Disusun Oleh :
Christine Benedicta 240210110046
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2014
I. TUJUAN
Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan inderanya dalam
menilai suatu produk, mengenal bermacam-macam reaksi penginderaan dari suatu
produk, dan menilai benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sikap dan kesan
yang diperoleh.
a. Saus Tomat
Saus tomat adalah cairan kental yang terbuat dari bubur buah tomat
berwarna merah, mempunyai aroma dan rasa yang merangsang (asam dengan
tanpa rasa pedas). Walaupun mengandung air dalam jumlah besar, saus
mempunyai daya simpan panjang karena mengandung asam, gula, garam dan
seringkali diberi pengawet. Saus tomat memiliki kenampakan warna merah
mengkilap dan kental. Warna merah disebabkan karena bahan baku dalam
pembuatan saus ini, yaitu tomat yang berwarna merah. Saus tomat memiliki
aroma tomat yang tidak terlalu tajam, serta tekstur yang halus dan kental. Aroma
yang tajam tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan bahan tambahan pangan
pemberi cita rasa dan aroma. Sedangkan tekstur yang lengket dan kental dapat
disebabkan penambahan bahan pengental. Bahan pengental alami berasal dari
hasil pertanian seperti pepaya, ubi jalar. Sedangkan bahan pengental buatan
seperti CMC (carboxymethil cellulose). Kandungan CMC tidak mengandung
unsur-unsur yang bermanfaat bagi kesehatan (Suprapti, 2000).
Saus tomat memiliki rasa manis yang berasal dari gula, asam yang berasal
dari tomat, serta asin yang berasal dari garam. Selain dari tomat, rasa asam juga
berasal dari proses pembuatan saus tomat yang disebut pengasaman. Pengasam
digunakan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH saus menjadi 3,8~4,4.
Pada pH rendah pertumbuhan kebanyakan bakteri akan tertekan dan sel genaratif
serta spora bakteri sangat sensitif terhadap panas. Dengan demikian proses
sterilisasi bahan yang ber pH rendah dapat dilakukan dengan suhu mendidih
(100C) dan tidak perlu dengan suhu tinggi (121C). Asam juga bersinergi dengan
asam benzoat dalam menekan pertumbuhan mikroba.
b. Air Kopi
Air kopi memiliki kenampakan warna cokelat tua yang keruh dan encer.
Kekeruhan tersebut disebabkan oleh air kopi yang masih mengandung ampas
kopi. Hal ini berpengaruh juga terhadap tekstur air kopi yang terasa berpasir. Air
kopi ini memilliki aroma kopi yang sangat tajam serta rasa yang pahit karena
tidak ada penambahan gula ke dalamnya. Kopi berwarna hitam kecoklatan akibat
proses pemanggangan (roasting) sehingga hasilnya memiliki warna gelap.
c. Air Teh
Air teh memiliki kenampakan warna kuning kecoklatan yang jernih dan
encer akibat adanya penambahan air. Selain itu, air teh tersebut juga memiliki rasa
pahit, dan cita rasa khas teh yang agak sepat dan tawar. Rasa sepat berasal dari
komponen tanin yang terdapat dalam teh sementara warna kuning kecoklatan
berasal dari senyawa flavonoid.
VI. KESIMPULAN
1. Pengujian secara sensoris/organoleptik dilakukan dengan sensasi dari
rasa, bau/aroma, penglihatan, sentuhan/rabaan, dan suara/pendengaran
pada saat makanan dimakan.
2. Makanan yang dilakukan pengujian sensori diantaranya yaitu
makanan padat/setengah padat seperti apel, jelly, dodol dan kerupuk
serta makanan cair seperti saus tomat, air kopi, dan air teh.
3. Karakteristik bahan pangan berbeda satu sama lain dikarenakan
perbedaan komposisi pada sampel.
4. Apel memiliki bentuk oblat, diameter kurang lebih 5 cm, berwarna
hijau kemerahan, aromanya tidak terlalu tajam, bertekstur keras, serta
rasanya manis sedikit asam.
5. Kerupuk berbentuk bulat pipih dengan diamteter kurang lebih 10 cm,
berwarna putih kekuningan, rapuh, dan berasa asin.
6. Dodol berbentuk balok dengan panjang kurang lebih 4 cm, berwarna
coklat, bertekstur elastik, dan rasanya manis.
7. Jelly berbentuk setengah oval sesuai dengan kemasannya dengan
diameter sekitar 3 cm, berwarna hijau seragam, kenyal, halus serta
rasanya manis dan asam.
8. Saus tomat berwana merah, berasa asam, manis, serta memiliki tesktur
yang halus dan kental.
9. Air kopi berwarna hitam, encer, sedikit berpasir akibat ampas, serta
berasa pahit.
10. Air teh berwarna coklat, encer, dan berasa pahit.
DAFTAR PUSTAKA
2. Apakah sikap organoleptik untuk setiap jenis makanan itu harus sama?
Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol!
Jawab :
Setiap jenis makanan tidak harus memiliki sikap organoleptik yang sama
karena setiap produk makanan pasti terbuat dari bahan baku yang berbeda-
beda dan proses pembuatan yang berbeda pula. Setiap perbedaan ini akan
dapat dirasakan kesannya oleh indera tubuh kita yang selanjutnya akan
menuju terhadap penilaian kualitas bahan makanan tersebut. Berikut ini
merupakan perbedaan karakteristik antara kerupuk dan dodol.
Sampel Tekstur Bentuk Rasa Aroma
Dodol Kenyal Balok Manis Agak tajam
Kerupuk Keras Irreguler Asin Agak tajam
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan/makanan itu
penting kita ketahui?
Jawab :
Perbedaan atau persamaan karakteristik suatu bahan atau makanan penting
diketahui karena :
Memudahkan kita untuk dapat mengidentifikasikan atau menggambarkan
dengan jelas keadaan bahan atau makanan bila diperlukan.
Memudahkan mengetahui komponen penyusun bahan.
Dapat mengetahui tingkat kesukaan kita terhadap makanan karena
biasanya kesukaan itu timbul dari sifat inderawi.
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diuji itu yang benar-
benar Saudara sukai? Mengapa? Bandingkan dengan pendapat teman
Saudara!
Jawab:
Produk yang paling saya sukai adalah apel karena aromanya yang enak,
rasanya manis dan agak asam sehingga memberi sensasi segar sedangkan
salah satu teman saya tidak terlalu menyukai apel karena rasanya yang asam
serta teksturnya yang keras.