Anda di halaman 1dari 204

Profil Kesehatan

KOTA PALANGKA RAYA


TAHUN 2015

DINAS KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA
6
PETA KOTA PALANGKA RAYA
PROFIL KESEHATAN KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

Penanggung Jawab

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

Penyusun :

Ary Wijayanti, SKM, MPH


Miftakhul Hidayah, SKM
Gina Fatiah, SKM
Fuel Richwanto,SKM
Siti Hapsari, SKM
Tiara Nurlita Nainggolan
Magdalena Danisia, S.Si
Harry Putra, SKM
Dedy Irawan, S.Kep.Ns.
Linda, S.Kep.Ns.

Kontributor :

BPS Kota Palangka Raya


PMI Kota Palangka Raya
Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Palangka Raya
Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang PMK Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang PSDMK Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Bidang JSK Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas limpahan rahmat dan karunia-NYA buku Profil Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2015 dapat diselesaikan.
Buku Profil kesehatan Kota Palangka Raya tahun 2015 merupakan
gambaran pembangunan kesehatan di wilayah Kota Palangka Raya
berdasarkan indikator-indikator, Milenium Development Goals (MDGs),
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Rencana Strategis (Renstra) Kota
Palangka Raya serta kegiatan-kegiatan pembangunan kesehatan yang
diperlukan oleh masyarakat Kota Palangka Raya.
Harapan kami, semoga buku ini dapat bermanfaat bagi instansi
dan masyarakat yang membutuhkan informasi serta dapat dipergunakan
sebagai bahan perencanaan berdasarkan fakta (evidence based)guna
peningkatan derajat kesehatan di Kota Palangka Raya.
Kami menyadari bahwa profil ini banyak kekurangan, baik dalam
kelengkapan, ketepatan waktu serta kemampuan analisa data. Guna
kesempurnaan penyusunan dan peningkatan mutu profil kesehatan
dimasa akan datang, kritik dan saran pembaca sangat diharapkan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada instansi terkait dan
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan profil ini.

Palangka Raya, JULI 2016,


KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA,

drg. TIUR SIMATUPANG


NIP. 19591025 198610 2 003

Kata Pengantar
i
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

DAFTAR ISI

Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Tabel vi
Daftar Gambar viii
Daftar Lampiran xii
BAB I. PENDAHULUAN 1-4
A LATAR BELAKANG 1
B MAKSUD DAN TUJUAN 3
C SISTEMATIKA PENULISAN 4

BAB II. GAMBARAN UMUM 5-12


A GEOGRAFIS 5
B DEMOGRAFI 5
1. Kepadatan dan Sebaran Penduduk 5
2. Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin 7
C SOSIAL EKONOMI 8
1. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio) 8
2. Tingkat Pendidikan 9
D. BUDAYA DAN LINGKUNGAN 11
1. Budaya Masyarakat 11
2. Lingkungan Sosial 12

BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN 13-41


A ANGKA KEMATIAN (MORTALITAS) 13
1. Angka Kematian Bayi (AKB) 14
2. Angka Kematian Ibu (AKI) 15
3. Angka Kematian Balita (AKABA) 16

Daftar Isi
ii
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

B ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS) 17


1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas 17
2. Penyakit Menular 18
3. Penyakit Tidak Menular 31
C STATUS GIZI MASYARAKAT 36
1. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) 36
2. Gizi Balita 36
3. Gizi Ibu Hamil 38
4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi 38
D. KESEHATAN LINGKUNGAN 38
1. Akses Terhadap Air Minum 39
2. Perumahan Pemukiman 39
E. UMUR HARAPAN HIDUP 40

BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN 42-76


A UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR 44
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak 44
2. Layanan Prioritas Lansia 48
3. Pelayanan Keluarga Berencana 49
4. Pelayanan Daerah Terpencil 50
5. Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin 51
6. Jaminan Kesehatan (Asuransi) Bagi Masyarakat 52
7. Akses Pelayanan Kesehatan 53
8. Mutu Pelayanan Kesehatan 54
B PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 58
1. Pelayanan Imunisasi 58
2. Pemberantasan Penyakit Malaria 60
3. Pemberantasan Penyakit DBD 61
4. Pengendalian Penyakit Polio dan Surveilans AFP 61
5. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Campak 63
6. Penanggulangan HIV/AIDS dan PMS 64

Daftar Isi
iii
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

7. Penanggulangan KLB 65

C PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI 66


DASAR
1. Kualitas Air 66
2. Sarana Sanitasi Dasar 67
3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan 67
D PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 68
1. Pemberian Makanan Tambahan 68
2. Penanggulangan Kekurangan Yodium dan Vitamin A 69
(GAKY dan KVA)
3. Perbaikan Gizi Kelompok Rawan 69
E PROMOSI KESEHATAN 70
F PELAYANAN KEFARMASIAN, PENGAWASAN 71
MAKANAN/MINUMAN
1. Pelayanan Kefarmasian 71
2. Pengawasan Obat dan Makanan/Minuman 72
3. Pemantauan dan Perbaikan Alat Kesehatan 74
4. Monitoring Penggunaan Obat yang Rasional 74
G PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA 74
1. Kegiatan Program Penanggulangan Bencana Tahun 2015 75

BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 77-99


A KEADAAN SARANA KESEHATAN 77
1. Sarana Kesehatan Pemerintah 77
2. Sarana Kesehatan Swasta 80
3. Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat 81
(UKBM)
B KEADAAN TENAGA KESEHATAN 82
1. Distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan 83
2. Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di 83

Daftar Isi
iv
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Puskesmas
3. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan 85
4. Pendidikan dan Pelatihan 86
5. Regristasi dan Akreditasi 89
6. Sistem Reward dan Punishment 91
C PEMBIAYAAN KESEHATAN 91
D SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN 96
E. SISTEM INFORMASI KESEHATAN 98

BAB VI. KESIMPULAN 100

Daftar Isi
v
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

DAFTAR TABEL

1. Tabel II.1 Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan 9


Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Produktif
dan Tidak Produktif Kota Palangka Raya Tahun 2015

2.. Tabel II.2 Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan 10


yang Ditamatkan Menurut Jenis Kelamin Berusia 10
Tahun Keatas Kota Palangka Raya Tahun 2015

3. Tabel III.1 Pola 10 Besar Penyakit di Puskesmas Kota Palangka 18


RayaTahun 2015

4. Tabel III.2 Indikator DBD Kota Palangka RayaTahun 2010 - 2015 20

5. Tabel V.1 Puskesmas Menurut Karakteristik Wilayah Kota 77


Palangka Raya Tahun 2015

6. Tabel V.2 Puskesmas dan Jaringannya di Kota Palangka Raya 78


Tahun 2015

7. Tabel V.3 SDM Kesehatan di Puskesmas Kota Palangka Raya 84


Tahun 2015

8. Tabel V.4 Daya Guna Staf Puskesmas Menurut Beban Kerja Kota 85
Palangka Raya Tahun 2015

9. Tabel V.5 Sumber Daya Manusia Kesehatan yang Menempuh 86


Pendidikan di Kota Palangka Raya Tahun 2015

10. Tabel V.6 Sumber Pembiayaan SDM Kesehatan yang Menempuh 87


Pendidikan di Kota Palangka Raya Tahun 2015

11. Tabel V.7 Jenis Bidang Studi yang Ditempuh Oleh SDM Kesehatan 88
di Kota Palangka Raya Tahun 2015

12 Tabel V.8 Kegiatan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan 89


Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2015

DAFTAR TABEL vi
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar II.1 Jumlah Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 2005 – 6


2015

Gambar II.2 Peta Kepadatan Penduduk Kota Palangka Raya Tahun 7


2015

Gambar II.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis 8


Kelamin Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar II.4 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas yang 10


Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Kota Palangka Raya
Tahun 2009 - 2015
Gambar III.1 Jumlah Kematian (bayi, ibu, balita) di Kota Palangka Raya 14
Tahun 2011 - 2015

Gambar III.2 Angka Kematian Bayi di Kota Palangka Raya Tahun 2009 14
– 2015

Gambar III.3 Angka Kematian Ibu di Kota Palangka Raya Tahun 2010 16
– 2015

Gambar III.4 Angka Kematian Balita di Kota Palangka Raya Tahun 17


2010 – 2015

Gambar III.5 Peta Daerah Endemis Malaria Menurut Kelurahan di Kota 19


Palangka Raya 2015

Gambar III.6 Peta Kelurahan Endemis DBD Kota Palangka Raya 21


Tahun 2015

Gambar III.7 Jumlah Spesimen Positif Pada Hewan Penular Rabies di 22


Kota Palangka Raya Tahun 2004 – 2015

Gambar III.8 Korban Gigitan Hewan Penular Rabies Kota Palangka 22


Raya Tahun 2004 – 2015

Gambar III.9 Angka Penemuan Kasus Case Detection Rate (CDR) TB 23


di Kota Palangka Raya Tahun 2010 - 2015

Gambar III.10 Succes Rate (SR) TB Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 24
2015

Gambar III.11 Proporsi Penemuan Penderita Pneumonia Balita di Kota 27


Palangka Raya Tahun 2015

Daftar Gambar
vii
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar III.12 Persentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita di 27


Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

Gambar III.13 Penemuan Kasus AFP (per 100.00 penduduk usia < 15 28
tahun) Kota Palangka Raya Tahun 2004 - 2015

Gambar III.14 Proporsi Penderita Diare Menurut Jenis Kelamin Kota 29


Palangka Raya Tahun 2015

Gambar III.15 Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi 30


(PD3I) di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar III.16 Penderita Hipertensi di Kota Palangka Raya Tahun 2010 32


– 2015

Gambar III.17 Proporsi Penderita Hipertensi Menurut Sex Gender di 32


Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar III.18 Kasus Hipertensi di Puskesmas Kota Palangka Raya 33


Tahun 2015

Gambar III.19 Kasus Gastritis di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 34


2015

Gambar III.20 Penderita Diabetes Mellitus di Kota Palangka Raya Tahun 35


2006 – 2015

Gambar III.21 Proporsi Penderita Diabetes Mellitus Menurut Umur di 35


Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar III.22 BBLR di Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2015 36

Gambar III.23 Hasil Pemantauan BB/U Balita di Kota Palangka Raya 37


Tahun 2011 – 2015

Gambar III.24 Proporsi Sumber Air Minum Penduduk di Kota Palangka 39


Raya Tahun 2015

Gambar III.25 Rumah Sehat di Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 40


2015

Gambar III.26 Umur Harapan Hidup di Kota Palangka Raya Tahun 2007 41
– 2015

Gambar IV.1 Cakupan K4 di Kota Palangka Raya Tahun 2009 – 2015 45

Gambar IV.2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Puskesmas Kota 45


Palangka Raya Tahun 2015

Daftar Gambar
viii
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga 46


Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

Gambar IV.4 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3) dan 47


Penanganan Neonatus Risti di Kota Palangka Raya 2012
– 2015

Gambar IV.5 Cakupan ASI Eksklusif Kota Palangka Raya Tahun 2010 47
– 2015

Gambar IV.6 Layanan Kesehatan Usila/Lansia di Kota Palangka Raya 48


Tahun 2008 – 2015

Gambar IV.7 Cakupan Pelayanan KB di Kota Palangka Raya Tahun 49


2010 – 2015

Gambar IV.8 Cakupan Pelayanan KB Aktif dan KB Baru Menurut Jenis 50


Kontrasepsi Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar IV.9 Pelayanan Kesehatan Bagi Perserta JKN Kota Palangka 51


Raya Tahun 2012 - 2015

Gambar IV.10 Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional Menurut Jenis 53


Jaminan di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2014
- 2015

Gambar IV.11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Kota Palangka Raya 54


Tahun 2010 – 2015

Gambar IV.12 Hasil Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan di 55


Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2005 – 2015

Gambar IV.13 Hasil Rata-Rata Pengukuran Tingkat Kepatuhan Petugas 56


Terhadap Standart Yankes di Puskesmas Kota Palangka
Raya Tahun 2005 – 2015

Gambar IV.14 Jumlah Keluhan Pelanggan Puskesmas di Kota Palangka 57


Raya Tahun 2009 – 2015

Gambar IV.15 Cakupan Imunisasi Campak Kota Palangka Raya Tahun 59


2004 – 2015

Gambar IV.16 Cakupan Imunisasi DT dan Td Pada Anak Sekolah Dasar 60


Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar IV.17 Angka Bebas Jentik di Kota Palangka Raya Tahun 2009 – 61
2015

Gambar IV.18 Capaian Penemuan Kasus AFP (per 100.000 penduduk < 62
15 tahun) Kota Palangka Raya Tahun 2004 – 2015
Daftar Gambar
ix
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.19 Cakupan Imunisasi Campak Anak SD Kelas 1 dan IP 64


Vaksin Pada BIAS Campak di Kota Palangka Raya Tahun
2015

Gambar IV.20 Penemuan Penderita HIV Kota Palangka Raya Tahun 65


2003 – 2015

Gambar IV.21 Kualitas Air Minum di Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 66
2015

Gambar IV.22 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis 67


Masyarakat di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar IV.23 Status Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan 68


(TPM) dan Tempat Umum di Kota Palangka Raya Tahun
2015

Gambar IV.24 Cakupan Pemberian Vitamin A Kota Palangka Raya 69


Tahun 2013 – 2015

Gambar IV.25 Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil 70
Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2015

Gambar IV.26 Rumah Tangga Ber-PHBS di Kota Palangka Raya Tahun 71


2013 – 2015

Gambar IV.27 10 Besar Pemakaian Obat di Puskesmas Kota Palangka 72


Raya Tahun 2015

Gambar IV.28 Sertifikasi IRTP di Kota Palangka Raya Tahun 2006 – 73


2015

Gambar IV.29 Pemakaian Obat Rasional di Puskesmas Kota Palangka 74


Raya Tahun 2013 – 2015

Gambar IV.30 Ukuran Partikulat Debu hasil pembakaran Hutan di Kota 76


Palangka Raya tanggal 16 Oktober 2015

Gambar V.1 Rasio Puskesmas (per 1.000 penduduk) Kota Palangka 77


Raya Tahun 2015

Gambar V.2 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta di Kota 80


Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

Gambar V.3 Posyandu Balita dan Posyandu Lansia di Kota Palangka 81


Raya Tahun 2015

Gambar V.4 Sumber Daya Manusia Kesehatan Menurut Jenis Kelamin 82


Daftar Gambar
x
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar V.5 Sumber Daya Manusia Kesehatan Menurut Tempat Kerja 83


dan Jenis Kelamin di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Gambar V.6 Pemberian Lisensi/Ijin Praktek Kepada Tenaga 90


Kesehatan di Kota Palangka Raya Tahun 2012 - 2015

Gambar V.7 Distribusi Sumber Pembiayaan Kesehatan Kota Palangka 92


Raya Tahun 2015

Gambar V.8 Proporsi APBD Kesehatan terhadap Total APBD Kota 93


Palangka Raya Tahun 2007 – 2015

Gambar V.9 Biaya Operasional Puskesmas (BOP) di Kota Palangka 93


Raya Tahun 2007 – 2015

Gambar V.10 Presentase Biaya Operasional Puskesmas (BOP) 94


terhadap Total APBD Kesehatan Kota Palangka Raya
Tahun 2008 – 2015

Gambar V.11 Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di Kota 94


Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

Gambar V.12 Alokasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 95


Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2015

Gambar V.13 Alokasi Dana Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan 97


Dasar di Kota Palangka Raya Tahun 2008 – 2015

Gambar V.14 Alokasi Dana Untuk Alat Kesehatan di Kota Palangka 98


Raya Tahun 2007 – 2015

Daftar Gambar
xi
RESUME PROFIL KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2014

ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 2,679 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 30 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 128,949 123,156 252,105 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 3.81 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 94.1 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 39.9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104.7 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99.90 99.10 99.51 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 19,130 16,869 35,999 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 3,206 3,958 7,164 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 15,543 10,297 25,840 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 15 10 25 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 3,206 3,958 7,164 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 15,543 10,297 25,840 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 15 10 25 % Tabel 3

B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2,852 2,809 5,661 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 2 2 4 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 1 1 1 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 13 6 19 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 5 2 3 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 14 6 20 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 5 2 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 53 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6

B.2 Angka Kesakitan


ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 62 33 95 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 65.26 34.74 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 48.08 26.80 37.68 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 117 81 198 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 90.73 65.77 78.54 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 6.57 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 37.56 24.02 29.43 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 20.69 0.00 14.46 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 3.45 8.00 4.82 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 24.14 8.00 19.28 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 3.97 2.56 3.28 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 17 17 34 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 13 7 20 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 0 1 1 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 4 7 11 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.68 0.94 0.70 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0.00 0.00 0.00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 4 3 7 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 3.10 2.44 2.78 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0.00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.31 0.24 0.28 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0.00 0.00 0.00 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 25 0 14 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th 1.53 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 1 0 1 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 100 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 0 0 0 Kasus Tabel 20
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
Case Fatality Rate Campak 0% Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 114.77 98.25 106.70 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 1.35 0.83 1.12 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.30 0.19 0.25 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0.00 0.00 0.00 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 8.08 13.34 10.66 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 13.68 21.90 17.56 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 1.29 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0.65 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam - % Tabel 28

C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 95 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 85.77 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 86.80 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 86.80 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 84.80 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 59.92 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83.31 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 16.28 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 1.87 0.95 1.41 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 2.93 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 13.91 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 98 93 96 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0.57 0.34 0.46 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 98.35 93.02 95.71 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 97.41 91.78 94.61 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 45.79 38.02 41.87 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 91.12 91.61 91.36 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 46.67 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 75.95 79.69 77.78 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 58.26 63.95 61.04 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 59.64 40.69 50.24 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 109.83 76.67 93.62 % Tabel 44
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
61 Baduta ditimbang 67.31 66.79 67.05 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.76 1.62 1.18 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 70.14 71.71 70.91 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 45.44 47.44 46.45 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1.17 1.75 1.47 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100.00 - 100.00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 94.09 91.37 92.76 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 1.24 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 93.23 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 93.23 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 6.59 11.49 8.93 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 92.26 93.51 92.93 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 92.26 93.51 92.93 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 31 12 21 % Tabel 52

C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan


Persentase

75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 74.18 74.20 74.19 % Tabel 53


76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 31.53 42.07 35.68 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 9.10 12.97 10.99 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 3.15 2.55 2.80 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 1.07 1.11 1.09 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 36.20 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 41.77 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 5.57 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 2.97 Hari Tabel 56

C.3 Perilaku Hidup Masyarakat


87 Rumah Tangga ber-PHBS 22.76 % Tabel 57

C.4 Keadaan Lingkungan


88 Persentase rumah sehat 86.99 % Tabel 58
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 29.00 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 92.73 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 78.79 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 33.83 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 18.07 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 100.00 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 6.93 % Tabel 65

D. SUMBERDAYA KESEHATAN
D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 5 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 4 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 6 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 9 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 44 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 106 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100.00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 137 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 7.30 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0.57 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 5 Poskesdes Tabel 70
Polindes 6 Polindes Tabel 70
Posbindu 22 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 5 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 17 % Tabel 71

D.2 Tenaga Kesehatan


106 Jumlah Dokter Spesialis 43 41 84 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 20 66 86 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 67 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 3 27 30 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 11.90 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 256 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 208 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 159 519 678 Orang Tabel 73
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
L P L+P Satuan
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 265.76 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 4 40 44 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 16 92 108 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 3 30 33 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 2 8 10 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi 2 44 46 Orang Tabel 77

D.3 Pembiayaan Kesehatan


120 Total Anggaran Kesehatan 80,360,871,532.50 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 4.61 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 318,759.53 Rp Tabel 81
TABEL 1

LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,


DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN


JUMLAH
NO KECAMATAN WILAYAH DESA + RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK
DESA KELURAHAN PENDUDUK
(km 2) KELURAHAN TANGGA TANGGA per km 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut 117.25 0 6 6 88,304 22,598 3.91 753.13
2 Jekan Raya 352.62 0 4 4 131,019 35,411 3.70 371.56
3 Sabangau 583.50 0 6 6 16,362 4,045 4.04 28.04
4 Bukit Batu 572.00 0 7 7 13,162 3,377 3.90 23.01
5 Rakumpit 1,053.14 0 7 7 3,258 810 4.02 3.09

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,678.5 0 30 30 252,105 66,241 3.81 94

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya


TABEL 2

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUK
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6

1 0-4 12,333 11,816 24,149 104.38


2 5-9 10,842 10,057 20,899 107.81
3 10 - 14 10,333 10,107 20,440 102.24
4 15 - 19 12,308 13,400 25,708 91.85
5 20 - 24 15,186 14,828 30,014 102.41
6 25 - 29 11,618 11,304 22,922 102.78
7 30 - 34 11,497 11,046 22,543 104.08
8 35 - 39 10,802 10,248 21,050 105.41
9 40 - 44 9,541 8,953 18,494 106.57
10 45 - 49 7,998 7,122 15,120 112.30
11 50 - 54 6,271 5,310 11,581 118.10
12 55 - 59 4,530 3,678 8,208 123.16
13 60 - 64 2,541 2,019 4,560 125.85
14 65 - 69 1,511 1,413 2,924 106.94
15 70 - 74 862 901 1,763 95.67
16 75+ 776 954 1,730 81.34

JUMLAH 128,949 123,156 252,105 104.70


ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 40

Sumber: - Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya


TABEL 3

PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF


DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH PERSENTASE
NO VARIABEL LAKI-LAKI+ LAKI-LAKI+
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 105,774 101,283 207,057
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG
2 98,894 91,886 190,780 93.50 90.72 92.14
MELEK HURUF
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
3
DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 6,931 9,323 16,254 6.55 9.20 7.85
b. SD/MI 20,158 21,943 42,101 19.06 21.67 20.33
c. SMP/ MTs 19,130 16,869 35,999 18.09 16.66 17.39
d. SMA/ MA 37,898 35,254 73,152 35.83 34.81 35.33
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2,712 2,586 5,298 2.56 2.55 2.56
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 232 969 1,201 0.22 0.96 0.58
g. AKADEMI/DIPLOMA III 3,206 3,958 7,164 3.03 3.91 3.46
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 15,543 10,297 25,840 14.69 10.17 12.48
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 15 10 25 0.01 0.01 0.01

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Palangka Raya


TABEL 4

JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH KELAHIRAN
NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
NO KECAMATAN
PUSKESMAS
HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI HIDUP MATI HIDUP + MATI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 444 0 444 451 0 451 895 0 895
2 Panarung 634 0 634 593 0 593 1,227 0 1,227
2 Jekan Raya Menteng 372 0 372 390 1 391 762 1 763
4 Bukit Hindu 351 0 351 408 0 408 759 0 759
5 Kayon 512 0 512 466 0 466 978 0 978
6 Jekan Raya 187 0 187 185 0 185 372 0 372
3 Sebangau Kalampangan 57 1 58 41 0 41 98 1 99
8 Kereng Bangkirai 129 1 130 151 1 152 280 2 282
4 Bukit Batu Tangkiling 120 0 120 99 0 99 219 0 219
5 Rakumpit Rakumpit 46 0 46 25 0 25 71 0 71

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,852 2 2,854 2,809 2 2,811 5,661 4 5,665


ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN) 0.7 0.7 0.7

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 5

JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH KEMATIAN

NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI - LAKI PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN


a ANAK a ANAK a ANAK
NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA NEONATAL BAYI BALITA
BALITA BALITA BALITA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 #BEZUG! Panarung 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 1 3
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1
4 #BEZUG! Bukit Hindu 0 3 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3
5 #BEZUG! Kayon 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
6 #BEZUG! Jekan Raya 0 1 0 1 0 1 0 1 0 2 0 2
3 Sebangau Kalampangan 1 3 0 3 0 1 0 1 1 4 0 4
8 #BEZUG! Kereng Bangkirai 1 3 0 3 1 1 0 1 2 4 0 4
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 13 1 14 2 6 0 6 4 19 1 20
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 1 5 0.35 5 1 2 0 2 1 3 0.18 4

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KEMATIAN IBU
JUMLAH LAHIR JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS
HIDUP < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34 < 20 20-34
≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH ≥35 tahun JUMLAH
tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Pahandut Pahandut 895 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
#### #BEZUG! Panarung 1,227 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Jekan Raya Menteng 762 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 759 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kayon 978 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Jekan Raya 372 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 98 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 280 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1
4 Bukit Batu Tangkiling 219 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,661 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 3 0 3


ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) 52.99

Sumber: Bidang Yankes


Keterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas
TABEL 7

KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH SELURUH
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+ KASUS TB ANAK
JUMLAH PENDUDUK KASUS TB
NO KECAMATAN PUSKESMAS 0-14 TAHUN
L P L P
L+P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3.4E-05
1 Pahandut Pahandut 17,142 16,219 33,361 9 50.00 9 50.00 18 21 47.73 23 52.27 44 0 0.00
#### #BEZUG! Panarung 27,880 27,054 54,934 11 73.33 4 26.67 15 18 72.00 7 28.00 25 2 8.00
2 Jekan Raya Menteng 21,827 20,919 42,746 14 70.00 6 30.00 20 25 62.50 15 37.50 40 6 15.00
#### #BEZUG! Bukit Hindu 18,733 18,048 36,781 10 58.82 7 41.18 17 17 58.62 12 41.38 29 1 3.45
#### #BEZUG! Kayon 16,585 15,698 32,283 13 92.86 1 7.14 14 19 70.37 8 29.63 27 1 3.70
#### Jekan Raya Jekan Raya 9,748 9,467 19,215 0 0.00 0 0.00 0 2 50.00 2 50.00 4 0 0.00
3 Sebangau Kalampangan 3,163 2,933 6,096 0 0.00 1 0.00 1 4 66.67 2 33.33 6 0 0.00
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 5,316 4,953 10,269 0 0.00 1 100 1 4 50.00 4 50.00 8 0 0.00
4 Bukit Batu Tangkiling 6,837 6,325 13,162 5 55.56 4 44.44 9 7 46.67 8 53.33 15 3 20.00
5 Rakumpit Rakumpit 1,718 1,540 3,258 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 128,949 123,156 252,105 62 65 33 35 95 117 59 81 41 198 13 7

CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 48.08 26.80 37.68

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 90.73 65.77 78.54

Sumber : Bidang PMK


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 8

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

TB PARU
SUSPEK % BTA (+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS BTA (+)
TERHADAP SUSPEK
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 63 52 115 14 10 24 22.22 19.23 20.87
#### #BEZUG! Panarung 9 9 18 11 5 16 122.22 55.56 88.89
2 Jekan Raya Menteng 59 49 108 16 11 27 27.12 22.45 25.00
#### #BEZUG! Bukit Hindu 23 23 46 10 7 17 43.48 30.43 36.96
#### #BEZUG! Kayon 36 36 72 13 4 17 36.11 11.11 23.61
#### Jekan Raya Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 1 1 0.00 0.00 0.00
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 0 1 1 0.00 0.00 0.00
4 Bukit Batu Tangkiling 15 10 25 6 4 10 40.00 40.00 40.00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 205 179 384 77 43 113 37.56 24.02 29.43


70 43 113 25 26 29.42708333
Sumber : Bidang PMK
Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Puskesmas Pahandut menjadi tempat pemeriksaan TB untuk Puskesmas Panarung, Kayon, Jekan Raya Kalampangan dan Kereng Bangkirai
TABEL 9

ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

ANGKA PENGOBATAN LENGKAP


ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) ANGKA KEBERHASILAN
(COMPLETE RATE) JUMLAH KEMATIAN
BTA (+) DIOBATI PENGOBATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELAMA PENGOBATAN
L P L+P L P L+P (SUCCESS RATE/SR)

L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 Pahandut Pahandut 11 7 18 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 10 3 13 2 20.00 0 0.00 2 15.38 0 0.00 2 66.67 2 15.38 20.00 66.67 30.77 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 14 3 17 1 7.14 0 0.00 1 5.88 0 0.00 0 0.00 0 0.00 7.14 0.00 5.88 0 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 7 2 9 5 71.43 0 0 5 55.56 0 0.00 0 0.00 0 0.00 71 0 56 0 0 0
#### #BEZUG! Kayon 9 5 14 4 44.44 0 0.00 4 28.57 2 22.22 0 0.00 2 14.29 66.67 0.00 42.86 0 0 0
#### Jekan Raya Jekan Raya 2 3 5 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 1 1 0 0.00 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0 0.00 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 5 1 6 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0.00 0.00 0.00 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 58 25 83 12 20.69 0 0.00 12 14.46 2 3.45 2 8.00 4 4.82 24.14 8.00 19.28 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0 0 0

Sumber : Bidang PMK


Keterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,
rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
TABEL 10

PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PNEUMONIA PADA BALITA


JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 1646 1581 3,227 165 158 323 23 13.97 8 5.06 31 9.61
#### #BEZUG! Panarung 2719 2613 5,332 272 261 533 1 0.37 0 0 1 0.2
2 Jekan Raya Menteng 2114 2031 4,145 211 203 415 3 1.4 1 0.5 4 1.0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1817 1746 3,563 182 175 356 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Kayon 1602 1540 3,142 160 154 314 22 13.7 21 13.6 43 13.7
#### #BEZUG! Jekan Raya 943 906 1,849 94 91 185 0 0.0 0 0.0 0 0.00
3 Sebangau Kalampangan 300 288 588 30 29 59 1 3.3 0 0.0 1 1.7
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 508 489 997 51 49 100 3 5.9 2 4.1 5 5.0
4 Bukit Batu Tangkiling 656 631 1,287 66 63 129 2 3.0 2 3.2 4 3.1
5 Rakumpit Rakumpit 1540 1479 3,019 154 148 302 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 13,845 13,304 27,149 1,385 1,330 2,715 55 3.97 34 2.56 89 3.28

Sumber : Bidang PMK 1102


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 11

JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

SYPHILIS (IMS Total) Umur 15-19 tahun, 25-49


HIV AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
tahun
NO KELOMPOK UMUR PROPORSI PROPORSI PROPORSI
L P L+P KELOMPOK L P L+P KELOMPOK L P L+P L P L+P KELOMPOK
UMUR UMUR UMUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 4 TAHUN - - 0 0.00 1 - 1 5.00 - - - - - 0 0.00

2 5 - 14 TAHUN - - 0 0.00 - - 0 0.00 - - - - - 0 0.00

2 15 - 19 TAHUN - - 0 0.00 - - 0 0.00 - - - 1 - 1 9.09

4 20 - 24 TAHUN 3 4 7 20.59 1 1 2 10.00 - - - 1 4 5 45.45

5 25 - 49 TAHUN 12 13 25 73.53 10 5 15 75.00 - 1 1 2 3 5 45.45

6 50 TAHUN 2 0 2 5.88 1 1 2 10.00 - - - - - 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 17 17 34 13 7 20 0 1 1 4 7 11

PROPORSI JENIS KELAMIN 50.00 50.00 65.00 35.00 0.00 100 36.36 63.64

Sumber : Bidang PMK


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 12

PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING
NO UNIT TRANSFUSI DARAH POSITIF HIV
JUMLAH PENDONOR TERHADAP HIV
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 UDD PMI Kota Palangka Raya 8737 848 9585 8737 100 848 8.85 9585 100 59 0.68 8 0.94 67 0.70

JUMLAH 8,737 848 9,585 8,737 100 848 100 9,585 100 59 0.68 8 1 67 0.70

Sumber : PMI Kota Palangka Raya


TABEL 13

KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

DIARE
JUMLAH PENDUDUK JUMLAH TARGET DIARE DITANGANI
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENEMUAN L P L+P
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 17,142 16,219 33,361 367 347 714 277 75.5 284 81.8 561 78.6
#### #BEZUG! Panarung 27,880 27,054 54,934 597 579 1,176 231 38.7 258 44.6 489 41.6
2 Jekan Raya Menteng 21,827 20,919 42,746 467 448 915 328 70.2 347 77.5 675 73.8
#### #BEZUG! Bukit Hindu 18,733 18,048 36,781 401 386 787 140 34.9 214 55.4 354 45.0
#### #BEZUG! Kayon 16,585 15,698 32,283 355 336 691 176 49.6 176 52.4 352 51.0
#### Jekan Raya Jekan Raya 9,748 9,467 19,215 209 203 411 142 68.1 153 75.5 295 71.7
3 Sebangau Kalampangan 3,163 2,933 6,096 68 63 130 22 32.5 22 35.1 44 33.7
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 5,316 4,953 10,269 114 106 220 65 57.1 64 60.4 129 58.7
4 Bukit Batu Tangkiling 6,837 6,325 13,162 146 135 282 102 69.7 108 79.8 210 74.6
5 Rakumpit Rakumpit 1,718 1,540 3,258 37 33 70 93 253.0 73 221.5 166 238.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 128,949 123,156 252,105 2,760 2,636 5,395 1,576 57.1 1,699 64.5 3,275 60.7
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK 214

Sumber : Bidang Yankes


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 14

KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KASUS BARU
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 2 2 4 2 2 4
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0 0 1 0 1 1 0 1
#### #BEZUG! Kayon 0 0 0 0 1 1 0 1 1
#### Jekan Raya Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 4 3 7 4 3 7
PROPORSI JENIS KELAMIN 0.00 0.00 57 42.86 57 42.86
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 3.10 2.44 2.78

Sumber : Bidang PMK


TABEL 15

KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KASUS BARU
PENDERITA KUSTA
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA CACAT TINGKAT 2
0-14 TAHUN
KUSTA
JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pahandut Pahandut 0 0 0.00 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0.00 0 0
2 Jekan Raya Menteng 4 0 0.00 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1 0 0.00 0 0
#### #BEZUG! Kayon 1 0 0.00 0 0
#### Jekan Raya Jekan Raya 0 0 0.00 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0.00 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 1 0 0.00 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0.00 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0.00 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 7 0 0.00 0 0


ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 16

JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KASUS TERCATAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 2 2 4 2 2 4
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0 0 1 0 1 1 0 1
#### #BEZUG! Kayon 0 0 0 0 1 1 0 1 1
#### #BEZUG! Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 1 0 1 1 0 1
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 4 3 7 4 3 7
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.31 0.24 0.28

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 17

PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KUSTA (PB) KUSTA (MB)


RFT PB RFT MB
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA PBa PENDERITA MBa
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 1 50 0 0 1 25
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 3 7 1 25 0 0 1 14

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 18

JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS AFP


NO KECAMATAN PUSKESMAS
<15 TAHUN (NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 Pahandut Pahandut 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 1
2 Jekan Raya Menteng 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0
#### #BEZUG! Kayon 0 0
#### #BEZUG! Jekan Raya 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 65,488 1


AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1.53

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


Keterangan:
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:64.312
TABEL 20

JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH KASUS PD3I


CAMPAK
NO KECAMATAN PUSKESMAS POLIO HEPATITIS B
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### Jekan Raya Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0.0

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 21

JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 8 7 15 1 0 1 12.5 0.0 6.7
#### #BEZUG! Panarung 27 29 56 0 0 0 0.0 0.0 0.0
2 Jekan Raya Menteng 28 23 51 1 0 1 3.6 0.0 2.0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 23 18 41 0 0 0 0.0 0.0 0.0
#### #BEZUG! Kayon 37 24 61 0 0 0 0.0 0.0 0.0
#### Jekan Raya Jekan Raya 3 0 3 0 0 0 0.0 0.0 0.0
3 Sebangau Kalampangan 1 3 4 0 0 0 0.0 0.0 0.0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 11 10 21 0 0 0 0.0 0.0 0.0
4 Bukit Batu Tangkiling 10 7 17 0 1 1 0.0 14.3 5.9
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0.0 0.0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 148 121 269 2 1 3 1.4 0.8 1.1


INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 114.8 98.2 106.7

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 22

KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

MALARIA
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK MENINGGAL CFR
POSITIF
L P L+P
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 Pahandut Pahandut 89 18 107 89 18 107 0 0.00 0 - 0 0.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00
#### #BEZUG! Panarung 76 54 130 76 54 130 0 0.00 1 1.85 1 0.77 0 0 0 0.00 0.00 0.00
2 Jekan Raya Menteng 235 191 426 235 191 426 7 2.98 0 - 7 1.64 0 0 0 0.00 0.00 0.00
#### #BEZUG! Bukit Hindu 92 46 138 92 46 138 0 0.00 0 - 0 0.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00
#### #BEZUG! Kayon 43 38 81 43 38 81 1 2.33 1 2.63 2 2.47 0 0 0 0.00 0.00 0.00
#### Jekan Raya Jekan Raya 26 17 43 26 17 43 0 0.00 1 5.88 1 2.33 0 0 0 0.00 0.00 0.00
3 Sebangau Kalampangan 28 20 48 28 20 48 0 0.00 0 - 0 0.00 0 0 0 0.00 0.00 0.00
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 21 11 32 21 11 32 1 4.76 0 - 1 3.13 0 0 0 0.00 0.00 0.00
4 Bukit Batu Tangkiling 426 230 656 426 230 656 26 6.10 16 6.96 42 6.40 0 0 0 0.00 0.00 0.00
5 Rakumpit Rakumpit 32 17 49 32 17 49 4 12.50 4 23.53 8 16.33 0 0 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1,068 642 1,710 1,068 642 1710 39 3.65 23 3.58 62 3.63 0 0 0 0 0 0

JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 128,949 123,156 252,105

ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.30 0.19 0.25

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 23

PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PENDERITA FILARIASIS
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kayon 0 0 0 0 0 0
#### Jekan Raya Jekan Raya 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI


JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI + LAKI-LAKI +
NO KECAMATAN PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 10,938 10,350 21,288 9,201 84.12 8,841 85.42 18,042 84.75 44 0.48 72 0.81 116 0.64
#### #BEZUG! Panarung 17,802 17,276 35,078 3,877 21.78 3,724 21.56 7,601 21.67 837 21.59 1340 35.98 2177 28.64
2 Jekan Raya Menteng 13,926 13,348 27,274 4,471 32.11 4,295 32.18 8,766 32.14 417 9.33 575 13.39 992 11.32
#### #BEZUG! Bukit Hindu 11,948 11,513 23,461 9,261 77.51 8,897 77.28 18,158 77.40 733 7.91 1046 11.76 1779 9.80
#### #BEZUG! Kayon 10,580 10,016 20,596 6,078 57.45 5,840 58.31 11,918 57.87 564 9.28 794 13.60 1358 11.39
#### Jekan Raya Jekan Raya 6,220 6,041 12,261 1,649 26.51 1,585 26.24 3,234 26.38 173 10.49 349 22.02 522 16.14
3 Sebangau Kalampangan 2,020 1,874 3,894 1,588 78.61 1,526 81.43 3,114 79.97 113 7.12 220 14.42 333 10.69
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 3,390 3,159 6,549 1,526 45.01 1,467 46.44 2,993 45.70 92 6.03 215 14.66 307 10.26
4 Bukit Batu Tangkiling 4,371 4,044 8,415 2,560 58.57 2,459 60.81 5,019 59.64 215 8.40 277 11.26 492 9.80
5 Rakumpit Rakumpit 1,103 990 2,093 0 0.00 0 0.00 0 0.00 62 0.00 264 0 326 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 82,298 78,611 160,909 40,211 48.86 38,634 49.15 78,845 49.00 3,250 8.08 5,152 13.34 8,402 10.66

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 25

PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS OBESITAS


DAN JARINGANNYA BERUSIA 15
NO KECAMATAN PUSKESMAS TAHUN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI +
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 12,685 12,004 24,689 45 0.35 34 0.28 79 0.32 2 4.44 1 2.94 3 3.80
#### #BEZUG! Panarung 20,646 20,036 40,682 52 0.25 41 0.20 93 0.23 12 23.08 16 39.02 28 30.11
2 Jekan Raya Menteng 16,151 15,480 31,631 62 0.38 67 0.43 129 0.41 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 13,857 13,351 27,208 34 0.25 22 0.16 56 0.21 12 35.29 10 45.45 22 39.29
#### #BEZUG! Kayon 12,271 11,616 23,887 42 0.34 31 0.27 73 0.31 15 35.71 26 83.87 41 56.16
#### Jekan Raya Jekan Raya 7,214 7,006 14,220 21 0.29 19 0.27 40 0.28 0 0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 2,343 2,173 4,516 11 0.47 13 0.60 24 0.53 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 3,931 3,664 7,595 12 0.31 17 0.46 29 0.38 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 5,069 4,690 9,759 26 0.51 21 0.45 47 0.48 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 1,280 1,150 2,430 2 0.16 9 0.78 11 0.45 1 50 7 77.78 8 72.73

JUMLAH (KAB/KOTA) 95,447 91,170 186,617 307 0.32 274 0.30 581 0.31 42 13.68 60 21.90 102 17.56

Sumber : Bidang Yankes


Tahun 2014 Belum dilaksanakan pemeriksaan obesitas terhadap pengunjung Puskesmas
TABEL 26

CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PEMERIKSAAN LEHER RAHIM


PEREMPUAN IVA POSITIF TUMOR/BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS DAN PAYUDARA
USIA 30-50 TAHUN
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut Pahandut 6802 33 0.49 0 0.00 0 0.00
#### #BEZUG! Panarung 11341 0 0 0 0.00 0 0.00
2 Jekan Raya Menteng 8769 142 2 1 0.70 2 1.41
#### #BEZUG! Bukit Hindu 7566 0 0 0 0.00 0 0.00
#### #BEZUG! Kayon 6585 57 1 2 3.51 0 0.00
#### Jekan Raya Jekan Raya 3971 77 2 1 1.30 0 0.00
3 Sebangau Kalampangan 1234 0 0 0 0.00 0 0.00
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2076 0 0 0 0.00 0 0.00
4 Bukit Batu Tangkiling 2649 0 0 0 0.00 0 0.00
5 Rakumpit Rakumpit 651 0 0 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 51,644 309 1 4 1.29 2 0.65

Sumber : Bidang PMK


Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

YANG TERSERANG
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) JUMLAH PENDERITA KELOMPOK UMUR PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUK TERANCAM ATTACK RATE (%) CFR (%)
JENIS KEJADIAN
NO JUMLAH JUMLAH
LUAR BIASA
KEC DESA/KEL DIKETAHUI DITANGGU- AKHIR L P L+P
0-7 8-28 1-11 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 70+
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
LANGI HARI HARI BLN THN THN THN THN THN THN THN THN THN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1. ISPA 1 1 Sept Sept Okt 2,331 2,121 4,452 0 0 0 128,949 123,156 252,105 1.81 1.72 1.77 0.00 0.00 0.00
0 0 0 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! 0.00 #DIV/0!

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 28

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KLB DI DESA/KELURAHAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 3 0 0
#### #BEZUG! Panarung 3 0 0
2 Jekan Raya Menteng 1 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1 0 0
#### #BEZUG! Kayon 1 0 0
#### Jekan Raya Jekan Raya 1 0 0
3 Sebangau Kalampangan 4 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 7 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 7 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 0 0

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 29

CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

IBU HAMIL IBU BERSALIN/NIFAS


PERSALINAN MENDAPAT IBU NIFAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS K1 K4
JUMLAH JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS MENDAPAT VIT A
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 948 945 99.7 938 98.9 894 886 99 890 99.6 890 99.6
#### #BEZUG! Panarung 1546 1,430 92.5 1,224 79.2 1458 1,125 77 1,124 77.1 995 68.2
2 Jekan Raya Menteng 1192 1027 86.2 867 72.7 1125 761 68 761 67.6 761 67.6
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1075 1057 98.3 1019 94.8 1013 977 96 978 96.5 977 96.4
#### #BEZUG! Kayon 805 799 99.3 744 92.4 758 755 100 755 99.6 755 99.6
#### Jekan Raya Jekan Raya 428 400 93.5 360 84.1 403 370 92 370 91.8 370 91.8
3 Sebangau Kalampangan 142 122 85.9 90 63.4 139 91 65 89 64.0 90 64.7
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 293 284 96.9 286 97.6 276 258 93 257 93.1 257 93.1
4 Bukit Batu Tangkiling 231 226 97.8 183 79.2 217 217 100 217 100.0 217 100.0
5 Rakumpit Rakumpit 64 70 109.4 56 87.5 58 64 110 63 108.6 65 112.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,724 6,360 94.6 5,767 85.8 6,341 5,504 87 5,504 86.8 5,377 84.8

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 30

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL


JUMLAH IBU
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pahandut Pahandut 948 2 0.2 3 0.3 0 0.00 0 0.00 0 0.00 3 0.3
QA` #BEZUG! Panarung 1,546 915 59.2 741 47.9 55 3.56 125 8.09 81 5.24 1,002 64.8
2 Jekan Raya Menteng 1,192 1,138 95.5 176 14.8 111 9.31 55 4.61 26 2.18 368 30.9
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1,075 1,062 98.8 876 81.5 203 18.88 193 17.95 118 10.98 1,390 129.3
#### #BEZUG! Kayon 805 662 82.2 500 62.1 14 1.74 5 0.62 11 1.37 530 65.8
#### Jekan Raya Jekan Raya 428 287 67.1 227 53.0 71 16.59 33 7.71 30 7.01 361 84.3
3 Sebangau Kalampangan 142 47 33.1 153 107.7 34 23.94 15 10.56 8 5.63 210 147.9
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 293 196 66.9 35 11.9 0 0.00 0 0.00 1 0.34 36 12.3
4 Bukit Batu Tangkiling 231 141 61.0 89 38.5 0 0.00 0 0.00 0 0.00 89 38.5
5 Rakumpit Rakumpit 64 49 76.6 36 56.3 0 0.00 1 1.56 3 4.69 40 62.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,724 4,499 66.9 2,836 42.2 488 7.3 427 6.4 278 4.1 4,029 59.9

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 31

PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS


JUMLAH WUS
NO KECAMATAN PUSKESMAS TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
(15-39 TAHUN)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pahandut Pahandut 8,011 634 7.9 604 7.5 316 3.9 197 2.5 167 2.1
#### #BEZUG! Panarung 13,357 211 1.6 103 0.8 17 0.1 11 0.1 9 0.1
2 Jekan Raya Menteng 10,328 132 1.3 57 0.6 18 0.2 14 0.1 15 0.1
#### #BEZUG! Bukit Hindu 8,911 209 2.3 135 1.5 1 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Kayon 7,755 99 1.3 42 0.5 10 0.1 3 0.0 1 0.0
#### Jekan Raya Jekan Raya 4,678 30 0.6 21 0.4 4 0.1 6 0.1 1 0.0
3 Sebangau Kalampangan 1,454 26 1.8 7 0.5 1 0.1 2 0.1 0 0.0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2,445 50 2.0 18 0.7 5 0.2 2 0.1 2 0.1
4 Bukit Batu Tangkiling 3,120 27 0.9 8 0.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Rakumpit Rakumpit 767 7 0.9 10 1.3 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 60,826 1,425 2.3 1,005 1.7 372 0.6 235 0.4 195 0.3

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 32

JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)


NO KECAMATAN PUSKESMAS
IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pahandut Pahandut 948 930 98.10 901 95.04
#### #BEZUG! Panarung 1546 1,298 83.96 1,174 75.94
2 Jekan Raya Menteng 1192 1,029 86.33 860 72.15
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1075 1,057 98.33 935 86.98
#### #BEZUG! Kayon 805 852 105.84 744 92.42
#### Jekan Raya Jekan Raya 428 390 91.12 357 83.41
3 Sebangau Kalampangan 142 115 80.99 103 72.54
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 293 284 96.93 286 97.61
4 Bukit Batu Tangkiling 231 123 53.25 174 75.32
5 Rakumpit Rakumpit 64 79 123.44 68 106.25

JUMLAH (KAB/KOTA) 6724 6,157 91.57 5,602 83.31

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 33

JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL


MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PERKIRAAN PENANGANAN
PERKIRAAN NEONATAL PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
BUMIL KOMPLIKASI JUMLAH LAHIR HIDUP
JUMLAH KOMPLIKASI
NO KECAMATAN PUSKESMAS DENGAN KEBIDANAN L P L+P
IBU HAMIL KOMPLIKASI
KEBIDANAN S % L P L+P L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Pahandut Pahandut 948 190 42 22 444 451 895 67 68 134 2 3.0 1 1.5 3 2.2
#### #BEZUG! Panarung 1,546 309 45 14.6 634 593 1,227 95 89 184 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 Jekan Raya Menteng 1,192 238 16 6.7 372 390 762 56 59 114 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1,075 215 5 2.3 351 408 759 53 61 114 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Kayon 805 161 7 4.3 512 466 978 77 70 147 2 2.6 1 1.4 3 2.0
#### Jekan Raya Jekan Raya 428 86 43 50.2 187 185 372 28 28 56 1 3.6 1 3.6 2 3.6
3 Sebangau Kalampangan 142 28 19 66.9 57 41 98 9 6 15 1 11.7 0 0.0 1 6.8
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 293 59 30 51.2 129 151 280 19 23 42 1 5.2 1 4.4 2 4.8
4 Bukit Batu Tangkiling 231 46 0 0.0 120 99 219 18 15 33 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Rakumpit Rakumpit 64 13 12 93.8 46 25 71 7 4 11 1 14.5 0 0.0 1 9.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 6,724 1,345 219 16.28 2,852 2,809 5,661 428 421 849 8 1.9 4 0.9 12 1.4

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 34

PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PESERTA KB AKTIF
MKJP NON MKJP MKJP +
NO KECAMATAN PUSKESMAS % MKJP +
IM KON OBAT LAIN NON
IUD % MOP % MOW % % JUMLAH % % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % NON MKJP
PLAN DOM VAGINA NYA MKJP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kota Palangka Raya 3,715 8.5 22 0.1 477 1.1 2,008 4.6 6,222 14.2 1,404 3.2 20 44.9 16,467 37.7 0 0.0 0 0.0 37,484 85.8 43,706 100

JUMLAH 3,715 8.5 22 0.1 477 1.1 2,008 4.6 6,222 14.2 1,404 3.2 19,613 44.9 16,467 37.7 0 0.0 0 0.0 37,484 85.8 43,706 100

Sumber : BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35

PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP MKJP + % MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
OBAT LAIN NON + NON
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % % % JUMLAH % MKJP MKJP
VAGINA NYA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kota Palangka Raya 300 4.7 0 0.0 165 2.6 357 5.6 822 13.0 334 5.3 3,308 52.3 1,867 29.5 0 0.0 0 0.0 5,509 87.0 6,331 100

JUMLAH 300 4.7 0 0.0 165 2.6 357 5.6 822 13.0 334 5.3 3,308 52.3 1,867 29.5 0 0.0 0 0.0 5,509 87.0 6,331 100

Sumber : BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah


Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 37

BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

BAYI BARU LAHIR DITIMBANG BBLR


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 444 451 895 442 99.5495 419 92.9 861 96.2 2 0.5 1 0.2 3 0.3
#### #BEZUG! Panarung 634 593 1,227 583 92.0 542 91.4 1,125 91.7 2 0.3 1 0.2 3 0.3
2 Jekan Raya Menteng 372 390 762 383 103.0 344 88.2 727 95.4 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 351 408 759 518 147.6 459 112.5 977 128.7 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Kayon 512 466 978 361 70.5 369 79.2 730 74.6 3 0.8 0 0.0 3 0.4
#### Jekan Raya Jekan Raya 187 185 372 184 98.4 185 100.0 369 99.2 0 0.0 1 0.5 1 0.3
3 Sebangau Kalampangan 57 41 98 57 100.0 32 78.0 89 90.8 2 3.5 0 0.0 2 2.2
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 129 151 280 118 91.5 144 95.4 262 93.6 3 2.5 1 0.7 4 1.5
4 Bukit Batu Tangkiling 120 99 219 121 100.8 96 97.0 217 99.1 2 1.7 3 3.1 5 2.3
5 Rakumpit Rakumpit 46 25 71 38 82.6 23 92.0 61 85.9 2 5.3 2 8.7 4 6.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,852 2,809 5,661 2,805 98.4 2,613 93.0 5,418 95.7 16 0.6 9 0.3 25 0.5

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 38

CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)


JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P L P L+P
L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 444 451 895 442 99.5 419 92.9 861 96.2 442 99.5 419 92.9 861 96.2
#### #BEZUG! Panarung 634 593 1,227 583 92.0 542 91.4 1,125 91.7 561 88.5 523 88.2 1,084 88.3
2 Jekan Raya Menteng 372 390 762 383 103.0 344 88.2 727 95.4 383 103.0 344 88.2 727 95.4
#### #BEZUG! Bukit Hindu 351 408 759 518 147.6 459 112.5 977 128.7 518 147.6 459 112.5 977 128.7
#### #BEZUG! Kayon 512 466 978 361 70.5 369 79.2 730 74.6 361 70.5 369 79.2 730 74.6
#### Jekan Raya Jekan Raya 187 185 372 184 98.4 185 100.0 369 99.2 184 98.4 185 100.0 369 99.2
3 Sebangau Kalampangan 57 41 98 57 100.0 32 78.0 89 90.8 47 82.5 22 53.7 69 70.4
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 129 151 280 118 91.5 144 95.4 262 93.6 118 91.5 144 95.4 262 93.6
4 Bukit Batu Tangkiling 120 99 219 121 100.8 96 97.0 217 99.1 121 100.8 96 97.0 217 99.1
5 Rakumpit Rakumpit 46 25 71 38 82.6 23 92.0 61 85.9 43 93.5 17 68.0 60 84.5

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,852 2,809 5,661 2,805 98.4 2,613 93.0 5,418 95.7 2,778 97.4 2,578 91.8 5,356 94.6

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 39

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF


JUMLAH BAYI (0-6 Bulan) USIA 0-6 BULAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 444 451 895 234 52.7 192 42.6 425 47.5
#### #BEZUG! Panarung 634 593 1,227 209 33.0 171 28.8 380 31.0
2 Jekan Raya Menteng 372 390 762 209 56.2 170 43.6 379 49.7
#### #BEZUG! Bukit Hindu 351 408 759 269 76.6 221 54.2 490 64.6
#### #BEZUG! Kayon 512 466 978 189 36.9 155 33.3 343 35.1
#### Jekan Raya Jekan Raya 187 185 372 58 31.0 48 25.9 106 28.5
3 Sebangau Kalampangan 57 41 98 11 19.3 8 19.5 19 19.4
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 129 151 280 33 25.6 27 17.9 59 21.1
4 Bukit Batu Tangkiling 120 99 219 64 53.3 52 52.5 115 52.5
5 Rakumpit Rakumpit 46 25 71 30 65.2 24 96.0 54 76.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,852 2,809 5,661 1,306 45.8 1,068 38.0 2,370 41.9

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 40

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PELAYANAN KESEHATAN BAYI


JUMLAH BAYI
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 440 422 862 446 101.4 403 95.5 849 98.5
#### #BEZUG! Panarung 717 689 1,406 774 107.9 626 90.9 1,400 99.6
2 Jekan Raya Menteng 555 531 1,086 290 52.3 437 82.3 727 66.9
#### #BEZUG! Bukit Hindu 498 479 977 518 104.0 459 95.8 977 100.0
#### #BEZUG! Kayon 373 359 732 358 96.0 372 103.6 730 99.7
#### Jekan Raya Jekan Raya 196 191 387 142 72.4 198 103.7 340 87.9
3 Sebangau Kalampangan 66 63 129 61 92.4 48 76.2 109 84.5
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 136 130 266 153 112.5 109 83.8 262 98.5
4 Bukit Batu Tangkiling 107 103 210 75 70.1 66 64.1 141 67.1
5 Rakumpit Rakumpit 31 26 57 25 80.6 24 92.3 49 86.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,119 2,993 6,112 2,842 91.1 2,742 92 5,584 91.4

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 41

CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH DESA/KELURAHAN % DESA/KELURAHAN


NO KECAMATAN PUSKESMAS
DESA/KELURAHAN UCI UCI

1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 3 3 100.0
#### #BEZUG! Panarung 3 1 33.3
2 Jekan Raya Menteng 1 1 100.0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1 0 0.0
#### #BEZUG! Kayon 1 1 100.0
#### Jekan Raya Jekan Raya 1 1 100.0
3 Sebangau Kalampangan 4 1 25.0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2 2 100.0
4 Bukit Batu Tangkiling 7 2 28.6
5 Rakumpit Rakumpit 7 2 28.6

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 14 46.7

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 42

CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH LAHIR HIDUP Hb < 7 hari BCG
NO KECAMATAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 444 451 895 316 71.17 311 68.96 627 70.06 342 77.03 350 77.61 692 77.32
#### #BEZUG! Panarung 634 593 1227 740 116.72 696 117.37 1436 117.03 665 104.89 622 104.89 1287 104.89
2 Jekan Raya Menteng 372 390 762 228 61.29 247 63.33 475 62.34 425 114.25 416 106.67 841 110.37
#### #BEZUG! Bukit Hindu 351 408 759 563 160.40 521 127.70 1084 142.82 471 134.19 462 113.24 933 122.92
#### #BEZUG! Kayon 512 466 978 345 67.38 373 80.04 718 73.42 373 72.85 353 75.75 726 74.23
#### Jekan Raya Jekan Raya 187 185 372 102 54.55 121 65.41 223 59.95 132 70.59 152 82.16 284 76.34
3 Sebangau Kalampangan 57 41 98 39 68.42 38 92.68 77 78.57 55 96.49 40 97.56 95 96.94
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 129 151 280 94 72.87 78 51.66 172 61.43 157 121.71 148 98.01 305 108.93
4 Bukit Batu Tangkiling 120 99 219 21 17.50 36 36.36 57 26.03 88 73.33 86 86.87 174 79.45
5 Rakumpit Rakumpit 46 25 71 19 41.30 17 68.00 36 50.70 30 65.22 20 80.00 50 70.42

JUMLAH (KAB/KOTA) 2852 2809 5661 2467 86.50 2438 86.79 4905 86.65 2738 96.00 2649 94.30 5387 95.16

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 43

CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

BAYI DIIMUNISASI
JUMLAH BAYI a
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4 CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
NO KECAMATAN PUSKESMAS (SURVIVING INFANT)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Pahandut Pahandut 440 422 862 346 78.6 338 80 684 79 339 77.0 335 79.4 674 78.2 313 71.1 331 78.4 644 74.7 116 26.4 157 37.2 273 31.7
2 0 Panarung 717 689 1,406 529 73.8 502 73 1,031 73 533 74.3 513 74.5 1,046 74.4 514 71.7 513 74.5 1,027 73.0 461 64.3 475 68.9 936 66.6
2 Jekan Raya Menteng 555 531 1,086 387 69.7 444 84 831 77 384 69.2 435 81.9 819 75.4 401 72.3 400 75.3 801 73.8 263 47.4 289 54.4 552 50.8
4 0 Bukit Hindu 498 479 977 490 98.4 452 94 942 96 471 94.6 456 95.2 927 94.9 458 92.0 443 92.5 901 92.2 379 76.1 366 76.4 745 76.3
5 0 Kayon 373 359 732 376 100.8 367 102 743 102 342 91.7 317 88.3 659 90.0 331 88.7399 385 107.2 716 97.8 235 63 284 79.1 519 70.9
6 Jekan Raya Jekan Raya 196 191 387 139 70.9 124 65 263 68 126 64.3 113 59.2 239 61.8 119 60.71 116 60.7 235 60.7 101 51.5 102 53.4 203 52.5
3 Sebangau Kalampangan 66 63 129 120 181.8 105 167 225 174 125 189.4 104 165.1 229 177.5 66 100.0 63 100.0 129 100.0 112 169.7 122 193.7 234 181.4
8 0 Kereng Bangkirai 136 130 266 52 38.2 41 32 93 35 47 34.6 30 23.1 77 28.9 50 36.8 43 33.1 93 35.0 47 34.6 43 33.1 90 33.8
4 Bukit Batu Tangkiling 107 103 210 85 79.4 85 83 170 81 83 77.6 20 19.4 103 49.0 93 86.9 74 71.8 167 79.5 79 73.8 58 56.3 137 65.2
5 Rakumpit Rakumpit 31 26 57 35 112.9 21 81 56 98 29 93.5484 11 42.3 40 70.2 24 77.42 17 65.4 41 71.9 24 77.42 18 69.2 42 73.7

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,119 2,993 6,112 2,559 82.05 2,479 83 5,038 82.43 2,479 79.48 2,334 77.98 4,813 78.75 2,369 75.95 2,385 79.69 4,754 77.78 1,817 58.26 1,914 63.95 3,731 61.04

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44

CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI JUMLAH JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Pahandut Pahandut 444 451 895 187 42.12 125 27.72 312 34.86 1,244 1,176 2,420 1,560 125.40 1,040 88.44 2,600 107.44 1,688 1,627 3,315 1,431 84.77 1,165 71.60 2,596 78.31
#### #BEZUG! Panarung 634 593 1,227 381 60.09 255 43.00 636 51.83 2,030 1,969 3,999 2,211 108.92 1,475 74.91 3,686 92.17 2,664 2,562 5,226 2,411 90.50 1,730 67.53 4,141 79.24
2 Jekan Raya Menteng 372 390 762 308 82.80 206 52.82 514 67.45 1,588 1,521 3,109 1,358 85.52 906 59.57 2,264 72.82 1,960 1,911 3,871 1,896 96.73 1,112 58.19 3,008 77.71
#### #BEZUG! Bukit Hindu 351 408 759 357 101.71 239 58.58 596 78.52 1,361 1,311 2,672 1,901 139.68 1,269 96.80 3,170 118.64 1,712 1,719 3,431 1,718 100.35 1,508 87.73 3,226 94.03
#### #BEZUG! Kayon 512 466 978 211 41.21 141 30.26 352 35.99 1,204 1,152 2,356 1,333 110.71 889 77.17 2,222 94.31 1,716 1,618 3,334 1,415 82.46 1,030 63.66 2,445 73.34
#### Jekan Raya Jekan Raya 187 185 372 46 24.60 32 17.30 78 20.97 704 683 1,387 415 58.95 277 40.56 692 49.89 891 868 1,759 750 84.18 309 35.60 1,059 60.20
3 Sebangau Kalampangan 57 41 98 26 45.61 18 43.90 44 44.90 229 212 441 255 111.35 171 80.66 426 96.60 286 253 539 255 89.16 189 74.70 444 82.37
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 129 151 280 52 40.31 36 23.84 88 31.43 387 361 748 548 141.60 366 101.39 914 122.19 516 512 1,028 439 85.08 402 78.52 841 81.81
4 Bukit Batu Tangkiling 120 99 219 105 87.50 71 71.72 176 80.37 501 464 965 526 104.99 352 75.86 878 90.98 621 563 1,184 606 97.58 423 75.13 1,029 86.91
5 Rakumpit Rakumpit 46 25 71 28 60.87 20 80.00 48 67.61 126 113 239 188 149.21 126 111.50 314 131.38 172 138 310 154 89.53 146 105.80 300 96.77

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,852 2,809 5,661 1,701 59.64 1,143 40.69 2,844 50.24 9,374 8,962 18,336 10,295 109.83 6,871 76.67 17,166 93.62 12,226 11,771 23,997 11,075 90.59 8,014 68.08 19,089 79.55

Sumber : Bidang Yankes


Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
TABEL 45

JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)


JUMLAH BADUTA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 214 214 428 220 208 428 102.8 97.2 100.0 1 0.5 2 1.0 3 0.7
#### #BEZUG! Panarung 732 711 1,443 632 614 1,246 86.3 86 86.3 6 0.9 10 1.6 16 1.3
2 Jekan Raya Menteng 235 226 461 230 231 461 97.9 102 100.0 1 0.4 2 0.9 3 0.7
#### #BEZUG! Bukit Hindu 899 866 1,765 512 493 1,005 57.0 57 56.9 1 0.2 3 0.6 4 0.4
#### #BEZUG! Kayon 794 751 1,545 436 412 848 54.9 55 54.9 1 0.2 1 0.2 2 0.2
#### Jekan Raya Jekan Raya 153 154 307 116 112 228 75.8 73 74.3 2 1.7 5 4.5 7 3.1
3 Sebangau Kalampangan 172 160 332 106 107 213 61.6 67 64.2 3 2.8 7 6.5 10 4.7
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 145 146 291 48 44 92 33.1 30 31.6 1 2.1 1 2.3 2 2.2
4 Bukit Batu Tangkiling 297 298 595 138 128 266 46.5 43 44.7 0 0.0 2 1.6 2 0.8
5 Rakumpit Rakumpit 79 81 160 66 60 126 83.5 74 78.8 3 4.5 6 10.0 9 7.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 3,720 3,607 7,327 2,504 2,409 4,913 67.3 67 67.1 19 0.8 39 1.6 58 1.2

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 46

CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

ANAK BALITA (12-59 BULAN)


MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
L P L+P
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 1,244 1,176 2,420 855 68.7 826 70.2 1,681 69.5
2 0 Panarung 2,030 1,969 3,999 1,147 56.5 1,121 56.9 2,268 56.7
2 Jekan Raya Menteng 1,588 1,521 3,109 831 52.3 724 47.6 1,555 50.0
4 0 Bukit Hindu 1,361 1,311 2,672 1,342 98.6 1,357 103.5 2,699 101.0
5 0 Kayon 1,204 1,152 2,356 1,069 88.8 1,169 101.5 2,238 95.0
6 Jekan Raya Jekan Raya 704 683 1,387 466 66.2 477 69.8 943 68.0
3 Sebangau Kalampangan 229 212 441 218 95.2 185 87.3 403 91.4
8 0 Kereng Bangkirai 387 361 748 347 89.7 373 103.3 720 96.3
4 Bukit Batu Tangkiling 501 464 965 156 31.1 95 20.5 251 26.0
5 Rakumpit Rakumpit 126 113 239 144 114.3 100 88.5 244 102.1

JUMLAH (KAB/KOTA) 9,374 8,962 18,336 6,575 70.1 6,427 71.7 13,002 70.9

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 47

JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

BALITA
JUMLAH BALITA DITIMBANG BGM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) % (D/S) L P L+P
JUMLA JUMLA JUMLA
L P L+P L P L+P L P L+P % % %
H H H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 Pahandut Pahandut 1,646 1,581 3,227 300 309 609 18.2 19.5 18.9 2 0.7 4 1.3 6 1.0
#### #BEZUG! Panarung 2,719 2,613 5,332 778 798 1,576 28.6 31 29.6 14 1.8 19 2.4 33 2.1
2 Jekan Raya Menteng 2,114 2,031 4,145 422 500 922 20.0 25 22.2 1 0.2 5 1.0 6 0.7
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1,817 1,746 3,563 831 852 1,683 45.7 49 47.2 5 0.6 6 0.7 11 0.7
#### #BEZUG! Kayon 1,602 1,540 3,142 839 860 1,699 52.4 56 54.1 1 0.1 4 0.5 5 0.3
#### Jekan Raya Jekan Raya 943 906 1,849 188 208 396 19.9 23 21.4 4 2.1 6 2.9 10 2.5
3 Sebangau Kalampangan 300 288 588 200 211 411 66.7 73 69.9 9 4.5 12 5.7 21 5.1
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 508 489 997 86 100 186 16.9 20 18.7 2 2.3 3 3.0 5 2.7
4 Bukit Batu Tangkiling 656 631 1,287 256 276 532 39.0 44 41.3 1 0.4 4 1.4 5 0.9
5 Rakumpit Rakumpit 1,540 1,479 3,019 103 123 226 6.7 8 7.5 8 7.8 11 8.9 19 8.4

JUMLAH (KAB/KOTA) 13,845 13,304 27,149 4,003 4,237 8,240 28.9 32 30.4 47 1.2 74 1.7 121 1.5

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 48

CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

KASUS BALITA GIZI BURUK


MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DITEMUKAN
L P L+P
L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 Jekan Raya Menteng 1 0 1 1 100 0 0.0 1 100
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1 0 1 1 100 0 0.0 1 100
#### #BEZUG! Kayon 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### Jekan Raya Jekan Raya 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0.0 0 0.0 0 0.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 2 0 2 2 100.0 0 0.0 2 100.0

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 49

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT


SD DAN SETINGKAT
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS L P L+P MENDAPAT
PELAYANAN
JUMLAH %
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % KESEHATAN
(PENJARINGAN)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Pahandut Pahandut 383 357 740 339 88.5 339 95.0 678 91.6 18 18 100
#### #BEZUG! Panarung 690 682 1,372 594 86.1 588 86.2 1,182 86.2 31 31 100
2 Jekan Raya Menteng 423 374 797 423 100.0 374 100.0 797 100.0 11 11 100
#### #BEZUG! Bukit Hindu 421 363 784 404 96.0 346 95.3 750 95.7 16 16 100
#### #BEZUG! Kayon 364 344 708 364 100.0 344 100.0 708 100.0 12 12 100
#### Jekan Raya Jekan Raya 154 151 305 165 107.1 129 85.4 294 96.4 8 8 100
3 Sebangau Kalampangan 71 58 129 65 91.5 49 84.5 114 88.4 5 5 100
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 143 140 283 148 103.5 118 84.3 266 94.0 6 6 100
4 Bukit Batu Tangkiling 130 176 306 109 83.8 127 72.2 236 77.1 17 17 100
5 Rakumpit Rakumpit 45 42 87 46 102.2 41 97.6 87 100.0 9 9 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 2,824 2,687 5,511 2,657 94.1 2,455 91.4 5,112 92.8 133 133 100
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 94.1 91.4 92.8

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 50

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


NO KECAMATAN PUSKESMAS PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/
TUMPATAN GIGI TETAP
TETAP PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 Pahandut Pahandut 848 848 1.0
#BEZUG! Panarung 561 100 5.6
2 Jekan Raya Menteng 1240 388 3.2
#BEZUG! Bukit Hindu 423 508 0.8
#BEZUG! Kayon 239 427 0.6
Jekan Raya Jekan Raya 6 87 0.1
3 Sebangau Kalampangan 103 259 0.4
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 17 70 0.2
4 Bukit Batu Tangkiling 294 322 0.9
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0

JUMLAH (KAB/ KOTA) 3,731 3,009 1.2

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 51

PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGIGRAYA
TAHUN 2015

JTJMTAH JUMLAH JUMIAH MURID SDIMI MURIDSD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH sD/hil ocN 6E)/Ml
%
SD/MI SIKATOIGI MENDAPAT
MASSAL YAN. GIGI
L P L+P L % P % L+P % t P L+P L oh P % L+P
2 3 1 6 10 11 12 13 ,a 15 ,a 17 18 19 m 21 22 23 21 25 26
.I
TAIlaNEUI TEIHEUI td tq),( II' 1q),( l.lta Z.Ut,c q.atu c41 1E,t oart A,.l r .(ro, 21,i 0 0,( U u,u
Panarung 3'l 31 100,( 3,' 100,( 3.9't2 3.566 7.478 ( 0,( c 0d 0,( 0 . o,( 0 0,0
2 Jefan Raya Monten0 11 11 100,( 11 100,( 4S6 4S5 951 ( 0,( c 0,0 0,( 38 300 626 326 1m 30c 100,( 624 0,0
Bukit Hlndu 16 16 t00,( 18 100,( 2.173 2.O19 4192 ( 0,( ( 0d 0,( c c ( 0 0 0,( 0 0,0
.l00,(
lcyofl 12 12 100,( 12 100,( 2.2& 1.957 4.28 300 13,r il4 27d 853 20,4 72 125 197 12 100,0 125 197 100,0
Jokan Raya I I 100,( I 100,( 854 788 1.U2 2b 2,1 31 3,9 56 3,t 36 35 71 0 0 0 0,( 0 0,0
3 Sebangau Kalampslgan 5 E 't00,( 5 100,( 27A 225 500 at t0,r 6€ 28,9 94 18,',i 1 15 16 1 '100 t5 '!m,( 16 0,0
Ker€ng Bangkirai 6 6 100,( 6 100,( 612 s73 1.185 33 5,{ 71 12,4 107 9,( 22 {I @ a2 100,0 47 'f00,( 69 1m,0
4 Bukii Betu Tangkiliru 17 17 100,( 17 100,( 86e 8?2 1.7s8 100 1t,t 123 14,1 223 12,4 I 17 25 E 100 17
,l00,(
25 tm,0
5 Rakumplt Rakumptt I 0 0,( 0 0,( 25t 239 /tgl 0,( 0,0 0,( 0 0 0,( 0 0,0

JUMLAH (KAB/KOTA) r33 124 93.: 121 93,i 13.968 12.789 26.757 e20 6.( 1.170 1 2.390 8,r 485 53€ 't.(xN lb 92,1 504 *!,t si3 92,(

Sumber: Bi(ang Yalkes


TABEL 52

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

USILA (60TAHUN+)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L P L+P L % P % L+P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pahandut Pahandut 746 706 1,452 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 1,214 1,179 2,393 798 65.7 217 18.4 1015 42
2 Jekan Raya Menteng 950 911 1,861 302 31.8 153 16.8 455 24
#### #BEZUG! Bukit Hindu 815 785 1,600 418 51.3 101 12.9 519 32
#### #BEZUG! Kayon 722 683 1,405 36 5 24 3.5 60 4
#### Jekan Raya Jekan Raya 424 412 836 80 18.9 44 10.7 124 15
3 Sebangau Kalampangan 138 128 266 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 231 216 447 84 36.4 81 37.5 165 37
4 Bukit Batu Tangkiling 298 275 573 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 76 68 144 0 0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 5,614 5,363 10,977 1,718 31 620 12 2,338 21

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 53

CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PESERTA JAMINAN KESEHATAN


NO JENIS JAMINAN KESEHATAN JUMLAH %
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jaminan Kesehatan Nasional 95,649 91,384 187,033 74.18 74.20 74.19

1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) 31,925 30,502 62,427 24.76 24.77 24.76

- PBI APBN 17,017 16,258 33,275 13.20 13.20 13.20

- PBI APBD 14,908 14,244 29,152 11.56 11.57 11.56

1.2 Non Penerima Bantuan Iuran (Non PBI) 63,724 60,882 124,606 49.42 49.43 49.43

- Pekerja penerima upah (PPU) 38,647 36,924 75,571 29.97 29.98 29.98

- Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 18,250 17,436 35,686 14.15 14.16 14.16

- Bukan pekerja (BP) 6,827 6,522 13,349 5.29 5.30 5.30

2 Jamkesda 0 0.00 0.00 0.00

3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00

4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 95,649 91,384 187,033 74.18 74.20 74.19

Sumber : Bidang JSK


TABEL 54

JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA


NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pahandut 10,294 15,481 25,775 0 255 255 63 74 137
2 Puskesmas Panarung 6,165 10,114 16,279 0 0 0 71 56 127
3 Puskesmas Menteng 4,945 7,294 12,239 0 0 0 22 35 57
4 Puskesmas Bukit Hindu 9,928 15,086 25,014 0 0 0 75 104 179
5 Puskesmas Kayon 11,194 15,655 26,849 0 0 0 75 56 131
6 Puskesmas Jekan Raya 2,407 4,676 7,083 0 0 0 3 7 10
7 Puskesmas Kalampangan 1,782 2,667 4,449 10 12 22 33 33 66
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 1,832 2,443 4,275 0 0 0 48 24 72
9 Puskesmas Tangkiling 5,181 6,906 12,087 104 101 205 50 36 86
10 Puskesmas Rakumpit 809 2,007 2,816 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 54,537 82,329 136,866 114 368 482 440 425 865
1 RS Bhayangkara 13,703 14,500 28,203 1,560 1,600 3,160 0 0 0
2 RS TNI - AD 978 327 1,305 421 403 824 0 0 0
3 RS Ibu dan Anak Yasmin 231 1,206 1,437 263 1,491 1,754 0 0 0
4 RS Muhammadiyah 4,332 4,361 8,693 1,056 1,308 2,364 0 0 0
5 RS Doris Sylvanus 48,200 52,695 93,331 8,321 10,802 19,123 1,050 1,930 2,980
SUB JUMLAH II 67,444 73,089 132,969 11,621 15,604 27,225 1,050 1,930 2,980
1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 121,981 155,418 269,835 11,735 15,972 27,707 1,490 2,355 3,845
JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 128,949 123,156 252,105 128,949 123,156 252,105
CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 31.5 42.1 35.7 9.1 13.0 11.0

Sumber : Bidang Yankes


Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan di dalam dan luar gedung
- Ratio Rate Kunjungan 3-4 kali/pengunjung
TABEL 55

ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI


NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR MATI GDR NDR
NO (HIDUP + MATI) 48 JAM DIRAWAT
SAKITa TEMPAT TIDUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RS Doris Silvanus 306 4,576 6,779 11,355 239 265 504 74 118 192 52.2 39.1 44.4 16.2 17.4 16.9
2 RS Bhayangkara 51 1,560 1,600 3,160 14 10 24 4 0 4 9.0 6.3 7.6 2.6 0 1.3
3 RS TNI AD 19 564 260 824 3 1 4 0 0 0 5.3 3.8 4.9 0 0 0
4 RS Yasmin 41 437 1,325 1,762 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Muhammadiyah 49 1,056 1,308 2,364 2 11 13 10 7 17 1.9 8.4 5.5 9.5 5.4 7.2

KABUPATEN/KOTA 466 8,193 11,272 19,465 258 287 545 88 125 213 3.1 2.5 2.8 1.1 1.1 1.1

Sumber : Bidang Yankes


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 56

INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

NAMA RUMAH JUMLAH PASIEN KELUAR JUMLAH HARI JUMLAH LAMA


NO BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
SAKITa TEMPAT TIDUR (HIDUP + MATI) PERAWATAN DIRAWAT

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RS Doris Silvanus 306 11,355 44,831 42,508 40.1 37.11 5.89 3.74
2 RS Bhayangkara 51 3,160 9,132 8,058 49.1 61.96 3.00 2.55
3 RS TNI AD 19 824 2,636 1,841 38.0 43.37 5.22 2.23
4 RS Yasmin 41 1,762 4,861 5,101 32.5 42.98 5.73 2.90
5 RS Muhammadiyah 49 2,364 118 396 0.7 48.24 7.52 0.17

KABUPATEN/KOTA 466 19465 61,578 57,904 36.2 41.77 5.57 2.97

Sumber : Bidang Yankes


Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
TABEL 57

PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

RUMAH TANGGA
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
JUMLAH % DIPANTAU % BER- PHBS
JUMLAH DIPANTAU BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Pahandut Pahandut 5,859 82 1.40 1 1.22
#### #BEZUG! Panarung 11,206 244 2.18 144 59.02
2 Jekan Raya Menteng 12,735 420 3.30 0 0.00
#### #BEZUG! Bukit Hindu 9,186 125 1.36 0 0.00
#### #BEZUG! Kayon 7,345 81 1.10 19 23.46
#### Jekan Raya Jekan Raya 1,100 0 0.00 0 0.00
3 Sebangau Kalampangan 1,370 0 0.00 0 0.00
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2,332 160 6.86 105 65.63
4 Bukit Batu Tangkiling 3,018 70 2.32 0 0.00
5 Rakumpit Rakumpit 853 0 0.00 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 55,004 1182 2.15 269 22.76

Sumber : Bidang Yankes (Hasil survey PHBS tahun 2015)


TABEL 58

PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

2014 2015
RUMAH MEMENUHI SYARAT JUMLAH RUMAH DIBINA MEMENUHI RUMAH MEMENUHI SYARAT
JUMLAH RUMAH DIBINA
(RUMAH SEHAT) RUMAH YANG SYARAT (RUMAH SEHAT)
NO KECAMATAN PUSKESMAS SELURUH
BELUM
RUMAH
MEMENUHI
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
SYARAT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Pahandut Pahandut 5859 4,289 73.20 1570 0 0.00 0 0 4,289 73.20
#### #BEZUG! Panarung 11206 10,983 98.01 223 0 0.00 0 0 10,983 98.01
2 Jekan Raya Menteng 12735 10,555 82.88 2180 90 4.13 90 0 10,645 83.59
#### #BEZUG! Bukit Hindu 9186 8,818 95.99 368 25 6.79 21 0 8,839 96.22
#### #BEZUG! Kayon 7345 6,089 82.90 1256 152 12.10 139 0 6,228 84.79
#### Jekan Raya Jekan Raya 1100 942 85.64 158 0 0.00 0 0 942 85.64
3 Sebangau Kalampangan 1370 657 47.96 713 0 0.00 0 0 657 47.96
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2332 2,264 97.08 68 10 14.71 9 0 2,273 97.47
4 Bukit Batu Tangkiling 3018 2,964 98.21 54 30 55.56 30 0 2,994 99.20
5 Rakumpit Rakumpit 853 0 0.00 - 0 0.00 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 55,004 47,561 86.47 6590 307 4.66 289 0.00 47,850 86.99

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


PENDUDUK DEi{GAN AKSES BERKEIANJUTAN TERMDAP AIR MII.IUM BERKIJALTTAS (I.AYAI9 MENURUT KECAi/iATAN OAN PUSKESMAE
I(OTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2O'I5

BUKAN JARNGAT{ PERPFAAN


PEM)I'DUI(
DET.IGA,iIAIGES
PERPIPMN (POAi',BPdPAI')
StJi,I.,R GAUIERUNDUNG SlJttlUR OALI DENGAN PoMPA SUT,UR BoR DENGAN PoI,PA IERMNAAN i/ATAAR TERLI.IUJNG IERIODAPAIR
'ERKEI.ANJITTAI
MNl4rlIAYA(
PENDUDT.,
NO KECAMATAN PUSKESMAS
K
,fr t<
lilEMENUI{
SYAMT 1
lElvlEMJHl
SYARAT e Y<
lEl,lENUil
SYARAT
2
ffiENUHI
SYARAT e t1 SYARAT
3
MEilENUHI
AYARAT , EYARAT
ee1 G
fr 5a= v< zo ,23 E d
re5 Y< I
s
6
I
ge8 i33 6
tBa t, ,e= I<
a2
6
i i3f IE rxg I IBi
6
I Exg 6
I ie8 T' 523 *
3
J22
'Hfl it8
EI )22
rud
3
B
'HH I#
r=6
)22
.HH
T
)
=
)<
=E
26 *aE
T
=
f
iHg
G&
)<
=d,
16 IEfr
-HE f
,22
,HH
5fr : 'HI Ifi iEfi
f
5
=
J
DZ2
-UE
EC
Jf;
a6 ,EE tlv =
EI =t#
(
=flH
F€Nruq €.Fl t ( ad ilt( t ( ( ( z62 IJI OI
Pdrtrun0 s4.9s4 I ( ( 645l 25.820 0 ( ( ( ( ( 39E€ 159.52 a988 1595: 15s5i z),u
2 Jskin RryE tt/irntang 42.76 ( I a ( 1273. 33.205 300 120( ( ( 3461 s:279 u61 c27t 10471 24,51
( ( 24.2U 6l ( ( ( ( *2e 1210{, 302G t2ro 12141 33,fl
Br*it Hindu 36.78r 607, 21
l(ryon 32.24? ( I qa 19Jm 383 153: ( ( I 2983 I t932 2983 1r93' 1*4 41,?1
J6Lan Rata 19.P'15 ( ( ( 303i 10.620 0 ( ( ( 14 1808 ,152 18or t80l 9,41
3 Sabrngsu Kdampeghn 8.090 32 121 r I 1t2l 41,3 0 ( ( c 0 0 I I 0,0(
K.nng BangkiEi 10.269 4? ( 20d', 8.141 r6,{ 85( ( ( ( 62 2.048 662 2€{1 $e 3a,l?
1 Bukit 8.tu Tan0kjling 13.r€il 2t2 808 201' 8.044 360 114 ( ( ( 330 t.320 330 19z. 276t 2qe1
5 R8kumpil Rakumpit 3.?58 21 u t s7 348 t ( 1 ( a 0 0 I I 0.0(

IUMLAH (IGilKOTA) 252.i05 302 t02( ,lr78l 'l/t0:,94 12961 525: 1746/ 6786.1 171& 67861 731'll 29.00'

Sumbcr: BidarE PMK(Penanoeuhngin Me3ehh K3!.hdan)


TABEL 60

PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH MEMENUHI SYARAT


JUMLAH SAMPEL (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
NO KECAMATAN PUSKESMAS PENYELENGGARA
DIPERIKSA
AIR MINUM
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7
1 Pahandut Pahandut 1 8 7 87.5
### #BEZUG! Panarung 10 9 90
2 Jekan Raya Menteng 10 10 100
### #BEZUG! Bukit Hindu 9 8 88.89
### #BEZUG! Kayon 10 9 90
### #BEZUG! Jekan Raya 4 4 100
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0
### #BEZUG! Kereng Bangkirai 4 4 100
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 1 55 51 92.73


16011
Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)
Ket : termasuk depot air minum isi ulang, PDAM (Pending terkait DO)
TABEL 61

PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JENIS SARANA JAMBAN PENDUDUK


KOMUNAL LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG DENGAN AKSES
SANITASI LAYAK

PENDUDUK
MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT MEMENUHI SYARAT

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA

JUMLAH SARANA
(JAMBAN SEHAT)
JUMLAH

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK

% PENDUDUK
NO KECAMATAN PUSKESMAS

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGGUNA
PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK

PENDUDUK
SARANA

SARANA

SARANA

SARANA
JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH

JUMLAH
JUMLAH %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 Pahandut Pahandut 33361 140 425 0 0 0.0 5859 23436 385 1540 6.6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23436 70.2
#### #BEZUG! Panarung 54934 52 260 0 0 0.0 9692 38768 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 38768 70.6
2 Jekan Raya Menteng 42746 218 672 3 120 17.9 10555 41448 318 1272 3.1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 41448 97.0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 36781 20 180 4 150 83.3 8818 35272 25 111 0.3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35272 95.9
#### #BEZUG! Kayon 32283 10 90 3 100 111.1 7725 30900 525 2100 6.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30900 95.7
#### Jekan Raya Jekan Raya 19215 8 80 0 0 0.0 1382 5528 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5528 28.8
3 Sebangau Kalampangan 6096 56 130 0 0 0.0 950 3800 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3800 62.3
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 10269 26 291 0 0 0.0 2262 9056 45 180 2.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9056 88.2
4 Bukit Batu Tangkiling 13162 114 570 0 0 0.0 2370 9480 180 743 7.8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9480 72.0
5 Rakumpit Rakumpit 3258 0 0 0 0 0.0 236 944 0 0 0.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 944 29.0

JUMLAH (KAB/KOTA) 252,105 644 2,698 10 370 13.7 49,849 198,632 1,478 5,946 3.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 198,632 78.8

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 62

DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)


JUMLAH DESA/ DESA MELAKSANAKAN DESA STOP BABS
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA STBM
KELURAHAN STBM (SBS)
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut Pahandut 3 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Panarung 3 0 0.0 0 0 0 0
2 Jekan Raya Menteng 1 0 0.0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Bukit Hindu 1 0 0.0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kayon 1 0 0.0 0 0 0 0
#### Jekan Raya Jekan Raya 1 0 0.0 0 0 0 0
3 Sebangau Kalampangan 4 0 0.0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2 0 0.0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 7 0 0.0 0 0 0
5 Rakumpit Rakumpit 7 0 0.0 0 0 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 0 0.0 0 0.00 0 0

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 6:}

PERSENTASE TEMPAT.TEMPAT UMUI,I MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KOTA PAIANGI(A RAYA
TAHUN 2015

TEMPAT.TEMPAT UMUM
YANG ADA MEMENUHI SYARAT KE$EHATAN

SARANA PENDIDIKAN SAMNAKESEHATAN HOTEL


SARAt,lA TEMPAT.TEI/IPAT
SARAMPENDIDIKAN HOTEL
KESEHATAN :f RUMAH EAKIT UMUM
SD SLTP SLTA PUSKESMAS BINTANG NON BINTANG
NO KECAMATAN PUSKESMAS F UMUM
aD
I
o o 5 r
f==
_f I L I I I
o- o
= z )-
= jI I
I
I
o
a F
J
a
)
F
(n
l!
Y =J
I
F
z
e?
z2 s 5
:,
E
J
Ja
=
a 5
:=
a a s 5
)- * 5
) s
= = a) 3
=
o D = =
i=
GY f,
f, 6 a i a a
o. 3
1 2
JAlanOtn
3 I 5 a 7 I 0 10 t1 12 13 1A 15 16 1t 18 19
.IIIJ
20 21 t2 x 21 25 2A 2l
I Hansnou 18 4 1 U U lq itg 3 ro, / 3 75,0 2 100,0 0 o 0 aJ,w
,anarung 31 15 l8 2 0 C
72 2 6,5 2 13,3t!3 16,66? I 'lo0 0
1 2 100 0 10 13,89
2 J6kan Raya lrertbng 11 4 0 I ,|
2 I 2E 16 r45,5 1 25 33,333 100 1 100 2 100 23 a2i4
luldl Hindu 16 6 5 1 0 1 I 30 3 19 1 16,667 2 tlo I r0d 0 1 100 0 I 8,67
Gyon 12 E
3 'l 0 ,|
2 24 11 s2 5 1m 100 1 10d 0 1 1@ 0 21 87,50
,61(ah Raye I 3 1 0 0 a 15 1 12,5 1 33,3E3 0 1 10d 0 o 0 0 3 20,(x)
3 Sebangau (alampangan 5 2 2 1 0 0 0 t0 I 20,0 1. 50 i 50 1 1od 0 0 0 0 1 4,OO
(erohg Bangkiral 6 1 3 1 0 0 0 14 I 16,7 1 25 i 33,333 ,|
100 0 0 0 0 4 24,57
4 Bukit Batu fangkiling 17 5 2 't 0 0 0 25 4 23,5 1 20 t 50 1 10d 0 0 0 0 7 28
5 Rakumplt lakunpit 9 1 1 1 0 0 0 12 0 0 0
,|
100 1 10d 0 0 0 0 16,67

(MB/KOTA) 133 49 42 1( 3 4 28 269 12 3t,6 't6 ?2,7 16 36,1 1( 1@,0 3 100,0 1@,0 0 9l 33,83

Sumber : Bideng PMK (PenangoularEan Mesalah Ke3ehatan)


TABEL 64

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
JUMLAH RUMAH DEPOT AIR RUMAH DEPOT AIR
NO KECAMATAN PUSKESMAS MAKANAN MAKANAN
TPM JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL % JASA BOGA MAKAN/ MINUM TOTAL %
JAJANAN JAJANAN
RESTORAN (DAM) RESTORAN (DAM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 Pahandut Pahandut 86 0 6 0 5 11 12.79 0 0 0 0 0 0.00
### #BEZUG! Panarung 186 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0.00
2 Jekan Raya Menteng 167 5 14 36 18 73 43.71 0 0 0 9 9 5.39
### #BEZUG! Bukit Hindu 71 0 1 2 0 3 4.23 0 0 0 0 0 0.00
### #BEZUG! Kayon 188 6 9 34 28 77 40.96 2 0 2 14 18 9.57
### #BEZUG! Jekan Raya 132 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0.00
3 Sebangau Kalampangan 44 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0.00
### #BEZUG! Kereng Bangkirai 179 4 9 18 7 38 21.23 0 2 2 2 6 3.35
4 Bukit Batu Tangkiling 65 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0.00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 1118 15 39 90 58 202 18.07 2 2 4 25 33 2.95

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 65

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK

PERSENTASE TPM

PERSENTASE TPM
MEMENUHI SYARAT

MEMENUHI SYARAT
JUMLAH TPM TIDAK

HIGIENE SANITASI
RUMAH MAKAN/

RUMAH MAKAN/
JUMLAH TPM

DIUJI PETIK
MINUM (DAM)

MINUM (DAM)
JASA BOGA

JASA BOGA
RESTORAN

RESTORAN
DEPOT AIR

DEPOT AIR
MAKANAN

MAKANAN
DIBINA
JAJANAN

JAJANAN
TOTAL

TOTAL
NO KECAMATAN PUSKESMAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Pahandut Pahandut 0 0 0 0 0 0 0.00 11 0 2 0 0 2 18.18
####### #BEZUG! Panarung 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
2 Jekan Raya Menteng 9 0 0 0 9 9 100 73 0 0 0 3 3 4.11
####### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0.00 3 0 3 0 0 3 100
####### #BEZUG! Kayon 18 2 0 2 14 18 0.00 77 0 3 0 0 3 3.90
####### #BEZUG! Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
3 Sebangau Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
####### #BEZUG! Kereng Bangkirai 6 0 2 2 2 6 100 38 0 3 0 0 3 7.89
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00
5 Rakumpit Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0.00 0 0 0 0 0 0 0.00

JUMLAH (KAB/KOTA) 33 2 2 4 25 33 100 202 0 11 0 3 14 6.93

Sumber : Bidang PMK (Penanggulangan Masalah Kesehatan)


TABEL 66

PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Alopurinol tablet 100 mg tablet 54,000 39,910 148,300 188210 348.54
2 Aminofilin tablet 200 mg tablet 2,016 2,400 22,600 25000 1240.08
3 Aminofilin injeksi 24 mg/ml tablet 324 180 180 360 111.11
4 Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) tablet 1,950 800 49,400 50200 2574.36
5 Amoksisilin kapsul 250 mg kapsul 85,140 7,560 - 7560 8.88
6 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 252,000 168,500 1,237,500 1406000 557.94
7 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg botol 11,772 6,954 3,750 10704 90.93
8 Metampiron tablet 500 mg tablet 104,400 11,300 65,200 76500 73.28
9 Metampiron injeksi 250 mg ampul 1,044 510 480 990 94.83
10 Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium tablet 28378.38
Hidroksida 200 mg + Magnesium Hidroksida 200 mg 5,994 149,500 1,551,500 1701000

11 Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g + tube 1246.80
2,919 2,123 34,271 36394
polimiksin 10.000 IU/g
12 Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + supp
Heksaklorofen 250 mg 1,065 - -

13 Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam pot


- 144 - 144
Salisilat 3%
14 Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg tablet - - -
15 Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + tablet
- - 23,650 23,650
Levodopa 250 mg
16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen vial 248 465 - 465 187.50
17 Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg tablet 1,281,006 390,500 1,397,800 1788300 139.60
18 Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) tablet 3,906 1,000 6,600 7600 194.57
19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) tablet 2,250 300 - 300 13.33
20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg tablet - 3,000 20,000 23000 #DIV/0!
21 Atropin tetes mata 0,5% botol - 100 100 200 #DIV/0!
22 Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/mL - 1 mL (sulfat) ampul 234 180 480 660 282.05
23 Betametason krim 0,1 % krim 5,310 8,814 41,151 49965 940.96
24 Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml ampul 2,400 11,100 19,200 30300 1262.50
25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 290,100 207,600 1,210,700 1418300 488.90
26 Dekstran 70-larutan infus 6% steril botol 9 - -
27 Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) botol 6,477 - -
28 Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) tablet 182,561 - -
29 Diazepam Injeksi 5mg/ml ampul 1,125 60 830 890 79.11
30 Diazepam tablet 2 mg tablet 6,525 2,300 - 2300 35.25
31 Diazepam tablet 5 mg tablet 300 3,500 - 3500 1166.67
32 Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) ampul 1,260 1,200 - 1200 95.24
33 Diagoksin tablet 0,25 mg tablet 900 12,799 10,000 22799 2533.22
34 Efedrin tablet 25 mg (HCL) tablet - - -
35 Ekstrks belladona tablet 10 mg tablet - - -
36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) ampul 495 270 6,660 6930 1400.00
37 Etakridin larutan 0,1% botol 171 94 - 94 54.97
38 Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml ampul - - -
39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml ampul - - -
40 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 16,400 11,000 4,000 15000 91.46
41 Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg tablet 750 - 9,800 9800 1306.67
42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% botol 419 899 - 899 214.56
44 Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml ampul 675 1,800 880 2680 397.04
45 Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg tablet - 6,100 13,600 19700
46 Furosemid tablet 40 mg tablet - 6,500 210,400 216900
47 Gameksan lotion 1 % botol 240 - -
48 Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g, Kalium sach 1251.85
13,500 18,600 150,400 169000
klorida 0,30 g, Tribatrium Sitrt dihidrat 0,58 g
49 Gentian Violet Larutan 1 % botol 2,016 757 24 781 38.74
50 Glibenklamida tablet 5 mg tablet - 10,600 47,400 58000
51 Gliseril Gualakolat tablet 100 mg tablet 426,000 83,000 3,000 86000 20.19
52 Gliserin botol 150 5 495 500 333.33
53 Glukosa larutan infus 5% botol 741 324 2,158 2482 334.95
54 Glukosa larutan infus 10% botol - 46 2,600 2646
55 Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ampul - - - #DIV/0!
56 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 26,850 9,500 68,100 77600 289.01
57 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet 675 2,700 4,000 6700 992.59
58 Haloperidol tablet 1,5 mg tablet 1,950 1,300 9,600 10900 558.97
59 Haloperidol tablet 5 mg tablet - 5,500 4,500 10000
60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg tablet 1,827 - -
61 Hidrkortison krim 2,5% tube 8,321 - -
62 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 6,750 - -
63 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 27,900 75,500 126,600 202100 724.37
64 Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg tablet 3,750 2,300 17,700 20000 533.33
65 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg tablet 486,000 - -
66 Kaptopril tablet 12,5 mg tablet 15,500 19,400 82,600 102000 658.06
67 Kaptopril tablet 25 mg tablet 270,600 63,800 505,200 569000 210.27
68 Karbamazepim tablet 200 mg tablet 2,100 - -
69 Ketamin Injeksi 10 mg/ml vial - 5 35 40 #DIV/0!
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PERSENTASE
SATUAN TOTAL JUMLAH
NO NAMA OBAT KEBUTUHAN SISA STOK KETERSEDIAAN
TERKECIL PENGGUNAAN OBAT/VAKSIN
OBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
70 Klofazimin kapsul 100 mg microzine kapsul - - - #DIV/0!
71 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 43,815 63,420 51,240 114660 261.69
72 Kloramfenikol tetes telinga 3 % botol - 8 7 15 #DIV/0!
73 Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg tablet 233,400 100,000 12,000 112000 47.99
74 Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) ampul 1,200 30 1,470 1500 125.00
75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) ampul - - - #DIV/0!
76 Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) tablet - - - #DIV/0!
77 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) tablet 1,500 200 4,500 4700 313.33
78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + tablet #DIV/0!
- - -
Sulfadoxin 500 mg
79 Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg botol #DIV/0!
- 4,180 5,800
+ Trimetoprim 40 mg/ 5 ml
80 Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : tablet 24.44
1,377,400 44,900 291,700 336600
Sulfametoksazol 400 mg, Trimetoprim 80 mg
81 Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : tablet
22,400 - -
Sulfametoksazol 100 mg, Trimetoprim 20 mg
82 Kuinin (kina) tablet 200 mg tablet 720 780 11,220 12000 1666.67
83 Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml ampul - 840 - 840
84 Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : 80.000-2 ml vial 6,032 2,800 7,500 10300 170.76
85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml vial 15 15 - 15 100.00
86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml vial - 134 - 134
87 Magnesium Sulfat serbuk 30 gram sach - - - #DIV/0!
88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml botol - - - #DIV/0!
89 Mebendazol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 tablet #DIV/0!
- - -
mg
91 Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml ampul - - -
92 Metronidazol tablet 250 mg tablet 8,000 9,000 442,000 451000 5637.50
93 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet - - - #DIV/0!
94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % botol - - - #DIV/0!
95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % botol 1,200 517 4,720 5237 436.42
96 Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ampul - - - #DIV/0!
97 Nistatin tablet salut 500.000 IU/g tablet 800 400 4,500 4900 612.50
98 Nistatin Vaginal tablet salut 100.000 IU/g tablet 800 1,000 - 1000 125.00
99 Obat Batuk hitam ( O.B.H.) botol - 596 4 600 #DIV/0!
100 Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % tube 23,300 2,338 1,832 4170 17.90
101 Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml vial 240 40 30 70 29.17
102 Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml ampul - - -
103 Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml botol 18,045 11,364 99,760 111124 615.82
104 Paracetamol tablet 100 mg tablet - - - #DIV/0!
105 Paracetamol tablet 500 mg tablet 749,100 298,250 1,461,850 1760100 234.96
106 Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) botol - - - #DIV/0!
107 Pirantel tab. Score (base) 125 mg tablet 8,400 7,030 43,400 50430 600.36
108 Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) tablet 329,500 - -
109 Povidon Iodida larutan 10 % botol 458 243 4,897 5140 1122.27
110 Povidon Iodida larutan 10 % botol 188 74 5,058 5132 2729.79
111 Prednison tablet 5 mg tablet 1,800 - -
112 Primakuin tablet 15 mg tablet 2,600 7,600 2,800 10400 400.00
113 Propillitiourasil tablet 100 mg tablet 3,300 700 - 700 21.21
114 Propanol tablet 40 mg (HCL) tablet 2,400 19,500 - 19500 812.50
115 Reserpin tablet 0,10 mg tablet - - -
116 Reserpin tablet 0,25 mg tablet - - - #DIV/0!
117 Ringer Laktat larutan infus botol 910 1,728 792 2520 276.92
118 Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap tube 44.15
1,377 608 - 608
4%
119 Salisil bedak 2% kotak - 2,507 7,493 10000
120 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) vial - - - #DIV/0!
121 Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) vial - - - #DIV/0!
122 Serum Anti Difteri Injeksi 20.000 IU/vial (A.D.S.) vial - - - #DIV/0!
123 Serum Anti Tetanus Injeksi 1.500 IU/ampul (A.T.S.) ampul - - - #DIV/0!
124 Serum Anti Tetanus Injeksi 20.000 IU/vial (A.T.S.) vial - - - #DIV/0!
125 Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg ampul 3,800 3,500 4,500 8000 210.53
126 Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % botol - - - #DIV/0!
127 Tetrakain HCL tetes mata 0,5% botol - - - #DIV/0!
128 Tetrasiklin kapsul 250 mg kapsul 9,000 15,600 15,400 31000 344.44
129 Tetrasiklin kapsul 500 mg kapsul 13,000 500 - 500 3.85
130 Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ampul 2,250 - -
131 Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) tablet 103,600 - -
132 Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp ampul - - - #DIV/0!
133 Triheksifenidil tablet 2 mg tablet 3,500 1,200 41,200 42400 1211.43
134 Vaksin Rabies Vero vial - - - #DIV/0!
135 Vitamin B Kompleks tablet tablet 324,000 16,000 384,000 400000 123.46
VAKSIN
136 BCG vial
137 T T vial
138 D T vial
139 CAMPAK 10 Dosis vial
140 POLIO 10 Dosis vial
141 DPT-HB vial
142 HEPATITIS B 0,5 ml ADS vial
143 POLIO 20 Dosis vial #DIV/0!
144 CAMPAK 20 Dosis vial #DIV/0!

Sumber : Bidang Jaminan Dan Sarana Kesehatan


TABEL 67

JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PEMILIKAN/PENGELOLA
NO FASILITAS KESEHATAN
KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
RUMAH SAKIT
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 1 1 2 0 1 5
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 1 0 0 0 2 3
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 4 0 0 0 4
- JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 17 0 0 0 17
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 6 0 0 0 6
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 9 0 0 0 9
4 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 44 0 0 0 44
SARANA PELAYANAN LAIN
1 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 0
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 1 0 0 2 8 11
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 0
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 0 0 0 82 82
5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 3 3
6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 0
7 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 0 1 0 0 1
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
1 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 0
4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0
5 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 0
6 APOTEK 0 0 0 0 5 101 106
7 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 61 61
8 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0

Sumber: Bidang Jaminan Dan Sarana Kesehatan


TABEL 68

PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I


NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAH %
1 2 3 4 5

1 RUMAH SAKIT UMUM 5 5 100

2 RUMAH SAKIT KHUSUS 2 2 100

3 PUSKESMAS PERAWATAN 2 2 100

JUMLAH (KAB/KOTA) 9 9 100.00

Sumber: Bidang Jaminan Dan Sarana Kesehatan


TABEL 69

JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

STRATA POSYANDU
POSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pahandut Pahandut 2 15.38 11 84.62 0 0.00 0 0.00 13 0 0
#### #BEZUG! Panarung 0 0.00 25 96.15 1 3.85 0 0.00 26 1 4
2 Jekan Raya Menteng 2 25.00 4 50.00 0 0.00 2 25.00 8 2 25
#### #BEZUG! Bukit Hindu 0 0.00 13 81.25 0 0.00 3 18.75 16 3 19
#### #BEZUG! Kayon 0 0.00 13 92.86 0 0.00 1 7.14 14 1 7
#### Jekan Raya Jekan Raya 1 8.33 10 83.33 0 0.00 1 8.33 12 1 8
3 Sebangau Kalampangan 0 0.00 10 90.91 1 9.09 0 0.00 11 1 9
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 0 0.00 10 100.00 0 0.00 0 0.00 10 0 0
4 Bukit Batu Tangkiling 0 0.00 16 94.12 0 0.00 1 5.88 17 1 6
5 Rakumpit Rakumpit 9 52.94 1 5.88 0 0.00 0 0.00 10 0 0

JUMLAH (KAB/KOTA) 14 10.22 113 82.48 2 1.46 8 5.84 137 10 7


RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.57

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 70

JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/ UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)


KELURAHAN POSKESDES POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 Pahandut Pahandut 3 1 0 0
Panarung 3 0 0 6
2 Jekan Raya Menteng 1 0 0 3
Bukit Hindu 1 1 0 2
Kayon 1 0 0 4
Jekan Raya 1 0 0 2
3 Sebangau Kalampangan 4 1 0 1
Kereng Bangkirai 2 0 3 1
4 Bukit Batu Tangkiling 7 0 2 0
5 Rakumpit Rakumpit 7 2 1 3

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 5 6 22

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 71

JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
KELURAHAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pahandut Pahandut 3 0 0 0 0 0 0
Panarung 3 1 0 0 0 1 33.3
2 Jekan Raya Menteng 1 0 0 0 0 0 0
4 Bukit Batu Bukit Hindu 1 0 0 0 0 0 0
5 Rakumpit Kayon 1 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Jekan Raya 1 1 0 0 0 1 100
3 Sebangau Kalampangan 4 0 0 0 0 0 0
#### #BEZUG! Kereng Bangkirai 2 1 0 0 0 1 50
4 Bukit Batu Tangkiling 7 1 0 0 0 1 14.3
5 Rakumpit Rakumpit 7 1 0 0 0 1 14.3

JUMLAH (KAB/KOTA) 30 5 0 0 0 5 16.67

Sumber : Bidang Yankes


TABEL 72

JUMISH TENAGA MEDIS DIFASILITAS KESEHATAN


KOTA PAI.ANGKA RAYA
TAHUN 2015

A
TOTAL UUKIE.K
NO UNIT KERJA DR SPESIALIS OOKTER UMUM DOKTER GIGI TOTAL
GIGISPESIALIS
L P L+P L+P L L+P L P L+P L P L+P L L+P
, 2 3 4 5 6 7 I I 10 11 t2 13 14 15 t6 17 18 19 20
1 Puskesmas Pahandut 0 1 1 2 2 4 z U 5 0 3 3 0 U (, 0 3
2 Puskesmas Panarung 0 0 0 0 b 5 0 5 5 0 4' 1 0 0 0 0 1
3 Puskesmas Menterlg 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 2 2 0 0 0 0 2
4 Puskesmas Bukit Hindu 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 I 1 0 0 0 0 1
5 Puskesmas Kayon 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 1 1 0 1 1 0 2
6 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1
7 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I Puskesmas Kereng Bangkirai 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1
9 Puskesmas Tangkiling 0 0 0 0 3 3 0 I 3 1 1 2 0 0 0 1 2
10 Puskesmas Rakumoit 0 o n 0 1 I 0 { 1 0 0 0 o o 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 1 1 3 24 27 3 25 28 1 11 12 0 1
,t
1 12 13
1

2
RS Doris Silvanus
RS Bhayqngkara
23 21 44 10 21 31 33 42 75 1 8 I 0 2 2 1 10 11
0 0 0 3 3 6 3 3 6 1 1 2 0 0 0 1 1 2
3 RS TNI AD 2 1 3 2 5 .7 4 6 10 0 1 1 0 0 0 0 1
1
4 RS Yasmin 6 I 14 1 3 4 7 11 18 0 1 2 0 0 0 0 2 2
5 RS Muhammadivah 12 ,to ), 1 s 10 1t 19 32 0 1 1 n n 0 0 ,l
1
I'UE tuMlAH il (RUMAH 43 4A 83 17 41 58 60 81 141 2 13 15 0 0 2 2 15 17
SARANA PELAYANAN KESEHATAN IAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
KLINIK DI ]NSTITUSI DIKNAKES/DIKI.AT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0
DINAS KESEHATAN IGE/KOTA 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0
KAB/KOTA) 43 41 84 t0 66 86 63 107 170 3 4 27 0 1 3 3 30
RASIO TERHADAP IOO.OOO PENDUDUK

Sumber: Bidang PSDMK


Keterangan : 'termasuk 53

l
TABEL 73

JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

PERAWATa PERAWAT GIGI


NO UNIT KERJA BIDAN
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Puskesmas Pahandut 19 7 15 22 0 3 3
2 Puskesmas Panarung 22 4 22 26 0 3 3
3 Puskesmas Menteng 22 1 21 22 1 5 6
4 Puskesmas Bukit Hindu 16 2 18 20 0 3 3
5 Puskesmas Kayon 17 2 10 12 0 5 5
6 Puskesmas Jekan Raya 16 4 13 17 1 3 4
7 Puskesmas Kalampangan 7 1 1 2 0 0 0
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 14 7 5 12 0 5 5
9 Puskesmas Tangkiling 20 9 9 18 1 2 3
10 Puskesmas Rakumpit 10 1 3 4 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 163 38 117 155 3 29 32
1 RS Doris Silvanus 49 61 291 352 1 3 4
2 RS Bhayangkara 15 18 37 55 2 5 7
3 RS TNI AD 2 16 6 22 0 1 1
4 RS Yasmin 13 7 13 20 0 2 2
5 RS Muhammadiyah 11 19 47 66 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 90 121 394 515 0 11 14
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 0 8 8 1 0 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 256 159 519 678 4 40 44
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 207.87 265.76 18.25

Sumber : Bidang PSDMK


Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74

JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

TENAGA KEFARMASIAN
TENAGA TEKNIS
NO UNIT KERJA APOTEKER TOTAL
KEFARMASIANa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pahandut 0 1 1 0 1 1 0 2 2
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 0 0 0 2 2
3 Puskesmas Menteng 0 2 2 0 0 0 0 2 2
4 Puskesmas Bukit Hindu 0 2 2 0 0 0 0 2 2
5 Puskesmas Kayon 0 2 2 0 2 2 0 4 4
6 Puskesmas Jekan Raya 0 1 1 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 1 1 0 0 0 0 1 1
9 Puskesmas Tangkiling 0 1 1 0 1 1 0 2 2
10 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 12 12 0 4 4 0 16 16
1 RS Doris Silvanus 6 31 37 7 12 19 13 43 56
2 RS Bhayangkara 0 9 9 0 1 1 0 10 10
3 RS TNI AD 0 1 1 0 1 1 0 2 2
4 RS Yasmin 0 4 4 0 3 3 0 7 7
5 RS Muhammadiyah 3 5 8 0 3 3 3 8 11
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 9 50 59 0 20 27 16 70 86
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 5 5 0 1 1 0 6 6
JUMLAH (KAB/KOTA) 9 67 76 0 25 32 16 92 108
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 30.15 12.69 42.84

Sumber : Bidang PSDMK


Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75

JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

a b
KESEHATAN MASYARAKAT KESEHATAN LINGKUNGAN
NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Puskesmas Pahandut 0 1 1 1 1 2
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 0 0
3 Puskesmas Menteng 0 1 1 1 1 2
4 Puskesmas Bukit Hindu 0 3 3 0 1 1
5 Puskesmas Kayon 0 0 0 0 2 2
6 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 1 1 0 0 0
9 Puskesmas Tangkiling 0 2 2 0 1 1
10 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 10 10 2 7 9
1 RS Doris Silvanus 0 1 1 0 0 0
2 RS Bhayangkara 0 1 1 0 0 0
3 RS TNI AD 0 0 0 0 0 0
4 RS Yasmin 0 1 1 0 0 0
5 RS Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 3 3 0 0 0
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 3 17 20 0 1 1
JUMLAH (KAB/KOTA) 3 30 33 2 8 10
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 13.09 3.97

Sumber : Bidang PSDMK


Keterangan :
a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan,
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan
b
termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76

JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

NUTRISIONIS DIETISIEN TOTAL


NO UNIT KERJA
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pahandut 0 3 3 0 0 0 0 3 3
2 Puskesmas Panarung 0 2 2 0 0 0 0 2 2
3 Puskesmas Menteng 0 3 3 0 0 0 0 3 3
4 Puskesmas Bukit Hindu 1 2 3 0 0 0 1 2 3
5 Puskesmas Kayon 0 2 2 0 0 0 0 2 2
6 Puskesmas Jekan Raya 0 2 2 0 0 0 0 2 2
7 Puskesmas Kalampangan 0 1 1 0 0 0 0 1 1
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 2 2 0 0 0 0 2 2
9 Puskesmas Tangkiling 1 1 2 0 0 0 1 1 2
10 Puskesmas Rakumpit 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 19 21 0 0 0 2 19 21
1 RS Doris Silvanus 0 17 17 0 0 0 0 17 17
2 RS Bhayangkara 0 4 4 0 0 0 0 4 4
3 RS TNI AD 0 1 1 0 0 0 0 1 1
4 RS Yasmin 0 1 1 0 0 0 0 1 1
5 RS Muhammadiyah 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 25 25 0 0 0 0 25 25
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 44 46 0 0 0 2 44 46
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 18.25
TABEL 77

JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

TENAGA KETERAPIAN FISIK


TOTAL
NO UNIT KERJA FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTUR
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Puskesmas Pahandut 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
2 Puskesmas Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
1 RS Doris Silvanus 3 4 7 1 1 2 0 1 1 0 0 0 4 6 10
2 RS Bhayangkara 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
3 RS TNI AD 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Yasmin 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
5 RS Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 5 5 10 1 1 2 0 1 1 0 0 0 6 7 13
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 6 5 11 1 1 2 0 1 1 0 0 0 7 7 14
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 5.55

Sumber : Bidang PSDMK


TABEL 78

JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

TENAGA KETEKNISIAN MEDIS


NO UNIT KERJA REKAM MEDIS DAN
TEKNISI ANALISIS REFRAKSIONIS TEKNISI TRANSFUSI TEKNISI
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISI GIGI ORTETIK PROSTETIK INFORMASI JUMLAH
ELEKTROMEDIS KESEHATAN OPTISIEN DARAH KARDIOVASKULER
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 Puskesmas Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 4
2 Puskesmas Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
3 Puskesmas Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
4 Puskesmas Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
5 Puskesmas Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3
6 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
7 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
9 Puskesmas Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
10 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengelolaan Obat Publik & Perbekalan
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Kesehatan (POPPK)
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 11 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 13 15
1 RS Doris Silvanus 8 4 12 0 0 0 4 1 5 0 3 3 3 18 21 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16 26 42
2 RS Bhayangkara 3 1 4 0 0 0 1 0 1 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 7 5 12
3 RS TNI AD 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 2 2 4
4 RS Yasmin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Muhammadiyah 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10 13 0 0 0 0 0 0 3 2 5 0 0 0 0 0 0 9 13 22
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 15 6 21 0 0 0 0 1 0 0 3 3 9 33 42 1 0 1 0 0 0 0 3 7 0 0 0 0 0 0 34 46 80
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 15 6 21 0 0 0 1 2 2 0 5 5 11 44 55 1 0 1 0 0 0 0 3 7 0 0 0 0 0 0 37 60 97
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 38.48

Sumber : Bidang PMK


TABEL 79

JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

TENAGA KESEHATAN LAIN


PENGELOLA PROGRAM TOTAL
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Puskesmas Pahandut 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Puskesmas Panarung 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Puskesmas Menteng 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 Puskesmas Bukit Hindu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Puskesmas Kayon 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Puskesmas Jekan Raya 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Puskesmas Kalampangan 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Puskesmas Kereng Bangkirai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 Puskesmas Tangkiling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Puskesmas Rakumpit 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RS Doris Silvanus 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 RS Bhayangkara 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RS TNI AD 2 1 3 0 0 0 2 1 3
4 RS Yasmin 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 RS Muhammadiyah 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 1 3 0 0 0 2 1 3
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA) 2 1 3 0 0 0 2 1 3

Sumber : Bidang PSDMK


TABEL 81

ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2015

ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN


NO SUMBER BIAYA
Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:

1 APBD KAB/KOTA 52,881,414,532.50 65.80

a. Belanja Langsung 12,474,469,495.50 15.52

b. Belanja Tidak Langsung 40,406,945,037 50.28

2 APBD PROVINSI 2,350,000,000 2.92

- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 2,350,000,000

3 APBN : 16,402,857,000 20.41

- Dana Alokasi Khusus (DAK) 15,212,140,000 18.93

- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota 1,190,717,000 1.48

4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 0 0.00


- GF Malaria 0 0.00

5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 8,726,600,000 10.86

- JKN Kapitasi 7,876,600,000 9.80

- Pajak Rokok (KTR) 850,000,000 1.06

TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 80,360,871,533


TOTAL APBD KAB/KOTA 1,147,810,814,476.97

% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA 4.61


ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA 318,759.53

Sumber : Sub Bag Perencanaan dan Aset


Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2014
2015

PENDAHULUAN BAB
I

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan menjadi salah satu tolok ukur kemajuan bangsa di samping


tingkat pendidikan dan perekonomian, sebagaimana tercakup dalam Human
Development Index (HDI). Alasan tersebut tidak berlebihan jika kesehatan
ditempatkan sebagai salah satu kebutuhan terpenting bagi manusia. Tanpa
sehat, manusia mustahil dapat melakukan berbagai kegiatan produktif
khususnya dalam pembangunan generasi mendatang yang lebih berkualitas.
“Kesehatan bukan segala-galanya, namun tanpa kesehatan segala-galanya
tidak ada artinya” (Health is not everything, but everything without health is
nothing - WHO).
Namun untuk menjadikan masyarakat sehat dan kuat, bukan hanya
menjadi tanggungjawab dinas kesehatan semata. Faktor sosial budaya,
demografi, dan peran aktif masyarakat, sangat berperan untuk menciptakan
kawasan sehat dan mengatasi masalah kesehatan yang ada. Sehat dan
sakitnya masyarakat Kota Palangka Raya tergantung kembali kepada semua
individu, adanya kesadaran semua pihak baik masyarakat dan dinas
kesehatan serta sektor terkait adalah kunci terakhir yang mampu membuka
pintu Palangka Raya Sehat.
Dalam Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Maka tidak diragukan lagi ada keterkaitan antara pembangunan dan eksistensi
sebuah negara dengan tingkat kualitas SDM yang tersedia. Pembangunan
Kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang sehingga terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat dilaksanakan melalui program
peningkatan perilaku sehat, pemeliharaan lingkungan sehat, pelayanan
kesehatan masyarakat yang berhasil guna, didukung oleh sistem pengamatan,
informasi dan manajemen yang handal.

Bab I 1
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2014
2015

Dalam era desentralisasi dimana terjadi pelimpahan kewenangan


kepada pemerintah daerah membawa dampak dalam pembangunan
kesehatan. Menunjukkan dukungan besar terhadap pembangunan kesehatan,
berkomitmen tinggi, serta memiliki kerjasama yang baik dalam mensukseskan
program-program kesehatan di wilayah, merupakan tanggungjawab
pemerintah daerah dalam mewujudkan masyarakat sehat. Jika sebelumnya
pembangunan kesehatan lebih kepada upaya-upaya kuratif dan rehabilitatif,
maka sekarang diarahkan kepada upaya-upaya preventif dan promotif yang
proaktif dengan pendekatan kewilayahan. Setiap wilayah kabupaten dan kota
dengan karakterisitik dan masalah khas daerah memerlukan perencanaan
pembangunan kesehatan yang khas daerah. Oleh sebab itu keberhasilan
pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras
sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
kontribusi positif pelbagai sektor pembangunan lainnya. Semua kebijakan
pembangunan yang sedang dan atau akan diselenggarakan hendaknya
memiliki wawasan kesehatan, artinya semua program pembangunan harus
memberikan kontribusi positif terhadap pembentukan lingkungan sehat dan
perilaku sehat.
Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
diperlukan indikator, antara lain Indikator Indonesia Sehat dan Indikator
Kinerja dari Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Indikator-indikator
tersebut meliputi (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator
Mortalitas, Morbiditas, dan Status gizi; (2) Indikator untuk Keadaan lingkungan,
Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan, serta (3) Indikator
untuk Pelayanan Kesehatan, Sumberdaya Kesehatan, Manajemen Kesehatan,
dan Kontribusi sektor terkait.
Selain indikator tersebut diatas, dalam rencana strategis Kota
Palangka Raya juga tercantum beberapa indikator dan tolok ukur diantaranya
adalah persentase ketersediaan tenaga medis dan paramedis, cakupan dan
mutu pelayanan kesehatan, menurunnya angka kesakitan baik karena
penyakit menular ataupun penyakit tidak menular, pembiayaan kesehatan,
menurunnya angka kesakitan ibu dan bayi, peningkatan status gizi,
meningkatnya upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM), peningkatan
kualitas lingkungan sampai kepada ketersediaan obat serta keamanan bahan
pangan.

Bab I 2
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2014
2015

Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan hasil


pemantauan terhadap pencapaian Kota Sehat dan hasil kinerja dari
penyelenggaraan pelayanan minimal adalah Profil Kesehatan Kota. Dengan
demikian dapat dikatakan Profil Kesehatan Kota pada intinya berisi berbagai
data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian pembangunan
kesehatan khususnya Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2015 ini mencoba
memberikan gambaran pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja
pembangunan kesehatan selama tahun 2015. Melalui Profil Kesehatan Kota
Palangka Raya, diharapkan semua pihak/instansi terkait dapat memanfaatkan
dan memberikan solusi terhadap setiap masalah yang dihadapi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Maksud
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2015 ini
dimaksudkan untuk memantapkan dan mengembangkan Sistem Informasi
Kesehatan, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam penentuan
kebijakan pelaksanaan upaya kesehatan.

2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Memberikan informasi tentang program-program pembangunan
kesehatan, pencapaian pembangunan kesehatan dan kinerja bidang
kesehatan.

b. Tujuan Khusus
- Mengetahui data tentang geografi, demografi, sosial dan ekonomi
Kota Palangka Raya.
- Mengetahui situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Palangka
Raya
- Mengetahui situasi upaya kesehatan dari setiap program
kesehatan di Kota Palangka Raya
- Mengetahui situasi sumber daya kesehatan di Kota Palangka Raya
- Tersedianya informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam pembangunan bidang kesehatan di
masa yang akan datang.

Bab I 3
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2014
2015

C. SISTEMATIKA PENULISAN
Bab I. Pendahuluan yang meliputi tentang Latar Belakang, Maksud dan
Tujuan Penulisan, serta Sistematika Penyajian.
Bab II. Gambaran Umum Kota Palangka Raya yang meliputi keadaan
geografi administratif dan informasi umum lainnya. Selain itu bab ini
juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan
dan faktor lainnya seperti demografi, ekonomi, pendidikan, sosial
budaya dan lingkungan.
Bab III. Situasi Derajat Kesehatan yang meliputi indikator mengenai angka
kematian, angka kesakitan, status gizi masyarakat, dan kesehatan
lingkungan.
Bab IV. Situasi Upaya Kesehatan, meliputi pelayanan kesehatan,
pemberantasan penyakit, pembinaan kesehatan lingkungan,
perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alkes, serta
pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Bab V. Situasi Sumber Daya Kesehatan, meliputi sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan
lainnya.
Bab VI. Kesimpulan berisi tentang keberhasilan dan hal-hal yang perlu
mendapat telaah lebih lanjut.

Bab I 4
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

GAMBARAN UMUM BAB


II
A. GEOGRAFIS
Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. Secara
geografis terletak 113030’ – 114007’ Bujur Timur dan 1035’ – 2024’ Lintang
Selatan. Secara administrative wilayah Palangka Raya terbagi menjadi 5 (lima)
kecamatan, dan 30 kelurahan yaitu : Kecamatan Pahandut dengan 6 kelurahan,
Kecamatan Bukit Batu dengan 7 kelurahan, Kecamatan Jekan Raya sebanyak 6
kelurahan, Kecamatan Sabangau sebanyak 4 kelurahan dan Kecamatan
Rakumpit, dengan 7 kelurahan.
Batas-batas wilayah adalah :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Gunung Mas.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pulang Pisau.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Katingan
Kondisi daerah berupa dataran rendah berpasir, sebagian besar terdiri dari
sungai, danau serta rawa. Beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata 2.300
mm3 /tahun, temperatur udara berkisar antara 270 - 31 0
C dan kelembaban
antara 70 – 90 %.

B. DEMOGRAFIS
1. Kepadatan dan Sebaran Penduduk
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palangka Raya, jumlah
penduduk tahun 2015 sebesar 252.105 jiwa, terdiri dari 128.949 laki-laki dan
123.156 perempuan. Dibandingkan dengan tahun 2014, terjadi pertambahan
jumlah penduduk sebesar 7.609 jiwa atau meningkat dengan rerata
pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 3,1%. Gambar II.1 berikut
menunjukan jumlah penduduk selama 11 tahun dari tahun 2005-2015

Bab II 5
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar II.1.
Jumlah Penduduk Kota Palangka Raya
Tahun 2005 – 2015

2015 252,105

2014 248,244

2013 244,496

2012 229,599

2011 224,663
Tahun

2010 220,962

2009 200,998

2008 191,014

2007 184,279

2006 182,802

2005 183,251

Sumber : BPS Kota Palangka Raya Tahun 2015

Luas wilayah Kota Palangka Raya adalah 2.678,51 km2, dengan jumlah
penduduk sebesar 252.105 jiwa maka rata-rata kepadatan penduduk adalah 94
jiwa/km2. Kepadatan tertinggi adalah di Kecamatan Pahandut yaitu 753,13 jiwa/
km2, dan terendah Kecamatan Rakumpit dengan rata-rata 3,09 jiwa/ km2.
Persebaran penduduk masih tidak merata, antara daerah perkotaan dengan
daerah luar kota dan jalur sungai. Wilayah perkotaan seperti Kecamatan
Pahandut dan Jekan Raya dengan luas geografi hanya 17,5% berpenduduk
sebesar 86,95%, sedangkan daerah jalur sungai dan perdesaan yaitu
Kecamatan Bukit Batu, Sabangau dan Rakumpit dengan luas geografi 82,5%,
berpenduduk hanya 13,05%.

Bab II 6
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar II.2.
Peta Kepadatan Penduduk Kota Palangka Raya
Tahun 2015

3 jiwa/km2

KEPADATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA AYA


TAHUN 2 9

21 jiwa/km2

Legenda :

Densitas 2010 :
< 20 jiwa/km2 324 jiwa/km 2 658 jiwa/km 2
20 - 50 jiwa/km2
301 - 600 jiwa/km2
601

24 jiwa/km2

Sumber :
BPS ota Palangka Raya

0
2. Penduduk Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin,
menunjukan penduduk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan terbanyak
pada golongan umur 15 - 19 tahun dan 20 – 24 tahun. Penduduk usia muda (0
– 14 tahun) sebesar : 65.488 jiwa (25,97%), usia produktif (15 – 64 tahun)
sebesar 180.200 jiwa (71,48%) dan usia > 65 tahun sebesar 6.417 jiwa (2,55%).
Gambaran komposisi penduduk seperti gambar II.3.
Rasio jenis kelamin merupakan perbandingan jumlah penduduk laki-laki per
100 penduduk perempuan. Data rasio jenis kelamin berguna untuk perencanaan
pembangunan berwawasan gender. Pada tahun 2015, rasio jenis kelamin
penduduk Kota Palangka Raya sebesar 104,70, yang berarti jumlah penduduk
laki-laki 4,70% lebih banyak dibanding jumlah penduduk perempuan atau setiap
100 penduduk perempuan terdapat 104,70 penduduk laki-laki.
Komposisi penduduk menurut piramida penduduk merupakan gambaran
struktur penduduk usia muda, dewasa dan tua. Dasar piramida menunjukan
jumlah penduduk, sedangkan badan piramida menunjukan jumlah penduduk
laki-laki dan perempuan berdasarkan golongan umur. Struktur ini dapat menjadi
dasar untuk kebijakan kependudukan, social, budaya dan ekonomi.
Piramida penduduk Kota Palangka Raya menunjukan struktur penduduk
muda. Dasar piramida yang melebar menunjukan bahwa masih tingginya jumlah

Bab II 7
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

kelahiran. Hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah Kota Palangka Raya
dalam menyediakan layanan kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja yang
semakin besar. Sedangkan puncak piramida menunjukan umur harapan hidup
penduduk semakin tinggi dan harapan untuk hidup sampai usia lebih 65 tahun
semakin besar.

Gambar II.3.
JUMLAH PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN
KOTAPALANGKA RAYA TAHUN 2015

75+ 0,776 0.954

70-74 0,862 0.901

65-69 1.511 1.413

60-64 2.541 2.019

55-59 4.530 3.678

50-54 6.271 5.310

45-49 7.998 7.122

40-44 9.541 8.953

35-39 10.802 10.248

30-34 11.497 11.046

25-29 11.616 11.304

20-24 15.186 14.828

15-19 12.308 13.400

10-14 10.333 10.107

5-09 10.842 10.057

0-04 12.333 11.816

14 12 10 8 6 4 2 0 2 4 6 8 10 12 14 16
Thousands Thousands

Sumber : BPS Kota Palangka Raya 2015

C. SOSIAL EKONOMI
1. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)
Komposisi penduduk menurut golongan umur digunakan untuk mengetahui
produktivitas penduduk yaitu rasio beban ketergantungan atau Dependency
Ratio. Rasio beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk tidak produktif (umur < 15 tahun dan
> 65 tahun) dengan penduduk umur produktif (umur 15 – 64 tahun). Rasio
beban ketergantungan ini menunjukan dinamika beban tanggungan umur tidak
produktif terhadap umur produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan
berarti semakin tinggi pula jumlah penduduk tidak produktif yang ditanggung
penduduk produktif.

Bab II 8
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Tabel II.1.
Jumlah Penduduk dan Angka Beban Ketergantungan
Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Produktif dan Tidak Produktif
Kota Palangka Raya Tahun 2015

Jenis Kelamin
No Umur %
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. 0 – 14 tahun 33.508 31.890 65.488 25,97
2. 15 – 64 tahun 92.292 87.908 180.200 71,48
3. ≥ 65 tahun 3.149 3.268 6.417 2,55
Jumlah 128.949 123.156 252.105 100,00
Angka Beban Tanggungan (%) 39,72 40,10 40,0
Sumber : BPS Kota Palangka Raya, Tahun 2015

Komposisi penduduk Kota Palangka Raya menurut kelompok umur


menunjukan bahwa penduduk usia muda (0-14 tahun) sebesar 25,97%, usia
produktif (15 – 65 tahun) sebesar 71,48 % dan usia tua (≥ 65 tahun) sebesar
2,55%. Angka beban tanggungan sebesar 40,0%, hal ini menunjukan bahwa
100 penduduk Palangka Raya usia produktif akan menanggung 40,0 penduduk
yang belum/sudah tidak produktif lagi. Jika dibandingkan antar jenis kelamin
maka angka beban tanggungan perempuan sediikit lebih besar jika
dibandingkan dengan angka beban tanggungan laki-laki, yaitu 40,10%
perempuan dan 39,72% laki-laki.

2. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan memudahkan dalam menyerap
informasi termasuk informasi kesehatan dan lebih pandai dalam menyelesaikan
masalah. Tingkat pendidikan merupakan indikator pokok kualitas penduduk
formal, semakin tinggi ijazah/STTB yang dimiliki oleh rata-rata penduduk
mencerminkan semakin tingginya taraf intelektualitas suatu daerah.
Berdasarkan data BPS Kota Palangka Raya, tingkat pendidikan yang
ditamatkan tertinggi masih SLTA/sederajat sebesar 35,32%, sedangkan
pendidikan tinggi seperti akademi/perguruan tinggi masih berkisar 13,52%,
sebagaimana table II.2. berikut.

Bab II 9
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Tabel II.2.
Persentase Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
Menurut Jenis Kelamin Berusia 10 Tahun Keatas
Kota Palangka Raya Tahun 2015
Persentase
No Tingkat Pendidikan
Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Tidak memiliki ijazah SD 6,56 9,20 7,85
2. SD/MI 19,08 21,65 20,34
3. SMP/MTs 18,10 16,64 17,38
4. SMA/SMK/MA 35,84 34,78 35,32
5. AK/Diploma 2,58 4,10 3,32
6. Universitas 12,03 8,33 10,2
Jumlah 94,19 94,7 85,41
Sumber : BPS Kota Palangka Raya

Kemampuan membaca dan menulis merupakan keterampilan minimum


yang dibutuhkan oleh penduduk untuk mencapai kesejahteraannya.
Kemampuan baca tulis ini tercermin dari Angka Melek huruf, yaitu persentase
penduduk umur 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis. Pada
wanita diharapkan angka melek huruf mempengaruhi dalam pemilihan alternatif
kesehatan sehingga Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dapat
menurun. Di Kota Palangka Raya Angka Melek Huruf tahun 2015 sebesar
92,14%, angka ini lebih tinggi dibandingkan Angka Melek Huruf Nasional
sebanyak 88,25%.
Gambar II.4.
Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Keatas Yang Melek Huruf
Menurut Jenis Kelamin Kota Palangka Raya Tahun 2009 - 2015

100 97.797.4 L P
94.91 94.91
95 93.43 93.5
90.79 90.72
89.69 89.16 89.18 89.03
90 88.5
87.3

85

80
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : BPS Kota Palangka Raya, Tahun 2015

Bab II 10
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

D. BUDAYA DAN LINGKUNGAN


1. Budaya Masyarakat
Budaya masyarakat Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh karakteristik
penduduk, adat istiadat daerah, serta agama/kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Karakteristik penduduk Kota Palangka Raya terdiri dari
beberapa suku bangsa, antara lain ; Suku Dayak (penduduk asli), dan beberapa
suku pendatang yaitu Suku Banjar (dari Kalimantan Selatan), Suku Jawa, Suku
Batak, Suku Toraja, Suku Bugis, Suku Madura, Suku Sunda , Suku Menado,
Suku Minang, dll. Keberagaman suku inilah yang memperkaya budaya
masyarakat di Kota Palangka Raya.
Budaya masyarakat dari Suku Dayak sebagai penduduk asli, ada yang
mempunyai keterkaitan dengan kewaspadaan dini terhadap bencana.
Diantaranya perilaku masyarakat yang diyakini secara turun temurun dapat
mengetahui tanda-tanda bencana alam akan datang. Hal ini yang membantu
tidak jatuh korban berlebihan, kepercayaan tersebut antara lain :
 Apabila akar pohon kayu-kayu yang menjalar mulai tumbuh akar muda,
menandakan akan banjir dan musim hujan
 Kalau ikan biawan (nama jenis ikan) mulai bertelur, pertanda akan terjadi
musim kemarau panjang, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan
bahan makanan serta hal lain menghadapi musim kemarau panjang
tersebut
 Apabila terdapat jamur air disebut “kulat danum” tumbuh diatas batang
kayu yang terdampar, suatu pertanda bahwa permukaan air akan naik dan
kemungkinan banjir. Pertanda ini diyakini oleh penduduk yang bertempat
tinggal di daerah aliran sungai bahkan di tepi sungai (rumah terapung dan
disebut “lanting”), atau di rumah panggung dimana dibawah panggung
adalah rawa-rawa
 Kalau ada bunyi binatang Tupai di malam hari, pertanda akan ada mara
bahaya menimpa kampung, karena itu penduduk yang mendengar bunyi
tersebut wajib memberi tahu kepada penduduk lain secara berantai agar
seluruh penduduk kampung waspada.

Bab II 11
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

2. Lingkungan Sosial
Lingkungan di Kota Palangka Raya dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain budaya masyarakat dan perkembangan Kota Palangka Raya
sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Sebagian masyarakat yang masih
senang tinggal di daerah aliran sungai dengan rumah panggung dari kayu,
mempunyai kebiasaan membuang sampah langsung dibawah rumah panggung.
Hal ini akan memicu munculnya masalah kesehatan, seperti rawan sebagai
perindukan vektor saat musim hujan, dan rawan kebakaran di musim kemarau.
Sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya sangat
potensial di bidang perhotelan, jasa dan perdagangan. Karena itu perilaku dan
gaya hidup masyarakat di perkotaan akan cenderung meniru gaya hidup
metropolis. Perubahan gaya hidup, perubahan pola makan, dan pola pergaulan,
apabila tidak dikendalikan akan memicu munculnya masalah kesehatan.
Penyakit menular, penyakit degeneratif, dan masalah gizi ganda (kurang gizi
dan gizi lebih) akan muncul sebagai dampak perubahan tersebut.
Kesehatan masyarakat Palangka Raya bukan hanya tanggungjawab
Dinas Kesehatan semata, struktur sosial di masyarakat ikut berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Sektor lain ikut
berperan dalam menciptakan derajat kesehatan masyarakat, seperti ketahanan
pangan, lingkungan perumahan yang sehat, kesadaran masyarakat yang tinggi
terhadap hidup sehat, keamanan dan kenyamanan masyarakat, dan adanya
lapangan pekerjaan sumber perekonomian masyarakat.

Bab II 12
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

SITUASI DERAJAT KESEHATAN BAB


III

Derajat kesehatan masyarakat dapat dinilai dan dilihat dari beberapa indikator,
antara lain adalah angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
Menurut Hendrick L. Blum, seorang ahli kesehatan masyarakat, derajat kesehatan
masyarakat dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor yang saling berinteraksi yaitu : faktor
keturunan (herediter), faktor perilaku (behavior), faktor lingkungan (environment) dan
faktor pelayanan kesehatan.
Derajat kesehatan masyarakat Kota Palangka Raya yang optimal, akan dapat
dicapai dengan memperhatikan beberapa indikator penting yang menjadi acuan
antara lain : angka kematian, angka kesakitan, status gizi, kualitas lingkungan, dan
umur harapan hidup.

A. ANGKA KEMATIAN ( MORTALITAS)


Angka Kematian (mortalitas) merupakan salah satu dari tiga komponen
demografi selain fertilitas dan migrasi yang dapat mempengaruhi jumlah dan
komposisi penduduk. Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun
waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, baik oleh penyakit
maupun sebab lain. Indikator mortalitas yang umum dipakai adalah: Angka Kematian
Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Balita (AKABA), Umur
Harapan Hidup (UHH). Sebelum dihitung menggunakan rumus mortalitas, jumlah
nominal kematian (bayi, ibu, balita) di Kota Palangka Raya Tahun 2015 seperti
tampak pada gambar III.1 berikut ini

Bab III 13
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.1.
Jumlah Kematian (bayi, Ibu, balita)
di Kota Palangka Raya Tahun 2011 – 2015
100
81
80 71
56 75
60 62 Bayi

40 Ibu
20 Balita
20 10 5 9 19
3
0 6 4 3
1
2011 2012 2013 2014 2015

1. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi didefenisikan sebagai jumlah bayi yang meninggal
setiap 1000 kelahiran hidup. Menurunnya angka kematian bayi merupakan indikator
yang paling penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat karena
indikator ini mencerminkan pelayanan kesehatan dasar yang paling awal dan juga
menentukan kualitas pelayanan kebidanan yang juga sangat menentukan kualitas
generasi yang akan datang.
Angka kematian bayi di Kota Palangka Raya pada tahun 2015 tercatat
3/1000KH. Penyebab kematian antara lain adalah : diare, asphyxia berat, penyakit
penyerta ISPA dan demam tinggi. Angka tersebut menurun drastis dibanding tahun
2014 tercatat 11,1/1000 KH
Gambar III.2.
AKB di Kota Palangka Raya Tahun 2009 – 2015
13,3
14 12
12 13
10 11,1
Per 1.000 KH

10,8 10,1
8
4,6
6
4 1,5 1,4 1,3 1,3
1,39 3
2
0 1,3
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
AKB RENSTRA

Sumber : Bidang Yankes

Bab III 14
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Penurunan angka kematian bayi secara signifikan, disebabkan beberapa hal,


antara lain karena sistem pencatatan dan pelaporan yang kurang intensif dari RS dan
Klinik Swasta, lalu petugas puskesmas tidak aktif menjemput bola ke RS dan klinik
swasta. Kesalahan (mistake) data sangat dimungkinkan karena data kematian dari
RS dan kilinik swasta tidak masuk dalam sistem pencatatan dan pelaporan
puskesmas. Kesannya angka kematian bayi menurun, namun fakta dilapangan bisa
naik dan perlu diamati secara intensif. PWS-KIA perlu mendapatkan perhatian dari
pemegang program di Dinas Kesehatan.
Dalam rangka pencapaian MDGs, target AKB secara nasional pada tahun
2015 sebesar 23/1000KH, dan target Renstra/RPJMD Kota Palangka Raya Tahun
2015 sebesar 12/1.000KH,maka AKB Kota Palangka Raya masih dalam batas
toleransi. Namun memperhatikan angka tersebut dan berbagai penyebab kematian
bayi, diharapkan kepada pengelola program kesehatan anak/bayi tidak terlena.
Kemampuan tehnis tenaga kesehatan dalam pertolongan dan pendampingan
persalinan perlu terus ditingkatkan, disamping pemantapan supervisi dan bimbingan
tehnis dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya.

2. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu didefenisikan sebagai jumlah ibu yang meninggal akibat
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas setiap 100.000 kelahiran hidup. Sama
halnya dengan angka kematian bayi, angka kematian ibu (AKI) juga merupakan
indikator yang sangat penting dalam menentukan status kesehatan masyarakat.
Kedua indikator ini menjadi primadona dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Angka kematian maternal di Kota Palangka Raya pada tahun 2015
adalah 52,99/100.000KH, dengan penyebab kematian ibu adalah shock hypovolemic
akibat perdarahan, dan penyakit penyerta pada ibu (asma dan jantung). Angka
tersebut mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang mencapai
72,6/100.000KH

Bab III 15
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.3.
AKI di Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

140 122,1
120
100
per 100.000 KH

100
72,6
80 53,9 52,99
60 19,1
40
20 32 45
25 25 25 25
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
AKI Renstra
Sumber : Bidang Yankes

Menurut gambar III.3 terdapat penurunan angka kematian ibu secara


signifikan pada tahun 2015. Namun perlu dicermati secara intensif, mengingat sistem
pencatatan dan pelaporan PWS-KIA puskesmas tahun ini tidak melibatkan data dari
RS dan klinik swasta. Sehingga diasumsikan ada data kematian ibu dari RS dan
kilinik swasta yang belum masuk dalam sistem pencatatan dan pelaporan
puskesmas. Walaupun angka tersebut lebih baik jika dibandingkan dengan target
Angka Kematian Ibu (AKI) nasional dalam rangka pencapaian MDGs pada tahun
2015 sebesar 102/100.000 KH, dan Angka Kematian Ibu (AKI) berdasarkan target
Renstra sebesar 45/100.000 KH, namum peningkatan angka kematian ibu
mencerminkan mutu pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil, ibu bersalin dan
melahirkan, memerlukan perhatian dari pengelola program dan pemerintah daerah.

Sistem pelayanan kesehatan rujukan harus diperkuat, sarana dan prasarana


PONED di beberapa puskesmas ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, juga
peningkatan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya melahirkan di
sarana pelayanan kesehatan bagi ibu hamil resiko tinggi. Sistem kemitraan dengan
dukun bayi perlu digalang kembali, supaya proses pendampingan persalinan oleh
tenaga kesehatan dapat ditingkatkan.

3. Angka Kematian Balita (AKABA)


Angka Kematian Balita di Kota Palangka Raya tahun 2015 mencapai
4/1000KH, dan tahun 2014 mencapai 0,73/1000KH, menurun jika dibandingkan tahun
2013 mencapai 14,6/1000KH, tahun 2012 tercatat 10,7/1000 KH, dan tahun 2011

Bab III 16
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

mencapai 11,39/1000 KH. Penyebab kematian balita pada tahun 2015 di Kota
Palangka Raya adalah akibat infeksi penyakit menular, kecelakaan, dan lain-lain.

Gambar III.4.
AKABA di Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

16
14 14,6
12 11,39
Per 1000 KH

10 10,7
8
6 4
4
0,73
2 1,6
0 0,42 0,35 0,35 0,35 0,35 0,1
2010 2011 2012 2013 2014 2015

AKABA Renstra
Sumber : Bidang Yankes

Walaupun angka tersebut lebih rendah dari target MDGs pada tahun 2015
AKABA sebesar 32/1000 KH, namun ketrampilan tenaga kesehatan dan kompetensi
tehnis dalam pelayanan kesehatan anak yang berkualitas perlu mendapat perhatian,
juga penyuluhan kepada ibu balita tentang pola asuh perlu ditingkatkan.

B. ANGKA KESAKITAN (MORBIDITAS)


Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insidens maupun prevalens suatu
penyakit. Morbiditas menggambarkan derajat kesehatan masyarakat di suatu
wilayah. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit pada suatu populasi
dalam kurun waktu tertentu.

1. Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas


Pola penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan yang berobat di
puskesmas Kota Palangka Raya masih didominasi penyakit menular seperti
gangguan pada saluran pernafasan dan gangguan pencernaaan. Namun penyakit
tidak menular juga telah mulai menunjukan peningkatan seiring dengan
perubahan gaya hidup masyarakat. Masih tingginya penderita penyakit menular
dan mulai meningkatnya beberapa penyakit tidak menular merupakan beban
ganda (double burden) masalah kesehatan. Penyakit tidak menular yang masuk

Bab III 17
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

dalam 10 besar penyakit terbanyak di puskesmas yaitu hipertensi pada urutan


kedua, dan Gastritis urutan ketiga. Tabel III.1 berikut menggambarkan 10 besar
penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh puskesmas di Kota Palangka Raya
pada tahun 2015
Tabel III.1.
Pola 10 Besar Penyakit di Puskesmas Kota Palangka Raya
Tahun 2015

No Nama Penyakit Jml. Kasus


1. ISPA 41.019
2. Hipertensi 12.919
3. Gastritis 6.607
4. Pharingitis 5.221
5. Diare 3.765
6. Penyakit Kulit Alergi 3.277
7. Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 3.008
8. Cepalgia 2.855
9. Penyakit pada sistem otot dan jaringan 2.244
10. Peny.lain pada Sal. Nafas Bag. Atas 1.981
Sumber : SP2TP

2. Penyakit Menular
Pemberantasan penyakit menular merupakan bagian integral dari
pembangunan kesehatan, serta simpul dari jejaring internasional pemberantasan
penyakit menular. Pemberantasan penyakit menular di Kota Palangka Raya
terbagi dalam pemberantasan penyakit bersumber binatang, pemberantasan
penyakit menular langsung dan pemberantasan penyakit akibat imunisasi.
2.1. Penyakit Menular Bersumber Binatang
2.1.1. Malaria
Millennium Development Goals (MDGs) menetapkan Malaria
sebagai salah satu komitmen global untuk diperangi. Hingga saat ini
Malaria masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat karena
mempengaruhi angka kesakitan dan kematian pada bayi dan ibu hamil
serta dapat menurunkan produktifitas kerja dan biaya untuk pengobatan.
Malaria disebabkan parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia yang ditularkan oleh nyamuk malaria
(Anopheles) betina. Menyerang semua golongan umur (bayi hingga
dewasa) dan semua jenis kelamin.

Bab III 18
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Jumlah penderita malaria di Kota Palangka Raya yang berobat ke


sarana kesehatan seperti puskesmas dan puskesmas pembantu pada
tahun pada tahun 2015 sebanyak 1.710 (suspect) dan hasil laboratorium
positif sebanyak 62. Angka ini menurun jika dibandingkan tahun 2014
sebanyak 1.773 (suspect) dan hasil laboratorium positif sebanyak 81.
Gambar III.5 berikut menunjukan kelurahan endemis malaria tahun 2015.
Gambar III.5
Peta Daerah Endemis Malaria Menurut Kelurahan
etaK lur hanEndemisMalaria
Di Kota Palangka Raya
KotaPalangkaR Tahun
aya 2015
ahun2014

Endemisitas Malaria ;
Bebas Malaria ( API = 0)
Endemis Rendah (API < 1)
Endemis Sedang (API 1 - 5) 9
7

Endemis Tinggi I (API 5-10) 10

Endemis Tinggi II (API 10-50)


1
1

Endemis Tinggi III ( API > 50


3
14
16
17
21
18 20
27
23 19 22 28
29

2.1.2. Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aepyty. Penyakit
DBD cenderung meningkat dan menyebar luas dan seringkali disertai
kejadian luar biasa (KLB), sehingga menimbulkan keresahan di
masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan
kematian. Penderita DBD di Kota Palangka Raya dalam beberapa tahun
terakhir disertai dengan kematian, sebagaimana tabel III.2 berikut.

Bab III 19
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Tabel III.2.
Indikator DBD Kota Palangka Raya
Tahun 2010 - 2015
Indikator Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 Standar
DBD
Angka
Kesakitan /
106,2 10 89 40,9 97,8 111,8 50
IR (100.000
pddk)
Angka
Kematian 7,2 4,5 1,5 3,2 0,4 1,1 < 1%
CFR (%)
Angka
Bebas 92,2 85,6 85,2 86,7 85,6 85,1 95%
Jentik/ABJ
(%)
Sumber : Bidang PMK

Tabel III.2. menunjukan bahwa kasus DBD sejak tahun 2011


menunjukan penurunan, dan melonjak naik pada tahun 2014 kasus DBD
sebanyak 239 kasus dengan angka kesakitan 97,8/100.000 penduduk,
dan tahun 2015 meningkat menjadi 269 kasus dengan angka kesakitan
mencapai 111,8/100.000 penduduk. Jumlah kasus DBD tahun 2015
mempunyai angka kesakitan diatas standar yang ditetapkan yaitu
50/100.000 penduduk dengan angka kematian (CFR) sebesar <1%.
Banyak faktor yang menyebabkan penyakit DBD meningkat cukup
tajam, seperti terjadinya perubahan iklim akibat pemanasan global
sehingga antara musim hujan dan musim kemarau menjadi tidak jelas. Hal
ini menyebabkan kasus DBD terjadi sepanjang tahun. Kemudahan
transportasi dan tingkat mobilitas penduduk juga turut mempengaruhi
penyebaran penyakit DBD karena di Kota Palangka Raya sebaran kasus
umumnya terjadi di daerah perkotaan, sebagaimana terlihat pada gambar
III.6 tentang daerah endemis DBD. Peran serta masyarakat dalam
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sangatlah rendah. Pengelolaan
sampah belum berjalan sesuai ketentuan, hal ini terlihat dari sampah
anorganik yang belum terkelola dengan baik akan berpotensi sebagai
perindukan vektor. Penyuluhan kesehatan kepada masyarakat sangatlah
diperlukan, dengan metode yang tepat, sistematis, dan dengan frekuensi
yang lebih gencar sehingga menciptakan suatu gebrakan di masyarakat
dalam PSN, diharapkan akan berhasil menurunkan kasus DBD secara
signifikan

Bab III 20
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.6.

Peta Kelurahan Endemis DBD Kota Palangka Raya


Tahun 2015
1

0
2
3
5 4 D ae rah E n e m is D B D :
E nd e m is
6
8 S po rad is
9
7 P oten s ial
10 B eb a s
12
11
13
14
16
17
15 21
18 20 26
27
23 1922 28
29
24
25

Kasus DBD telah menyebar di 15 kelurahan dari 30 kelurahan yang ada;


terdiri 7 kelurahan endemis dan 8 kelurahan sporadis. Kelurahan yang
berpotensi untuk tertular DBD pada tahun 2015 sebanyak 1 kecamatan.
Penularan umumnya terjadi di daerah padat penduduk dengan mobilitas
cukup tinggi.

2.1.3. Rabies
Rabies merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan oleh
hewan berdarah panas tersangka rabies seperti anjing, kucing dan
monyet. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosa yang terpenting di
Indonesia karena bila sudah menunjukan gejala klinis pada manusia
ataupun hewan yang selalu berakhir dengan kematian, sehingga
menimbulkan rasa cemas dan ketakutan bagi orang-orang yang terkena
gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada
umumnya. Pemberian vaksin pada manusia secara dini pasca gigitan
dapat mencegah kematian.
Kasus gigitan oleh hewan tersangka rabies yang dilaporkan oleh
Puskesmas Bukit Hindu sebagai Rabies Center. Gambar III.7
menggambarkan specimen positif pada hewan tersangka rabies tahun
2015.

Bab III 21
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.7.
Jumlah Spesimen Positif pada Hewan Penular Rabies
Di Kota Palangka Raya Tahun 2004-2015

90 83
80
70
60
Spesimen (+)

48
50
40 36
26 28
30 21 23
20 16 14
7 9
10 2
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang PMK

Pada tahun 2015 dilaporkan 631 kasus gigitan hewan penular


rabies (GHPR), 2014 dilaporkan 247 kasus gigitan hewan penular rabies
(GHPR), dan tahun 2013 dilaporkan 862 kasus dimana sebanyak 287
kasus (33,3%) berasal dari luar wilayah Kota Palangka Raya dan
mendapat pelayanan vaksin anti rabies (VAR). Penderita yang mendapat
vaksinasi tahun 2015 sebanyak 372 (59,11%). Gambar III.7 berikut
menunjukan kasus gigitan hewan tersangka Rabies selama tahun 2010-
2015.

Gambar III.8.
Korban Gigitan Hewan Penular Rabies
Kota Palangka Raya Tahun 2004-2015
1500
GHTR (Man)
1143
VAR (Man)
1000 894 862
744
Jumlah

676 631
613
527
500 421 372
247
112
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Sumber : Bidang PMK

Bab III 22
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

2.2. Penyakit Menular Langsung


2.2.1. TB. Paru
Tuberculosis atau sering disebut TB adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
menyebar melalui droplet orang yang terinfeksi basil TB. Umumnya
menyerang organ paru, namun dapat juga menyerang organ tubuh
lainnya. Bersama dengan Malaria dan HIV / AIDS, TB menjadi salah satu
penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs.
Penemuan penderita merupakan langkah pertama dalam kegiatan
program penanggulangan TB. Upaya penemuan penderita dilakukan
secara pasif dengan promosi aktif, artinya penjaringan penderita dilakukan
di unit pelayanan kesehatan pada saat penderita datang untuk berobat
didukung dengan penyuluhan aktif. Keberhasilan pengobatan TB Paru
diukur antara lain melalui penemuan dan pengobatan penderita dan
tingkat kesembuhan penderita yang diobati dengan menggunakan
strategi DOTS.
Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB
adalah Case Detection Rate (CDR) yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA
positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA
positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Target minimal CDR
yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan adalah 70%. Berikut adalah
penemuan kasus (CDR) sejak tahun 2010-2015.
Gambar III.9.
Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate) TB
Di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2015

80
Target CDR, 70
60 48
Persentase

37.68
40 31.3 27.6
25.6 25

20

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang PMK

Bab III 23
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Di Kota Palangka Raya jumlah penderita TB paru yang berobat di


unit pelayanan kesehatan (UPK) serta mendapat pengobatan yang sesuai
standar, pada tahun 2015 sebanyak 113 kasus dan yang mendapat
pengobatan sebanyak 83 kasus. Tahun 2014 sebanyak 74 kasus (CDR
48%), dan pada tahun 2013 sebanyak 117 kasus (CDR 25%) dengan
prevalensi 53,1/100.000 penduduk.

Selain CDR, pada tahun 2014 terdapat satu indikator lagi untuk
mengetahui penganggulangan kasus TB Paru, yaitu Case Notification
Rate(CNR) yaitu angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang
ditemukan dan tercatat di antara 100.000 penduduk di suatu wilayah
tertentu. Angka ini bila dikumpulkan serial, akan menggambarkan
kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun atau kecenderungan
(trend) meningkat atau menurunnya penemuan pasien di wilayah tersebut.
Pada tahun 2015 CNR seluruh kasus mencapai 78,54%, dengan CNR
kasus baru sebesar 37,68%. Mengalami peningkatan bila dibandingkan
tahun 2014 CNR seluruh kasus TB mencapai 62,99/100.000 penduduk,
dan CNR untuk kasus baru mencapai 30,27/100.000 penduduk.
Keberhasilan pelaksanaan penanggulangan TB diukur dari pencapaian
angka kesembuhan penderita. Angka kesembuhan ini menunjukan
persentase pasien baru TB dengan BTA (+) yang telah berhasil
menyelesaikan pengobatan baik sembuh maupun pengobatan lengkap
(success rate/SR). Angka kesuksesan tahun 2015 sebesar 19,28%.
Berikut adalah success rate Kota Palangka Raya tahun 2010 – 2015
Gambar III.10.
Succes Rate (SR) TB Di Kota Palangka Raya
Tahun 2010-2015

86.2 89.3
100
Target SR, 85
80
Persentase

60

40 76.6 79.07
69.5
20 Sumber :
Bidang PMK
19.28
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bab III 24
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Angka keberhasilan pengobatan TB Paru (success Rate/SR) pada tahun


2015 sangatlah rendah, dan menurun tajam jika dibandingkan SR pada
tahun 2014. Ada beberapa penyebab yang dimungkinkan, salah satunya
adalah terjadinya resistensi obat TB Paru pada pasien. Resistensi obat
disebabkan beberapa hal antara lain; pasien tidak mematuhi anjuran
dokter/ petugas kesehatan, tidak teratur menelan OAT sesuai paduan,
menghentikan pengobatan secara sepihak sebelum waktunya, dan
gangguan penyerapan obat TB Paru.

Pemegang program TB Paru diharapkan untuk lebih meningkatkan


komitmen dalam pelaksanaan program “Pengendalian TB Resistan Obat”
sesuai tatalaksana Pengendalian TB yang berlaku saat ini dengan
mengutamakan berfungsinya jejaring diantara fasilitas pelayanan
kesehatan. Titik berat manajemen program meliputi: perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta menjamin ketersediaan
sumber daya (dana, tenaga, sarana dan prasarana).

2.2.2. Kusta
Kusta adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
Mycobacterium leprae yang menyerang saraf tepi dan jaringan tubuh
lainnya. Penyakit ini dapat menyebabkan stigma sosial di masyarakat
akibat cacat yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut. Upaya pelayanan
terhadap penderita penyakit kusta antara lain pemeriksaan intensif
penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau
pernah kontak erat dengan penderita.
Tahun tahun 2015 kasus baru type Multi Basiler sebanyak 7 kasus
dengan Newly Case Detection Rate (NDCR) sebesar 2,78/100.000
penduduk. Mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2014 yaitu
kasus baru type Multi Basiler sebanyak 2 kasus dengan Newly Case
Detection Rate (NDCR) sebesar 0,82/100.000 penduduk. Tahun 2013
kasus baru tipe Multi Basiler sebanyak 1 kasus dengan Newly Case
Detection Rate (NDCR) sebesar 0,44/100.000 penduduk.
Tingkat penularan di masyarakat menggunakan indikator proporsi
anak (0-14 tahun) diantara pederita baru. Di Kota Palangka Raya kusta
ditemukan pada penderita usia ≥ 15 tahun. Sedangkan keberhasilan

Bab III 25
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

dalam mendeteksi kasus baru diukur dari proporsi cacat tingkat II yang
pada tahun 2015 sebesar 0%.

2.2.3. Penyakit Menular Seksual dan HIV/AIDS


Infeksi menular seksual merupakan masalah kesehatan
masyarakat yang cukup menonjol disebagian wilayah dunia. Kegagalan
dalam mendiagnosis dan memberikan pengobatan pada stadium dini
dapat menimbulkan komplikasi serius dan berbagai gejala sisa lainnya,
seperti infertilitas, infeksi baik pada neonatus maupun pada bayi.
Penderita penyakit infeksi menular seksual yang dilaporkan di Kota
Palangka Raya tahun 2015 sebanyak 65 penderita. Penderita terbanyak
adalah laki-laki sebesar 67,5%. Sedangkan penderita HIV/AIDS dilaporkan
dari RSUD dr Dorys Sylvanus sebanyak 34 penderita untuk HIV, dan 20
penderita untuk AIDS.

2.2.4. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru
(alveoli) yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau terhirup udara
yang tercemar. Kelompok rentan terserang pneumonia adalah balita, usia
lanjut dan yang memiliki masalah kesehatan seperti gangguan malnutrisi
dan gangguan imunologi.
Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan
kematian bayi dan balita. Namun perhatian dunia selama ini terhadap
pneumonia sangat sedikit sehingga ISPA dikenal sebagai the forgotten
pandemic. Oleh karena itu dunia memasukan pneumonia kedalam
komitmen global MDGs untuk ditanggulangi bersama. Diperkirakan 10%
dari seluruh balita pernah menderita pneumonia. Untuk tahun 2015 jumlah
perkiraan penderita pneumonia sebanyak 2.715 penderita, namun
penderita yang ditemukan dan ditangani/diobati sesuai dengan standar
pada pelayanan dasar (puskesmas) hanya 89 penderita atau 3,28%.

Bab III 26
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.11.
Proporsi Penemuan Penderita Pneumonia Balita
di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Perempuan
61,8% Laki-laki
38,2%

Sumber : Bidang PMK

Secara nasional penderita pnemonia balita yang ditemukan dan


diobati ditargetkan sebesar 86%, dengan demikian capaian penemuan
kasus pneumonia di Kota Palangka Raya tahun 2015 sangatlah rendah.
Gambar III.12 berikut menunjukan persentase penemuan dan pengobatan
penderita pneumonia balita dari tahun 2010- 2015.
Gambar III.12.
Persentase Penemuan Penderita Pneumonia Balita
Di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2015

100
90
80
70
Penemuan

60
50
40
30
20 9.5
9.2 7.8 8.8
10 5.23 3.28
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang PMK

Berbagai kendala yang ditemui dalam penanggulangan ISPA


pneumonia adalah cara penularannya yang lintas udara (air borne
desease), sulitnya mengidentifikasi gejala pneumonia oleh masyarakat
serta masih minimnya pelatihan tenaga kesehatan dalam tatalaksana
penderita pneumonia balita (MTBS).

Bab III 27
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

2.2.5. AFP (Accute Flacid Paralysis)


AFP berbeda dengan polio, AFP merupakan sekumpulan penyakit yang
ditandai dengan lumpuh layuh akut. Dalam rangka eradikasi polio, seluruh
negara (global) melaksanakan surveilans AFP. Survailans AFP difokuskan
pada penyakit-penyakit yang sifatnya akut dan layuh (flaccid) seperti pada
kasus polio. Sebagian besar kasus polio non paralitik tidak disertai
manifestasi klinis yang jelas. Ditemukannya kasus polio paralitik menunjukan
adanya penyebaran virus polio liar di wilayah tersebut.
Surveilans AFP merupakan salah satu upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit polio. Kelompok rentan terhadap kasus polio adalah
anak-anak sehingga pelaksanaan program Surveilans AFP difokuskan pada
anak usia < 15 tahun yang menderita kelumpuhan mirip polio (lumpuh layuh
akut).
Selama pelaksanaan Surveilans AFP di Kota Palangka Raya, tidak
ditemukan ada kasus kelumpuhan akibat polio paralitik. Di Kota Palangka
Raya pada tahun 2015 jumlah anak usia < 15 tahun belum mencapai 100.000
jiwa hanya 65.488 jiwa sehingga target penemuan adalah 1 penderita setiap
tahun. Untuk sensitifitas kegiatan maka target penemuan penderita AFP
menjadi 2 penderita. Pada tahun 2015 hanya ditemukan 1 penderita, berarti
berhasil dipenuhi dengan AFP Rate > 1/100.000 penduduk usia > 15 tahun,
seperti gambar III.13 berikut.
Gambar III.13.
Penemuan Kasus AFP (per 100.000 penduduk usia < 15 tahun)
Kota Palangka Raya Tahun 2004-2015

7
6
6
(per 100.000 pddk usia < 15 thn)

5 5 5
5
4 4
4
Jml. Kasus

3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
1
1
1 0 0 0
0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penemuan Target (per 100.000 pddk usia < 15 th)
Sumber : Bidang PMK

Bab III 28
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

2.2.6. Diare
Diare merupakan penyakit ketika terjadi perubahan konsistensi
feses dan peningkatan frekuensi buang air besar. Diare merupakan
penyakit yang potensial menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Kejadian
diare dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : faktor lingkungan, gizi,
kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku
masyarakat. Secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan
balita.
Upaya menurunkan angka kesakitan diare di Kota Palangka Raya
adalah tatalaksana penderita diare seperti melalui Manajemen Terpadu
Balita Sakit (MTBS) pada penderita diare balita, ketersediaan logistik serta
pengamatan terhadap peningkatan kasus diare.
Penderita Diare yang berobat dan ditangani di puskesmas pada
tahun 2015 sebanyak 3.275 dengan angka kesakitan diare sebesar
214/1000 penduduk. Sedangkan proporsi penderita terbanyak pada
kelompok perempuan 51,88%, sebagaimana gambar III.14

Gambar III.14.
Proporsi Penderita Diare Menurut Jenis Kelamin
Kota Palangka Raya Tahun 2015

Laki-laki
Perempuan, 1576
1699, 48.12%
51.88%

Sumber : Bidang PMK

2.3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


Penyakit menular yang diupayakan pencegahannya melalui program
imunisasi di Indonesia ada 7 (tujuh) jenis penyakit, yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus,
Hepatitis, TBC, Polio dan Campak. Di Kota Palangka Raya pada tahun 2015
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang dilaporkan adalah
Difteri.

Bab III 29
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.15.
Kasus Penyakit yang dapat dicegah dengan Immunisasi (PD3I)
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Polio

Tetanus Neonatorum

Difteri

0 1 2 3 4 5
Tetanus
Difteri Pertusis Campak Polio Hepatitis
Neonatoru

Meninggal 1 0 0 0 0 0
Jml Kasus 1 0 0 0 0 0

Sumber : Bidang PMK

2.3.1. Difteri
Difteri adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh
Corynebacterium Diphteriae dimana gejala klinik (local maupun umum)
yang ditimbulkannya adalah merupakan akibat dari eksotoksin yang
dihasilkan oleh bakteri ini. Difteri menyerang selaput lendir pada hidung
serta tenggorokan dan terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini
sangat menular dan termasuk infeksi serius yang dapat mengancam jiwa
jika tidak segera ditangani. Pengobatan difteri harus segera dilakukan
untuk mencegah penyebaran sekaligus komplikasi yang serius, terutama
pada penderita anak-anak. Diperkirakan hampir satu dari lima penderita
difteri balita dan berusia di atas 40 tahun yang meninggal dunia
diakibatkan oleh komplikasi.
Pada tahun 2015 di Kota Palangka Raya terdapat 1 (satu) penderita difteri
dan meninggal dunia karena terlambat dalam penanganan serta terjadi
komplikasi.

2.3.2. Campak
Penyakit Campak disebabkan oleh virus campak atau biasa disebut
virus measles. Virus campak termasuk genus Morbilivirus familia
Paramyxoviridae. Penyakit ini sangat menular dan akut. Sebagian besar
menyerang anak-anak. Bila mengenai balita terutama dengan gizi buruk

Bab III 30
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

maka dapat terjadi komplikasi. Komplikasi yang sering adalah


bronchopneumonia, gastroenteritis, dan otitis media; ensefalitis jarang
terjadi tetapi dapat berakibat fatal, yaitu kematian.
Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh
sekret orang yang telah terinfeksi. Penegakan kasus campak melalui
pemeriksaan darah penderita.
Kasus campak yang dilaporkan adalah kasus klinis. Kasus klinis
yang dilaporkan pada tahun 2015 adalah 0 (nol) atau tidak ada penderita.
Angka tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium sampel darah
penderita dinyatakan negatif virus measles. Penyakit Campak dapat
menyerang semua golongan umur, terutama bayi sebagai kelompok
rentan. Namun beberapa tahun terakhir dengan semakin baiknya cakupan
imunisasi campak, mulai terjadi pergeseran penderita klinis campak
kepada golongan umur yang lebih tua.
Selain imunisasi campak pada bayi, salah satu upaya untuk
mencegah terjadinya KLB Campak, maka pemerintah melaksanakan
program kampanye imunisasi campak dengan sasaran anak sekolah
dasar yang dilaksanakan pada bulan Agustus

3. Penyakit Tidak Menular


Dipicu oleh isu global (WHO) tentang perubahan pola penyakit dan
kecenderungan masa depan, angka kejadian penyakit tidak menular atau gaya
hidup sebagai penyebab utama kematian yang signifikan telah menggeser
kedudukan penyakit menular. Penyakit tidak menular terjadi bukan karena proses
infeksi sebagai faktor resiko utama yang mengakibatkan kecacatan dan kematian.
Penyakit tidak menular dapat dicegah jika faktor risiko dapat dikendalikan.
Beberapa penyakit tidak menular yang dominan dilaporkan oleh puskesmas
adalah sebagai berikut :

3.1. Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan
pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. Hipertensi
ditengarai sebagai penyebab utama stroke dan jantung. Penyakit ini sudah jadi
epidemi di zaman modern, menggantikan Diare dan TBC.
Kunjungan penderita hipertensi di Kota Palangka Raya dalam 4 tahun
terakhir menunjukan peningkatan yang cukup tajam. Pada tahun 2015 dilaporkan

Bab III 31
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

terdapat 8.402 penderita. Penderita hipertensi seringkali mengabaikan atau


kurang menyadari karakter penyakit yang timbul tenggelam. Ketika tekanan darah
sudah kembali normal, maka penderita cenderung menganggap kesembuhannya
permanen. Padahal, sekali divonis hipertensi, penyakit tersebut akan terus
membelit tubuh penderita.
Gambar III.16.
Penderita Hipertensi Di Kota Palangka Raya
Tahun 2010-2015

14000 13147 12919


12000
10000
7541 7272
Jml. Penderita

8000 6696 6447


6000
4000
2000
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

Suatu penelitian menyebutkan bahwa satu dari setiap lima orang


menderita tekanan darah tinggi, dan sepertiganya tidak menyadari. Sehingga
sekitar 40 % kematian pada usia produktif di bawah usia 65 tahun bermula
dari tekanan darah tinggi. Sebagai suatu proses degeneratif, hipertensi
banyak ditemukan pada golongan dewasa. Proporsi gender penderita
hypertensi sebagaimana gambar III.17 berikut ini.
Gambar III.17.
Proporsi Penderita Hipertensi Menurut sex gender
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Sumber : Bidang
Laki-Laki
Perempuan 47%
Pelayanan
53% Kesehatan

Pada gambar III.16 terlihat bahwa gender perempuan beresiko >50% menderita
hypertensi, dan perlu penelitian lebih lanjut apakah beban kerja di rumah tangga

Bab III 32
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

serta pola makan perempuan berpengaruh terhadap munculnya hypertensi.


Distribusi penderita hypertensi menurut puskesmas di Kota Palangka Raya pada
tahun 2015 terlihat seperti gambar III.18 dibawah ini.
Gambar III.18.
Kasus Hypertensi
di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2015

3000 2757

2500 2210
2150
2004
2000 1777

1500

1000
553 503
421 319
500 225

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

Pada gambar diatas terlihat bahwa, distribusi hypertensi sangat


proporsional di 10 puskesmas sesuai dengan trend kunjungan pasien ke
puskesmas tersebut.

3.2. Gastritis
Penyakit Gastritis pada lambung merupakan suatu peradangan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronik difus, atau lokal. Penyakit
gastritis sering masyarakat menyebutnya dengan penyakit maag, adalah
proses inflamasi pada mukosa dan sub mukosa lambung. Gastritis yang
ditemukan di puskesmas didiagnosa berdasarkan gejala klinis bukan
pemeriksaan hispatologi.
Penyebab Gastritis antara lain karena ; terlambat makan, mengkonsumsi
makanan asam atau pedas, minum kopi atau alkohol, merokok, serta
resiko meningkat pada strees psikis. Pada tahun 2015 kasus Gastritis
mencapai 6.607 kasus dan menempati urutan ketiga pada 10 besar
penyakit/kasus di puskesmas

Bab III 33
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.19.
Kasus Gastritis
di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2015

1400
1196
1200 1074
939 981 945
1000

800

600 533

400 307 286 265


200 81
0

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

3.3. Diabetes Mellitus (DM)


Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang ditandai dengan
kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal. Apabila dibiarkan tidak
terkendali, penyakit ini dapat menimbulkan penyakit-penyakit yang dapat
berakibat fatal termasuk penyakit jantung, ginjal dan impotensi. Dewasa ini
penderita diabetes mellitus atau diabetisi terjadi tidak hanya pada masyarakat
berpenghasilan tinggi, tetapi juga masyarakat menengah dan rendah, baik yang
bermukim diperkotaan maupun di perdesaan.
Prevalensi diabetisi di Indonesia menunjukan kecenderungan meningkat.
Pada tahun 2000 diabetisi yang berusia diatas 20 tahun sebesar 5,6 juta. Pada
tahun 2020 diabetisi diperkirakan sebesar 8,2 juta jiwa. Di Kota Palangka Raya
penyandang diabetisi yang datang dan berobat ke puskesmas meningkat cukup
tajam dalam 6 tahun terakhir, jika pada tahun 2006 dilaporkan sebanyak 379
penderita, maka pada akhir tahun 2015 sebanyak 887 penderita. Gambar III.20 di
bawah ini menunjukan peningkatan penyandang diabetisi dalam kurun waktu
2006-2015.

Bab III 34
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Gambar III.20.
Penderita Diabetes Mellitus Di Kota Palangka Raya
Tahun 2006 – 2015

1000 864 887


800 703
635 624
Jml. Penderita

578
600 474 482 517
379
400

200

0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 20142 2015
Tahun

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

Proporsi penyandang diabetisi umumnya pada usia produktif, hal ini


dipengaruhi oleh faktor risiko diabetes mellitus yang umumnya banyak dijumpai
pada umur produktif. Faktor risiko diabetes mellitus antara lain pola hidup yang
tidak sehat seperti pola makan yang cenderung kelebihan kalori, kurang aktivitas
(olah raga) dan obesitas yang akan berdampak pada menurunnya produktifitas,
meningkatnya ketergantungan penderita pada keluarga dan masyarakat serta
kebutuhan biaya untuk pengobatan yang cukup tinggi. Penyandang diabetisi di
Kota Palangka Raya terbanyak pada kelompok usia produktif yaitu 20-54 tahun
sebesar 448 penderita (50,5%) dari total 887 penderita yang dilaporkan,
sebagaimana gambar III.21 berikut ini.
Gambar III.21.
Proporsi Penderita Diabetes Mellitus Menurut Umur
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015

< 20 th
1%
> 70 th
20 -44 th
25%
26%

55 - 69 th
21% 45 - 54 th
27%

Sumber : Bidang PMK

Bab III 35
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

C. STATUS GIZI MASYARAKAT


Di dalam era globalisasi sekarang dimana terjadi perubahan gaya hidup dan
pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda. Di satu pihak masalah
kurang gizi yaitu: gizi buruk, anemia, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) dan
Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan kendala yang harus ditanggulangi. Di sisi
lain adalah terjadinya obesitas atau gizi lebih akibat perilaku dan gaya hidup yang
kurang mendukung pola hidup sehat. Masalah gizi adalah masalah kesehatan
masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan
medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindroma
kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah
tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang mendukung
pola hidup sehat.

1. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)

Berat badan bayi baru lahir merupakan tolok ukur status gizi bayi dan status gizi
ibu hamil. Pada tahun 2015 di Kota Palangka Raya, tercatat kasus Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR) sebanyak 25 (0,5%) dari jumlah bayi yang lahir). Perbandingan
kasus BBLR tahun 2010 – 2015 seperti tampak pada gambar III.22

Gambar III.22.
BBLR di Kota Palangka Raya Tahun 2010 – 2015

40
38
35
BBLR
30
25 25
Jml. Kasus

20
15 16
14
10 10
5
3
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang Yankes

2. Gizi Balita

Status gizi bayi/balita adalah tolak ukur yang paling penting dalam menentukan
status gizi masyarakat di suatu wilayah. Status gizi/bayi balita dapat diukur
berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Indikator BB/U

Bab III 36
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

memberikan gambaran tentang status gizi yang sifatnya umum, tidak spesifik. Tinggi
rendahnya prevalensi gizi buruk atau gizi buruk dan gizi kurang mengindikasikan ada
tidaknya masalah gizi pada balita, tetapi tidak memberikan indikasi apakah masalah
gizi tersebut bersifat kronis atau akut.
Di Kota Palangka Raya Pada tahun 2015 ditemukan 2 kasus gizi buruk dari
8.240 balita (0,02%) yang ditimbang baik di Puskesmas juga di Posyandu. Pola asuh
balita oleh ibu, dan asupan gizi pada balita perlu mendapatkan perhatian, dengan
meningkatkan penyuluhan gizi yang lebih intensif di posyandu maupun puskesmas.
Indikator TB/U serta BB/TB belum bisa dilaksanakan secara rutin di posyandu di
Kota Palangka Raya karena beberapa hal, antara lain keberadaan peralatan ukur,
ketelatenan kader posyandu, serta minimnya bimbingan tehnis. Pemantauan status
gizibayi/balita dapat dilakukan melalui penimbangan setiap bulannya baik di
posyandu ataupun di sarana pelayanan kesehatan lainnya seperti di puskesmas,
pustu dan polindes. Hasil pemantauan disajikan dalam SKDN, di Kota Palangka
Raya pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
a. D/S (jumlah balita ditimbang dari jumlah sasaran) : 30,4%
b. D/S (jumlah baduta ditimbang dari jumlah sasaran) : 67,1%
c. BGM (Jumlah Balita dan Baduta dengan BB dibawah Garis Merah) : 1,4%

Gambar III.23.
Hasil Pemantauan BB/U Balita di Kota Palangka Raya Tahun 2011-2015

30,000
25,000
20,000
Jml. Balita

15,000
10,000
5,000
-
Sasaran Ditimbang BB Naik BGM Gizi Buruk
2011 22,096 8,161 4,865 122 1
2012 22,466 8,211 5,491 114 2
2013 22960 8643 6374 121 2
2014 22730 7824 1244 123 3
2015 24448 13153 5674 179 2

Sumber : Bidang Yankes

Bab III 37
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

3. Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil juga merupakan indikator yang sangat penting untuk
menentukan status gizi masyarakat karena pada momentum inilah awal
pembentukan kualitas generasi mendatang. Pada tahun 2015 tercatat masalah gizi
pada ibu hamil sebagai berikut :

a. Prevalensi KEK pada ibu hamil dengan indikator LILA < 23,5 cm adalah 8,26%
b. Prevalensi anemia pada ibu hamil dengan indikator HB <11 gr% adalah 17,68%.

4. Kecamatan Bebas Rawan Gizi


Pada tahun 2015 ada 1 kecamatan yang mempunyai kasus gizi buruk adalah
Kecamatan Jekan Raya. Pada tahun 2014 ditemukan gizi buruk 3 balita di
Kecamatan Bukit Batu, tahun 2013 ditemukan 2 balita gizi buruk dan tahun 2012
terdapat 2 balita gizi buruk. Kecamatan lainnya (3 kecamatan) di Kota Palangka Raya
merupakan kecamatan bebas rawan gizi. Berdasarkan pemantauan faktor risiko
terjadinya kasus gizi buruk adalah adanya penyakit penyerta, kondisi ekonomi
keluarga dan tingkat pengetahuan orang tua kurang. Upaya untuk mengatasi
masalah gizi adalah pemberian PMT dan penyuluhan kesehatan terhadap pola asuh
anak serta tata cara peningkatan asupan gizi dari pola makan keluarga. Tatacara
pengolahan makanan untuk meminimalisir hilangnya kandungan gizi terhadap
beberapa makanan juga perlu diinformasikan kepada masyarakat secara berkala
melalui berbagai media.

D. KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.
Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan
dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan
bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk
kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Bab III 38
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

1. AKSES TERHADAP AIR MINUM

Air minum masyarakat Kota Palangka Raya bersumberkan dari PDAM, air
kemasan, serta air isi ulang yang berasal dari air tanah dengan proses
pengeboran diatas 50 meter dari daerah perbukitan yang dipercayai memiliki
hasil inspeksi sanitasi rendah. Jumlah penduduk yang memanfaatkan air
PDAM sebagai air minum mencapai 67.861 jiwa atau 26,9% dari total
penduduk.
Air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk keperluan sehari-hari,
bersumberkan dari air tanah yaitu Sumur Bor dengan pompa sebanyak
149.394 jiwa (59,26%), dan Sumur Gali terlindungi sebesar 1.020 jiwa (0,4%).
Namun penduduk yang bertempat tinggal di daerah aliran sungai seperti di
wilayah Kecamatan Rakumpit, masih menggunakan air sungai untuk
keperluan sehari-hari (mandi dan cuci) yaitu sekitar <5% dari total penduduk.
Gambar III.24.
PROPORSI SUMBER AIR MINUM PENDUDUK
lain-lain
KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015
1,80%
SGL
0,40%
PDAM
26,90%

SUMUR BOR
70,90%

Khusus air minum, penduduk Kota Palangka Raya hanya 29% atau 73.113
jiwa yang mempunyai akses berkelanjutan terhadap air minum layak, dan
sebagian besar berada di tengah perkotaan.

2. PERUMAHAN PEMUKIMAN

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat


kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah,ventilasi rumah

Bab III 39
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak
terbuat dari tanah.
Gambar III.25.
RUMAH SEHAT DI KOTA PALANGKA RAYA
TAHUN 2013 – 2015

100 86.35 86.47 86.99


80
87
60 RUMAH SEHAT
65
40 Target RENSTRA
40
20

0
2013 2014 2015

Kota Palangka Raya dalam kondisi berkembang dalam pembangunan


perumahan, baik pembangunan yang dilakukan oleh pengembang maupun
secara swadaya. Perumahan baru yang dibangun para pengembang, rata-
rata telah memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana sanitasi namun
pengelolaan system kesehatan lingkungan yang harus dikaji ulang oleh Dinas
Kesehatan. Pengelolaan sampah, air limbah rumah tangga, serta jarak septick
tank dengan sumber air bersih, perlu mendapatkan pengawasan serta
penyuluhan yang intens kepada masyarakat luas. Perumahan pemukiman
yang sehat, dimulai dari rumah tangga sehat, kemudian bisa berkembang
menuju kelurahan/desa sehat dan kecamatan sehat. Jika setiap kepala
keluarga sadar akan pentingnya rumah sehat sebagai cikal bakal lingkungan
permukiman yang sehat, dan selanjutnya menuju kepada Kelurahan Sehat
dan Kecamatan Sehat.

E. UMUR HARAPAN HIDUP


Umur harapan hidup dianggap sebagai indikator umum bagi taraf hidup, maka
tingginya umur harapan hidup menunjukkan taraf hidup suatu negara atau daerah
yang juga tinggi, begitu juga sebaliknya jika umur harapan rendah maka taraf hidup
suatu daerah tersebut juga rendah. Selain indikator bagi taraf hidup, umur harapan
hidup juga memperlihatkan derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah bahkan
negara. Umur harapan hidup juga merupakan salah satu indikator dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

Bab III 40
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015
2014

Angka harapan hidup di Kota Palangka Raya dihitung berdasar angka


kematian penduduk secara global selama lima tahun (untuk mengetahui jumlah
penduduk yang masih hidup dalam kurun waktu tersebut), dibandingkan dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun. Berdasarkan perhitungan umur harapan hidup
masyarakat Kota Palangka Raya diatas 72 tahun, diatas target Umur Harapan Hidup
pada Renstra Kota Palangka Raya tahun 2015 yaitu 72,9 tahun.

Gambar III.26.
Umur Harapan Hidup Di Kota Palangka Raya Tahun 2007 – 2015

74

73
73 72.8
Umur (tahun)

72.1
72

71
2007 2010 2015

Bab III 41
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

SITUASI UPAYA KESEHATAN BAB


IV

Konsep sehat dan upaya kesehatan yang dianut dunia telah banyak
bergeser. Upaya kesehatan yang dulu ditujukan sebagai Health Program for
Survival diganti menjadi Health Program for Human Development yaitu untuk
mempertahankan dan meningkatkan upaya pembangunan diperlukan sumber daya
manusia yang tidak sekedar tidak sakit tetapi sehat dan produktif.
Pembangunan kesehatan perlu dilihat sebagai investasi jangka panjang dimana
return of invesmentnya berupa avoided lost atau berkurangnya kerugian akibat
orang tidak sakit, meningkatnya mutu tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Oleh sebab itu keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata
ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi
oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif pelbagai sektor lainnya. Semua
kebijakan pembangunan yang sedang diselenggarakan hendaknya memiliki
wawasan kesehatan terpadu. Artinya program pembangunan harus memberikan
kontribusi yang positif terhadap pembentukan lingkungan sehat dan perilaku sehat.
Pembangunan Daerah berwawasan kesehatan bertolak dari kesadaran
dan keyakinan bahwa kesehatan adalah hak azazi manusia dan bahwa masyarakat
adalah penggerak atau pelaku dari pembangunan daerah tersebut. Oleh karena itu
dalam rangka menuju kota yang berwawasan sehat maka Dinas Kesehatan Kota
Palangka Raya menyusun visi yaitu “Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat
yang optimal di Kota Palangka Raya ”. Selaras dengan pembangunan berwawasan
kesehatan dan visi tersebut, disusunlah misi Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
mencakup :
1) Meningkatkan pelayanan yang bermutu
2) Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap masalah kesehatan
3) Terpenuhinya Jaminan Kesehatan bagi seluruh masyarakat Kota Palangka
Raya
4) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
5) Meningkatkan tata kelola administrasi kesehatan yang baik

Bab IV
42
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Peningkatan kualitas hidup dan lingkungan yang dilaksanakan melalui sektor


kesehatan antara lain melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
ibu dan anak, perbaikan gizi masyarakat, pemantauan penyakit untuk mencegah
kejadian luar biasa dan pencegahan penyakit melalui imunisasi pada bayi dan
wanita sebagai bagian yang rentan terhadap penyakit. Peningkatan kesehatan
lingkungan fisik dengan mengupayakan agar rumah, tanah, air dan lain-lain
terbebas dari pencemaran tinja, sampah, asap, bau, zat kimia dan lain-lain.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan
Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang
berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi
kesehatannya baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Menciptakan perilaku
hidup bersih dan sehat masyarakat dilakukan melalui penyebaran informasi,
pendidikan dan pengetahuan yang tercakup dalam upaya perubahan perilaku
masyarakat dari perilaku sakit menjadi perilaku sehat. Indikator perilaku hidup
bersih dan sehat mencakup pengembangan jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat serta meningkatkan kualitas generasi mendatang melalui pelayanan
oleh tenaga kesehatan terampil dan peningkatan status masyarakat. Peningkatan
perilaku hidup bersih dan sehat juga mencakup pengembangan sarana dan
prasarana dalam rumah tangga melalui penyediaan air bersih, jamban umum,
tempat pembuangan sampah serta rumah sehat sesuai dengan syarat kesehatan.
Penanggulangan penyakit menular dan tidak menular, surveilance penyakit
yang berindikasi Kejadian Luar Biasa (KLB), serta penanggulangan bencana yang
terjadi di masyarakat, merupakan upaya penanggulangan masalah kesehatan
secara sistematis dan menyeluruh dengan mengedepankan prinsip epidemiologi.
Identifikasi kasus, penegakan diagnosa, dan pemantauan indikator penyakit
degeneratif dilakukan guna pengambilan kebijakan dalam upaya pemberantasan
dan penanggulangan penyakit.
Pelayanan kesehatan berupaya untuk meningkatkan kemandirian bagi unit-
unit pelayanan dan menerapkan manajemen yang berorientasi pada mutu. Mutu
pelayanan kesehatan harus terus dipelihara dan ditingkatkan melalui peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan, ketersediaan obat serta peningkatan dan
pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. Untuk meningkatkan pemerataan
dan keterjangkauan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, dikembangkan
pembiayaan kesehatan melalui sistem asuransi kesehatan.

Bab IV
43
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

A. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN DASAR


Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal dalam
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Melalui pelayanan
kesehatan dasar diharapkan masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi.

1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Ibu dan anak merupakan sasaran utama pembangunan bidang kesehatan,
angka kematian ibu dan angka kematian anak merupakan indikator utama
penentuan derajat kesehatan masyarakat suatu bangsa. Menekan angka
kematian dan memberikan pelayanan kesehatan yang optimal terhadap ibu dan
anak, akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan menjaga kualitas
generasi bangsa masa mendatang.

1.1. Pelayanan Antenatal


Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan profesional (dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat)
kepada ibu selama masa kehamilannya, yang dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan. Hasil pelayanan antenatal
terukur melalui cakupan pelayanan ibu hamil K1 dan K4.
Cakupan K1 merupakan gambaran kunjungan pertama ibu hamil ke
sarana kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4
merupakan gambaran pelayanan ibu hamil yang sesuai standar dan
mendapatkan paling sedikit empat kali kunjungan. Angka ini bertujuan untuk
melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil.
Cakupan pelayanan ibu hamil K1 di Kota Palangka Raya tahun 2015
sebesar 94,5% menurun jika dibandingkan tahun 2014 sebesar 97,5% dan
tahun 2013 sebesar 99,7%. Sedangkan cakupan pelayanan K4 tahun 2015
sebesar 82,3% menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
87,9.

Bab IV
44
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.1.
Cakupan K4 Kota Palangka Raya Tahun 2009 – 2015

100
96 94
Target K4, 95
95 92.9 92.4
Persentase

89.6
90 87.9
85.7
85

80
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang Yankes

Secara umum cakupan K4 dari tahun 2010 sampai tahun 2015 masih
dibawah 95%. Berdasarkan wilayah pencapaian K4 pada Kecamatan
Sebangau khususnya Puskesmas Kalampangan hanya 63,4% dan
Puskesmas Kereng Bangkirai 97,6%. Kecamatan Bukit Batu 79,2%,
Kecamatan Pahandut khususnya Puskesmas Paandut mencapai 98,9% dan
Kecamatan Jekan Raya khususnya Puskesmas Jekan Raya mencapai
84,1% sebagaimana terlihat pada gambar IV.2 berikut.
Gambar IV.2.
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 di Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2015

100
Persentase (%)

80
60
40
20
0 Panarun Kalampa K.Bangki Tangkilin
Pahandut Menteng B.Hindu Kayon Jekan R Rakumpit
g ngan rai g

K4 98.9 79.2 72.7 94.8 92.4 84.1 63.4 97.6 79.2 87.5

Sumber : Bidang Yankes

1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan


Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bertujuan untuk
mengurangi komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir.

Bab IV
45
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Dengan rasio tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan


sebesar 69,63 per 100.000 penduduk, cakupan persalinan oleh tenaga
kesehatan tahun 2015 sebesar 86,8%.
Gambar IV.3.
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2010-2015

100 98.4
95.2
95
91 91.4
Persentase

90 88.6
86.8
85

80
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang Yankes

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan telah > 90% di lima


kecamatan. Sebagian masyarakat masih mencari pertolongan pesalinan
kepada dukun kampung. Upaya untuk meningkatkan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan adalah menyediakan sarana antar jemput ambulans
bagi warga yang hendak melahirkan ke sarana kesehatan.

1.3. Pelayanan Neonatus

Kunjungan neonatus bertujuan untuk mengurangi risiko gangguan


kesehatan pada bayi baru lahir hingga usia kurang sebulan yang merupakan
kelompok paling rentan terhadap gangguan kesehatan. Upaya pelayanan
kesehatan yang dilakukan adalah pertolongan persalinan dilakukan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (usia 0-28 hari )
minimal dua kali, yaitu pada umur 0-7 hari dan pada umur 8-28 hari.

Tahun 2015 persentase kunjungan neonatus lengkap (KN3) di Kota


Palangka Raya sebesar 87,6% menurun jika dibandingkan dengan tahun
2014 sebesar 98,8%. Gambar IV.4 berikut menunjukan pencapaian
kunjungan neonatus dari tahun 2012 - 2015.

Bab IV
46
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.4.
Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN3)
dan Penanganan Neonatus Risti di Kota Palangka Raya Tahun 2012 - 2015

120 92.6 94.4 98.8


87.6
100
Persentase (%)

80
Cakupan Kunj. Neonatus
60 33.9
40 16.28 Penanganan Neonatus Risti
30.6
20 4.7
0
2012 2013 2014 2015

Pada tahun 2015 neonatus risiko tinggi yang ditangani mencapai 219
(16,28%), tahun 2014 ditangani sebesar 253 (30,6% )tahun 2013 ditangani
sebesar 296 (33,9%), dan tahun 2012 ditangani sebanyak 37 (4,7%)

1.4. ASI Eksklusif


Pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui
bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur enam bulan dan
meneruskan menyusui sampai anak umur 24 bulan dengan mendapat
makanan pendamping ASI yang bergizi dan sesuai dengan kebutuhannya.
Pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi beberapa hal seperti belum adanya
peraturan tentang pemberian ASI Eksklusif, belum maksimalnya kegiatan
edukasi, sosialisasi dan advokasi, serta masih terbatasnya sarana dan
prasarana KIE ASI dan MP ASI.
Gambar IV.5 berikut menunjukan Cakupan ASI Eksklusif sejak tahun
2010 - 2015. Cakupan ASI Eksklusif masih dibawah target, pada tahun
2015 sebesar 41,9%.

Gambar IV.5.
Cakupan ASI Eksklusif Kota Palangka Raya
Tahun 2010 – 2015
100 Target, 80
Persentase (%)

50 39.3 41.9
30.2 33.2
19.5 18.8

0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bab IV
47
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan

Rendahnya cakupan ASI Eksklusif, merupakan tantangan bagi para


bidan puskesmas dan pengelola KIA di Dinas Kesehatan Kota Palangka
Raya, untuk lebih giat melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya
ASI Eksklusif bagi pertumbuhan bayi. Juga tantangan bagi para bidan untuk
melawan arus informasi/iklan penggunaan susu formula, dan komitmen
para bidan untuk menolak penghargaan dari distributor susu formula di
tempat praktek swasta atau di sarana layanan kesehatan.

2. Layanan Prioritas Lansia

Lanjut Usia dalam pandangan umum identik dengan keterbatasan dan


ketergantungan baik dari sisi kesehatan, usia, maupun produktivitas. Usia Harapan
Hidup (UHH) Masyarakat Kota Palangka Raya terus meningkat, tahun 2006 UHH
mencapai 71,8 tahun , dan UHH tahun 2015 mencapai 72,8 tahun. Meningkatnya
usia harapan hidup ini membawa konsekuensi pada meningkatkannya populasi
lansia, sehingga menimbulkan kebutuhan pelayanan sosial baru bagi lansia dalam
mengisi hari tuanya dengan sejahtera.
Meningkatnya populasi lansia juga berpengaruh pada jenis kunjungan
Puskesmas. Untuk mengantisipasi hal ini diterapkan Program Lansia Prioritas pada
semua Puskesmas di Kota Palangka Raya. Warga Kota Palangka Raya yang
berusia 60 tahun keatas, mendapat pelayanan dan perlakuan istimewa saat berobat
di puskesmas. Puskesmas menyediakan loket khusus bagi Lansia, supaya tidak ikut
antri dengan pelanggan lainnya. Kebijakan tersebut didukung dengan poster
”Prioritas Lansia” sehingga pelanggan lain akan memakluminya.
Gambar IV.6.
Layanan Kesehatan Usila/Lansia
Di Kota Palangka Raya Tahun 2008 – 2015

50 45.27 42.46
40.1
40 33.37 35.44
Persentase (%)

30 21
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Bab IV
48
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Sumber : Bidang Yankes


Gambar IV.6. memperlihatkan bahwa para usila yang datang berkunjung ke
puskesmas sangat fluktuatif. Pada tahun 2015 pelayanan usila mencapai 21%.
Pelayanan kesehatan tidak hanya dilaksanakan di puskesmas saja namun juga
dilaksanakan di Posyandu Usila dan Posbindu. Upaya meningkatkan kesehatan
usia lanjut serta menjaga kemampuannya agar tetap produktif, merupakan langkah
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia. Lansia yang produktif, mandiri
dan terampil diharapkan dapat berperan aktif mengisi pembangunan. Selain itu juga
diharapkan dapat memberi semangat bagi generasi muda untuk terus berkreasi
karena sebenarnya ada banyak semangat/spirit dan keteladan yang perlu ditiru dari
lansia.

3. Pelayanan Keluarga Berencana

Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat digambarkan


melalui cakupan peserta KB, baik peserta KB aktif maupun peserta KB baru. Di
Kota Palangka Raya partisipasi masyarakat dalam KB aktif berfluktuasi dari tahun
ke tahun. Pelayanan KB dilakukan baik di puskesmas maupun di pelayanan
kebidanan seperti bidan praktek swasta dan dokter praktek swasta. Target
pelayanan KB aktif dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 70%.

Gambar IV.7.
Cakupan Pelayanan KB di Kota Palangka Raya
Tahun 2010 - 2015

90
80 84.1
70 target 70
49.5
Persentase (%)

60 66 65.1
50
40
30 34.1 35.4
20
10
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Badan PP&KB Kota P. Raya


Bab IV
49
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Pelayanan terhadap peserta KB aktif, dipengaruhi beberapa hal antara lain


ketersediaan alat kontrasepsi di puskesmas yang masih mengandalkan dari Badan
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPP & KB) Kota Palangka
Raya dalam pengadaan dan pemenuhan alat kontrasepsi.

Gambar IV.8.
Cakupan Pelayanan KB Aktif dan KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi
Kota Palangka Raya Tahun 2015
Kondom IUD Implant
Kondom IUD Implant 5,6%
5,3% 4,7%
7% 9% 5%
Pil
Pil
29%
38%
Suntik
Suntik 52%
45%

KB AKTIF TAHUN 2015 KB BARU TAHUN 2015

Sumber : - BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah

Jenis kontrasepsi yang digunakan oleh peserta KB bervariasi. Gambar IV.8.


menunjukan bahwa alat kontrasepsi yang paling diminati oleh peserta KB aktif dan
peserta KB Baru adalah suntik dan pil. Kepesertaan pria dalam penggunaan alat
kontrasepsi mulai terlihat dengan penggunaan alat kontrasepsi kondom.

4. Pelayanan Daerah Terpencil

Akses pelayanan kesehatan adalah jangkauan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat baik di perkotaan dan daerah terpencil, atau lokasi sarana pelayanan
kesehatan yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Puskesmas di
perkotaan rata-rata terletak di tengah permukiman, jalur kendaraan umum, dan di
setiap kelurahan, sehingga memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Untuk
daerah terpencil (dacil) dimana terdapat hambatan transportasi karena keadaan
geografis, pelayanan kesehatan diberikan dalam bentuk puskesmas keliling
(pusling) air, sweeping, dan sistem ’jemput bola’ ke rumah penduduk yang
memerlukan pelayanan.

Bab IV
50
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Palangka Raya nomor 220 tahun


2014, Kota Palangka Raya mempunyai 11 daerah terpencil, dan 9 daerah sangat
terpencil. Kriteria daerah terpencil ditetapkan berdasarkan; jarak dan waktu tempuh
ke Kota Palangka Raya, jenis sarana transportasi umum menuju daerah tersebut,
keberadaan sarana komunikasi (sinyal telpon), dan lain-lain. Pelayanan kesehatan
dasar dan penempatan tenaga kesehatan menjadi prioritas dalam memenuhi akses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat daerah terpencil. Untuk memotivasi tenaga
kesehatan yang rata-rata kurang berminat bertugas di daerah terpencil, diharapkan
pemerintah daerah dapat memberikan beberapa penghargaan, antara lain : Insentif
untuk tenaga kesehatan, percepatan kenaikan pangkat, dan percepatan pemberian
kesempatan tugas belajar.

5. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin


Kriteria Masyarakat Miskin (Maskin) yang disepakati adalah kriteria yang
ditetapkan oleh Badan Penduduk dan Statistik (BPS).
Tahun 2015 jumlah masyarakat Palangka Raya yang terlindungi asuransi
kesehatan melalui kepesertaan JKN 74,19 (%), dengan rincian PBI sebesar
24,76(%) dan Non-PBI sebesar 49,43(%). Peserta JKN yang mendapat Pelayanan
Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) mencapai 14.233 jiwa (layanan rujukan
kesehatan mencapai 8.234 jiwa atau 57,9%) meningkat jika dibandingkan dengan
tahun 2014 yaitu 12.544 jiwa (layanan rujukan kesehatan mencapai 7.112 jiwa atau
56,7%) seperti gambar IV.9
Gambar IV.9.
Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta JKN
Kota Palangka Raya Tahun 2012 - 2015

16,000
14,233
14,000 12,544
12,000
10,000
8,234
8,000 7,112

6,000
4,000 1,172
2,000 1,120

-
2012 2013 2014 2015

Bab IV
51
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Sumber : Bidang JSK

Sistem pengelolaan pelayanan JKN mengacu pada sistem kapitasi, dimana


puskesmas membuat ikatan kerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan sesuai
sasaran kepesertaan JKN di wilayah puskesmas. Pencapaian layanan kesehatan
berdasarkan rencana awal puskesmas dalam membuat prediksi kunjungan di
puskesmas, juga kegiatan promotif dan preventif yang disetujui oleh pihak BPJS
Kesehatan. Untuk masyarakat yang tidak mempunyai kartu kepesertaan JKN
dikenakan tarif Perda Pelayanan Kesehatan yang berlaku.

6. Jaminan Kesehatan (Asuransi) bagi Masyarakat


Dengan diberlakukannya UU No.40/2009 tentang Jaminan Kesehatan
Nasional pada awal 2014 di seluruh Indonesia, di Kota Palangka Raya juga telah
mengimplementasikan JKN dengan berbagai kepesertaan sesuai kategori.
Kebijakan pemerintah tentang pengembangan sistem jaminan sosial sejalan dengan
visi Kementerian Kesehatan RI yaitu Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan, dimana prioritas pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses
dan kualitas pelayanan kesehatan. Salah satu pilar untuk mencapai visi tersebut
adalah melalui penerapan asuransi kesehatan bagi masyarakat.
Pelayanan kesehatan pada peserta JKN tahun 2015 diberikan sesuai petunjuk
teknis dari Kementerian Kesehatan RI, dengan pemberi pelayanan kesehatan dari
puskesmas dan Rumah Sakit, serta pihak BPJS sebagai Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial. Masyarakat Miskin (Maskin) yang sebelumnya ditanggung oleh
Jamkesmas, dengan aturan baru tersebut kapitasi maskin dibiayai oleh negara
dengan kategori PBI (Penerima Bantuan Iuran). Jumlah Maskin yang memiliki Kartu
JKN pada tahun 2015 masih mengacu SK Walikota Palangka Raya Nomor 40 tahun
2014 yaitu 42.216 jiwa. Jumlah Maskin yang tidak masuk pada kuota kapitasi
pemerintah pusat, iuran kapitasinya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah melalui program “Kalteng Barigas” dan ditanggung oleh
Pemerintah Kota Palangka Raya melalui program “Palangka Raya Sehat”.
Pada Tahun 2015 jumlah masyarakat Palangka Raya yang terlindungi oleh
Jaminan Kesehatan Nasional sebanyak 187.033 jiwa atau 74,2% dari total
penduduk Kota Palangka Raya. Proporsi kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional
seperti tampak pada gambar dibawah ini

Bab IV
52
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.10.
Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional
Menurut Jenis Jaminan di Puskesmas Kota Palangka Raya
Tahun 2014-2015

200000

150000
124606
Non-PBI
100000
PBI
62378
50000
62427
42216
0
2014 2015

Sumber : Bidang JSK

Gambar IV.10 memperlihatkan bahwa Penerima Bantuan Iuran (PBI)


mencapai 62.427 (24,76%), dimana kuota kapitasi yang dibiayai oleh pemerintah
pusat (APBN) sebesar 13,30% dan dibiayai Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan
melalui Program Kalteng Barigas maupun Kota Palangka Raya (APBD) sebesar
11,56% melalui Program Palangka Raya Sehat.
Sistem pengelolaan pelayanan peserta JKN melalui BPJS berdasarkan ikatan
kerjasama yang telah disepakati oleh puskesmas sebagai sarana pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan juga BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara
jaminan kesehatan.

7. Akses Pelayanan Kesehatan


Angka kunjungan ke sarana kesehatan dasar (puskesmas dan jaringannya) di
Kota Palangka Raya selama tahun 2015 mencapai 136.866 kunjungan mengalami
penurunan jika dibandingkan tahun 2014 mencapai 150.000 kunjungan, dan tahun
2013 mencapai 194.234 kunjungan. Angka ini belum menggambarkan angka
kunjungan sebenarnya karena yang terdata hanyalah penderita yang berkunjung ke
sarana kesehatan puskesmas dan puskesmas pembantu, sedangkan penderita
yang berkunjung ke praktek dokter, Balai Pengobatan dan Klinik bersalin belum
terdata.

Bab IV
53
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Tahun 2015 cakupan pelayanan kesehatan mencapai 35,7% menurun jika


dibanding tahun 2014 mencapai 41,8% dan tahun 2013 cakupan pelayanan
kesehatan dasar mencapai 58,0% dengan ratio rate 3-4 kali/tahun atau setiap
pasien diperkirakan berkunjung 3-4 kali/tahun. Target cakupan pelayanan
kesehatan dalam Renstra Kota Palangka Raya sebesar 40%. Pencapaian cakupan
kunjungan tersebut juga mengindikasikan masih adanya kantong-kantong daerah
rawan yang memerlukan intervensi pelayanan kesehatan, baik melalui puskesmas
keliling maupun kegiatan sosial lainnya. Gambar IV.11 menunjukan cakupan
pelayanan kesehatan di Kota Palangka Raya selama tahun 2003 – 2015.
Gambar IV.11.
Cakupan Pelayanan Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2010-2015

80% 80%

60% 60%

40% 40%

20% 20%

0% 0%
2010 2011 2012 2013 2014 2015
KOTA 38.44% 41.02% 29.04% 58% 41.80% 35.70%
RENSTRA 40% 40% 40% 40% 40% 40%

Sumber : Bidang Yankes

8. Mutu Pelayanan Kesehatan


Mutu adalah suatu konsep yang multidimensi artinya pengertiannya akan
berbeda-beda dari orang per orang tergantung pada kepentingan, latar
belakang, kehidupan, pendidikan dan harapan seseorang terhadap pelayanan
kesehatan. Mutu Pelayanan Kesehatan ialah tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan, yang di satu pihak menimbulkan kepuasan
pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di
pihak lain tatacara penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan etika
profesi yang telah ditetapkan.
Dengan berkembangnya kesadaran mengenai berbagai variasi tingkat
penggunaan, pola praktek pelayanan kesehatan, hasil pelayanan kesehatan
ditambah dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran, disatu pihak dan
Bab IV
54
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

semakin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat di


pihak lain, maka persyaratan mutu pelayanan kesehatan perlu mendapat
perhatian dan penanganan yang lebih serius dan profesional.
Pelayanan kesehatan yang bermutu akan dapat menghindarkan efek
samping, malpraktek, tuntutan yuridis masyarakat serta dapat mewujudkan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
Mutu pelayanan di puskesmas mendapat perhatian dengan pengukuran
terhadap beberapa indikator mutu pelayanan kesehatan, antara lain dengan
pengukuran terhadap tingkat kepuasan pelanggan melalui survey/wawancara,
juga pengukuran terhadap tingkat kepatuhan petugas terhadap standart
pelayanan kesehatan.

8.1. Tingkat Kepuasan Pelanggan


Kepuasan Pelanggan adalah sejauh mana harapan-harapan
pelanggan terpenuhi. Untuk mengetahui harapan pelanggan di puskesmas,
maka diselenggarakan survey untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan. Untuk tahun 2015 tidak ada pelaksanaan pengukuran tingkat
kepuasan pelanggan. Pada tahun 2014 tingkat kepuasan pelanggan
mencapai 93%. Gambar IV.12 berikut adalah hasil pengukuran tingkat
kepuasan pelanggan hingga tahun 2015.
Gambar IV.12.
Hasil Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Di Puskesmas Kota Palangka Raya Tahun 2005 – 2015

100
80
60
40
20
0
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
% Tk.Kepuasan 89,5 95,6 91,2 95,8 97,2 95,0 97,6 82,1 0 93 0
Renstra 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Bidang Yankes

Gambar IV.12 memperlihatkan angka kepuasan pelanggan antara tahun


2005-2011 sudah diatas 90%, namun mengalami penurunan pada tahun
2012 menjadi 82,13%. Ini sebanding dengan tingkat kepatuhan petugas
Bab IV
55
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

yang juga mengalami penurunan pada tahun 2012 tersebut, artinya tingkat
kepatuhan petugas terhadap pelaksanaan standard pelayanan kesehatan
mempengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.

9.1. Tingkat Kepatuhan Petugas terhadap Standart Pelayanan


Indikator lain dari mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat kepatuhan
petugas terhadap standart pelayanan kesehatan yang telah ditentukan.
Standart adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan
sempurna yang dipergunakan sebagai penerimaan minimal. Standart
menunjuk pada tingkat ideal tercapai yang diinginkan. Tingkat ideal tersebut
tidak ditetapkan secara kaku, tetapi dalam bentuk minimal dan maksimal,
sehingga standart dapat pula disebut sebagai kisaran variasi yang dapat
diterima. Standar adalah alat untuk mengukur apakah seorang petugas
puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu atau
tidak.
Untuk mengetahui sejauhmana petugas kesehatan di puskesmas
patuh terhadap standart pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan, Dinas
Kesehatan Kota Palangka Raya juga melaksanakan pengukuran terhadap
tingkat kepatuhan petugas terhadap Standart Pelayanan Kesehatan di 9
puskesmas.
Gambar IV.13.
Hasil Rata-Rata Pengukuran Tingkat Kepatuhan Petugas
Terhadap Standart Yankes di Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2005-2015

100
80
60
40
20
0
200 200 200 200 200 201 201 201 201 201 201
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
% Tk.Kepatuhan 93.6292.6897.51 91.8 95.4689.1296.3988.85 0 84.09 0
Renstra 90 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber : Bidang Yankes

Pengukuran tingkat kepatuhan petugas pada tahun 2015 dan 2013


juga tidak dilaksanakan, karen adanya kebijakan efisiensi terhadap alokasi
anggaran APBD untuk menunjang kegiatan tersebut. Gambar IV.13.
Bab IV
56
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

menampilkan hasil pengukuran tingkat kepatuhan petugas terhadap standart


pelayanan kesehatan di 9 puskesmas Kota Palangka Raya yaitu Pahandut,
Bukit Hindu, Panarung, Menteng, Jekan Raya, Kalampangan, Tangkiling,
Kayon dan Kereng Bangkirai. Tampak pada gambar tersebut bahwa antara
tahun 2005-2011 tingkat kepatuhan petugas terhadap standart pelayanan
kesehatan sudah diatas 90%, namun mengalami penurunan pada tahun 2012
menjadi 88,85% dan tahun 2014 menjadi 84,09%.
Keluhan pelanggan puskesmas yang dikelola puskesmas melalui kotak
keluhan/kotak saran serta melalui ponsel keluhan di Dinas Kesehatan Kota
Palangka Raya, masih tetap ada dan jumlah keluhannya seperti tampak pada
gambar IV.14 berikut

Gambar VI.14.
Jumlah Keluhan Pelanggan Puskesmas
Di Kota Palangka Raya Tahun 2008-2015
60

50 49 48
40
28 34
30 25
26
20 24

10
4
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang Yankes

Gambar VI.14 memperlihatkan bahwa keluhan pelanggan puskesmas setiap


tahun selalu ada. Menurunnya angka keluhan pelanggan puskesmas pada
tahun 2015, tidak bisa disimpulkan bahwa mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas makin membaik. Pada tahun 2015, ternyata puskesmas tidak aktif
lagi mengelola kotak keluhan di puskesmas, sehingga sarana dan prasarana
penjaring/penerima keluhan tidak diperatikan lagi (sms, kertas+ballpoint di dekat
kotak keluhan, serta umpan balik keluhan yang tidak dibuat).
Menurunnya angka kepuasan pelanggan membuat petugas harus lebih
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, perlu melaksanakan jaminan mutu

Bab IV
57
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

pelayanan kesehatan secara berkesinambungan, sistematis, obyektif dan


terpadu. Meningkatkan tingkat kepatuhan petugas terhadap standar, dalam arti
profesionalisme petugas dalam memberikan pelayanan tetap dijunjung tinggi,
merupakan salah satu kiat menjaga jaminan mutu di puskesmas. Selain itu,
dengan mengintegrasikan jaminan mutu ke dalam sistem manajemen
Puskesmas yang telah ada yaitu Perencanaan Tahunan Puskesmas,
Minilokakarya dan Evaluasi Kinerja Puskesmas.

B. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

1. Pelayanan imunisasi
Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang cost
effective, karena merupakan kegiatan yang berorientasi pada pencegahan dan
dapat diterapkan di semua daerah. Tujuan dari program imunisasi adalah untuk
menurunkan angka kesakitan penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I). Upaya program imunisasi dilaksanakan melalui imunisasi rutin
dan imunisasi tambahan.
Untuk dapat menekan angka PD3I, cakupan imunisasi harus
dipertahankan tinggi dan merata. Pencapaian imunisasi dasar lengkap (UCI)
merupakan upaya untuk menekan angka PD3I. Bila cakupan UCI dihubungkan
dengan suatu wilayah maka akan menggambarkan tingkat kekebalan
masyarakat terhadap penularan PD3I. Agar terbentuk kekebalan di masyarakat
diharapkan cakupan imunisasi dasar lengkap di suatu wilayah minimal 80%.
Pelayanan imunisasi menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu : indikator
jangkauan pelayanan, indikator efektifitas program dan indikator efisiensi
program. Pada Tahun 2015 capaian immunisasi dasar lengkap mencapai
61,04% menurun jika dibandingkan tahun 2014 mencapai 94,14%.
Indikator jangkauan pelayanan imunisasi adalah cakupan imunisasi
DPT1-HB1 dengan target 90%, imunisasi ini merupakan antigen kontak pertama
imunisasi yang diberikan pada bayi. Jangkauan pelayanan imunisasi kontak
pertama sampai ketiga (DPT-HB3/DPT-HB-HIB3) di Kota Palangka Raya tahun
2015 mencapai 82,43% menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014
mencapai 96,82%.
Indikator efektifitas program atau kualitas pelayanan imunisasi adalah
cakupan imunisasi campak yang merupakan kontak terakhir imunisasi dasar
Bab IV
58
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

pada bayi dengan target 80%. Pada tahun 2015 pencapaian immunisasi
Campak adalah 79,7% dan mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2014
sebesar 94,1%.

Gambar IV.15.
Cakupan Imunisasi Campak Kota Palangka Raya
Tahun 2004-2015
103 Target 80
105 97.9 95.1 96.8 94.1
90.6 91 87.8 90.8 90.9 93.3
79.7

80
Persentase (%)

55

30

5
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Campak Target

Sumber : Bidang PMK

Indikator efisiensi program imunisasi adalah angka drop out yaitu


imunisasi DPT1 - HB1 - Campak dengan target maksimal 10%. Angka drop out
imunisasi bayi di Kota Palangka Raya sebesar 5,8%. Dropt out paling tinggi
dilaporkan adalah Puskesmas Pahandut sebesar 68,3% dan Puskesmas
Kereng Bangkirai sebesar 66,2%.
Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan salah
satu upaya untuk menurunkan kasus Tetanus Neonatorum. Kegiatan yang
dilaksanakan adalah imunisasi DPT pada bayi, imunisasi DT dan TT pada anak
SD, serta imunisasi Tetanus toxoid (TT) pada wanita usia subur dan ibu hamil.
Cakupan imunisasi TT2+ pada ibu hamil di Kota Palangka Raya pada tahun
2015 mencapai 59,9% menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar
81,7%.
Upaya lain yang dilaksanakan dalam rangka eliminasi tetanus
neonatorum selain imunisasi TT2 dan imunisasi DPT adalah melalui pemberian

Bab IV
59
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

imunisasi pada anak sekolah dasar (BIAS) pada anak kelas 1 – 3 SD. Gambar
IV.16 berikut adalah hasil imunisasi DT dan Td pada anak sekolah dasar.

Gambar IV.16.
Cakupan Imunisasi DT dan Td pada Anak Sekolah Dasar
Kota Palangka Raya Tahun 2015

120.0

100.0

80.0
Persentase (%)

60.0

40.0

20.0

0.0
Phdt Pan Kyn Mtg B.Hindu J.Raya Kalamp K. Bgkr Tkl Rkmpt
DT 94.5 100.0 87.0 0.0 0.0 97.5 100.0 94.0 95.7 83.7
Td 95.9 86.3 91.4 94.0 96.8 99.1 100.0 94.0 97.8 90.6

Sumber : Bidang PMK

Gambar IV.16 terlihat pencapaian DT untuk Puskesmas Menteng dan Bukit


Hindu adalah 0 (nol), hal tersebut dikarenakan kedua puskesmas tersebut tidak
melakukan vaksinasi DT. Jumlah vaksin DT yang terbatas, sehingga prioritas
terbesar adalah daerah pinggiran dan daerah luar kota (remote area), dan
Puskesmas Pahandut & Bukit Hindu tidak mendapatkan alokasi vaksin DT.

2. Pemberantasan Penyakit Malaria


Upaya pemberantasan penyakit Malaria dilaksanakan melalui ”Gebrak
Malaria” atau Gerakan Berantas Kembali Malaria. Gerakan ini merupakan
embrio pengendalian malaria berbasis kemitraan dengan slogan ”Ayo Berantas
Malaria”. Eliminasi malaria bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang hidup
sehat, bebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030.
Penderita malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai
pengobatan standar (ACT dan Non ACT). Sejak tahun 2012 diagnosa terhadap
seluruh penderita malaria (100%) melalui konfirmasi laboratorium, untuk
pemeriksaan sediaan darah.
Bab IV
60
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

3. Pemberantasan Penyakit DBD


Upaya pemberantasan penyakit DBD terdiri dari 3 hal, yaitu : surveilans
penyakit dan surveilans vektor, diagnosis penyakit dan pengobatan, serta
pemberantasan vektor penular DBD. Upaya pemberantasan vektor dilakukan
melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang diukur melalui angka bebas
jentik (ABJ). ABJ sebagai tolok ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN
– 3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD.
Salah satu upaya yang ditempuh oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka
Raya adalah melalui kegiatan pemantauan jentik berkala (PJB). Kegiatan
pemantauan jentik dilaksanakan di 5 puskesmas, sebagaimana gambar IV.17
berikut.
Gambar IV.17.
Angka Bebas Jentik di Kota Palangka Raya
Tahun 2009 - 2015
103 97.9
98 Standar ABJ, 95
93
Persentase

85.6 86.2 85.6


88 84.5
92.2
83 86.2
78
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
ABJ 97.9 92.2 85.6 86.2 86.2 85.6 84.5
Standar ABJ 95 95 95 95 95 95 95

Sumber : Bidang PMK


Tingkat partisipasi masyarakat masih rendah terhadap pemberantasan sarang
nyamuk, hal tersebut terlihat dari angka bebas jentik (ABJ) pada gambar IV.17
diatas, dimana lima tahun terakhir selalu dibawah 95%. Kesadaran akan hidup
bersih dan sehat perlu ditingkatkan melalui penyuluhan yang sistematis kepada
masyarakat luas, terutama masyarakat di daerah endemis DBD.

4. Pengendalian Penyakit Polio dan Surveilans AFP


Dalam rangka eradikasi polio, seluruh negara (global) melaksanakan
surveilans AFP. Diketahui bahwa AFP berbeda dengan Polio, karena Polio
disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system syaraf sehingga
penderita mengalami kelumpuhan. Umumnya menyerang anak-anak yang
ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku leher dan
Bab IV
61
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

sakit ditungkai dan lengan. Sedangkan AFP (Acute Flaccid Paralysis)


merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan
otot tanpa penyebab yang jelas dan berakibat pada kelumpuhan. AFP
merupakan sekumpulan penyakit yang ditandai dengan lumpuh layuh akut.
Survailans AFP difokuskan pada penyakit-penyakit yang sifatnya akut dan
layuh (flaccid) seperti pada kasus polio. Sebagian besar kasus polio non
paralitik tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Ditemukannya kasus polio
paralitik menunjukan adanya penyebaran virus polio liar di wilayah tersebut.
Surveilans AFP merupakan salah satu upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit polio. Kelompok rentan terhadap kasus polio adalah
anak-anak sehingga pelaksanaan program Surveilans AFP difokuskan pada
anak usia < 15 tahun yang menderita kelumpuhan mirip polio (lumpuh layuh
akut). Indikator surveilans AFP yaitu dtemukannya Non Polio AFP minimal
sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun.
Selama pelaksanaan Surveilans AFP di Kota Palangka Raya, tidak
ditemukan ada kasus kelumpuhan akibat polio paralitik. Di Kota Palangka Raya
pada tahun 2015 jumlah anak usia < 15 tahun belum mencapai 100.000 jiwa
hanya 65.488 jiwa sehingga target penemuan adalah 1 penderita setiap tahun,
untuk sensitifitas kegiatan maka target penemuan penderita AFP menjadi 2
penderita. Selama ini target penemuan 2 penderita berhasil dipenuhi dengan
AFP Rate > 1/100.000 penduduk usia > 15 tahun. Non Polio AFP Rate tahun
2015 sebesar 1,53/100.000 anak usia < 15 tahun, seperti gambar IV.18 berikut.

Gambar IV.18.
Capaian Penemuan Kasus AFP (per 100.000 penduduk < 15 tahun)
Kota Palangka Raya Tahun 2004 - 2015

8 7
7 6 Penemuan
(per 100.000 pddk usia < 15

6 5 5 5
4.6 4.6
5 4 4
Target (per
4
100.000
Kasus

thn)

3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 pddk usia <


15 th)
2
1 1 1
0

Sumber : Bidang PMK

Bab IV
62
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

5. Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Campak


Program pemberantasan Penyakit Campak di Indonesia saat ini telah
memasuki tahap reduksi, suatu tahap dimana kita diharapkan dapat
mengendalikan Penyakit Campak sehingga tidak terjadi suatu kejadian luar
biasa (KLB). Strategi yang dilaksanakan dalam tahap reduksi ini adalah
pengendalian dan pencegahan Penyakit Campak melalui peningkatan cakupan
imunisasi campak serta mempertahankan cakupan yang tinggi dan merata.
Reduksi campak mempunyai 5 strategi yaitu:
 Imunisasi Rutin 2 kali, pada bayi 9-11 bulan dan anak Sekolah Dasar Kelas I
(belum dilaksanakan secara nasional) dan Imunisasi Tambahan atau
Suplemen.
 Surveilans Campak.
 Penyelidikan dan Penanggulangan KLB
 Manajemen Kasus
 Pemeriksaan Laboratorium
Belum semua kasus klinis campak dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Pada tahun 2015, tidak ada penderita campak di puskesmas. Kendala utama
yang dihadapi adalah, belum semua unit pelayanan kesehatan baik Pemerintah
maupun Swasta ikut berkontribusi melaporkan bila menemukan campak.
Dukungan dana yang belum memadai, terutama untuk melaksanakan aktif
surveilans ke Rumah Sakit dan pengembangan surveilans campak pada
umumnya. Surveilans campak sangat penting untuk menilai perkembangan
pemberantasan campak dan untuk menentukan strategi pemberantasannya di
setiap daerah.
Untuk mengantisipasi terjadinya KLB campak terutama pada anak
sekolah yang merupakan kelompok rentan, maka Dinas Kesehatan Kota sejak
tahun 2007 telah melaksanakan imunisasi campak tambahan (booster).
Kegiatan dilaksanakan adalah Cacth up campaign Campak pada anak sekolah
dasar (SD) kelas 1-6. Program BIAS Campak (Bulan Imunisasi anak Sekolah)
rutin dilaksanakan pada bulan Agustus dengan sasaran anak kelas 1 SD.
Cakupan imunisasi campak pada anak sekolah dasar pada tahun 2015 adalah
sebesar 94,4%. Gambar IV.19 menunjukan cakupan imunisasi BIAS Campak
menurut puskesmas.

Bab IV
63
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.19.
Cakupan Imunisasi Campak Anak SD Kelas 1 dan IP Vaksin
Pada BIAS Campak Kota Palangka Raya Tahun 2015
9 9 9
100 8 8 8 8 8 8 10
98 9
96 8
7
Persentase (%)

94 5
6 Campak
92 95 95.2 94.6 97.8 96.1 5 IP
90 92.7 94.1 4
88 93
98.8 3
86 87.6 2
84 1
82 0

Ta irai
ng
Pa ut

t
la an R
B. g
u
n

Ra n g

pi
en

K. nga
nd
yo
nd

ru

li

m
k
et

ki
Ka

Hi

ng
k
na

ku
ha

pa

ng
Je
M

Ba
Pa

m
Ke

Sumber : Bidang PMK

6. Penanggulangan HIV / AIDS dan PMS


Dalam rangka penanggulangan penyakit menular seksual dan HIV/AIDS
kegiatan yang dilaksanakan selain pengobatan penderita secara pasif adalah
sero survey. Sero survey dilaksanakan pada masyarakat mempunyai risiko
tinggi untuk tertular yaitu : PSK dan pelanggan, pengguna narkoba dan
pasangan pengguna narkoba serta transseksual. Penderita IMS dan HIV/AIDS
seperti fenomena gunung es, hal ini dikarenakan dalam pelaksanaan sero
survey tidak semua tempat dan penduduk berisiko tinggi diambil darahnya.
Dengan ditemukan penderita setiap tahunnya, dapat diprediksi bahwa ada lebih
banyak penderita di masyarakat yang memerlukan perhatian dan penanganan
lebih lanjut.
Penderita HIV di Kota Palangka Raya mulai terdeteksi pada tahun 2003
saat dilaksanakan sero survey pada kelompok risiko tinggi (PSK). Pada tahun
2004 dilakukan sero survey pada kelompok rentan (PSK dan pengguna
narkoba).
Tahun 2015 Kegiatan pengambilan sampel darah dilakukan pada
kelompok risiko tinggi (PSK, narapidana, pengguna narkoba dan trans gender)
di lembaga pemasyarakatan, rumah tahanan, kompleks lokalisasi, panti
rehabilitasi narkoba dan salon-salon kecantikan. Gambar IV.20 berikut
menunjukan penemuan HIV di Kota Palangka Raya melalui kegiatan sero
survey pada 2003 - 2015.
Bab IV
64
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.20.
Penemuan Penderita HIV Kota Palangka Raya
Tahun 2003 - 2015

40
34
35
29
Jumlah Penderita

30
25
(org)

20 15
15 13 12
9
10 7
4 4 5 4
5 1 1
0

Sumber : Bidang PMK

Upaya lain yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya
melalui Dinas Kesehatan Kota adalah bekerja sama dengan Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Palangka Raya dalam memberikan
pelayanan kesehatan kepada kelompok khusus melalui Klinik IMS di tempat
potensial terjadinya penularan penyakit seksual yaitu Lokalisasi Jalan Riwut Km
12.

7. Penanggulangan KLB

Upaya penanggulangan KLB yang di Kota Palangka Raya adalah upaya


penemuan penderita/tersangka penderita, penatalaksanaan kasus dan isolasi
kasus. Upaya penanggulangan dilaksanakan segera setelah kasus pertama
dilaporkan (< 24 jam), hal ini bertujuan untuk pencegahan peningkatan penderita
dan perluasan KLB. Tindakan penanggulangan dilaksanakan < 24 jam setelah
informasi diterima baik melalui pesan singkat ataupun telepon. Di Kota Palangka
Raya selama tahun 2015 tidak terjadi KLB penyakit yang berpotensi wabah.
7.1. Tetanus Neonatorum
Kebijakan Departemen Kesehatan menetapkan bahwa satu kasus atau
kematian tetanus neonatorum merupakan KLB dan harus dilakukan
penyelidikan epidemiologi. Pada tahun 2015 di Kota Palangka Raya
dilaporkan tidak ada kasus tetanus neonatorum.
Bab IV
65
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

C. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR


Penyakit menular banyak dipengaruhi oleh sanitasi dasar seperti akses
terhadap ketersediaan air bersih dan sarana pembuangan kotoran (jamban
ataupun pembuangan air limbah). Intervensi peningkatan akses sanitasi dasar
dalam rangka perbaikan kualitas lingkungan memerlukan penggalangan
kemitraan, karena permasalahan pemberantasan penyakit menular, khususnya
melalui perbaikan kualitas lingkungan melampaui kewenangan administratif
kesehatan.

1. Kualitas Air
Sumber air bersih yang digunakan oleh penduduk dibagi menjadi 2
kelompok yaitu mata air terlindungi dan tidak terlindungi. Mata air terlindungi
seperti : ledeng, sumur pompa, sumur gali dan air kemasan, sedangkan
sungai merupakan mata air tidak terlindungi.
Pengawasan kualitas air minum dan air bersih dilaksanakan secara
berkala dengan pemeriksaan kualitas air pada beberapa titik reservoir atau
rumah penduduk. Pada tahun 2015 jumlah sample air minum diperiksa
sebanyak 55 sample dengan hasil 51 sample (92,73%) memenuhi syarat
(fisik, bakteriologi, dan kimia). Tahun 2014 jumlah sample air minum
diperiksa sebanyak 55 sample dan 50 sample (90,91%) memenuhi syarat
(fisik, bakteriologi, dan kimia)

Gambar IV. 21.


Kualitas Air Minum di Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2015

100

80 90.91 92.73
Porsentase (%)

60
M.Syarat
40 Tdk M. Syarat
9
20 7.2

0
2014 2015

Bab IV
66
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

2. Sarana Sanitasi Dasar


Kepemilikan sarana sanitasi dasar pada tahun 2015 difokuskan
kepada kepemilikan jamban keluarga, hal ini terkait dengan pelaksanaan
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dari 66.241 keluarga sebanyak
39.726 (50%) diperiksa. Berdasarkan hasil pemeriksaan dinyatakan 78,8%
penduduk dengan akses sanitasi layak (jamban sehat). Hal tersebut
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu dari
56.242 keluarga sebanyak 5.477 (9,7%) diperiksa. Berdasarkan hasil
pemeriksaan sebanyak 99,8% memiliki jamban keluarga dan dinyatakan
memiliki jamban keluarga sehat sebesar 72,9%.
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu
program pencapaian MDGs pada tahun 2015. Kota Palangka Raya pada
tahun 2015 mempunyai 13 kelurahan (43,3%) yang melaksanakan STBM
dari 30 kelurahan yang ada. Namun untuk kelurahan Stop BABS (SBS),
pada tahun 2014 hanya 1 kelurahan di Kota Palangka Raya, bahkan
Kelurahan STBM masih pada kondisi 0 (nol) atau belum ada desa/kelurahan
STBM di Kota Palangka Raya

Gambar IV.22.
Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015

8
6
4
2
0
Pahandut Jkn Raya Sebangau Bukit Batu Rakumpit

Desa/Kelurahan 6 4 6 7 7
Desa Melaksanakan STBM 2 3 1 7 0
Desa Stop BABS 0 0 0 1 0
Desa STBM 0 0 0 0 0

Sumber : Bidang PMK

3. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan


Tempat Umum dan Pengelolaan makanan ( TUPM ) merupakan
sarana yang dikhawatirkan dapat menjadi tempat penyebaran penyakit.

Bab IV
67
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

TUPM meliputi hotel, restoran, pasar dan lain-lain. TUPM sehat adalah
tempat-tempat umum dan pengelolaan makanan yang memenuhi syarat
kesehatan, yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang)
yang sesuai dengan banyaknya pengunjung serta memiliki pencahayaan
ruang yang sesuai. TUPM di Kota Palangka Raya yang dipantau oleh Dinas
Kesehatan Kota antara lain adalah Hotel, restoran/rumah makan, pasar,
sebagaimana gambar IV.23 berikut.

Gambar IV.23.
Status Hygiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
dan Tempat Umum Di Kota Palangka Raya Tahun 2015

250
200
150 150 Tidak M.Syarat
4 25
100 M. Syarat
2 2 28
50 90 0
58 74
15 39 13
0 4
Hotel
Jasa Boga

Makanan

Pendidikan

Keseatan
DAM
Resto/RM

Jajanan

Sarana
Sarana

Sumber : Bidang PMK

Gambar IV.23 diatas menunjukan TUPM yang paling banyak


diperiksa atau dilakukan inspeksi sanitasi adalah sarana pendidikan
sebanyak 224 buah sekolah dan Depot Air Minum (DAM) sebanyak 94 buah.

D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT


1. Pemberian Makanan Tambahan
Penanggulangan gizi buruk dilakukan dengan pemberian makanan
tambahan pada bayi, balita, dan anak sekolah. Makanan tambahan pada bayi
diberikan dalam bentuk makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI), dengan
sasaran utama pada masyarakat miskin. Jumlah bayi dan balita yang
mendapatkan MP-ASI pada tahun 2015 mencapai 58 bayi dan balita, menurun
jika dibandingkan tahun 2014 mencapai 142 bayi dan balita, menurun jika
dibandingkan pada tahun 2013 yaitu 201 bayi dan balita (100%) sedang tahun
2012 mencapai 361 (91,86) dan tahun 2011 yang mencapai 138 (23%).

Bab IV
68
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

2. Penanggulangan Kekurangan Yodium dan Vitamin A (GAKY & KVA)

Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) pada


tahun 2015 di Kota Palangka Raya adalah pemasangan spanduk dan baliho
yang berisikan pesan penggunaan garam beryodium. Seluruh kelurahan (30
kelurahan) di Kota Palangka Raya telah menggunakan garam beryodium.
Penanggulangan Kurang Vitamin A (KVA) dilaksanakan melalui
pendistribusian vitamin A bagi bayi dan anak balita dilaksanakan pada bulan
Pebruari dan Agustus. Hasil cakupan pemberian vitamin A sebanyak 2 kali
tahun 2015 : 19.089 (78,08%) balita dan pada anak balita sebesar 17.166
(93,62%), dan pada bayi adalah 2.844 (46,53%). Tahun 2014 pada bayi adalah :
2.483 (45,06%) dan pada batita adalah 17.001(98,73%), dan pada balita adalah
19,684 (86,6%)
Gambar IV.24.
Cakupan Pemberian Vitamin A
Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2015

100 84.75 86.6


76.1 78.08
80
Porsentase (%)

60 45.06 46.53 Bayi


40 Balita
20
0
2013 2014 2015

3. Perbaikan Gizi Kelompok Rawan


Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang
penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan
pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindroma
kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat
rumah tangga, juga menyangkut aspek pengetahuan dan perilaku yang kurang
mendukung pola hidup sehat.

Penanggulangan anemia dilaksanakan dengan pemberian tablet besi (Fe)


sebanyak 90 tablet kepada setiap ibu hamil. Cakupan pemberian Fe pada tahun
2015 adalah Fe1 sebesar 6.157 (91,55%) dan Fe3 (90 hari) sebesar 5.602
(83,3%) menurun jika dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu F1 sebesar 5.932
(93,95%) dan Fe3 (90 tablet) pada ibu hamil sebesar 5.511 (87,28%).
Bab IV
69
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar IV.25.
Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe) pada Ibu Hamil
Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2015

105
98.87
100
93.95
Porsentase (%)

95 91.55
Fe1
90
91.13 Fe3
85
80 87.28 83.3
75
2013 2014 2015

E. PROMOSI KESEHATAN

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tujuan utama


pembangunan di bidang kesehatan, melalui promosi kesehatan yang
dilaksanakan secara sistematis dan terus menerus. Kesehatan yang optimal
didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, spiritual, dan
intelektual. Ini bukan sekedar perubahan gaya hidup semata, namun berkaitan
dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung
dalam membuat keputusan yang sehat. Pengubahan gaya hidup dapat
difasilitasi melalui penggambungan : 1) menciptakan lingkungan yang
mendukung, 2) mengubah perilaku, 3) meningkatkan kesadaran. Dalam
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan I yang diadakan di Ottawa
(Kanada) menghasilkan sebuah kesepakatan yang dikenal sebagai Piagam
Ottawa. Dalam piagam tersebut tercantum beberapa strategi dalam
meningkatkan kontrol masyarakat terhadap kesehatan masyarakat sendiri.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan upaya untuk
memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dengan membuka jalur
komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advocacy),
bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment)
sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengetahui
masalahnya sendiri, dalam tatanan ruma tangga, agar dapat menerapkan cara-
cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatannya.

Bab IV
70
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Pada tahun 2015 di Kota Palangka Raya dilakukan pemantauan PHBS


terhadap 1.182 rumah tangga atau 2,1% dari 66.241 rumah tangga dengan
hasil 269 (22,8%) rumah tangga yang ber-PHBS. Tahun 2014 dilakukan survey
terhadap beberapa rumah tangga yang teripilih sebagai sample. Dari 49.007
rumah tangga di Kota Palangka Raya, terpilih secara acak 2.431 rumah tangga
(5%), dengan 772 rumah tangga (31,8%) telah melaksanakan PHBS.

Gambar IV.26.
Rumah Tangga Ber-PHBS
Di Kota Palangka Raya Tahun 2013-2015

50

40
Prosentase (%)

30

20 38.2
31.8
10 22.8

0
2013 2014 2015
Ber-PHBS 38.2 31.8 22.8

Sumber : Bidang Yankes

F. PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGAWASAN OBAT & MAKANAN/


MINUMAN

1. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Sediaan farmasi, alat kesehatan
dan makanan minuman adalah tatanan yang menghimpun berbagai upaya yang
berkaitan untuk menjamin keamanan, khasiat / kemanfaatan, mutu,
ketersediaan dan keterjangkauan serta digunakan secara rasional dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan. Yang dimaksud dengan sediaan farmasi
adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika. Di sektor publik
pengelolaan obat dan alat kesehatan yang efisien termasuk perencanaan
terpadu, pengadaan dan distribusi termasuk perawatan alat kesehatan
menggunakan pola buttom up planning sesuai pola penyakit dan standar
pengobatan.

Bab IV
71
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Tingkat kecukupan obat menurut jenis obat pada tahun 2014 di Kota
Palangka Raya cukup rendah, hampir setengah dari item obat mempunyai
tingkat kecukupan < 3 bulan, sisanya mempunyai tingkat kecukupan > 50
bulan(tabel 66). Hal ini disebabkan pengadaan obat menggunakan sistem E-
Catalog yang membutuhkan waktu cukup lama. Selain itu juga ada beberapa
obat yang pengadaannya diserahkan kepada puskesmas karena bersumber
dana kapitasi JKN yang langsung masuk ke rekening puskesmas. Kepala
Puskesmas belum berani melakukan pengadaan obat bersumber dana JKN,
selain pengalaman pertama dalam pengadaan juga belum ditetapkannya kepala
puskesmas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Perlu bimbingan serta
pendampingan dari Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya guna mendapatkan
obat sesuai keperluan, juga aman sesuai ketentuan yang berlaku.
Pemakaian 10 obat terbanyak di Puskemas se Kota Palangka Raya
didominasi kelas terapi vitamin.

Gambar IV.27.
10 Besar Pemakaian Obat di Puskesmas Kota Palangka RayaTahun 2015
450,000
PCT 500 mg tab
400,000 400,666
Vit. C 50 mg tab2
350,000
Antasida
300,000
Vit B12 tab
250,000
254,868 Kertas Medicine
200,000 233509 188,729
Ambroxol 30mg
150,000 144,558
148,193 165,909
Dexa Tab
100,000 128,612
Amoxi 500mg
50,000
142,915
73,911
0
Jml Pemakaian

Sumber : Bidang JSK

2. Pengawasan Obat & Makanan/Minuman


Kegiatan pengawasan terhadap obat khususnya sarana kesehatan yang
bergerak dibidang distribusi obat, dilakukan secara berkala. Pembinaan kepada
pemilik/penanggung jawab apotek, toko obat, instalasi farmasi RS dan instalasi
farmasi klinik dilakukan pada saat pemeriksaan sarana sebelum diterbitkan
surat ijin operasionalnya. Kegiatan pengawasan obat narkotika dan psikotropika
di apotek dan istalasi farmasi melalui Sistem Pelaporan Narkotika dan
Psiktropika (SIPNAP) setiap bulannya sedangkan toko obat dilakukan

Bab IV
72
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

pengawasan obat khususnya obat keras. Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan Palangka Raya
melakukan pengawasan terhadap obat palsu dan jamu-jamu yang mengandung
bahan kimia obat.
Kegiatan pengawasan terhadap sarana industri rumah tangga pangan
(IRTP) khususnya yang bergerak dibidang makanan/minuman juga dilakukan
secara berkala. Pembinaan kepada pemilik IRTP dilakukan pada saat
penerbitan Sertifikat Penyuluhan dan Sertifikasi IRTP. Kegiatan pengawasan
sekaligus pembinaan pada tahun 2015 dilakukan langsung ke sarana IRTP
meliputi proses produksi, pelabelan, pengemasan dan pendistribusiannya.
Adapun jumlah sarana IRTP dengan Sertifikat Produk Pangan Industri Rumah
Tangga terdaftar di Kota Palangka Raya sampai dengan tahun 2015 seperti
tampak pada gambar IV.28 berikut

Gambar IV.28.
Sertifikasi IRTP di Kota Palangka Raya Tahun 2006 - 2015
189
200
IRTP
150
Jumlah

100

50 32 28
10 20 12 14 17
6 4
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang JSK

Dalam rangka memudahkan pengawasan makanan/minuman hasil


produksi IRTP dan sesuai peraturan terbaru Badan POM No.
HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga, No.HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun
2012 tentang Cara Produksi Pangan Yang Baik Untuk Industri Rumah Tangga
maka Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya melakukan pemutihan Sertifikat
Produksi Pangan Industri Rumah Tangga yang sebelumnya tidak ada masa
berlaku menjadi berlaku selama 5 tahun dan bisa diperpanjang 6 bulan
sebelum masa berlaku habis. Adapun jumlah sarana IRTP dengan Sertifikat

Bab IV
73
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Produk Pangan Industri Rumah Tangga terdaftar di Kota Palangka Raya Tahun
2015 berjumlah 189 sarana, meningkat tajam jika dibandingkan tahun 2014
yaitu 52 sarana setelah pemutihan dan Tahun 2013 berjumlah 28 sarana

3. Pemantauan dan Perbaikan Alat Kesehatan


Kegiatan pemantauan dan perbaikan alat kesehatan di Puskesmas
dilakukan secara berkala. Kegiatan perbaikan alat kesehatan bisa dilakukan di
Puskesmas pada saat pemantauan atau berdasarkan permintaan puskesmas
dengan megirimkan alat kesehatan ke UPOPPK untuk diperbaiki.

4. Monitoring Penggunaan Obat Yang Rasional


Kegiatan monitoring dan evaluasi penggunaan obat yang rasional di
Puskesmas baru mulai aktif pada tahun 2011 dan dilakukan secara berkala.
Monitoring dan evaluasi ini meliputi pemantauan langsung proses mulai dari
pasien datang ke loket sampai pasien terima obat, pemantauan indikator
peresepan terhadap diagnosa ISPA non pneumonia, diare non spesifik dan
mialgia, serta pemantauan penulisan resep obat generik. Tahun 2015 diperoleh
data rata-rata jumlah R/ tiap lembar resep adalah 4, peresepan antibiotika pada
diagnosa ISPA non pneumonia 6,83% dan pada diare non spesifik sebanyak
9,97% dan pemberian injeksi pada diagnosa mialgia sebanyak 0,37% dan
peresepan obat generik mencapai 80%.
Gambar IV.29.
Pemakaian Obat Rasional di Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2013 – 2015
94.15 95.51
100 5
80
80 4 ISPA Non-Pneumonia
Prosentase (%)

Mialgia Injeksi
60 3
43.35 43.35
35.87 35.87 R/ Generik
40 2
Diare Non Spesifik
20 6.83 9.97 1 R/ tiap lembar
2.95 2.95 0.37
0 0
2013 2014 2015

G. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA


Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh
faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga

Bab IV
74
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian


harta benda dan dampak psikologis (UU No.24/2007).
Situasi saat bencana dapat disebut sebagai situasi kedaruratan, dimana
kebutuhan masyarakat akan pelayanan jauh lebih besar dibandingkan dengan
ketersediaan sumber kebutuhan dasar dan pelayanan. Keadaan darurat adalah
situasi/kondisi kehidupan atau kesejahteraan individu manusia atau masyarakat
terancam, apabila tidak dilakukan tindakan yang tepat dan segera, sekaligus
menuntut tanggapan dan cara penanganan yang luar biasa (diluar prosedur
rutin/standar).
Kejadian bencana dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti kondisi
geografis, iklim, geologis dan faktor-faktor lain seperti keragaman sosial budaya
dan politik. Banyaknya sungai besar dan kecil yang melintasi kawasan pemukiman
penduduk berpotensi terjadinya banjir pada musim penghujan. Pembukaan lahan
oleh penduduk rawan kebakaran pada musim kemarau. Semua kondisi tersebut
dapat menimbulkan gangguan krisis kesehatan seperti lumpuhnya pelayanan
kesehatan, timbulnya korban, pengungsi, masalah gizi, masalah ketersediaan air
bersih, sanitasi lingkungan, penyakit menular dan stress.
Dalam rangka antisipasi masalah kesehatan akibat kejadian bencana Dinas
Kesehatan Kota Palangka Raya membentuk Tim Penanggulangan Krisis dan
Masalah Kesehatan melalui SK Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
Nomor 366/E-3/PMK/V/2014. Tim ini terdiri dari Sekretariat, Tim Reaksi Cepat, Tim
RHA dan Tim Bantuan Kesehatan.
Secara umum tugas tim penanggulangan krisis dan masalah kesehatan ini
adalah melaksanakan koordinasi, komunikasi dan kerjasama dengan Satuan
koordinasi Pelaksanaan (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Kota Palangka Raya
dan lintas sektor terkait, segera bergerak ke lokasi bencana dan memberikan
pelayanan kesehatan bagi korban, menilai kondisi dan kebutuhan pelayanan
kesehatan, membuat rencana penanggulangan krisis dan masalah kesehatan serta
membuat pemetaan daerah risiko dan rawan bencana, KLB penyakit menular dan
gizi buruk, melakukan identifikasi penanggulangan krisis kesehatan dalam waktu
yang singkat.

1. Kegiatan Program Penanggulangan Bencana Tahun 2015


Pada tahun 2015 terjadi 7 kejadian kebakaran di daerah pemukiman
padat penduduk dan 1 periode bencana asap yang melanda Kota Palangka
Bab IV
75
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Raya. Pendirian Posko Kesehatan di setiap lokasi kebakaran dengan


pelayanan kesehatan selama 24 jam bagi para korban bencana kebakaran.
Bencana asap tahun 2015 sangat panjang, mulai awal Juni sampai akhir
November 2015 Kota Palangka Raya masih dirundung asap tebal. Partikulat
hasil bakaran hutan yang terbawa angin berpengaruh terhadap kualitas udara
saat itu. Dari catatan Badan Meterologi dan Geofisika Provinsi Kalimantan
Tengah, ukuran partikulat debu di Kota Palangka Raya sudah diatas ambang
batas normal, mencapai lebih dari 2000 µgram/m³ padahal batas normal ukuran
partikulat mencapai 250-350 udara sudah dalam kategori “sangat tidak sehat”.
Standar kualitas udara dengan kandungan partikulat dengan angka 0-50
menunjukkan udara baik, 50-150 udara cukup baik, 150-250 udara tidak sehat,
250-350 udara sangat tidak sehat, di atas 350 udara berbahaya.

Gambar IV.30. Ukuran Partikulat Debu hasil pembakaran Hutan di Kota


Palangka Raya tanggal 16 Oktober 2015

Kegiatan penanggulangan bencana asap di Kota Palangka Raya antara


lain, penyediaan rumah oksigen di beberapa titik di wilayah Kota Palangka
Raya dengan prioritas bayi, balita, ibu hamil dan para lansia. Pasokan oksigen
dari berbagai lini, ada dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, juga
Pemerintah Kota Palangka Raya, serta dari lembaga swadaya masyarakat dan
pihak swasta.
Kegiatan lainnya adalah pembagian masker kepada masyarakat luas,
libur sekolah untuk beberapa waktu, serta penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat kelompok rentan. Pengobatan gratis dengan upaya jemput bola ke
daerah rawan kesehatan, dan daerah pelosok yang jauh dari jangkauan
pelayanan kesehatan.

Bab IV
76
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN BAB


V

A. KEADAAN SARANA KESEHATAN


Sarana kesehatan yang ada di Kota Palangka Raya diantaranya adalah
sarana pelayanan kesehatan pemerintah, sarana pelayanan kesehatan swasta
dan sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang
dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
1. Sarana Kesehatan Pemerintah
Sarana kesehatan yang dimiliki Pemerintah Kota Palangka Raya
adalah puskesmas beserta jaringannya seperti puskesmas pembantu,
poskesdes dan polindes.Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat
dalam mengakses pelayanan kesehatan hingga ke daerah terpencil.
Tabel V.1.
Puskesmas Menurut Karakteristik Wilayah
Kota Palangka Raya Tahun 2015

Tipe Puskesmas Karakteristik Wilayah


Kecamatan Puskesmas Perawatan Non Perawatan Sangat Terpencil Biasa
/PONED Terpencil
Pahandut 1 Pahandut √ √
2 Panarung √ √
Jekan Raya 1 Bukit Hindu √ √
2 Menteng √ √
3 Kayon √ √
4 Jekan Raya √ √
Sebangau 1 Kalampangan √ √
2 Kereng Bangkirai √ √
Bukit Batu 1 Tangkiling √ √
Rakumpit 1 Rakumpit √ √
JUMLAH 3 7 1 2 7

Tabel V.1 menunjukan bahwa puskesmas non perawatan sebagian


besar terletak di dalam kota. Sedangkan puskesmas rawat inap dibangun di
wilayah perifer yang cukup jauh dari pusat kota. Puskesmas Rawat Inap
terletak di jalur lintas kabupaten yang masih bisa diakses melalui angkutan
Bab V
77
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

darat. Selain pelayanan rawat inap, puskesmas tersebut juga wajib


memberikan pelayanan obstetri neonatus emergensi dasar (PONED).
Puskesmas pembantu terdapat di hampir semua kelurahan, kecuali
Puskesmas Kereng Bangkirai yang sebelumnya adalah puskesmas
pembantu yang fungsinya ditingkatkan karena kunjungan pasien yang cukup
tinggi. Semua kelurahan di Kota Palangka Raya telah mempunyai sarana
pelayanan kesehatan, baik puskesmas pembantu atau polindes atau
poskedes.
Tabel V.2.
Puskesmas dan Jaringannya di Kota Palangka Raya
Tahun 2015

Jejaring Puskesmas
No Puskesmas Pustu Poskesdes Polindes Posyandu
(Balita+Usila)
1 Pahandut 4 - - 18
2 Panarung 6 - - 30
3 Bukit Hindu 4 - - 18
4 Menteng 6 - - 9
5 Kayon 3 - - 15
6 Jekan Raya 4 1 - 13
7 Kalampangan 1 1 1 16
8 Kereng Bangkirai 2 - 3 13
9 Tangkiling 9 - 2 17
10 Rakumpit 5 3 1 10
Jumlah 44 5 7 159
Sumber : Bidang JSK Tahun 2015

Pemerintah Kota Palangka Raya mencanangkan Peningkatan


Puskesmas Kalampangan menjadi RSUD type D Pratama pada bulan
Januari 2015 guna menjawab kebutuhan masyarakat akan rumah sakit
daerah. RSUD D Pratama Kota Palangka Raya baru operasional pada bulan
Mei 2015 dengan menyesuaikan/adaptasi pelayanan kesehatan secara
perlahan. Alur rujukan dari puskesmas masih langsung ke rumah sakit type B
Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (RSUD dr.Doris
Sylvanus). Selain rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah,
di Palangka Raya juga terdapat rumah sakit milik TNI dan Polri, 2 rumah sakit
swasta, 1 Rumah Sakit Khusus, 1 rumah sakit ibu dan anak. Ratio sarana

Bab V
78
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

pelayanan kesehatan (termasuk rumah sakit, puskesmas, dan pustu)


terhadap jumlah penduduk di Kota Palangka Raya pada tahun 2015
mencapai 24,59 atau 1 sarana pelayanan kesehatan melayani 10.251 jiwa.
Konsep pelayanan kesehatan berdasarkan wilayah telah terpenuhi,
semua kecamatan terdapat puskesmas dan puskesmas pembantu. Wilayah
administratif Kota Palangka Raya sangat luas, memerlukan cukup banyak
sarana kesehatan, terutama di Kecamatan Bukit Batu dan Rakumpit. Namun
gambar V.1 di berikut ini menunjukan bahwa dengan jumlah penduduk yang
terkonsentasi di perkotaan, maka sarana kesehatan di wilayah
perdesaan/terpencil telah mencukupi, sedangkan daerah perkotaan seperti
Kecamatan Pahandut dan Jekan Raya masih memerlukan sarana kesehatan
(puskesmas).
Gambar V.1.
Rasio Puskesmas (per 100.000 penduduk) Kota Palangka Raya
Tahun 2015

 10 7 – 10 3–6 <3
1. Rakumpit 30,7 1. Bukit Batu 7,6 1. Pahandut 3,6 --
9
0
2. Sebangau 6,11 2. Jekan Raya 3,05 --

Sumber Data : Dinkes Kota Palangka Raya, 2015

2. Sarana Kesehatan Swasta


Bab V
79
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Berdasarkan pembinaan dan pengawasan terhadap sarana pelayanan


kesehatan swasta, jumlah secara kumulatif sampai tahun 2015 mencapai 182
buah mencakup Klinik/Poliklinik, Apotek, Toko Obat, Laboratorium Klinik, dan
Optik. Pengawasan terhadap sarana kesehatan swasta dilakukan secara sinergi
dengan proses penerbitan ijin sarana kesehatan swasta. Jumlah izin kegiatan
dan usaha sarana kesehatan swasta yang diproses pada tahun 2015 di Kota
Palangka Raya seperti tampak pada gambar V.2
Gambar V.2.
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta
Di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2015
120

100 95 97
88
80 75
66 68
60
45 49
37
40 31

12 14 16 12 14 16
20 10 10 8
5 8 9 9 11 8 8 10 10 11 12
1 2 3 3 3 3
0
Klinik RS swasta Lab. Klinik Apotik Tk.Obat Optik

2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Bidang Jamsarkes Tahun 2015

Tahun 2015 jumlah apotik dan toko obat meningkat tajam, dimungkinkan
terintegrasi dengan praktek bersama dokter swasta yang semakin menjamur di
Kota Palangka Raya. Hal tersebut sebanding dengan peningkatan jumlah
laboratorium klinik sebagai sarana penunjang pelayanan kesehatan oleh swasta.
Hal ini menuntut peran Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya harus semakin
ditingkatkan, baik sebagai pengawas maupun sebagai regulator di bidang
pelayanan kesehatan, sesuai Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan
Pemerintah Kabupaten/Kota.

3. Sarana Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)

Bab V
80
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

UKBM merupakan bentuk peranserta masyarakat dalam pelayanan


kesehatan dan pembangunan kesehatan pada umumnya. Masyarakat memiliki
kesempatan untuk berperan serta dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
beserta sumberdayanya.
UKBM yang paling memasyarakat adalah posyandu, yang
menyelenggarakan 5 program prioritas yaitu KB, KIA, Gizi, Imunisasi, dan
penanggulangan diare. Jumlah posyandu di Kota Palangka Raya pada tahun
2015 sebanyak 169 buah terdiri dari 137 buah posyandu balita dan 26 buah
posyandu Lansia, kategori menurut strata untuk Posyandu Balita perinciannya
adalah 14 (10,22%) posyandu pratama, 113 (82,48%) posyandu madya, 2 (1.46
%) posyandu purnama dan 8 (5,84%) posyandu mandiri.
Posyandu Usia Lanjut (Posyandu Usila) makin marak dibentuk oleh
masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus
memantau kesehatan usia lanjut. Posyandu Usila ini merupakan upaya
kesehatan pengembangan di beberapa puskesmas di Kota Palangka Raya yang
mempunyai kelompok Usila binaan di wilayah kerjanya. Kegiatan posyandu ini
antara lain : penimbangan, pengukuran tekanan darah, pemberian vitamin bagi
usia lanjut (>60 tahun), dan senam bagi usia lanjut. Hingga tahun 2015 terdapat
26 posyandu usila, stratifikasi posyandu usila dapat dilihat pada gambar V.3
berikut.
Gambar V.3
Posyandu Balita dan Posyandu Lansia
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015
120 113
Pratama
100 Madya
Purnama
80

60

40

20 14 12 12
8
2 2
0
Posy. Balita Posy. Lansia
Sumber :Bidang Yankes Tahun 2015

B. KEADAAN TENAGA KESEHATAN

Bab V
81
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Tenaga kesehatan atau sumber daya manusia kesehatan adalah tenaga


kesehatan profesi dan non-profesi serta tenaga pendukung/penunjang
kesehatan, yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Tenaga kesehatan profesi merupakan tenaga kesehatan yang telah
melalui pendidikan vokasi atau pendidikan akademis dan profesi di bidang
kesehatan. Sedangkan tenaga kesehatan non profesi adalah tenaga kesehatan
yang telah melalui pendidikan vokasi atau pendidikan akademis tanpa melalui
pendidikan profesi dalam bidang kesehatan. Tenaga pendukung/penunjang
kesehatan adalah setiap tenaga yang telah memiliki ijazah pendidikan vokasi
atau pendidikan akademis dan profesi pendidikan di luar kesehatan dan
mengabdikan dirinya di bidang kesehatan sesuai keahliannya serta tenaga
lainnya yang telah mengikuti pelatihan di bidang kesehatan sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan dalam mendukung pembangunan kesehatan.
Gambar V.4.
Sumber Daya Manusia Kesehatan Menurut Jenis Kelamin
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015
1200
990 Laki-laki
1000
Jumlah (org)

800
600
400
213 166
200 114 112
55
0
Nakes Profesi Nakes Non Profesi Tenaga Penunjang
Sumber :Bidang PSDMK Tahun 2015

Gambar V.4. menunjukan sumber daya manusia kesehatan yang memberikan


pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah Kota Palangka Raya pada
tahun 2015 menurut jenis kelamin yang berjumlah 1.650 orang, dengan proporsi
terbesar adalah perempuan 78,4%, sedangkan laki-laki sebesar 21,6%. Jumlah
tersebut merupakan gabungan dari tenaga kesehatan yang bekerja di
puskesmas, pustu, poskesdes, polindes, dinas kesehatan, dan rumah sakit di
wilayah Kota Palangka Raya. Khusus tenaga kesehatan yang bekerja di
lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, yang bekerja di puskesmas dan
Bab V
82
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Dinas Kesehatan mencapai 618 orang, dengan status kepegawaian PNS


sebanyak 594 orang dan PTT sebanyak 24 orang.

1. Distribusi Sumber Daya Manusia Kesehatan


SDM Kesehatan di Kota Palangka Raya didayagunakan di dinas kesehatan,
puskesmas dan jaringannya serta RS, yang bekerja melalui mekanisme PNS
dan PTT. Sebagian besar tenaga kesehatan bekerja di unit pelayanan
puskesmas dan jaringannya sebanyak 485 orang (30,72%), bekerja di RS
(pemerintah + swasta) sebanyak 1014 (64,22%) dan sisanya dinas kesehatan
sebanyak 80 orang (5,7%).

Gambar V.5.
Sumber Daya Manusia Kesehatan Menurut Tempat Kerja dan Jenis Kelamin
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015
5,07
21,6

30,72

64,22
78,4

Dinkes Puskesmas RSU Laki-laki Perempuan

Besarnya jumlah sumber daya manusia kesehatan yang ada di Kota Palangka
Raya belum diimbangi dengan distribusi jenis ketenagaan kesehatan di puskesmas,
baik jumlah dan jenis. Seperti di Puskesmas Kereng Bangkirai, yang belum memiliki
dokter gigi, analis, kesehatan masyarakat dan sanitarian. Puskesmas Rakumpit,
belum memiliki dokter gigi maupun perawat gigi dan tenaga analis. Puskesmas
Jekan Raya belum memiliki dokter gigi dan tenaga farmasi.

2. Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas


Kepmenkes RI No. 81/Menkes/SK/I/2004, tentang penyusunan
perencanaan sumber daya manusia kesehatan, menjelaskan bahwa
perencanaan kebutuhan pegawai dibuat berdasarkan jumlah penduduk dan
Bab V
83
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

kunjungan (output) puskesmas. Memperhatikan Kepmenkes tersebut, maka


jumlah sumber daya manusia kesehatan yang bekerja di lingkungan Kota
Palangka Raya cukup tinggi, sebagaimana tabeI V.3. berikut.

Tabel V.3.
SDM Kesehatan di Puskesmas Kota Palangka Raya
Tahun 2015

Nakes Tenaga Non Kes Total


Unit Kerja TA**)
Std R Std R Std R
A. Pusk. Perawatan/PONED :
1. Pahandut 30 65 10 5 40 70
2. Tangkiling 30 51 10 5 40 56
3. Kalampangan 30 35 10 5 40 40
4. K. Bangkirai 18 20 5 3 15 23

B. Pusk. Perkotaan :
5. Panarung 30 62 10 5 40 67
6. B. Hindu 30 61 10 4 40 65
7. Menteng 30 72 10 7 40 79
8. Kayon 30 52 10 8 40 60
9. Jekan Raya 30 49 10 5 40 54
C. Pusk. Terpencil/ST :
10. Rakumpit 12 15 5 0 15 15
Sumber : Bidang PSDMK Tahun 2014

Tabel V.3. diatas menggambarkan bahwa SDM Kesehatan di puskesmas


perkotaan umumnya telah mencukupi, namum puskesmas luar kota/pedesaan
dan puskesmas sangat terpencil masih kekurangan tenaga.
Yang perlu menjadi perhatian Dinas Kesehatan adalah tenaga non kesehatan
yang masih sangat terbatas di puskesmas. Tenaga non kesehatan sangat
diperlukan dalam menunjang kelancaran pelayanan di puskesmas.Terbatasnya
tenaga non kesehatan mengakibatkan tenaga kesehatan merangkap tugas
mengerjakan pekerjaan administrasi dan keuangan puskesmas. Hal ini perlu
menjadi perhatian, jika sebagian besar waktu terserap untuk pengerjaan
administrasi, maka tenaga fungsional kesehatan tidak dapat memaksimalkan
pelayanan terhadap masyarakat yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
kualitas pelayanan.
Bab V
84
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

3. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan


Pendayagunaan tenaga kesehatan merupakan upaya pemerataan,
pembinaan dan pengawasan tenaga kesehatan. Pelayanan kesehatan
seyogyanya dapat diakses oleh seluruh penduduk, baik dari aspek sarana
maupun ketersediaan tenaganya.Jumlah SDM Kesehatan yang ada di Kota
Palangka Raya masih perlu diimbangi dengan peningkatan output puskesmas
(jumlah kunjungan).
Tabel V.4.
Daya Guna Staf Puskesmas Menurut Beban Kerja
Kota Palangka Raya Tahun 2015

No Puskesmas Out put Jumlah Daya Guna


Puskesmas Staf Staf/hari (S) *)
(O) (N)
1 Pahandut 26.038 67 1,75
2 Panarung 16.279 73 1,09
3 Menteng 12.239 79 1,51
4 Bukit Hindu 25.014 63 1,59
5 Kayon 26.849 60 1,86
6 Jekan Raya 7.083 50 0,6
7 Kalampangan 4.449 23 0,7
8 Kereng 4.275 34 0,43
Bangkirai
9 Tangkiling 12.292 46 0,82
10 Rakumpit 2.816 15 0,55
PALANGKA RAYA 137.348 474 1
Ket : - Nilai Daya guna staf/hari (S) minimal = 5
- Staf yang dihitung adalah yang aktif bekerja (tidak termasuk staf tugas belajar)

Wilayah yang sangat luas, sebaran penduduk yang tidak merata dan
kondisi geografis merupakan salah satu penyebab rendahnya daya guna staf,
terutama di puskesmas luar kota dan daerah terpencil/sangat terpencil dimana
daya guna staf sangat rendah (<1). Di sisi lain banyaknya sarana pelayanan
kesehatan swasta memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memilih
pelayanan kesehatan selain puskesmas.
Upaya yang perlu ditempuh oleh Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya
dalam meningkatkan dayaguna staf adalah melalui pemberian pelayanan

Bab V
85
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

kesehatan yang bermutu. Petugas diharapkan dapat meningkatkan kinerja


melalui kegiatan program yang inovatif, pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan sehingga pada akhirnya akan meningkatkan output/kunjungan
puskesmas. Dinas Kesehatan juga perlu menerapkan zero growth dengan lebih
selektif dalam menerima tenaga baru dan memberdayakan secara optimal
sumber daya manusia kesehatan yang ada.

4. Pendidikan dan Pelatihan


Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan adalah upaya peningkatan
kemampuan tenaga kesehatan sesuai jenis, kualifikasi dan kebutuhan
pembangunan kesehatan. Pada umumnya hasil pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan masih terbatas. Kemandirian, akuntabitilitas dan daya saing
tenaga kesehatan masih lemah. Upaya yang ditempuh oleh Dinas Kesehatan
Kota Palangka Raya dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kesehatan
adalah melalui ijin belajar/tugas belajar serta berbagai pelatihan.

a. Tugas Belajar dan Ijin Belajar


Dinas Kesehatan Kota memberikan kesempatan kepada tenaga baik di
dinas maupun di puskesmas untuk melanjutkan pendidikan. Pendidikan yang
ditempuh merupakan respon terhadap tuntutan untuk peningkatan kualitas
sumber daya dan akselerasi pendidikan kesehatan.
Tabel V.5
Sumber Daya Manusia Kesehatan Yang Menempuh Pendidikan
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015

Status Belajar
No Jenis Pendidikan Jumlah
Ijin Belajar Tugas Belajar
1. D-III 22 - 22
2. D-IV - - 0
3. S-1 - 3 3
4. S-2 - 4 4
5. Spesialis - 5 5
JUMLAH 22 12 34

Sumber : Bidang SDMK Dinkes Kota P. Raya Tahun 2015

Bab V
86
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan merupakan syarat


mutlak bagi tenaga kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang
bermutu. Salah satu contoh upaya pemerintah dalam meningkatkan
kompetensi petugas adalah program khusus/ akselerasi bagi profesi
perawat dan bidan agar melanjutkan pendidikan minimal Diploma III.
Namun hal ini masih belum diimbangi dengan dukungan yang optimal dari
pemerintah dimana petugas dalam menempuh pendidikan dengan biaya
mandiri/swadaya. Tabel IV.6 berikut menunjukan sumber pembiayaan
bagi SDM Kesehatan yang menempuh pendidikan
Tabel V.6.
Sumber Pembiayaan SDM Kesehatan yang Menempuh Pendidikan
Di Kota Palangka Raya Tahun 2015
Sumber Dana
No Jenis Pendidikan Jml
APBN APBD Swasta Swadaya
1. Ijin Belajar :
a. D-III - - - 22 22
b. D-IV - - - - -
c. S-1 - - - 3 3
d. S – 2 - - - - -
2. Tugas Belajar :
a. D- IV - - - - -
b. S-1 - - - - -
c. S-2 - - - - -
d. Spesialis 5 - - - 5
Jumlah 5 0 0 25 30
Sumber : Dinkes Kota P. Raya Tahun 2015

Jenis bidang studi yang ditempuh oleh tenaga kesehatan umumnya


linier dengan pendidikan sebelumnya, ataupun masih terkait dalam
lingkup kesehatan, sebagaimana tabel berikut.

Tabel V.7.
Bab V
87
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Jenis Bidang Studi yang Ditempuh Oleh SDM Kesehatan


Di Kota Palangka Raya Tahun 2015
Status Bidang Studi Jml
Pendidikan
D-III D-IV S-1
Kebid Prwt Farm Pera Bidan SK S.Kep Ners S-2 Dr. Sp
Gigi wat M
Ijin Belajar 12 - 10 - 3 - - - 25

Tugas Belajar - - - - - - - - 5 5

Jumlah 12 - - 10 - 3 - - - 5 30

Sumber : Dinkes Kota P. Raya Tahun 2015

Selain pendidikan yang ditempuh melalui jenjang akademik,


peningkatan kualitas sumber daya manusia kesehatan juga diupayakan
melalui waktu yang lebih singkat seperti : mengirimkan tenaga kesehatan
untuk mengikuti kursus/pelatihan/seminar dan pendidikan berkelanjutan.
Pelatihan yang diikuti oleh tenaga kesehatan baik di dinas kesehatan
maupun di puskesmas adalah pelatihan teknis fungsional, manajemen
dan penunjang.

b. Pelatihan
Salah satu kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan adalah
melalui round table dan pelatihan yang bekerja sama dengan organisasi
profesi. Tahun 2015 Dinas Kesehatan Kota Palangka melaksanakan 3
kegiatan kediklatan,yaitu pelatihan bagi tenaga fungsional bidan dan
perawat dengan tujuan tenaga kesehatan mampu menyusun daftar usul
angka kredit.

Bab V
88
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Tabel V.8.
Kegiatan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Tahun 2015

Nama Diklat Sasaran Jenis Diklat Tgl Lama Akredit Tempat


Peserta Pelaksa Kegiatan asi Penyelenggaraan
naan JPL Hari
PKB bagi Perawat Perawat Teknis 28 – 29 16 2 hr Sudah Peteng Karuhei II
Agustus JPL (baik)
Pelatihan Kelas Ibu Hamil Bidan Teknis 24 - 26 24 3 Sudah Peteng Karuhei II
Juni (baik)
Capacity Building SDMK Seluruh Penunjang 20 – 21 16 2 Sudah Peteng Karuhei II
Pusk Panarung, B.Hindu, Pegawai Mei (baik)
Kereng B
Sumber : Dinkes Kota P. Raya Tahun 2014

5. Registrasi dan Akreditasi


Kebijakan tentang sumber daya manusia kesehatan khususnya yang
berkaitan dengan kualitas dalam PP No 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan menyatakan :
a) Tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan keterampilan di
bidang kesehatan yang dinyatakan dengan ijazah dari Lembaga
Pendidikan; dan
b) Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk
mematuhi standar profesi tenaga kesehatan.
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Tahun 2004, khususnya Sub Sistem
Sumber Daya Manusia Kesehatan antara lain menyatakan bahwa
“pembinaan dan pengawasan praktek profesi dilakukan melalui sertifikasi,
registrasi, uji kompetensi dan pemberian lisensi”.
Institusi yang melaksanakan kegiatan tersebut adalah :
a) Sertifikasi dilakukan oleh institusi pendidikan
b) Registrasi dilakukan oleh komite registrasi tenaga kesehatan
c) Uji kompetensi dilakukan oleh masing-masing organisasi profesi
difasilitasi oleh dinas kesehatan; dan
d) Pemberian lisensi/ijin dilakukan oleh pemerintah (dinas kesehatan
kabupaten/kota).

Bab V
89
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Masa berlaku ijin praktek untuk tenaga kesehatan selama 5 tahun,


Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan yang
berpraktek di Kota Palangka Raya berada dalam tanggung jawab Dinas
Kesehatan Kota sebagai penanggung jawab wilayah, jika terjadi pelanggaran
atau tindakan yang menyalahi peraturan maka Dinas Kesehatan Kota
Palangka Raya akan bekerja sama dengan organisasi profesi dalam
memberikan pembinaan.
Pada tahun 2015 jumlah tenaga kesehatan yang mengurus ijin praktek
berjumah 618 orang, sedangkan tahun 2014 berjummlah 189 orang,
sebagaimana gambar V.6. berikut
Gambar V.6.
Pemberian Lisensi/Ijin Praktek Kepada Tenaga Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2012 - 2015

450
391
400
350
300
250
200
150
100 80
52 43
50 7 19 4 9 6
0 0 1 3 0 2 1
0
Prwt Radiog Fisioter Nutrisi Aneste Rekam
dr drg dr sp drg. Sp Prwt Bidan Apt AA RO Battra
Gigi rafer afis onis si Medik
2012 45 9 20 1 21 0 24 68 57 2 0 0 0 0 0 0
2013 37 12 15 1 25 0 23 28 35 1 1 2 0 0 0 0
2014 63 10 19 0 214 14 243 43 46 0 5 3 3 15 13 1
2015 52 7 19 4 391 0 9 43 80 0 1 6 3 0 2 1

Sumber : : Bidang SDMK Dinkes Kota P. Raya Tahun 2015

Pembinaan dan pengawasan oleh Dinas Kesehatan juga ditujukan kepada


tenaga komplementer dan pengobat tradisional. Kegiatan ini melekat pada
saat pemberian ijin bagi pengobat tradisional. Tenaga komplementer
alternative yang mengurus ijin tahun 2015 sebanyak 3 orang. Jumlah
pengobat tradisional yang mengurus ijin praktek tahun 2015 yaitu : Battra
Lintah : 1 orang, Ramuan :2 orang.

Bab V
90
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

6. Sistem Reward dan Punishment

Manajemen karier sumber daya manusia kesehatan tidak bisa lepas


dari sistem reward dan punishment. Untuk memberikan motivasi terhadap
kinerja tenaga kesehatan di Kota Palangka Raya, telah diberikan beberapa
penghargaan kepada tenaga kesehatan. Penghargaan tersebut antara lain
adalah pemilihan tenaga kesehatan teladan, percepatan kenaikan pangkat,
percepatan kesempatan melanjutkan pendidikan bagi nakes didaerah
terpencil, pemberian fasilitas penunjang pelayanan (laptop), dan pemberian
insentif bagi nakes di daerah terpencil. Reward terhadap tenaga kesehatan
belum diimbangi dengan inovasi sistem punishment kepada tenaga
kesehatan. Sistem punishment tenaga kesehatan masih mengacu kepada
Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin
Pegawai Negeri Sipil, dimana sanksi teguran lisan, tertulis tahap I-III, dan
tindakan sanksi indisipliner, diberikan dengan lunak dan dalam selang waktu
yang cukup lama.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

Guna mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan juga


dibutuhkan pembiayaan kesehatan yang dapat menjamin kecukupan, pembelanjaan,
ekuitas, portabilitas, berkelanjutan, efektif dan efisien, akuntabel, subsidiaritas dan
fleksibilitas. Pembiayaan kesehatan merupakan suatu proses yang terus menerus
dan terkendali, agar tersedia dana kesehatan yang memadai dan
berkesinambungan, yang bersumber dari masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan
sumber lainnya. Perencanaan dan pengaturan pembiayaan kesehatan merupakan
hal yang penting agar dapat dimobilisasi sumber-sumber dana kesehatan,
mengalokasikannya secara rasional serta menggunakannya secara efisien dan
efektif serta diarahkan pada hal-hal pokok yakni kesinambungan pembiayaan
program kesehatan prioritas, menghilangkan hambatan biaya untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dikarenakan pembiayaan tunai perorangan, pemerataan dalam
akses pelayanan, peningkatan efisiensi dan efektifitas alokasi sumber daya serta
kualitas` pelayanan. Pembiayaan kesehatan yang mengutamakan pemerataan serta

Bab V
91
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

berpihak kepada masyarakat miskin akan mendorong tercapainya akses yang


universal.
Pembiayaan kesehatan di Kota Palangka Raya bersumber dana dari
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dan bantuan luar negeri. Kontribusi
Pemerintah Daerah Kota Palangka Raya dalam hal ini APBD pada pembiayaan
kesehatan untuk tahun 2015 sebesar 65,76% dari total biaya kesehatan. Sisanya
merupakan dana APBN (DAK dan Tugas Pembantuan), Pajak Rokok, dana kapitasi
JKN serta pinjaman/hibah luar negeri (Global Fund).
Gambar V.7.
Distribusi Sumber Pembiayaan Kesehatan
Kota Palangka Raya tahun 2015

9,80% 0,06%
1,06%
APBD Kota
20,40% TP Prov.
APBN
65,76%
Pajak Rokok

2,92% JKN Kapitasi


PHLN/GF

Sumber : Sekretariat Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya

Total APBD Kota Palangka Raya pada Tahun 2015 mencapai


Rp.1.147.810.814.476,97,-, dan Anggaran bidang Kesehatan dalam APBD tahun
2015 mencapai Rp.52.881.414.532,50,- (4,61% dari total APBD). Mengalami
penurunan dibanding tahun 2014 yaitu mencakup 4,87% (Rp. 53.756.570.811.50,-)
dari total APBD Kota Palangka Raya (Rp.1.098.222.522.067,82,-).
Biaya kesehatan tersebut secara keseluruhan, yaitu belanja tidak langsung
(gaji pegawai) dan belanja langsung (operasional rutin+program kesehatan). Hal ini
belum sesuai dengan amanat UU no.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, dimana
daerah kabupaten/kota diharapkan dapat mengalokasikan dana pembangunan untuk
kesehatan minimal 10% dari total APBD diluar gaji.

Bab V
92
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar V.8.
Proporsi APBD Kesehatan terhadap Total APBD
Kota Palangka Raya Tahun 2007-2015
10
7,8 % APBD Kes
5,69
4,61 5,12 4,65 4.89 4,61
4,38 4,19
5
%

0
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sumber : Sekretariat Dinkes 2015

Biaya Operasional Puskesmas (BOP) untuk 10 puskesmas dipenuhi dari


APBD Kota Palangka Raya, tahun 2015 mencapai Rp.1.961.802.003,- atau 2,44%
dari total APBD Kesehatan. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan
dengan tahun 2014 mencapai Rp.2.140.524.003,- (3,9%) dan tahun 2013 sebesar
Rp. 1.793.945.099,- (3,8%).

Gambar V.9.
Biaya Operasional Puskesmas (BOP) di Kota Palangka Raya
Tahun 2007–2015

2.400.000.000

1.900.000.000

1.400.000.000

900.000.000

400.000.000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Bersumber
1.926.4 2.115.5 1.879.1 1.505.4 1.525.9 1.793.9 2.140.5 1.961.8
APBD Murni

Sumber : Sekretariat Dinkes

Anggaran operasional puskesmas dibandingkan dengan total APBD


Kesehatan Kota Palangka Raya seperti tampak pada gambar V.9. berikut.

Bab V
93
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar V.10.
Prosentase Biaya Operasional Puskesmas (BOP)
terhadap Total APBD Kesehatan
Kota Palangka Raya Tahun 2008-2015
10
6,64

7,47 4,7
% 5 3,8 3,8
5,79 3,9

2,44

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Sekretariat

Minimnya anggaran operasional puskesmas di Kota Palangka Raya, hanya


mampu digunakan untuk pembiayaan keperluan rutin operasional puskesmas dan
pustu, seperti pembayaran rekening listrik, air, ATK, dan penggandaan. Pembiayaan
untuk pembinaan program kesehatan di puskesmas, memanfaatkan Biaya
Operasional Kesehatan (BOK) yang disalurkan melalui Tugas Perbantuan (APBN-TP
tahun 2015)
Gambar V.11.
Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
di Kota Palangka Raya Tahun 2010-2015

2015 2.169.402.355

2014 1.213.300.000

2013 1.213.300.000

2012 1.173.200.000

2011 752.540.000

2010 90.000.000

0 500.000.000 1.000.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 3.000.000.000

Sumber : Sekretariat Dinkes

Bab V
94
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar V.11. memperlihatkan bahwa alokasi BOK untuk puskesmas dari tahun
2010 mengalami peningkatan, pada tahun 2011 yaitu Rp.752.540.000,- untuk 10
puskesmas. Pada tahun 2012 alokasi dana BOK untuk 10 puskesmas Rp.
1.173.200.000,-,pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.213.300.000,-. Pada tahun 2014
alokasi dana BOK untuk 10 Puskemas sama dengan pagu tahun 2013 yaitu sebesar
Rp. 1.213.300.000,- dan alokasi dana BOK Tahun 2015 untuk 10 puskesmas adalah
Rp.2.169.402.355,-.
Anggaran Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang disalurkan
langsung ke rekening puskesmas, dimana puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) memperoleh dana kapitasi yang nilainya sesuai jumlah
kepesertaan JKN di wilayah kerja masing-masing. Kapitasi JKN pada tahun 2015
sebesar Rp.7.876.650.000,- meningkat dibandingkan dengan besaran kapitasi pada
tahun 2014 yaitu Rp. 4.658.742.500,-. Pemanfaatan dana tersebut sesuai dengan
PMK No. 19 Tahun 2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan
Nasional untuk Jasa pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasinal pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat pertama milik Pemerintah Daerah. Dana kapitasi
tersebut dapat di gunakan untuk pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan sebesar
60 %, sisanya 40% digunakan untuk pembelian obat dan biaya operasional
Puskesmas lainnya.
Gambar V.12.
Alokasi Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Puskesmas
Kota Palangka Raya Tahun 2014 – 2015

7876650000
8E+09

6E+09
4613811000
4E+09
Rp.
2E+09
2014 2015

Bab V
95
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Penyerapan anggaran JKN selalu mengalami kendala, karena harus masuk sistem
APBD Kota Palangka Raya, sehingga pemanfaatanya harus mengacu juga kepada
aturan keuangan dari Pemerintah Kota Palangka Raya. Jika terjadi realisasi
anggaran lebih daripada nilai proyeksi kapitasi yang sudah menjadi DPA Tahun
2015, maka kelebihan anggaran (Dana Silpa) tersebut harus mendapatkan
rekomendasi hasil audit dari BPK terlebih dahulu baru bisa dipergunakan atau masuk
pada anggaran tahun berikutnya. Dana silva JKN tahun 2014 dan 2015 mencapai
Rp.4.330.955.527,-, tidak bisa langsung masuk pada APBD murni , namun masuk
pada APBD-P yang pengesahan pada triwulan IV, sehingga kurang waktu
pelaksanaan pengadaan obat atau alat kesehatan untuk puskesmas.

D. SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana


pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi
dan alat kesehatan. Dana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya
termasuk bahan reagensia, dari berbagai sumber anggaran Pemerintah Kota
Palangka Raya tahun 2015 sebesar Rp.1.126.680.000,- menurun drastis jika
dibandingkan dengan anggaran obat pada tahun 2014 sebesar Rp. 3.475.991.578,-
(Tiga Milyard Empat Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh
Satu Ribu Lima Ratus Tujuh Delapan Rupiah) berasal dari Dana Alokasi Khusus
(DAK) APBN, Silpa DAK Tahun 2013 dan APBD Kota Palangka Raya. Cakupan
obat per-kapita tahun 2015 sebesar Rp.4.470 turun dibandingkan dengan tahun
2014 yaitu Rp.14.216,- /kapita masih di bawah standar WHO yaitu Rp.18.000,-
/kapita.

Bab V
96
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar V.13.
Alokasi Dana Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar
di Kota Palangka Raya Tahun 2008-2015
4.000.000.000

3.500.000.000

3.000.000.000

2.500.000.000

2.000.000.000

1.500.000.000

1.000.000.000

500.000.000

0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Rp. 1.169.62 1.437.77 1.535.00 780.739. 959.120. 1.206.26 3.475.99 1.126.68

Sumber : Sekretariat Dinkes Tahun 2015

Anggaran obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) cenderung meningkat,


hal ini disebabkan adanya pergeseran subsidi dari Pusat ke Pemerintah Daerah.
Pada tahun 2010 anggaran obat PKD tahun 2010 meningkat dikarenakan Kota
Palangka Raya memperoleh dana dari pusat (DAK). Anggaran obat tahun 2015
menurun dibandingkan tahun 2014 karena anggaran tahun 2014 mendapat
tambahan dari silpa DAK 2013.
Guna menjamin ketersediaan dan keterjangkauan sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang bermutu dan aman, maka dalam penyelenggaraannya
diperlukan upaya-upaya yang dapat memberikan jaminan keamanan dan
kualitas, responsif terhadap kebutuhan kesehatan masyarakat dan perorangan,
menjunjung tinggi prinsip transparansi, cost efective dalam pemanfaatannya,
mandiri dalam mencukupi kebutuhan sediaan farmasi dan alat kesehatan dan
berorientasi pada klien dengan mempertimbangkan kearifan lokal.

Bab V
97
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

Gambar V.14.
Alokasi Dana untuk Alat Kesehatan Di Kota Palangka Raya
Tahun 2007 – 2015

12 14
11
10 12
9
Milyar Rupiah

8 10
7
6 8 (%)
5
4 6
3
2 4
1
0 2
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Dana Alkes 3,56 3,55 0,249 0,127 0,164 0,97 0,594 2,614 10,149
% thd Total Dana Kes 9,45 10,68 0,7 0,38 5,1 2,4 1,2 4,8 12,6
Sumber : Bidang Jamsarkes Tahun 2015

Pada gambar diatas tampak jumlah dan proporsi dana untuk pengadaan alat
kesehatan pada tahun 2015 mengalami peningkatan secara signifikan, karena Kota
Palangka Raya mendapatkan anggaran pembelian alat kesehatan merupakan DAK
Tambahan yang masuk pada APBD-P Tahun 2015. Total anggaran tahun 2015
untuk alat kesehatan sebesar Rp. 10.149.906.000,- dimana Rp.9.967.900.000,-
(98,21%%) merupakan anggaran alat kesehatan untuk RSUD Kota Palangka Raya
type D, dan sisanya Rp. 182.006.000,-(1,79%) berupa alat kesehatan untuk
puskesmas (dental unit).

E. SISTEM INFORMASI KESEHATAN


Sistem informasi kesehatan bertujuan untuk mewujudkan suatu sistem
informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan disemua tingkat
administrasi. Di Kota Palangka Raya belum semua sarana kesehatan melaporkan
hasil kegiatannya ke Dinas Kesehatan, sehingga laporan yang ada belum dapat
menggambarkan permasalahan sebenarnya. Namun laporan dari puskesmas dan
puskesmas pembantu dapat mewakili gambaran tentang kondisi / permasalah
kesehatan yang ada jika data yang dilaporkan akurat, tepat waktu dan lengkap.
Jumlah sarana kesehatan yang telah melaporkan hasil kegiatan secara rutin ada 54
yang terdiri 10 puskesmas dan 44 puskesmas pembantu.

Bab V
98
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

SIKNAS online dari Pusat Data dan Informasi Indonesia (Pusdatin) yang
dipasang di Dinas`Kesehatan sebagai bentuk komunikasi data antara pusat dan
daerah masih berupa data agregat, dimana petugas harus melakukan entri ulang
terhadap data-data yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan pengisian data di Siknas
Online menjadi terabaikan, sehingga menghambat sistem pelaporan dan informasi
dari Kab/Kota ke Pusdatin begitu juga sebaliknya.

Bab V
99
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

KESIMPULAN BAB
VI
Derajat kesehatan masyarakat Kota Palangka Raya tahun 2015
terdeskripsi, dengan memperhatikan pola angka kesakitan, peningkatan status
gizi balita dan meningkatnya umur harapan hidup, serta pola angka kematian
dibanding tahun 2014.

1. Angka kematian bayi, ibu, dan balita, meningkat secara signifikan diatas
target yang ditetapkan Renstra Kota Palangka Raya tahun 2015. Angka
Kematian Bayi (AKB) mencapai 3/1000 KH, dibawah angka nasional
34/1000 KH dan dibawah angka Renstra Kota Palangka Raya tahun 2015
sebesar 12/1000 KH. Sedangkan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Palangka
Raya tahun 2015 adalah 52,99/100.000 KH diatas target Renstra
45/100.000KH, dan Angka Kematian Balita (AKABA) mencapai 4/1000 KH
dibawah target Renstra Kota Palangka Raya tahun 2015 sebesar 10/1000
KH.

2. Pada data sepuluh besar penyakit, angka kesakitan masih didominasi


penyakit menular seperti ISPA pada urutan pertama dan Diare pada urutan
kelima. Penyakit tidak menular yang dilaporkan oleh puskesmas adalah
Hypertensi berada pada urutan kedua, sedangkan Gastritiis ada pada
urutan ketiga. Terjadi pergeseran dari penyakit menular menjadi penyakit
degenerative. Hal ini sebagai dampak dari perubahan pola hidup (life style)
masyarakat di Kota Palangka Raya.

3. Indikator Gizi masyarakat adalah status gizi pada balita dan ibu hamil.
Balita dengan status gizi buruk mencapai 0,02%, hasil penimbangan balita
dibawah garis merah (BGM) sebesar 1,4% dari total balita yang aktif
ditimbang. Prevalensi KEK pada ibu hamil dengan indikator LILA <23.5 cm
naik menjadi 8,26% dari tahun 2014 sebesar 17,8%, dan indikator HB<11
gr sebesar 17,68% dari 21,5% pada tahun 2014.

Bab VI
100
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

4. Kondisi kesehatan lingkungan di Kota Palangka Raya tahun 2015 dapat


dilihat dari akses berkelanjutan masyarakat terhadap air minum yang layak
mencapai 29%, serta cakupan rumah sehat sebesar 86,99%
5. Umur Harapan Hidup di Kota Palangka Raya tahun 2015 telah mencapai
72,8 tahun, diatas target Renstra Kota Palangka Raya tahun 2015 yaitu 73
tahun.

6. Upaya kesehatan dilaksanakan dengan prioritas peningkatan jangkauan


dan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas, dengan memperhatikan
kelompok rawan (ibu, bayi dan balita), masyarakat miskin, dan daerah
terpencil. Memperhatikan pengendalian penyakit menular dan tidak
menular, penanggulangan terhadap masalah gizi dan masalah kesehatan
lainnya. Kepekaan pelayanan kesehatan terhadap kebutuhan masyarakat
ditingkatkan dengan mengupayakan kemandirian bagi unit-unit pelayanan
kesehatan dan diterapkan manajemen mutu yang berorientasi kepada
pelanggan/klien.

7. Mutu pelayanan kesehatan harus terus menerus dipelihara dan


ditingkatkan melalui peningkatan kualitas tenaga kesehatan, ketersediaan
obat, serta peningkatan dan pemeliharaan sarana dan peralatan
kesehatan. Tahun 2015 tidak dilakukan survey terhadap tingkat kepuasan
pelanggan, juga pengukuran tingkat kepatuhan petugas terhadap standart
pelayanan kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, perlu melaksanakan jaminan mutu pelayanan kesehatan secara
berkesinambungan, sistematis, obyektif dan terpadu.

8. Sumber daya kesehatan di Kota Palangka Raya masih kurang memadai.


Kapasitas tenaga kesehatan masih dibawah standar nasional, baik
kuantitas maupun kualitasnya. Rasio tenaga kesehatan di puskesmas
secara kuantitas dibawah angka nasional, untuk tenaga medis mencapai
11,9/100.000 penduduk (target 40/100.000 penduduk), dokter gigi 10,71
100.000 penduduk (target 11/100.000 penduduk), bidan 207,87/100.000
penduduk. Rasio sarana kesehatan terhadap penduduk pada tahun 2015

Bab VI
101
Profil Kesehatan Kota Palangka Raya 2015

sebesar 24,59/100.000 penduduk, tahun 2014 mencapai 28,63/100.000


penduduk.
9. Jumlah anggaran kesehatan dalam APBD Kota Palangka Raya sangat kecil
yaitu baru mencapai 4,61% dari total APBD Kota Palangka Raya tahun
2015. Hal ini belum sesuai dengan amanat UU No.36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, dimana daerah kabupaten/kota diharapkan dapat
mengalokasikan dana pembangunan untuk kesehatan minimal 10% dari
total APBD diluar gaji. Dengan demikian dukungan dari pemerintah daerah
untuk pembangunan kesehatan masih sangat minimal.

Bab VI
102

Anda mungkin juga menyukai