Anda di halaman 1dari 4

Cara mengurangi hentakan pada motor?

Pada motor induksi yang diam apabila tegangan normal diberikan ke stator maka akan
ditarik arus yang besar oleh
belitan primernya. Motor induksi saat dihidupkan secara langsung akan menarik arus 5
sampai 7 kali dari arus beban penuh
dan hanya menghasilkan torsi 1,5 sampai 2,5 kali torsi beban penuh. Arus mula yang besar
ini dapat mengakibatkan drop
tegangan pada saluran sehingga akan mengganggu peralatan lain yang dihubungkan pada
saluran yang sama
Dengan metode soft starting, diharapkan tegangan
dan arus dari sumber tenaga dapat mengalir masuk
kedalam motor secara bertahap, sehingga Motor tidak
menarik arus starting yang terlalu besar. Sehingga
diharapkan motor akan aman dan berumur lebih lama.

Memahami prinsip kerja pembuatan soft starter


dengan komponen daya SCR (Silicon Control
Rectifier)

Komponen SCR memblokir aliran arus dalam satu


arah tetapi meneruskan arus dalam arah yang lainnya setelah
menerima sinyal triger atau penyulut yang disebut pulsa
gerbang. Enam buah SCR disusun dalam konfigurasi apa
yang disebut konverter AC-AC anti paralel.
Dengan rangkaian kendali yang tepat dapat dicapai
pengendalian arus motor atau waktu percepatan yaitu
dengan mengenakan pulsa gerbang ke SCR pada waktu
yang berbeda dalam setiap setengah siklus tegangan sumber.
Jika pulsa gerbang dikenakan lebih dulu dalam setengah
siklus, keluaran SCR tinggi. Jika pulsa gerbang dikenakan
agak lambat dalam setengah siklus, keluarannya rendah.
Maka tegangan masukan ke motor dapat diubah dari
nol sampai sepenuhnya selama periode start, sehingga motor
melakukan percepatan dengan halus mulai dari nol sampai
ke kepesatan penuh
rugi rugi dan efiensi motor?
Rugi - rugi dan Efisiensi Motor Induksi - Pada sebuah motor induksi terdapat beberapa
rugi - rugi yang ditimbulkan karena komponen - komponen yang menyusun motor itu sendiri,
seperti komponen tembag yang terdapat pada gulungan stator dan rotor. Komponen -
komponen tersebut akan menimbulkan rugi - rugi seperti rugi - rugi tembaga , rugi - rugi
pada inti besi , rugi - rugi mekanik seperti hambatan yang ditimbulkan karena gesekan dan
angin.

Pada rugi - rugi tembaga, rugi - rugi yang ditimbulkan sebanding dengan nilai I 2.R , dimana I
merupakan arus yang mengalir pada belitan tembaga dan R merupakan besarnya nilai tahanan
tembaga tersebut. Sehingga semakin besar arus maka semakin besar rugi - rugi pada tembaga
tersebut. Yang berarti semakin besar beban yang dikerjakan oleh sebuah motor, semakin besar
arus yang mengalir dibelitan tembaga sehingga rugi - rugi tembaga pada motor tersebut akan
menjafi besar.

Untuk rugi - rugi pada inti besi, rugi - rugi tersebut tidak terkait penuh dengan besar kecilnya
beban yang diberikan pada motor tersebut. Faktor yang mempengaruhi besarnya rugi - rugi
pada inti besi adalah hysterisis dan eddy current (arus eddy). Dan hal ini lebih dipengaruhi
pada konstruksi motor itu sendiri. Adapun pembahasan mengenai hysteris loss dan eddy
current ini akan kita bahas pada artikel berikutnya.

Sedangkan untuk rugi - rugi mekanik pada umumnya disebabkan faktor mekanikal seperti
hambatan dan gesekan, seperti pada bearing, udara dll.

Total rugi - rugi yang dijelaskan diatas akan memperbesar daya listrik yang dibutuhkan untuk
menggerakan beban oleh sebuah motor.
Efisiensi sebuah motor dinyatakan sebagai persentase perbandingan antra daya output yang
dapat diberikan oleh sebuah motor untuk kerja (P2) terhadap daya input (P1) yang dibutuhkan
oleh motor tersebut.

Umumnya pada name plate , nilai efisiensi sebuah motor tidak dinyatakan secara jelas,
namun dapat dihitung berdasarkan data - data arus , tegangan , cos phi dan daya motor yang
tertera pada name plate tersebut. Seperti contoh name plate berikut ini :
Dari name plate diatas didapat data sebagai berikut :
P2 = 22 kW (merupakan daya output yang dihasilkan oleh motor)
Cos Phi = 0,84
Arus (I) = 40,5 A
Tegangan (V) = 400 V

Dari data diatas daya input (P1) dapat dihitung sebagai berikut :
P = 3 . V . I . Cos
P = 3 . 400 . 40,5 . 0,84
P = 23,59 kW
Jadi Daya Input (P1) adalah sebesar : 23,59 kW.

Sehingga rugi rugi daya pada motor seperti yang dijelaskan diatas adalah : P1 - P2
= 23,59 - 22 (kW)
= 1,59 kW

Sedangkan nilai efisiensi motor didapat sebagai berikut :


Efisiensi = ( P2 / P1 ) . 100%
= (22 / 23,59) . 100%
= 93%
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi adalah:
1. Usia. Motor baru lebih efisien
2. Kapastas. Sebagaimana pada hampir kebanyakan peralatan, efisiensi motor
meningkat dengan laju kapasitasnya.
3. Kecepatan. Motor dengan kecepatan yang lebih tinggi biasanya lebih efisien.
4. Jenis rotor. Sebagai contoh, bahwa motor dengan rotor sangkar biasanya
lebih efisien dari pada motor dengan rotor belitan / cincin geser.
5. Suhu. Motor yang didinginkan oleh fan dan tertutup total (TEFC) lebih
efisien daripada motor screen protected drip-proof (SPDP).
6. Penggulungan ulang motor dapat mengakibatkan penurunan efisiensi.

7. Beban, seperti yang dijelaskan dibawah

Efisiensi motor ditentukan oleh rugi-rugi atau kehilangan dasar yang hanya
dapat dikurangi oleh perubahan pada rancangan dasar motor dan kondisi sistem
operasi. Kehilangan dapat bervariasi dari kurang lebih dua persen hingga 20 persen.

Tabel 1
memperlihatkan jenis kehilangan untuk motor induksi.
Terdapat hubungan yang jelas antara efisiensi motor dan beban. Pabrik motor
membuat rancangan motor untuk beroperasi pada beban 50-100% dan akan paling
efisien pada beban antara 75% samapi dengan 80%.. Tetapi, jika beban turun
dibawah 50% efisiensi turun dengan cepat seperti ditunjukkan pada Gambar 2.18.
Mengoperasikan motor dibawah laju beban 50% memiliki dampak pada faktor
Dayanya

kesimpulan dari pembahasan di atas adalah bahwa metode starter star-delta dapat mengurangi
konsumsi arus yang dibutuhkan oleh motor untuk starting.
Pada hub star yang lebih besar teganganya, karena tegangan phase x akar 3.
Sedangkan pada hub Delta yang lebih besar Arus, karena Arus Phase x akar 3. [/img]
tar deltakan dipakai untuk starting motor untuk mengurangi arus starting, tapi kalau dari penjelasan
diatas hub delta justru menarik arus lebih tinggi sedangkan dlm proses starting waydelta, delta dulu
baru star.

. setau saya memang untuk start menggunaan hubungan bintang delta, dan berfungsi mengurangi
arusnya. tetapi coba lihat kembali nameplate motor, biasanya menggunakan hubungn delta/bintang
untuk startnya, kaena delta membutuhkan arus yang keccil untuk start dibanding bintang, namplete
yang tertulis di motor biasanya delta /bintang, 380/220, jadi run normal pada posisi bintang

Anda mungkin juga menyukai