Anda di halaman 1dari 14

KURIKULUM 2006

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM KETATANEGARAAN
FAKTOR PEMBENTUK BANGSA

A. Pengertian Bangsa
Bangsa dalam bahasa inggris disebut "nation", yang berarti sejumlah orang yang
dipersatukan karena persamaan cita-cita dan keinginan untuk bernegara. Bangsa sendiri
berasal dari bahasa sansekerta "wangsa" yang berarti orang-orang yang satu keturunan.

B. Faktor-faktor Pembentuk Bangsa


1. Primordial
Primordial berarti adanya ikatan kekerabatan (darah dan keluarga) dan kesamaan suku
bangsa, daerah, bahasa dan adat istiadat. Namun, kemajemukan secara budaya biasanya belum
menjamin pembentukan nasionalis karena mudah terjadi konflik nilai.
2. Sakral
Kesamaan akan kepercayaan agama yang dianut oleh masyarakat menimbulkan ideologi
doktriner yang kuat dalam suatu masyarakat sehingga keterkaitanya dapat membentuk bangsa
dan negara. Namun hal ini juga belum menjamin pembentukan nasionalitas karena masing-
masing masyrarakat memiliki penilaian yang berbeda-beda.
3. Tokoh
Tokoh karismatik bisa jadi panutan masyarakat untuk mewujudkan visi dan misi bangsa.
Sifat kepemimpinan seperti ini tidak bisa diwariskan. Di indonesia contohnya seperti Ir.
Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta.
4. Sejarah
Sejarah dan pengalaman di masa lalu seperti penderitaan akibat penjajahan akan
melahirkan solidaritas atau rasa senasib dan sepenanggungan sehingga memungkinkan
memunculkan suatu tekad untuk satu tujuan antar kelompok masyarakat.
5. Bhineka Tunggal Ika (Unity in Diversity)
Faktor bhineka tunggal ika merupakan faktor kesadaran antar anggota masyarakat
mengenai pentingnya persatuan dalam berbagai perbedaan.
6. Perkembangan Ekonomi
Faktor perkembangan ekonomi yang terspesialisasi sesuai kebutuhan masyarakat
menyebabkan meningkatnya kebutuhan masyarakat sehingga ini akan menyebabkan
ketergantungan akan orang lain untuk pemenuhan kebutuhan dan meningkatkan hubungan
antar anggota masyarakat.
7. Kelembagaan
Lembaga-lembaga pemerintahan seperti birokrasi, angkatan bersenjata, ataupun partai
politik mempertemukan berbagai kepentingan di kalangan masyarakat sehingga membentuk
kepentingan nasional, watak kerja, dan pelayananya.

MASYARAKAT MADANI

A. Pengertian Masyarakat Madani


Masyarakat madani secara umum adalah sekelompok masyarakat beradab yang
menjunjung tinggi norma dan nilai nilai kemanusiaan yang maju dalam penggunaan teknologi
dan ilmu pengetahuan. Masyarakat madani dapat diartikan sebagai suatu masyarakat yang
beradab dalam membangun, menjalani, dan mamaknai kehidupannya. Dalam bahasa inggris
masyarakat madani juga disebut sebagai "Civil Society" yang dapat diartikan masyarakat yang
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

beradab yang membangun dan menjalani kehidupan sesuai dengan norma dan hukum yang
berlaku. Selain itu masyarakat madani juda bisa diartikan sebagai sebuah masyarakat
demokratis, dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan kewajibannya dalam
menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-kepentingannya.
B. Karakteristik Masyarakat Maadani
1) Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki akses penuh
terhadap setiap kegiatan publik, yaitu berhak dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.
2) Demokratisasi, yaitu proses dimana para anggotanya menyadari akan hak-hak dan
kewajibannya dalam menyuarakan pendapat dan mewujudkan kepentingan-
kepentingannya
3) Toleransi, yaitu sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas
yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.
4) Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang majemuk
disertai dengan sikap tulus,
5) Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian antara hak dan
kewajiban, serta tanggung jawab individu terhadap lingkungannya.
6) Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari rekayasa,
intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain.
7) Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan.
C. Proses Menuju Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah konsep yang dibentuk dari proses sejarah yang panjang dan
memerlukan perjuangan yang terus-menerus. Negara-negara maju yang sudah dikatakan
sebagai masyarkat madani seperti berikut :
1) Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat.
2) Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya
kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan
telasi sosial antar kelompok
3) Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.
4) Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembaga-lembaga
swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama
dan kewajiban publik dapat dikembangkan.
5) saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
6) sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan
sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.

D. Kendala Yang Dihadapi Menuju Masyarakat Madani


1) Masih rendahnya minat partisipasi warga masyarakat terhadap kehidupan politik
Indonesia dan kurangnya rasa nasionalisme yang kurang peduli dengan masalah
masalah yang dihadapi negara Indonesia
2) Masih kurangnya sikap toleransi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
beragama
3) Masih kurangnya kesadaran Individu dalam keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban
4) Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
5) Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

6) Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter


7) Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas
8) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
9) Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

E. Kehidupan Masyarakat Madani


Masyarakat madani adalah masyarakat yang mandiri, modern dan beradab dalam
kehidupannya. Tidak begitu tergantung pada peran pemerintah atau negara. Sistem
pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan
secara produktif dan berkeadilan sosial. Dalam kehidupannya masyarakat madani juga
demokrasi, yaitu bebas dalm menyampaikan aspirasi-aspirasi masyarakatnya.

SISTEM PEMERINTAHAN

A. Pengertian Sistem Pemerintahan


Sistem Pemerintahan, adalah susunan yang teratur dari berbagai kegiatan atau hubungan-
hubungan kerja antara lembaga legislative, eksekutif dan yudikatif dalam penyelenggaraan
pemerintahan suatu Negara.
1. Dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu negara dalam rangka mencapai
tujuan penyelenggaraan negara.
2. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh
badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan
negara.
Kekuasaan dalam suatu negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
a. Kekuasaan Eksekutif berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan
menjalankan pemerintahan
b. Kekuasaan Legislatif berarti kekuasaan membentuk undang-undang
c. Kekuasaan Yudikatif berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-
undang.
Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:
a) Sistem pemerintahan parlementer: intinya parlemen mendominasi pemerintahan negara
b) Sistem pemerintahan presidensial: intinya Presiden memegang peranan kunci dalam
pemerintahan.
Selain dua klasifikasi besar di atas, terdapat sistem pemerintahan yang disebut sistem
kediktatoran proletariat yang intinya kekuasaan negara berada di tangan pemimpin partai
(komunis), contohnya di negara Republik Rakyat Cina. Selain itu dikenal juga sistem
pemerintahan campuran yang diterapkan di Republik Kelima Perancis dan di Swiss.

B. Ciri-ciri sistem pemerintahan Presidensial dan Parlementer


Di bawah ini adalah ciri yang dapat membedakan kedua sistem pemerintahan tersebut :
NO Ciri Presidensial Ciri Parlementer
1 Kepala negara adalah presiden Kepala negara adalah raja, ratu, kaisar,
atau presiden
2 Kepala pemerintahan adalah presiden Kepala pemerintahan adalah perdana
menteri
3 Menteri diangkat, diberhentikan, Menteri diangkat, diberhentikan,
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

bertanggungjawab kepada presiden bertanggungjawab kepada parlemen


(DPR)
4 Presiden tidak dapat membubarkan Raja, ratu, kaisar dapat membubarkan
parlemen (DPR) parlemen
5 Menteri tidak boleh merangkap anggota Menteri boleh merangkap anggota
parlemen/DPR (Legislative) parlemen/DPR (Legislative)
6 Masa jabatan menteri tergantung Masa jabatan menteri tergantung
kepercayaan presiden kepercayaan parlemen/DPR
7 Presiden bukan syimbol kedaulatan dan Ratu, raja, kaisar sebagai syimbol
memegang kekuasaan pemerintahan kedaulatan dan tidak memiliki kekuasaan
pemerintahan

C. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Presidensial dan Parlementer


Kelebihan :
NO Kelebihan Presidensial Kelebihan Parlementer
1 Kedudukan eksekutive (presiden dan Membuat kebijakan cepat karena mudah
menterinya) stabil karena tidak terjadi penyesuaian karena legislative juga
tergantung pada parlemen atau legislative eksekutive (merangkap)
2 Masa jabatan eksekutive jelas ( 4, 5, 6 Kabinet sangat berhati-hati karena
atau 7 tahun ) tidak tergantung pengawasan ketat / langsung dari
kepercayaan parlemen parlemen sebab kabinet juga adalah
anggota parlemen
3 Parlemen atau legislative bukan tempat Pertanggungjawaban jelas karena kabinet
kaderisasi eksekutive karena tidak boleh dan yang mengawasi berada dalam
rangkap jabatan antara eksekutive dengan lembaga yang sama yaitu parlemen dan
legislative berasal dari partai oposisi
Kelemahannya :
NO Kelemahan Presidensial Kelemahan Parlementer
Membuat kebijakan hasil tawar-menawar Kedudukan eksekutive / kabinet tidak
1 antara eksekutive dengan legislative stabil karena sewaktu-waktu dapat
sehingga mudah terjadi kolusi dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi
tidak percaya
Dapat tercipta kekuasaan mutlak sebab Masa jabatan eksekutive / kabinet tidak
2 eksekutive termasuk menteri diluar jelas tergantung kepercayaan parlemen
pengawasan langsung legislative atau
parlemen
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas Parlemen atau legislative tempat
karena legislative dan eksekutive kaderisasi eksekutive karena boleh
3 lembaga yang berbeda dan rakyat tidak rangkap jabatan antara eksekutive dengan
memahaminya, biasanya presiden legislative
menyampaikan pidato di depan
DPR/parlemen
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

D. Klasifikasi negara penganut sistem presidensial dan parlementer :


NO Negara Pemerintahan Klasifikasi
a. Bentuk negara federasi yang terdiri dari 50 negara
bagian
b. Masa jabatan presiden 4 tahun dan dapat dipilih
kembali untuk satu kali masa jabatan
c. Kongres pemegang kekuasaan legislative terdiri dari
dua kamar (Bikameral) yaitu senat dan badan
perwakilan (the house of refresentatives)
d. Setiap negara bagian mempunyai 2 orang wakil atau
1 Amerika Presidensial senator di senat
Serikat e. Masa jabatan senat adalah 6 tahun dan setiap 2
tahun anggotanya diperbaharui sebanyak 2/3
f. Badan perwakilan (the house of refresntatives)
dipilih langsung untuk masa jabatan 2 tahun
g. Kekuasaan yudikatif di tangan Mahkamah Agung
h. Menganut sistem 2 partai yaiu demokrat dan
republik
a. Bentuk negara adalah kesatuan (Unitary State)
dengan sebutan United Kingdom yang terdiri dari
England, Scotland, Wales, dan Irlandia Utara )
b. Kepala negara adalah ratu
c. Kekuasaan eksekutive / pemerintahan di tangan
perdana menteri
2 Inggris Parlementer d. Parlemen adalah sistem 2 kamar (bikameral) terdiri
dari house of commons (majelis rendah anggotanya
dipilih melalui pemilu dari unsur partai politik) dan
house of lords (majelis tingi yang anggotanya dari
para bangsawan secara turun-temurun)
e. Sistem dua partai besar yaitu partai buruh dan
konservtif.

KOMPONEN-KOMPONEN POLITIK

A. Pengertian
Menurut Almond dan Verba, dalam bukunya The Civic Culture (budaya politik
kewarganegaraan) menyatakan bahwa “budaya politik merupakan sikap individu terhadap
sistem politik dan komponen-komponennya juga sikap individu terhadap peranan yang dapat di
mainkan dalam sebuah sistem politik.”

B. Sistem Politik
Sistem politik didefinisikan sebagai tindakan yang berhubungan dengan ’’keputusan-
keputusan mengikat’’ suatu masyarakat. Unit sistem politik adalah tindakan-tindakan politik.
Input dalam bentuk permintaan dan dukungan menjadi masukkan sistem politik. Output dalam
bentuk keputusan dan tindakan politik. Jika memuasakan membangkitkan dukungan, dan jika
sebaiknya akan melahirkan tuntuan baru.
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

C. Komponen Budaya Politik


1. Bersifat kognitif. Meliputi pengetahuan/pemahaman dan keyakinan-keyakinan individu
tentang sistem politik dan atributnya, seperti ibu kota negara, lambang negara, kepala
negara, batas-batas negara, mata uang yang dipakai, Pemilu/pemilukada, partai politik,
fungsi DPR/DPRD, Partai politik dsb.
2. Bersifat afektif. Menyangkut perasaan-perasaan atau ikatan emosional yang dimiliki
oleh individu terhadap sistem politikcontoh: persaan optimis bahwa Pemikada langsung
dpat memperoleh kepala daerah yang lebih berkualitas dan lebih dekat dengan rakyat.
3. Bersifat evaluatif. Mengkut kapasitas individu dalam rangka memberikan penilaian
terhadap sistem politik yang sedang berjalan dan bagimana peran indivu di
dalamnya.contoh: komitmen untuk mendukung pelaksanaan Pimiluka langsung sesaui
dengan aturan main.

D. Nilai-nilai budaya politik demokrasi, antara lain:


a. Egalitarian e. Persuasif
b. Pluralisme f. Pemilihan
c. Terbuka g. Independesi tinggi
d. Dialogis
Nilai-nilai budaya politik otoriter, antara lain:
a. Feodal e. Represif
b. Homogin f. Penunjukan
c. Tertutup g. Dependensi yang tinggi
d. Dogmatis

E. Tipe-Tipe Budaya Politik


1) Budaya Politik Parokial
Bahwa individu-individu memiliki pengharapan dan kepedulian yang rendah terhadap
pemerintah dan pada umumnya tidak merasa terlibat. Sehingga masyarakat yang bertipe
budaya politik parokial dapat pula dikatakan memiliki ciri antara lain tidak memiliki orientasi
atau pandangan sama sekali baik berupa pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan penilain
(evaluasi) terhadap obyek politik (sistem politik).
2) Budaya Politik Subyek
Budaya politik subyek jika suatu masyarkat terdapat frekuansi orientasi yang tinggi
terhadap pengetahuan sistem politik secara umum dan obyek output atau pemahaman
mengenai penguatan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
3) Budaya Politik Partisipan
Memiliki orientasi terhadap seluruh obyek politik secara keseluruhan (input, output) dan
terhadap diri sendiri sebagai aktor politik, ia disamping aktif memberikan masukan atau aktif
mempengaruhi pembuatan kebijakan publik (input) juga aktif dalam implementasi atau
pelaksanaan kebijakan publik (output).

BENTUK NEGARA DAN KENEGARAAN

A. Bentuk Negara
Bentuk negara yang banyak dianut berbagai negara di dunia, dapat dibedakan menjadi 2
(dua) yaitu Negara Kesatuan dan Negara Serikat.
1. Negara Kesatuan
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Adalah negara yang kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan ada ditangan
pemerintah pusat atau negara yang pemerintah pusatnya memegang/mengendalikan
kedaulatan sepenuhnya baik kedalam maupun keluar. Negara kesatuan memiliki ciri–ciri yaitu
hanya ada satu UUD, satu kepala negara, satu kabinet, satu parlemen. Negara kesatuan ada 2
(dua) macam yaitu, Negara kesatuan sistem Sentralisasi dan Negara kesatuan sistem
Desentralisasi.
a. Negara Kesatuan Sistem Sentralisasi.
Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya tinggal melaksanakan saja semua kebijaksanaan
yang ditetapkan pemerintah pusat. Contoh : Jerman pada masa Hitler.
a) Kebaikan/kelebihan negara kesatuan sistem sentralisasi :
 Adanya keseragaman (uniform) peraturan di seluruh wilayah negara.
 Adanya kesederhanaan hukum.
 Semua pendapatan negara baik yang diperoleh daerah maupun pusat dapat
digunakan oleh pemerintah pusat untuk kepentingan seluruh wilayah.
b) Kelemahan/Keburukan negara kesatuan sistem sentralisasi :
 Pekerjaan pemerintah pusat menumpuk, sehingga banyak persoalan yang tidak dapat
diselesaikan dengan segera.
 Peraturan yang dibuat pemerintah pusat belum tentu semuanya sesuai bagi daerah
karena setiap daerah memiliki situasi dan kondisi yang berbeda–beda.
 Keputusan pemerintah pusat sering terlambat.
 Demokrasi tidak berkembang ke daerah–daerah karena rakyat daerah tidak diberi
kesempatan memikirkan dan memajukan daerahnya sendiri.
b. Negara Kesatuan sistem Desentralisasi.
Adalah negara kesatuan yang semua urusan pemerintahannya tidak diurus sepenuhnya
oleh pemerintah pusat, melainkan sebagian urusan pemerintahannya didelegasikan atau
diberikan kepada daerah–daerah untuk menjadi urusan rumah tangga daerah masing–masing.
Dalam negara kesatuan sistem desentralisasi daerah berstatus sebagai daerah otonom. Contoh
Indonesia berdasarkan ketentuan pasal 18 UUD 1945 menganut sistem desentralisasi.
a) Kebaikan negara kesatuan sistem desentralisasi :
 Tugas pemerintah pusat menjadi ringan.
 Daerah dapat mengatur daerahnya dengan sebaik–baiknya sesuai dengan kondisi
dan situasi masing–masing.
 Demokrasi dapat berkembang ke daerah–daerah.
 Peraturan yang dibuat pemerintah daerah akan sesuai dengan kondisi daerahnya.
 Pembangunan di daerah akan berkembang.
 Partisipasi dan tanggung jawab rakyat terhadap daerahnya akan meningkat.
b) Kelemahan negara kesatuan sistem desentralisasi :
 Peraturan daerah di seluruh wilayah negara tidak seragam;
 Timbulnya peraturan daerah yang bermacam–macam, sehingga sulit untuk dipelajari.

2. Negara Serikat.
Adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian dengan pemerintah pusat
(federal) yang menyelenggarakan kedaulatan keluar, sedangkan kedaulatan kedalam tetap ada
pada pemerintah negara bagian. Dalam negara serikat ada dua macam Pemerintahan yaitu :
a. Pemerintah Federal : Biasanya pemerintah federal mengurusi hal–hal yang berhubungan
dengan hubungan luar negeri, keuangan, pertahanan negara dan pengadilan.
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

b. Pemerintah negara bagian : Di dalam negara serikat, setiap negara bagian diperkenankan
memiliki Undang–Undang Dasar, Kepala negara, Parlemen dan Kabinet sendiri.
Contoh negara serikat : AS, Australia, Kanada, Swiss, Indonesia masa KRIS 1949.
Persamaan antara negara kesatuan sistem desentralisasi dengan negara serikat :
 Keduanya pemerintah pusatnya sama–sama memegang kedaulatan keluar.
 Daerah–daerah bagiannya sama–sama mempunyai hak otonom.
Perbedaan antara negara kesatuan sistem desentralisasi dengan negara serikat :
No Negara Kesatuan Sistem Desentralisasi Negara Serikat
1 Hak otonom daerahnya diperoleh dari Hak otonom negara bagiannya merupakan
pemerintah pusat. hak asli.
2 Daerah bagiannya berstatus daerah Daerah bagiannya berstatus negara.
otonom.
3 Daerah otonom tidak memiliki wewenang Negara bagian memiliki wewenang mem
membuat undang–undang. buat undang–undang.
4 Wewenang membuat UUD hanya ada Wewenang membuat UUD ada pada pemerin
ditangan pemerintah pusat. tah federal dan pemerintah negara bagian.
5 Kekuasaan pemerintah pusat merupakan Kekuasaan pemerintah federal berasal dari
asli. masing–masing negara bagian.
6 Kekuasaan mengatur rumah tangga yang Negara bagian memiliki kekuasaan
dimiliki daerah relatif terbatas. mengatur rumah tangga daerahnya relatif
luas.
B. Bentuk Kenegaraan
Bentuk kenegaraan yang pernah ada antara lain :
1. Serikat Negara (Konfederasi)
Adalah perserikatan beberapa negara yang merdeka dan berdaulat penuh baik kedalam
maupun keluar. Pada umumnya Konfederasi dibentuk berdasarkan perjanjian untuk
mengadakan kerjasama dalam bidang tertentu, misalnya penyelenggaraan politik luar negeri,
pertahanan keamanan bersama. Konfederasi bukanlah merupakan negara dalam pengertian
hukum internasional, karena negara–negara anggotanya secara masing–masing tetap
mempertahankan kedudukan nya secara internasional. Contoh konfederasi : Persekutuan
Amerika Utara (1776 – 1787). Konfederasi (Serikat Negara) dengan Negara Serikat mempunyai
perbedaan yang prinsipil yaitu :
No Konfederasi Negara Serikat
1 Kedaulatan tetap dipegang oleh masing– Kedaulatan ada pada negara federal.
masing negara anggota.
2 Keputusan yang diambil konfederasi tidak Keputusan yang diambil pemerintah federal
dapat langsung mengikat kepada warga dapat langsung mengikat kepada warga
negara dari negara–negara anggota. negara dari negara– negara bagian
3 Negara–negara anggota dapat memisah Negara–negara bagian tidak boleh me–
kan diri. misahkan diri dari negara serikat.
4 Hubungan antar negara anggota diatur Hubungan antar negara bagian diatur
melalui perjanjian. dengan undang–undang dasar.
5 Tidak ada negara diatas negara Terdapat negara dalam negara.
2. Koloni.
Adalah negara yang berada di bawah kekuasaan negara lain. Contoh : Indonesia sebelum 17
Agustus 1945.

3. Trustee (Perwalian).
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Adalah negara yang pemerintahannya berada di bawah pengawasan Dewan Perwalian PBB.
Munculnya Trustee merupakan hasil perjanjian San Francisco sesudah perang dunia II. Menurut
Piagam PBB, perwalian meliputi :
a. Daerah–daerah mandat dahulu.
b. Daerah–daerah yang dipisahkan dari negara–negara yang kalah dalam perang dunia II.
c. Daerah–daerah yang secara sukarela menyerahkan urusan pemerin-tahannya kepada
Dewan Perwalian PBB.
Tujuan Perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan rakyat daerah trustee dibidang politik,
ekonomi, sosial, pendidikan serta perkembangan hak asasi manusia menuju pemerintahan
sendiri. Contoh Daerah Perwalian : Tanzania menjadi perwalian PBB sejak tahun 1945 dan
merdeka tahun 1962, Namibia menjadi perwalian PBB sejak tahun 1967 dan merdeka 1990.
4. Mandat.
Adalah negara bekas jajahan negara–negara yang kalah dalam Perang Dunia I, yang
diletakkan dalam pemerintahan mandat dari negara–negara yang menang perang di bawah
pengawasan Dewan Mandat Liga Bangsa–Bangsa. Contoh : Kamerun bekas jajahan Jerman
menjadi Mandat Perancis.
5. Dominion.
Adalah negara–negara bekas jajahan Inggris yang telah merdeka dan berdaulat, yang
tergabung dalam ikatan The British Commonwealth of Nation atau Negara–negara
Persemakmuran. Contoh : Kanada, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan dan Malaysia.
6. Uni.
Adalah gabungan dua negara atau lebih yang dikepalai seorang raja. Ada 2 (dua) macam
uni:
a. Uni Personil : Uni yang terjadi apabila dua negara yang tergabung secara kebetulan
mempunyai kepala negara yang sama. Contoh : Uni Belanda – Luxemburg (1839 –
1890), Uni Inggris – Skotlandia (1603 – 1707).
b. Uni Riil : Uni yang terjadi apabila negara–negara yang tergabung memiliki kelengkapan
negara yang sama untuk menyelenggarakan kepentingan bersama, yang dibentuk
melalui perjanjian.
7. Protektorat.
Adalah negara yang berada dibawah perlindungan negara lain. Dalam protektorat masalah
hubungan luar negeri dan pertahanan keamanan diserahkan kepada negara pelindungnya
berdasarkan perjanjian bersama. Contoh : Monaco sebagai protektorat Perancis, Tibet sebagai
protektorat China.

BENTUK PEMERINTAHAN

1. Bentuk Pemerintah adalah pengelompokan negara berdasarkan cara pengisian jabatan


kepala negaranya. Ada dua bentuk pemerintah, yaitu:
a. Kerajaan/Monarki, adalah negara yang jabatan kepala negaranya diisi melalui sistem
pewarisan. Contoh Jepang, Thailand, dan Inggris.
b. Republik, adalah negara yang kepala negaranya diisi melalui cara-cara di luar sistem
pewarisan, misalnya melalui proses pemilu langsung oleh rakyat. Contoh Indonesia,
Amerika Serikat.
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2. Bentuk Pemerintahan adalah pengelompokan negara berdasarkan letak kekuasaan


tertinggi dalam suatu negara. Bentuk Pemerintahan Secara Tradisional dibedakan menjadi:
a. Monarki adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertinggi berada di
tangan seorang penguasa tunggal, yaitu raja/ratu/kaisar/sultan.
b. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada
di tangan satu lembaga kecil yang terdiri atas sekelompok orang/elit yang memiliki
hak istimewa.
c. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang kekuasaan tertingginya berada
di tangan semua warga negara.

SISTEM HUKUM DAN PERADILAN NASIONAL

A. Pengertian Hukum
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistem adalah perangkat unsur yang secara
teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Hukum merupakan peraturan
didalam negara yang bersifat mengikat dan memaksa setiap warga Negara untuk menaatinya.
Jadi, sistem hukum adalah keseluruhan aturan tentang apa yang seharusnya dilakukan dan apa
yang seharusnya tidak dilakukan oleh manusia yang mengikat dan terpadu dari satuan kegiatan
satu sama lain untuk mencapai tujuan hukum di Indonesia.
B. Ciri hukum :
a) Adanya perintah/larangan,
b) Perintah dan Larangan harus ditaati oleh setiap orang
C. Unsur hukum :
1) Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup
2) Peraturan dibentuk oleh badan resmi
3) Peraturan bersifat memaksa
4) Sanksi tegas dan nyata
D. Tujuan Hukum :
a. Untuk mewujudkan keadilan
b. Untuk mengatur tata tertib masyarakat secara damai
c. Melindungi kepentingan manusia dalam masyarakat
d. Untuk menjamin adanya ebahagiaan hidup Manusia
e. Untuk mengadakan pembaruan masyarakat
E. Fungsi Hukum :
a) Untuk menyelesaika pertikaian
b) Memberikan jaminan dan kepastian Hukum
c) Menata kehidupan masyarakat agar terib dalam pergaulan hidup
d) Memelihara dan mempertahankan aturan tata tertib dalam msyarakat
e) Menciptakan rasa tanggung jawab terhadap perbuatan anggota masyarakat dan
penguasa.
F. Sifat Hukum:
1) Mengatur
2) Memaksa
G. Penggolongan hukum :
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

1. Sumbernya
a. Hukum UU : Hukum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan. Co : KUHP
b. Hukum adat & kebiasaan : Hukum yang diambil dari peraturan adat & kebiasaa. Co :
Hukum adat minangkabau
c. Hukum Yurisprudensi : Hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan
d. Hukum traktat : Hukum yang ditetapkan oleh negara peserta perjanjian internasional.
Co : Hukum batas negara
e. Hukum doktrin : Hukum yang berasal dari pendapat para ahli hukum
2. Bentuknya
a. Hukum tertulis : Hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tertulis. Co : KUHP, KUHD
b. Hukum tidak tertulis : Hukum yang masih dalam keyakinan & kenyataan di dalam
masyarakat. Co : Hukum adat
3. Isinya
a. Hukum publik : Hukum yang mengatur hubungan antara warga negara dan
menyangkut kepentingan umum/publik. Co : Hukum pidana
b. Hukum privat : Hukum yang mengatur hubungan antar individu dan bersifat pribadi.
Co : Hukum perdata
4. Tempat berlakunya
a. Hukum nasional : Hukum yang berlaku dalam suatu negara. Co : Hukum Indonesia
b. Hukum internasional : Hukum yang mengatur hubungan antara 2 negara/lebih. Co :
Hukum perang
c. Hukum asing : Hukum yang berlaku dalam negara lain. Co : Hukum Australia
d. Hukum gereja : Kaidah yang ditetapkan gereja untuk para anggotanya. Co : Hukum
gereja vatikan Roma
5. Masa berlakunya
a. Hukum positif (Ius Constitutum) : Hukum yang berlaku saat ini
b. Hukum yang akan datang (Ius Constituendum) : Hukum yang dicita-citakan,
direncanakan akan berlaku pada masa yang akan datang. Co : RUU
c. Hukum universal : Hukum yang berlaku tanpa mengenal batas ruang dan waktu.
Berlaku sepanjang masa, di manapun, dan terhadap siapapun. Co : Piagam PBB tentang
DUHAM
6. Cara mempertahankannya
a. Hukum material : Hukum yang mengatur tentang isi hubungan antarsesama anggota
masyarakat, antaranggota masyarakat dengan penguasa negara, antar masyarakat
dengan penguasa negara.
b. Hukum formal : Hukum yang mengatur bagaimana cara penguasa mempertahankan
dan menegakan serta melaksanakan kaidah-kaidah hukum material dan bagaimana
cara menuntutnya apabila hak seseorang telah dilanggar oleh orang lain. Co : Hukum
acara peradilan tata usaha negara
7. Sifatnya
a. Kaidah hukum yang memaksa
b. Kaidah hukum yang mengatur/melengkapi
H. Perbedaan hukum privat dan hukum publik
Hukum Privat Hukum Publik
1. Mengutamakan kepentingan individu 7. Mengutamakan pengaturan kepentingan
2. Mengatur hal ihwal (mendasar) yang umum
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

bersifat khusu 8. Mengatur hal ihwal yang bersifat umum


3. Dipertahankan oleh individu 9. Dipertahankan oleh negara melalui jaksa
4. Asas perdamaian diutamakan dan 10. Tidak mengenal asas perdamaian
diupayaka oleh hakim 11. Gugatan tidak dapat dicabut kembali
5. Gugatan dari pihak penggugat dapat 12. Sanksinya umum : macam hukumannya
ditarik kembali setiap saat adalah hukuman mati, penjara,
6. Sanksinya berbentuk perdata : kurungan, denda, dan hukuman
macam hukumannya berupa tambahan
denda/hukuman kurungan sebagai
pengganti denda

I. Dalam hukum positif di Indonesia, berlaku tata hukum sebagai berikut :


1. Hukum tata negara (HTN) : Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang organisasi
untuk mencapai tujuannya dalam kemasyarakatan
2. Hukum administrasi negara : Ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang
pengelolaan administrasi yang bertujuan untuk mengetahui cara tingkah lau negara
dan alat-alat perlengkapan negara
3. Hukum perdata : Mengatur kepentingan perseorangan
4. Hukum pidana : Mengatur kepentingan umum
5. Hukum acara atau hukum formal : Mengatur cara menjalankan peraturan hukum
material. Terbagi atas :
a) Hukum acara pidana : Pelaksanaan hukum pidana material
b) Hukum acara perdata : Menjalankan peraturan hukum perdata material
J. Lembaga peradilan di Indonesia :
1. Pengadilan umum : Memeriksa dan memutus perkata tingkat pertama dari segala
perkara perdata dan pidana sipil untuk semua golongan penduduk
2. Pengadilan agama : Memeriksa dan memutus perkara-perkara yang timbul diantara
umat islam. Co : Nikah, rujuk, talak
3. Pengadilan militer : Khusu mengadili bidang pidana bagi anggota TNI dan POLRI, dan
yang dapat dipersamakan dengan TNI dan POLRI
4. Pengadilan tata usaha negara : Memeriksa dan memutus semua sengketa tata usaha
negara
K. Alat kelengkapan peradilan :
1. Hakim : Bertugas menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan Pancasila dengan
jalan menafsirkan hukum
2. Jaksa : Lembaga pemerintahan yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan undang-undang
3. Polisi : Lembaga negara yang berperan sebagai pemelihara kamtibnas, penegak
hukum, pelindung serta pengayom dan pelayan masyarakat
L. Tingkatan, peranan, dan fungsi lembaga peradilan
1. Pengadilan tingkat pertama (Pengadilan negeri) : Dibentuk oleh menteri kehakiman
dengan persetujuan MA yang mempunyai kekuasaan hukum pengadilan meliputi 1
kabupaten/kota. Wewenangnya memeriksa dan memutus :
a. Sah/tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian, penyidikan, atau
penghentian tuntutan
b. Ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi seseorang yang perkaranya dihentikan
pada tingkat penyidikan/penuntutan
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2. Pengadilan tingkat kedua (Pengadilan tinggi) : Dibentuk dengan UU, daerahnya


meliputi 1 provinsi. Fungsinya :
a. Pimpinan pengadilan negeri dalam daerahnya
b. Pengawas jalannya peradilan dalam daerahnya
c. Mengawasi dan meneliti perbuatan hakim pengadilan negeri dalam daerahnya
3. Mahkamah Agung : Pemegang pengadilan negara tertinggi, berkedudukan di ibu kota
RI. Fungsi :
a. Puncak semua peradilan dan sebagai pengadilan tertinggi
b. Melakukan pengawasan tertinggi
c. Mengawasi perbuatan hakim

DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI

KEBEBASAN PERS

A. Pengertian Kebebasan Pers


Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan pendapat, baik secara tulisan maupun
lisan melalui pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya. Kebebasan pers merupakan
manifestasi dari freedom of speech (kebebasan berbicara). Kebebasan pers diberbagai negara
mempunyai pengertian yang berbeda-beda tergantung pada filsafat negaranya, pola
pertumbuhan politiknya, hakikat manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan antara
rakyat dan negara, hakikat pengetahuan, serta kebenaran dan moral.
B. Prinsif Pertanggungjawaban Pers Nasional (UU No. 40/1999 pasal 5)
1. Opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta
asas praduga tak bersalah.
2. Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak seseorang atau sekelompok orang untuk
memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang
merugikan nama baiknya.
3. Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak setiap orang untuk mengkoreksi atau
membetulkan kekeliruan informasi yang diberitakan oleh pers, baik tentang dirinya
maupun orang lain.
C. Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya Kebebasan Pers dalam suatu negara bila
memenuhi tiga syarat sbb :
a. Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat izin terbit bagi suatu
penerbitan pers kepada pemerintah.
b. Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan
penyensoran sebelumnya terhadap berita atau karangan yang akan dimuat dalam
suatu penerbitan pers.
c. Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah untuk melakukan penerbitan
pers, baik untuk selama-lamanya maupun untuk jangka waktu tertentu.
D. Teori Pers Dalam Hubungannya Dengan Negara.
1. Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan pemerintah bersifat bebas, bahkan
pers mem-punyai fungsi mengawasi pemerintah.
KURIKULUM 2006
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

2. Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial) : pers harus menerima dan


memenuhi kewajiban tertentu kepada masyarakat dan bertanggung jawab kepada
masyarakat.
3. Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui surat izin terbit (SIT), sensor,
dan pemberangusan.
4. Teori media pembangunan (totalitarian) : pers harus menerima pengawasan dari
pemerintah dan menjalankan tugas pembangunan nasional.
5. Teori Media demokratik partisipan : tetap menghendaki kebebasan pers, namun
menentang adanya komersialisasi dan monopolitik pers oleh swasta sehingga perlu
dikembangkan media partisifasi dan interaktif yang berukuran kecil.
E. Bentuk-Bentuk Penyelahgunaan Kebebasan Pers
1) Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik. Contoh kesalahn
penyebutan nama tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau peristiwa.
2) Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan yang terus menerus pada satu pihak,
sedangkan pihak lain yang terlibat tidak diberitakan akan menghasilkan berita yang
tidak seimbang. Seseorang merasa diadili oleh pers karena pemberitaan yang tidak
seimbang tersebut.
F. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Mengendalikan Kebebasan Pers
a) Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan dasar tentang kehidupan pers (UUNo.
40/1999);
b) Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih maju dan berkembang serta lebih
mengoptimal-kan kinerja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
c) Memprakarsai mekanisme dialog antara kompenen pemerintah, pers, dan masyarakat
untuk lebih meningkatkan hubungan fungsional antara ketiganya;
d) Membantu pers dalam penerbitan buku-buku tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi
kalangan pers, pejabat pemerintah serta masyarakat umum;
e) Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik, maupun pelaksanaan sanksi yang
diberikan kepada pelanggarnya;
f) Bersama-sama dalam upaya memberantas penyakit pers;
g) Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha mengembangkan konsepsi, nilai-
nilai dan mekanisme.
G. Dampak Yang Timbul Akibat Penyalah Gunaan Kebebasan Pers Atau Media Massa
a. Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat, karena pemberitaan pers yang tidak
objektif
b. Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara
c. Terhambatnya pembangunan nasional karena pers merupakan salah satu pilar (the
fourth pillar) dalam pembangunan nasional
d. Munculnya sikap apriorisme atau selalu berpandangan negatif (jelek) kepada pihak-
pihak tertentu karena pemberitaan pers yang selalu menyudutkan (mendeskriditkan)
pihak-pihak tertentu.
e. Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung selesai antara pihak-pihak tertentu,
akhirnya akan berujung pada perbuatan-perbuatan merusak satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai