Askep Keluarga DM
Askep Keluarga DM
DIABETES MELITUS
I. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Kamis, 11 Mei 2006 Waktu : 10.00 WIB
Metode : Wawancara, Observasi, Pemeriksaaan Fisik
A. Data Keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama KK : Ny D
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 58 tahun
d. Pendidikan : SLTP
e. Pekerjaan : Wiraswasta
f. Alamat : Kel. Sampoddo Kec. Wara Selatan
2. Susunan Anggota Keluarga
Ibu
2. Ny A Kandung P 98 th SR Islam Janda
Adik
3. Tn M Kandung L 50 th SLTA Islam
3. Genogram
Keterangan :
: Riwayat Hipertensi : Laki – laki
: Riwayat DM : Perempuan
: garis perkawinan : garis keturunan
: tinggal dalam satu rumah : meninggal
1. Type Keluarga : Keluarga Eksteded
2. Suku / Kebangsaan : Jawa
3. Agama : Islam
4. Status Sosial Ekonomi
1. Kegiatan Organisasi
Keluarga Ny. D termasuk keluarga yang aktif dalam organisasi di masyarakat. Ny D
ikut dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Adik Kandungnya Tn. M aktif
organisasi juga. Tn M aktif dalam kegiatan pengajian, arisan dll sedangkan Ny. A sudah
tidak aktif lagi karena sudah tua dan badannya tidak kuat lagi.
1. Keadaan Ekonomi
Keluarga Ny D termasuk keluarga sejahtera II karena keluarga sudah dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya dan kebutuhan social psikologinya seperti kebutuhan akan
pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal
dan transportasi, namun belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangan seperti
kebutuhan menabung dan memperoleh informasi.
1. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Kegiatan rekreasi keluar rumah, keluarga biasanya dilakukan individual. Sedangkan
rekreasi di dalam rumah seperti menonton TV bersama-sama. Ny A biasanya untuk
rekreasi ke luar rumah hanya di sekitar lingkungan rumahnya karena sudah tidak kuat
lagi untu menempuh perjalanan jauh.
Tn. M
Tn D mengatakan bahwa dia menderita DM sejak 2 tahun terakhir. Waktu itu Tn D
mengeluh badannnya lemas dan sering ngantuk. Tn M merasa banyak minum tapi juga
banyak kencing walaupun pada dasarnya Tn M juga udah sering minum banyak. Setelah
di periksakan ke dokter dan ternyata menderita DM Tn M melakukan banyak cara untuk
terhindar dari penyakit ini. Tn. M melkukan diet terpaksa sehingga berat badannya turun
dratis dari 75 kg menjadi 45 kg. Waktu mengetahui di menderita gula, Tn D membatasi
makanan yang dia komsumsi dan menjalani pantangan makanan yang dia anjurkan.
Selainn itu Tn. M juga melakukan oleh saga dan juga meminum segala macam ramuan
tradisonal misalnya minum biji salak yang telah di sangria dan di tumbuk, minum sari
lidah buaya dan sari jipang setiap hari. Sejak minum daun lidah buaya dan jipanng yang
di komsumsi tiap hari Tn. M merasa sehatan dan DMnya jarang kambuh lagi. Tn. M
sering mengecek kadar gulanya sendiri dengan one-touch setip kali merasakan
badannya tidak dalam kondisi optimal.
Ny. A
Pada saat pengkajian mengeluhkan sering pusing TD 210/100 mmHg. Simbah telah
menderita hipertensi sejak lama kurang lebih 10 tahun yang lalu. Simbah biasanya kalau
lagi naik tensinya mengeluh pusing dan pegal-pegal, tidak doyan makan, dan juga
marah-marah. Biasanya simbah kontrol ke ibu Sarjono jika kelihatan tekanan darahnya
naik. Simbah kalau pagi sering jalan-jalan di sekitar rumah
1. Pola Eliminasi
Ny D biasa BAB 1X/hari, BAK tergantung banyaknya air yang Ny D minum kalau
minumnya banyak BAK bisa lebih dari 3 X. Ny. A BAB 3 hari sekali dan untuk BAK
6-7 kali sehari. Tn. M banyak minum sehingga di sering kali kencing terkadang samapi
10 kalil sedangkan untuk BAB biasanya 1 kali sehari.
1. Pola Aktivitas
Kegiatan yang biasa Ny D lakukan adalah bekerja di perusahaan swasta. Untuk Ny. A
bisanya jalan-jalan sekitar rumah atau misalnya baru segar badanya mencuci baju
ataupun menyapu. Untuk Tn. M bisanya badminton, jalan-jalan, mincing dll. Pola
Perilaku Keluarga Yang Merugikan Kesehatan Keluarga tidak ada yang merokok.
1. Kesehatan Reproduksi
Ny D mempunyai 1 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah. Ny D sudah
tidak pernah melakukan hubungan seksual lagi karena suaminya sudah meninggal
dunia. Begitu juga Ny. A yang mempunyai 3 orang anak, selain sudah lanjut usia juga
karena suaminya sudah meninggal dunia. Untuk Tn. M beranggapan bahwa semua itu
kembali pada induvidu, Tn. M mempunyai 3 orang anak yang berda di luar kota yaitu
Purwokerto dan istrinya juga tinggal bersama ketiga anaknya. Tn. M sebulan sekali
mengunjungi istri dan anak-anaknya yang berada di Purwokarta.
1. Sumber Pelayanan Kesehatan Yang Biasa Digunakan Keluarga
Ny D menggunakan fasilitas kesehatan yang diberikan perusahaan yaitu RS Bethesda
sebagai RS rujukan dari perusahaan begitu pula dengan anggota keluarga lainnya,
namun keluarga Ny. D juag menggunakan Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan.
1. C. Pengkajian Lingkungan
1.) Kharakteristik Rumah
Rumah Ny D merupakan rumah milik pribadi dengan ukuran kurang lebih 100 m2.
Termasuk rumah permanent, berdinding tembok lantainya dari keramik. Mempunyai 1
ruang tamu, 3 kamar tidur, 1 ruang makan, 1 dapur , 1 kamar mandi dan WC. Ventilasi
rumah sudah mencukupi 10% dari total bangunan dan lingkungannya tampak bersih.
1. Denah Rumah
1
2
3
3
4
5
6
7
9
8
Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Tempat jemuran
4. Ruang Tengah, ruang kelurga nonton
televise
5. Kamar Tidur
6. Ruang Makan
7. Kamar Tidur
8. Dapur
9. kamar madi & WC
10. Pembuangan Air Kotor
Ada septic tank dan resapan sendiri pembuangan air limbah dengan kondisi baik terletak
di depan rumah dan jauh dari sumber air (lebih 10 meter).
1. Pembuangan Sampah
Keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah sendiri yang di tempatkan di bak
sampah dan keludian di ambil petugas samaph setiap 2 hari sekali apabila tidak di
ambil biasanya keluarga membuang sampahnya di tempat pembuangan sampah (TPS).
1. Sanitasi
Lingkungan rumah Ny D tampak bersih, pekarangan tidak dimanfaatkan secara
maksimal hanya ada beberapa tanaman saja.
1. Jamban Keluarga
Mempunyai jamban keluarga sendiri dengan bentuk leher angsa dan terletak di dalam
rumah.
1. Sumber Air Minum
Keluarga memanfaatkan air sumur yang dikelola satu perumahan.
2.) Kharakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Tetangga Ny D termasuk tetangga yang baik, rasa kekeluargaan dan kegotong royongan
tinggi dan selalu siap membantu keluarga Ny D.
3.) Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Ny D sudah lama tinggal di rumah tersebut tidak pernah pindah.
4.) Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga selalu mendapat dukungan dari anak-anaknya. Bila ada masalah kesehatan
keluarga Ny D selalu selalu di bawa ke pskesmas ataupun ke RS bethesda.
1. Jarak Untuk Pelayanan Kesehatan Terdekat
puskesmas : kurang lebih 5 km
puskesmas pembantu : kurang lebih 2 km
rumah sakit : kurang lebih 3 km
posyandu : kurang lebih 50 meter
1. Fasilitas Sosial
masjid/mushola : kurang lebih 1 km
pasar : kurang lebih 1 km
1. D. Struktur Keluarga
Cara Berkomunikasi Anggota Keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga berkomunikasi dengan bahasa jawa. Keluarga Ny
D merupakan keluarga yang terbuka, bila ada masalah selalu dikomunikasikan bersama,
siapa yang mempunyai masalah apabila menyangkut keluarga bisanya di diskusikan
bersama-sama dengan seluruh anggota keluarga, namun apabila masalahnya intern
maka kelurga tidak mencampuri urusan akan lebih kea rah menasehati saja. Biasanya
sebagai penengah adalah Tn. M.
Struktur Kekuatan Keluarga
Struktur kekuatan keluarga cenderung bersifat afektif, kekuasaan / sifat merubah
perilaku keluarga timbul karena ada perasaan saling menyayangi. Dalam pengambilan
keputusan dimusyawarahkan bersama namun lebih dominan adik Ny D untuk
memutuskan karena dia dianggab yang lebih tahu dan banyak pengalaman.
Struktur Peran
Peran Ny D sebagai tulang punggung keluarga meskipun Tn. M membantu mencari
uang dengan bekerja sambilan.
Nilai dan Norma Keluarga
Dalam keluarga tidak ada nilai dan norma khusus yang mengikat anggota keluarga.
Untuk masalah kesehatanpun dalam keluarga tidak ada praktik yang harus dilakukan
semua anggota keluarga. Semua diserahkan ke masing-masing pribadi, namun masih
ada fasilitas yang diberikan dri perusahan Ny. D. Sistem nilai yang dianut keluarga
dipengaruh status sosial, agama.
1. E. Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif
Hubungan dalam keluarga Ny D terjalin akrab, antara satu dengan yang lain saling
mendukung, menghormati, membantu bila ada masalah.
Fungsi Perawatan Keluarga
1. Kemampuan Keluarga Mengenal Masalah
Keluarga sudah tahu bahwa Ny Dmenderita penyakit hipertensi, tahu pantangan
makanan yang harus ditaati, tahu tentang ramuan tradisional atau jenis buah atau
tumbuhan yang bisa mengurangi tekanan darah tinggi, namun keluarga belum tahu apa
itu penyakit darah tinggi, pemicu dan akibatnya bila terlalu tinggi. Keluarga tahu bahwa
Ny A juga menderita hipertensi namun belum tahu secara jelas pengertian, factor
penyebab, proses terjadinya, cara pencegahan dan pengobatan hipertensi. Keluarga tahu
bahwa Tn M menderita DM namun belum mengetahui mekanisme terjadinya DM.
1. Kemampuan Keluarga Mengambil keputusan
Masalah yang terjadi dalam keluarga Ny D dimusyawarahkan bersama terutama dengan
adik kandungnya. Dalam pengambilan keputusan yang paling dominan melakukannya
adalah adik Ny D yaitu Tn. M karena dia dianggab yang lebih banyak tahu dan lebih
berpengalaman daripada Ny. D dan yang paling bijaksana.
1. Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Yang Sakit
Keluarga belum maksimal bisa merawat Ny A, hal ini dapat dilihat dari pemeriksaan
fisik didapatkan tekanan darah Ny A masih tetap tinggi.
1. Kemampuan Keluarga Memelihara Lingkungan Rumah
Pemanfaatan rumah Ny T belum maksimal. Keluarga menyadari pentingnya kebersihan
lingkungan terhadap kesehatan.
1. Kemampuan Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Ny D selalu memeriksakan dirinya ataupun keluarga yang sakit setiap ada yang sakit ke
pelayanan kesehatan.
Fungsi Reproduksi
Ny D mempunyai 2 orang anak yang sudah dewasa dan sudah menikah, Tn. M
mempunyai 3 orang anak. Sedangkan Ny. A mempunyai 3 orangn anak dan sudah
menikah semua.
Fungsi Sosialisasi
Interaksi dalam keluarga terjalin dengan akrab. Dengan masyarakat juga akrab, saling
tolong menolong bila ada masalah.
Fungsi Ekonomi
Ny D sudah tidak membiayai anak-anaknya, namun masih mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tn. M mempunyai pekerjaan sambilan sehingga dapat
memnuhi kebutuhan keluarga. Untuk Ny. A sudah tidak bekerja karena sudah tua
sehingga sumua biaya di tanggung oleh anaknya yaitu Ny. D dan Tn. M
1. Stres dan Koping Keluarga
Strategi Koping
Keluarga merasa apa yang terjadi merupakan kehendak Tuhan, Keluarga hanya bisa
pasrah. Bila ada masalah tidak dibuat tegang agar tidak stress berusaha berpikir dengan
pikiran dingin dan lebih santai. Tn. M mengatakan hidup ini hanya sekali ibarat musafir
hanya minum setetes air di padang pasir.
Status Emosi
Ny D termasuk orang yang tidak mudah untuk stress Mungkin karena umur dari
anggota keluarga nY. D sudah lansia dan pra lansia maka ibarat padi sudah merunduk
sehingga pemikiran dan pengambilan keputusan memang benar-benar di pikirkan
matang-matang.
1. Persepsi Keluarga Terhadap Masalah
Keluarga mengganggap apa yang terjadi pada keluaarga Ny D adalah biasa. Keluarga
akan mencari pelayanan kesehatan ketika ada anggota keluarga Ny D ada keluhan atau
mereka akan mencari perawat/bidan/dokter terdekat untuk berobat. Apabila ada yang
sakit jarang sekali minum obat dari warung atau justru terkadanng minum ramuan
tradisional.
Data Subyektif :
Ny T mengatakan sudah Ketidakefektifan Ketidakmampuan
1. menderita hipertensi managemen keluarga untuk Actual
kurang lebih sejak 10 regimen merawat
tahun yang lalu teurapetik keluarga yang
Ny T merasa biasa keluarga sakit.
dengan keadaannya ketidakmampuan
yang sekarang hanya keluarga
sering mengeluhkan memanfaatkan
pusing fasilitas
Ny T takut untuk minum kesehatan yang
obat, bila tekanan ada
darahnya tinggi hanya
memakan makanan yang
bisa menurunkannya
Keluarga belum tahu
tentang penyakit
hipertensi, namun
keluarga sudah tahu
tentang makanan-
makanannya yang
mempengaruhi tekanan
darah
Ny T tidak pernah mau
untuk berobat ke
pelayanan kesehatan.
Ny T mengeluh
kepalanya pusing
Data Obyektif :
KU : Baik, TD 210/100
mmHg
Penglihatan baik,
pendengaran baik, reflek
normal
Data Subyektif:
Ny T mengatakan
ibunya dulu menderita
asma
Ny T mengatakan dia
juga menderita asma
Keluarga mengatakan
belum tahu tentang
penyakit asma, Ketidakmampuan
pengertian, penyebab, keluarga
pencegahan dan mengenal
penatalaksanaan masalah dan
Keluarga hanya ketidakmampuan
membelikan obat keluarga
warung ketika Ny T merawat anggota
sesak nafas tidak pernah Ketidakefektifan keluarga yang
ke pelayanan kesehatan. managemen sakit,
Data Obyektif regimen ketidakmampuan
KU: baik composmentis terapeutik keluarga
Pemeriksaan thorax keluarga memelihara
2. simetris , vesikuler lingkungan Actual
Data subyektif:
Ny T mengatakan
keluarga mempunyai Ketidakmampuan
riwayat penyakit keluarga
infeksai pada saluran mengenal
pernafasan Resiko masalah dan
Ny T mengatakan terjadinya Ketidakmampuan
suaminya dulu penyakit infeksi keluarga untuk
meninggal karena saluran memelihara
3. terkena flek paru. pernafasan lingkungan Resiko
Data Obyektif :
Lingkungan rumah Ny
T tampak kotor
Terdapat bekas kandang
ternak yang belum
dibersihkan dan
menempel dengan
bangunan rumah
Ny T menderita hipertensi
sejak kurang lebih 10 tahun
yang lalu. Ny T hanya
memakan makanan yang bisa
menurunkan tekanan darah
dan berpantang memakan
makanan yang meningkatkan,
Ny T mengatakan takut ke
1. Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 pelayanan kesehatan.
Jumlah 3 2/3
1. Diagnosa II
ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga
merawat anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara lingkungan.
Ny T mengatakan orang
tuanya pernah menderita
asma. Ny T juga menderita
asma. Sesak nafas terjadi
ketika berada di lingkungan
1. Sifat Masalah : actual 3/3 X 1 1 yang dingin dan berdebu.
Jumlah 3 2/3
1. Diagnosa III
Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan.
Kemungkinan masalah
dapat Sumber daya keluarga yang
2. diubah: sebagian ½X2 1 mendukung.
Jumlah 2 5/6
Diagnosa prioritas :
1. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit, ketidakmampuan
keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
2. Ketidakefektifan managemen regimen terapeutik keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah, ketidakmampuan keluarga
merawat anggota yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan.
3. Resiko terjadi penyakit infeksi saluran pernafasan berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dan ketidakmampuan keluarga
memelihara lingkungan.
No Kriteria Standar
Dx Tupan Tupen Evaluasi Evaluasi Intervensi
1. IMPLEMENTASI
S Ny St mengatakan sudah
mengerti manfaat dari aktifitas
untuk melatih otot
Ny St mengatakan masih
w Mengkaji kemampuan fisik. mudah capek kalau
Senin, w Mengkaji kondisi lingkungan. O beraktivitas
27-02- w Mengukur tanda-tanda vital Berjalan dengan pelan-pelan,
06 w hati-hati. dengan menggunakan
tongkat
TD 140/80 mmHg, Nadi 72
A X/mnt, R 16 X/mnt
P Masalah belum teratasi.
Beri penguatan positif,
lanjutkan intervensi.
Ny St mengatakan malu
¨ Mengkaji kondisi klien S dengan kondisi kakinya yang
¨ Mengkaji respon klien tidak sembuh-sembuh
dengan adanya luka pada kaki Ny St mengatakan sedikit tahu
kanannya. tentang kondisi kakinya
¨ Mendiskusikan tentang apa Terdapat luka di kaki kanan
yang membuat gambaran diri O Tampak wajah Ny St lesu,
klien terganggu tidak bersemangat
Senin, ¨ Memberi penjelasan tentang Masalah belum teratasi
27-03- luka yang terjadi. A Beri penguatan positif,
06 P lanjutkan intervensi.