ABSTRAK
Sectio Caesaria adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat
insisi pada dinding abdomen dan uterus. Pasien postoperasi seringkali mengalami
nyeri hebat meskipun tersedia obat-obat analgesik yang efektif, namun nyeri pasca
bedah tidak dapat diatasi dengan baik, sekitar 50% pasien tetap mengalami nyeri
sehingga dapat mengganggu kenyamanan pasien. Salah satu teknik non farmakologi
untuk mengatasi nyeri adalah distraksi pendengaran. Distraksi pendengaran
merupakan salah satu teknik distraksi yang dapat dilakukan, teknik distraksi
berfokus pada pengalihan perhatian pasien sesuatu hal yang lain selain nyeri. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh distraksi pendengaran terhadap respon
nyeri post section caesaria
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Lasmi Kabupaten Batu
bara pada Agustus 2016. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan desain
penelitian adalah praeksperimen (One group pre and post test design). Populasi
penelitian ini adalah seluruh pasien post section caesaria di Rumah Sakit Umum
Lasmi Kabupaten Batu bara selama penelitian dilakukan. Teknik sampling yang
dipakai accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang kebetulan ada
atau tersedia di Rumah Sakit Sultan Sulaiman Serdang Bedagai selama1 bulan
penelitian. Dalam hal ini sampel yang ditemukan sebanyak 30 orang. Uji statistic
yang dipakai adalah paired sample t test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh distraksi pendengaran
terhadap respon nyeri post section caesaria di Rumah Sakit Umum Lasmi
Kabupaten Batubaradimana pvalue (= 0,04) <α (= 0,05). Distraksi dapat
menurunkan persepsi nyeri dengan menstimulasi system control desenden, yang
mengakibatkan lebih sedikit stimuli nyeri yang ditransmisikan ke otak begitu juga
dengan teknik relaksasi dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri dengan
merilekskan ketegangan otot yang menunjang nyeri.
Disarankan agar pasien menjadikan distraksi pendengaran sebagai
alternative pengobatan selain pengobatan medis untuk mengatasi rasa nyeri untuk
segala penyakit yang kemungkinan diderita olehp asien.
1
PENDAHULUAN sejumlah negara berkembang
melonjak pesat. Pada tahun 70-an
1.1. Latar Belakang permintaan sectio caesarea adalah
Seksio sesaria termasuk sebesar 5%, kini lebih dari 50% ibu
tindakan operasi besar pada bagian hamil menginginkan operasi sectio
perut (operasi besar abdominal). caesarea (Judhita, 2013).
Melahirkan secara sesar menguras Perkembangan operasi Sectio
lebih banyak kemampuan tubuh dan Caesarea di Indonesia berdasarkan
pemulihannya lebih sulit hasil survei yang dilakukan oleh
dibandingkan jika melahirkan secara Gulardi terhadap 64 rumah sakit di
normal. Setelah seksio sesaria, selain Jakarta tahun 2011 tercatat 17.665
rasa sakit dari insisi abdominal dan kelahiran, sebanyak 35,7-55,3%
efek samping anestesi, akan dirasakan melahirkan dengan operasi Sectio
banyak ketidaknyamanan. Caesarea. Angka kejadian di
Kebanyakan wanita membutuhkan Indonesia menurut data survei
masa pemulihan beberapa minggu Nasional tahun 2011 adalah 921.000
sampai bulanan untuk memulihkan dari 4.039.000 persalinan atau 22,8%.
kesehatannya (Nolan, 2010). Meskipun data ini tidak bisa
Sectio Caesaria adalah suatu mencerminkan seluruh kondisi yang
pembedahan guna melahirkan anak ada di Indonesia, tetapi dapat
lewat insisi pada dinding abdomen menggambarkan bahwa angka
dan uterus. Akan tetapi, persalinan persalinan dengan operasi Sectio
melalui Sectio Caesaria bukanlah Caesarea cukup tinggi.
alternatif yang lebih aman karena Pembedahan dapat
diperlukan pengawasan khusus menyebabkan trauma bagi penderita,
terhadap indikasi dilakukannya Sectio sedangkan anestesi dapat
Caesaria maupun perawatan ibu menyebabkan kelainan yang dapat
setelah tindakan Sectio Caesaria, menimbulkan berbagai keluhan gejala.
karena tanpa pengawasan yang baik Keluhan harus didiagnosis agar dasar
dan cermat akan berdampak pada patologinya dapat diobati. Keluhan
kematian ibu. Oleh karena itu dan gejala yang sering dikemukakan
pemeriksaan dan monitoring adalah nyeri, demam, takikardi, batuk
dilakukan beberapa kali sampai tubuh atau sesak nafas, kolaps, semakin
ibu dinyatakan dalam keadaan sehat memburuknya keadaan umum, mual
(Manuaba, 2011). atau muntah, serta penyembuhan luka
Menurut Word Health operasi (Jong, 2010).
Organitation (WHO), standar rata-rata Menurut Walsh dalam
sectio caesarea disebuah negara Harnawati (2011) pada pasien post
adalah sekitar 5-15%. Di rumah sakit operasi seringkali mengalami nyeri
pemerintah rata-rata 11%, sementara hebat meskipun tersedia obat-obat
di rumah sakit swasta bisa lebih dari analgesik yang efektif, namun nyeri
30%. Tahun 2010 angka kejadian pasca bedah tidak dapat diatasi
sectio caesarea di Inggris sekitar 20% dengan baik, sekitar 50% pasien tetap
dan 29.1%. Sedang pada tahun 2011- mengalami nyeri sehingga dapat
2012, angka kejadian sectio caesarea mengganggu kenyamanan pasien.
di Kanada adalah 22.5% (Dewi, Menurut The International
2012). Permintaan sectio caesarea di Association For the Study of Pain
47
(IASP). Nyeri didefinisikan sebagai dibandingkan dengan penggunaan
pengalaman sensoris dan emosional manajemen farmakologi. Selain juga
yang tidak menyenangkan yang mengurangi ketergantungan pasien
berhubungan dengan kerusakan terhadap obat-obatan (Burroughs,
jaringan atau potensial sehingga akan 2011).
menyebabkan kerusakan jaringan. Salah satu teknik non
Nyeri dapat mengakibatkan farmakologi untuk mengatasi nyeri
impairment dan disabilitas. adalah distraksi. Tehnik distraksi
Impairment adalah abnormalitas atau adalah pengalihan dari fokus perhatian
hilangnya struktur atau fungsi terhadap nyeri ke stimulus yang lain.
anatomik, fisiologik maupun Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri
psikologik. Sedangkan disabilitas berdasarkan teori bahwa aktivasi
adalah hasil dari impairment, yaitu retikuler menghambat stimulus nyeri.
keterbatasan atau gangguan Distraksi diduga dapat menurunkan
kemampuan untuk melakukan persepsi nyeri dengan menstimulasi
aktivitas yang normal (Sudoyo, 2010). system kontrol desenden, yang
Rasa nyeri akan menimbulkan mengakibatkan lebih sedikit stimuli
berbagai masalah, salah satunya nyeri yang ditransmisikan ke otak
masalah laktasi. Menurut Hillan (Smeltzer and Bare, 2009). Teknik
(1992) dalam Anggorowati (2011) distraksi dapat dilakukan dengan
bahwa 68% ibu post SC mengalami distraksi visual, pendengaran,
kesulitan dengan perawatan bayi, pernafasan dan intelektual. Adapun
bergerak naik turun dari tempat tidur dalam penelitian ini peneliti
dan mengatur posisi yang nyaman menggunakan teknik distraksi
selama menyusui akibat adanya nyeri. pendengaran.
Rasa nyeri akan menyebabkan pasien Distraksi pendengaran
menunda pemberian ASI sejak awal merupakan salah satu teknik distraksi
pada bayinya, karena rasa tidak yang dapat dilakukan, teknik distraksi
nyaman selama proses berfokus pada pengalihan perhatian
menyusuiberlangsung atau pasien sesuatu hal yang lain selain
peningkatan intensitas nyeri setelah nyeri. Distraksi diduga dapat
operasi (Batubara dkk, 2012). menstimulasi system kontrol desenden
Secara garis besar ada dua sehingga mengeluarkan opiate
manajemen untuk mengatasi nyeri endogen berupa erdorpin, dinorpin
yaitu manajemen farmakologi dan dan nyeri yang dirasakan berkurang
manajemen non farmakologi. Secara (Delaune & Ladner, 2010).
non farmakologi melalui distraksi, Penelitian yang dilakukan oleh
relaksasi, kompres hangat atau dingin, Nurhayati (2011) tentang Pengaruh
aromaterapi, hypnotis, dan lain-lain Teknik Distraksi Relaksasi Terhadap
(Rezkiyah, 2011). Penanganan nyeri Penurunan Intensitas Nyeri Pada
dengan teknik non farmakologi Pasien Post Operasi Laparatomi Di
merupakan modal utama menuju Pku Muhammadiyah gombong
kenyamanan (Catur, 2012). diperoleh hasil analisa sensasi nyeri
Dipandang dari segi biaya dan pre menunjukan mean= 6.84 dan
manfaat, penggunaan manajemen non sensasi nyeri post mean= 6.19 sedang
farmakologi lebih ekonomis dan tidak beda mean pre test dan post test
ada efek sampingnya jika adalah 0.651 dengan p-value = 0,000.
Oleh karena p value (0,000 < 0,05) pendengaran terhadap respon nyeri
maka H0 ditolak, artinya ada post sectio caesaria di Rumah Sakit
perbedaan antara pre dan post Umum Lasmi Kabupaten Batubara
perlakuan teknik distraksi relaksasi Tahun 2016 ?
terhadap penurunan intensitas nyeri
post operasi laparatomi di RS PKU 1.3. Tujuan Penelitian
Muhammadiyah Gombong. Dengan 1.3.1. Tujuan Umum
distraksi relaksasi dapat menurunkan Untuk mengetahui pengaruh
intensitas nyeri pada pasien post distraksi pendengaran terhadap
operasi laparatomi. respon nyeri post sectio
Berdasarkan survei caesaria di Rumah Sakit
pendahuluan di Rumah Sakit Umum Umum Lasmi Kabupaten
Lasmi Kabupaten Batubara pada Batubara Tahun 2016.
tanggal 26 bulan Februari 2016 1.3.2. Tujuan Khusus
didapatkan jumlah pasien sectio 1. Untuk mengetahui respon
caesaria dalam 3 bulan terakhir nyeri post sectio caesaria
sebanyak 93 orang. Rata-rata pasien sebelum dilakukan
sectio caesaria setiap bulan sebanyak distraksi pendengaran di
30 orang. Dari hasil wawancara pada Rumah Sakit Umum
10 orang pasien sectio caesaria, semua Lasmi Kabupaten
mengatakan bahwa jika mereka Batubara Tahun 2016.
mengalami rasa nyeri akibat luka 2. Untuk mengetahui respon
operasi, perawat memberikan obat nyeri post sectio caesaria
untuk pereda nyeri dan menyuruh sesudah dilakukan
untuk menarik nafas dalam. Dari distraksi pendengaran di
wawancara pada 5 orang perawat, Rumah Sakit Umum
mereka mengatakan bahwa mereka Lasmi Kabupaten
tidak pernah memberikan intervensi Batubara Tahun 2016.
berupa teknik distraksi pendengaran 3. Untuk mengetahui
kepada pasien. Mereka tidak perbedaan respon nyeri
mengetahui bahwa distraksi post sectio caesaria
pendengaran juga dapat sebelum dan sesudah
mengurangkan rasa nyeri akibat luka dilakukan distraksi
operasi. pendengaran di Rumah
Berdasarkan uraian di atas Sakit Umum Lasmi
maka peneliti tertarik untuk meneliti Kabupaten Batubara
pengaruh distraksi pendengaran Tahun 2016.
terhadap respon nyeri post sectio
caesaria di Rumah Sakit Umum 1.4. Manfaat Penelitian
Lasmi Kabupaten Batubara Tahun METODE PENELITIAN
2016.
3.1. Jenis Penelitian
1.2. Rumusan Masalah Jenis penelitian ini adalah
Berdasarkan latar belakang eksperimental. Desain penelitian
diatas maka yang menjadi rumusan adalah pra eksperimen (One group pre
masalah dalam penelitian ini adalah and post test design) yaitu penelitian
apakah ada pengaruh distraksi yang menggunakan satu kelompok
subyek, pengukuran dilakukan 3.3.2. Sampel Penelitian
sebelum dan setelah perlakuan Sampel adalah bagian populasi
(Saryono, 2010), yaitu menganalisa yang akan diteliti atau
pengaruh distraksi pendengaran sebagian jumlah dari
terhadap respon nyeri post sectio karakteristik yang dimiliki
caesaria di Rumah Sakit Umum oleh populasi (Hidayat, 2012).
Lasmi Kabupaten Batubara Tahun Sampel dalam penelitian ini
2016. menggunakan tehnik
accidental sampling yaitu
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian teknik pengambilan sampel
3.2.1. Lokasi Penelitian yang kebetulan ada atau
Penelitian ini akan dilakukan tersedia di Rumah Sakit
di Rumah Sakit Umum Lasmi Umum Lasmi Kabupaten
Kabupaten Batubara. Batubara selama 1 bulan
3.2.2. Waktu Penelitian penelitian. Setelah dilakukan
Adapun pelaksanaan kegiatan penelitian selama 1 bulan
penelitian dilakukan pada tanggal 10- diperoleh jumlah sampel
18 November 2016. sebanyak 30 orang.
1. Analisis univariat
Tujuan dari analisis univariat
adalah untuk menjelaskan atau
HASIL PENELITIAN DAN Sakit Umum Lasmi Kabupaten
PEMBAHASAN Batubara Tahun 2016 mengenai
pengaruh distraksi pendengaran
terhadap respon nyeri post sectio
caesaria maka didapatkan hasil
4.1. Gambaran Tempat Penelitian
sebagai berikut :
Rumah Sakit Umum Lasmi
4.2.1. Data Demogafi
merupakan Rumah Sakit umum yang
1. Demografi Responden
beralamat di Jalan Pancasila Dusun X
Berdasarkan Umur Pasien
Desa Tanah Tinggi. RSIA Keluarga
Tabel 4.1
Lasmi adalah rumah sakit swasta
Distribusi Frekwensi Umur Pasien
kelas D. Rumah sakit ini bersifat
di Rumah Sakit Umum Lasmi
transisi dengan kemampuan hanya
Kabupaten Batubara Tahun 2016
memberikan pelayanan kedokteran
umum dan gigi. Rumah sakit ini juga
menampung rujukan yang berasal dari Umur Frekuens Persentas
puskesmas. responde i e (%)
Rumah sakit ini termasuk kecil. n
Tempat ini tersedia 36 tempat tidur 20-25 9 30.0
inap, lebih sedikit dibanding setiap tahun
rumah sakit di Sumatera Utara yang 26-30 8 26.7
tersedia rata-rata 80 tempat tidur inap. tahun
Jumlah dokter yang tersedia ada 4 31-35 13 43.3
dokter, di rumah sakit ini dokter yang tahun
tersedia lebih sedikit dibanding rata- Jumlah 30 100,0
rata rumah sakit di Sumatera Utara.
Pelayanan inap termasuk kelas Dari tabel 4.1 diatas dapat
ekonomis, 1 dari 36 tempat tidur di dilihat bahwa distribusi frekuensi
rumah sakit ini berkelas VIP ke atas. responden berdasarkan umur
Dari 4 dokter di rumah sakit ini, mayoritas responden berada pada
3 adalah spesialis. Dibandingkan kelompok umur 31-35 tahun sebanyak
dengan rata-rata rumah sakit di 13 orang (43,3%).
wilayah ini. Rumah sakit ini tersedia 2 2. Demografi Responden
dari 5 categori besar dokter. Yang Berdasarkan Pekerjaan
tidak ada di rumah sakit ini Dokter
Gigi, Spesialis Gigi dan Dokter Tabel 4.2
Bedah. Tenaga pendukung yang lain Distribusi Frekwensi Pekerjaan
seperti tenaga farmasi ada 1 orang dan Pasien di Rumah Sakit Umum
pegawai non kesehatan sebanyak 5 Lasmi Kabupaten Batubara Tahun
orang. 2016
69
Jumlah 30 100,0 normal
Operasi 11 36.7
Dari tabel 4.2 diatas dapat Belum 13 43,3
dilihat bahwa distribusi frekuensi pernah
responden berdasarkan pekerjaan melahirkan
mayoritas responden adalah karyawan Jumlah 30 100,0
sebanyak 14 orang (46,7%).
3. Demografi Responden Dari tabel 4.4 diatas dapat
Berdasarkan Paritas dilihat bahwa distribusi frekuensi
responden berdasarkan pengalaman
Tabel 4.3 melahirkan mayoritas responden
Distribusi Frekwensi Paritas Pasien adalah belum pernah melahirkan
di Rumah Sakit Umum Lasmi sebanyak 13 orang (43,3%).
Kabupaten Batubara Tahun 2016
4.2.2. Respon Nyeri Post Sectio
Paritas Frekue Persent Caesaria Sebelum Dilakukan
responden nsi ase (%) Distraksi Pendengaran
Primigravida 13 43.3 Tabel 4.5
Sekundigravida 6 20,0 Distribusi Frekuensi Respon Nyeri
Multigravida 8 26,7 Post Sectio Caesaria Sebelum
Grandemultigr 3 10.0 Dilakukan Distraksi Pendengaran
avida di Rumah Sakit Umum Lasmi
Jumlah 30 100,0 Kabupaten Batubara Tahun 2016
69
Notoatmodjo, 2010. Metodologi
Penelitian, Jakarta : Rineka
Cipta