Anda di halaman 1dari 3

Menggiling kapas, yaitu memisahkan kapas dari bijinya.

Musoni, yaitu mengurai kapas yang sudah


digiling, kemudian digulung. Ngantih, yaitu memintal benang yang dihasilkan dari gulungan kapas.
Proses ini sangat membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Nglikasi, yaitu menggulung benang yang
sudah diantih menggunakan sebuah alat tertentu. Menenun, yaitu menganyam benang menjadi kain
tenun.
PROSES SEDERHANA

1. memisahkan kapas dari biji dan polongnya untuk memperoleh kapas.

2.melakukan pemintalan kapad untuk memperoleh benang.

3. melakukan proses utama yaitu penenunnan dari benang yang dianyam untuk memperoleh kain
jenis katun.

4. melakukan tahap akhir yaitu perawatan dan penyempurnaan untuk meningkatkan kualitas kain.

BAHAN TEXSTIL

berasal dari serat.

jenis serat :

1. serat alami

1.1. dari tumbuhan :

kapas, lenan, rayon, nenas, pisang,

1.2. dari hewan

* bulu hewan : kain wol.

* ulat sutra : kain sutra.

2. serat buatan : dacron, polyester, nylon.

3. serat galian

* asbes : sumbu kompor.

* logam : kain broklat, lacey.


Proses pembuatan kain tenun gedhog secara ringkas dibagi ke dalam 5 tahap, yaitu:

1. Menggiling kapas, yaitu memisahkan kapas dari bijinya


2. Musoni, yaitu mengurai kapas yang sudah digiling, kemudian digulung
3. Ngantih, yaitu memintal benang yang dihasilkan dari gulungan kapas. Proses ini sangat
membutuhkan ketelitian dan ketekunan
4. Nglikasi, yaitu menggulung benang yang sudah diantih menggunakan sebuah alat tertentu
5. Menenun, yaitu menganyam benang menjadi kain tenun

Setiap proses diatas menggunakan alat-alat tradisional yang memiliki nama masing-masing.

Kain yang dihasilkan dari menenun selalu memiliki serat yang tebal dan kasar. Namun, hal inilah yang
justru menjadi ciri khas dari Batik Gedhog Tuban.

Kain gedhog terbagi menjadi 2 warna sesuai bahan dasarnya. Jika kapas yang digunakan sebagai
bahan dasar berwarna putih (kapas putih), maka kain hasil tenunan juga akan berwarna putih. Jika
kapas yang digunakan sebagai bahan dasar berwarna coklat (disebut kapas lawa), maka kain hasil
tenunan akan berwarna coklat.

Harga kapas lawa mencapai 2 kali harga kapas putih. Hal ini dikarenakan hasil panen kapas lawa
sering gagal sehingga tidak bisa diolah. Akibatnya petani yang menanam kapas lawa-pun menjadi
berkurang.

Pada umumnya, batik gedhog jarang digunakan sebagai baju. Masyarakat daerah biasa memakai
kain gedhog ini sebagai jarik. Di kota besar, batik gedhog dimanfaatkan sebagai taplak meja atau
selendang. Di luar negri, batik gedhog banyak digunakan sebagai selendang, sweater, atau syal
karena sangat nyaman digunakan pada musim dingin

Anda mungkin juga menyukai