MRS : 17-02-2018
Jam Pengkajian : 21.30 WIB Pasien datang : 14:11 WIB
Ruang/ Kelas : ICU No RM : 878459
A. PENGKAJIAN
a. Identitas
1. Identitas pasien
Nama : An. R
Umur : 16 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Status : belum menikah
Alamat : RT 28 Simpang Acai
c. Diagnosa Medis
Epidural hematom + Gastric Bleeding + Post Op Craniotomi + ec EOH
d. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengalami kecelakaan tunggal saat menyeberang jalan dan langsung
dibawa ke RS Royal Prima dan dirujuk ke RSU Raden Mataher. Kondisi saat ini
klien tidak sadarkan diri dengan kesadaran samnolen, klien post op craniotomy
dengan luka jahitan di cranial sepanjang kurang lebih 15cm. terdapat luka sobek
dibagian ekstremitas bawah dextra. Kondisi saat ini membaik, kesadaran perlahan
meningkat dengan GCS E2M5VT.
4. Genogram
Keterangan :
: Menikah
: anak perempuan
: meninggal
: klien
e. Sebelas Pola Kesehatan Fungsional Gordon
1. Pola Manajemen Kesehatan dan Persepsi Kesehatan
Keluarga mengatakan jika anaknya sakit hanya berobat ke puskesmas didekat
rumahnya
3. Pola Eliminasi
3. Pengkajian Primer
a. Airway
Adanya sekret pada jalan nafas klien saat auskultasi bunyi nafas terdapat suara
ronkhi.
b. Breathing
Klien menggunakan alat bantu nafas ventilator dengan respirasi rate saat
pengkajian 12x/i
c. Circulation
Sputum (+) berwarna putih
2. Hidung
Simetris, sekret (+), terpasang ETT
2. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi
Tidak bisa dikaji
Perkusi
Hipersonor, terjadi akibat penumpukan cairan berlebih dalam dinding
thorak
Auskultasi
Suara nafas ronkhi terdengar pada fase inspirasi dan ekspirasi.
2. Jantung
Inspeksi
Ictus cordis tidak terlihat pada ICS V mid clavikula.
Palpasi
Ictus cordis tidak teraba
Perkusi
-
Auskultasi
Terdengar BJ 1 pada ICS IV linea sternalis kiri, BJ II pada ICS II linea
sternalis kanan. Terdengar lub dub akibat penutupan katup aorta dan
pulmonal
d. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk simetris, perut datar, edema (-)
Auskultasi
Bising usus (+)
Palpasi
Tidak bisa dikaji
Perkusi
Tympani
e. Pemeriksaan Ekstremitas
1. Ekstremitas Atas
Inspeksi
Tidak adanya deformitas, fraktur (-)
Palpasi
Puss (-)
2. Ekstremitas Bawah
Inspeksi
Tidak ada deformitas, fraktur (-)
Palpasi
Puss (-)
2222 2222
Kanan Bawah Kiri Bawah
Keterangan :
0. ( tidak ada ) otot sama sekali tidak mampu bergerak, tampak berkontraksi,
bila lengan/tungkai dilepaskan, akan jatuh 100% pasif. Mampu
menggerakkan persendian dalam lingkup gerak penuh, mampu melawan
aya gravitasi, mampu melawan dengan tahan penuh .
1. ( sedikit ) tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan tahanan sewakty
jatuh. Kontraksi otot dapat dipalpasi tanpa gerakan persendian
2. ( buruk ) mampu menahan tegak yang berarti mampumenahan gaya
gravitasi ( saja), tapi dengan senuhan akan jatuh. Tidak mampu melawan
gaya gravitasi “ gerakan pasif :
3. (Sedang ) mamapu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak
mampu melawan tekanan/ dorongan dari pemerksa hanya mampu
melawan gaya gravitasi
4. (Baik) kekuatan kurang diandingkan sisi lain. Mampu menggeakkan
persendian dengan gaya gravitasi, mampu melawan dengan tahan sedang
5. ( Normal ) kekauatan utuh. Mampu menggerakkan persednian dalam
lingkup gerak penuh, mampu melawan gaya gravitasi, mampu melawan
dengan tahan penuh
g. Pemeriksaan Kulit/ Integumen
Inspeksi
Terdapat lesi sudah kering bagian lengan kiri. Terdapat luka jaitan dijari
kaki sudah mongering.
Palpasi
Tidak ada piting edema
g. Pemeriksaan Penunjang
Keterangan :
Terapi obat
- Keluarga mengatakan klien ditabrak truk - Klien tidak sadarkan diri dengan
saat menyeberang jalan dan tidak kesadaran saat pengkajian samnolen,
sadarkan diri. Keluar darah dari hidung GCS E2M5/VT
dan telinga. - TTV saat pengkajian
TD : 150/100
Nadi : 70x/i
RR : 12x/i
Suhu : 37,7
SpO2 : 96%
- Klien terpasang ventilator dengan
kedalaman 7/21
MV : 9,2 , IPL : 12, PEEP : 5, Rest
Rate : 24, TIDAL VOL : 303, Fi 02 :
40%.
- Suara nafas ronkhi inspirasi dan
ekspirasi
- Klien post op craniotomy
B. ANALISA DATA
No Symptomp Etiologi Problem
1 DS : - Kerusakan alveoli > Ketidakefektifan
DO : klien tampak terengah-engah, perpindahan cairan pola nafas
terdapat otot bantu nafas, bradipneu interstinum ke alveolus
(+), RR : 12x/i > peningkatan gaya
SpO2 : 96% yang ditimbulkan untuk
mengembangkan
alveolus > peningkatan
usaha nafas > sesak