuk oleh SBH untuk
SBH atau nama baik SBH dan menyusun data yang diperlukan untuk
yang dilakukan oleh anggota SBH, Dewan SBH, Pemimpin Krida SBH.
25
b. Pernyataan keberatan dan pembelaan diri dari Anggota SBH yang
sanksi.
berprestasi.
terdiri atas:
Majelis Pembimbing (Mabi Saka) Bakti Husada adalah suatu badan yang
terdiri dari para pejabat instansi pemerintah dan tokoh masyarakat di bidang
material, dan finansial untuk pembinaan SBH. Masa bakti Mabi SBH sesuai
26
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
Ketua Mabi SBH tingkat Nasional dijabat oleh Menteri Kesehatan, Ketua
Mabi SBH tingkat daerah dan cabang dijabat oleh Pimpinan Instansi Kesehatan
setempat..
bidang kesehatan. Apabila dalam SBH ada beberapa orang Pamong SBH, maka
dipilih salah seorang sebagai koordinatornya. Masa bakti Pamong SBH 3 (tiga)
tahun dan dapat diangkat kembali. Pamong SBH secara ex-officio menjadi
Dasar
27
c. Bersedia menjadi Pamong dan memiliki minat dan pengetahuan serta
SBH.
28
k. Menjadi motivator bagi para anggota SBH khususnya dan seluruh
kesehatan yang sanggup dan bersedia membantu Pamong SBH untuk mendidik
SBH.
29
Tugas dan tanggung jawab Instruktur SBH, yaitu :
anggota yang berasal dari anggota SBH dan dipilih oleh anggota SBH melalui
Musyawarah SBH.
30
b. Pada hakekatnya fungsi Dewan SBH sama dengan Dewan Ambalan
d. Masa bakti Dewan SBH 2 (dua) tahun dan dapat dipilih kembali untuk
bakti.
31
d. Memelihara dan meningkatkan hubungan baik dengan pamong saka,
bidang kesehatan.
Pramuka Pandega dari gugus depan yang mempunyai minat dan bakat di
mengajukan diri sebagai anggota SBH dengan seijin pembina gugus depannya
dan disyaratkan agar dalam waktu 6 (enam) bulan setelah menjadi anggota
SBH telah dilantik sebagai Pramuka Penegak Bantara atau Pramuka Pandega di
gugus depannya.
SBH dengan ketentuan bahwa yang bersangkutan dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah menjadi anggota SBH wajib menjadi anggota suatu gugus depan
32
Gerakan Pramuka dan selanjutnya menempuh Syarat Kecakapan Umum dan
a. Mendapat ijin dari orang tua atau wali dan pembina gugus depannya.
dan tertulis
SBH.
anggota SBH.
Pramuka setempat.
33
Kewajiban Pemimpin Krida SBH, yaitu ;
tanggung jawab.
kridanya.
SBH.
34
f. Usaha dana, badan usaha yang dimiliki SBH (Kwartir Nasional,
2011).
penyakit.
kesehatan bagi anggota SBH harus belajar dan berlatih yang meliputi:
kecakapankecakapan khususnya.
2015).
35
2.3.8 Bentuk dan Macam Kegiatan
Bentuk dan macam kegiatan yang ada di SBH adalah sebagai berikut:
b. Kegiatan berkala
menyiapkan diri untuk lomba, kegiatan ulang tahun SBH dan sebagainya.
Minggu (Persami).
Peran Saka terdiri dari beberapa jenis Saka, misalnya SBH bersama Saka
Dirgantara, Saka Taruna Bumi dan lain-lain. Perkemahan antar Saka (Peran
menurut kepentingannya.
36
f.Bakti kepada masyarakat
bidang kesehatan.
g. Musyawarah SBH
i. Rapat Koordinasi
37
Kegiatan Operasional Saka terdiri dari pertemuan-pertemuan:
Dewan Saka.
dan informasi.
38
4. Implementasi rekomendasi pengembaraan dalam bentuk proyek
Saka.
direncanakan.
2.3.9 Krida
Pramuka, 2011). Saka Bakti Husada terdiri dari enam krida, yaitu:
a. Penyehatan Perumahan
luar rumah banyak terdapat faktor risiko penyakit. Agar penghuni rumah dapat
terhindar dari sakit atau kesakitan maka diperlukan kondisi kualitas kesehatan
lingkungan rumah yang baik. Pramuka diharapkan turut berperan aktif dalam
39
lingkungan oleh karena itu pramuka perlu memiliki kecakapan khusus bidang
penyehatan lingkungan.
Anggota SBH diharapkan dapat mengetahui bahan makanan yang sehat dan
c. Pengamanan Pestisida
tanda-tanda air bersih, asal sumber air dan cara mengatasi gangguan fisik (bau,
40
2. Krida Bina Keluarga Sehat
a. Kesehatan ibu
Pembahasan dalam ruang lingkup kesehatan ibu sangat beragam. Hal yang
keluarga dan juga akan dibahas tentang perawatan kesehatan ibu hamil, ibu
bersalin dan nifas, dan ibu menyusui. Hal ini membuktikan bahwa anggota
KIA Ibu.
b. Kesehatan Anak
c. Kesehatan remaja
41
d. Kesehatan Usia Lanjut
meningkatnya usia harapan hidup di Indonesia. Data terakhir dari Badan Pusat
2015, angka harapan hidupnya mencapai 70,1 tahun (Badan Pusat Statistik,
Kompetensi yang perlu dimiliki dalam bidang kesehatan gigi dan mulut
seperti mengetahui cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dan mampu
f.Kesehatan Jiwa
secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
memberikan perhatian lebih mengani kesehatan jiwa khususnya remaja. Hal ini
42
kesehatan jiwa remaja, serta pengaruh lingkungan terhadap perkembangan jiwa
Puskesmas sebagai ujung tombak dalam upaya preventif dan promotif. Oleh
karena itu, salah satu krida dalam SBH yaitu mengenai pengendalian penyakit.
Materi yang dibahas meliputi: malaria, demam berdarah, rabies, diare, TB paru,
kecacingan, HIV/AIDS dan IMS lainnya, Imunisasi, dan keadaan gawat darurat
a. Perencanaan menu
diolah untuk memenuhi selera konsumen dan kebutuhan zat gizi yang
memenuhi prinsip gizi seimbang. Prinsip empat sehat lima sempurna saat ini
sudah digantikan oleh prinsip gizi seimbang yaitu makan makanan yang
43
b. Penanganan Gizi dalam Situasi Darurat
Tujuan yaitu menangani keadaan darurat secara cepat dan tepat sehingga
keluarga disebut Kadarzi apabila telah berprilaku gizi yang baik secara terus
d. Penyuluhan gizi
anemia gizi besi, gangguan akibat kekurangan yodium, kurang vitamin A, dan
gizi lebih yang juga menjadi masalah gizi yang penting untuk diperhatikan
44
5. Krida Bina Obat
a. Pemahaman Obat
pelayanan kesehatan.
sebagai kader bangsa perlu mengerti dan memahami upaya yang berkaitan
tanaman yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman ini diperlukan dalam rangka
45
c. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
adiktif lainnya sejak dua dasa warsa terakhir telah menjadi masalah nasional
Perhatian dan upaya pemerintah ini antara lain tercermin dalam peraturan
berkaitan. Masyarakat luas juga harus ikut menanggulangi masalah ini melalui
berbagai upaya. Pramuka sebagai bagian dari generasi muda harapan bangsa
dalam hal ini tentu juga ikut berperan dalam upaya pemerintah.
e. Pemahaman Kosmetika
itu kosmetika yang digunakan tidak sesuai dengan aturan pakai dapat juga
46
benar dan efek samping pemakaiannya dapat diminimalkan (Kemenkes RI,
2010)
kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
kesehatan di lingkungannya.
47
2.3.10 Lambang dan Bendera
2010)
48
2.3.11 Pengesahan dan Pelantikan
2.3.11.1 Pengesahan
Gerakan Pramuka.
bersangkutan.
satu bidang kegiatan Saka sesuai dengan minat anggota Saka yang
bersangkutan.
2.3.11.2 Pelantikan
Ikrar.
49
Trisatya Pramuka Penegak
• Menepati Dasadarma.
SBH.
50
BAB 3
ANALISIS SITUASI
51
3.2 Keadaan Demografi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Andalas tahun 2016 berjumlah 82.571
jiwa. terdiri dari laki –laki 41.038jiwa dan perempuan 41.533jiwa. Adapun jumlah
persasaran program dapat dilihat pada Tabel 3.1 dibawah ini :
Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Menurut Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas Tahun 2016
BAYI (0-11) BALITA (1-59) LANSIA
N BLN TH
KELURAHAN BUMIL BUFAS
O JM JM
L P L P JML L P
L L
1 SAWAHAN 109 104 49 51 100 188 193 381 166 171 337
2 JATI BARU 137 131 54 73 127 206 276 482 181 244 425
3 JATI 206 197 97 92 189 376 352 728 329 310 639
KB. DLM 13
7 PARAK 289 276 135 265 521 498 1019
0 458 438 896
KARAKAH
8 PARAK GDG 181 174 83 85 168 321 320 641 281 282 563
52
TIMUR
SIMPANG 97 93 45 45 90 173 166 339
9 152 147 299
HARU
GANTING 10
10 PRK 228 217 104 210 401 401 802
6 352 354 706
GADANG
78 156 298 297 261 262 524
11 PUSKESMAS 1694 1617 774 5960
6 0 1 9 8 7 5
53
ini dinilai dari 4 indikator utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan
pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata dan derajat kesehatan penduduk
kecamatan Padang Timur yang setinggi-tingginya.
Untuk mewujudkan visi ini, Puskesmas Andalas mengusung misi
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan Padang Timur yang akan memberikan
dukungan tercapainya visi pembangunan nasional yaitu:
b. Strategi
Visi dan misi Puskesmas Andalas akan dicapai dengan beberapa strategi yang
diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan yang terencana, terarah dan
berkesinambungan. Beberapa strategi tersebut antara lain:
1. Meningkatkan upaya promosi kesehatan
2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih baik dengan
3. lintas sektor
4. Meningkatkan kwalitas SDM Puskesmas
5. Meningkatkan mutu dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
Dalam Gedung:
1. Pelayanan Poli Umum
2. PelayananPoli Gigi
3. Pelayanan Poli Lansia
4. Pelayanan Poli Anak
5. Pelayanan Poli Ibu
6. Pelayanan KB dan IVA
7. Klinik Sanitasi
8. Klinik Gizi
9. Klinik VCT/ IMS
10. Klinik TB
54
11. IPWL
12. Klinik PKPR
13. Klinik Akupresure
14. Klinik Berhenti merokok
15. Pelayanan Farmasi
16. Laboratorium
Luar Gedung
17. Posyandu Balita
18. Posbindu PTM
19. Posyandu Lansia
20. Pembinaan Sekolah Sehat dan dokter Kecil
21. Pembinaan PKPR dan Kader konselor remaja
22. Pos Gizi
23. Mobile VCT/IMS
NO NAMA SEKOLAH
1. SMA ADABIAH II
2. SMA ADABIAH I
3. SMK KARTIKA 1-2
4. SMK 6
5. SMK KARTIKA 1-1
6. SMA KARTIKA 1-5
7. SMK N 2
8. SMK KOSGORO I
9. SMK KOSGORO II
10. SMK PERBANKAN
11. SMK PGRI
55
12. SMA PGAI
13. MA PGAI
14. SMA BUKIT BARISAN
15. SMK TRI ABDI P
16. SMA 10 PADANG
3.4. Daftar Nama Sekolah SMA/SMK Sederajat Di Wilayah Kerja Puskesmas
Andalas
BAB 4
PEMBAHASAN
menjalankan program serta analisis laporan tahunan Puskesmas Andalas. Proses ini
56
dilakukan dengan melihat data sekunder berupa laporan tahunan Puskesmas Andalas
pada tahun 2016. Masalah yang diidentifikasi adalah semua permasalahan yang
Tahun 2016
dasar Puskesmas diatas, yang paling memegang peranan penting dalam usaha
preventif dan promotif terhadap penyakit dan masalah di semua program dan sebagai
Setiap masalah kesehatan, pada umumnya disebabkan tiga faktor yang timbul
57
secara bersamaan, yaitu (1) adanya bibit penyakit atatu penganggu lainnya, (2)
adanya perilaku hidup manusiayang tidak peduli terhadap bibit penyakit dan
lingkungannya. Oleh sebab itu, sehat dan sakitnya seseorang sangat ditentukan oleh
perilaku hidup manusia sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait
dengan promosi kesehatan maka peran promosi kesehatan sangat diperlukan dalm
kesehatan. Promosi kesehatan merupakan salah satu strategi dalam mencapai visi
Tabel 4.2 Daftar Masalah Promosi Kesehatan di Puskesmas Andalas Tahun 2016
58
2 PHBS Dukungan Lintas 100% 39.22% 60.78%
Sekolah Sektor dan capaian
PHBS di sekolah
masih belum
maksimal
3 Posyandu Peran serta dan 100% 65% 35%
tingkat kepedulian
masyarakat
terhadap kegiatan
Posyandu yang
masih kurang
4 Pembentukan Belum Pembentukan Belum ada 100%
SBH terbentuknya SBH SBH
sebagai media
promosi dan
prevensi kesehatan
5 Pembentukan Belum Terbentuk Masih binaan 100%
Pos UKK terbentuknya pos UKK
UKK, semua
hanya dalam
bentuk pembinaan
masalah yang merupakan masalah terbesar dan mungkin untuk diselesaikan. Teknik
metode Hanlon, dengan pertimbangan metode ini cukup sederhana namun memiiki
sensitifitas yang cukup tinggi dan dapat mengidentifikasi faktor-faktor luar yang
mempengaruhi masalah yang ada dan diperlukan dalam penetapan prioritas. Setelah
itu, kami membuat Plan, Do, Check, Action untuk mengatasi masalah yang telah
d. Nilai 4 = Penting
2. Kemungkinan intervensi
d. Nilai 4 = Mudah
3. Biaya
b. Nilai 2 = Mahal
d. Nilai 4 = Murah
b. Nilai 2 = Rendah
c.Nilai 3 = Sedang
60
d. Nilai 4 = Tinggi
61
masyarakat
terhadap
kegiatan
Posyandu
4 Belum 4 4 3 4 15 I
terbentukn
ya SBH
sebagai
wadah
promosi
dan
prevensi
kesehatan
5 Belum 3 2 3 3 11 IV
terbentukny
a pos UKK
Keterangan:
Urgensi: 4 (Penting)
tindakan merokok pada suatu keluarga. Tingginya angka kepala keluarga yang
menkonsumsi rokok di dalam rumah yang menyebabkan istri dan anak menjadi
lingkungan tidak saja bagi perokok tetapi juga bagi orang lain. Perokok pasif
terutama bayi dan anak-anak perlu dilindungi haknya dari kerugian akibat paparan
asap rokok. Keluarga miskin yang tidak berdaya melawan adiksinya dan mengalihkan
belanja makanan keluarganya serta biaya sekolah dan pendidikan anak-anaknya untuk
membeli rokok. Berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Andalas tahun 2016, dari
62
indikator PHBS rumah tangga, tidak merokok di dalam rumah masuk menjadi salah
sebagian terbuat dari daun tembakau sebagai bahan bakunya yang diolah untuk
digunakan dengan cara dibakar, dihisap, dan dihirup atau dikunyah. Intervensi untuk
menghentikan pengguna rokok secara cepat tidaklah mudah. Produk tembakau yang
dimaksud mengandung zat aditif dan bahan lainnya yang berbahaya yang dapat
Biaya: 4 (Murah)
Biaya yang diperlukan untuk menjalankan program ini terbilang murah. Alokasi
dana hanya untuk penyediaan media untuk promosi kesehatan, berupa leaflet, poster,
ataupun spanduk.
Mutu: 4 (Tinggi)
akan meningkatkan kualitas hidup dan menghindari kanker yang disebabkan oleh
dimanfaatkan keluarga tersebut untuk membeli makanan yang bergizi untuk keluarga.
63
2. Pencapaian PHBS Sekolah
didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
terwujudnya PHBS Sekolah dapat terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga
siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan
dan ancaman penyakit. Serta dapat meningkatkan semangat proses belajar mengajar
yang berdampak pada prestasi belajar siswa. PHBS sekolah di wilayah kerja
di wilayah kerja Puskesmas Andalas dan meningkatkan kerja sama antar lintas sektor.
Dalam menjalankan PHBS sekolah tidak hanya melibatkan warga sekolah tetapi
harus adanya kerja sama lintas sektor seperti kerjasama dengan dinas kesehatan dan
dinas pendidikan guna adanya integrasi. Untuk melakukan kerjasama dengan lintas
64
Biaya yang diperlukan untuk menjalankan program ini terbilang cukup murah.
Alokasi dana hanya untuk penyediaan media untuk promosi kesehatan, berupa leaflet,
Mutu: 3 (Sedang)
3. Peningkatan posyandu
Urgensi: 4 (Penting)
Masyarakat ( UKBM ) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan
Kematian Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sehingga dengan berjalannya
posyandu AKI dan AKB dapat menurun dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
dilakukan dibalai dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya yang disebut dengan
65
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di
Posyandu antara lain: KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), KB (Keluarga Berencana),P2M
sasaran penduduk posyandu ialah ibu hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur
(PUS),dan balita. Namun, bagi orang tua balita terkadang tidak begitu berminat
orang tua balita yang tidak datang ke posyandu dan lebih memilih untuk
cenderung meningkat ketika adanya kegiatan khusus yang diadakan posyandu seperti
pemberian Vitamin A.
Biaya: 3 (Murah)
Dari segi biaya, program ini terbilang murah karena dana pelaksanaan
posyandu berasal dari swadaya masyarakat melalui gotong royong dengan kegiatan
jimpitan beras dan hasil potensi desa lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak
Mutu: 3 (Sedang)
anak karena dengan menurunnya mutu posyandu maka masih terdapatnya kematian
bayi, anak balita dan ibu nifas. bahkan sulit mengadakan audit kematian perinatal
karena ibu tidak bersedia memberikan informai yang akurat bahkan tidak datang ke
66
posyandu karena kurangnya promotif.
4. Pembentukan SBH
Urgensi: 4 (Penting)
kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua
memilik krida yang mewakili program di Puskesmas. Saka Bakti Husada ini
merupakan salah satu program yang belum terlaksana oleh Puskesmas Andalas.
Program ini dapat dijadikan sebagai perpanjangan tangan Puskesmas dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, dengan adanya Saka Bakti
Intervensi: 4 (Mudah)
Panduan untuk menjalankan program SBH ini sudah ada yaitu tercantum dalam
melaksanakannya tidak begitu sulit. Dengan inisiasi yang optimal dan koordinasi
yang baik dari pihak puskesmas ke pihak yang terkait seperti dengan kwartir ranting
67
Pengeluaran untuk program ini cukup beragam, seperti biaya memperbanyak
Mutu: 4 (Tinggi)
anggota di bidang kesehatan. Selain itu, program yang sudah berjalan diharapkan
5. Pembentukan UKK
informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar
hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang
diakibatkan oleh pekerja. Program ini dapat dijadikan sebagai perpanjangan tangan
kerja di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Tetapi pada saat ini pos UKK di wilayah
kerja puskesmas Andalas telah dilakukan binaan, hanya saja belum terbentuk secara
resmi. Di wilayah kerja puskesmas Andalas sebagian besar pekerja sudah menjadi
Pos UKK dibentuk harus berasal dari keinginan masyarakat pekerja sendiri,
68
dari jenis pekerjaan yang sama dan memiliki anggota 1 Pos UKK sebanyak 10 sampai
kerja dan kemampuan pekerja dalam menolong diri sendiri. Berdasarakan wawancara
yang masih kurang terhadap kesehatan kerja dan sebagian besar telah menjadi
Biaya: 3 (Murah)
Dari segi biaya, program ini terbilang murah karena bisa menggunakan dana
dari pekerja sendiri. Karena dalam UKK ini sifatnya dari pekerja dan untuk pekerja.
Mutu: 3 (Sedang)
diri sendiri.
Saka Bakti Husada (SBH) di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Dari hasil analisis
69
beberapa SMA/SMK didapatkan beberapa sebab dari masalah yang terjadi.
1. Manusia
a. Masih kurangnya siswa yang mendapatkan pembekalan terkait Saka
Bakti Husada
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas dan Pemegang
terkait Saka Bakti Husada untuk siswa SMA/SMK sederajat di Kota Padang
pada bulan Juni 2017, namun pelatihan ini hanya diikuti oleh dua orang siswa
belum optimal
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala puskesmas dan pemegang
3. Metode
(Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 154 tahun 2011), Saka
pengendalian dan pembinaan kwartir ranting yang dibina secara teknis oleh
70
Puskesmas setempat. Berdasarkan hasil wawancara dengan kwartir ranting
beberapa sekolah di kecamatan Padang Timur pada tahun 2016, tetapi inisiasi
ini belum berjalan dengan optimal. Sehingga, sampai saat ini program
4. Material
sehat, keluarga sehat, pengendalian penyakit, gizi, obat dan perilaku hidup
bersih dan sehat. Dalam menjalankan enam krida tersebut membutuhkan buku
71
4.4 Diagram Ischikawa
Dari hasil analisis sebab akibat masalah tersebut, maka dapat disimpulkan dalam diagram Ischikawa (diagram tulang
72
4.5 Alternatif Pemecahan Masalah
4.5.1 Manusia
Bakti Husada.
Puskesmas Andalas.
4.5.1 Manusia
Masalah : Petugas Promosi Kesehatan yang bekerja dengan managemen kerja yang
belum optimal
Puskesmas Andalas.
73
Sasaran : Pemegang program promkes
salah satu output terbentuknya salah satu program kerja yaitu Saka
Bakti Husada.
4.5.2 Metode
Puskesmas Andalas.
74
4.5.2 Metode
Puskesmas Andalas.
Puskesmas Andalas.
sederajat.
4.5.3 Material
terlaksananya SBH
Padang Timur.
75
Tempat : Kantor Kecamatan Padang Timur.
BAB 5
76
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM PDCA
Pada tahap persiapan ini dilakukan wawancara dan tinjauan terhadap laporan
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 7 Agustus – 18 Agustus 2017. Dari hasil
tinjauan., diskusi dengan pemegang program dan Kepala Puskesmas, dan analisis
dilakukan analisa terhadap faktor faktor penyebab tidak terbentuknya SBH di wilayah
Timur dan Kwartir Cabang dan Kwartir Ranting tentang rencana pembentukan SBH
di wilayah kerja Puskesmas Andalas, serta diskusi tentang alur kerja yang akan
Padang Timur tentang SBH dan perencanaan pembentukan organisasi yang akan
77
pembentukan struktur organisasi, pembinaan, dan monitoring kegiatan yang
Padang Timur. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada minggu ke 4 bulan Agustus 2017.
Kecamatan/Kwartir Ranting.
ini melibatkan kerja lintas program dan lintas sektor Puskesmas Andalas, Dinas
Kesehatan Kota Padang, Kepala Kwartir Ranting Padang Timur serta Kepala Sekolah
SMA/SMK di Kecamatan Padang Timur. Kegiatan ini akan dilakukan pada minggu
Pengurus SBH dilantik oleh Kwartir Cabang Kota Padang. Pelantikan pengurus
Pembinaan yang diberikan adalah tentang materi dasar tentang sub bagian
78
SBH yang akan dikembangkan yaitu pengendalian penyakit menular yang
difokuskan dan akan dibagi ke dalam kelompok HIV. Pembinaan ini akan
diberikan oleh petugas Puskesmas Andalas dan Dokter Muda. Pembinaan akan
pembinaan dasar.
pelantikan dan pengesahan oleh dinas kesehatan kota Padang dengan adanya
bukti surat pengesahan dan adanya bendera dan lencana organisasi saka. Indikator
tingkat pengetahuan dapat dilihat dari nilai pretest dan posttest pembinaan dasar
para anggota saka. Pertanyaan pada soal ujian berdasarkan materi yang diberikan
saat pembinaan. Semakin tinggi nilai yang diapatkan setelah ujian maka semakin
79
5.4. Action (Rencana Berkelanjutan)
puskesmas.
masuk dalam lingkup kerja SBH dan membina para anggota saka agar mampu
5.4.2. Keikutsertaan para peserta saka dalam acara kemah Saka Bakti
Husada.
Para peserta saka diharapkan dapat berkontribusi dalam acara kemah SBH dan
dapat meraih prestasi dalam lomba yang diadakan pada acara kemah tersebut.
Melalui pelatihan dan pembinaan yang didapatkan oleh para peserta saka,
80
puskesmas lainnya didalam Lokakarya Mini Puskesmas Andalas dan melibatkan
koordinasi dari lintas program dan lintas sektor untuk menilai kekurangan dan
81
5.5 Matriks Kegiatan
82
Pembentukan struktur
4
organisasi SBH Feby Rahma A.
Pengesahan dan
5
Pelantikan SBH Devi Yunita P
Memberikan materi
6 tentang SBH ke anggota
SBH Puskesmas
Mengikutsertakan anggota
7 SBH dalam kegiatan
puskesmas Rahmad Nopriady
Mengadakan post test
8
terhadap anggota SBH Ade Priyatno
MONITORING DAN EVALUASI
Terbentuknya struktur
1
organisasi dan adanya Fajar Normansyah
Adanya bendera SBH
2 yang dimiliki oleh SBH
Unit Puskesmas Andalas Ade Priyatno
Adanya lambang SBH
yang telah disematkan
3
pada lengan baju pramuka
anggota SBH Rahmad Nopriady
Adanya pembinaan yang
4 dinilai dengan hasil pre
test dan post test Feby Rahma A.
83
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2015. Angka Harapan Hidup Penduduk Beberapa Negara
Tahun 1995-2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
depkes.go.id tentang SBH diakses pada tanggal 24 Agustus 2017 pukul 23.00 WIB.
Kemenkes RI, 2010. Krida Bina Keluarga Sehat. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI, 2010. Krida Bina Lingkungan Sehat. Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI, 2015. Pelantikan Majelis Pembimbing dan Pimpinan SBH Tingkat
Nasional. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
84
Kwarda Jawa Barat 2013: Modul 5.2 Satuan Karya Pramuka diakses pada tanggal 24
agustus 2017 pukul 19.30 WIB.
85