Anda di halaman 1dari 18

2016

Tanggal Pengesahan : 3 Maret 2016


Asisten
: Florin Kosalim, Elda Senia
PRAKTIKUM PENILAIAN SENSORI PANGAN
Cara Mengenali Sifat-sifat Inderawi Makanan

Oleh:
Fairuz Khairunisa W

240210130113

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2016

I.

TUJUAN
Mengetahui kemampuan seseorang untuk menggunakan

inderanya dalam menilai suatu produk, mengenal bermacammacam reaksi penginderaan dari suatuproduk, dan menilai
benda atau komoditi yang diuji berdasarkan sikap dan kesanyang
diperoleh.
II.

TEORI DASAR
Pengujian organoleptik adalah pengujian yang didasarkan

pada prosespengindraan. Pengindraan diartikan sebagai suatu


proses fisio-psikologis, yaitu kesadaran atau pengenalan alat
indra akan sifat-sifat benda karena adanya rangsangan yang
diterima

alat

indra

yang

berasal

dari

benda

tersebut.

Pengindraan dapat juga berarti reaksi mental (sensation) jika alat


indra mendapat rangsangan (stimulus). Reaksi atau kesan yang
ditimbulkan karena adanya rangsangan dapat berupa sikap untuk
mendekati atau menjauhi, menyukai atau tidak menyukai akan
benda penyebab rangsangan. Kesadaran, kesan dan sikap
terhadap

rangsangan

adalah

reaksi

psikologis

atau

reaksi

subyektif. Pengukuran terhadap nilai / tingkat kesan, kesadaran


dan sikap disebut pengukuran subyektif atau penilaian subyektif.
Disebut

penilaian

subyektif

karena

hasil

penilaian

atau

pengukuran sangat ditentukan oleh pelaku atau yang melakukan


pengukuran (Agusman, 2013).
Uji organoleptik didasarkan pada kegiatan penguji-penguji
rasa (panelis) yang cara kerjanya dengan mengamati, menguji,
dan

menilai

secara

sensoris/organoleptik
rasa,bau/aroma,
suara/pendengaran
2012).

organoleptik.
dilakukan

penglihatan,
pada

Pengujian
dengan

sensasi

sentuhan/rabaan,

secara
dari
dan

saatmakanan dimakan (Maulianie,

Manusia mempunyai 5 penginderaan, yang disebut panca


indera. Kelima alat indera tersebut adalah indera pencicip,
peraba, pembau, pendengar, penglihat. Alat alat tersebut
terdapat dalam tubuh yang disebut berturut turut yaitu lidah,
kulit, hidup, telinga, mata. Sejak zaman dahulu, indera peraba
merupakan alat yang penting untuk menilai makanan. Indera
pendengar meskipun jarang dianggap sebagai alat penilai
makanan tetapi mempunyai peranan penting dalam menilai
pangan. Makanan jenis kerupuk atau keripik dapat dinilai dengan
menggunakan indera pendengar.
Uji

organoleptik

informasi

dapat

yangberguna

memelihara

kualitas,

digunakan
untuk

untuk

memperoleh

memperbaiki

produk,

mengembangkan produk-produk baru

ataupun analisis pasar. Pengujian dapat diarahkan untuk: 1)


seleksi

pengujian-pengujian

dan

studi

terhadap atribut-atributmakanan;

2)

pengukuran-pengukuran
dan

fisika;

kualitas,

3) studi

evaluasi

penyimpanan,
atau

sensoris

efek-efek

seleksi

determinasi

reaksi

manusia

mengkorelasikan

dengan pengukuran kimiawi


prosesing,

materaial,

ataumengurangi

persepsi

biaya;

mempertahankan

menetapkan
4)

evaluasi

stabilitas
kualitas

konsumen. Masing-masing maksud

ini memerlukan pengujian yang tepat

III.

ALAT DAN BAHAN


III.1 Alat
1. Sendok
2. Gelas
3. Piring
4. Pisau
III.2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bahan
Apel
Kerupuk
Dodol
Jelly
Permen jelly
Kopi
Teh
Saus tomat

IV.

PROSEDUR KERJA

4.1

Cara Pengujian Makanan Padat atau Setengah Padat


Mengamati contoh dengan menggunakan indera sebagai

berikut :

Penglihatan
Penciuman atau pembauan
Perabaan
Menggunakan jari tangan (menekan di antara jari tangan, contoh yang

disajikan)
Menggunakan indera mulut/ bibir, langit-langit, gigi, dinding mulut
danlidah (menggigit sedikit contoh kemudian mengunyah

4.2

perlahan-lahan)
Pencicipan: mencicip contoh yang disajikan sambil menggerakan lidah.
Cara Pengujian Makanan Cair
Memeriksa makanan cair yang disediakan dengan

menggunakan indera :

Penglihatan
Penciuman/pembauan
Perabaan :
1. Menggunakan jari tangan
2. Menggunakan indera mulut/bibir
Pencicipan : Mulut

V.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Evaluasi sensori atau organoleptik adalah ilmu pengetahuan

yang menggunakan indera manusia untuk mengukur tekstur,


penampakan, aroma dan flavor produk pangan. Penerimaan
konsumen terhadap suatu produk diawali dengan penilaiannya
terhadap penampakan, flavor dan tekstur. Oleh karena pada
akhirnya yang dituju adalah penerimaan konsumen, maka uji
organoleptik yang menggunakan panelis (pencicip yang telah
terlatih) dianggap yang paling peka dan karenanya sering
digunakan dalam menilai mutu berbagai jenis makanan untuk
mengukur

daya

simpannya

atau

dengan

kata

lain

untuk

menentukan tanggal kadaluwarsa makanan. Pendekatan dengan


penilaian organoleptik dianggap paling praktis lebih murah
biayanya.
V.1

Karakteristik Makanan Padat/Setengah Padat


Praktikan melakukan pengamatan karakteristik kenampakan

terlebih dahulu. Karaktersitik ienggunakan penglihatan atau


mata.

Tabel

menunjukkan

hasil

pengamatan

sampel

berdasarkan penglihatan.
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan
Penglihatan
Contoh
Karakteristik Kenampakan
Bentuk
Ukuran
Warna
Keseraga
man
warna
Apel
Oblat
t = 4 cm
hijau
Hijau 70%,
d = 5 cm
merah 30%
Kerupuk
Bulat
d = 8 cm
Putih
Kuning
lempengan tb = 1 cm
kekuningan muda 90%,
tak
putih 10%
beraturan
Dodol
Kubus
p = 2 cm
coklat
Coklat
t= 2 cm
100%
l = 1.8 cm
Jelly
kerucut
d = 3 cm
hijau
Hijau 100%

Permen
jelly

Ice cream
cone

t = 8 cm
Krem, pink
p = 2 cm
tb = 1 cm
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Pada

sampel

makanan

padat/setengah

Krem 50%,
pink 50%

padat,

mata

menilai penampakan makanan, seperti warna, bentuk (keutuhan)


dan ukuran makanan. Warna
yang

menentukan

tingkat

merupakan

parameter

pertama

penerimaan konsumen terhadap

suatu produk. Penelitian secara subyektif dengan penglihatan


masih sangat menentukan dalam pengujian organoleptik warna.
Warna merupakan sifat organoleptik penting karena dapat
memberi gambaran tentang sifat-sifat lain.
Apel memiliki bentuk oblat yaitu bentuk yang terjadi
apabila sebuah elips berputar pada sumbu pendeknya, datar
pada bagian pangkal dan pucuk atau puncak. Apel memiliki
diameter 5 cm, berwarna dominan hijau serta sedikit merah.
Warna

merah

kematangan

yang
apel

tidak
yang

merata disebabkan
belum

oleh

sepenuhnya

tingkat
matang.

Menurut Tawali, dkk (2004), apel memiliki warna buah hijau


kemerah-merahan, hijau kekuning-kuningan, hijau berbintikbintik, merahtua dan sebagainya sesuai dengan varietas. Warna
daging apel sendiri agak kecoklatan, diperkirakan apel sudah
mengalami reaksi browning. Buah apel

mudah mengalami

pencoklatan setelah terkelupas atau dipotong. Pencoklatan


(browning) merupakan proses pembentukan pigmen berwarna
kuning

yang

akan

segera

berubah

menjadi

coklat

gelap.

Pembentukan warna coklat ini dipicu oleh reaksi oksidasi yang


dikatalisis oleh enzim fenoloksidase atau polifenol oksidase.
Kedua enzim ini dapat mengkatalis oksidasi senyawa fenol
menjadi quinon dan kemudian dipolimerasi menjadi pigmen
melaniadin yang berwarna coklat (Mardiah 1996).
Kerupuk memiliki bentuk lingkaran seperti lempengan.
Kerupuk ini memiliki warna putih kekuningan akibat hasil

penggorengan.

Warna

kuning

bersifat

terlalu

merata.

tidak

hasil

penggorengan

Kemungkinan

tersebut

minyak

yang

digunakan tidak terlalu bagus.


Dodol memiliki bentuk kubus karena hasil pemotongan dari
cetakan ataul oyang. Dodol ini memiliki warna cokelat kehitaman
dan

seragam.

Penyeragaman

warna

terjadi

pada

saar

pengolahan dodol yang diaduk terus menerus.


Jelly adalah

produk

hasil gelatinisasi

dari campuran

hidrokoloid dan gula dalam air dengan karakteristik gel yang


bersifatelastis

dan

tidak

mengandung butiran

halus

didalamnya. Jelly adalah produk berbentuk gel yang biasanya


terbuat dari
hidrokoloid

pektin agar,
lainnya

karagenan, gelatin

dengan

penambahan

atausenyawa

gula,asam,

atau

bahan tambahan lain yang diizinkan (Glicksman, 1983). Jelly


memiliki

bentuk

seperti

mangkuk

atau

setengah

kerucut

menyerupai bentuk kemasan primernya. Hal ini terjadi karena


pada awalnya jelly memiliki fase cair sehingga sesuai engan sifat
air yang akan mengikuti bentuk kemasan atau wadahnya. Jelly ini
memiliki

warna

hijau

yang

seragam

karena

proses

pencampuranyang baik.
Permen jelly adalah merupakan permen yang terbuat dari
campuran sari buahbuahan, bahan pembentuk gel atau dengan
penambahan essens untuk menghasilkan berbagai macam rasa,
dengan bentuk fisik jernih transparan serta mempunyai tekstur
kenyal seperti permen karet. Bahan pembentuk gel yang biasa
digunakan antara lain gelatin, karagenan atau agar-agar. Permen
jelly tergolong makanan semi basah, oleh karena itu cepat rusak,
maka

dari

itu

perlu

penanganan

yang

tepat

memperpanjang masa simpan (Malik, 2010).


Tabel 2. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan
Penciuman
Contoh
Karakteristik Bau
Tak
Agak
Sangat

untuk

Berbau
tajam
Apel
+
Kerupuk

Dodol
+
Jelly
++
Permen
+
jelly
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016

tajam

Indera pembau terdapat pada mukosa (selaput lendir)


hidung, yang hanya dapat dirangsang oleh gas. Manusia dapat
mengenal 2000 sampai 4000 bau yang berbeda. Apel tidak
memiliki aroma yang sangat tajam. Aroma apel dipengaruhi oleh
tingkat kematangan apel. Semakin matang buah apel maka
aromanya semakin tajam. Aroma kerupuk tidak terlalu kuat
dibandingkan sampel lain. Hal ini diduga karena kerupuk tidak
mengandung banyak senyawa volatile. Aroma dodol sedikit
tercium. Aroma ini merupakan aroma gula yang terkaramelisasi
dan juga aroma santan. Aroma jelly merupakan aroma yang
paling tajam. Bau yang sangat tajam dikarenakanpenambahan
perisa yang menimbulkan aroma yang kuat. Aroma permen jelly
berasal

dari

bahan

tambahan

pangan

atau

essens

yang

ditambahkan saat pembuatannya.


Tabel 3. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan Perabaan
Contoh
Karakteristik Perabaan
Lembut
Keras
Elastis
Kenyal
Apel

Kerupuk

Dodol

Jelly

Permen

jelly
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Tabel 4. Hasil Organoleptik Sampel Menggunakan Indera
Mulut
Conto
Karakteristik Perabaan
Ker
Rap
Reny
Lemb Kenya Halu
Kasar
h
as
uh
ah
ut
l
s
Apel

Kerupu

k
Dodol

Jelly

Perme

n jelly
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Pengujian
menggunakan
berdasarkan

berdasarkan
jari

tangan

perabaan

perabaan
dan

mulut.

dilakukan
Pengujian

yang pertama dilakukan dengan

menggunakan jari tangan. Kulit merupakan indra untuk stimulus


mekanik (raba dan tekan), panas,dingin, dan nyeri. Menurut hasil
penelitian tiap rasa mempunyai tempat yangberbeda-beda pada
kulit kita.
Tekstur apel cukup keras. Sedangkan menggunakan indera
mulut apel memiliki tekstur keras, rapuh, renyah dan kasar.
Kerupuk juga memiliki tekstur yang rapuh,serta aroma yang tidak
begitu kuat. Teksturnya yang rapuh diakibatkan kerupukmemiliki
sifat yang sangat porus.
Tekstur dodol yang kenyal diperoleh dari penambahan
tepung tapioka kedalam adonan dodol. Dodol ini memiliki tekstur
luar yang lebih keras dibandingkan tekstur bagian dalam. Hal ini
dikarenakan dodol tersebut mulai mengering pada bagian
luarnya.
Jelly juga memiliki tekstur yang kenyal dan halus. Jelly
memiliki tekstur yang kenyal karena komposisinyaterdiri dari
campuran carageenan, konjac atau LBG (locus bean gum) yang
bisamempengaruhi sifat-sifat jelly seperti clarity, elastisitas, dan
kekenyalannya.
Tekstur permen jelly banyak tergantung pada bahan gel
yang digunakan. Jelly gelatin mempunyai konsistensi yang lunak
dan bersifat seperti karet, jelly agar-agar lunak dengan tekstur
rapuh. Pektin menghasilkan agar-agar yang rapuh dan lunak,
tetapi menghasilkan gel yang baik pada pH rendah. Karagenan

menghasilkan gel yang kuat. Pembuatan permen karet dan jelly


meliputi pembuatan campuran gula yang dimasak dengan
kandungan padatan yang diperlukan dan penambahan bahan
pembentuk gel (Buckle, et al., 1987).
Tabel 5. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan
Pencicipan
Contoh
Karakteristik Cicip
Manis
Asam
Asin
Pahit
Lainnya
Apel

Kerupuk

Umami, gurih
Dodol

Jelly

Permen

jelly
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Pengujian
pengujian

yang

selanjutnya

dilakukan

adalah

berdasarkan pencicipan. Rangsangan kimia yang

berasal dari luar tubuh kita diterima oleh reseptor kimia atau
disebut kemoreseptor. Kemoreseptor kita terhadap lingkungan
luar adalah

berupa tunas

pengecap yang

berupa lidah.

Agar suatu zat dapat dirasakan, zat itu harus larut dalam
kelembaban

mulut

sehingga

dapat menstimulasikan cukup

rasa atau tunas pengecapan.


Apel memiliki rasa yang manis dan sedikit asam. Rasa
asam ini terbentuk dari asam-asam organik seperti asam sitrat
atau vitamin C yang cukup tinggi. Rasa yang asin pada kerupuk
karena pada proses pembuatan kerupuk diberi penambahan
garam. Selain rasa asin, kerupuk memiliki after taste umami.
Umami merupakan rasa dasar kelima, di Indonesia dikenal
dengan rasa gurih. Keberadaan rasa umami ditimbulkan oleh
adanya asam glutamat bebas, inosinat, dan guanilat.
Sumber rasa umami sering digunakan sebagai flavor enhancer
(penguat rasa) dalam aneka hidangan. Selain pada produk

hewani, rasa umami jugadapat diperoleh dari bahan nabati


(Fadillah, 2014).
Dodol memiliki rasa manis disebabkan adanya penambahan
gula dalam pembuatan dodol. Rasa manis dan asam pada jelly
diperoleh karena adanya penambahan gula dan sedikit asam
dalam proses pembuatan jelly. Rasa manis pada permen jelly
disebabkan karena adanya gula dan pemanis tambahan.
V.2

Karakteristik Makanan Cair

Tabel 6. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan


Penglihatan
Contoh
Karakteristik Cicip
Warna
Jernih Keruh
Kental
Encer
Saus
Merah
+++
tomat
Air kopi
Coklat
++
++
kehitam
an
Air teh
coklat
+
+
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Saus tomat adalah
bubur

buah

cairan kental

yang

dari

tomat berwarna merah, mempunyai aroma dan

rasa yang merangsang (asam dengan tanpa


Walaupun

terbuat

mengandung

air

dalam

rasa

jumlah

pedas).

besar,

saus

mempunyai daya simpan panjang karena mengandung asam,


gula, garam dan seringkali
memiliki
Warna

kenampakan
merah

diberi

warna

disebabkan

pengawet.

merah mengkilap
karena

bahan

Saus

tomat

dan

kental.

baku

dalam

pembuatan saus ini, yaitu tomat yang berwarna merah.


Air kopi memiliki kenampakan warna cokelat tua yang
keruh dan encer. Kekeruhan tersebut disebabkan oleh air kopi
yang masih mengandung ampas kopi. Kopi berwarna hitam
kecoklatan akibatproses pemanggangan (roasting) sehingga
hasilnya memiliki warna gelap. Air teh memiliki kenampakan
warna kuning kecoklatan yang jernih danencer akibat adanya

penambahan air. Warna kuning kecoklatan pada the berasal dari


senyawa flavonoid
Tabel 7. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan
Penciuman
Conto
Karakteristik Bau
Tingkat kesukaan
Tak
Agak
Sangat Sangat biasa Agak
h
berbau
tajam
tajam
suka
suka
Saus
+

tomat
Air kopi

Air teh

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016


Saus tomat memiliki aroma tomat yang tidak terlalu tajam.
Aroma yang tajam tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan
bahan tambahan pangan pemberi cita rasa dan aroma.

Air

kopi ini memilliki aroma kopi yang sangat tajam. Berdasarkan


tingkat kesukaan, panelis paling menyukai saus tomat karena
aroma saus tomat yang merupakan perpaduan aroma tomat dan
gula.
Tabel 8. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan Perabaan
Contoh
Karakteristik Perabaan
Halus
Berbu Lengk
Kental
Encer
tir
et
Saus

tomat
Air kopi

Air teh

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016


Tabel 9. Hasil Pengamatan Sampel Menggunakan Indera
Mulut
Contoh
Karakteristik Perabaan
Halus
Berpa Lengk
Kental
Encer
sir
et
Saus

tomat
Air kopi

Air teh

Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016

Saus tomat

tekstur yang halus dan kental. Tekstur yang

lengket dan kental dapat disebabkan

penambahan bahan

pengental. Bahan pengental alami berasal darihasil

pertanian

seperti

pengental

pepaya,

buatan seperti
CMC

tidak

ubi

CMC

jalar.

Sedangkan

(carboxymethil

bahan

cellulose).

Kandungan

mengandungunsur-unsur yang bermanfaat bagi

kesehatan (Suprapti, 2000). Tekstur air kopi terasa berpasir


karena adanya ampas kopi. Air teh memiliki karakteristik
perabaan yang encer.
Tabel 10. Hasil Pengamatan Sampel Berdasarkan
Pencicipan
Contoh
Karakteristik Cicip
Manis
Asam
Asin
Pahit
Lainnya
Saus

tomat
Air kopi
++
Air teh
+
sepat
Sumber: Dokumentasi pribadi, 2016
Saus tomat memiliki rasa manis yang berasal dari gula,
asam yang berasal dari tomat, serta asin yang berasal dari
garam. Selain dari tomat, rasa asam juga berasal dari proses
pembuatan saus tomat yang disebut pengasaman.

Pengasam

digunakan untuk mengasamkan atau untuk menurunkan pH saus


menjadi 3,8~4,4. Pada pH rendah pertumbuhan kebanyakan
bakteri akan tertekan dan sel genaratifserta
sangat

sensitif

terhadap

panas. Dengan

spora

bakteri

demikian

proses

sterilisasi bahan yang ber pH rendah dapat dilakukan dengan


suhu mendidih (100C) dan tidak perlu dengan suhu tinggi
(121C). Asam juga bersinergi dengan asam benzoat dalam
menekan pertumbuhan mikroba. Kopi memiliki rasa pahit karena
senyawa kafein yang terdapat didalam kopi. Rasa teh ini sedikit
pahit karena dipengaruhi oleh kandungan tanin.
VI.

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil setelah melaksanakan


praktikum ini adalah:
1. Karakteristik

bahan

pangan

berbeda satu sama lain

dikarenakan perbedaan komposisi pada sampel.


2. Apel memiliki bentuk oblat, diameter 5 cm, berwarna hijau
kemerahan, aromanya tidak terlalu tajam, bertekstur keras,
dan rasanya manis sedikit asam.
3. Kerupuk berbentuk bulat pipih dengan diamteter 8 cm,
berwarna putih kekuningan, rapuh, dan berasa asin serta
umami.
4. Dodol berbentuk kubus dengan panjang kurang lebih 2 cm,
berwarna coklat, bertekstur elastik, dan rasanya manis.
5. Jelly berbentuk setengah kerucut sesuai dengan
kemasannya
hijau

dengan diameter sekitar 3 cm, berwarna

seragam, kenyal, halus serta rasanya manis dan

asam.
6. Saus tomat berwana merah, berasa asam, manis, serta
memiliki tesktur yang halus dan kental.
7. Air kopi berwarna hitam, encer, sedikit berpasir akibat
ampas, serta berasa pahit.
8. Air teh berwarna coklat, encer, dan berasa pahit.

DAFTAR PUSTAKA
Agusman, I. 2013. Pengujian Organoleptik. Available online at
http://tekpan.unimus.ac.id/. Diakses tanggal 1 Maret 2016.
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet, and M. Wooton. 1987. Ilmu
Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Fadillah, H. N. 2014. Umami dalam Sayuran. Majalah Umami
Indonesia Edisi 1 Vol III 2014. PT. Media Pangan Indonesia.
Bogor.
Glicksman. Martin. 1983. Food Hydrocolloid vol 1I. CRC Press Inc
Boca Raton. Florida.
Mardiah E. 1996. Penentuan Aktivitas dan Inhibisi Enzim Polifenol
Oksidase dari Apel (Pyrus Malus Linn.). Jurnal Kimia Andalas
2: 2.
Maulanie, Shelly dan Sri Novita Dewi. 2012.
Organoleptik. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pengujian

Suprapti, M. L. 2000. Membuat Saus Tomat. Trubus Agrisarana.


Jakarta
Tawali, A. Bakar, dkk. 2004. Pengaruh Suhu Penyimpanan
Terhadap Mutu Buah-Buahan Impor Yang Dipasarkan Di
Sulawesi Selatan. UniversitasHassanudin. Makassar.

DISKUSI
1. Bagaimana cara menerangkan karakteristik jambu biji,
dodol, dan kerupukpada seseorang yang belum pernah
melihat ataupun mencicipi makanantersebut. Terangkan
dengan jelas sehingga orang tersebut mengerti danbisa
membayangkan seperti apa makanan tersebut, sekaligus
menunjukansikap.
a. Jambu biji
Jambu biji memiliki bentuk bulat seperti bola tenis, berwana
hijau muda, aroma yang sangat tajam, tekstur yang halus
dan memiliki rasayang manis.
b. Dodol
Dodol
memilki bentuk balok,
coklat

warna

dari

dodol

ini

tuaseragam, memiliki aroma yang agak tajam,

tekstur yang lembut, kenyal,dan halus, serta rasa yang


manis.
c. Kerupuk
Kerupuk memiliki bentuk bulat pipih, memiliki warna putih
yangseragam, memiliki bau yang agak tajam, tekstur yang
rapuh, renyah, danelastis, dan rasa yang asin
2. Apakah sifat organoleptik untuk setiap jenis makanan itu
harus sama? Bandingkan karakteristik kerupuk dan dodol!
Setiap jenis makanan tidak harus memiliki sifat organoleptik
yang sama, karena bahan baku pembuatan produk tersebut
yang berbeda-beda sehingga menghasilkan produk dengan
karakteristik yang berbeda-beda. Pada produk kerupuk dan
dodol, dimana kerupuk bertekstur keras dan renyah ketika
dimulut, sedangkan dodol bertekstur kenyal, dan rasanya
pun berbeda, kerupuk terasa asin sedangkan dodl manis.
Sifat organoleptik inilah yang menjadi pembeda produk yang
satu dengan yang lainnya.
3. Mengapa perbedaan atau persamaan karakteristik suatu
bahan/makanan itu penting kita ketahui?

Perbedaan

atau

persamaan

makanan penting
standar

mutu

pengolahan
memudahkan
ataubahan,
penyusun

kita
produk

selanjutnya,
dan

ketahui

untuk

suatu

mengetahui

mengidentifikasi

bahan

menentukan

pangan menentukan

memudahkan
bahan

karakteristik

proses

nilai konsumsinya,
keadaan

mengetahui

sifat

komponen

dan mengetahui tingkat kesukaan

terhadap makanan
4. Sifat atau karakteristik yang mana dari makanan yang diiuji
itu yang benar-benar saudara sukai? Mengapa? Bandingkan
dengan pendapat teman saudara.
Aroma, karena dari aroma atau bau dapat menggambarkan
rasa dari suatu bahan pangan. Yang paling disukai dari
makanan yang diujikan adalah jelly, karena memiiliki rasa
yang asam sedikit manis, dengan aroma khas jelly yang
cukup menyegarkan dan tektur yang dihailkan lebih baik
dibandingkan dengan sampel lainnya. Jika dibandingkan
dengan teman yang lain, rasa yang didapat mungkin
berbeda karena jelly yang dilakukan pengujian memiliki
beberapa rasa, sehingga rasa yang didapat berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai