Disusun Oleh:
Jefry Harianto Theo 240210160069
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
JATINANGOR
2018
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
6.
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Penilaian dengan indera merupakan proses fisiologik dan reaksi psikologik
(mental) yang dilakukan untuk menilai sifat organoleptik suatu produk (Soekarto,
1985). Penilaian ini dilakukan dengan menggunakan panca indera manusia. Indera
manusia merupakan bagian alat tubuh untuk mengadakan reaksi mental, jika
menerima rangsangan dari luar. Reaksi mental tersebut akan menimbulkan kesan
dan sikap akan benda tersebut. Sikap dapat berwujud menjauhi atau tidak
menyukai dan sikap menginginkan atau menyukai. Oleh sebab itu, penilaian ini
dapat dikatakan bersifat subjektif karena produk yang diamati dinilai berdasarkan
tingkat kesukaan dan kepekaan indera masing-masing individu dalam menilai
suatu produk pangan.
Makanan dapat dibagi menjadi makanan padat atau setengah padat dan
makanan cair. Makanan padat adalah makanan yang berupa padatan, makanan
setengah padat adalah makanan yang berupa setengah padat, dan makanan cair
adalah makanan yang berupa cairan. Sampel makanan padat yang diamati adalah
apel, kerupuk, dodol, dan jelly. Sampel makanan cair yang diamati adalah air
kopi, air the, dan saus tomat.
5.1. Penilaian Karakteristik Bahan Pangan Secara Visual
Menurut Soekarto (2008), kenampakan suatu produk merupakan sifat yang
sangat penting dalam menunjang kualitas atau mutu suatu produk. Karakteristik
kenampakan dapat langsung diamati, paling cepat, dan mudah dalam pemberian
kesan, tetapi paling sulit memberikan deskripsi dan sulit cara pengukurannya.
Melalui penginderaan penglihatan ini dapat diamati beberapa karakteristik dari
bahan pangan tersebut seperti:
1. Ukuran dan keseragaman ukuran
2. Bentuk dan keseragaman bentuk
3. Warna dan keseragaman warna
4. Kilap atau suram
5. Kejernihan atau kekeruhan
6. Kekentalan cairan
7. Noda, layu, retak
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
Indera penglihatan memiliki peranan utama dalam menentukan
karakteristik kenampakan yang diamati. Indera penglihatan merupakan indera
yang paling sensitif terhadap sensori berupa warna yang selanjutnya
mempengaruhi kesan terhadap sensori lain seperti rasa, bau, dan kesukaan.
Secara visual, faktor warna sangat menentukan mutu. Warna juga dapat menarik
perhatian para konsumen sehingga dapat menilai atau memberi kesan suka atau
tidak suka. Sebagian besar bahan pangan diamati terlebih dahulu dengan alat
indera ini kemudian baru diamati dengan alat indera lain.
Warna pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa sumber diantaranya
adalah pigmen, pengaruh panas pada gula (caramel), adanya reaksi antara gula
dan asam amino (reaksi Maillard), dan adanya pencampuran bahan lain (Winarno,
2004). Pada praktikum ini dipelajari sifat-sifat kenampakan makanan. Sampel
yang diamati saat praktikum antara lain, apel, kentang, kacang merah, beras, susu,
dan minyak goreng. Hasil pengamatan yang didapatkan dapat dilihat pada tabel
1.1.
Tabel 1.1. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Berdasarkan Penglihatan
Karakteristik Kenampakan
Sampel
Bentuk Ukuran Warna
a = 4,1 cm, b = 5,5 cm, Hijau kemerahan (1. Hijau
Apel oblate
c = 4,5 cm Merah 70%, 30%,
Kerupu Putih kekuningan (Putih
Bulat pipih D = 7 cm, H = 3 cm
k 90%, kuning 10%)
p = 2,2 cm, l = 2 cm, t =
Dodol Block Coklat (Coklat 100%)
1 cm
Setengah d atas = 3,0 cm, d Hijau muda (hijau Muda
Jelly
eliptical bawah = 2 cm, t = 3 cm 100%)
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan hasil pengamatan, setiap bahan pangan memiliki karakteristik
kenampakan yang berbeda-beda. Hal ini tergantung kepada jenis dan golongan
bahan pangan tersebut.
Apel merupakan jenis buah yang terdiri dari berbagai jenis varietas.
Namun untuk membedakan berbagai varietas apel sangatlah sulit karena memiliki
sifat fisik yang hampir serupa. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan,
Berdasarkan hasil pengamatan, apel berbentuk bulat agak mendatar di bagian
kedua pangkal (oblate). Apel ini berukuran a = 4,1 cm, b = 5,5 cm, c = 4,5 cm
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
dengan warna mayoritas hijau (70%) dan terdapat pada warna kemerahan (30%).
Warna yang tidak merata pada apel disebabkan oleh laju respirasi pada buah apel.
Buah apel adalah termasuk buah klimaterik yaitu buah yang masih mengalami laju
respirasi setelah dipanen. Laju respirasi ini meningkatkan produksi gas etilen pada
apel sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa penurunan kadar klorofil
(degreening) pada buah apel hijau (Devlin, 1983). Apel yang diamati pada
praktikum kali ini termasuk kedalam grade C. Menurut (Prihatman, 2000) setiap
grade apel memiliki ukuran yang berbeda- beda. Grade A memiliki ukuran paling
besar sedangkan grade D memiliki ukuran paling kecil. Ukuran diameter dari
masing- masing grade adalah sebagai berikut : grade A 7- 8 cm, grade B 6- 7 cm,
grade C 5- 6 cm, dan grade D dibawah 5 cm.
Sampel kerupuk yang diamati memiliki warna putih kekuningan. Warna
seperti ini diduga berasal dari bahan bakunya yang berupa tepung yaitu tepung
tapioka dan tepung terigu yang ketika diolah akan menimbulkan kesan warna
putih kekuningan .Warna kuning ini juga diduga berasal dari reaksi Maillard pada
saat penggorengan berlangsung. Reaksi Maillard terjadi karena adanya reaksi
antara karbohidrat dari tepung dengan gugus asam amina primer pada minyak
sehingga hasilkan pigmen warna melanoidin pada kerupuk (Winarno, 1997).
Bentuk kerupuk ini yaitu bulat pipih dengan permukaan yang tidak beraturan.
Kerupuk ini memiliki diameter 7 cm dan tinggi 3 cm.
Dodol merupakan sejenis makanan kudapan yang dikategorikan dalam
jenis makanan manis. Dodol memiliki komposisi umum yang terdiri dari santan
kelapa, tepung beras, gula pasir, gula merah, dan garam. Dodol yang terdapat di
pasaran memiliki berbagai jenis bentuk. Dodol yang diamati pada praktikum
berbentuk block dengan ukuran p = 2,2 cm, l = 2 cm, t = 1 cm dan warna Coklat
(Coklat 100%)
Jelly adalah produk yang terbuat dari sari buah dan dimasak dengan gula,
yang berwarna jernih, transparan, dan cukup kukuh mempertahankan bentuknya
apabila dikeluarkan dari wadah dengan zat pokok yang diperlukan umumnya
adalah pektin, gula, dan asam. Sampel jelly yang diamati merupakan salah satu
produk yang berukuran kecil dan berbentuk balok dengan Setengah elliptical d
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
atas = 3,0 cm, d bawah = 2 cm, t = 3 cm dan warna hijau muda (Hijau muda
100%).
Makanan cair memiliki pengamatan yang sedikit berbeda dengan makanan
padat/semi—padat. Adapun prosedur yang dilakukan pada praktikum ini adalah
dengan diawali pengambilan sampel. Sampel tersebut diamati warna dan
karakteristik kenampakan seperti, kejernihan/kekentalam/kekeruhan/keenceran.
Adapun hasil pengamatan pada bahan pangan cair yang diuji sifat organoleptiknya
dengan pengelihatan dapat dilihat pada Tabel 1.2. berikut ini:
Tabel 1.2. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan
Penglihatan
Karakteristik Kenampakan
Sampel
Warna Jernih Keruh Kental Encer
Air Kopi Hitam √ √
Air Teh Coklat kekuningan √ √
Saus Tomat Merah √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan tabel 1.2. hasil pengamatan diketahui bahwa air kopi
memiliki warna hitam. Semakin kopi ditaruh di tempat yang volumenya kecil
maka warna air kopi terlihat semakin bening, namun semakin ke dasar warnanya
akan semakin gelap karena adanya padatan-padatan kopi yang berada di dasar
permukaan air kopi (keruh). Warna hitam kecoklatan pada kopi diakibatkan oleh
proses penyangraian (roasting) sehingga warna menjadi gelap. Roasting
merupakan proses penyangraian biji kopi yang tergantung pada waktu dan suhu
yang ditandai dengan perubahan kimiawi yang signifikan, dimana terjadi
kehilangan berat kering terutama gas CO2 dan zat volatil lainnya. Kekeruhan
disebabkan oleh air kopi yang masih mengandung ampas kopi (Ciptadi, 1985).
Air kopi hasil pengamatan bersifat encer karena pengaruhi oleh sifat reologi dari
kopi yang berupa Newtonian. Hal itu terjadi dikarenakan adanya pengenceran
terhadap suspensi (kopi) sehingga sifatnya yang menyerupai Newtonian dan
padatan tidak merubah sifat reologi pada kopi tersebut, sehingga cenderung
menyerupai air (Toledo, 2007; Ibarz & Barbosa-Cánovas, 2014)
Air teh memiliki warna coklat kekuningan yang bening tembus cahaya
karena dasar wadah dapat terlihat. Warna coklat kekuningan pada teh disebabkan
karena adanya senyawa flavonoid dalam teh (Setyamidjaja, 2000). Sama seperti
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
air kopi, air teh memiliki viskositas yang rendah sehingga memiliki sifat yang
encer.
Saus tomat berwarna merah. Warna merah ini berasal dari senyawa
karotenoid yang terdapat pada tomat. Viskositas pada sampel saus tomat tinggi
yang ditunjukkan dengan karakteristik tomat yang kental. Semakin tinggi
viskositas suatu fluida, maka semkain kental fluida tersebut. Saus tomat juga
memiliki sifat yang keruh karena praktikan tidak dapat melihat bagian bawah dari
wadah penyimpanan saus tomat. Hal ini dipengaruhi oleh ikatan antar partikel
saos tomat sangat kuat dan juga viskositas tomat yang tinggi (Haryoto, 1998).
5.2. Penilaian Karakteristik Aroma/Bau Bahan Pangan
Hidung sebagai indera pencium digunakan untuk mengetahui aroma yang
dimiliki oleh suatu produk pangan. Bau dari suatu produk dapat diamati baik
dengan membau maupun dengan merasakan. Bau pada makanan yang diuji
memiliki berbagai macam perbedaan, bau ini sangat dipengaruhi oleh adanya
komponen bahan makanan yang bersifat volatil dan memiliki karakteristik yang
berbeda untuk setiap makanan [ CITATION Rou04 \l 1057 \m Eng01]. Dimana
bau makanan ini masuk lewat indera pembau, dimana ransangan akan diterima
oleh “regio alfactori” suatu bagian pada bagian atas rongga hidung ( sel-sel
epitelium ) dan bisa juga lewat mulut terutama bai panelis yang sukar mengamati
lewat hidung [ CITATION Soe08 \l 1057 ]. Hasil pengamatan berdasarkan
penciuman/pembauan dapat dilihat pada tabel 1.3. sebagai berikut:
Tabel 1.3. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Berdasarkan Penciuman/ Pembauan
Karakteristik Bau Tingkat Kenampakan
Sampel Tak Agak Sangat Sangat Agak
Biasa
berbau tajam tajam suka suka
Apel √ √
Kerupuk √ √
Dodol √ √
Jelly √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan Tabel 1.3., apel memiliki bau agak tajam dengan tingkat
kesukaan biasa. Bau ini digolongkan dalam bau entheris atau bau buah yang
berasal dari alkohol ester seperti etil asetat sekitar 100 jenis, dan karbonil seperti
formaldehid dan asetaldehid, dan lain-lain (Prihatman, 2000).
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
Sampel kerupuk memiliki aroma yang sangat tajam dan dengan tingkat
kesukaan yang biasa. Aroma dari kerupuk berasal dari kandungan protein pada
tepung tapioka (gluten) yang akan terurai menjadi asam glutamat (Winarno,
1997). Asam glutamat ini adalah penyebab aroma yang lezat dari kerupuk selain
penambahan bumbu lain seperti bawang putih dan garam.
Sampel dodol memiliki aroma yang agak tajam. Ciri aroma dodol yaitu
aroma gula kelapa yang digunakan sebagai pemanis dalam produk ini. Penciuman
ini dapat dengan mudah dilakukan pada dodol karena dodol sudah terbuka dari
bungkusannya sehingga aroma pada dodol dapat tertangkap oleh indera
penciuman. Tingkat kesukaan pada dodol tergolong biasa karena aroma manis
yang tidak terlalu tajam yang dihasilkan oleh dodol.
Sampel jelly memiliki aroma yang sangat tajam dan dengan tingkat
kesukaan sangat suka karena aroma buah yang dihasilkan oleh jelly. Aroma ini
muncul akibat adanya tambahan perisa (pada sampel kali ini perisa jeruk) pada
jelly yang dapat memperkuat aroma jelly itu sendiri.
Tabel 1.4. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan
Berdasarkan Penciuman/Pembauan
Karakteristik Bau Tingkat Kesukaan
Sampel Tak Agak Sangat Sangat Agak
Biasa
berbau tajam tajam suka suka
Air Kopi √ √
Air Teh √ √
Saus tomat √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan tabel 5, air kopi memiliki aroma wangi khas kopi yang sangat
tajam dan tingkat kesukaan biasa. Aroma ini dihasilkan dari 1000 senyawa
aromatik yang terkandung di dalamnya. Aroma biji kopi muncul pada saat proses
pemanggangan dilakukan (Mulato, 2002; Belitz, Grosch, dan Schieberle, 2009).
Beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan aroma kopi adalah: buah,
karamel, aroma terpanggang, sereal, karet, aroma terfermentasi, aroma tanah,
tumbuhan, kacang, dan aroma matang. Tiap jenis kopi akan memiliki aroma yang
berbeda seperti kopi robusta dan arabika memiliki aroma yang berbeda.
Air teh memiliki aroma khas teh yang agak tajam dan dengan tangkat
kesukaan yang biasa. Aroma teh yang dihasilkan berasal dari proses pelayuan
dimana akan terjadi peningkatan enzim, penguraian protein, dan peningkatan
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
kandungan kafein sehingga menghasilkan bau yang sedap. Aroma tersebut
dihasilkan oleh senyawa-senyawa khas seperti kafein, tanin dan juga minyak
esensial pada kandungannya (Spillane, 1992). Pada proses penggulungan, terjadi
oksidasi yang memungkinkan terjadinya warna cokelat dan bau spesifik. Senyawa
yang membentuk aroma pada teh adalah tanin katekin.
Saus tomat memiliki komposisi tertentu dan dibuat untuk memiliki aroma
semirip mungkin dengan tomat. Aroma dari saus tomat ini sangat tajam karena
adanya kandungan asam askorbat dan juga asam sitrat (Duke, Bogenschutz-
Godwin, duCellier, dan Duke, 2003). dengan tingkat kesukaan agak suka.
5.3. Penilaian Karakteristik Tekstur Bahan Pangan
Indera peraba dapat dilakukan dengan menggunakan jari tangan dan dapat
pula dengan menggunakan indera mulut. Pada uji karakteristik sampel makanan
padat atau setengah padat dengan menggunakan indera peraba dengan jari,
karakteristik yang diuji adalah kelembutan, kekerasan, elastisitas, dan kekenyalan.
Sedangkan karakteristik yang diuji pada pengujian karakteristik perabaan
dengan indera mulut adalah kekerasan, kerapuhan, kerenyahan, kelembutan,
kekenyalan, kehalusan, dan kekasaran, karena secara umum makanan tentu
memiliki sifat mekanis yang unik, dapat berupa keras atau lunak, liat atau empuk,
lembut atau kasar, rapuh, renyah, mudah dan tidak mudah mengalir, dan
sebagainya[ CITATION Ste92 \l 1057 ]. Berikut merupakan hasil pengamatan
berdasarkan perabaan dengan jari tangan dan indera mulut:
Tabel 1.5. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Berdasarkan Perabaan Menggunakan Jari Tangan
Karakteristik Perabaan
Contoh
Lembut Keras Elastis Kenyal
Apel √
Kerupuk √
Dodol √ √
Jelly √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 1.6. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat
Berdasarkan Perabaan dengan Indera Mulut
Karakteristik Perabaan
Contoh
Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar
Apel √ √ √
Kerupuk √ √ √
Dodol √ √
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
Karakteristik Perabaan
Contoh
Keras Rapuh Renyah Lembut Kenyal Halus Kasar
Jelly √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, sampel apel memiliki sifat
yang keras karena tidak mudah rusak meskipun telah dilakukan penekanan.
Tingkat kekerasan pada apel bergantung kepada kandungan pektin yang ada pada
kulit apel tersebut (Harjadi, 1989). Semakin muda suatu buah maka kadar pektin
akan semakin tinggi. Setelah diraba dengan indera mulut, apel memiliki sifat yang
keras dan terasa kasar saat disentuhkan pada langit-langit mulut. Sifat kasar ini
disebabkan karena banyaknya serat yang terkandung pada apel.
Tektur dari sampel kerupuk adalah keras. Kerupuk memiliki tekstur yang
sangat padat meskipun juga rapuh jika terkena tekanan apabila dilakukan
penekanan dengan gaya yang cukup besar. Ketika dilakukan perabaan dengan
indera mulut, kerupuk memiliki sifat yang renyah, kasar, dan rapuh. Teksturnya
yang rapuh diakibatkan kerupuk memiliki sifat yang sangat porus, mudah digigit,
dan mudah menghilang. Menurut (Wiratakusumah, 1989), kerupuk memiliki
tekstur berongga dan renyah, hal ini merupakan salah satu mutu dari kerupuk.
Sifat renyah pada produk kerupuk berpengaruh terhadap kualitas produk pangan
dan berperan dalam metode penyimpanan suatu produk pangan. Tingkat
kekasaran yang cukup tinggi pada produk ini menyebabkan lidah mendeteksinya
sebagai tekstur yang kasar
Dodol memiliki sifat yang elastis ketika diraba dan ditekan menggunakan
jari tangan karena dodol ketika dilakukan penekanan akan kembali ke bentuk
semula namun tidak sempurna. Ketika dilakukan pengujian dengan menggunakan
indera mulut, dodol memiliki sifat yang kenyal, dan kasar. Menurut Haliza
(1992), dodol mempunyai sifat-sifat umum yaitu plastis, padat, dan mempunyai
kisaran aw 0,60 hingga 0,90 dan kadar air sekitar 10 hingga 40%. Hal ini
mendukung hasil pengamatan, dimana tekstur kenyal disebabkan karena
kandungan air dan bahan baku pembuatan dodol yaitu tepung tapioka. Sedangkan
kategori kasar berasal dari kandungan dodol yang mungkin selama proses
pengolahan belum mengalami penghalusan yang sempurna, seperti misalnya gula
kelapa. Tekstur kenyal pada dodol terjadi karena kandungan air dodol yang cukup
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
tinggi dan juga dodol memiliki kadar pektin yang tidak terlalu tinggi. Kadar
pektin yang tidak terlalu tinggi adalah kadar pektin terbaik dalam proses
pembuatan tekstur kenyal (Koswara, 2009).
Jelly memiliki tekstur yang lembut dan kenyal ketika dilakukan perabaan
dengan menggunakan jari tangan dan juga menggunakan indera mulut. Hal ini
terjadi karena adanya gelatinisasi pada bahan penyusun jelly [ CITATION
Win971 \l 1057 ]. Penggunaan gelatin dan karagenan sebagai bahan pembentuk
gel juga turut mempengaruhi tekstur pada jelly (Estiasih, Putri, dan Widyastuti,
2015).
Hasil pengamatan tekstur makanan cair dapat dilihat di tabel 1.7. dan 1.8.
berikut ini:
Tabel 1.7. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan
Perabaan Menggunakan Jari Tangan
Karakteristik Perabaan
Contoh
Halus Berpasir Lengket Kental Encer
Saus Tomat √ √ √
Air Kopi √ √
Air Teh √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 1.8. Hasil Pengamatan Karakteristik Makanan Cair Berdasarkan
Perabaan Menggunakan Indera Mulut
Karakteristik Perabaan
Contoh
Halus Berpasir Lengket Kental Encer
Saus Tomat √ √ √
Air Kopi √ √
Air Teh √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018)
Sampel saus tomat yang diamati bersifat halus, lengket, dan kental hal ini
disebabkan oleh adanya maizena. Maizena akan meningkatkan kekentalan saus
dan mencegah terjadinya pemisahan air dengan padatan saus pada saat
penyimpanan [ CITATION Kos091 \t \l 1057 ]. Kentalnya saus tomat juga
dipengaruhi oleh proses gelatinisasi sehingga saus tersebut terasa lebih kental
[ CITATION Fen96 \l 1057 \m Win971]. Cara membedakan antara lengket dan
kental yaitu apabila sampel pada saat dilangit-langit sulit untuk terlepas maka itu
dikatakan dengan lengket, tetapi apabila mudah terlepas itu dikatakan dengan
kental. Ketika dilakukan perabaan menggunakan ujung jari, sampel saus tomat
terasa halus dan kental serta tidak berpasir.
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
Air kopi dan air teh bersifat encer sehingga sulit untuk diraba karena akan
langsung menetes dan menghilang meskipun telah diteteskan di ujung jari hal ini
karena merupakan larutan yang dominan air dan tidak ada penambahan bahan
pengental sehingga air teh dan kopi encer. Sampel kopi terdapat kesan berpasir,
hal ini disebabkan karena terdapat endapan ampas kopi pada sampel. Berpasir
tekstur kopi dan teh dikarenakan padatan pada teh dan juga belum terendapkan
ataupun disaring terlebih dahulu, sehingga menghasilkan tekstur yang demikian
ketika dikonsumsi (Mulato dan Suharyanto, 2012).
5.4. Penilaian Karakteristik Rasa Bahan Pangan Berdasarkan Pencicipan.
Indera pencicip berfungsi untuk menilai cicip dari suatu makanan. Indera
pencicipan terdapat dalam rongga mulut terutama pada permukaan lidah dan
sebagian langit-langit lunak. Sel-sel peka rangsangan mengumpul membentuk
susunan yang disebut dengan puting pencicip. Puting pencicip adalah reseptor
untuk pencicipan atau rasa. Puting pencicip peka terhadap zat kimia yang
menghasilkan rangsangan. Rasa pahit, asam, asin, dan manis merupakan rasa yang
dihasilkan oleh indera pencicipan.
Rasa ini juga dipengaruhi oleh temperatur atau suhu. Suhu yang meningkat
akan merangsang indra pengecap terhadap rasa manis, tetapi menurunkan
rangsangan terhadap rasa asin dan pahit. Selain temperatur, rasa dipengaruhi oleh
kondisi fisik praktikan. Kepekaan indera pengecap seseorang akan berbeda ketika
dia sehat dan pada saat dia sakit. Berikut merupakan hasil pengamatan
berdasarkan pencicipan:
Pencicipan dilakukan untuk mengetahui cita rasa dari suatu makanan.
Setiap makanan memiliki cita rasa yang berbeda tergantung pada bahan baku
pembuatannya, selain itu juga oleh penambahan bahan tambahan pangan yang
dapat memperbaiki tekstur dan cita rasa pada makanan tersebut (Winarno, 2002;
Hutchings, Birch, Brenan, dan Parker, 1994). Adapun dalam hal ini, indera
pengecap berperan aktif dalam menilai cicip (taste) dari suatu makanan
[ CITATION Soe08 \l 1057 ].
Tabel 1.9. Hasil Pengamatan Rasa Makanan Padat/ Semi Padat
Menggunakan Indera Pencicipan
Karakteristik Perabaan
Contoh
Manis Asam Asin Pahit Lainnya
Apel √ √
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
Karakteristik Perabaan
Contoh
Manis Asam Asin Pahit Lainnya
Kerupuk √ Gurih
Dodol √
Jelly √ √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018).
Karakteristik cicip apel tersebut manis, dimana citarasa dari apel ini
dihasilkan dari kurang lebih 230 komponen kimia dimana rasa manis dihasilkan
dari kandungan glukosa. Selain itu rasa manis yang dihasilkan apel berasal dari
senyawa alifatik dimana senyawa ini mengandung gugus OH seperti alkohol,
aldehide, dan lain-lain (Winarno, 1997).
Kerupuk memiliki rasa yang sedikit asin karena terdapat penambahan
garam di dalamnya, tetapi terasa sedikit gurih karena terdapat senyawa-senyawa
penghasil rasa lain yang berasal dari bahan-bahan yang ditambahkan seperti
bawang putih dan daun bawang. Rasa asin juga berasal dari senyawa asam glumat
yang terbebas dari gluten setelah kerupuk mengalami proses penggorengan.
Dodol memiliki rasa yang manis yang berasal dari gula kelapa dan gula
aren sebagai komposisi utama dalam dodol yang memberikan rasa manis pada
dodol tersebut.
Jelly memiliki rasa yang manis karena adanya gula sukrosa yang
digunakan selama proses pengolahan [ CITATION Win971 \l 1057 \m Har062].
serta terdapat rasa asam dikarenakan Pengasam tersebut ditemukan dalam bentuk
perisa dalam bahan penyusun pembuatan jelly [ CITATION Cah08 \l 1057 ].
Serta rasa manis pada permen jelly berasal dari sukrosa dan sari buah.
Hasil pengamatan berdasarkan pencicipan pada sampel yang bersifat cair
terdapat pada tabel 1.10.
Tabel 1.10. Hasil Pengamatan Rasa Makanan Cair Menggunakan Indera
Pencicipan
Karakteristik Perabaan
Contoh
Manis Asam Asin Pahit Lainnya
Saus Tomat √ √ √
Air Kopi √ √
Air Teh √
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2018).
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, saus tomat memiliki rasa manis dan
dengan ciri khas rasa tomat yaitu asam dan asin. Rasa asam ini dihasilkan dari
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
cuka yang juga sebagai pemberi suasana asam untuk mengawetkan saus tomat
tersebut. Asam yang ditambahkan yaitu asam benzoat sedangkan rasa asin dan
manis dihasilkan dari komposisi pada saus tomat tersebut yaitu dari garam
pemberi rasa asin dan gula pemberi rasa manis serta ditambahkan rempah-rempah
untuk memperbaiki dan memperkaya aroma serta citarasa. Tetapi rasa yang paling
jelas dari saus tomat ini adalah rasa manisnya.
Kopi memiliki rasa pahit yang merupakan hasil interaksi senyawa tertentu
dengan papilla circumvallate di bagian belakang lidah. Rasa pahit kopi
disebabkan senyawa kafein merupakan senyawa terpenting yang terdapat di dalam
kopi yang berfungsi sebagai unsur citarasa dan aroma di dalam biji kopi
[ CITATION Cip85 \l 1057 ].
Berdasarkan hasil pengujian teh ketika dicicip memiliki rasa pahit rasa
pahit disertai sensasi hambar dari teh disebabkan oleh katekin. Katekin memiliki
sifat dasar memberikan rasa hambar dan sepat pada seduhan teh (Sekarini, 2011).
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diberikan dari praktikum ini adalah
sebagai berikut :
1. Apel memiliki bentuk oblate dengan warna mayoritas hijau muda. Warna yang
tidak seragam serta memiliki bau yang agak tajam,. Tekstur apel melalui
perabaan jari adalah keras, sedangkan dengan indera mulut memiliki tesktur
yang keras, renyah dan kasar dengan rasa yang manis
2. Kerupuk memiliki bentuk bulat pipih dengan permukaan yang tidak beraturan,
memiliki warna putih kusam. Tekstur kerupuk berdasarkan perabaan dengan
menggunakan jari tangan adalah keras, sedangkan menggunakan indera mulut
memiliki sifat yang renyah, keras, dan kasar Kerupuk memiliki rasa asin
karena adanya penambahan garam dalam pembuatannya.
3. Dodol berbentuk block dengan warna coklat Dodol memiliki bau yang agak
tajam ketika dilakukan pengujian. Dodol memiliki tekstur elastis ketika diraba
dengan tangan, dan memiliki sifat yang lembut, kenyal, dan kasar ketika
dilakukan perabaan dengan menggunakan indera mulut. Dodol memiliki rasa
manis.
4. Jelly yang diamati adalah berwarna hijau muda dengan bentuk setengah
elpitical . Jelly memiliki aroma yang sangat tajam. Ketika dilakukan perabaan
dengan menggunakan jari tangan akan terasa lembut dan kenyal, sedangkan
ketika dilakukan perabaan dengan menggunakan indera mulut akan dihasilkan
tekstur yang lembut dan halus. Jelly memiliki rasa yang manis.
5. Saus tomat berwana merah, aromanya sangat tajam, memiliki tesktur yang
halus, lengket, dan kental, serta berasa asam.
6. Air kopi berwarna hitam, aromanya sangat tajam, bertekstur encer dan berpasir
akibat ampas, serta berasa pahit.
7. Air teh berwarna kecoklatan, aromanya agak tajam, bertekstur encer dan berasa
pahit.
6.2. Saran
Bilik panelis harus memiliki tembok pembatas. Panelis seharusnya tidak
berdiskusi saat pengujian sehingga hasilnya tidak bias.
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
DAFTAR PUSTAKA
6.1. Kesimpulan
1. Nenas memiliki rasa asam dengan after taste pahit dan aroma asam
menyengat.
2. Dodol memiliki rasa manis dengan after taste berpasir dan aroma manis
namun tidak dominan.
3. Kopi memiliki rasa pahi dengan after taste tetap pahit dan aroma asam.
4. Keripik singkong memiliki rasa asin dengan after taste pahit dan aroma
minyak.
5. Susu memiliki rasa manis dengan after taste rasa neg dan berlemak serta
aroma susu agak asam.
6. Emping memiliki rasa asin dengan after taste pahit dan aroma pahit dan
asam.
7. Permen memiliki rasa manis dengan after taste lengket manis dan tidak
berbau.
8. Minuman sari buah memiliki rasa asam tanpa after taste dan aroma asam.
9. Baso ikan memiliki rasa asin yang menyebabkan rasa haus setelahnya,
aroma baso ikan amis.
6.2. Saran
Panelis sebaiknya telah terlatih sehingga dapat melakukan penilaian
sensori dengan cepat sesuai dengan jumlah waktu yang ditetapkan. Panelis
dianjurkan berada dalam kondisi sehat dan bugar dengan kondisi mata yang
normal agar pengamatan sensori dapat dilakukan dengan optimal.
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
DAFTAR PUSTAKA
Amerine, M.A., Pangborn, R.M., dan Roessler, E.B., 1965. Principles of Sensory
Evaluation of Food. Academic Press, New York.
Burdock, G.A. 2010. Feranoli’s Handbook of Flavor Ingredients Sixth
Edition.CRC Press, New York.
Ciptadi, W. dan M.Z. Nasution. 1985. Pengolahan Kopi. Fakultas Teknologi
Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Fellows, P. J. 2000. Food Processing Techonology : Principles and Practice. Edisi
ke-2. Woodhead Pub., Cambridge.
Haryati, I. 1994. Pembuatan Dodol. Balai Besar Penelitian Pengembangan
Industri Hasil Pertanian. Departemen Industri.
Meilgaard, M., G.V. Civille, dan B.T. Carr. 2000. Sensory Evaluation
Techniques.CRC Press, Boca Raton.
Mulato, S. 2002. Simposium Kopi 2002 dengan Tema Mewujudkan perkopian
Nasional Yang Tangguh melalui Diversifikasi Usaha Berwawasan
Lingkungan dalam Pengembangan Industri Kopi Bubuk Skala Kecil Untuk
Meningkatkan Nilai Tambah Usaha Tani Kopi Rakyat. Denpasar : 16 – 17
Oktober 2002. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia.
Tjahjadi, C., S. Rahimah, dan H. Marta. 2008. Teknologi Pengolahan Cokelat dan
Kembang Gula. Universitas Padjadjaran. Bandung.
Sofiah, B. dan T.S. Achyar. 2008. Penilaian Indera. Universitas Padjadjaran,
Jatinangor.
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi Edisi Keenam. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
JAWABAN PERTANYAAN
1. Kita semua mengetahui bahwa beberapa macam obat rasanya pahit tidak enak.
Dapatkah Saudara menjelaskan bagaimana cara menelan obat seperti itu agar rasa
tidak enak bisa dikurangi?
Jawab :
Kebanyakan orang biasanya meletakkan obat bagian ujung belakang lidah
dengan alasan agar cepat tertelan dan tidak terasa pahit. Hal ini merupakan
persepsi yang salah karena bagian belakang lidah merupkan lokasi cicip pahit,
sehingga rasa pahit akan terasa dengan kuat. Oleh karena itu, sebaiknya obat
tersebut diletakkan pada ujung sudut lidah bagian depan atau tengah, sehingga
rasa pahit dapat dikurangi.
Selain itu, sedapat mungkin saat minum obat hilangkan bau obat tersebut.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan jus buah setelah meminum obat atau
dapat dicampurkan saat minum obat. Menelan obat yang rasanya pahit dapat
diminimalisir dengan cara menelannya bersama dengan makanan lain seperti
pisang. Selain itu dapat pula memberikan sepotong kecil es batu untuk dikulum.
Hal ini bertujuan mengurangi kepekan indera perasa.
2. Bila Saudara kedinginan, setiap makanan kadang-kadang tidak dapat dinikmati
dengan baik (cicip/rasa makanan tidak dapat diamati dengan baik). Mengapa
demikian?
Jawab :
Bila kedinginan, setiap makanan kadang-kadang tidak dapat dinikmati
dengan baik (cicip/rasa makanan tidak dapat diamati dengan baik). Hal ini
dikarenakan suhu mempengaruhi kemampuan kuncup cecapan. Sensitifitas akan
berkurang bila suhu lebih besar dari 200 C dan lebih kecil dari 300C dimana akan
menimbulkan sedikit perbedaan rasa. Misalnya rasa kopi panas akan berkurang
pahitnya bila dibandingkan dengan kopi dingin, es krim yang telah mencari akan
terasa lebih manis bila dibandingkan dengan es krim yang masih membeku.
3. Jika kita perhatikan gambar dari rongga hidung, kemana kira-kira sel bau itu
diteruskan/dialirkan? Pada umumnya binatang mempunyai hidung yang lebih
peka dibandingkan manusia, benarkah demikian? Jelaskan!
Jawab :
Jefry Harianto Theo
240210160069
Shift 1
Udara yang mengandung zat volatil dari suatu makanan akan mengalir
secara turbulen melewati celah-celah rongga hidung. Molekul gas pada udara
yang dihirup tersebut merangsang dan menyentuh sel-sel peka bau dalam rongga
hidung. Bau-bauan baru dapat dikenali bila berbentuk uap dan molekul-molekul
komponen tersebut menyentuh silia sel olfaktori dan diteruskan ke otak dalam
bentuk impuls listrik. Manusia mampu mendeteksi dan membedakan lebih dari 16
juta jenis bau dan ini lebih kecil bila dibandingkan dengan indera penciuman
hewan. Pada umumnya binatang mempunyai hidung yang lebih peka dibanding
manusia, karena binatang mempunyai lebih banyak sel olfaktori dibanding dengan
manusia. Beberapa hewan memiliki daya pembauan yang sangat tajam dan
disebut makrosmatik. Misalnya anjing dan kijang, dapat mencium bau-bauan yang
lemah sekali atau yang berasal dari sumber bau yang jauh. Kemampuan membau
juga merupakan alat mempertahankan diri.
4. Apa yang dimaksud dengan bau? Mengapa bau itu tercium kemana-mana?
Pernahkah Saudara melihat binatang sedang menghirup angin?
Jawab :
Bau merupakan hal yang dapat dirasakan melalui indra penciuman yang
terdapat pada rongga hidung. Bau dapat tercium kemana-mana karena bau
disebabnya senyawa volatil yang mudah menguap dan terbawa angin. Selain itu,
kepekaan pembauan lebih tinggi daripada pencicipan. Zat yang diperlukan untuk
dapat merangsang indera pembau jumlahnya lebih rendah daripada zat yang
diperlukan untuk merangsang indera pencicip.
Ya, pernah melihat binatang sedang menghirup angin. Pada beberapa
hewan, pembauan digunakan untuk mencari makanan, mencari lawan jenis, dan
untuk menghindari musuh.