Anda di halaman 1dari 1

`PENGEMBANGAN DAN PENYEBARAN PLASMA NUTFAH

Koleksi plasma nutfah merupakan sumber kekayaan keragaman genetic


bagi kegiatan pemuliaan tanaman. Koleksi plasma nutfah merupakan hasil
eksplorasi dari tempat di mana terdapat keragaman genetik yang tinggi yaitu dari
tempat asal berkembangnya spesies tanaman itu (center oforigin) atau dari tempat
di mana tanaman itu secara intensifdibudidayakan sejak lama (center of diversity).
Koleksi plasma nutf~h berrujuan untuk mempelajari tingkat keragaman yang ada
dan untuk tujuan konservasi/penyelamatan keragaman genetik.
Kebun koleksi merupakan cara paling efektif di Indonesia untuk
menyelamatkan dan mempertahankan keanekaragaman plasma nutfah tanaman.
Pengembangan kebun koleksi merupakan pelestarian ex-situ plasma nutfah yang
dilakukan secara aktifyaitu dengan memindahkan plasma nutfah ke suatu
lingkungan atau tempat pemeliharaan baru. Plasma nutfah tanaman hasil
eksplorasi adalah mahal dan akan lebih bernilai sesudah dimanfaatkan, sehingga
perlu dipelihara agar tidak mati sesudah ditanam di kebun koleksi. Plasma nutfah
tersebut tidak sekedar dilestarikan asal hidup dan merana (tidak mampu berbunga
dan berbuah normal), tetapi perlu dipelihara sesuai dengan cara budi daya untuk
masingmasing tanaman. Oleh karena itu, kebun koleksi harus dilengkapi dengan
sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan untuk pemeliharaan plasma
nutfah tersebut. Sarana tersebut antara lain adalah saprotan, gudang penyimpanan
saprotan, sistem irigasi, traktor, dan alat-alat pertanian. Kebun koleksi harus
didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dalam manajemen,
pemeliharaan, dan perawatan kebun.
Konsep pelestarian plasma nutfah tidak terIepas dari pemanfaatan plasma
nutfah tersebut. Agar dapat dimanfaatkan, plasma nutfah perIu diperbanyak
sehingga dapat disebarkan atau diperbanyak untuk memenuhi luasan tertentu.
Sistem perbanyakan bibit plasma nutfah perIu dikembangkan untuk mendukung
pemanfaatan plasma nutfah secara optimal. Sistem perbanyakan bibit ini
mencakup antara lain pengembangan pohon induk, perbanyakan bibit (vegetatif
maupun generatif), pemantauan kesehatan bibit, distribusi, dan sertifikasi.

Sujiprihatin, S. dan Syukur, M. 2008. Merevolusi Revolusi Hijau. Bogor: IPB


Press.

Anda mungkin juga menyukai