Anda di halaman 1dari 6

1.

) BEROPERASI SECARA GLOBAL

Perusahaan yang telah memutuskan untuk mengambangkan usaha di dunia internasional dapat memilih
keterlibatannya dalam bentuk:

Bisnis Internasional (International Business) yaitu perusahaan yang terlibat pada transaksi perdagangan atau
investasi internasional, contoh Harley Davidson..

Perusahaan Multinasional (Multinatioanl Corporation) yaitu peruasahaan yang terlibat banyak dalam bisnis
internasional, mempunyai atau mengendalikan fasilitas di lebih dari satu negara, contoh The Body Shop.

Perusahaan Transnasional (Transnational Corporation) yaitu perusahaan yang terlibat banyak dalam bisnis
internasional yang mana pengelolaan di tiap Negara secara independent, contoh Nestle.

Organisasi Global (Global Organization) yaitu organisasi yang menghasilkan produk standar dengan melewati
lintas batas, contoh Caterpilar.

Adapun karakteristik perusahaan berorientasi global diantaranya adalah:

Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global

Komponan bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global

Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia

Permintaan bukan berdasarkan local saja.

Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global.

Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global

Adapun karakteristik perusahaan berorientasi global diantaranya adalah:

Pabrik dan fasilitas berlokasi dengan dasar global

Komponan bahan baku dan jasa yang dihasilkan dengan dasar global

Desain produk dan teknologi proses untuk seluruh dunia

Permintaan bukan berdasarkan local saja.

Logistik dan pengendalian persediaan bersifat global.

Perusahaan global diorganisasikan melalui divisi secara global

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN UTAMA UNTUK MENCAPAI OPERASI GLOBAL.

Ada berbagai pertimbangan utama yang dilakukan perusahaan yang beroperasi secara global
diantaranya:

Desain Produk Global Harus selalu diingat bahwa ditiap Negara ada perbedaan social dan budaya
sehingga perusahaan harus memperhatihkan berbagai hal, misalnya kemasan dan cara pemasaran
yang mungkin akan bervariasi.
Desain Proses Global dan Teknologi Teknologi informasi dan komunikasi dapat membantu
pengelolaan atau manajemen sehingga operasi global dapat diintegrasikan.

Analisa lokasi fasilitas global Menggunakan factor kunci sukses untuk memilih negara, diantaranya
dengan mempertimbangkan tingkat ekonomi nasional, tingkat inovasi, jumlah penduudk yang
trampil, tingkat perubahan teknologi, stabilitas pemerintahan, pertanggung jawaban produk,
pembatasan ekspor, kesamaan bahasa, etika kerja, tingkat pajak, inflasi, ketersediaan bahan baku,
tingkat bunga, jumlah penduduk dan ketersediaan sarana jalan.

Dampak budaya dan etika Budaya yang ada di tiap Negara berbeda, hal tersebut juga harus disikapi
dengan arif agar kegiatan operasi perusahaan dapat sukses, misalnya kebiasaan jam istirahat,
perlindungan terhadap hak intelektual , budaya korupsi.

MENGELOLA OPERASI JASA DI DUNIA GLOBAL.

Untuk melakukan pengelolaan jasa di dunia global maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan
yaitu:

Menentukan apakah orang maupun fasilitas mencukupi untuk menjaga eksistensi jasa yang
diberikan.

Mengidentifikasi pasar asing yang masih terbuka yang tidak dikontrol pemerintah.

Menentukan jasa apa yang paling banyak diminati oleh klonsumen luar negeri.

Menentukan bagaimana mencapai konsumen global.

Oleh karena itu perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang akan memutuskan untuk beroperasi
secara internasional harus selalu mempertimbangkan perbedaan perspektif pada beberapa
keputusan manajemen operasional diantaranya:

Perencanaan kapasitas jasa yang akan diberikan perusahaan kepada para konsumen.

Perencanaan lokasi tempat pemberian pelayanan kepada konsumen.

Desain fasilitas dan layout yang akan digunakan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
konsumennya.

Penentuan jadwal pelayanan kepada konsumen

MENGEMBANGKAN MISI DAN STRATEGI PERUSAHAAN

Perusahaan yang beroperasi seharusnya mempunyai suatu misi sehingga bisa mengetahui arah
tujuan yang ingin dicapai. Misi dapat diartikan sebagai :

1. Alasan pendirian organisasi

2. Memberian batasan dan focus.

STRATEGI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF


Untuk menetapkan strategi bisnis dalam rangka mencapai keunggulan kompetitif yang tepat maka
biasanya ada tiga langkah utama yang dilakukan perusahaan yaitu:

Analisis Lingkungan Mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dan memahami
lingkungan, pelanggan, industri dan pesaing

Menetapkan Misi Perusahaan Menetapkan alsan keberadaan perusahaan dan mengidentifikasi nilai
produk yang akan diciptakan oleh perusahaan.

Membentuk Strategi Membangun keunggulan bersaing seperti harga yang murah, fleksibilitas
rancangan atau isi, mutu, penghantaran yang cepat, ketergantungan, jasa purna jual, atau lini
produk yang luas.

Adapun tiga strategi yang masing-masing memberikan peluang bagi para manajer operasi untuk
meraih keunggulan adalah:

Bersaing pada perbedaan (Differentiation), keunikan dapat melalui karakteristik fisik maupun atribut
jasa yang ditawarkan kepada konsumen sehingga konsumen mempersepsikannya sebagai nilai.

Bersaing pada biaya (Cost Leadership), nuntuk mencapai nilai maksimum yang diinginkan pelanggan
tetapi dengan kualitas yang memadai.

Bersaing pada respon cepat (rapid response), melalui keseluruhan nilai yang terkait dengan
pengembangan dan penghantaran barang yang tepat waktu, penjadwalan yang dapat diandalkan
serta kinerja yang fleksibel.

2.) Manajemen secara bahasa artinya mengatur atau menyuruh. Sedangkan arti dari operasional
secara makna adalah segala aktivitas yang dimulai dari input kemudian menghasilkan output
yang akan menambah nilai pada barang ataupun jasa.
Jadi secara harfiah manajemen operasional adalah area bisnis atau usaha yang berpusat atau
terfokus pada proses produksi atau jasa. Dalam menjalankan fungsinya manajemen operasional
harus memiliki manajer.
Artinya tugas seorang manajer operasional adalah memastikan bahwa segala aktivitas yang
terdapat pada manajemen operasional harus dijalankan dengan baik karena itu merupakan
bagian dari tanggung jawabnya.
Sehingga dia harus tahu betul proses input apakah itu yang berkaitan dengan material, energi
ataupun tenaga kerja hingga menjadi ouput semisal produk ataupun jasa. 1. Perancangan dan
Pengendalian Sistem Produksi dan Operasi
Perancangan disini tidak hanya merancang berjalannya suatu produksi saja. Namun lebih
kepada perencanaan agar output yang dihasilkan sesuai dengan hasil yang sudah
dirancangkan.
Dalam merancang dan merencanakan suatu sistem produksi maka ada 3 hal yang harus
menjadi fokus utama. Apa sajakah itu?
- Menyeleksi dan merancangkan suatu desain atau bentuk produk yang akan dibuat.
- Kemudian menyeleksi dan merancangkan suatu proses.
- Memilih lokasi pabrik yaitu berkaitan dengan tata letak dan fasilitas pabrik
Kemudian setelah dirancang dan direncanakan maka harus ada yang mengendalikan suatu
rancangan tersebut. Apa saja yang harus dikendalikan? Proses pengendalian yang dikehendaki
di sini adalah memuat kebijakan atau aturan.
Jadi dengan adanya ini akan memudahkan untuk memonitoring atau memantau segala aktivitas
yang berhubungan dengan proses perancangan dan perencanaan.
Untuk pengendalian produksi sendiri terdapat beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Agar
produksi yang sudah kita rencanakan tidak menghasilkan output yang tidak sesuai. Oleh karena
itu beberapa hal ini sangat penting untuk dikerjakan.
Pengendalian Bahan Baku:
- Pengendalian bahan baku yang dimaksud dalam hal ini adalah ilmu atau pengetahuan tentang
mengatur pemindahan, membungkus, serta menyimpan bahan baku untuk produksi pada
berbagai macam bentuk.
- Pengendalian Biaya untuk Produksi:
Umumnya analisis biaya digunakan dalam mencari tingkat keuntungan yang maksimal sehingga
pada proses produksi ada penggolongan biaya produksi menjadi biaya variabel (berubah-ubah)
dan biaya tetap.
- Pengendalian Tenaga Kerja/Sumber Daya Manusia:
Hal terakhir yang harus diperhatikan adalah pengendalian tenaga kerja yang ada. Hal ini sangat
penting karena akan mempengaruhi kualits dari output produk kita nantinya.
2. Sistem Informasi Produksi
Dalam sistem informasi produksi ada 2 hal pokok yang menjadi sorotan oleh seorang
manajemen operasional, di antaranya adalah:
- Struktur organisasi yaitu proses dalam menjalankan hubungan antar komponen atau bagian
yang terdapat di dalam organisasi dengan tujuan agar segala aktivitas dapat diarahkan dan
nantinya diharapkan mencapai atau melebihi target sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
di awal.
- Produksi atas dasar pesanan dan pasar yaitu setiap konsumen tentu memiliki permintaan yang
berbeda. Sehingga diperlukan suatu sistem untuk melayani konsumen agar permintaan
konsumen tetap dapat dijalani. Maka dibedakan antara permintaan antar pesanan maupun
produksi.
Demikianlah sistem yang harus dibangun dalam suatu perusahaan atau juga yang berbasis
dengan pendidikan. Artinya tanpa manajemen operasional yang bagus akan sulit dalam
menjalankan visi maupun misi suatu badan tersebut.
3.) Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap
strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and
David Norton pada awal tahun 1990. BSC berasal dari dua kata yaitu balanced (berimbang) dan
scorecard (kartu skor). Balanced (berimbang) berarti adanya keseimbangan antara performance
keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang,
antara performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan
scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang.
Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh
seseorang di masa depan.
Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Awal
penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian berkembang
menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja
organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi
organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan. BSC adalah salah satu alat manajemen yang
telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi
bisnisnya.

Keunggulan Balanced Scorecard


Dalam perkembangannya BSC telah banyak membantu perusahaan untuk sukses mencapai
tujuannya. BSC memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki sistem strategi manajemen
tradisional. Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan
saja dan lebih menitik beratkan pengukuran pada hal-hal yang bersifat tangible, namun
perkembangan bisnis menuntut untuk mengubah pandangan bahwa hal-hal intangible juga
berperan dalam kemajuan organisasi. BSC menjawab kebutuhan tersebut melalui sistem
manajemen strategi kontemporer, yang terdiri dari empat perspektif yaitu: keuangan, pelanggan,
proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Perspektif dalam Balanced Scorecard


Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

1. Perspektif Keuangan
BSC memakai tolak ukur kinerja keuangan seperti laba bersih dan ROI, karena tolak ukur tersebut
secara umum digunakan dalam perusahaan untuk mengetahui laba. Tolak ukur keuangan saja
tidak dapat menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan
perusahaan atau organisasi (Mulyadi dan Johny Setyawan, 2000).

2. Perspektif Pelanggan
Dalam perspektif pelanggan, perusahaan perlu terlebih dahulu menentukan segmen pasar dan
pelanggan yang menjadi target bagi organisasi atau badan usaha. Selanjutnya, manajer harus
menentukan alat ukur yang terbaik untuk mengukur kinerja dari tiap unit opetasi dalam upaya
mencapai target finansialnya. Selanjutnya apabila suatu unit bisnis ingin mencapai kinerja
keuangan yang superior dalam jangka panjang, mereka harus menciptakan dan menyajikan suatu
produk baru/jasa yang bernilai lebih baik kepada pelanggan mereka (Kaplan, dan Norton, 1996).
3. PerspektifProses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal menampilkan proses kritis yang memungkinkan unit bisnis untuk
memberi value proposition yang mampu menarik dan mempertahankan pelanggannya di
segmen pasar yang diinginkan dan memuaskan harapan para pemegang saham melalui flnancial
retums (Simon, 1999).

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan


Perspektif ini menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga perspektif sebelumnya, dan
untuk menghasilkan pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang.

4). ISO 9000 merupakan suatu seri dari standar-standar internasional untuk sistem kualitas, yang
menspesifikasikan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan untuk penilaian dari
suatu sistem manajemen dengan tujuan untuk menjamin bahwa pemasok (perusahaan) akan
menyerahkan barang dan / atau jasa yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

Seperti halnya ISO, seri ISO 9000 juga mempunyai beberapa tujuan. M. N. Nasution (2001:
219) mengatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000 adalah sebagai berikut:
1. Organisasi dapat mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan, sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para
pembeli.
2. Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa
kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3. Organisasi dapat memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas yang
dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijual.

Anda mungkin juga menyukai