Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel
periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia
merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah
bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya
menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua
atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas
diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa,
dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling melimpah
ketiga di alam semesta berdasarkan masse dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi. Gas oksigen diatomik mengisi 20,9%
volume atmosfer bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada
organisme hidup, seperti protein, karbohidrat, dan lemak,
mengandung oksigen. Demikian pula senyawa anorganik yang
terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam
bentuk O2 dihasilkan dari air oleh sianobakteri, ganggang, dan
tumbuhan selama fotosintesis, dan digunakan pada respirasi sel
oleh hampir semua makhluk hidup, Oksigen beracun bagi
organisme anaerob, yang merupakan bentuk kehidupan paling
dominan pada masa-masa awal evolusi kehidupan. O2 kemudian
mulai berakumulasi pada atomsfer sekitar 2,5 milyar tahun

1
yang lalu. Terdapat pula alotrop oksigen lainnya, yaitu ozon (03).
Lapisan ozon pada atomsfer membantu melindungi biosfer dari
radiasi ultraviolet, namun pada permukaan bumi adalah polutan
yang merupakan produk samping dari asbut.
Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi pada
mahluk hidup yang meliputi pertambahan ukuran tubuh.
Sedangkan perkembangan adalah proses untuk mencapai
kematangan fungsi organisme. Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan proses yang saling berhubungan. Kedua proses
tersebut dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
(faktor lingkungan).
Faktor internal meliputi faktor genetis (hereditas) dan proses
fisiologis individual yang bersifat spesifik. Sedangkan faktor
eksternal atau faktor lingkungan meliputi pengaruh iklim, tanah,
dan biota tempat tumbuhan berada. Kondisi ini akan
mempengaruhi tumbuhan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah
temperatur, cahaya, air, pH, oksigen, dan nutrisi.
Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme.
Kondisi ini juga berlaku untuk pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan. Kosentrasi oksigen sangat ditentukan oleh medium
tempat tumbuhan berada. Bagian akar tumbuhan memerlukan
aerasi yang baik untuk mendapatkan oksigen yang cukup.

2
Dengan dasar itulah petani sering menggemburkan tanaman
mereka secara berkala. Aerasi yang baik mampu meningkatkan
proses respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara
yang ada di dalam tanah ke bagian daun.

I.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui Sejarah Oksigen
2. Untuk mengetahui Fungsi dan Peranan Oksigen bagi
Tumbuhan
3. Untuk mengetahui Factor Pertumbuhan dan
Perkembangan
4. Untuk mengetahui Pengaruh Oksigen terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan

3
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Sejarah Oksigen


Salah satu percobaan pertama yang menginvestigasi hubungan
antara pembakaran dengan udara dilakukan oleh seorang
penulis Yunani abad ke-2, Philo dari Bizantium. Dalam
karyanya Pneumatica, Philo mengamati bahwa dengan
membalikkan labu yang di dalamnnya terdapat lilin yang
menyala dan kemudian menutup leher labu dengan air akan
mengakibatkan permukaan air yang terdapat dalam leher labu
tersebut meningkat. Philo menyimpulkan bahwa sebagian udara
dalam labu tersebut diubah menjadi unsur api, sehingga dapat
melepaskan diri dari labu melalui pori-pori kaca. Beberapa abad
kemudian, Leonardo da Vinci merancang eksperimen yang sama
dan mengamati bahwa udara dikonsumsi selama pembakaran
dan respirasi.

Salah satu percobaan pertama yang menginvestigasi hubungan


antara pembakaran dengan udara dilakukan oleh seorang
penulis Yunani abad ke-2, Philo dari Bizantium. Dalam
karyanya Pneumatica, Philo mengamati bahwa dengan
membalikkan labu yang di dalamnnya terdapat lilin yang
menyala dan kemudian menutup leher labu dengan air akan
mengakibatkan permukaan air yang terdapat dalam leher labu

4
tersebut meningkat. Philo menyimpulkan bahwa sebagian udara
dalam labu tersebut diubah menjadi unsur api, sehingga dapat
melepaskan diri dari labu melalui pori-pori kaca. Beberapa abad
kemudian, Leonardo da Vinci merancang eksperimen yang sama
dan mengamati bahwa udara dikonsumsi selama pembakaran
dan respirasi.
Pada akhir abad ke-17, Robert Boyle membuktikan bahwa
udara melengkapi hasil kerja Boyle dengan menunjukkan bahwa
hanya sebagian komponen udara yang ia sebut sebagai spiritus
nitroaereus atau nitroaereus yang diperlukan dalam
pembakaran.[50] Pada satu eksperimen, ia menemukan bahwa
dengan memasukkan seekor tikus ataupun sebatang lilin ke
dalam wadah penampung yang tertutup oleh permukaan air
akan mengakibatkan permukaan air tersebut naik dan
menggantikan seperempatbelas volume udara yang hilang. Dari
percobaan ini, ia menyimpulkan bahwa nitroaereus digunakan
dalam proses respirasi dan pembakaran.
Mayow mengamati bahwa berat antimon akan meningkat
ketika dipanaskan. Ia menyimpulkan bahwa nitroaereus
haruslah telah bergabung dengan antimon. Ia juga mengira
bahwa paru-para memisahkan nitroaereus dari udara dan
menghantarkannya ke dalam darah, dan panas tubuh hewan
serta pergerakan otot akan mengakibatkan reaksi nitroaereus
dengan zat-zat tertentu dalam tubuh. Laporan seperti ini dan

5
pemikiran-pemikiran serta percobaan-percobaan lainnya
dipublikasikan pada tahun 1668 dalam karyanya Tractatus duo
pada bagian "De respiratione".

II.2 Fungsi dan peranan Oksigen bagi Tumbuhan


Carbon , Oksigen dan Hidrogen merupakan bahan baku
dalam pembentukan jaringan tubuh tanaman, berada dalam
bentuk H2O (air), H2CO3 ( asam karbonat) dan CO2 (gas
karbondioksida). Karbon adalah unsur penting sebagai
pembangun bahan organik, karena sebagian besar bahan kering
tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur Karbon ( C ), ini
diserap tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya
digunakan dalam proses yang sangat penting yaitu
FOTOSINTESIS :

CO2 + H2O --------> C6H12O6


tanpa gas CO2 proses tersebut akan terhambat sehingga
pertumbuhan dan produksi tanaman pun akan terhambat.
Landegrardh (1924) menyatakan bahwa:
*CO2 pada permukaan tanah sekitar 0.053 - 0.28 %
*Diatas daun 0.04 - 0.06 %
*Satu meter di atas tanah + 0.07 %
Sama halnya dengan karbon, ternyata Hydrogen (H) merupakan
elemen pokok pembangunan bahan organik dan unsur H ini
diserap oleh tanaman dalam bentuk H2O. Esensi unsur ini bagi

6
tanaman adalah pada proses fotosintesis ( CO2 + H2O ---->
C6H12O6 ) di sini jelas terlihat bahwa, unsur H sama pentingnya
dengan unsur C. Sedangkan Oksigen ( O ) juga terdapat dalam
bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangun bahan
organik, diambil oleh tanaman dalam bentuk gas O2 esensi
utama dari unsur. Oksigen ini berperan pada proses respirasi.
Proses respirasi tanaman adalah proses perombakan gula
(karbohidrat) hasil fotosintesis dan hasil akhir dari proses
respirasi yaitu terbentuknya ATP yang merupakan sumber
energi utama bagi tanaman untuk melakukan semua kegiatan
seperti absorbsi, transpirasi, transportasi, pembelahan sel,
pembungaan maupun fotosintesis. Oksigen digunakan di
mitokondria untuk membantu menghasilkan adenosina trifosfat
(ATP) selama fosforilasi oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini
secara garis besar merupakan kebalikan dari fotosintesis, secara
sederhana:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 2880 kJ•mol-1

II.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan


Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan secara umum


dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu (1) faktor dalam (internal)
dan (2) faktor luar (eksternal). Apa saja faktor-faktor itu ?

7
FAKTOR DALAM (INTERNAL) YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

1. Gen
Gen dapat mengatur pola pertumbuhan dan perkembangan
melalui sifat yang diturunkan.
2. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon untuk
tumbuhan di antaranya adalah : auksin, giberelin, gas etilen,
sitokinin, asam absisat, Asam Traumalin, dan Kalim. Hormon
tersebut diproduksi di dalam tubuh tumbuhan, tetapi
dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
a. Hormon Auksin ditemukan pada titik tumbuh batang
dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut
koleoptil, ujung akar, dan jaringan yang masih bersifat
meristematis. Fungsi auksin adalah untuk membantu
pertumbuhan tanaman pada : Pembentangan sel, Pembelahan
sel, dan Merangsang pembentukan buah dan bunga.
Aktivitas auksin dapat terhambat oleh sinar yang berlebihan.
Jika salah satu sisi batang terkena cahaya, auksin beralih
ketempat yang tidak terkena cahaya. Kandungan auksin pada
bagian yang terkena cahaya menjadi lebih rendah daripada yang
tidak terkena cahaya. Jika suatu tanaman memperoleh terlalu
banyak sinar pada salah satu sisi bagian tubuhnya, maka

8
tanaman itu akan mengalami hal-hal seperti ditunjukkan pada
gambar berikut.

Gambar di sebelah kiri menunjukkan peranan auksin pada


perkembangan organ tumbuhan, sedangkan gambar di sebelah
kanan menunjukkan peranan cahaya pada pembengkokan
organ tumbuhan. Berdasarkan gambar tersebut di atas,
tanaman yang memperoleh terlalu banyak sinar dari satu sisi
akan mengalami perubahan-perubahan berikut.

1. Auksin akan terakumulasi di sisi batang yang tidak terkena


sinar.
2. Konsentrasi auksin yang tinggi di sisi yang tidak terkena sinar
akan mempercepat pembelahan dan pembentangan sel batang
ataupun koleoptil.
3. Pertumbuhan sel yang lebih banyak di sisi tumbuhan yang
kurang sinar menyebabkan batang menjadi bengkok sehingga

9
akan terlihat bahwa tanaman tumbuh menuju ke arah
cahaya.
b. Giberelin
Giberelin terdapat pada bagian batang dan bunga. Fungsi
hormon giberelin adalah :
1. Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya
2. Menyebabkan tumbuh tinggi pada tanaman
3. Memacu aktivitas kambium
4. Menghasilkan buah yang tidak memiliki biji
5. Membantu perkecambahan biji

Pengaruh Giberelin pada Pertumbuhan Batang

Giberelin seperti halnya auksin memegang peranan penting


dalam pertumbuhan batang, namun dapat dapat menyebabkan
pertumbuhan batang menjadi terlalu panjang. Sebaris jagung
kerdil dapat dibuat supaya tumbuh seperti jagung biasa dengan
memberinya giberelin berkali-kali. Tapi anehnya, pertumbuhan
jagung biasa tidak dapat ditingkatkan dengan giberelin.

c. Gas etilen
Ada berbagai macam fungsi gas etilen. Salah satunya adalah
interaksi gas etilen dengan auksin dapat memacu pembungaan
pada buah, misalnya mangga dan nanas. Pada beberapa
tumbuhan, interaksi gas etilen dengan giberelin dapat mengatur

10
perbandingan bunga jantan dan betina. Fungsi utama dari gas
etilen adalah :
1. Mempercepat pemasakan buah
2. Mempertebal pertumbuhan batang
3. Pengguguran bunga

d. Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon tumbuh yang terdapat pada
tubuh tumbuhan yang dibentuk pada sistem perakaran.
Fungsi hormon Sitokinin adalah :
1. Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat
memanjang
2. Mempercepat pelebaran daun
3. Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan
pucuk tanaman
4. Merangsang aktivitas pembelahan sel
5. Membantu perkecambahan biji

e. Asam absisat
Berbeda dengan hormon yang lain yang berfungsi membantu
pertumbuhan, asam absisat mempunyai fungsi menghambat
pertumbuhan.
Fungsi asam abisat adalah :
1. Mengurangi kecepatan pembelahan
2. Mengurangi pemanjangan sel

11
3. Membantu pengguguran bunga
4. Menyebabkan dormansi

FAKTOR LUAR (EKSTERNAL) YANG MEMPENGARUHI


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Faktor-faktor eksternal dari lingkungan tersebut meliputi


suhu udara, cahaya, kelembapan udara, serta ketersediaan air
tanah dan mineral.

a. Pengaruh Suhu pada Pertumbuhan


Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang
penting bagi tumbuhan karena suhu berhubungan dengan
kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis,
translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu
optimum yang ideal untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu
optimum merupakan suhu yang terbaik untuk pertumbuhan
suatu jenis tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, suatu
tanaman juga memiliki batas suhu maksimum dan minimum
yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu
paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat
mempertahankan hidupnya. Suhu minimum merupakan suhu
paling rendah yang memungkinkan tumbuhan masih dapat
mempertahankan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan

12
memerlukan temperatur sekitar 10°C – 38°C untuk
pertumbuhannya.

b. Pengaruh Cahaya pada Pertumbuhan


Sinar cahaya merupakan faktor eksternal yang berperan
penting dalam proses fotosintesis. Apabila sumber makanan
yang dihasilkan dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan
tidak ada, jaringan bisa menjadi mati karena kekurangan
makanan. Namun demikian sinar cahaya yang diterima oleh
tumbuhan jumlahnya tidak boleh terlalu banyak. Cahaya yang
terlalu berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan.
Demikian juga jika kekurangan cahaya, hal itu juga berakibat
buruk bagi tanaman.
Contoh akibat dari hasil fotosintesis yang melemah adalah
tanaman yang tumbuh di ruangan gelap, ukuran batangnya
menjadi jauh lebih panjang dibandingkan tumbuhan yang
memperoleh cukup cahaya matahari. Tanaman tersebut akan
berwarna pucat dengan batang yang lemah dan kurus.
Pertumbuhan dalam tempat gelap karena kekurangan cahaya
semacam ini disebut etiolasi.

c. Pengaruh Kelembaban pada Pertumbuhan


Tanah yang lembab sangat cocok untuk pertumbuhan
tanaman, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini terjadi

13
karena tanah yang lembab menyediakan cukup air untuk
mengaktifkan enzim di dalam biji serta melarutkan makanan di
dalam jaringan. Tingkat pengaruh kelembaban udara atau tanah
bisa berbeda-beda pada masing-masing jenis tumbuhan. Ada
tanaman yang memerlukan kelembaban udara dan kelembaban
tanah yang tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada pula
tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada dengan
kelembaban udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya
tanaman Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman
anggrek.

d. Pengaruh Air dan mineral pada Pertumbuhan


Tumbuhan sangat membutuhkan air, CO2, dan mineral untuk
pertumbuhannya. Air dan CO2 merupakan bahan utama untuk
berlangsungnya proses fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui
stomata dan lentisel. Sedangkan air dan mineral diambil dari
tanah melalui akar, kecuali pada tumbuhan tertentu, seperti
tanaman kantong semar (Venus sp. atau Nephentes sp.).
Tanaman tersebut memperoleh senyawa nitrogen (protein asam
amino) dan mineral dari serangga yang masuk ke dalam
perangkapnya.

14
II.4 Pengaruh Oksigen terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan

Setiap makhluk hidup, termasuk tumbuhan memerlukan


oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh. Melalui respirasi
aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk
pertumbuhannya. Biji-biji pada tumbuhan tidak akan
berkecambah tanpa adanya oksigen.
Khusus pada proses perkembangan tumbuhan, selain
ditentukan oleh faktor-faktor di atas juga dipengaruhi oleh
beberapa faktor lainnya, di antaranya adalah letak sel dalam
jaringan. Bagaimana letak sel dapat mempengaruhi
perkembangan tumbuhan? Perhatikan gambar berikut.

Penampang melintang batang


berkayu
Pada gambar di atas tampak adanya jaringan kambium yang
merupakan jaringan meristem sekunder. Meristem sekunder
terletak di daerah lingkaran kambium. Meristem sekunder
berfungsi memperbesar diameter batang tanaman karena

15
kambium selalu membelah ke arah samping. Sel-sel kambium
yang terletak di bagian dalam akan terdiferensiasi menjadi
xilem, sedangkan bagian luarnya akan terdiferensiasi menjadi
floem. Kambium kemudian akan membelah kembali dan terjadi
lagi pengulangan proses seperti di atas.
Setelah memperlajari dan mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
diharapkan agar kita dapat mempraktekkannya untuk
menanam suatu jenis tumbuhan yang akan dapat tumbuh dan
berkembang lebih baik.
Tumbuhan memang memerlukan oksigen untuk dapat
berkembang, akan tetapi pengaruhnya tidak sebesar peranan
air. Oksigen dibutuhkan oleh tanaman pada awal masa
pertumbuhannya karena belum memiliki organ yang lengkap.
Setelah tanaman tumbuh dewasa dan organnya lengkap,
tanaman akan lebih banyak menggunakan karbon dioksida
untuk melakukan metabolisme, sedangkan oksigen digunakan
pada waktu-waktu tertentu saja misalnya malam hari.

16
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
Tumbuhan memang memerlukan oksigen untuk dapat
berkembang, akan tetapi pengaruhnya tidak sebesar peranan
air. Oksigen dibutuhkan oleh tanaman pada awal masa
pertumbuhannya karena belum memiliki organ yang lengkap.
Setelah tanaman tumbuh dewasa dan organnya lengkap,
tanaman akan lebih banyak menggunakan karbon dioksida
untuk melakukan metabolisme, sedangkan oksigen digunakan
pada waktu-waktu tertentu saja misalnya malam hari.
Oksigen ini berperan pada proses respirasi. Proses respirasi
tanaman adalah proses perombakan gula (karbohidrat) hasil
fotosintesis dan hasil akhir dari proses respirasi yaitu
terbentuknya ATP yang merupakan sumber energi utama bagi
tanaman untuk melakukan semua kegiatan seperti absorbsi,
transpirasi, transportasi, pembelahan sel, pembungaan maupun
fotosintesis. Oksigen digunakan di mitokondria untuk membantu
menghasilkan adenosina trifosfat (ATP) selama fosforilasi
oksidatif. Reaksi respirasi aerob ini secara garis besar
merupakan kebalikan dari fotosintesis, secarasederhana:
C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 + 6H2O + 2880 kJ•mol-1

17
III.2 Saran
Saran dari kami untuk pembaca yaitu lebih banyak membaca
dan mencari materi mengenai peranan oksigen terhadap
pertumbuhan karena makalah kami masih jauh dari
kesempurnaan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Jurkani Adrian. 2013. Pengaruh oksigen terhadap pertumbuhan


tumbuhan. Jakarta
Vendruscolo. F., M´arcioJos´e Rossi, WillibaldoSchmidell, Jorge
LuizNinow. 2012.Determination ofOxygenSolubility in Liquid
Media; Federal Universityof Santa Catarina (UFSC). Brazil.
J. Article ID 601458, 5 pages doi:10.5402/2012/601458
https://umisman1mojo.wordpress.com/2014/09/22/laporan-
praktikum-biologi/ diakses pada tanggal 22februari2018
www.wikipwdia.com. 08 januari 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen. Jakarta: Wikipedia. diakses
pada tanggal 22februari2018
HTTP://ITSNAINIALBAN JARI.BLOGSPOT.CO.ID/ 2010/
01/FUNGSI -OKSIGEN-BAGI-TUMBUHAN_16.HTML
HTTP://MUDAHBIOLOGI. BLOGSPOT.CO.ID/2014/ 12/F
AKTOR-FAKTOR-YANG-MEMPENGARUHI.HTML

19

Anda mungkin juga menyukai