Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh Distraksi pendengaran terhadap respon nyeri Post Sectio caesaria di

Rumah Sakit Umum Lasmi Kabupaten Batubara Tahun 2016

Esti rahayu Budi, S.Kep, Ns, Sp. Mat


Nurhasanah Rizki Sibarani
Sri wahyuni purba

ABSTRAK
Sectio Caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat
insisi pada dinding abdomen dan uterus. Pasien postoperasi seringkali mengalami
nyeri hebat meskipun tersedia obat-obat analgesik yang efektif, namun nyeri pasca
bedah tidak dapat diatasi dengan baik, sekitar 50% pasien tetap mengalami nyeri
sehingga dapat mengganggu kenyamanan pasien. Salah satu teknik non farmakologi
untuk mengatasi nyeri adalah distraksi pendengaran. Distraksi pendengaran
merupakan salah satu teknik distraksi yang dapat dilakukan, teknik distraksi
berfokus pada pengalihan perhatian pasien sesuatu hal yang lain selain nyeri. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh distraksi pendengaran terhadap respon
nyeri post section caesaria
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Lasmi Kabupaten Batu
bara pada Agustus 2016. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain
penelitian adalah praeksperimen (One group pre and post test design). Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien post section caesaria di Rumah Sakit Umum
Lasmi Kabupaten Batu bara selama penelitian dilakukan. Teknik sampling yang
dipakai accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang kebetulan ada
atau tersedia di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Serdang Bedagai selama1 bulan
penelitian. Dalam hal ini sampel yang ditemukan sebanyak 30 orang. Uji statistic
yang dipakai adalah paired sample t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh distraksi pendengaran
terhadap respon nyeri post section caesaria di Rumah Sakit Umum Lasmi
Kabupaten Batubaradimana pvalue (= 0,04) <α (= 0,05). Distraksi dapat
menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi system control desenden, yang
mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak begitu juga
dengan teknik relaksasi dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri dengan
merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri.
Disarankan agar pasien menjadikan distraksi pendengaran sebagai
alternative pengobatan selain pengobatan medis untuk mengatasi rasa nyeri untuk
segala penyakit yang kemungkinan diderita olehp asien.

Kata Kunci : Distraksi Pendengaran, Nyeri, Post Sectio Caesaria


Referensi : 17 Buku (2010-2012) + 8 Jurnal (Internet)

1
PENDAHULUAN sejumlah negara berkembang
melonjak pesat. Pada tahun 70-an
1.1. Latar Belakang permintaan sectio caesarea adalah
Seksio sesaria termasuk sebesar 5%, kini lebih dari 50% ibu
tindakan operasi besar pada bagian hamil menginginkan operasi sectio
perut (operasi besar abdominal). caesarea (Judhita, 2013).
Melahirkan secara sesar menguras Perkembangan operasi Sectio
lebih banyak kemampuan tubuh dan Caesarea di Indonesia berdasarkan
pemulihannya lebih sulit hasil survei yang dilakukan oleh
dibandingkan jika melahirkan secara Gulardi terhadap 64 rumah sakit di
normal. Setelah seksio sesaria, selain Jakarta tahun 2011 tercatat 17.665
rasa sakit dari insisi abdominal dan kelahiran, sebanyak 35,7-55,3%
efek samping anestesi, akan dirasakan melahirkan dengan operasi Sectio
banyak ketidaknyamanan. Caesarea. Angka kejadian di
Kebanyakan wanita membutuhkan Indonesia menurut data survei
masa pemulihan beberapa minggu Nasional tahun 2011 adalah 921.000
sampai bulanan untuk memulihkan dari 4.039.000 persalinan atau 22,8%.
kesehatannya (Nolan, 2010). Meskipun data ini tidak bisa
Sectio Caesaria adalah suatu mencerminkan seluruh kondisi yang
pembedahan guna melahirkan anak ada di Indonesia, tetapi dapat
lewat insisi pada dinding abdomen menggambarkan bahwa angka
dan uterus. Akan tetapi, persalinan persalinan dengan operasi Sectio
melalui Sectio Caesaria bukanlah Caesarea cukup tinggi.
alternatif yang lebih aman karena Pembedahan dapat
diperlukan pengawasan khusus menyebabkan trauma bagi penderita,
terhadap indikasi dilakukannya Sectio sedangkan anestesi dapat
Caesaria maupun perawatan ibu menyebabkan kelainan yang dapat
setelah tindakan Sectio Caesaria, menimbulkan berbagai keluhan gejala.
karena tanpa pengawasan yang baik Keluhan harus didiagnosis agar dasar
dan cermat akan berdampak pada patologinya dapat diobati. Keluhan
kematian ibu. Oleh karena itu dan gejala yang sering dikemukakan
pemeriksaan dan monitoring adalah nyeri, demam, takikardi, batuk
dilakukan beberapa kali sampai tubuh atau sesak nafas, kolaps, semakin
ibu dinyatakan dalam keadaan sehat memburuknya keadaan umum, mual
(Manuaba, 2011). atau muntah, serta penyembuhan luka
Menurut Word Health operasi (Jong, 2010).
Organitation (WHO), standar rata-rata Menurut Walsh dalam
sectio caesarea disebuah negara Harnawati (2011) pada pasien post
adalah sekitar 5-15%. Di rumah sakit operasi seringkali mengalami nyeri
pemerintah rata-rata 11%, sementara hebat meskipun tersedia obat-obat
di rumah sakit swasta bisa lebih dari analgesik yang efektif, namun nyeri
30%. Tahun 2010 angka kejadian pasca bedah tidak dapat diatasi
sectio caesarea di Inggris sekitar 20% dengan baik, sekitar 50% pasien tetap
dan 29.1%. Sedang pada tahun 2011- mengalami nyeri sehingga dapat
2012, angka kejadian sectio caesarea mengganggu kenyamanan pasien.
di Kanada adalah 22.5% (Dewi, Menurut The International
2012). Permintaan sectio caesarea di Association For the Study of Pain

47
(IASP). Nyeri didefinisikan sebagai dibandingkan dengan penggunaan
pengalaman sensoris dan emosional manajemen farmakologi. Selain juga
yang tidak menyenangkan yang mengurangi ketergantungan pasien
berhubungan dengan kerusakan terhadap obat-obatan (Burroughs,
jaringan atau potensial sehingga akan 2011).
menyebabkan kerusakan jaringan. Salah satu teknik non
Nyeri dapat mengakibatkan farmakologi untuk mengatasi nyeri
impairment dan disabilitas. adalah distraksi. Tehnik distraksi
Impairment adalah abnormalitas atau adalah pengalihan dari fokus perhatian
hilangnya struktur atau fungsi terhadap nyeri ke stimulus yang lain.
anatomik, fisiologik maupun Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri
psikologik. Sedangkan disabilitas berdasarkan teori bahwa aktivasi
adalah hasil dari impairment, yaitu retikuler menghambat stimulus nyeri.
keterbatasan atau gangguan Distraksi diduga dapat menurunkan
kemampuan untuk melakukan persepsi nyeri dengan menstimulasi
aktivitas yang normal (Sudoyo, 2010). system kontrol desenden, yang
Rasa nyeri akan menimbulkan mengakibatkan lebih sedikit stimuli
berbagai masalah, salah satunya nyeri yang ditransmisikan ke otak
masalah laktasi. Menurut Hillan (Smeltzer and Bare, 2009). Teknik
(1992) dalam Anggorowati (2011) distraksi dapat dilakukan dengan
bahwa 68% ibu post SC mengalami distraksi visual, pendengaran,
kesulitan dengan perawatan bayi, pernafasan dan intelektual. Adapun
bergerak naik turun dari tempat tidur dalam penelitian ini peneliti
dan mengatur posisi yang nyaman menggunakan teknik distraksi
selama menyusui akibat adanya nyeri. pendengaran.
Rasa nyeri akan menyebabkan pasien Distraksi pendengaran
menunda pemberian ASI sejak awal merupakan salah satu teknik distraksi
pada bayinya, karena rasa tidak yang dapat dilakukan, teknik distraksi
nyaman selama proses berfokus pada pengalihan perhatian
menyusuiberlangsung atau pasien sesuatu hal yang lain selain
peningkatan intensitas nyeri setelah nyeri. Distraksi diduga dapat
operasi (Batubara dkk, 2012). menstimulasi system kontrol desenden
Secara garis besar ada dua sehingga mengeluarkan opiate
manajemen untuk mengatasi nyeri endogen berupa erdorpin, dinorpin
yaitu manajemen farmakologi dan dan nyeri yang dirasakan berkurang
manajemen non farmakologi. Secara (Delaune & Ladner, 2010).
non farmakologi melalui distraksi, Penelitian yang dilakukan oleh
relaksasi, kompres hangat atau dingin, Nurhayati (2011) tentang Pengaruh
aromaterapi, hypnotis, dan lain-lain Teknik Distraksi Relaksasi Terhadap
(Rezkiyah, 2011). Penanganan nyeri Penurunan Intensitas Nyeri Pada
dengan teknik non farmakologi Pasien Post Operasi Laparatomi Di
merupakan modal utama menuju Pku Muhammadiyah gombong
kenyamanan (Catur, 2012). diperoleh hasil analisa sensasi nyeri
Dipandang dari segi biaya dan pre menunjukan mean= 6.84 dan
manfaat, penggunaan manajemen non sensasi nyeri post mean= 6.19 sedang
farmakologi lebih ekonomis dan tidak beda mean pre test dan post test
ada efek sampingnya jika adalah 0.651 dengan p-value = 0,000.
Oleh karena p value (0,000 < 0,05) pendengaran terhadap respon nyeri
maka H0 ditolak, artinya ada post sectio caesaria di Rumah Sakit
perbedaan antara pre dan post Umum Lasmi Kabupaten Batubara
perlakuan teknik distraksi relaksasi Tahun 2016 ?
terhadap penurunan intensitas nyeri
post operasi laparatomi di RS PKU 1.3. Tujuan Penelitian
Muhammadiyah Gombong. Dengan 1.3.1. Tujuan Umum
distraksi relaksasi dapat menurunkan Untuk mengetahui pengaruh
intensitas nyeri pada pasien post distraksi pendengaran terhadap
operasi laparatomi. respon nyeri post sectio
Berdasarkan survei caesaria di Rumah Sakit
pendahuluan di Rumah Sakit Umum Umum Lasmi Kabupaten
Lasmi Kabupaten Batubara pada Batubara Tahun 2016.
tanggal 26 bulan Februari 2016 1.3.2. Tujuan Khusus
didapatkan jumlah pasien sectio 1. Untuk mengetahui respon
caesaria dalam 3 bulan terakhir nyeri post sectio caesaria
sebanyak 93 orang. Rata-rata pasien sebelum dilakukan
sectio caesaria setiap bulan sebanyak distraksi pendengaran di
30 orang. Dari hasil wawancara pada Rumah Sakit Umum
10 orang pasien sectio caesaria, semua Lasmi Kabupaten
mengatakan bahwa jika mereka Batubara Tahun 2016.
mengalami rasa nyeri akibat luka 2. Untuk mengetahui respon
operasi, perawat memberikan obat nyeri post sectio caesaria
untuk pereda nyeri dan menyuruh sesudah dilakukan
untuk menarik nafas dalam. Dari distraksi pendengaran di
wawancara pada 5 orang perawat, Rumah Sakit Umum
mereka mengatakan bahwa mereka Lasmi Kabupaten
tidak pernah memberikan intervensi Batubara Tahun 2016.
berupa teknik distraksi pendengaran 3. Untuk mengetahui
kepada pasien. Mereka tidak perbedaan respon nyeri
mengetahui bahwa distraksi post sectio caesaria
pendengaran juga dapat sebelum dan sesudah
mengurangkan rasa nyeri akibat luka dilakukan distraksi
operasi. pendengaran di Rumah
Berdasarkan uraian di atas Sakit Umum Lasmi
maka peneliti tertarik untuk meneliti Kabupaten Batubara
pengaruh distraksi pendengaran Tahun 2016.
terhadap respon nyeri post sectio
caesaria di Rumah Sakit Umum 1.4. Manfaat Penelitian
Lasmi Kabupaten Batubara Tahun METODE PENELITIAN
2016.
3.1. Jenis Penelitian
1.2. Rumusan Masalah Jenis penelitian ini adalah
Berdasarkan latar belakang eksperimental. Desain penelitian
diatas maka yang menjadi rumusan adalah pra eksperimen (One group pre
masalah dalam penelitian ini adalah and post test design) yaitu penelitian
apakah ada pengaruh distraksi yang menggunakan satu kelompok
subyek, pengukuran dilakukan 3.3.2. Sampel Penelitian
sebelum dan setelah perlakuan Sampel adalah bagian populasi
(Saryono, 2010), yaitu menganalisa yang akan diteliti atau
pengaruh distraksi pendengaran sebagian jumlah dari
terhadap respon nyeri post sectio karakteristik yang dimiliki
caesaria di Rumah Sakit Umum oleh populasi (Hidayat, 2012).
Lasmi Kabupaten Batubara Tahun Sampel dalam penelitian ini
2016. menggunakan tehnik
accidental sampling yaitu
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian teknik pengambilan sampel
3.2.1. Lokasi Penelitian yang kebetulan ada atau
Penelitian ini akan dilakukan tersedia di Rumah Sakit
di Rumah Sakit Umum Lasmi Umum Lasmi Kabupaten
Kabupaten Batubara. Batubara selama 1 bulan
3.2.2. Waktu Penelitian penelitian. Setelah dilakukan
Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian selama 1 bulan
penelitian dilakukan pada tanggal 10- diperoleh jumlah sampel
18 November 2016. sebanyak 30 orang.

3.3. Populasi dan Sampel 3.4. Definisi Operasional


3.3.1. Populasi Penelitian Defenisi Operasional adalah
Populasi penelitian adalah suatu definisi yang diberikan kepada
keseluruhan objek penelitian suatu variabel dengan cara
atau objek yang diteliti memberikan arti, atau
(Notoatmodjo, 2010). Populasi menspesifikasikan kegiatan atau
dalam hal ini adalah seluruh memberikan suatu operasional yang
pasien post sectio caesaria di diperlukan untuk mengukur variabel
Rumah Sakit Umum Lasmi tersebut (Nursalam, 2012). Agar
Kabupaten Batubara dalam hal variabel penelitian dapat diukur maka
ini diketahui rata-rata jumlah perlu dibuat defenisi operasional
pasien perbulan sebanyak 30 berdasarkan kerangka konsep yaitu
orang. seperti tabel dibawah ini :
Tabel 3.1. Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil ukur
independen ukur
1. Distraksi Mengalihkan rasa Tape - -
pendengaran nyeri pasien recorder
dengan
mendengarkan
suara music
klasik
2. Respon nyeri Gambaran tentang Skala Rasio 1. 0 : Tidak nyeri
pasien post seberapa parah nyeri 2. 1 - 3 : Nyeri
sectio caesaria perasaan bourbonis ringan :
menderita secara 3. 4 - 6 : Nyeri
fisik dan mental sedang
dirasakan oleh 4. 7 - 9 : Nyeri
pasien post berat terkontrol
operasi sectio 5. 10 : Nyeri berat
caesaria tidak terkontrol :
hasil penelitian yang akan
3.5. Etika Penelitian disajikan.
Dalam melakukan penelitian 3. Confidentiality (kerahasiaan)
khususnya jika yang menjadi subyek Masalah ini merupakan masalah
penelitian adalah manusia, maka etika dengan memberikan
peneliti harus memahami hak dasar jaminan kerahasiaan hasil
manusia. Manusia memiliki penelitian, baik informasi
kebebasan dalam menentukan dirinya, maupun masalah-masalah
sehingga penelitian yang akan lainnya. Semua informasi yang
dilaksanakan benar-benar menjunjung telah dikumpulkan dijamin
tinggi kebebasan manusia (Hidayat, kerahasiaannya oleh peneliti,
2012). Masalah etika yang harus hanya kelompok data tertentu
diperhatikan antara lain adalah yang akan dilaporkan pada hasil
sebagai berikut : riset.
1. Informed Consent
Informed consent merupakan 3.6. Teknik Pengumpulan Data
bentuk persetujuan antara peneliti dan Instrumen Penelitian
dengan responden penelitian 3.6.1. Teknik Pengumpulan Data
dengan memberikan lembar Teknik pengumpulan data
persetujuan. Informed consent yang dilakukan dalam penelitian ini
tersebut diberikan sebelum menggunakan tehnik observasi.
penelitian dilakukan dengan Langkah-langkah pengumpulan data
memberikan lembar persetujuan yang dilakukan pada penelitian ini
untuk menjadi responden. Tujuan adalah :
informed consent adalah agar 3.6.1.1. Tahap persiapan
subjek mengerti maksud dan Pertama sekali yang
tujuan penelitian, mengetahui dilakukan peneliti adalah
dampaknya. Jika subjek bersedia, memasukkan surat
maka mereka harus permohonan penelitian ke
menandatangani lembar direktur Rumah Sakit Umum
persetujuan. Jika responden tidak Lasmi Kabupaten Batubara,
bersedia maka peneliti harus dan setelah mendapatkan
menghormati hak responden. balasan dari direktur, peneliti
2. Anonimity (tanpa nama) mengajukan surat balasan
Masalah etika keperawatan kepada bagian keperawatan
merupakan masalah yang Rumah Sakit Umum Lasmi
memberikan jaminan dalam Kabupaten Batubara, dan
penggunaan subjek penelitian setelah mendapat izin peneliti
dengan cara tidak memberikan mengajukan surat izin
atau mencantumkan nama penelitian kepada kepala
responden pada lembar alat ukur ruangan untuk melakukan
dan hanya menuliskan kode pada penelitian. Pada tahap ini
lembar pengumpulan data atau juga, peneliti melakukan
kolaborasi dengan tim medis
dan rekan sejawat perawat di dengan distraksi
ruangan tempat penelitian. pendengaran. Setelah
3.6.1.2. Pemilihan responden responden setuju untuk
Semua responden diambil dilakukan distraksi
sewaktu peneliti melakukan pendengaran, peneliti
penelitian sebagai sampel. mulai menyiapkan semua
Selanjutnya peneliti peralatan yang telah
memberikan penjelasan disediakan dan memulai
tentang maksud dan tujuan intervensi pada responden
dari penelitian pada selama 15 menit.
responden. Lalu peneliti 2. Post Test
mengajukan surat persetujuan Setelah dilakukan distraksi
untuk dilakukan penelitian pendengaran ± 15 menit,
pada responden dalam bentuk dilakukan pengukuran
inform consent. Setelah kembali skala nyeri yang
mengisi inform consent, dirasakan ibu. Kemudian
peneliti meminta persetujuan membuat perbandingan
kepada keluarga yang turut skala nyeri sebelum dan
bersama responden agar sesudah distraksi
dapat berpartisipasi dalam pendengaran.
penelitian ini. Pada penelitian 3.6.2. Instrumen Penelitian
ini, pertama diamati respon 3.6.2.1. Respon Nyeri Post
nyerinya tanpa memberikan Sectio Caesaria Sebelum dan
intervensi apa pun kemudian Sesudah Distraksi
setelah itu pasien tersebut Pendengaran
diberi distraksi pendengaran Pengukuran dilakukan
dan diamati respon nyerinya menggunakan lembar
kembali kemudian observasi dengan skala
membandingkan dengan intensitas nyeri bourbonis 0 –
membuat perbedaan antara 10.
respon nyeri sebelum dan
sesudah intervensi.
3.6.1.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1. Pre Test
Pertama dilakukan
pengukuran skala nyeri
yang dirasakan responden Keterangan :
setelah melahirkan dengan 1. 0 : Tidak nyeri
menggunakan lembar 2. 1 – 3 : Nyeri ringan
observasi yang telah 3. 4 – 6 : Nyeri sedang
disediakan peneliti. 4. 7 – 9 : Nyeri berat
Kemudian setelah terkontrol
mengetahui skala nyeri 5. 10 : Nyeri berat tidak
yang dirasakan responden, terkontrol.
peneliti mulai memberikan
informasi untuk
menurunkan rasa nyeri
3.7. Teknik Pengolahan Data Dan mendiskripsikan karakteristik
Analisa Data masing-masing variabel yang
3.7.1. Teknik Pengolahan Data diteliti secara sederhana yang
Data yang sudah dikumpul meliputi umur, pekerjaan, yang
diolah dengan langkah-langkah disajikan dalam bentuk tabel
sebagai berikut distribusi frekuensi.
1. Proses Editing (Pengecekan Data) 2. Analisis bivariat
Dilakukan pengecekan data yang Analisis ini diperlukan untuk
telah terkumpul, bila terdapat menjelaskan atau mengetahui
kesalahan dan kekurangan dalam apakah ada pengaruh atau
pengumpulan data maka perbedaan yang signifikan antara
diperbaiki dengan memeriksa variabel independen dengan
kembali dan dilakukan pendataan variabel dependen. Analisis
ulang. bivariat dilakukan setelah
2. Coding (Pengkodean Data) karakteristik masing-masing
Coding merupakan kegiatan variabel diketahui. Data dianalisis
pembagian kode numerik (angka) untuk perhitungan bivariat pada
terhadap data yang terdiri atas penelitian ini menggunakan
beberapa kategori. Paired Samples t-test dengan
3. Tabulating (Tabulasi Data) ketentuan α ≤ 0,05. Pengujian ini
Untuk memperoleh analisa data, dilakukan untuk membuktikan
pengolahan data serta hipotesa pengaruh distraksi
pengambilan kesimpulan data pendengaran terhadap respon
dimasukkan ke dalam tabel nyeri sectio caesaria di Rumah
distribusi frekuensi. Sakit Umum Lasmi Kabupaten
4. Cleaning (Pembersihan Data) Batubara Tahun 2016.
Apabila semua data dari setiap
sumber data atau responden
selesai dimasukkan, perlu dicek
kembali untuk melihat
kemungkinan – kemungkinan
adanya kesalahan – kesalahan
kode, ketidaklengkapan, dan
sebagainya, kemudian dilakukan
pembenahan atau koreksi.
3.7.2. Analisa Data
Data yang terkumpul diolah
secara manual dan dilanjutkan dengan
computer, melalui tahapan editing,
coding, entry data dan cleaning. Data
dianalisis dengan komputer, jenis data
yang dilakukan adalah :

1. Analisis univariat
Tujuan dari analisis univariat
adalah untuk menjelaskan atau
HASIL PENELITIAN DAN Sakit Umum Lasmi Kabupaten
PEMBAHASAN Batubara Tahun 2016 mengenai
pengaruh distraksi pendengaran
terhadap respon nyeri post sectio
caesaria maka didapatkan hasil
4.1. Gambaran Tempat Penelitian
sebagai berikut :
Rumah Sakit Umum Lasmi
4.2.1. Data Demogafi
merupakan Rumah Sakit umum yang
1. Demografi Responden
beralamat di Jalan Pancasila Dusun X
Berdasarkan Umur Pasien
Desa Tanah Tinggi. RSIA Keluarga
Tabel 4.1
Lasmi adalah rumah sakit swasta
Distribusi Frekwensi Umur Pasien
kelas D. Rumah sakit ini bersifat
di Rumah Sakit Umum Lasmi
transisi dengan kemampuan hanya
Kabupaten Batubara Tahun 2016
memberikan pelayanan kedokteran
umum dan gigi. Rumah sakit ini juga
menampung rujukan yang berasal dari Umur Frekuens Persentas
puskesmas. responde i e (%)
Rumah sakit ini termasuk kecil. n
Tempat ini tersedia 36 tempat tidur 20-25 9 30.0
inap, lebih sedikit dibanding setiap tahun
rumah sakit di Sumatera Utara yang 26-30 8 26.7
tersedia rata-rata 80 tempat tidur inap. tahun
Jumlah dokter yang tersedia ada 4 31-35 13 43.3
dokter, di rumah sakit ini dokter yang tahun
tersedia lebih sedikit dibanding rata- Jumlah 30 100,0
rata rumah sakit di Sumatera Utara.
Pelayanan inap termasuk kelas Dari tabel 4.1 diatas dapat
ekonomis, 1 dari 36 tempat tidur di dilihat bahwa distribusi frekuensi
rumah sakit ini berkelas VIP ke atas. responden berdasarkan umur
Dari 4 dokter di rumah sakit ini, mayoritas responden berada pada
3 adalah spesialis. Dibandingkan kelompok umur 31-35 tahun sebanyak
dengan rata-rata rumah sakit di 13 orang (43,3%).
wilayah ini. Rumah sakit ini tersedia 2 2. Demografi Responden
dari 5 categori besar dokter. Yang Berdasarkan Pekerjaan
tidak ada di rumah sakit ini Dokter
Gigi, Spesialis Gigi dan Dokter Tabel 4.2
Bedah. Tenaga pendukung yang lain Distribusi Frekwensi Pekerjaan
seperti tenaga farmasi ada 1 orang dan Pasien di Rumah Sakit Umum
pegawai non kesehatan sebanyak 5 Lasmi Kabupaten Batubara Tahun
orang. 2016

Pekerjaan Frekuens Persentas


i e (%)
IRT 10 33.3
4.2. Hasil Penelitian Karyawan 14 46.7
Berdasarkan hasil penelitian Wiraswast 4 13.3
yang telah dilakukan terhadap 30 a
pasien post sectio caesaria di Rumah PNS 2 6.7

69
Jumlah 30 100,0 normal
Operasi 11 36.7
Dari tabel 4.2 diatas dapat Belum 13 43,3
dilihat bahwa distribusi frekuensi pernah
responden berdasarkan pekerjaan melahirkan
mayoritas responden adalah karyawan Jumlah 30 100,0
sebanyak 14 orang (46,7%).
3. Demografi Responden Dari tabel 4.4 diatas dapat
Berdasarkan Paritas dilihat bahwa distribusi frekuensi
responden berdasarkan pengalaman
Tabel 4.3 melahirkan mayoritas responden
Distribusi Frekwensi Paritas Pasien adalah belum pernah melahirkan
di Rumah Sakit Umum Lasmi sebanyak 13 orang (43,3%).
Kabupaten Batubara Tahun 2016
4.2.2. Respon Nyeri Post Sectio
Paritas Frekue Persent Caesaria Sebelum Dilakukan
responden nsi ase (%) Distraksi Pendengaran
Primigravida 13 43.3 Tabel 4.5
Sekundigravida 6 20,0 Distribusi Frekuensi Respon Nyeri
Multigravida 8 26,7 Post Sectio Caesaria Sebelum
Grandemultigr 3 10.0 Dilakukan Distraksi Pendengaran
avida di Rumah Sakit Umum Lasmi
Jumlah 30 100,0 Kabupaten Batubara Tahun 2016

Dari tabel 4.3 diatas dapat Skala Frekuensi Persentase


dilihat bahwa distribusi frekuensi nyeri (%)
responden berdasarkan paritas Nyeri 0 0.0
mayoritas responden adalah ringan
primigravida sebanyak 13 orang Nyeri 3 10.0
(43,3%). ringan
4. Demografi Responden Nyeri 15 50.0
Berdasarkan Pengalaman sedang
Melahirkan Sebelumnya Nyeri 12 40.0
berat
Tabel 4.4 terkontrol
Distribusi Frekwensi Pengalaman Nyeri 0 0,0
Melahirkan Sebelumnya di Rumah berat
Sakit Umum Lasmi Kabupaten tidak
Batubara Tahun 2016 terkontrol
Jumlah 30 100,0
Pengalama Frekuens Persentas
n i e (%) Tabel 4.4 menunjukan bahwa
Melahirka mayoritas respon nyeri post sectio
n caesaria sebelum dilakukan distraksi
Sebelumny pendengaran adalah nyeri sedang
a sebanyak 15 orang (50%), nyeri berat
Bersalin 6 20,0 tidak terkontrol sebanyak 12 orang
(40%) dan minoritas respon nyeri berat
adalah nyeri ringan sebanyak 3 orang terkontrol
(10%). Nyeri 0 0,0
4.2.3. Respon Nyeri Post Sectio berat
Caesaria Sesudah Dilakukan tidak
Distraksi Pendengaran terkontrol
Tabel 4.6 Jumlah 30 100,0
Distribusi Frekuensi Respon Nyeri
Post Sectio Caesaria Sesudah Tabel 4.6 menunjukan bahwa
Dilakukan Distraksi Pendengaran mayoritas respon nyeri pada
di Rumah Sakit Umum Lasmi responden setelah dilakukan
Kabupaten Batubara Tahun 2016 intervensi adalah nyeri ringan
sebanyak 15 orang (50%), nyeri
Skala Frekuensi Persentase sedang sebanyak 13 orang (43,3%)
nyeri (%) dan minoritas intensitas nyeri adalah
Nyeri 0 0.0 nyeri berat terkontrol sebanyak 2
ringan orang (6,7%).
Nyeri 15 50.0 4.2.4. Perbedaan Respon Nyeri
ringan Post Sectio Caesaria Sebelum
Nyeri 13 43.3 Dan Sesudah Dilakukan
sedang Distraksi Pendengaran
Nyeri 2 6.7
Tabel 4.7
Perbedaan Respon Nyeri Post Sectio Caesaria Sebelum Dan Sesudah Dilakukan
Distraksi Pendengaran di Rumah Sakit Umum Lasmi Kabupaten Batubara
Tahun 2016

Respon N Mean SD SE Minimal - maksimal P


Nyeri Post value
Sectio
caesaria
Sebelum 30 5.8000 1.54026 0.28121 3 - 8 0,04
intervensi
Sesudah 30 3.6333 1.79046 0.32689 1 - 7
intervensi
eror 0.32689 dimana diketahui skala
Hasil analisis rata - rata respon nyeri minimal 1 yang skala nyeri
nyeri post sectio caesaria sebelum maksimal 7. Berdasarkan hitungan
dilakukan distraksi pendengaran matematis selisih penurunan rata –
sebesar 5.8000 dengan standard rata respon nyeri post sectio caesaria
deviasi 1.54026 dan standard eror sebelum dan sesudah intervensi adalah
0.28121dimana diketahui skala nyeri 2,1667. Dengan menggunakan uji
minimal 3 yang skala nyeri maksimal statistik Paired Samples T Test
8. Rata - rata respon nyeri post sectio diperoleh nilai p = 0,04 (α < 0,05).
caesaria sesudah dilakukan distraksi Dengan demikian penelitian ini
pendengaran sebesar 3.6333 dengan menemukan bahwa ada pengaruh
standard deviasi 1.79046 dan standard distraksi pendengaran terhadap respon
nyeri post sectio caesaria di Rumah ibu sudah lebih siap dalam
Sakit Umum Lasmi Kabupaten menghadapi respon nyeri
Batubara. yang timbul akibat luka
operasi.
4.3. Pembahasan 2. Karakteristik Ibu
4.3.1. Gambaran Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Responden Hasil penelitian
1. Karakteristik Ibu menunjukkan mayoritas
Berdasarkan Umur responden adalah karyawan
Pada variabel umur sebanyak 14 orang (46,7%).
didapatkan hasil penelitian Pekerjaan dapat menghasilkan
menunjukkan bahwa penghasilan yang akan
mayoritas kelompok umur menambah keuangan
responden adalah kelompok keluarga, sehingga ibu hamil
umur 26-30 tahun sebanyak benar-benar siap untuk
21 orang (70%). Hal ini menghadapi persalinannya
berarti sebagian besar ibu nanti. Hal ini sesuai dengan
hamil berada dalam umur pendapat Purwatmoko (2011),
yang baik secara fisik maupun bahwa dengan peningkatan
psikologis diharapkan telah penghasilan maka
siap dalam persalinan maupun pemeliharaan dan pelayanan
setelah persalinan (umur 20- kesehatan dapat terjamin.
35 tahun). Baik secara fisik Seorang ibu dapat mengetahui
maupun psikologis, ibu hamil semua informasi kesehatan
sudah siap menghadapinya mengenai dirinya dan bayi
sehingga gangguan kesehatan yang ada dalam
selama kehamilan bisa kandungannya, sehingga
dirasakan ringan (Tobing, dapat menjalani kehamilan
2013). yang aman dan
Menurut asumsi menyenangkan, serta
peneliti bahwa usia mencegah timbulnya
berpengaruh pada respon kecemasan.
nyeri setelah melahirkan Pekerjaan ibu hamil
sectio caesaria. Ibu yang tidak hanya menunjukkan
melahirkan dengan usia muda tingkat sosial ekonomi,
biasanya tidak dapat menahan melainkan juga menunjukkan
nyeri yang terlalu berat paska ada tidaknya interaksi ibu
operasi, apalagi ditambah hamil dalam masyarakat yang
belum pernah mempunyai luas dan keaktifan pada
pengalaman melahirkan organisasi tertentu, dengan
sebelumnya dengan operasi. asumsi ibu yang bekerja akan
Tetapi ibu dengan usia di atas memiliki pengetahuan yang
25 tahun biasanya lebih dapat lebih tinggi dan lebih cepat
menahan rasa nyeri paska untuk menerima informasi
operasi apalagi ditambah daripada ibu yang tidak
dengan pengalaman bekerja.
melahirkan sebelumnya, tentu
Menurut asumsi melahirkan dengan cara
peneliti dari hasil penelitian operasi (Kartono, 2012).
diperoleh bahwa tidak ada 4. Karakteristik Ibu
perbedaan respon nyeri antara Berdasarkan Pengalaman
ibu yang bekerja dan tidak Melahirkan Sebelumnya
bekerja. Karena ibu bekerja Hasil penelitian
dan ibu yang tidak bekerja menunjukkan bahwa
sama-sama mengalami nyeri mayoritas pengalaman
akibat luka operasi. Respon melahirkan sebelumnya
nyeri yang dirasakan ibu responden adalah belum
terjadi karena faktor-faktor pernah melahirkan sebanyak
lain seperti belum adanya 12 orang (40%). Hal ini
pengalaman melahirkan berarti ibu responden belum
dengan sectio caesaria atau berpengalaman dalam
umur yang telalu dan lain melahirkan sehingga nyeri
sebagainya. yang dirasakan setelah
3. Karakteristik Ibu melahirkan akan lebih berat.
Berdasarkan Paritas Notoatmodjo (2010)
Hasil penelitian mengatakan pengalaman
menunjukkan bahwa merupakan guru yang baik,
mayoritas paritas responden yang bermakna bahwa
adalah primigravida sebanyak pengalamn itu merupakan
13 orang (43,3%). Hal ini sumber pengetahuan untuk
berarti ibu responden belum memperoleh kebenaran
berpengalaman dalam pengetahuan, dan pengalaman
melahirkan sehingga nyeri pribadipun dapat digunakan
yang dirasakan setelah sebagai upaya memperoleh
melahirkan akan lebih berat. pengetahuan. Pendidikan
Menurut asumsi berhubungan dengan
peneliti pengalaman transmisi pengetahuan, sikap,
melahirkan mempunyai kepercayaan, ketrampilan dan
hubungan dengan konsep aspek kelakuan yang lain, dan
nyeri. Ibu yang belum pernah merupakan proses belajar dan
melahirkan mempunyai mengajar. Pola kelakuan
respon nyeri yang berat manusia menurut apa yang
dibandingkan dengan ibu diharapkan (Notoatmodjo,
yang mempunyai pengalaman 2010).
melahirkan. Bagi 4.3.2. Respon Nyeri Post Sectio
primigravida, persainan yang Caesaria Sebelum Dilakukan
dialaminya merupakan Distraksi Pendengaran
pengalaman pertama kali dan Hasil penelitian menunjukan
ketidaktahuan menjadi faktor bahwa mayoritas respon nyeri post
penunjang terjadinya cemas sectio caesaria sebelum dilakukan
dan nyeri sehingga ibu distraksi pendengaran adalah nyeri
merasakan nyeri yang berat sedang sebanyak 15 orang (50%),
karena proses persalinan nyeri berat tidak terkontrol sebanyak
terutama pada ibu yang 12 orang (40%) dan minoritas respon
nyeri adalah nyeri ringan sebanyak 3 untuk mencari bantuan perawatan
orang (10%). Dari 30 responden rerata kesehatan. Nyeri terjadi bersama
pengukuran respon nyeri pada banyak proses penyakit atau
responden sebelum intervensi adalah bersamaan dengan beberapa
5.8000, dengan standar deviasi. pemeriksaan diagnostik atau
Pengukuran nyeri terendah 3 dan pengobatan. Nyeri sangat
tertinggi 8. Dari hasil estimasi interval mengganggu dan menyulitkan lebih
dapat disimpulkan bahwa 95% CI banyak orang dibanding suatu
diyakini rerata pengukuran sebelum penyakit manapun (Brunner dan
intervensi adalah 5,2 sampai dengan Suddarth, 2010).
6,4. Namun dalam penelitian ini
Dari hasil pengamatan yang faktor tersebut tidak dibahas lebih
dilakukan, didapatkan respon nyeri mendalam, karena fokus utama
responden sebelum diberikan distraksi penelitian ini adalah untuk melihat
pendengaran berkisar antara 4-6. pengaruh distraksi pendengaran
Sebagian besar responden mengeluh terhadap respon nyeri. Namun tetap
nyeri berat dengan rata-rata skala 7. peneliti tidak mengabaikan faktor-
Nyeri dipengaruhi oleh berbagai faktor tersebut, peneliti melakukan
faktor, Faktor-faktor tersebut antara analisis untuk melihat
lain faktor usia, jenis kelamin, kehomogenitasan faktor-faktor
kebudayaan, makna nyeri, lokasi dan kounfounding tersebut antara
tingkat keparahan nyeri, perhatian, kelompok kontrol dengan kelompok
ansietas, keletihan, pengalaman intervensi.
sebelumnya, dan dukungan keluarga
dan sosial. Sebagian dari faktor 4.3.3. Respon Nyeri Post Sectio
tersebut telah ditemukan pada lembar Caesaria Sesudah Dilakukan
observasi seperti usia, jenis kelamin, Distraksi Pendengaran
suku dan pemberian obat penurun Hasil penelitian menunjukan
nyeri. mayoritas respon nyeri pada
Pembedahan dapat responden setelah dilakukan
menyebabkan trauma bagi penderita, intervensi adalah nyeri ringan
sedangkan anestesi dapat sebanyak 15 orang (50%), nyeri
menyebabkan kelainan yang dapat sedang sebanyak 13 orang (43,3%)
menimbulkan berbagai keluhan gejala. dan minoritas intensitas nyeri adalah
Keluhan harus didiagnosis agar dasar nyeri berat terkontrol sebanyak 2
patologinya dapat diobati. Keluhan orang (6,7%). Dari 30 responden
dan gejala yang sering dikemukakan rerata pengukuran respon nyeri pada
adalah nyeri, demam, takikardi, batuk responden sesudah intervensi adalah
atau sesak nafas, kolaps, semakin 3.6333, dengan standar deviasi (SD)
memburuknya keadaan umum, mual 1.79046. Pengukuran nyeri terendah 1
atau muntah, serta penyembuhan luka dan tertinggi 7. Dari hasil estimasi
operasi (Jong, 2010). interval dapat disimpulkan bahwa
Nyeri merupakan pengalaman 95% CI diyakini rerata pengukuran
sensori dan emosional yang tidak sesudah intervensi adalah 2,97 sampai
menyenangkan akibat dari kerusakan dengan 4,3.
jaringan yang aktual atau potensial. Ketika diperdengarkan
Nyeri menjadi alasan utama seseorang distraksi pendengaran berupa musik,
maka harmonisasi dalam musik yang Umum Ngudi Waluyo Wlingi
indah akan masuk telinga dalam Kabupaten Blitar. Rancangan
bentuk suara (audio), menggetarkan penelitian menggunakan Pre
genderang telinga, mengguncangkan Eksperimental After Only Design
cairan ditelinga dalam serta dengan metode Static Group
menggetarkan sel-sel rambut di dalam Comparism. Sampel diambil dari
koklea untuk selanjutnya melalui saraf pasien yang menjalani perawatan
koklearis menuju otak dan luka bedah abdomen dengan metode
menciptakan imajinasi keindahan di non probability sampling teknik
otak kanan dan otak kiri. Yang akan purposive sampling, berjumlah 18
memberikan dampak berupa orang yang terdiri dari 9 orang
kenyamanan dan perubahan perasaan. kelompok kontrol dan 9 orang
Perubahan perasaan ini diakibatkan kelompok perlakuan. Pengumpulan
karena musik klasik dapat data menggunakan lembar observasi
menjangkau wilayah kiri kortek pengkajian nyeri dengan skala
cerebri (Mindlin, 2012). perilaku dari Margaret Campbell.
Dari korteks limbik, jarak Sebagian besar (56%) intensitas nyeri
pendengaran dilanjutkan ke pada kelompok kontrol adalah nyeri
hipokampus, dan meneruskan sinyal sedang, sedangkan yang terbanyak
musik ke Amigdala yang merupakan pada kelompok perlakuan adalah
area perilaku kesadaran yang bekerja intensitas nyeri ringan (67%).
pada tingkat bawah sadar, sinyal Berdasarkan hasil penelitian
kemudian diteruskan ke hipotalamus. dapat disimpulkan bahwa dengan
Hipotalamus merupakan area distraksi pendengaran dapat
pengaturan sebagian fungsi vegetative menurunkan rasa nyeri akibat
dan fungsi endokrin tubuh seperti pembedahan. Hal ini disebabkan
halnya banyak aspek perilaku karena mendengarkan distraksi
emosional, jarak pendengaran pendengaran merupakan salah satu
diteruskan ke formatio retikularis teknik distraksi yang dapat dilakukan,
sebagai penyalur impuls menuju serat teknik distraksi berfokus pada
otonom. Serat saraf tersebut pengalihan perhatian pasien sesuatu
mempunyai dua sistem saraf, yaitu hal yang lain selain nyeri. Distraksi
saraf simpatis dan para simpatis. diduga dapat menstimulasi system
Kedua saraf ini dapat mempengaruhi kontrol desenden sehingga
kontraksi dan relaksasi organ-organ. mengeluarkan opiate endogen berupa
Relaksasi dapat merangsang pusat erdorpin, dinorpin dan nyeri yang
rasa ganjaran sehingga timbul dirasakan berkurang
ketenangan (Ganong, 2011). 4.3.4. Perbedaan Respon Nyeri
Penelitian yang dilakukan oleh Post Sectio Caesaria Sebelum
Hanifah (2010) juga mendukung hasil Dan Sesudah Dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh Distraksi Pendengaran di
peneliti. Dimana Hanifah melakukan Rumah Sakit Umum Lasmi
penelitian tentang Pengaruh Terapi Kabupaten Batubara Tahun
Musik Terhadap Intensitas Nyeri 2016
akibat Perawatan Luka Bedah Berdasarkan analisa data dapat
Abdomen di Badan Pelaksana diketahui bahwa rata - rata respon
Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit nyeri post sectio caesaria sebelum
dilakukan distraksi pendengaran diberikan tidak hanya sekali tetapi
sebesar 5.8000. Rata - rata respon berkali-kali hingga responden merasa
nyeri post sectio caesaria sesudah nyeri berkurang.
dilakukan distraksi pendengaran Hasil ini didukung oleh
sebesar 3.6333. Berdasarkan hitungan penelitian yang dilakukan Imami
matematis selisih penurunan rata – (2012), yang menyatakan bahwa
rata respon nyeri post sectio caesaria distraksi pendengaran dapat
sebelum dan sesudah intervensi adalah menurunkan intensitas nyeri yang
2,1667. Dengan menggunakan uji dialami pasien, hasilnya adalah
statistik Paired Samples T Test terdapat perubahan nyeri yang
diperoleh nilai p = 0,04 (α < 0,05). signifikan (p=0.014). penelitian lain
Dengan demikian penelitian ini yang dilakukan oleh Purwanto (2011),
menemukan bahwa ada pengaruh yang menyatakan bahwa teknik
distraksi pendengaran terhadap respon distraksi berupa musik mampu
nyeri post sectio caesaria di Rumah meringankan perasaan pasien dari rasa
Sakit Umum Lasmi Kabupaten sakit, didapatkan hasil bahwa terjadi
Batubara. penurunan nyeri yang signifikan pada
Berdasarkan analisa data yang kelompok eksperimen (p=0,000).
dilakukan diketahui bahwa adanya Galuh (2010) telah melakukan
pengaruh distraksi pendengaran penelitian pada pasien pasca operasi
terhadap respon nyeri post sectio fraktur femur dengan teknik distraksi
caesaria di Rumah Sakit Umum didapatkan hasil bahwa terjadi
Lasmi Kabupaten Batubara dengan penurunan nyeri yang signifikan pada
nilai (p = 0.04) pada tingkat kelompok eksperimen (p=0.006).
kepercayaan (p < 0.05). Distraksi Pada penelitian ini dapat
diduga dapat menurunkan persepsi disimpulkan bahwa distraksi
nyeri dengan menstimulasi system pendengaran terbukti dapat
kontrol desenden, yang menurunkan respon nyeri pada pasien
mengakibatkan lebih sedikit stimuli post sectio caesaria. Hal ini
nyeri yang ditransmisikan ke otak disebabkan karena mendengarkan
begitu juga dengan teknik relaksasi distraksi pendengaran merupakan
dipercaya dapat menurunkan salah satu teknik distraksi yang dapat
intensitas nyeri dengan merilekskan dilakukan, teknik distraksi berfokus
ketegangan otot yang menunjang pada pengalihan perhatian pasien
nyeri (Smeltzer and Bare, 2010). sesuatu hal yang lain selain nyeri
Berdasarkan penelitian yang (Delaune & Ladner, 2010). Distraksi
dilakukan responden mengalami diduga dapat menstimulasi system
perubahan skala nyeri setelah kontrol desenden sehingga
dilakukan distraksi relaksasi karena mengeluarkan opiate endogen berupa
responden merasa otot-otot tubuh erdorpin, dinorpin dan nyeri yang
menjadi rileks dan nyaman apalagi dirasakan berkurang.
setelah nafas dalam nyeri semakin
berkurang. Dengan demikian dapat 4.3.5. Keterbatasan Penelitian
disimpulkan bahwa dengan teknik Dari penelitian yang telah
distraksi relaksasi, nyeri pasien pasien dilakukan, terdapat beberapa
post operasi dapat berkurang. kekurangan dan kelemahan dalam
Pemberian distraksi relaksasi penyusunan Penelitian ini. Adapun
keterbatasan dalam penelitian ini
antara lain : 5.2. Saran
1. Banyak responden yang menolak 1. Bagi Tempat Penelitian
untuk menjadi responden Hendaknya rumah sakit
dikarenakan kurang suka dengan menerapkan terapi distraksi
musik klasik. Hendaknya ketika pendengaran dan dapat
memberikan distraksi pendengaran menyediakan media yang
menanyakan kepada ibu terlebih dapat dipergunakan untuk
dahulu musik apa yang distraksi pendengaran dalam
disukainya. penatalaksanaan pasien post
2. Responden yang diteliti sudah sectio caesaria dan pasien
mendapat obat penghilang rasa paska operasi lainnya guna
nyeri ketika selesai operasi dan membantu meringankan nyeri
saat meneliti reaksi obat masih setelah operasi.
bekerja. Hendaknya ketika 2. Bagi Institusi Pendidikan
melakukan distraksi pendengaran Diharapkan institusi
tidak memberikan obat penghilang pendidikan menambah
rasa nyeri sehingga reaksi dari referensi tentang distraksi
distraksi pendengaran lebih pendengaran dan apendictomy
optimal. dengan literatur – literatur
3. Banyak responden yang diteliti yang baru.
sudah memasuki hari ke 2 operasi
jadi respon nyeri yang dirasakan
sudah lebih ringan. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya
KESIMPULAN DAN SARAN Hendaknya peneliti
selanjutnya menggunakan
5.1. Kesimpulan metode atau terapi yang lain
Berdasarkan hasil analisa dan dalam membantu menurunkan
interpretasi data maka dapat diambil respon nyeri paska operasi
kesimpulan sebagai berikut : misalnya dengan
1. Respon nyeri post sectio menggunakan teknik distraksi
caesaria sebelum dilakukan seperti audio visual dan teknik
distraksi pendengaran di relaksasi.
Rumah Sakit Umum Lasmi
Kabupaten Batubara adalah
nyeri sedang.
2. Respon nyeri post sectio
caesaria sesudah dilakukan
distraksi pendengaran di
Rumah Sakit Umum Lasmi
Kabupaten Batubara adalah
nyeri ringan.
3. Ada pengaruh distraksi
pendengaran terhadap respon
nyeri post sectio caesaria di
Rumah Sakit Umum Lasmi
Kabupaten Batubara.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, 2012. Riset Keperawatan
Dan Tehnik Penulisan Ilmiah.
Jakarta : Salemba Medika
AHCPR, 2011. Panduan
Penatalaksanaan Nyeri. Jong, 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah,
Jakarta. Pusdiknakes. Edisi 2. Jakata : EGC
www.pusdiknakes.go.id.
Diakses pada tanggal 12 Judhita, 2013. Pengalaman
Februari 2016 Perempuan Yang Mengalami
Sectio Caesarea Atas Indikasi
Alatas, 2011. Manajemen Nyeri Pre Eklampsia Berat Di RSUD
Dalam Suatu Tatanan Tim Prof. Margono Soekarjo
Medis Multidisiplin Majalah Purwokerto.
Kedokteran Atma Jaya. http://jurnalonline.unsoed.ac.id
Januari. Vol 3. No 1 . Diakses tanggal 05 Februari
2016
Andreana, 2011. Terapi music pop
untuk menurunkan intensitas Mansjoer, 2011. Perawatan Klien Pre
nyeri pasien post opersi di dan Post Operasi. Jakarta :
RSU Haji Surabaya. EGC
http://.www.repository.unhas.a
c.id. Diperoleh tanggal 02 Manuaba, 2011. Ilmu Kebidanan,
Maret 2016 Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana. Jakarta :
Bloom et al, 2010. Williams EGC
Obstetrics. Norwalk, CT:
Appleton & Lange Mc Caffery, 2011. Buku Saku
Keperawatan. Jakarta: EGC.
Brunner dan Suddarth, 2010.
Keperawatan medical bedah. Mochtar, 2011. Sinopsis Obstetri. Bab
Jakarta : Penerbit EGC Janin (Passanger), Jalan
Lahir (Passage) dan Tenaga
Burroughs, 2011. Patofisiologi. (Power). Jakarta: EGC
Jakarta : EGC Moeloek, 2012. Manajemen Nyeri
Dalam Suatu Tatanan Tim
Catur, 2012. Teknik Distraksi. Medis Multidisiplin Majalah
http://www.library.unpvj.ac.id. Kedokteran Atma Jaya,
Diunduh 25 Februari 2016 Januari,Vol 3, No 1.

Harnawati, 2011. Pengaruh terapi Nolan, 2010. Mobilisasi Dini


musik terhadap penurunan Behubungan Dengan
intrensitas nyeri pada pasien Peningkatan Kesembuhan
post operasi di RS PKU Luka Pada Pasien Post
Muhammadiyah Gombong : Operasi Sectio Caesarea.
diterbitkan 24 Maret 2011. http://www.unimus.ac.id.
Diakses tanggal 20 Februari
2016

69
Notoatmodjo, 2010. Metodologi
Penelitian, Jakarta : Rineka
Cipta

Nursalam, 2012. Konsep &


Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika

Potter & Perry, 2010. Buku ajar


fundamental keperawatan.
Jakarta : EGC

Rezkiyah, 2011. Teknik konseling


individu relaksasi,
http://www.unimus.ac.id.
Diambil 29 Februari 2016

Saryono, 2010. Statistika Bidang


Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran.
Yogyakarta : Penerbit
Fitramaya

Smeltzer, S.C bare B.G, 2010.


Keperawatan Medikal bedah.
Jakarta : EGC Sudoyo, 2010

Suci, 2011. Efektifitas terapi music


Mozart terhadap penurunan
skala nyeri saat menstruasi
pada mahasiswi PSIK UR
program A 2007. Skripsi tidak
dipublikasikan

Tamsuri, 2012. Konsep dan


penatalaksanaan nyeri. Jakarta
: EGC

Widiyanto, 2012. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam, Edisi IV,
Jilid II. Jakarta : FKUI

Anda mungkin juga menyukai