Anda di halaman 1dari 2

I.

PRAFORMULASI
1. Tinjauan Farmakologi
a. Efek utama:
- Mencegah iritasi.
- Pengobatan infusi sekunder pleura malignan dan mengontrol efusi pleura dengan
mekanisme menghasilkan pleurodesis ( Zulkifli dan Ina, 2007).
b. Efek samping:
- Menyebabkan iritasi pernafasan, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan
pneumoioniasis.
- Menyebabkan granuloma jika digunakan pada bagian tubuh yang terluka.
- Talk yang mengandung asbes dapat menyebabkan kanker.
- Pada penggunaan dosis tinggi (10 g) dapat menyebabkan gagal nafas.
c. Kontraindikasi:
- Paru-paru yang tidak bisa re-expand.
- Pasien yang alergi.
- Pasien yang hipersensitivitas pada talk.
2. Tinjauan Sifat Fisika Kimia
a. Pemerian: serbuk hablur sangat halus, putih atau putih keabuan, berkilat, mudah
melekat pada kulit dan bebas butiran (FI IV, 1995)
b. Kelarutan: praktis tidak larut dalam air dan etanol 96% , larut dalam larutan asam dan
alkali hidroksida (FI IV, 1995).
c. Stabilitas:
- Stabil pada pH 7-10 bila dalam bentuk larutan (HPE, 2006 : 767)
- Mengabsorbsi air dalam jumlah yang tidak sigfnifikan pada suhu 25⁰C dan kelembapan
relative hingga 90%.
d. Cara sterilisasi:
- Sterilisasi dengan panas kering pada suhu 160⁰C tidak lebih dari 1 jam (HPE, 2006:
768).
- Sterilisasi dengan gas etilen oksida (HPE, 2006: 768).
- Sterilisasi dengan radiasi sinar gamma (HPE, 2006: 768).
e. Inkompatbilitas: senyawa ammonium kuartener (HPE, 2006: 768).
f. Cara penggunaan dan dosis
Cara penggunaan:
- talk disuspensikan terlebih dahulu, kemudian disuntikkan atau diinjeksikan ke dalam
rongga dada melalui cheshibs dengan menggunakan syringe
- Pasien diminta untuk bernafas beberapa kali agar serbuk talk tertarik ke rongga pleura
(Amin dan Masna, 2007)
Dosis:
- 2 gram untuk pneumothorax
- 5 gram untuk efusi pleura

DAFTAR PUSTAKA
American Pharmaceutical Association. 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients,
5th edition. London : The Pharmaceutical Press.
Amin, dan Masna. 2007. Indikasi dan Prosedur Pleurodesis. Majalah Kedokteran Indonesia.
Vol. 57
Amin. Zulfakmi dan Masna. Ina. 2007. Indikasi dan Prosedur Pleurodesis. Volume 57, No.
4.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, edis IV. Jakarta :
Departemen Kesehaan RI.

Anda mungkin juga menyukai