Gramedia
Namaku dewi, aku duduk dikelas 1 SMK disalah satu kota Cirebon.
Awal cerita......................................................................................................
Tiba-tiba saja handphone ku berdering, kulihat hani memanggil (hani itu teman sekelasku
sekaligus sahabatku dari kecil). Aku segera menekan tombol terima.
“hallo dew.. maaf ya ganggu. Kamu mau gak temenin aku ke mall sekarang?”.jawab hani di
seberang sana.
“ada aja, sekarang aku jemput kamu ya.. kamu dandan yang cantik. Byee”.tanpa permisi hani
langsung saja menutup telepon.
Aku sedikit dongkol karna ulahnya, dengan sedikit malas aku dandan sesuai permintaan
sahabatku ini.
Selang beberapa menit hani sudah berada didepan rumahku. Akupun segera menghampirinya.
“udah”.jawabku singkat.
“yaudah yu jalan”. Hani menarik tanganku, akupun hanya pasrah saja melihat tingkah aneh
sahabatku itu.
Sesampainya di mall hani mengajakku menuju gramedia salahsatu tempat favoritku karna
aku senang membaca. Tepatnya membaca novel percintaan J
Disitulah aku mulai senang dan tidak BT lagi.
“hmmmmmm kirain mau ngpain, ternyata kamu ngajakin aku kesini toh. Kalau kesini aku
juga mau han. Memang kamu mau beli novel? majalah? Artikel? atau apaan?”. Tanyaku
panjang lebar tanpa ada koma sedikitpun.
“duh cerewet, kamu tunggu disini sebentar aja aku lagi nyari orang nih”.ucap hani yang
tampaknya bingung mencari-cari seseorang diantara kerumunan orang.
Dan aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk membaca novel gratis disini.
Sedang asik-asiknya aku membaca novel favoritku, tiba-tiba ada seorang cowo mendekatiku.
Jelas saja aku merasa terganggu.
“hai.. ada apa ya?kamu siapa?aku ga kenal sama kamu”.ucapku sambil terus membaca novel
yang aku baca.
“iya.. kamu tau dari mana namaku?”.ucapku lagi tanpa melihat sedikitpun wajahnya,karna
aku tidak peduli.
Mendengar nama hani, sontak saja aku teringat dengan sahabatku itu. “dia pasti mencariku,
astaga aku sampai lupa karna asiknya membaca novel”.gumamku dalam hati.
“kamu tau gak hani dimana? Aku lupa kalau tadi bareng dia kesini. Dia suruh aku buat
tunggu sebentar karna dia sedang mencari seseorang, tapi aku begitu saja beranjak tanpa
memperdulikan perkataannya”. Wajahku sontak berubah menjadi panik.
Panji hanya tersenyum mendengar perkataanku. Entah aku tak mengerti apa maksudnya.
“ko senyum-senyum sih?aku kan tanya sama kamu, jawab dong..”.ucapku sedikit kesal.
“kamu gak perlu panik gitu, hani sudah pulang dari tadi. Dia bawa kamu kesini karna aku
yang suruh. Aku sudah lama memperhatikan kamu tiap kali kamu kerumah hani karna
rumahku dan hani berdekatan”.ucapnya dengan tersenyum-senyum.
Aku sedikit kesal dengan hani karna seenaknya saja dia mempertemukan aku dengan cowo
yang aku gak kenal sama sekali.”awas saja kamu han”.gumamku dalam hati.
“ko diem?”.dia melanjutkan pembicaraannya.
“kamu itu han kurang kerjaan banget sih! Kenapa kamu gak bilang dari awal kalau kamu itu
mau ketemuin aku sama teman kamu?”.tanyaku sedikit dongkol.
“sorry sorry, abis kalau gak gitu caranya kamu gak bakal mau dew”.
“hmmmmmmmm”.
“panji itu sudah lama memperhatikan kamu, dia tiap hari kerumahku untuk mencari tau
tentang kamu dew”.dia bercerita panjang lebar dan aku hanya diam membisu tanpa sedikit
berkomentar.
“malah diem jeh.. jadi kamu mau gak dekat dengan dia?”.tanya nya lagi.
“dicoba apa salahnya sih dew, lagipula dia orangnya baik ko”.hani mencoba meyakinkan ku.
“lihat ntar aja deh”.jawabku dengan sedikit malas, karna aku masih sedikit dongkol dengan
ulahnya kemaren.
‘’
Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet
Bel pulang berbunyi, semua siswa-siswi berhamburan keluar kelas tak ketinggalan aku dan
hani.
“dew, kerumahku yu aku ga ada teman nih dirumah, orang rumah lagi ke bandung nengok
nenekku sakit. Plies..”.hani memohon.
“iyaa”.jawabku singkat.
Sesampainya dirumah hani kulihat ada seorang cowo yang tak asing lagi, nampaknya aku
pernah melihat sosoknya tapi entahlah dimana aku lupa.
“hai dew, akhirnya kita bisa ketemu lagi..”.sapa cowo yang sampai sekarangpun aku belum
sadar siapa dia sebenarnya.
“hai juga..sepertinya aku pernah melihat kamu. Tapi dimana yaaaa aku lupa”.aku mencoba
mengingat-ingat.
“aku panji..masa kamu lupa sih baru aja kemaren kita ketemu di gramedia”.panji
mengingatkan.
Dalam hatiku, aku senang dia mengajakku ke gramedia karna itu memang tempat favoritku.
Tapi, aku belum mengenal dia sebenarnya.
“gimana?”.tanyanya.
“yaudah deh aku mau, tapi ajak hani juga ya..”.pintaku padanya.
“sorry dew besok aku gak bisa..aku disuruh kerumah tanteku. Kamu bedua aja gih.”jawab
hani yang rupa-rupanya sengaja agar aku dan panji menjadi dekat.
Aku teringat akan awal pertemuan kami. Pertemuan yang tidak pernah ku duga sebelumnya.
Aku suka cowo yang gemar membaca karna aku sendiri gemar membaca.
Kulihat jam menunjukkan pukul 22:00 wib, aku segera beranjak untuk tidur karna tidak
biasanya aku tidur larut malam seperti ini.
‘’
Aku segera bangun untuk mandi. Hari ini entah mengapa rasanya aku sangat semangat tuk
menuju sekolah.
Ya.........mungkin karna hari ini aku akan diajak ke gramedia oleh seseorang..atau justru aku
sedang jatuh cinta pada seseorang yang mengajakku ke tempat itu...entahlah biar waktu yang
menjawab semuanya.
Setibanya disekolah aku langsung menemui hani yang sudah berada dikelas.
“emang gak boleh?gak tau nih hari ini rasanya aku mau menyapa kamu dengan lembut
aja”.jawabku.
Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet
“han aku duluan ya..panji udah nunggu didepan nih”.ucapku pada hani yg masih
membereskan buku.
“iyaa.. byee”.
“byeee”.
“hai.. ayo cepat berangkat, aku mau nyari novel terbaru nih takut kehabisan”.ucapnya dengan
nada terburu-buru.
“iya.. kamu suka novel juga?”. Ucapku girang karna akhirnya harapanku terwujud, ternyata
dia juga gemar membaca.
Teg... jantungku berdebar mendengar perkataannya karna baru kali ini ada cowo yang
manggil aku sayang . Dan entah mengapa aku senang mendengarnya.
Ya tuhan.......... baru aku merasakan seperti ini. Apakah aku memang sedang jatuh cinta pada
sosok cowo yang sedang bersamaku ini?????
“iya..”.ucapku gugup.
Setelah beberapa menit mencari-cari, akhirmya dia menemukan novel yang dicarinya.
Setelah membayarnya dikasir, dia mengajakku ke taman yang tidak jauh dari mall.
“dari awal aku melihatmu aku sudah jatuh hati padamu dewi..kamu tau mengapa aku
setengah mati mencari novel ini? (sambil menunjukkan novel yang baru dia beli)
Kamu ingat kan waktu kita bertemu di gramedia? Aku tidak sengaja melihat novel itu dan
aku ingin membelinya karna judul itu pas banget seperti kisahku padamu. Tapi sayang saat
itu aku lupa membawa dompet. Akhirnya baru bisa beli sekarang deh..”.ceritanya panjang
lebar.
“terus???”.jawabku singkat.
“terus.......... novel ini buat kamu.. dan aku mau novel ini menjadi saksi kisah cinta kita.
“Dari dulu aku memang mengidamkan sosok cowo sepertinya, dan tak ada alasan lagi aku
tuk menolaknya”.gumamku dalam hati.