PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
SISTEM KETATANEGARAAN
FAKTOR PEMBENTUK BANGSA
A. Pengertian Bangsa
Bangsa dalam bahasa inggris disebut "nation", yang berarti sejumlah orang yang
dipersatukan karena persamaan cita-cita dan keinginan untuk bernegara. Bangsa sendiri
berasal dari bahasa sansekerta "wangsa" yang berarti orang-orang yang satu keturunan.
MASYARAKAT MADANI
beradab yang membangun dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma dan hukum yang
berlaku. Selain itu masyarakat madani juda bisa diartikan sebagai sebuah masyarakat
demokratis, dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya.
B. Karakteristik Masyarakat Maadani
1) Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, yaitu berhak dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
2) Demokratisasi, yaitu proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-
kepentingannya
3) Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas
yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
4) Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk
disertai dengan sikap tulus,
5) Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian antara hak dan
kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
6) Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa,
intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain.
7) Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
C. Proses Menuju Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah konsep yang dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan
memerlukan perjuangan yang terus-menerus. Negara-negara maju yang sudah dikatakan
sebagai masyarkat madani seperti berikut :
1) Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.
2) Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya
kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan
telasi sosial antar kelompok
3) Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.
4) Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembaga-lembaga
swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama
dan kewajiban publik dapat dikembangkan.
5) saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
6) sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan
sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
SISTEM PEMERINTAHAN
KOMPONEN-KOMPONEN POLITIK
A. Pengertian
Menurut Almond dan Verba, dalam bukunya The Civic Culture (budaya politik
kewarganegaraan) menyatakan bahwa “budaya politik merupakan sikap individu terhadap
sistem politik dan komponen-komponennya juga sikap individu terhadap peranan yang dapat di
mainkan dalam sebuah sistem politik.”
B. Sistem Politik
Sistem politik didefinisikan sebagai tindakan yang berhubungan dengan ’’keputusan-
keputusan mengikat’’ suatu masyarakat. Unit sistem politik adalah tindakan-tindakan politik.
Input dalam bentuk permintaan dan dukungan menjadi masukkan sistem politik. Output dalam
bentuk keputusan dan tindakan politik. Jika memuasakan membangkitkan dukungan, dan jika
sebaiknya akan melahirkan tuntuan baru.
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
A. Bentuk Negara
Bentuk negara yang banyak dianut berbagai negara di dunia, dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu Negara Kesatuan dan Negara Serikat.
1. Negara Kesatuan
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Adalah negara yang kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan ada ditangan
pemerintah pusat atau negara yang pemerintah pusatnya memegang/mengendalikan
kedaulatan sepenuhnya baik kedalam maupun keluar. Negara kesatuan memiliki ciri–ciri yaitu
hanya ada satu UUD, satu kepala negara, satu kabinet, satu parlemen. Negara kesatuan ada 2
(dua) macam yaitu, Negara kesatuan sistem Sentralisasi dan Negara kesatuan sistem
Desentralisasi.
a. Negara Kesatuan Sistem Sentralisasi.
Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya tinggal melaksanakan saja semua kebijaksanaan
yang ditetapkan pemerintah pusat. Contoh : Jerman pada masa Hitler.
a) Kebaikan/kelebihan negara kesatuan sistem sentralisasi :
Adanya keseragaman (uniform) peraturan di seluruh wilayah negara.
Adanya kesederhanaan hukum.
Semua pendapatan negara baik yang diperoleh daerah maupun pusat dapat
digunakan oleh pemerintah pusat untuk kepentingan seluruh wilayah.
b) Kelemahan/Keburukan negara kesatuan sistem sentralisasi :
Pekerjaan pemerintah pusat menumpuk, sehingga banyak persoalan yang tidak dapat
diselesaikan dengan segera.
Peraturan yang dibuat pemerintah pusat belum tentu semuanya sesuai bagi daerah
karena setiap daerah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda–beda.
Keputusan pemerintah pusat sering terlambat.
Demokrasi tidak berkembang ke daerah–daerah karena rakyat daerah tidak diberi
kesempatan memikirkan dan memajukan daerahnya sendiri.
b. Negara Kesatuan sistem Desentralisasi.
Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya tidak diurus sepenuhnya
oleh pemerintah pusat, melainkan sebagian urusan pemerintahannya didelegasikan atau
diberikan kepada daerah–daerah untuk menjadi urusan rumah tangga daerah masing–masing.
Dalam negara kesatuan sistem desentralisasi daerah berstatus sebagai daerah otonom. Contoh
Indonesia berdasarkan ketentuan pasal 18 UUD 1945 menganut sistem desentralisasi.
a) Kebaikan negara kesatuan sistem desentralisasi :
Tugas pemerintah pusat menjadi ringan.
Daerah dapat mengatur daerahnya dengan sebaik–baiknya sesuai dengan kondisi
dan situasi masing–masing.
Demokrasi dapat berkembang ke daerah–daerah.
Peraturan yang dibuat pemerintah daerah akan sesuai dengan kondisi daerahnya.
Pembangunan di daerah akan berkembang.
Partisipasi dan tanggung jawab rakyat terhadap daerahnya akan meningkat.
b) Kelemahan negara kesatuan sistem desentralisasi :
Peraturan daerah di seluruh wilayah negara tidak seragam;
Timbulnya peraturan daerah yang bermacam–macam, sehingga sulit untuk dipelajari.
2. Negara Serikat.
Adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dengan pemerintah pusat
(federal) yang menyelenggarakan kedaulatan keluar, sedangkan kedaulatan kedalam tetap ada
pada pemerintah negara bagian. Dalam negara serikat ada dua macam Pemerintahan yaitu :
a. Pemerintah Federal : Biasanya pemerintah federal mengurusi hal–hal yang berhubungan
dengan hubungan luar negeri, keuangan, pertahanan negara dan pengadilan.
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
b. Pemerintah negara bagian : Di dalam negara serikat, setiap negara bagian diperkenankan
memiliki Undang–Undang Dasar, Kepala negara, Parlemen dan Kabinet sendiri.
Contoh negara serikat : AS, Australia, Kanada, Swiss, Indonesia masa KRIS 1949.
Persamaan antara negara kesatuan sistem desentralisasi dengan negara serikat :
Keduanya pemerintah pusatnya sama–sama memegang kedaulatan keluar.
Daerah–daerah bagiannya sama–sama mempunyai hak otonom.
Perbedaan antara negara kesatuan sistem desentralisasi dengan negara serikat :
No Negara Kesatuan Sistem Desentralisasi Negara Serikat
1 Hak otonom daerahnya diperoleh dari Hak otonom negara bagiannya merupakan
pemerintah pusat. hak asli.
2 Daerah bagiannya berstatus daerah Daerah bagiannya berstatus negara.
otonom.
3 Daerah otonom tidak memiliki wewenang Negara bagian memiliki wewenang mem
membuat undang–undang. buat undang–undang.
4 Wewenang membuat UUD hanya ada Wewenang membuat UUD ada pada pemerin
ditangan pemerintah pusat. tah federal dan pemerintah negara bagian.
5 Kekuasaan pemerintah pusat merupakan Kekuasaan pemerintah federal berasal dari
asli. masing–masing negara bagian.
6 Kekuasaan mengatur rumah tangga yang Negara bagian memiliki kekuasaan
dimiliki daerah relatif terbatas. mengatur rumah tangga daerahnya relatif
luas.
B. Bentuk Kenegaraan
Bentuk kenegaraan yang pernah ada antara lain :
1. Serikat Negara (Konfederasi)
Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat penuh baik kedalam
maupun keluar. Pada umumnya Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk
mengadakan kerjasama dalam bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri,
pertahanan keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian
hukum internasional, karena negara–negara anggotanya secara masing–masing tetap
mempertahankan kedudukan nya secara internasional. Contoh konfederasi : Persekutuan
Amerika Utara (1776 – 1787). Konfederasi (Serikat Negara) dengan Negara Serikat mempunyai
perbedaan yang prinsipil yaitu :
No Konfederasi Negara Serikat
1 Kedaulatan tetap dipegang oleh masing– Kedaulatan ada pada negara federal.
masing negara anggota.
2 Keputusan yang diambil konfederasi tidak Keputusan yang diambil pemerintah federal
dapat langsung mengikat kepada warga dapat langsung mengikat kepada warga
negara dari negara–negara anggota. negara dari negara– negara bagian
3 Negara–negara anggota dapat memisah Negara–negara bagian tidak boleh me–
kan diri. misahkan diri dari negara serikat.
4 Hubungan antar negara anggota diatur Hubungan antar negara bagian diatur
melalui perjanjian. dengan undang–undang dasar.
5 Tidak ada negara diatas negara Terdapat negara dalam negara.
2. Koloni.
Adalah negara yang berada di bawah kekuasaan negara lain. Contoh : Indonesia sebelum 17
Agustus 1945.
3. Trustee (Perwalian).
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Adalah negara yang pemerintahannya berada di bawah pengawasan Dewan Perwalian PBB.
Munculnya Trustee merupakan hasil perjanjian San Francisco sesudah perang dunia II. Menurut
Piagam PBB, perwalian meliputi :
a. Daerah–daerah mandat dahulu.
b. Daerah–daerah yang dipisahkan dari negara–negara yang kalah dalam perang dunia II.
c. Daerah–daerah yang secara sukarela menyerahkan urusan pemerin-tahannya kepada
Dewan Perwalian PBB.
Tujuan Perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan rakyat daerah trustee dibidang politik,
ekonomi, sosial, pendidikan serta perkembangan hak asasi manusia menuju pemerintahan
sendiri. Contoh Daerah Perwalian : Tanzania menjadi perwalian PBB sejak tahun 1945 dan
merdeka tahun 1962, Namibia menjadi perwalian PBB sejak tahun 1967 dan merdeka 1990.
4. Mandat.
Adalah negara bekas jajahan negara–negara yang kalah dalam Perang Dunia I, yang
diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–negara yang menang perang di bawah
pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–Bangsa. Contoh : Kamerun bekas jajahan Jerman
menjadi Mandat Perancis.
5. Dominion.
Adalah negara–negara bekas jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, yang
tergabung dalam ikatan The British Commonwealth of Nation atau Negara–negara
Persemakmuran. Contoh : Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan dan Malaysia.
6. Uni.
Adalah gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja. Ada 2 (dua) macam
uni:
a. Uni Personil : Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secara kebetulan
mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda – Luxemburg (1839 –
1890), Uni Inggris – Skotlandia (1603 – 1707).
b. Uni Riil : Uni yang terjadi apabila negara–negara yang tergabung memiliki kelengkapan
negara yang sama untuk menyelenggarakan kepentingan bersama, yang dibentuk
melalui perjanjian.
7. Protektorat.
Adalah negara yang berada dibawah perlindungan negara lain. Dalam protektorat masalah
hubungan luar negeri dan pertahanan keamanan diserahkan kepada negara pelindungnya
berdasarkan perjanjian bersama. Contoh : Monaco sebagai protektorat Perancis, Tibet sebagai
protektorat China.
BENTUK PEMERINTAHAN
A. Pengertian Hukum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan peraturan
didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya.
Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa
yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan
satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia.
B. Ciri hukum :
a) Adanya perintah/larangan,
b) Perintah dan Larangan harus ditaati oleh setiap orang
C. Unsur hukum :
1) Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup
2) Peraturan dibentuk oleh badan resmi
3) Peraturan bersifat memaksa
4) Sanksi tegas dan nyata
D. Tujuan Hukum :
a. Untuk mewujudkan keadilan
b. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai
c. Melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat
d. Untuk menjamin adanya ebahagiaan hidup Manusia
e. Untuk mengadakan pembaruan masyarakat
E. Fungsi Hukum :
a) Untuk menyelesaika pertikaian
b) Memberikan jaminan dan kepastian Hukum
c) Menata kehidupan masyarakat agar terib dalam pergaulan hidup
d) Memelihara dan mempertahankan aturan tata tertib dalam msyarakat
e) Menciptakan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan anggota masyarakat dan
penguasa.
F. Sifat Hukum:
1) Mengatur
2) Memaksa
G. Penggolongan hukum :
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1. Sumbernya
a. Hukum UU : Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Co : KUHP
b. Hukum adat & kebiasaan : Hukum yang diambil dari peraturan adat & kebiasaa. Co :
Hukum adat minangkabau
c. Hukum Yurisprudensi : Hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan
d. Hukum traktat : Hukum yang ditetapkan oleh negara peserta perjanjian internasional.
Co : Hukum batas negara
e. Hukum doktrin : Hukum yang berasal dari pendapat para ahli hukum
2. Bentuknya
a. Hukum tertulis : Hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tertulis. Co : KUHP, KUHD
b. Hukum tidak tertulis : Hukum yang masih dalam keyakinan & kenyataan di dalam
masyarakat. Co : Hukum adat
3. Isinya
a. Hukum publik : Hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan
menyangkut kepentingan umum/publik. Co : Hukum pidana
b. Hukum privat : Hukum yang mengatur hubungan antar individu dan bersifat pribadi.
Co : Hukum perdata
4. Tempat berlakunya
a. Hukum nasional : Hukum yang berlaku dalam suatu negara. Co : Hukum Indonesia
b. Hukum internasional : Hukum yang mengatur hubungan antara 2 negara/lebih. Co :
Hukum perang
c. Hukum asing : Hukum yang berlaku dalam negara lain. Co : Hukum Australia
d. Hukum gereja : Kaidah yang ditetapkan gereja untuk para anggotanya. Co : Hukum
gereja vatikan Roma
5. Masa berlakunya
a. Hukum positif (Ius Constitutum) : Hukum yang berlaku saat ini
b. Hukum yang akan datang (Ius Constituendum) : Hukum yang dicita-citakan,
direncanakan akan berlaku pada masa yang akan datang. Co : RUU
c. Hukum universal : Hukum yang berlaku tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
Berlaku sepanjang masa, di manapun, dan terhadap siapapun. Co : Piagam PBB tentang
DUHAM
6. Cara mempertahankannya
a. Hukum material : Hukum yang mengatur tentang isi hubungan antarsesama anggota
masyarakat, antaranggota masyarakat dengan penguasa negara, antar masyarakat
dengan penguasa negara.
b. Hukum formal : Hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa mempertahankan
dan menegakan serta melaksanakan kaidah-kaidah hukum material dan bagaimana
cara menuntutnya apabila hak seseorang telah dilanggar oleh orang lain. Co : Hukum
acara peradilan tata usaha negara
7. Sifatnya
a. Kaidah hukum yang memaksa
b. Kaidah hukum yang mengatur/melengkapi
H. Perbedaan hukum privat dan hukum publik
Hukum Privat Hukum Publik
1. Mengutamakan kepentingan individu 7. Mengutamakan pengaturan kepentingan
2. Mengatur hal ihwal (mendasar) yang umum
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KEBEBASAN PERS