Sekilas Minyak Pelumas
Sekilas Minyak Pelumas
Jika kita mempunyai mesin (mobil, pompa, turbine , motor listrik dll) mengharuskan kita untuk
mengenal pengetahuan soal “lubricating oil” atau “pelumasan”. Paling tidak kita diharuskan
mengetahui apa itu pelumas ,fungsinya & sifatnya, caranya bagaimana, bagaimana memilihnya.
Hal ini perlu agar kita dapat mendapartkan hasil guna yang sebesar2nya dari mesin tsb. Secara
awam pastilah kita tahu, bahwa akibat kekurangan pelumas bearing bisa macet bahkan hangus,
mengapa?
Dua bagian mesin yang saling bergesek (misal roda thd poros) perlu pelumasan, tujuannya agar
licin dan sekaligus mendinginkan panas yang timbul akibat dua benda yang saling bergesek tsb.
Solid Films
Juga disebut boundary lubrication
Dipakai jika pelumas minyak atau grease tidak bisa dipakai karena masalah sealing, masalah
lingkungan dsb.
Umumnya memakai pelumas padatan seperti PTFE, MoS2, plastic bearings, polyethylene dsb.
Contoh : fan kecil, mesin jam tangan/beker/dinding.
Minyak mentah
Berasal dari : Sisa-sisa binatang & tumbuhan laut yang mengendap dan tertimbun oleh lapisan
lumpur dan tanah di dasar laut jutaan tahun yang lalu.Akibat tekanan dan temperatur yang tinggi,
mengalami transformasi kimiawi yang menghasilkan hidrokarbon, yang berupa gas, minyak
mentah, batubara dll.Minyak mentah ini di proses destilasi menjadi berbagai grade produk; al
base oil.
Additive definisi :
Senyawa kimia yang ditambahkan pada pelumas untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu yang
lebih baik. Pada awal sebelum 1920 pelumas belum dicampur additive.
Pertama dipakai pada 1920, sekarang semua jenis pelumas mempunyai setidaknya 1 jenis
aditive. Aditive dapat mempunyai efek samping yang buruk jika: Dosis berlebih, dan atau
berinteraksi dengan aditive lainnya
Catatan : oleh sebab itu (praktisi lapangan ) sangat tidak menganjurkan untuk mencapur merk
atau type lubrican yang berbeda.
Macam2 additive.
Pour Point Depressants
Menghambat pembentukan struktur kristal wax (lilin), yang bisa menghambat kemampuan alir
pelumas pada temperatur rendah
Defoamants
Membantu untuk menahan pembentukan gelembung busa /foaming
Molekul defoamant melekat pada gelembung udara dan membuat titik lemah.
Oxidation Inhibitor
menghambat oxidasi akibat pelumas yang dipanaskan (dalam mesin) bereaksi dengan udara.
Oksidasi akan menaikkan viskositas dan tingkat konsentrasi asam organic (SOOT formation)
Corrosion Inhibitor
Dua jenis korosi :
korosi akibat asam organik, dan korosi akibat kontaminan
Penggunaan material alkali (basa) dapat membantu menetralkan asam, Rust Inhibitor
Membentuk lapisan film untuk mencegah air mencapai permukaan logam
Anti-wear Additives :
Mengurangi friksi, keausan dan scuffing pada kondisi boundary lubrication.
Terdiri atas : Mild wear & friction reducing additives
Extreme Pressure (EP) Additives
Catatan: tidak semua produsen pelumas menambahkan semua additive tsb diatas kedalam semua
type produknya. Penambahan additive disesuaikan dengan peruntuknya agar mencapai nilai
ekonomisnya. Misal hydrolic oil berbeda dengan turbine oil, dstnya.
Grease
Grease atau gemok adalah produk atau dispersi padatan/solid atau semifluida dari thickening
agent dalam pelumas cair. Bahan lain yang dapat mengubah sifat pelumas dengan
menambah(aditive). (ASTM D288 “Standard Definitions of Terms Relating to Petroleum”)
Additives & modifiers : memperbaiki sifat2 lub oil sesuai dengan yang diinginkan pada
pemakaian tertentu.
Molybdenum Disulfide & modified Teflon (PTFE) dipakai untuk heavy loads Synthetic
Lubricants
Synthetic Material : diproduksi dari kombinasi bahan menjadi bentuk baru.
Istilah “Synthetic” pada pelumas dipakai untuk menjelaskan fluida dasar (base fluids), yang
dibuat dengan proses sintesa (chemically combining) senyawa-senyawa dengan berat molekul
yang rendah dan mempunyai viscositas memadai
Synthetic based lubricants adalah rekayasa manusia, agar mendapatkan struktur molekul tertentu
dengan sifat-sifat yang dapat diperkirakan
Kebaikan
Dapat menghasilkan sifat-sifat yang tidak mungkin ditemui pada mineral oils (total non-
flammability, tidak dapat tercampur dengan air
Service range temperature lebar, dan satabil pada temeprature rendah ataupun tinggi.
Klasifikasi lubrikasi sinthetic
- Synthesized hydrocarbon
- Organic esters
- Polyglycols
- Phosphate esters
- Dll
(catatan : secara teknik tidak dianjurkan menambahkan atau mencampur lub.oil atau grease yang
berbeda merk atau type, karena lebih banyak efek jeleknya dibanding baiknya.