1
BAB I
PENDAHLUUAN
2
1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1. Maksud percobaan
Dengan dilakukannya praktikum ini, praktikan dapat menjelaskan
fungsi dari ginjal dan dapat menerangkan struktur-struktur dari ginjal
tersebut.
1.2.2. Tujuan percobaan
Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi ginjal pada manusia
serta fungsi dari ginjal tersebut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
(luar) berbentuk gepeng dan lapis viseral (langsung membungkus kapiler
golmerlus) yang bentuknya besar dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit
(sel berkaki) atau pedikel yang memeluk kapiler secara teratur sehingga celah-
celah antara pedikel itu sangat teratur.
Kapsula bowman bersama glomerolus disebut korpuskel renal, bagian
tubulus yang keluar dari korpuskel renal disabut dengan tubulus kontortus
proksimal karena jalannya yang berbelok-belok, kemudian menjadi saluran yang
lurus yang semula tebal kemudian menjadi tipis disebut ansa Henle atau loop of
Henle, karena membuat lengkungan tajam berbalik kembali ke korpuskel renal
asal, kemudian berlanjut sebagai tubulus kontortus distal.
Bagian-Bagian Ginjal
Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka akan tampak bahwa ginjal terdiri
dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian
rongga ginjal (pelvis renalis).(Sloane,2004)
1. Kulit Ginjal (Korteks)
Kulit ginjal (korteks) adalah bagian luar ginjal yang mengandung kurang
lebih 100 juta nefron. Korteks terletak di antara bagian medula ginjal dan
kapsul ginjal. Korteks berisi sel-sel ginjal, pembuluh darah, saluran pengumpil
kortikal dan tubulus ginjal kecuali lenkung henle karena letaknya berada di
medula ginjal. Di dalam Nefron terdiri dari Badan Malphigi dan tubulus
(saluran) yang panjang. Didalam Badan Malphigi terdapat Kapsul Browman
yang berupa selaput pipih dan membungkus Glomerulus. Glomerulus
berbentuk jalinan kapiler arterial dimana dalam glomerulus terdapat kumpulan
pembuluh darah halus, berasal dari nadi Ginjal. Tubulus pada badan Malphigi
adalah tubulus proksimal yang letaknya dekat dengan Glomerulus, dimana
dinding sel tubulus proksimal terdapat mitokondria yang jumlahnya banyak.
Selanjutnya tubulus yang kedua yaitu Tubulus Distal yang berada jauh dari
5
Badan Malphigi. Diantara Tubulus Proksimal dan Tubulus Distal dihubungkan
oleh lengkung henle.
2. Sumsum Ginjal (Medula)
Sumsum ginjal adalah tempat berkumpulnya pembuluh kapiler yang
berasal dari kapsul browman. Medula berbentuk renal pyramid atau kerucut.
Di dalam Medulla terjadi proses reabsorpsi (tubulus proksimal) dan
augmentasi (tubulus distal). Medulla terdapat bagian ginjal yang
menghubungkan tubulus proksimal dan tubulus Distal yaitu lengkung henle.
Medula renalis berada dekat dengan hilus, dan terlihat seperti garis-garis
putih. Setiap piramida renalis memiliki tempat yang menjurung ke arah korteks
dan apeksnya bermuara ke dalam kaliks minor sehingga terlihat menimbulkan
tonjolan yang disebut sebagai papila renalis yang merupakan dasar dari sinus
renalis. Tonjolan masuk ke dalam jaringan korteks pada Jaringan medula dari
piramida renalis disebut dengan fascilus radiatus ferreini. (Sloane,2004)
3. Rongga Ginjal (Pelvis Renalis)
Pelvis Renalis merupakan bagian dari ureter di bagian tubulus
proksimal yang terletak di dalam sinus renalis yaitu permukaan ureter.
Proksimal pelvis renalis memiliki percabangan kaliks mayor sekitar 2-3,
dimana masing-masing kaliks mayor bercabang-cabang lagi menjadi kalik
minor yang lebih kecil (1 kalik mayor dapat mencapai 2-6 kaliks minor). Setiap
kaliks minor bermuara di papila renalis, gabungan dari 3-4 piramida renalis.
Urine dari Pelvis Renalis akan melewati ureter lalu berakhir ke kandung kemih
(vesikula urinaria). Di Kandung kemih urine tersimpan beberapa waktu, lalu
dikeluarkan melalui saluran uretra.
6
Nefron terdiri dari bagian-bagian berikut :
Kapsula Browman adalah pembungkus glomerulus yang semacam
kantong/kapsul.
Glomerulus adalah tempat penyaring darah. Berdiameter 200 micro meter. Di
glomerulus juga terjadi penyaringan air, glukosa, garam, urea, dan asam amino
dan menghasilkan urine primer.
Tublus proksimal merupakan tubulus ginjal yang langsung berhubungan
dengan kapsula Bowman dengan panjang 15 mm dan diameter 55 micro
meter. tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urine primer yang menyerap
asam amino, air, garam, dan glukosa. Menghasilkan urine sekunder.
Lengkung Henle adalah sebagai penghubung tubulus proksimal dan tubulus
distal. Total panjang lengkung Henle yaitu 2-14 mm.
Tubulus Distal adalah tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi
atau berlebihan ke dalam urine sekunder. Menghasilkan urine sesungguhnya.
Tubulus Kolektivus adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang
menampung urine dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju ke kandung
kemih.
7
Berat lahir : 0,5-10 gram
Jumlah anak : rata-rata 6
Suhu : 35-39oC
8
Kegunaan : Anastesi umum.
9
BAB III
METODE KERJA
10
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Ginjal
Ginjal kiri
Kanan
Ginjal memiliki panjang 11,25 cm, lebar 5-7 cm, dan tebal 2,5
cm. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram, sedangkan pada
wanita dewasa 115-155 gram.
11
Nefron :
Ginjal kiri
Ginjal kanan
12
4.2. Pembahasan
Ginjal adalah organ tubuh manusia yang terletak di belakang rongga
abdomen, berwarna coklat kemerah-merahan serta berpasangan berbentuk
seperti kacang. Ginjal berjumlah 2 buah, yaitu ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi
dari pada ginjal bagian kanan. Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa
metabolisme dalam bentuk air seni (urin). Urin mengandng air,urea, dan garam
mineral.
Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal (medulla), dan
rongga ginjal (pelvis). Pada kullit ginjal terdapat nefron yang berfungsi sebagai alat
penyaring darah. Sehingga zat-zat sisa yang terdapat didalam darah dapat
dikeluarkan Korteks mengandung lebih kurang satu juta nefron. Setiap nefron
tersusun atas badan Malpighi, glomeruls, dan kapsula Bowman. Glomerulus
merupakan untaian pembuluh darah kapiler tempat darah disaring.
Glomerulus dikellilingi oleh kapsul Bowman. Tubulus ginjal terdir atas
tubulus kontortus proksimal, lengkung Henle, tubulus kontots distal, dan tubulus
kolektivus. Lengkng Henle adalah bagian tubulus yang melengkung pada daerah
medula dan berhubungan dengan tubulus proksimal dan tubulus distal. Bagian
lengkung Henle ada dua, yaitu lengkung Henle yang melengkung keatas
(ascendes) dan lengkung Henle yang melengkung kebawah (descenden).
Tubulus-tubulus ini mengalirkan urin ke rongga ginjal. Kemudian urin dialirkan
melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung dalam kantong kemih.
Penyaringan darah hingga berbentuk urin meliputi tahap penyaringan
(filtrasi), penyerapan kembali (reabsorbsi), dan pengumpulan (augmentasi). Pada
tahap penyaringan (filtrasi), darah yang banyak mengandung zat sisa metabolieme
masuk kedalam ginjal (arteri renalis). Cairan tubuh keluar dari pembuluh arteri dan
masuk ke dalam badan malpighi. Membran glomerulus dan kapsul Bowman
bersifat permeable terhadap air dan zat terlarut berukuran kecil sehingga dapat
menyaring molekul-molekul besar. Hasil penyaringan (filtrat) dari glomerulus dan
13
kapsul Bowman disebut filtrate glomerulus atau urin primer. Dalam urin primer
masih terdapat air, glukosa, asam amino, dan garam mineral.
Penyerapan kembali (reabsorbsi) terjadi di tubulus kontortus proksimal.
Hampir semua gula, vitamin, asam amino, ion, dan air diserap kembali. Zat-zat
yang masih berguna tadi dimasukkan kembali ke dalam pembuluh darah yang
terdapat di sekitar tubulus. Hasil reabsorpsi berupa filtrat tubulus atau urin
sekunder. Urin sekunder mengandung air, garam, urea, dan pigmen empedu yang
memberi warna dan bau pada urin.
Pada tahap augmentasi yang terjadi di tubulus kontortus distal, beberapa
zat sisa seperti asam urat, ion hidrogen, amonia, kreatin, dan beberapa obat
ditambahkan ke dalam urin sekunder sehingga tubuh terbebas dari zat-zat
berbahaya. Urin sekunder yang telah ditambahkan dengan berbagai zat tersebut
disebut urin. Kemudian, urin disalurkan melalui tubulus kolektivus ke rongga ginjal.
Dari rongga ginjal, urin menuju ke kantung kemih melalui saluran ginjal (ureter).
Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam,
2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi
memberi warm dan bau pada urin.
Banyak sedikitnya urin dipengaruhi oleh berbagai hal atau faktor tertentu
antara lain yaitu hormon anti diuretik (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
posterior yang akan mempengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal
karma meningkatkan permeabilitias sel terhadap air. Antidiuretik hormone atau
yang biasa disingkat dengan ADH adalah hormon yang mengatur kadar air dalam
tubuh. Jika hormon ADH rendah maka penyerapan air berkurang sehingga urin
menjadi banyak dan encer. Sebaliknya, jika hormon ADH banyak, penyerapan air
banyak sehingga urin sedikit dan pekat. Kehilangan kemampuan mensekresi ADH
menyebabkan penyakti diabetes insipidus. Penderitanya akan menghasilkan urin
yang sangat encer.
14
Selain itu, banyak sedikitnya urin juga dipengaruhi oleh jumlah air yang
diminum, saraf ginjal, jumlah hormon insulin, gejolak emosi dan stress, minum
alcohol dan kafein, dan suhu lingkungan.
Jika kandung kemih penuh dengan urin, dinding kantong kemih akan
tertekan. Kemudian dinging otot kantong kemih meregang sehingga timbul rasa
ingin buang air kecil. Selanjutnya, urin keluar melalui saluran kencing (uretra).
Pengeluaran air melalui urin ada hubungannya dengan pengeluaran air melalui
keringat pada kulit. Pada waktu dara dingin, badan kita tidak berkeringat.
Pengeluaran air dari dalam tubuh banyak dikeluarkan melalui urin sehingga kita
sering buang air kecil. Sebaliknya, pada waktu udara panas, badan kita banyak
mengeluarkan keringat dan jarang buang air kecil.
Urin tidak mengandung protein dan glukosa. Jika urin mengandung
protein, berarti terjadi gangguan atau kerusakan ginjal pada glomerulus. Jika urin
mengandung gula, berarti tubulus ginjal tidak menyerap kembali gula dengan
sempurna. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya kerusakan pada tubulus ginjal,
tetapi dapat pula disebabkan oleh tingginya kadar gula di dalam darah sehingga
tubulus ginjal tidak dapat menyerap kembali semua gula yang ada pada filtrat
glomerulus. Kadar gula darah yang tinggi disebabkan oleh terhambatnya proses
pengubahan gula menjadi glikogen, akibatnya produksi hormon insulin terhambat.
Kelainan ini dikenal sebagai penyakit kencing manis (diabetes mellitus). Dilihat dari
segi banyaknya zat yang terkandung di urin, dapat disimpulkan bahwa ginjal
merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh. Ginjal berfungsi untuk
menyaring darah, mengeluarkan sisa metabolisme, membuang zat-zat yang
berbahaya bagi tubuh, dan mengatur keseimbangan air dan garam di dalam darah.
Pada ginjal mencit terdapat kira-kira 30 ribu buah nefron. Tiap nefron
terdiri atas badan Malpighi, tubulus proksimal, lengkung Henle, tubulus distal dan
tubulus pengumpul. Struktur nefron pada mencit sama dengan manusia.
15
BAB VI
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Manusia ataupun mencit memiliki sepasang ginjal yaitu ginjal kanan dan
ginjal kiri. Posisi ginjal kanan sedikit lebih rendah dari posisi ginjal kiri karena
adanya hati. Bentuknya seperti kacang buncis berwarna coklat agak kemerahan.
Ginjal juga tersusun atas nefron. Nefron merupakan unit fungsional ginjal. Satu
ginjal mengandung 1-4 juta nefron yang merupakan unit pembentuk urine. Nefron
tersusun atas glomerulus, kapsul Bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung
Henle, tubulus distal, dan duktus pengumpul. Di ginjal juga terjadi proses filtrasi,
reabsorpsi dan sekresi,
Autoregulasi ginjal merupakan suatu perubahan pada laju filtrasi
glomerulus yang disebabkan oleh perubahan tekanan arteri dan menimbulkan
perubahan yang jelas dalam pengeluaran urina dimana tekanannya dapat berubah
dari sekecil 75 mn.Hg sampai setinggi 160mn.Hg. Ginjal juga memproduksi
hormon lain yaitu Renin. Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur aliran
darah pada waktu terjadinya iskeemia ginjal (penurunan suplai darah).
6.2. Saran
Sebaiknya dalam praktikum, diharapkan agar dosen pembimbing
menerangkan prosedur kerja pembelahan mencit. Agar praktikan, tidak sembarang
membedah mencit
16
DAFTAR PUSTAKA
Ariz, Rizki Wahyuni. 2015. Petunjuk Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia. Kendari
Campbell, N.A, Jane B.C,dan Lawrence G.M. 2004. Biologi
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan Repblik
Indonesia. Jakarta.
Malole, M.BM.1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Dilaboratorium.
Bogor.
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi Untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Lampiran :
Ket: Mencit saat dibius Ket: Mencit saat mulai terbuuka kulitnya.
17
Ket: Organ-organ mencit. Ket: Ginjal mencit
18