Anda di halaman 1dari 16

PERTEMUAN KE V

PERHITUNGAN TERM LOAN


Dalam term loan biasanya Perjanjian mensyaratkan bahwa
pokok pinjaman dan bunganya dibayar dalam jumlah yg
sama secara periodik.
Ilustrasi : Misal PT Delta meminjam uang sebesar Rp
100.000.000,- kepada Bank ABC, jangka waktu
pengembalian 8 tahun, bunga per tahun 9 %. Maka
pembayaran yg dilakukan oleh PT Delta setiap akhir tahun
adalah :
Rp 100.000.000 = Xt (PVIFA 9 %, 8)
= Xt (5,535)
Xt = Rp 18.066.847,34
= Rp 18.066.847
PERHITUNGAN TERM LOAN
Tahun Pokok Angsuran Bunga Angsuran
Pinjaman 9% Pokok
Pinjaman

1 100000000 18066847 9000000 9066847


2 90933153 18066847 8183984 9,882,863
3 81050290 18066847 7294526 10,772,321
4 70277969 18066847 6325017 11,741,830
5 58536139 18066847 5268253 12,798,594
6 45737545 18066847 4116379 13,950,468
7 31787077 18066847 2860837 15,206,010
8 16581066 18066847 1492296 16,574,551
144534776 44541291.44 99993484.56
PERHITUNGAN TERM LOAN
Dari tabel perhitungan di atas tampak bahwa akhir
tahun kedelapan sisa pokok pinjaman tinggal
Rp 16. 581.066 sedangkan besarnya angsuran pokok
pinjaman pada akhir tahun kedelapan adalah Rp
16.574.551. Total pembayaran term loan ini adalah Rp
144.534. 776 yang merupakan pembayaran pokok
pinjaman sebesar Rp 99.993.484,56 dan pembayaran
bunga sebesar Rp 44.541.291,44. Penting untuk
diketahui bahwa angsuran pokok pinjaman makin
membesar dari tahun ke tahun sedangkan porsi
pembayaran bunga semakin mengecil.
ANALISIS PENDANAAN SEWA
GUNA USAHA
Sebenarnya semua ketentuan sewa guna usaha
keuangan termasuk dalam salah satu dari tiga jenis
pendanaan sewa guna usaha :
1. Penjualan dan penyewaan kembali ( sale and
leaseback )
2. Sewa guna usaha langsung ( direct leasing )
3. Sewa guna usaha leveraged ( leveraged leasing )
ANALISIS PENDANAAN SEWA
GUNA USAHA
1. Penjualan dan Penyewaan Kembali

Dalam ketentuan penjualan dan penyewaan kembali,


perusahaan menjual aktiva ke pihak lain, dan pihak ini
menyewakannya kembali ke perusahaan. Biasanya
aktiva ini dijual dengan nilai mendekati yang
mendekati nilai pasarnya. Perusahaan menerima
harga jual dalam bentuk tunai dan manfaat ekonomi
dari aktiva tersebut selama periode sewa guna usaha
dasar.
ANALISIS PENDANAAN SEWA
GUNA USAHA
2. Sewa guna usaha langsung

Pada sewa guna usaha langsung perusahaan


memperoleh penggunaan aktiva yang dulunya tidak
dimiliki oleh perusahaan. Perusahaan dapat
menyewakan aktiva dari produsen. Pihak utama yang
menyewakan adalah perusahaan manufaktur,
perusahaan keuangan, bank.
ANALISIS PENDANAAN SEWA
GUNA USAHA
3. Sewa guna usaha leveraged

Bentuk khusus dari sewa guna usaha telah menjadi


semakin populer dalam pendanaan aktiva besar, seperti
pesawat terbang dan peralatan pengeboran minyak, sarana
ini disebut sewa guna usaha leveraged, bukan hanya dua
pihak yg terlibat, seperti dua jenis sewa guna usaha
sebelumnya. Namun dalam sewa guna usaha leveraged ada
3 pihak yang terlibat yaitu penyewa, pihak yg menyewakan
dan pemberi pinjaman.
ANALISIS PENDANAAN DENGAN
LEASING
Misal PT ABC memerlukan aktiva senilai Rp
100.000.000. Suatu perusahaan sewa guna
menawarkan untuk membiayai keperluan tersebut
dengan cara membayar sewa sebanyak lima kali dalam
5 thn, hanya saja pembayaran tersebut dilakukan pada
awal tahun. Perusahaan sewa guna menentukan
tingkat keuntungan sebesar 15 % per tahun. Dengan
demikian perhitungan pembayaran sewa setiap awal
tahun adalah sbb :
ANALISIS PENDANAAN DENGAN
LEASING
Dengan mnggunakan bantuan tabel PVIFA (15%,4)
kenapa 4 karena pembayaran dilakukan setiap awal
tahun. Dengan tabel PVIFA didapat angka sebesar =
2,855
Jadi dengan jangka waktu 5 tahun maka perhitungan
bunga menjadi 1 + 2,855 = 3,855.
Jadi perhitungan pembayaran sewa per tahun
= Rp 100.000.000 / 3,855
= Rp 25.940.337,22
ANALISIS PENDANAAN DENGAN
LEASING
Apabila PT ABC akan membeli aktiva tersebut
(diasumsikan memiliki usia ekonomis selama 5 thn,
maka suatu bank bersedia membiayai dengan bunga
16% per tahun. Pembayaran hutang akan dilakukan
dengan sistem anuitas (artinya angsuran per tahun
sama besarnya) dan dibayar pada akhir tahun.
Perhitungan pembayaran anuitas sbb :
Dengan tabel PVIFA (16 %, 5 ) = 3,274
maka hasil perhitungannya
= Rp 100.000.000 / 3,274
= Rp 30.543.677,46
ANALISIS PENDANAAN DENGAN
LEASING
Sekilas tampak bahwa alternatif hutang akan
mengakibatkan aliran kas keluar lebih besar dengan
alternatif leasing. Pada alternatif leasing maka pada
setiap awal tahun perusahaan mengangsur sebesar Rp
25.940.337,22 selama 5 tahun. Karena pembayaran ini
merupakan biaya maka pembayaran tersebut dapat
dipergunakan untuk mengurangi pembayaran pajak.
Apabila tarif pajak penghasilan yg ditanggung oleh
perusahaan adalah 30% maka kas keluar setelah pajak
ditunjukkan pada tabel berikut :
ANALISIS PENDANAAN DENGAN LEASING
(dalam jutaan rupiah)
Akhi Pembayaran Pengurangan Kas Keluar PV arus kas
r Sewa Pajak Setelah Pajak Keluar
Tahu
n
0 25,94 25,94 25,94
1 25,94 7,782 18,158 10,77
2 25,94 7,782 18,158 10,77
3 25,94 7,782 18,158 10,77
4 25,94 7,782 18,158 10,77
43,08
5 7,782 ( 7,782 ) (4,61)
Total 64.41
ANALISIS PENDANAAN DENGAN LEASING

Tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung PV arus


kas keluar adalah bunga hutang setelah pajak yaitu 16 % (1
– 30%) = 11,2 dibulatkan 11 %. Mengapa bunga hutang yang
dikeluarkan karena leasing juga termasuk hutang.
Untuk alternatif hutang pengurang pajak kita adalah
bunga dan depresiasi bukan pembayaran hutang yang Rp
30.543.677,46. Depresiasi aktiva dengan menggunakan
metode garis lurus adalah Rp 100.000.000 ; 5 thn = Rp
20.000.000 sedangkan bunganya dapat diperoleh dengan
perhitungan :
ANALISIS PENDANAAN DENGAN LEASING
( tabel dalam jutaan rupiah)

Tahun Sisa Pokok Angsuran Bunga Angsuran


Ke Pinjaman (16 %) Pokok
Pinjaman
1 100.00 30,54 16,00 14,54
2 85,46 30,54 13,67 16,87
3 68,59 30,54 10,97 19,57
4 49,02 30,54 7,84 22,70
5 26,32 30,54 4,22 26,32
ANALISIS PENDANAAN DARI HUTANG BANK
( tabel dalam jutaan rupiah)
Skedul arus kas keluar-alternatif hutang

Akhir Pembaya Bunga Depresia Pengura Kas PV Kas


tahun ran si ngan Keluar Keluar
Pajak (11,2 %)
1 30,54 16,00 20,00 10,80 19,74 11,71
2 30,54 13,67 20,00 10,10 20,44 12,12
3 30,54 10,97 20,00 9,29 21,25 12,60
4 30,54 7,84 20,00 8,35 22,19 13,16
5 30,54 4,22 20,00 7,27 23,27 13,80
63,39

Anda mungkin juga menyukai