Anda di halaman 1dari 12

Sumber Dana

Jangka
Menengah
18
1. Definisi Sumber Dana Jangka Menengah

Dari jangka waktu penggunaan dana, dana


yang digunakan oleh perusahaan berasal dari
sumber dana jangka pendek, dana jangka
menengah dan dana jangka panjang.

Pada umumnya, sumber dana jangka


menengah adalah sumber dana atau
pendanaan yang mempunyai jangka waktu
lebih dari satu tahun dan kurang dari sepuluh
tahun.
2. Jenis-Jenis Sumber Dana Jangka Menengah

Jenis-jenis sumber dana jangka menengah pada umumnya ada tiga,


yaitu:
1) Term Loan, kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan
kurang dari sepuluh tahun. Pada umumnya, term loan dibayar
kembali dengan angsuran tetap selama periode tertentu.

Term Loan ini biasanya disedikaan oleh bank komersial atau bank
dagang, perusahaan asuransi, dana pensiun, serta lembaga
pembiayaan pemerintah.
Untuk mengetahui cara menetapkan besarnya angsuran pada term loan digunakan
rumussebagaiberikut:
𝑿𝒕
P0 = ∑𝒏𝒕"𝟏
(𝟏'𝒓)𝒕

dimana:
P0 =besarnyapokokpinjaman
n=jangkawaktupinjaman
Xt =besarnyauangtiapangsuran
r=besarnyabungapinjamanpertahun
Contoh:
Suatu perusahaan meminjam uang untuk usaha sebesar Rp 113.730.000
selama 5 tahun dengan bunga 10% per tahun. Pembayaran angsuran
dilakukan setiap akhir tahun. Dari informasi tersebut, berapakah besarnya
angsuran per tahun?

Jawab:
Dik:
P0 = 113.730.000
n = 5 tahun
r = 10%
Dit:
Xt = …?
Penye:
%!
P0 = ∑$!"#
(#'()!

%!
113.730.000 = ∑*!"#
(#'+,#+)!
113.730.000 = Xt (PVIFA 10%, 5) (lihat pada tabel PV dan FV)
113.730.000 = Xt (3,791)
Xt = 113.730.000/3,791
Xt = Rp 30.000.000

Jadi angsuran setiap tahunnya adalah sebesar Rp 30.000.000


Adapun tabel pembayaran angsurannya dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1 Skedul Pembayaran Kredit Usaha (dalam rupiah)
Tahun Angsuran pinjaman + bunga Bunga 10% Angsuran Pokok Pinjaman Sisa Pinjaman – (3)
ke - n (1) (2) (3) = (1) – (2) (4)

0 - - - 113.730.000

1 30.000.000 11.373.000 18.627.000 95.103.000

2 30.000.000 9.510.300 20.489.700 74.613.300

3 30.000.000 7.461.330 22.538.670 52.074.630

4 30.000.000 5.207.463 24.792.537 27.282.093

5 30.000.000 2.728.209 27.271.791 10.302

Jumlah 150.000.000 36.280.302 113.719.698 -


2) Equipment Loan, pendanaan atau pembiayaan yang dipergunakan
untuk pengadaan perlengkapan baru.

Ada dua instrumen yang dapat dipergunakan untuk membiayai


equipment ini, yaitu melalui kontak penjualan kondisional dan
hipotik barang bergerak.

3) Leasing (sewaguna usaha), persetujuan atas dasar kontrak di


mana pemilik dari aktiva atau pihak yang menyewakan aktiva
(lessor) menginginkan pihak lain atau penyewa (lessee) untuk
menggunakan jasa dari aktiva tersebut selama periode tertentu.
Ada tiga bentuk leasing, yaitu:
1) Sale and Leaseback. Pada sale and leaseback, perusahaan yang memiliki
aktiva menjual aktiva tersebut kepada perusahaan lain dan sekaligus
dibuat perjanjian untuk menyewa kembali aktiva tersebut untuk periode
tertentu.
2) Operating Lease atau service lease, memberikan service atau pelayanan baik
mengenai bidang finansial maupun mengenai pemeliharaanya. Jadi pihak
lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang
keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing.
3) Financial Lease atau capital lease, berbeda dengan operating lease, yaitu
lessor tidak menanggung biaya perawatan, perjanjian kontrak leasing tidak
dapat dibatalkan (not cancelable) dan leasing diangsur secara penuh.
Dengan demikian lessor menerima pembayaran sebesar harga perolehan
aktiva plus tingkat keuntungan yang diisyaratkan.
Contoh:

PT. “Mawar” merupakan perusahaan leasing, mengadakan perjanjian kontrak leasing dengan PT. “Melati”. Dalam

kontrak tersebut PT. “Mawar” sepakat membeli sebuah mesin seharga Rp 100.000.000 dan menyewakan kembali

kepada PT “Melati” untuk waktu 5 tahun. Nilai sisa (salvage value) mesin pada akhir tahun kontrak adalah sebesar

Rp 10.000.000. Jika PT. “Mawar” (lessor) menginginkan pendapatan sebesar 10% dari leasing tersebut, berapa lessee

(PT. Melati) harus mengangsur pembayaran aktiva tersebut kepada lessor?

Jawab:

Dik:

Misalnya sewa tahunan = X

Harga beli = 100.000.000

PVIFA (10%,5) = 3,791 (dari tabel PV dan FV, dengan bunga 10% pada tahun ke-5)

PVIF (10%,5) = 0,621 (dari tabel PV dan FV, dengan bunga 10% pada tahun ke-5)

Dit:

X = …?
Penye:
Harga beli = (PVIFA) X + PVIF dari nilai sisa
100.000.000 = 3,791X + (0,621) (10.000.000)
3,791X = Rp 100.000.000 – Rp 6.210.000
X = Rp 93.790.000/3,791
X = Rp 24.740.174,09
X = Rp 24.740.174 (dibulatkan)

Jadi angsuran per tahun yang dilakukan lessee kepada lessor sebesar
Rp 24.740.174
Thanks!
Any questions?

You can find me: swj579@umkt.ac.id

Anda mungkin juga menyukai