“M” DENGAN
GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL “POST ORIF FRAKTUR
FEMUR SINISTRA” DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT ( ICU )
RSK Dr. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR
SENIN, 15 JANUARI 2018
OLEH :
RESKY
201401030
( ) ( )
OLEH :
RESKY
201401344
( ) ( )
- Pukulan langsung
- Gaya meremuk
- Gerakan puntir mendadak
- Konstraksi otot eksterna
Fraktur
Hipoksia
Pola
Nafas tidak efektif
C. INTERVENSI
Dx 1 : Gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d output yang
berlebih.
KH : - Menunjukkan perbaikan keseimbangan cairan di
buktikan oleh haluaran urine individu adekuat, tanda
vital stabil, membran mukosa lembab.
Intervensi : - Awasi tanda vital, pengisian kapiler dan kekuatan nadi
perifer.
- Awasi haluaran urine dan berat jenis.
- Observasi warna urine.
- Pertahankan pencatatan komulatif jumlah dan tipe
pemasukan cairan.
- Berikan penggantian cairan IV yang dihitung, elektrolit
plasma albumin.
- Berikan obat sesuai indikasi
Dx 2 : Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas tulang.
KH : - Menyatakan nyeri hilang.
- Menunjukkan tindakan santai, mampu berpartisipasi
dalam aktivitas/tidur/istirahat dengan tepat.
- Menunjukkan penggunaan ketrampilan relaksasi dan
aktivitas terapeutik sesuai indikasi untuk situasi
individual.
Intervensi : - Pertahankan imbobilisasi bagian yang sakit dengan tirah
baring.
- Tinggikan dan dukung ekstremitas yang terkena.
- Evaluasi keluhan nyeri dan karakteristik nyeri.
- Monitor keadaan umum dan TTV pasien.
- Anjurkan pasien untuk teknik relaksasi bila nyeri timbul.
- Kolaborasi dalam pemberian analgetik.
Dx 3 : Resti infeksi b.d port de entry luka post operasi.
KH : Mencapai penyembuhan luka tetap waktu bebas eksudat
purulen dan tidak demam.
Intervensi : - Pantau TTV dan catat munculnya tanda-tanda klinik
proses infeksi.
- Pertahankan teknik aseptik dan teknik cuci tangan yang
tepat bagi pasien.
- Dorong keseimbangan istirihat adekuat.
- Tingkatkan masukan nutri adekuat.
- Kolaborasi pemberian antibiotik.
- Lakukan perawatan luka dengan teknik anti septik dan
aseptik.
Dx 4 : Pola Nafas tidak efektif b.d penurunan suplay O2 dalam darah.
KH : Mempertahankan tingkat kesadaran yang membaik dan
tanda-tanda vital stabil
Intervensi : - Monitor TTV .
- Monitor pengisian kapiler dan kekuatan nadi perifer.
- Berikan anti koagulan dosis rendah sesuai indikasi.
- Berikan tekanan langsung pada perdarahan bila terjadi
perdarahan.
- Kolaborasi pemberian O2 2 liter
Dx 5 : Hambatan mobilitas fisik b.d pergeseran frekmen tulang
KH : - Mempertahankan posisi fungsional.
- Meningkatkan kekuatan yang sakit dan mengkompensasi
bagian tubuh.
- Menunjukkan teknik yang memampukan melakukan
aktivitas.
Intervensi : -Kaji derajat imobilitas yang dihasilkan oleh cidera/
pengobatan.
- Libat keluarga dalam perawatan diri pasien
- Dorong aktivitas terapeutik/ rekreasi.
- Bantu perawatan diri/kebersihan.
- Berikan/bantu dalam mobilisasi dengan kursi roda, kruk,
tongkat.
- Awasi TD dengan melakukan aktivitas, perhatikan
keluhan pusing.
- Berikan diit tinggi protein, karbohidrat, vitamin dan
mineral.
- Batasi makanan pembentukan gas.
(Dongoes, 2002 dalam Gunners, 2012)
DAFTAR PUSTAKA