DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I .........................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................3
BAB III ......................................................................................................................................6
1
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika pasien hadir dengan kondisi mata yang tidak memiliki penyebab yang jelas,
penting untuk mempertimbangkan apakah kondisinya dapat disebabkan oleh pengobatan
sistemik yang mereka minum. Pasien akan sering lupa menyebutkan obat-obatan perawatan
yang mereka pakai setiap hari, obat-obatan yang dijual bebas dan suplemen herbal, sehingga
dokter mata mungkin perlu bertanya secara khusus tentang jenis obat-obatan ini.
Pemberian obat secara sistemik dapat mempengaruhi semua struktur dan fungsi mata.
Agen ini dapat menyebabkan beberapa reaksi yang umum dan yang berbeda. Efek samping
okular dapat terkait dengan farmakodinamik atau farmakokinetik obat, bahkan mungkin
berfungsi sebagai penanda toksisitas. Gangguan visual sementara dan kehilangan penglihatan
permanen mungkin terjadi.
Banyak obat sistemik yang umum digunakan mempengaruhi mata dengan derajat yang
bervariasi. Penting untuk menyadari hal ini untuk mengenali keterlibatan efek samping obat
terhadap mata secara dini. Diagnosis dicurigai bila ada hubungan dengan obat yang diketahui
menyebabkan keterlibatan okular.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 1. bull’s eye maculopathy
2. Digoxin
Digoxin banyak digunakan pada pasien dengan gagal jantung kongestif dan pada
aritmia jantung seperti fibrilasi atrium. Kerusakan penglihatan warna yang terdeteksi
atau gejala visual lainnya dapat terjadi bahkan pada tingkat obat terapeutik.
Gejala visual yang dapat timbul :
- Gangguan pengelihatan warna seperti warna kuning dan biru, atau melihat
lingkaran cahaya
- Bintik berwarna yang dikelilingi korona
- Pengelihatan meredup
- Silau
3. Sildenafil
Sildenafil, tadalafil dan vardenafil adalah penghambat GMP spesifik jenis
phosphodiesterase tipe V (PDE 5) yang digunakan untuk disfungsi ereksi. Meskipun
sangat selektif untuk PDE-5, mereka mempertahankan beberapa persen untuk PDE-6,
sebuah enzim yang ditemukan di retina. Penghambatan ini adalah dasar efek sisi okular.
Efek samping visual yang ringan dan sementara terjadi pada 3-10% pasien yang
memakai sildenafil. Tadalafil lebih spesifik untuk PDE-5 dan karenanya bisa
menghasilkan efek samping yang kurang terhadap okular. Reaksi obat-obatan
merugikan okuler yang dipertimbangkan oleh WHO untuk sidenafil meliputi gangguan
penglihatan warna, penglihatan kabur dan sensitivitas terhadap cahaya, konjungtiva
hiperemis dan nyeri pada bola mata. Reaksi merugikan lainnya yang dianggap
"mungkin" mencakup non arteritic ischemic optic neuropathy, midriasis, dan
4
perdarahan subkonjungtiva. Sebagian besar gejala berlangsung beberapa menit sampai
beberapa jam. Sildenafil citrate (Viagra®) dan keluarga dari obat-obatan disfungsi
ereksi (Cialis®, Levitra®) yang dikonsumsi secara oral berhubungan dengan
erythropsia. Erythropsia adalah salah satu kelompok kelainan persepsi warna dimana
seseorang melihat warna atau rona tertentu dalam penglihatan seseorang yaitu warna
biru atau hijau. Meskipun efeknya bersifat sementara namun mungkin mengganggu dan
pasien harus diberitahu.
4. Tamoxifen
Tamoxifen adalah generasi pertama dalam pengobatan paliatif karsinoma payudara,
kanker ovarium, kanker pankreas dan melanoma maligna. Ini juga digunakan sebagai
terapi ajuvan untuk kanker payudara stadium awal dan stadium lanjut. Komplikasi
okular jarang terjadi dan terjadi pada 0,6% pasien yaitu termasuk katarak, neuritis optik
dan retinopati. Dalam literatur, pasien dengan retinopati tamoxifen memiliki dosis
kumulatif mulai dari 6-81g. Namun laporan yang lebih baru menunjukkan makulopati
terjadi pada dosis kumulatif jauh lebih rendah (kurang dari 10 gram). Sampai 12%
pasien yang memakai tamoxifen 20 mg / hari mengalami toksisitas retina. Patogenesis
diperkirakan akan meningkatkan akumulasi glutamat yang menyebabkan degenerasi
aksonal. Kristal yang terlihat pada pemeriksaan fundus sesuai dengan produk
degeneratif. Ekstensi yang luas dapat menyebabkan edema makula dan gangguan
penglihatan visual.
5
BAB III
KESIMPULAN