240210150095
Kelompok 6
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Laporan praktikum ini membahas hasil praktikum pengenalan bahan pangan
hewani (susu, telur, daging, ikan dan hasil laut) dan produknya.
4.1. Susu
Susu adalah cairan yang bewarna putih yang disekresikan oleh kelenjar
mammae (ambing) pada binatang mamalia betina, untuk bahan makanan dan sumber
gizi bagi anaknya. Air susu merupakan bahan pangan yang tersusun oleh zat-zat gizi
dengan proporsi yang seimbang. Penyusun utamanya adalah air, protein, lemak,
karbohidrat, vitamin, dan mineral (Winarno, 1995). Susu merupakan sumber gizi
terbaik yang dihasilkan oleh kelenjar susu mamalia betina. Seperti; domba, kambing,
kuda, keledai, unta, ilama (sejenis unta di Amerika Selatan) dan yak. Susu kuda dan
keledai mengandung lemak sekitar 50% lebih rendah dari susu sapi.Susu disebut
sebagai makanan yang hampir sempurna karena kandungan zat gizinya yang lengkap.
Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi sebelum mereka dapat mencerna
makanan padat. Semua orang di dunia ini membutuhkan susu untuk menopang
kehidupannya. Baik dari bayi sampai orang yang sudah lanjut usia.
Dewasa ini, susu memiliki banyak fungsi dan manfaat. Untuk umur produktif,
susu membantu pertumbuhan mereka.Sedangkan untuk orang lanjut usia, susu
membantu menopang tulang agar tidak keropos. Susu mengandung banyak vitamin dan
protein. Susu juga mengandung banyak sekali kalsium yang dapat menguatkan tulang.
Oleh karena itu, setiap orang dianjurkan minum susu.
Susu diperoleh dengan cara pemerahan yang benar yang kandungan alaminya
tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun
(SNI 01-3141-1998). Dalam prakteknya sangat kecil peluang kita untuk mengonsumsi
susu segar definisi SNI tersebut di atas. Umumnya susu yang dikonsumsi masyarakat
adalah susu olahan baik dalam bentuk cair (susu pasteurisasi, susu UHT) maupun susu
bubuk.
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
A. Mengamati Ciri-Ciri berbagai Susu Bubuk
Praktikum kali ini di lakukan pengamatan terhadap berbagai jenis susu yaitu
susu skim, susu full cream instant, dan susu full cream. Susu skim atau susu low fat
adalah susu tanpa lemak yang bubuk susunya dibuat dengan menghilangkan sebagian
besar air dan lemak yang terdapat dalam susu. Kandungan lemak pada susu skim
kurang lebih 1%. Susu skim mengandung semua kandungan yang dimiliki susu pada
umumnya kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Susu full cream adalah
susu bubuk yang mengandung lemak susu minimal 26% yang dibuat dengan cara
pengeringan atau spray dryer untuk menghilangkan sebagian air dan mengandung
laktosa, protein, mineral, vitamin yang larut lemak, dan vitamin yang larut air (B12).
Sedangkan susu full cream instant, hampir sama seperti susu full cream. Namun,
perbedaannya terdapat pada setiap butir bubuknya mengandung maltodekstrin (sejenis
gula) yang dapat mempercepat kelarutan. (Soeparno.1992). Hasil pengamatan ciri-ciri
susu bubuk dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Bebagai Ciri Susu Bubuk
No Sampel Warna Tekstur Aroma
1. Full Cream Instan Putih kekuningan cerah Halus + Cream +++
2. Full Cream Putih pucat Halus Cream +
3. Low Fat Putih cerah Kasar Cream ++
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2017
Berdasarkan tabel 1 hasil pengamatan menunjukkan susu skim, susu full cream
instant, dan susu full cream memiliki warna, aroma, dan tekstur yang berbeda.
Susu full cream instant warnanya lebih putih kekuningan dari pada susu full cream
yang warnanya plebih pucat, dan susu full cream instant warnanya lebih kekuningan
dari pada susu skim. Perbedaan warna pada susu serta penampakannya diakibatkan
oleh adanya penyebaran butiran-butiran koloid lemak, kalsium kaseinat, dan kalsium
fosfat. Susu full cream instant memiliki aroma yang sangat khas susu daripada susu
skim dan full cream yang seharusnya susu full cream memiliki aroma yang lebih
menyengat karena kandungan lemaknya yang tinggi. Susu skim memiliki tekstur yang
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
lebih kasar daripada full cream dan full cream instant, karena susu skim berbentuk
serbuk sedangkan susu full cream dan full cream instant berbentuk bubuk seperti
granula yang membuat teksturnya terasa lebih halus jika diraba. . Susu full cream dan
full cream instant termasuk ke dalam bubuk, sedangkan susu skim termasuk ke dalam
serbuk. Walaupun berbeda namun memiliki tujuan yang sama, yaitu cara
pengawetannya. Salah satu cara yang digunakan untuk pengawetan adalah dengan cara
pengeringan.
Susu bubuk memiliki kadar air kira-kira 5% atau kurang. Sebelum dikeringkan,
susu dihomogenasi dan diberi perlakuan panas, baru setelah itu dikeringkan.
Pengeringan susu dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu metode drum (drum drying)
dan metode semprot (spray drying). Umumnya, hasil spray drying lebih mudah larut
dibandingkan dengan drum drying. (Carmencita Tjahjadi, 2011)
Selain dalam hal bentuk, susu full cream, full cream instant, dan susu skim juga
memiliki perbedaan dalam hal komposisi. Pada susu full cream maupun full cream
instant kadar lemaknya adalah sekitar 3.2% - 3.5%. Sedangkan pada susu skim, kadar
lemaknya dikurangi hingga mencapai 1% - 1.5% melalui proses yang disebut dengan
separasi atau pemisahan. (KBBI, 1997)
B. Mengamati Kemudahan Rekonstruksi Susu
Praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap rekonstruksi berbagai jenis
susu yaitu susu skim, susu full cream instant, dan susu full cream. Hasil pengamatan
rekonstruksi susu dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengamatan Rekonstruksi Susu Bubuk 6B
No. Produk Susu Kemudahan larut Aroma Kekentalan Rasa
1. Full Cream Lebih cepat larut Khas susu + +++++
Instan
2. Full Cream Cepat larut Khas susu + ++ ++++
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2017)
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 2 menunjukkan susu full cream instan
warnanya lebih putih, kekentalan lebih encer, aroma yang lebih rendah dari susu full
cream dikarenakan kandungan lemak pada susu instan lebih rendah. Rasa susu full
cream instan lebih manis dibandingkan dengan susu full cream biasa karena
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
maltodekstrin memberikan rasa manis pada susu. Susu full cream instant lebih cepat
larut daripada full cream dikarenakan susu full cream instant di setiap bubuknya butir
bubuknya mengandung maltodekstrin (sejenis gula) yang dapat mempercepat kelarutan
dan dalam bubuk rongga ukurannya lebih besar. Hal ini menyebabkan susu full cream
instant lebih cepat larut dalam air. Rongga pada butir susu bubuk full cream
instant berfungsi mempercepat pelarutan dalam air agar susu bubuknya tidak terlalu
lama menggumpal.
Gambar
Berdasarkan hasil pengamatan tampak bahwa sifat inderawi setiap telur yang
meliputi warna kulit, ukuran, bentuk, warna kuning telur, warna putih telur, dan tekstur
berbeda-beda. Telur ayam negeri memiliki warna kulit cokelat, ukurannya besar,
diameternya 3,84 cm dan bentuknya lonjong (Hadiwiyoto, 1993). Telur ayam kampung
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
memiliki warna putih, ukurannya lebih kecil daripada telur ayam negeri, diameter 3,64
cm dan bentuknya lonjong. Telur bebek memiliki warna hijau tosca, hal tersebut
disebabkan karena adanya pigmen biliverdin yang berwarna hijau dan zink chelate.
Pigmen biliverdin ini sendiri dihasilkan oleh hati, biliverdin merupakan senyawa
pigmen empedu hasil lintasan kabolik gugus heme dari hemogloblin yang terdapat dari
eritrosit oleh enzim heme oksigenase (Rasyaf, 1994). Ukuran telur hampir sama telur
ayam negeri serta memiliki bentuk lonjong. Telur puyuh memiliki warna yang bercorak
hitam putih karena pigmen dari kulit telur puyuh berasal dari oopophyrin dan
billiverdin (Nugroho, 1990). Ukuran telur puyuh lebih kecil dari telur ayam kampung,
dan bentuknya lonjong. Telur asin memiliki karakteristik yang sama dengan telur
bebek tetapi diameternya 3 cm. Perbedaan warna tersebut disebabkan oleh pigmen
yang ada dipermukaannya yaitu Cephorpyrin. Kulit telur berwarna cokelat memiliki
ketebalan sekitar 0,51 mm, sedangkan tebal kulit telur warna putih hanya 0,44 mm. Hal
tersebut akan mempengaruhi masa penyimpanan telur (Suprijatna., 2005).
Sedangkan ukuran dari ketiga telur tersebut berbeda-beda. Menurut hasil
pengamatan, telur yang memiliki ukuran paling besar yaitu telur itik, selanjutnya telur
ayam negeri, telur ayam kampung, dan yang paling kecil adalah telur puyuh. Hal ini
disebabkan karena itik, ayam negeri, dan ayam kampung merupakan unggas.
Sedangkan puyuh merupakan burung sehingga telur yang dihasilkannya pun lebih kecil
dari telur unggas.
Selanjutnya, yang diamati adalah warna dari masing-masing kuning telur
tersebut. Dari hasil pengamatan, didapat bahwa kuning dari telur ayam kampung
memiliki warna yang paling oranye bila dibandingkan dengan ketiga telur yang
lainnya. Warna dari telur-telur tersebut, dipengaruhi oleh jenis makanan yang mereka
makan. Makanan dari ayam kampung banyak mengandung karoten seperti jagung.
Sehingga warna dari kuning telurnya pun lebih merah dibandingkan dengan kuning
telur yang lainnya. Sedangkan makanan ayam negeri sama dengan makanan ternak,
sehingga warnanya tidak terlalu oranye, dan juga karena jenis makanannya tersebut,
telur ayam negeri memiliki bau amis yang menyengat seperti pada telur itik.
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
Berdasarkan putih telurnya, telur burung puyuhlah yang memiliki warna paling
putih di antara ketiga telur yang lainnya. Sedangkan berdasarkan kekentalannya, telur
itik memiliki tekstur yang paling kental di antara ketiga telur yang lainnya.
Hal terakhir yang diamati dari telur tersebut adalah beratnya. Dari keempat jenis
telur tersebut, telur yang paling berat adalah telur itik. Beratnya suatu telur dipengaruhi
oleh banyaknya putih telur. Semakin berat suatu telur, maka putih telurnya akan
semakin banyak. Sedangkan kuning telurnya akan tetap sama dengan telur ayam atau
burung lainnya yang sejenis.
B. Mengamati Sifat Inderawi Telur Olahan
Pengamatan terhadap sifat inderawi telur asin yang telah diberi perlakuan. Hasil
pengamatan dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengamatan Sifat Inderawi Telur Olahan
Jenis Telur Warna Cangkang Aroma Tekstur
Telur Asin Matang Biru kehijauan + Telur Asin Padat
Telur Asin Mentah Biru kehijauan Telur Asin -
Sebelum Pecah
Telur Asin Mentah Biru kehijauan Amis - Kenyal
Setelah Pecah
Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2017
Setelah di
Kel, Sebelum di Setelah di
No. Indikator Curing
Larutan Curing Kukus
Seharian
Keras, bagian
Tekstur Kenyal kenyal
1B luar kering
1. Na Nitrit Khas daging Khas daging Khas daging
Aroma
01% sapi matang kukus
Gambar
Warna
Krem
Warna merah Putih Krem
kemerahan
kecoklatan
Gambar -
Warna
Warna merah Puith pucat Coklat pudar
kecoklatan
3 3B
Tekstur Kenyal kenyal Empuk, kasar
NaCl 0,2%
Khas daging Wangi daging
Aroma Khas daging
sapi sapi matang
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
Gambar -
Warna
Coklat pucat
Warna merah Putih pucat
agak krem
kecoklatan
Lebih
lembek,
4B, NaCl Tekstur Kenyal kenyal
mudah
0,1% +
4 dirobek
Na-nitrit
0,1% Daging sedikit Khas daging
Aroma Khas daging
asin kukus
Gambar -
Merah Merah-
Merah
Warna Keputihan Coklat-Putih
Kecoklatan
Pucat Pucat
Gambar
Merah Putih
Warna Coklatmuda
6B, NaCl daging kecoklatan
6 0,1% +
Keras dan
NaNitrat Tekstur Lunak Empuk
kenyal
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
0,1 % + Khas daging Khas daging
Aroma Khas
NaNitrit sapi matang
Gambar
4.4. Ikan
Ikan merupakan salah satu komoditi yang paling banyak dihasilkan. Sebagai
bahan pangan, ikan memilki kududukan yang sangat penting karena mengandung
protein cukup tinggi sehingga sering digolongkan sebagai sumber protein. Selain
protein, ikan juga mengandung lemak.
Berdasrkan hasil pengamatan secara keseluruhan pada ikan segar memiliki bola
mata agak cekung, warna pupil berubah keabu-abuan, kornea agak keruh. Hal tersebut
tidak sesuai dengan syarat mutu ikan segar. Syarat mutu ikan segar yang tercantum
pada SNI 01-2729-2006, yaitu yang memiliki mata yang cerah dan cemerlang. Mata
ikan yang agak cekung, warna pupil yang berubah menjadi keabu-abuan dan kornea
agak keruh, menandakan ikan sudah memasuki fase post rigor. Hal ini menandakan
bahwa ikan sudah tidak segar. Kemudian pada ikan yang sudah tidak segar berdasarkan
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
hasil pengamatan bola mata dan bagian hitamnya tenggelam, tampak lendir kuning
tebal. Perubahan kesegaran ikan akan menyebabkan perubahan pada matanya.
Berdasarkan hasil pengamatan ikan segar memiliki insang yang Mulai timbul
kepudaran warna, dari merah muda ke merah coklat tampak agak berlendir, bau asam
lebih nyata. Hal tersebut tidak sesuai dengan syarat mutu ikan segar bahwa ikan segar
yang tercantumm pada SNI, yaitu memiliki insang yang berwarna merah cemerlang
dan tidak berlendir. Warna merah tersebut dihasilkan oleh zat warna mioglobin
(Soewedo, 1983). Pengamatan terebut sudah sesuai dengan pendapat (Nurjanah, 2004),
ikan kurang segar menunjukkan warna insang yang pucat, pertumbuhan bakteri akan
semakin tinggi, dan kemunduran mutu ikan berlangsung lebih cepat. Pemucatan warna
insang disebabkan oleh sirkulasi darah yang terhenti.
Berdasarkan hasil pengamatan ikan segar menunjukkan Lapisan lendir tipis
homogeny, jernih, mengkilap cerah, tidak ada perubahan warna. Hal ini sudah sesuai
karena ikan yang masih segar adalah ikan yang tidak terdapat lendir. Pengamatan pada
ikan kurang segar Lendir di permukaan kulit mulai mengendap keruh, agak putih susu,
kecerahan mulai asam. Terdapatnya lendir pada ikan dapat disebabkan karena
berkembangnya mikroba, dengan penyimpanan dengan metode pembekuan dapat
menghambat aktivitas mikroba.
Hasil pengamatan ikan segar daging dan perutnya adalah sayatan daging masih
cermerlang, dinding perut mulai lembek, mulai timbul diskolorasi, warna ginjal mulai
pudar, bau off odor mulai tercium. Hal tersebut sudah sesuai literature karena ikan yang
segar. Sedangkan pada ikan kurang segar adalah daging menjadi pudar, warna merah
jelas sepanjang tulang belakang, dinding perut membubur, isi perut hancur , bau
menusuk. Bau disebabkan karena bakteri proteolitik mudah tumbuh pada ikan segar
(Djarijah, 2001)
Berdasarkan hasil pengamatan tekstur ikan segar adalah lunak, bekas jari tidak
mau hilang. Tekstur yang seharusnya adalah ikan masih elastis dan jika ditekan tidak
meninggalkan bekas. Secara fisik daging ikan yang telah mati (pasca mortem) mula-
mula akan kehilangan elastisitasnya (tahapprerigor), kemudian terjadi kekakuan daging
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
(tahap rigormortis) dan proses autolisis lebih lanjut akan menyebabkan daging menjadi
lunak atau lemas lagi (tahap post-rigor) (Amri, 2008).
Bau merupakan parameter yang mudah untuk di amati bau di akibatkan oleh
penguraian bakteri, hasil penguraian tersebut menghasilkan bau busuk dan asam. Hasil
pengamatan ikan segar adalah tidak berbau atau netral. Salah satu penyebab ikan cepat
busuk adalah kadar glikogennya yang rendah sehingga rigor mortis berlangsung lebih
cepat dan pH akhir daging ikan cukup tinggi yaitu 6.4–6.6, serta tingginya jumlah
bakteri yang terkandung didalam perut ikan.
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
V. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum pengenalan bahan pangan hewani (susu, telur,
daging, dan ikan) dan produknya adalah sebagai berikut.
1. Bahan pangan hewani yang terdiri dari susu, telur, daging, ikan dan hasil laut
memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda.
2. Perbedaan warna putih pada susu serta penampakannya diakibatkan oleh
adanya penyebaran butiran-butiran koloid lemak, kalsium kaseinat, dan
kalsium fosfat.
3. Susu full cream instant lebih cepat larut dalam air daripadi susu full
cream biasa karena maltodekstrin dan rongga butir yang besar.
4. Susu fungsional memiliki fungsi khsusus contohnya pada susu L-Men yang
dapat menambah massa otot.
5. Telur terdiri dari tiga bagian, yaitu putih telur, kuning telur, dan kulit telur.
6. Telur asin mentah setelah pecah memiliki bau yang amis dan kuning telur
kental, sedangkan telur asin memiliki kuning telur yang semi padat dan rasanya
asin.
7. Curing daging adalah proses pengolahan untuk mengubah daging sehingga
memiliki daya tahan simpan, cita rasa, keempukan, dan warna yang berbeda
dari daging segar dengan pertolongan bahan curing.
8. Produk olahan daging harus di simpan di dalam lemari pendingin agar umur
simpannya lebih tahan lama.
9. Kesegaran ikan dapat dilihat dari warna insang, warna mata, lendir pada sisik
ikan, aroma, dan lain – lain.
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
DAFTAR PUSTAKA
Amri, 2008. Dasar – dasar teknologi hasil perikanan SMK Negeri 06 Modul. Lampung.
Adawiyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Haka grafis. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional, 2006. Tentang Ikan Segar Standar Mutu SNI 01-2729-
2006, Jakarta.
Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah: Hari Purnomo dan Adiono.
Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta.
Carmencita, T., Marleen, S., dan Rossi, I. 2011. Bahan Ajar Penuntun praktikum :
Praktikum Bahan Pangan dan Dasar-dasar Pengolahan.
Carmencita, T. dan Herlina, M. 2008. Pengantar Teknologi Pangan. Jatinangor.
Djarijah, 2001.Morfologi Ikan. Gramedia : Jakarta.
Kompas. 2007. Kadar Nitrit. Available at: www.kompas.com. (diakses pada tanggal
30 Maret 2017)
.
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
JAWABAN PERTANYAAN
1. Laporkan produk-produk olahan dari ikan yang umum terdapat di pasaran!
Jawab :
Pempek Palembang, Kerupuk Ikan Palembang, Abon ikan tuna, Sarden kalengan,
Bakso Ikan, Tepung ikan, Nugget ikan.
3. Laporkan produk-produk olahan dari hasil laut selain ikan yang umum terdapat di
pasaran!
Jawab :
Keripik teripang, agar- agar (rumput laut), Kerupuk udang, Kerupuk cumi, Terasi
udang.
4. Jelaskan mengapa terdapat perbedaan harga untuk setiap gelas dari jenis susu yang
diamati!
Jawab:
Pada setiap jenis susu yang telah diamati, terdapat perbedaan harga dari masing-masing
jenis susu. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan metode pengolahan. Semakin
mahal biaya produksi susu, maka semakin mahal pula harga susunya.
5. Mengapa terdapat perbedaan sifat inderawi dari telur bebek, telur asin mentah, dan
telur bebek matang? Jelaskan pengaruh dan proses apa yang menyebabkan
perbedaan tersebut!
Jawab:
Perbedaan sifat inderawi tersebut disebabkan karena masing – masing telur mengalami
perlakuan yang berbeda. Pada telur bebek mentah yang tidak diberi perlakuan apa –
apa tentu memiliki karakteristik seperti telur biasa. Berbeda dengan telur asin mentah.
Telur asin mentah memiliki tekstur kuning telur yang keras karena telur sudah
mengalami osmosis cairan garam. Dimana cairan garam itu membuat kuning telur
Putri Natalia
240210150095
Kelompok 6
menjadi lebih keras. Sedangkan telur asin matang memiliki tekstur yang lebih keras
dan berupa padatan karena telah mengalami proses perebusan.