Liberal Idealisme
Meskipun ada persamaan antara liberal internasionalisme dengan idealis tentang
kekuatan opini publik dunia, keduanya berbeda dalam hal pembentukan tatanan dunia.
Bagi idealis, kebebasan negara adalah bagian dari masalah hubungan internasional
dan bukan bagian dari solusinya.
3. Liberal Institusionalisme
Aliran ini melihat pada fungsi-fungsi yang tidak bisa dijalan kan oleh negara.
Fokus pada aktor-aktor baru, seperti korporasi internasional, organisasi non
pemerintah dan pola-pola baru dalam interaksi, seperti saling ketergantungan dan
intergrasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bidang agama, penerapan paham liberalisme berarti bahwa setiap
individu bebas memilih dan menentukan agamanya sendiri. Hal ini sangat berbeda,
misalnya situasi pada masa sebelum terjadinya Reformasi Gereja masyarakat Eropa
diwajibkan untuk memeluk agama yang dianut rajanya. Selain itu, liberalisme di
bidang agama ini menghendaki adanya kebebasan berfikir individu. Artinya, individu
mempunyai hak untuk mengungkapkan ekspresinya dan bukan berdasar atas kehendak
gereja. Gejala tersebut pada akhirnya melahirkan Reformasi Gereja yang kemudian
memunculkan agama baru, yaitu Kristen Protestan.
Di bidang pers, politik liberalis memungkinkan seorang wartawan bebas
memuat berita apa pun yang ia ketahui, sementara para sastrawan bebas mengeluarkan
pendapat dan ungkapan hatinya. Masyarakat umum berhak membaca dan menilai sendiri
tulisan-tulisan para wartawan dan sastrawan tersebut. Demikian artikel yang
menjelaskan definisi, ciri-ciri dan perkembangan paham liberalisme di dunia.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat menambah pengetahuan,
wawasan serta bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari akan ketidak sempurnaan
makalah ini, untuk itu kritik dan saran dari teman-teman yang membangun sangat
bermanfaat untuk memperbaiki makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Disusun Oleh:
Kurnia Wahyuni 1610204017
Destra Rahayu 1610204151
Aisil Eza Putra
Dosen Pembimbing:
ANGIL DORIA VENOZA,