Al Jabariyah
Al Jabariyah
Al Jabariyah
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
aqidah ini dalam ajaran Islam tampak jelas pada misi pertama dakwah Nabi
sehingga tema sentral dari ayat-ayat al-Quran yang turun selama periode ini
tentang Ilmu Kalam. Kalam secara harfiah berarti “kata-kata”. Kaum teolog
yang pintar mengolah kata. Ilmu kalam juga diartikan sebagai teologi Islam
1
Perbedaan teologis di kalangan umat Islam sejak awal memang dapat
tentang berbagai persoalan. Tetapi patut dicatat bahwa perbedaan yang ada
umumnya masih sebatas pada aspek filosofis diluar persoalan keesaan Allah,
keimanan kepada para rasul, para malaikat, hari akhir dan berbagai ajaran
makalah ini penulis hanya menjelaskan secara singkat dan umum tentang
B. PERMASALAHAN
2
C. TUJUAN
1. Pengertian al jabariyah
3. Tokoh-tokoh al jabariyah
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AL JABARIYAH
Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa,
kepada Allah SWT. Oleh karena itu, aliran Jabariyah ini menganut paham
Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa dan
mengharuskannya melakukan sesuatu. Salah satu sifat dari Allah adalah al-
bahwa segala perbuatan manusia telah ditentukan dari semula oleh Qadha dan
manusia tidak berdasarkan kehendak manusia, tapi diciptakan oleh Tuhan dan
4
dengan kehendak-Nya, di sini manusia tidak mempunyai kebebasan dalam
dalangnya.
penjelelasan yang sarih. Abu Zahra menuturkan bahwa paham ini muncul
sejak zaman sahabat dan masa Bani Umayyah. Ketika itu para ulama
Pendapat yang lain mengatakan bahwa paham ini diduga telah muncul sejak
yang diliputi oleh gurun pasir sahara telah memberikan pengaruh besar dalam
cara hidup mereka. Di tengah bumi yang disinari terik matahari dengan air
yang sangat sedikit dan udara yang panas ternyata dapat tidak memberikan
tumbuh hanya rumput yang kering dan beberapa pohon kuat untuk
5
sehingga menyebabakan mereka kepada paham fatalisme.[1[1][8]]
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang awal lahirnya aliran ini, dalam
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat
itu".
mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang
6
C. TOKOH-TOKOH ALJABARIYAH
Nama lengkapnya adalah Abu Mahrus Jahm bin Safwan. Ia berasal dari
Khurasan, bertempat tinggal di Khufah; ia seorang da’i yang fasih dan lincah
Adapun doktrin Jahm tentang hal-hal yang berkaitan dengan teologi adalah;
2) Iman adalah ma’rifat atau membenarkan dalam hati. Dalam hal ini,
sebagai suatu yang baru (hadis). Adapun fahamnya tentang melihat Tuhan,
Jaham berpendapat bahwa, Tuhan sekali-kali tidak mungkin dapat dilihat oleh
7
4) Surga dn neraka tidak kekal. tentang keberadaan syurga-neraka, setelah
neraka itu. Dari pandangan ini nampaknya Jaham dengan tegas mengatakan
bahwa, syurga dan neraka adalah suatu tempat yang tidak kekal
Doktrin pokok Ja’ad secara umum sama dengan pikiran Jahm, yaitu:
1) Al-Quran itu adalah makhluk. Oleh karena itu, dia baru. Sesuatu yang
8
memandang bahwa manusia tidak mempunyai daya, tidak mempunyai
a) An-Najjar
Nama lengkapnya adalah Husain bin Muhammad An-Najjar (wafat 230 H).
pendapat-pendapatnya adalah;
perbuatan itu positif maupun negative. Tetapi dalam melakukan perbuatan itu,
manusia mempunyai andil. Daya yang diciptakan dalam diri manusia oleh
9
b) Adh- Dhirar
bahwa satu perbuatan dapat ditimbulkan oleh dua pelaku secara bersamaan,
artinya perbuatan manusia tidak hanya ditimbulkan oleh Tuhan, tetapi juga
perbuatan-perbuatannya.
1. Jahmiyah
Jahmiyah adalah sekte para pengikut Jahm bin Sofwan, salah seotrang yang
Jahmiyah yang terpenting adalah al Bari Ta’ala (Allah SWT Tuhan Maha
Pencipta lagi Maha Tinggi) Allah SWT tidak boleh disifatkan dengan sifat
yang dimiliki makhluk-Nya, seperti sifat hidup (hay) dan mengetahui (‘alim),
10
2. Najjariyah
Sekte ini dipimpin oleh Al Husain bin Muhammad an Najjar (w. 230 H / 845
M). Ajaran yang dikemukakan bahwa Allah memiliki kehendak terhadap diri-
3. Dirariyah
Sekte ini dipimpin oleh Dirar bin Amr dan Hafs al Fard. Kedua pemimpin
berpendirian bahwa Allah SWT itu Maha Mengetahui dan Maha Kuasa,
dalam pengertian bahwa Allah itu tidak jahil (bodoh) dan tidak pula ‘ajiz
(lemah).
dan perbuatannya.
tidak bisa ditolak oleh manusia. Manusia tidak punya kehendak dan pilihan.
11
b. Surga dan neraka tidak kekal, begitu pun dengan yang lainnya, hanya
d. Kalam Tuhan adalah makhluk. Allah SWT Mahasuci dari segala sifat
akhirat kelak, oleh karena itu Al-Qur’an sebagai makhluk adalah baru dan
dan mendengar.
ide bahwa manusia tidak lagi seperti wayang yang digerakkan, sebab tenaga
mewujudkan perbuatannya.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B.Saran
Pada hakikatnya semua aliran tersebut tidaklah keluar dari Islam, tetapi tetap
Islam.Dengan demikian tiap umat Islam bebas memilih salah satu aliran dari
aliran-aliran teologi tersebut, yaitu mana yang sesuai dengan jiwa dan
pendapatnya. Disinilah hikmah sabda Nabi Muhammad SAW: “perbedaan
paham dikalangan umatku membawa rahmat”. Memang rahmat besarlah
kalau kaum terpelajar menjumpai dalamIslam aliran-aliran yang sesuai
dengan jiwa dan pembawaannya, dan kalau pula kaum awam memperoleh
dalamnya aliran-aliran yang dapat mengisi kebutuhan rohaninya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abudin. 2001. Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawwuf. Jakarta: Rajawali
Pers
DR. Abdul Razak, M.Ag, Ilmu Kalam, Pustaka Setia, Bandung : 2009
www.scribd.com/doc/38617460/Jabariah-Dan-Qodariah
http://cakrowi.blogspot.com/.../kajian-ilmu-kalam-qadariah-dan-
14