Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah Sakit salah satu tempat merawat orang sakit. Sakit sebenarnya

ujian dari Allah, setiap penyakit yang Allah turunkan pasti ada obatnya,

sebagaimana hadist Nabi ;

َْ ‫َّاءْ َب َرْأ‬
ِْ ‫يبْدَ َوا ُْءْالد‬ ِ ُ ‫ْفَإِذَاْأ‬،‫لْدَاءٍْْدَ َوا ٌء‬
َْ ‫ص‬ َْ ‫سلَّ َْمْأَنَّ ْهُْقَا‬
ِْ ‫ْ« ِل ُك‬:‫ل‬ ْ ْ‫صلَّى‬
َ ‫للاُْ َعلَي ِْهْ َو‬ َ ِْ‫للا‬
ْ ْ‫ل‬ِْ ‫سو‬
ُ ‫عنْْ َر‬
َ ْ،‫َعنْْ َجا ِب ٍر‬

ْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْ‫للاِْ َع َّْزْ َو َجل‬


ْ ْ‫ن‬ِْ ‫ِبإِذ‬

Diceritakan dari Jabir, sesungguhnya Rasululullah SAW bersabda: setiap


penyakit pasti ada obatnya, apabila obat itu dapat menyembuhkan, maka
dapat menyembuhkan dengan izin Allah Wajalla.1

Rumah Sakit merupakan sebagai institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.2 Rumah

Sakit mempunyai fungsi utama menyelenggarakan pelayanan kesehatan,

sesuai dengan arah perkembangan serta pembangunan kesehatan yang

dipengaruhi oleh perubahan nilai masyarakat dan lingkungan sehingga

mengakibatkan peningkatan keinginan dan kebutuhan masyarakat akan

pelayanan kesehatan dengan mutu yang lebih baik serta memadai.3

Penyelenggaraan dan pengelolaan Rumah Sakit agar tetap dapat

memenuhi kebutuhan pasien dan masyarakat, maka setiap komponen yang

1
(Shahih Muslim, 4/1749)
2
UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3
Ibrahim, Iqbal. 2009, Analisis Harga Pokok Penjualan Pada Rumah Sakit Umum. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama

1
2

ada di Rumah Sakit harus terintegrasi dalam satu sistem. Pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit terdiri dari pelayanan medis, pelayanan keperawatan,

pelayanan penunjang dan pelayanan administrasi serta keuangan.4

Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk layanan profesional yang

merupakan bagian integral dari layanan kesehatan, berbentuk bio-psiko-sosio-

spiritual yang komperehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan

masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencangkup seluruh proses

kehidupan manusia. Pelayanan keperawatan berupa bantuan diberikan karena

adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta

kurangnya kemauan dalam melaksanakan kegiatan hidup sehari-hari secara

mandiri.5

Pelayanan keperawatan mempunyai 5 tugas yaitu melakukan kegiatan

promosi kesehatan termasuk untuk kesehatan emosional dan sosial,

melakukan upaya pencegahan penyakit dan kecacatan, menciptakan keadaan

lingkungan, fisik, kognitif dan emosional sedemikian rupa yang dapat

membantu penyembuhan penyakit, berupaya meminimalisasi akibat buruk


6
dari penyakit dan mengupayakan kegiatan rehabilitasi. Namun adakalanya

layanan yang diterima tidak sesuai dengan harapan pasien, sehingga pasien

memutuskan untuk mengakhiri pengobatan yang dikenal dengan pulang atas

permintaan sendiri.7

4
Depkes RI, 2008. Standar Penyelenggaraan Pelayanan di Rumah Sakit, Jakarta.
5
Suarli, S., 2009 Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta : Erlangga
6
Griffih., 1987. The Well Managed Community Hospital dalam Aditama Tjandra Y., 2015.
Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta
7
Imbalo, S. Pohan. 2007. Jaminan Mutu Pelayanan Kesehatan. ECG : Jakarta
3

Pulang atas permintaan sendiri sebagai kepulangan pasien dari Rumah

Sakit atau fasilitas layanan kesehatan lain sebelum dokter yang merawatnya

memperbolehkan untuk pulang. Kejadian pulang atas permintaan sendiri ini

menjadi penting karena pasien yang pulang dengan terpaksa sebelum sembuh

bahkan tanpa pamit (kabur) akan berpengaruh pada persepsi masyarakat

terhadap Rumah Sakit.8 Persyaratan standar kejadian pulang atas permintaan

sendiri di rumah sakit adalah <5%. 9 Faktor-faktor yang menyebabkan pasien

pulang atas permintaan sendiri yaitu persepsi pasien tentang sehat-sakit,

sosio-ekonomi, mutu layanan kesehatan dan biaya pengobatan.10

Berdasarkan data yang dikutip dari beberapa Rumah Sakit umum

Catalonia – USA, tentang alasan pasien pulang paksa, pada register pasien

pulang melaporkan Discharge Against Medical Advice (DAMA) pada

Departemen psikiatri sebesar 0,34% dari total pasien pulang 41.648 dalam

periode 2 tahun. Pada Internal Medicine Department (Tauli Hospital,

Barcelona) tercatat sebesar 0,24% dan 0,44% untuk bagian bedah, 0,26%

untuk bedah tulang, 0,32% untuk obstetrics– gynecology dan sebesar 0,93%

untuk bagian rehabilitasi. Rata-rata usia pasien DAMA adalah 38,63 tahun

dan sebagian besar laki-laki yaitu 59,9%. Dari total DAMA tersebut, 45,8 %

berasal dari Internal Medicine Department. Alasan pulang paksa bervariasi

8
Nofiyanto, Eko, dkk. 2014. Perbedaan Persepsi Sehat Sakit Pasien Menjadi Alasan Utama
Kejadian Pulang Paksa. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28
9
Menteri Kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Minimal Pelayanan Rumah
Sakit
10
Okoromahada dalam Nofiyanto, Eko, dkk. 2014. Perbedaan Persepsi Sehat Sakit Pasien
Menjadi Alasan Utama Kejadian Pulang Paksa. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28
4

antara aspek sosial dan aspek medik yang meliputi isu keluarga, konflik

dengan staf atau petugas atau sikap dan intervensi yang mengarah negatif.11

Hasil penelitian dalam karya tulis ilmiahnya tentang faktor- faktor yang

melatarbelakangi pulang paksa didapat adalah faktor promotion (40%)

dengan kategori penjelasan yang diberikan kurang atau tidak dimengerti

klien, faktor process (30%) dengan kategori prosedur dan penanganan

membuat klien tidak nyaman, faktor price (23%) dengan kategori harga yang

tidak sesuai dengan daya beli klien, faktor place (16%) dengan kategori jarak

Rumah Sakit dengan rumah klien membutuhkan biaya transportasi yang

banyak, faktor product (10%) dengan kategori penanganan yang diberikan

tidak mengatasi keluhan, faktor people (6.6%) dengan kategori pendekatan

terhadap klien tidak dilakukan.12

Hasil penelitian tentang analisis persepsi pasien pulang atas permintaan

sendiri (PAPS) terhadap kualitas pelayanan dan harga menunjukkan

penyebab PAPS pada pasien VIP dan kelas I adalah karena faktor individu

atau keluarga, sedangkan pasien kelas II karena faktor pelayanan dan pasien

kelas III karena faktor biaya. Faktor pelayanan yang dikeluhkan adalah

kekurang tanggapan dan kurangnya komunikasi dari pemberi pelayanan,

sedangkan faktor biaya yang dikeluhkan adalah karena banyaknya

pemeriksaan penunjang medis yang dilakukan pada pasien.13

11
Menap . 2007. Analisis Alasan Pasien Pulan Paksa (Discard Against Medical Advice ).
Jogjakarta : Thesis PPS-UGM
12
Purwanto. 2008. Faktor- Faktor yang Melatarbelakangi Pulang Paksa. Karya tulis ilmiah..
13
Fauziah. Analisis Persepsi Pasien Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) terhadap Kualitas
Pelayanan dan Harga. Karya tulis ilmiah. 2013.
5

Rumah Sakit Umum Daerah Situbondo merupakan Rumah Sakit kelas C.

Rumah Sakit ini menyediakan fasilitas rawat inap yang terdiri dari : VIP

Anggrek, Paviliun Flamboyan, Dahlia, Teratai, Bougenville, Mawar, Nusa

Indah, Wijaya Kusuma, ICU dan Seruni. RSUD Situbondo memiliki jumlah

tempat tidur 167 buah. Dari hasil study pendahuluan pada 09 Februari 2017

di RSUD Situbondo klien rawat inap yang keluar pada tahun 2016 dengan

PAPS berjumlah 761 orang (5,41%) dari jumlah keseluruhan klien rawat inap

17.159 orang.

Penelitian tentang persepsi klien pulang atas permintaan sendiri tentang

pelayanan keperawatan Rumah Sakit belum pernah dilakukan di Situbondo.

Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan pengalaman praktek peneliti di

RSUD Situbondo, menunjukkan bagaimana pelayanan keperawatan terhadap

pasien yang kurang menerapkan komunikasi terapeutik. Penelitian ini

dilakukan secara kualitatif dengan entry point data adalah RSUD Situbondo

dan menggunakan metode kualitatif pendekatan fenomenologi, karena

penelitian sebelumnya sudah banyak menggunakan metode kuantitatif

dimana untuk mengetahui faktor – faktor yang melatarbelakangi pasien

pulang atas permintaan sendiri, salah satu faktornya yaitu pelayanan

keperawatan. Sehingga peneliti disini ingin mengetahui bagaimana penilaian

atau persepsi pasien pulang atas permintaan sendiri tentang pelayanan

keperawatan yang mereka dapatkan.


6

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor - faktor yang menyebabkan pasien pulang atas permintaan

sendiri di RSUD Situbondo?

2. Bagaimana persepsi pasien pulang atas permintaan sendiri tentang

pelayanan keperawatan di RSUD Situbondo?

3. Bagaimana kendala pasien yang melakukan pulang atas permintaan

sendiri tentang pelayanan keperawatan di RSUD Situbondo?

4. Bagaimana harapan pasien yang melakukan pulang atas permintaan

sendiri tentang pelayanan keperawatan di RSUD Situbondo?

C. Tujuan Penelitian

1. Mendiskripsikan faktor – faktor penyebab pasien pulang atas permintaan

sendiri di RSUD Situbondo

2. Mendiskripsikan persepsi pasien pulang atas permintaan sendiri tentang

pelayanan keperawatan di RSUD Situbondo.

3. Mendiskripsikan kendala pasien yang melakukan pulang atas permintaan

sendiri tentang pelayanan keperawatan di RSUD Situbondo.

4. Mendiskripsikan harapan pasien yang melakukan pulang atas permintaan

sendiri tentang pelayanan keperawatan di RSUD Situbondo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan

sehingga rumah sakit dapat mengatur manajemen keperawatan yang baik.


7

2. Bagi perawat sebagai pemberi pelayanan

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan

keperawatan dan meningkatkan perhatian perawat terhadap kondisi klien.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi perbaikan

proses keperawatan terutama berhubungan dengan manajemen

keperawatan.

3. Bagi klien pulang atas permintaan sendiri

Peneliti memberikan kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan

persepsi klien pulang atas permintaan sendiri tentang pelayanan

keperawatan.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini bisa dijadikan bahan acuan oleh peneliti sebagai pegangan

dan pembelajaran untuk meningkatkan mutu dalam bidang kesehatan

Anda mungkin juga menyukai