Anda di halaman 1dari 3

Kera adalah keluarga terdekat manusia sama dg monyet, krn punta kehidupan sosial paling kaya dr

semua mamal. Kehidupan sosial mereka dibangun dengan menjalin hub. Satu sama lain dan
memanjat tangga sosial. Capuchin, adalah kera relatif Amerika Selatan. kera ini memiliki
kekerabatan dengan kera purba berdasarkan fosilnya. Selain memiliki bagian2 tubuh yang
fungsional, seperti ekor dan tangan yang kuat untuk mencengkram dahan dan berlari, Kera ini
memiliki otak yg besar yang dpt memberikan keuntungan yang besar. Kera ini mempunyai
kemampuan untuk melihat kesempatan dan memanfaatkankannya dan selalu menyelidiki semua hal
yang dijumpai. capuchin juga memiliki kemampuan membedakan warna yang bangat baik dan
penciumannya yang sangat tajam. Kemampuan2 inilah yang menyebabkan mereka dapat mencari
makanan baik yang mudah terlihat maupun tidak. Jika makanan yang merka cari tidak mudah
didapat mereka akan menggunakan akal, bukan penciuman. Kera2 muda akan memperhatikan pada
setiap kera dewasa yang sedang mencari makan dan mempraktikkannya. Dan sama seperti manusia,
tidak semua kera muda dpt melakukannya dengan sempurna. Kelebihan lain yang mereka miliki
adalah dapat mengetahui khasiat suatu tanaman tertentu dan menggunakannya. Contoh adalah
daun pipa, yang berkhasiat untuk mengusir serangga dengan menggosok daun tersebut ke sekujur
tubuh. Jika salah satu kera mengetahui khasiat daun pipa, seekor kera tersebut akan memberitahu
kera2 lain dan kemudian menjadikan kebiasaan menggosok daun pipa dilalukan pada setiap musim
hujan untuk mengusir serannga.

Uakaris, adalah kera yang hanya memakan buah2 tertentu, namun kera ini hanya memakan buah
hijau yang belum matang. Warna merah pada wajah menunjukka stastus sosial seekor kera tersebut.
Semakin merah wajahnya, semakin senior kera tersebut. status sosial juga memberikan akses
prioritas dalam mencari makan.

Setiap kera memakan makanan yang berbeda2, sehingga memungkinkan berbagai spesies hidup
berdampingan. Seperti kera Saki yang memiliki gigi yang dapat memecah kacang yang tidak bisa
dibuka kera lain. Kera laba2 yang memiliki ekor dan kaki yang panjang untuk menggenggam dahan
sehingga dapat mengambil buah2 yang sangat masak di ujung dahan pohon.

Namun ada bagian pohon yang tdk bisa digapai oleh sebagian besar kera, bagian ujung pinggir
pohon. Ujung ini terdapat banyak hewan2 yang biasa dimakan kera, seperti serangga, dan ulat.
Namun bagian dahan ini tidak dpt menahan bobot tubuh kera besar namun Pygmy marmoset dapat
menjangkaunya. Pygmy marmoset adalah kera terkecil didunia, dia dapat menangkap serangga dari
ujung dahan satu ke dahan yang lain dengan menyergap secara tiba2. Selain serangga, kera ini juga
memakan getah pohon yang mereka sadap secara paksa sehingga pohon tersebut membentuk luka
membenjol di seluruh batang. Mereka memakan getah dan menggigiti pohon untuk membuka luka
pohon sehingga pohon terus mengeluarkan getah. Namun pencarian getah sering menimbulkan
konfrontasi antar kera.

Terdapat satu kera yang mencari makan dimalam hari, yaitu Douracoulis atau kera burung hantu.
Kera ini memiliki mata yang besar namun tidak memiliki penglihatan yang baik, ini membuktikan
bahwa nenek moyang kera ini masih berhubungan dekat dengan kera yang hidup disiang hari dan
Doraucoulis baru menjadi kera nocturnal secara komparatif. Kera ini keluar pada malam hari
memakan nektar bunga dan menghindari konfrontasi dengan kera lain yang menjaga sumber
makanan tersebut pada pagi hari.
Kera lain pemakan nektar bunga adalah tamarin, tamarin keluar pada siang hari. Seekor betina selalu
memiliki bayi kembar yang akan diasuh oleh dua jantan yang menjadi pasangan seekor betina saat
sang betina mencari makan. Namun spesies-spesies tamarin sering mencari mencari makan
bersama2 tanpa menimbulkan konfrontasi dan akan saling mengirimkan signal tanda bahaya saat
pemangsa datang, seperti tyra musang raksasa. Pencariaan makan bersama juga memberikan
keuntungan pada kedua spesies kera tamarin, pencarian makan yang berpencar menyebabkan
seekor tamarin kemungkinan tidak dapat memakan nektar bunga karena sudah dimakan kera lain,
sedangkan nektar yang bentuk oleh bunga membutuhkan waktu untuk mengisi nektar. Dengan
berkelompok pengambilan nektar dapat membentuk pola yang teratur dan dapat dipastikan semua
spesies memberoleh nektar.

Kera melolong juga termasuk kera pemakan bunga walau jarang, kera ini lebih banyak memakan
daun. Namun daun yang dimakan dalah daun dari pohon beracun sehingga kera ini hanya memakan
daun yang belum terlalu tua. Namun hal itu menyebabkan kera tidak bisa mencerna makaan dengan
cepat. Sehingga kera ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidur untuk menghemat
energi yang terkuras karena proses mencerna makanan. Cara kera ini melakukan konfrontasi dengan
saingannya hanya dengan melolong satu sama lain.

Pada daerah Afrika, setiap spesies dapat hidup bersama krn mereka mencari makan dengan cara
yang berbeda2. Termasuk kera guenon yang memiliki bentuk tubuh yang sama namun memiliki
warna tubuh dan pola yang berbeda2. Yang merupakan tanda stastus sosial dan pengenalan musuk
atau kawan. Terdapat 11 jenis kera guenon di Afrika dan hidup diketinggian pohon yang berbeda2.

Namun pada hutan dengan spesies kera yang penglihatannya tidak begitu baik, perbedaan warna
tidak dapat dilakukan dan kera2 tersebut membentuk koloni dengan menetap pada ketinggin pohon
yg berbeda2. Saat melihat predator menmdekat, spesies kera pertama akan meneriakkan signal
tanda bahaya dengan bahasanya dan akan ditanggapi dan diteriakkan oleh kera dari spesies lain
dengan bahasa mereka sendiri. Setiap predator yang datang juga ditandai dengan suara yang
berbeda2 dan perilaku konfrontasi yang berbeda2 juga. Seperti saat leopard datang, kera Diana
sebagai spesies pertama yang melihat akan meneriakkan peringatan yang berbeda dengan tanda
peringatan jika ada elang yang datang. Dan kemudian kera hidung bertotol akan meneriakkan
peringatan untuk spesies sendiri dan spesies yang lain. Karena leopard adalah hewan penyergap,
kera2 tersebut akan bergerak semakin mendekat ke prodator dan mengamati setiap gerak geriknya.
Berbeda saat elang yang mendekat, mereka akan berpencar dan melompat turun ke tanah secepat
mungkin.

Kera Toque macaques merupakan kera yang hidup mengutamakan status sosial, kera yang lahir dari
kalangan atas dapat merebut makanan dari kalangan bawah baik yang muda maupun yang tertua.
Kera tertua dari kalangan tidak dapat melawan, jika melawan kera tersebut akan dipukul oleh semua
kelompok. Selama musim kawin, hanya jantan alpha yang dapat memilih untuk kawin dengan
betina. Sedangkan pada kera kelas rendah tidak bisa memilih betina secara bebas dan kawin secara
sembunyi2, walaupun betinanya sendiri ingin kawin dengan pejantan tersebut. Para betina yang
sudah siap kawin memberi signal dengan menggertakkan gigi dan jantian mengedipkan mata.

Otak yang besar sangat membantu kita untuk memanfaatkan orang lain, sehingga semakin besar
kelompok tempat kita hidup, semakin besar otak kita.
Di Kenya, Babbon hidup di padang rumput dan mencari makan ditempat terbuka. Baboon dapat
memakan beraneka ragam jenis makanan seperti bunga, umbi, kaktus, kelinci, belatung bahkan
flaminggo. Babbon juga terdapat status sosial yang lebih kompleks daripada Kera Toque macaques.
Seekor betina akan diperebutka oleh banyak jantan. Saat musim kawin, bokong betinaakan
membesar dan berubah warna menjadi merah muda. Betina saat kawin akan memilih jantan yang
selalu menjaganya dalam beberapa tahun sebelum musim kawin. Sehingga agar pejantan mendapat
kesempatan untuk kawin, pejantan harus berhungan sosial dan berteman dengan betina.
Pertemanan dapat dibangun dengan saling merawat bulu dan mengasuh anak. Anak Baboon sangat
dilindungi dalam kelompok, sehingga saat seekor Baboon merawat atau membawa anak Babbon,
tidak ada kawanan yang akan menyerang. seekor Baboon yang merasa terancam biasanya akan
membawa anak Babbon sehingga tidak ada yang mengganggunya.

Kelompok kera terbesar adalah Gelada yang merupakan satu2nya kera pemakan rumput. Gelada
memakan rumput dengan mencabutnya. Sehingga Gelanda menghabiskan seluruh waktunya dengan
duduk sambil menyeret tubuh. Karena lebih banyak duduk, penampilan seks terlihat di bagian dada,
bukan di bokong. Sehingga Gelada lain dapat melihat. Warna merah yang terpancar memberi
indikasi langsung pada kekuatan dan kejantanan.dan memungkinkan kera lain langsung dapat
menilai status sosial yang lain sehingga menghindari adanya konfrontasi yang tidak perlu. Kawanan
ini terbentuk dari kelompok2 kecil. Gelada bertemen tidak dengan saling merawat bulu, namun
saling bercakap-cakap. Setiap kera saling mengeluarkan suara yang berbeda2 dengan intensitas
rendah layaknya manusia saling bercakap-cakap. Suara ini memungkinkan Gelada berkomunikasi
dengan banyak kera secara sekaligus. Mungkin suara ini merupakan kebutuhan mengkomunikasikan
informasi sosial yang rinci antara banyak individu yang membawa pada evolusi bahasa pada spesies
manusia.

Kehidupan kera yang berada di atas pohon memiliki kehidupan yang kaya dan beranekaragam,
namun kera yang turun kebawah tanah dapat membentuk kelompok besar yang memiliki komunitas
paling kompleks. Kompleksitas sosial primata merupakan pendorong perkembangan otak primata.
Makan besar otak primata terkait dengan besarnya kelompok. Kenyataan tersebut bukan tanpa
alasan merupakan alur perjalanan dari evolusi nenek moyang kita, manusia.

Anda mungkin juga menyukai