PEMBAHASAN
Pembahasaniniakanmenguraikanmaknahasilpenelitian yang
Pembahasaninimencakupperbandinganantarahasilpenelitiandenganpenelitiansebel
umnyadankonsepteoritis. Bab
A. Analisa Univariat
beban kerja tinggi sejumlah besar (70 %) atau 21 perawat dan (30%) atau
9 perawat yang memiliki beban kerja rendah, yang berarti bahwa perawat
yang ada di IGD RSUD Tugurejo Semarang lebih banyak memiliki tingkat
beban kerja yang tinggi dari total 30 responden. Hal ini sesuai dengan
Menurut Rodahl dkk (1989) dalam Tarwaka (2011), beban kerja terjadi
74
75
termasuk beban kerja eksternal adalah tugas itu sendiri, organisasi dan
lingkungan kerja. Ketiga aspek ini sering disebut sebagai stressor, dan
yang termasuk faktor internal dibagi menjadi dua yaitu faktor somatis
(jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, kondisi kesehatan, status gizi); serta
dan emosi negatif dalam bekerja, sedangkan individu yang memiliki beban
kerja rendah perawat akan menunjukkan sikap dan emosi yang positif
sehingga mampu bekerja dengan baik, beban kerja rendah akan berdampak
Hal lain yang dapat memperberat beban kerja perawat di Instalasi Gawat
dilakukan. Jika beban kerja perawat tidak dikelola dengan baik akan
mempengaruhi motivasi perawat baik itu beban kerja rendah atau beban
kerja tinggi, yang menjadi perhatian adalah bila beban kerja perawat
76
17,8 :13,68 :6,46 atau pagi 18 orang, sore 14 orang, malam 6 orang.
dirawat dengan jumlah perawat yang ada. Jumlah perawat di IGD RSUD
pada jumlah pasien yang dirawat masih belum memenuhi standar, Semua
77
hal itu berdampak terhadap beban kerja perawat IGD akibatnya sebagian
besar beban kerja perawat IGD dalam kategori tinggi. Hal ini sesuai
nomor 14 yaitu “jumlah pasien tidak sesuai dengan jumlah perawat” dari
Prihatini (2007), faktor yang berasal dari reaksi beban kerja internal adalah
Reaksi tubuh disebut strain. Berat ringannya strain dapat dinilai baik
dimiliki oleh seorang perempuan lebih kecil dari pada seorang laki-laki.
Dari kenyataan yang ada dapat diperlihatkan ketika perawat di ruang IGD
perempuan.
Jika dilihat dari umur responden, lebih dari setengahnya responden dengan
pemahaman serta kematangan dalam bekerja dapat dicapai pada umur 30-
masih sangat dirasakan oleh responden yang masih berada di umur usia
motivasi tinggi dan (60%) atau 18 perawat yang memiliki motivasi rendah,
yang berarti bahwa perawat yang ada di IGD RSUD Tugurejo Semarang
responden. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Dewi Nurhanifah (2015)
294,64 menit. Kategori beban kerja tinggi 67,9% dan motivasi kerja
value0,042.
79
faktor tentang motivasi yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor
Motivasi kerja yang tinggi pada perawat ditandai dengan adanya beban
kerja yang rendah. beban kerja yang rendah diekspresikan pada rasa
dari mereka masih muda dan baru lulus kuliah sehingga dari mereka belum
RSUD Tugurejo Semarang sudah memiliki skill yang cukup dan teori
Tetapi tidak didukung oleh jumlah tenaga yang memadai sesuai dengan
dengan tenaga yang ada maka tidak akan bisa melakukan pekerjaannya
Jika dilihat dari masa kerja sebagian besar responden memiliki masa
kerja <15 tahun sebanyak 17 orang (56,7%). Hal ini sesuai dengan
peneliti lama kerja dapat mempengaruhi beban kerja dan motivasi perawat,
semakin lama masa kerja seseorang maka akan memberikan keahlian dan
nomor 5 yaitu “perawat bekerja sesuai dengan jadwal dan pedoman yang
telah dibuat dan tepat waktu” dari pernyataan tersebut 21 orang dari 30
jadwal dan pedoman yang telah dibuat dan tepat waktu. Pernyataan diatas
Semarang termasuk kategori rendah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
B. Analisa Bivariat
perawat memiliki beban kerja yang tinggi dan 9 orang (30%) perawat yang
memiliki beban kerja rendah. Hasil uji statistik yang dilakukan dengan
dalam katagori sedang (0,40 - 0,59) dengan signifikan atau nilai p value
0,026 ≤ 0,05 yang berarti ada hubungan antar beban kerja dengan motivasi
kerja dengan motivasi. Artinya semakin berat beban kerja perawat maka
0,05) dengan nilai korelasi 0,401. Di dukung oleh hasil penelitian Haryanti
yaitu Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti tata ruang,
tempat kerja, alat dan sarana kerja, kondisi kerja, sikap kerja,sedangkan
lamanya waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir, kerja malam, sistem
dalam tubuh itu sendiri akibat dari reaksi beban kerja eksternal. Reaksi
tubuh disebut strain, berat ringannya strain dapat dinilai baik secara
kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan), faktor psikis
faktor tentang motivasi yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor
jumlah pasien yang masuk setiap harinya rata-rata 50 orang setiap harinya
triage tidak ada yang menjaga terutama pada shift sore dan malam. Selain
itu perawat IGD merasa mereka harus bekerja dengan ektra dan juga
C. KeterbatasanPenelitian
85
dari penelitian ini. Keterbatasan tersebut antara lain adalah jumlah variabel
yang digunakan untuk memprediksi beban kerja perawat yang terbatas pada
variabel motivasi saja. Masih ada banyak variabel lain yang sekiranya mampu
memberikan kontribusi pada beban kerja seperti faktor insentif atau reward,
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar hasil penelitian menjadi lebih kompleks
dan akurat.
dalam penelitian ini sangat terbatas disebabkan karena hanya berfokus pada
satu ruangan saja yakni ruang Instalasi Gawat Darurat sehingga belum bisa
ini hanya menggunakan satu ruangan yaitu ruang Instalasi Gawat Darurat. Hal
ini karena keterbatasan waktu dan biaya yang dimiliki oleh peneliti.