Anda di halaman 1dari 4

DIAGRAM FASA

Diagram fasa adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperatur dimana
terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan dan pemenasan yang lambat dengan kadar
karbon. Diagram ini merupakan dasar pemahaman untuk semua operasi- operasi perlakuan
panas.

Fungsi diagram fasa adalah memudahkan memilih temperatur pemanasan yang sesuai
untuk setiap proses perlakuan panas baik proses anil, normalizing maupun proses pengerasan.
Struktur dan sifat logam murni sangat berubah apabila dipadukan dengan unsur lain. Dalam
“material” fasa dinyatakan berdasarkan struktur mikro (struktur dan komposisi) yang
homogen dari suatu area yang terdapat didalam material tersebut. Diagram fasa merupakan
diagram yang digunakan sebagai peta yang menunjukkan fasa yang ada pada suhu tertentu
atau komposisi paduan pada keadaan keseimbangan.

Fungsi lain dari diagram fasa adalah untuk membantu dalam memprediksi transformasi
fasa dan menghasilkan struktur yang seimbang atau tidak, dan merepresentasikan hubungan
antara komposisi dan temperatur dan kuantitas fasa pada kesetimbangan. Beberapa informasi
penting yang dapat diperoleh dari diagram fasa
tersebut adalah :

1. Fasa-fasa yang terdapat dalam material pada perbedaan komposisi dan


temperatur dibawah kondisi pendinginan lambat.
2. Indikasi kesetimbangan kelarutan padat dari suatu elemen atau senyawa
dalamelemen atau senyawa lain.
3. Indikasi temperatur, dimana paduan didinginkan dibawah kondisi
setimbangmulai dari awal (start) hingga padat (solidifikasi) dan rentang
temperaturdimana proses solidifikasi terjadi.
4. Indikasi temperatur dimana terjadi perubahan fasa padat pada saat meleleh

Diagram Fasa Fe-Fe3C adalah diagram yang menampilkan hubungan antara temperature
dimana terjadi perubahan fasa selama proses pendinginan lambat dan pemanasan lambat
dengan kandungan karbon (%C). Ada 5 jenis fasa yang terdapat pada diagram fasa Fe –
Fe3C, yaitu fasa cair (L), besi alfa , besi gamma , besi deltaα γ dan senyawa Fe-Feδ3C. Besi
alfa, besi delta dan besi gamma dalam bentuk larutan padat. Besi (Fe) merupakan unsur
logam yang mempunyai lebih dari satu bentuk sel satuan (politropik), sedangkan karbon (C)
merupakan unsur non logam. Paduan dari kedua jenis unsur ini akan menghasilkan dua jenis
material teknik, yaitu baja (C- Steel) dan besi cor (Cast Iron). Setiap transformasi fasa yang
terjadi selalu diiringi dengan perubahan volume.
Keterangan diagram Fe-Fe3C :

0008% C : Batas kelarutan minimum karbon dalam ferit pada suhu kamar
0025% C : membatasi kelarutan maksimum karbon dalam ferit pada suhu 723oC
0083% C : titik eutektoid
2% C : besi batas kelarutan dalam delta suhu 1130oC
4,3% C : titik eutektoid
18% C : besi batas kelarutan dalam delta suhu 1439oC
Baris A0 : garis di mana suhu transformasi magnetik terjadi sementit
A1 line : garis suhu di mana ada austenit (gamma) untuk ferit di pendinginan
A2 line : garis suhu transformasi magnetik yang terjadi pada ferit
A3 line : suhu baris di mana terjadi perubahan dari ferit ke austenit (gamma) pada
pemanasan
Sebuah garis: garis yang menunjukkan karbon dan transformasi baja hypoeutectoid
Garis E : garis yang menunjukkan transformasi baja eutektoid
B line : garis yang menunjukkan kadar karbon baja transformasi baja hypoeutectoid
Cair baris : baris yang menunjukkan awal dari proses pendinginan (pembekuan)
Solidus line : garis yang menunjukkan batas antara austenit padat dan cair austenit.

Gambar di atas menunjukkan diagram keseimbangan untuk kombinasi karbon dalam solid
solution besi (Fe). Diagram ini memperlihatkan bahwa besi dan karbon digabung untuk
membentuk Fe-FeC pada 6,67%C akhir diagram. Bila %C > 6,67 % maka sudah tidak dapat
digunakan untuk material teknik sebab sifat materialnya sudah sangat getas. Bagian kiri dari
diagram adalah besi murni yang digabung dengan karbon yang menghasilkan paduan baja.
Ada tiga daerah yang sangat penting dapat dibuat relative terhadap porsi baja diagram, yaitu :

1. Eutektoid (E)
2. Hipoeutektoid A
3. Hipereutektoid B

Bagian sebelah kanan dari garis besi murni adalah karbon dalam kombinasi dengan
berbagai bentuk bentuk besi yaitu besi (ferit), besi (austenit), besi .α γ δ Perubahan allotrapik
terjadi ketika ada perubahan dalam struktur lattice kristal. Dari temperature 2802º-2552ºF
besi mempunyai struktur kisi body centered cubic (BCC)δ dengan daya larut atom yang
rendah (0,1%), tetapi lebih besar dari ferrit karena terjadi pada temperature 2552- 2802ºF
(1350 – 1535 oC). Pada temperature 2552ºF kisi berubah dari BCC menjadi tipe kisi face
centered cubic (FCC), Austenit (besi ),γ memiliki jarak antar atomnya lebih besar dari Ferrit.
Austenit stabil pada temperatur antara 912 – 1350 0C dengan daya larut atom karbon sebesar
2,11%. Pada temperatur stabilnya Austenit bersifat lunak dan ulet sehingga mudah dibentuk
serta tidak bersifat ferromagnetic

Pada temperature 1400ºF, kurva menunjukkan dataran tetapi ini tidak siginifikan
perubahan alotropik. Kondisi ini dinamakan Curie temperature, dimana logam berubah sifat
magnetiknya. Pada temperatur ini berada Ferrit (besi ), memilkiα bentuk sel satuan BCC dan
dapat melarutkan karbon sampai dengan 0,025%. Hal ini dikarenakan struktur BCC dimana
ruang antar atom kecil dan padat , sehingga daya larut karbon rendah. Sifat ferit adalah lunak,
ulet, mampu las tinggi, sifat korosi rendah.

Ada dua perubahan fase yang terjadi pada 0,83%C dan pada 4,3% C, yaitu

 Pada 0,83%C, transformasinya ádalah eutektid yang dinamakan perlit (austenit) +


Fe3C (cementit)γ → α

 Pada 4,3%C, transformasinya adalah eutektik yang dinamakan ledeburite.

L (liquid) (austenit) + Fe3C (cementit)→ γ

Macam –macam struktur yang ada pada baja:

1. Ferit
Ferit adalah larutan padat karbon dan unsur paduan lainya pada besi kubus pusat
badan (Fe). Ferit terbentuk akibat proses pendinginan yang lambat dari austenit
baja hypotektoid. Ferit bersifat sangat lunak ,ulet, dan memiliki kekerasan sekitar
70 – 100 BHN dan memiliki konduktivitas yang tinggi

2. Sementit
Sementit adalah senyawa besi dengan karbon yang umum dikenal sebagai karbida
besi dengan persentase karbon 6,67%C. Yang bersifat keras sekitar 5 – 68 HRC.
3. Perlit
Perlit adalah campuran sementit dan ferit yang memiliki kekerasan sekitar 10- 30
HRC. Perlit yang terbentuk sedikit dibawah temperatur eutektoid memiliki
kekerasan yang lebih rendah dan memerlukan waktu inkubasi yang lebih banyak.

4. Bainit
Bainit merupakan fasa yang kurang stabil yang diperoleh dari austenit pada
temperatur yang lebih rendah dari temperatur transformasi ke perlit dan lebih
tinggi dari transformasi ke martensit.

5. Martensit
Martensit merupakan larutan padat dari karbon yang lewat jenuh pada besi alfa
sehingga latis-latis sel satuanya terdistorsi. Struktur baja karbon tergantung dari
kadar karbonya.

Hasil pendinginan yang lambat pada temperatur kamar akan terdiri dari:

1. Ferit, dengan kandungan karbon 0,007 % - 0,25 % C


2. Ferit dan perlit, dengan kadungan karbon 0,025 % – 0,8 % C
3. Perlit dan sementit, dengan karbon, 0,8 % – 1,7 % C
4. Perlit dan grafit, dengan karbon 1,7 % – 4,2 % C (dengan perlakuan khusus)

Sebenarnya yang mempengaruhi sifat mekanik adalah mikrostruktur, dimana


dapat kita gambarkan sebagai berikut:

• Kekerasan: ferit < perlit < sementit


• Kekuatan : ferit < sementit < perlit
• Keuletan : sementit < perlit < ferit

Reaksi-reaksi yang terjadi pada diagram Fe – Fe3C

• Reaksi Peritectic pada temperatur :

S + L ↔ S1
δ+L↔γ

• Reaksi Eutectic pada temperatur 1130 C :

L ↔ S1 + S2
L ↔ γ + Fe3C (ledeburite)

• Reaksi Eutectoid pada temperatur 723 C :

S ↔ S1 + S2
γ ↔ α + Fe3C (pearlite)

Anda mungkin juga menyukai