Anda di halaman 1dari 6

Gunung Meletus

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.Magma adalah cairan pijar
yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan
lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang
dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan
abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa
membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung
berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
Suhu di sekitar gunung naik, mata air menjadi kering , sering mengeluarkan suara gemuruh,
kadang disertai getaran (gempa), tumbuhan di sekitar gunung layu , binatang di sekitar
gunung bermigrasi

a) Hasil letusan gunung berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :

- Gas vulkanik, antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen
Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan
manusia.
- Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke
permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai
sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku
akan membentuk bermacam-macam batuan.
- Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya.
Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
- Hujan Abu , yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi
letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai
ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
- Awan panas yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan.Di dalam
gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan
suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada
tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat
menyebabkan sesak napas.
b) Dampak Negatif Gunung berapi yang meletus tentu akan membawa material yang
berbahaya bagi organisme yang dilaluinya. Karena itu kewaspadaan mutlak
diperlukan. Berikut ini hal negatif yang bisa terjadi saat gunung meletus:
- Tercemarnya udara dengan abu gunung berapi yang mengandung bermacam-macam
gas mulai dari Sulfur Dioksida atau SO2, gas Hidrogen sulfide atau H2S, No2 atau
Nitrogen Dioksida serta beberapa partikel debu yang berpotensial meracuni makhluk
hidup di sekitarnya.Dengan meletusnya suatu gunung berapi bisa dipastikan semua
aktifitas penduduk di sekitar wilayah tersebut akan lumpuh termasuk kegiatan
ekonomi.Semua titik yang dilalui oleh material berbahaya seperti lahar dan abu
vulkanik panas akan merusak pemukiman warga.
- Lahar yang panas juga akan membuat hutan di sekitar gunung rusak terbakar dan hal
ini berarti ekosistem alamiah hutan terancam.Material yang dikeluarkan oleh gunung
berapi berpotensi menyebabkan sejumlah penyakit misalnya saja ISPA.Desa yang
menjadi titik wisata tentu akan mengalami kemandekan dengan adanya letusan
gunung berapi.
c) Dampak Positif Letusan Gunung Berapi
Selain dampak negatif, jika ditelaah, letusan gunung berapi juga sebenarnya
membawa berkah meski hanya bagi penduduk yang ada di sekitar. Apa saja? Berikut
uraiannya:
- Tanah yang dilalui oleh hasil bulkanis gunung berapi sangat baik bagi pertanian
sebab tanah tersebut secara alamah menjadi lebih subur dan bisa menghasilkan
tanaman yang jauh lebih berkualitas. Tentunya bagi penduduk sekitar pegunungan
yang mayoritas petani, hal ini sangat menguntungkan.
- Terdapat mata pencaharian baru bagi rakyat sekitar gunung berapi yang telah meletus,
apa itu? Jawabannya penambang pasir. Material vulkanik berupa pasir tentu memiliki
nilai ekonomis.Selain itu, terdapat pula bebatuan yang disemburkan oleh gunung
berapi saat meltus. Bebatuan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangungan
warga sekitar gunung.Meski ekosistem hutan rusak, namun dalam beberapa waktu,
akan tumbuh lagi pepohonan yang membentuk hutan baru dengan ekosistem yang
juga baru.Setelah gunung meletus, biasanya terdapat geyser atau sumber mata air
panas yang keluar dri dalam bumi dengan berkala atau secara periodik. Geyser ini
kabarnya baik bagi kesehatan kulit.Muncul mata air bernama makdani yaitu jenis
mata air dengan kandungan mineral yang sangat melimpah.Pada wilayah vulkanik,
potensial terjadi hujan orografis. Hujan ini potensial terjadi sebab gunung adalah
penangkan hujan terbaik.Pada wilayah yang sering terjadi letusan gunung
berapi, sangat baik didirikan pembangkit listrik
Banjir

Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak
dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagai
hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan
tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan sebagai suatu bagian dari
siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan bumi yang bergerak ke laut.
Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di
permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan
air ke dalam tanah.

Air hujan sampai di permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak
menuju ke laut dengan membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di
daerah yang tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau
perbukitan, dan berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Secara sederhana, segmen aliran sungai itu dapat kita bedakan menjadi daerah hulu ,
tengah, dan hilir . Di daerah hulu yang biasanya terdapat di daerah pegunungan,
gunung atau perbukitan. Lembah sungai sempit dan potongan melintangnya berbentuk
huruf “V”. Di dalam alur sungai banyak batu yang berukuran besar (bongkah) dari
runtuhan tebing, dan aliran air sungai mengalir di sela-sela batu-batu tersebut. Air
sungai relatif sedikit. Tebing sungai sangat tinggi. Terjadi erosi pada arah vertikal
yang dominan oleh aliran air sungai.
Di daerah tengah, umumnya merupakan daerah kaki pegunungan, kaki gunung, atau
kaki bukit. Alur sungai melebar dan potongan melintangnya berbentuk huruf “U”.
Tebing sungai tinggi. Terjadi erosi pada arah horizontal, mengerosi batuan induk.
Dasar alur sungai melebar, dan di dasar alur sungai terdapat endapan sungai yang
berukuran butir kasar. Bila debit air meningkat, aliran air dapat naik dan menutupi
endapan sungai yang di dalam alur, tetapi air sungai tidak melewati tebing sungai dan
keluar dari alur sungai.
Di daerah hilir, umumnya merupakan daerah dataran. Alur sungai lebar dan bisa
sangat lebar dengan tebing sungai yang relatif sangat rendah dibandingkan lebar alur.
Alur sungai dapat berkelok-kelok seperti huruf “S” yang dikenal sebagai “meander”.
Di kiri dan kanan alur terdapat dataran yang secara teratur akan tergenang oleh air
sungai yang meluap, sehingga dikenal sebagai “dataran banjir”. Di segmen ini terjadi
pengendapan di kiri dan kanan alur sungai pada saat banjir yang menghasilkan
dataran banjir. Terjadi erosi horizontal yang mengerosi endapan sungai itu sendiri
yang diendapkan sebelumnya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang terjadi
ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat terjadi di
sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di selokan sungai.
Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya, jembatan, mobil, bangunan,
sistem selokan bawah tanah, dan kanal. Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia
merupakan dampak lain dari terjadinya banjir
Angin Topan

Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau
lebih yang sering terjadi di wilayah tropis di antara garis balik utara dan selatan,
kecuali di daerah-daerah yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan
disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang
yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di
sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20
Km/jam.Mengapa dan bagaimana angin topan itu bisa terjadi?

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari
yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima
energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan
tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan
terjadi antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang
lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran udara pada
wilayah tersebut. Setiap kali memasuki musim panas, datang angin topan yang
menyebabkan pohon-pohon tumbang serta ombak menghancurkan rumah-rumah.
Yang paling parah angin topan mampu membuat mobil-mobil bertebangan. Mengapa
angin topan yang mengerikan itu bisa terjadi? Angin topan terjadi di laut di sekitar
daerah katulistiwa, kira-kira pada 5 º LU.
Di sana suhu air laut sangat hangat sampai melebihi 27 º C. Jika suhunya
memanas, udara akan mengalir naik ke atas. Karena udara banyak naik, maka tekanan
udara di atas tinggi dan tekanan udara di bawah rendah. Udara yang naik lama-
kelamaan mendingin, lalu turun, sementara udara yang menghangat naik ke atas.
Proses naik turunya udara dingin dan hangat ini terjadi berulang-ulang, dan tekanan
uap yang membawa energi sangat besar dan suhu udara menjadi sangat rendah,
sehingga menghasilkan gumpalan udara yang berputar yang sangat membahayakan.
Gumpalan udara inilah yang disebut angin topan.

Anda mungkin juga menyukai