Menurut survey EPRI dan IEEE. kerusakan motor dibagi dalam beberapa kategori sebab :
* Bearing ( 40 – 50%)
* Stator (25 – 35%)
* Rotor (<10%)
* Lain2 (kopling, seal )
Sebab karena Kondisi abnormal operasi al:
* Undervoltage
* Overvoltage
* Underpower element
* Power factor element
* Frequensi element
sebab karena Mechanical – Bearing
* Lubrikasi (grade, kontaminasi, kesediaannya)
* Mekanikal (excessive radial loading, axial loading)
* Rough surfaces ( fatigue, cracks, shaft currents)
* Vibrasi (unbalance arus phase, mechanical unbalance)
Panas /over-heating:
Penyebab terbesar kerusakan motor sehingga motor tidak dapat mencapai umur pakai yang
seharusnya ialah “over-heating atau panas berlebihan”, Setiap mengalami Kenaikan temperature
10 derajat, dari temperature normalnya, berakibat memotong umur motor 50% , meskipun
kenaikan terjadi hanya sementara.
Kotor
Debu / Kotoran yg terakumulasi akan merusak komponen listrk maupun mekanical. Umumnya
terakumulasi pada permukaan badan motor , saluran pendinginan, fin, fan mengakibatkan
pendinginan terganngu dan panasan motor berlebih. Motor type ODP , kotoran debu masuk dan
terkumpul kedalam winding menimbulkan kerusakan isolasi / winding.
Moisture / lembab
Lembab atau embun juga merusak komponen listrik dan mekanikal, yang mengakibatkan
pengkaratan pada poros, bearing, rotor, stator, laminasi. Jika penetrasi ke isolasi mengkaibatkan
degradasi isolasi dan rusak.
Vibrasi
Vibrasi merupakan indikasi bahwa kondisi motor sedang mengalami masalah. Besar Vibrasi
yang melebih harga yang diijinkan dapat menyebabka kerusakan yang lebih parah. Sumber
vibrasi dpat dari motor atau dari mesin yang digerakan (load) bahkan mungki juga dari
kedua2nya.
Sebab vibrasi a.l dari kondisi :
· Misalignment motor terhadap load (mesin yang digerakan),
· Kendor pada fondasi nya Motor atau load
· Kondisi Soft-foot pada fondasi nya Motor atau load
· Rotor unbalance ( Motor atau load)
· Bearing aus atau rusak, meyebabkan poros berputar tidak sentris.
· Akumulasi karat atau kotoran pada komponen putar (rotor)
· Sewaktu memasang rotor/bearing motor sehabis overhaul/rewinding tidak aligment.
Kwalitas Listrik
Kwalitas suply tenaga sangat menentukan umur motor listrik, hal2 yang harus dihindari. al:
· Voltage sering naik -turun melebihi harga toleransi, under/over voltage dapat menimbulakan
overheating didalam winding, berakibat umur motor menjadi pendek.
· Voltage spike akibat power swicthing atau serangan halilintar (lightning strikes) juga
menyebabkan kerusakan isolasi winding.
· Voltage 3 phase tidak balance melebihi harga toleransi, sering terjadi sebagai sebab kerusakan
winding.
RMS (root-mean-square) adalah sebutan yang sering dipakai (most commonly used) untuk
nilai efektif AC. Nilai efektif AC adalah sejumlah power AC yang menghasilkan efek
pemanasan yang sama dengan sejumlah power DC. Jadi nilai RMS adalah menyamakan AC ke
DC equivalents.
Nilai AC dirumuskan sbb:
Average value = peak value x 0.637
Effective value (RMS) = peak value x 0.707 Peak value = average value x 1.57 Effective value
(RMS) = average value x 1.11 Peak value = effective value (RMS) x 1.414 Average value =
effective (RMS) x 0.9
Menaikan setting RMS berarti mengijinkan mesin (motor) untuk running dengan beban yang
lebih besar.
Inverter adalah : pengubah frequensi utk starting dan membuat putaran motor sesuai dgn
kebutuhan pompa,sehingga menghemat listrik. Biasany setiap mesin
rotatingmempunyai”criticalspeed”, yaitu speed dimana terjadi resonansi.tandanya terjadi vibrasi
besar, jika sudah melampaui speed tsb vibrasi hilang dan menjadi halus, critspeed ini bisa dua
kali atau lebih (mesin put tinggi). maka critical speed harus dilewati secepatnya.
ARTI PARAMETER - PARAMETER PADA NAME PLATE MOTOR
1) MOTOR AC 3 phasa
2). 50/60HZ : FREQUENSI NOMINAL
3). 1,5 KW : DAYA NOMINAL MOTOR. MOTOR
DAPAT DIBERI BEBAN DENGAN DAYA
SEBESAR INI
4). 220V/380V : MOTOR DAPAT DIOPERASIKAN
DENGAN TEGANGAN NOMINAL 220 atau 380V
5). 5,9/3,4 A : ARUS NOMINAL MOTOR WAKTU
RUNNING PADA BEBAN NOMINAL.
SETTING OVERLOAD PADA RANGKAIAN
KONTROL HARUS SESUAI PADA INI.
6). 0,85-0,79 FAKTOR DAYA
7). 82% EFFISIENSI
8). r/min 2860-2890 : PUTARAN MOTOR NOMINAL.
MERUPAKAN KECEPATAN ROTOR PADA
BEBAN NOMINAL
9). TH.CLASS F : GRADE KAWAT EMAIL YANG
DIPAKAI
10). IP 55 : INDEX PROTECTION, SPESIFIKASI
PROTEKSI MOTOR TERHADAP KONTAK
BENDA LUAR DAN AIR
11). DE 6305.2Z.C4 : TYPE BEARING YANG
DIPERGUNAKAN PADA ROTOR.
12). EFF 2 : JENIS MOTOR EFFISIENSI 2
13). CE : LEMBAGA YANG SDH MENGUJI MOTOR TSB.
Salah satu jenis motor listrik yang paling banyak digunakan akhir-akhir ini adalah Bushless DC
(BLDC) Motor dimana motor DC ini tidak menggunakan Brush (sikat) untuk proses komutasi.
BLDC motor banyak digunakan pada teknologi otomasi mutakhir, seperti: otomasi industri
manufaktur maupun otomasi non-manufaktur (Robot, UAV, ROV, aeromodeling, hingga RC
cars). Konstruksi yang sangat simpel menjadi pertimbangan pemakaian BLDC motor pada
pengembangan bidang otomasi tersebut. Selain itu, mobil listrik maupun mobil hybrid yang
menjadi trend akhir-akhir ini, juga menggunakan BLDC motor sebagai tenaga penggerak karena
mempunyai efisiensi yang sangat besar hingga mencapai 95%. BLDC motor juga digunakan
pada motor penggerak hardisk yang membutuhkan kecepatan serta ketahanan yang tinggi.
Gambar 1: Salah satu contoh BLDC motor (www.nwuav.com)
Perkembangan BLDC motor dimulai sejak tahun 1962 oleh T.G. Wilson dan P.H. Trickey.
Perkembangan selanjutnya pada kisaran 1980-an, yaitu ketika magnet permanen mampu
diproduksi secara massal. Pada masa itu, Robert E. Lordo mampu membuat BLDC motor yang
mempunyai daya sepuluh kali lebih besar daripada sebelumnya. BLDC motor sangat cocok
untuk diaplikasikan pada produk yang menuntut reliabilitas dan efisiensi yang tinggi. Secara
umum, dapat dikatakan bahwa BLDC motor dapat menghasilkan torsi yang besar dan
mempunyai range RPM yang tinggi. BLDC motor merupakan salah satu jenis motor sinkron
dimana medan magnet yang dihasilkan oleh stator dan medan magnet yang dihasilkan oleh rotor
berputar pada frekuensi yang sama.