Anda di halaman 1dari 5

 Konstitusi atau UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang memuat ketentuan–ketentuan pokok

dan menjadi satu sumber perundang- undangan. Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan
diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara

SISTEM POLITIK DAN KETATANEGARAAN INDONESIA

 Sistem olitik yaitu kumpulan berbgai kegiatan dalam negara indonesia yang berkaitan dengan
kepentingan termasuk menentukan tujuan politik. Sistem politik yang dianut negara Indonesia adalah
system politik demokrasi. Secara teoritis, klasifikasi sistem politik di era modern ini terbagi dua yaitu
sistem poltik demokrasi dan sistem politik otoritarian.

 Sistem Ketatanegaraan Indonesia

Menurut UUD 1945, Sistem ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai berikut :

A.Bentuk negara adalah negara kesatuan

B.Bentuk pemerintahan adalah republik

C.Sistem pemerintahan adalah presidensiil

D.Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat

PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI.

 Istilah Demokrasi berasal dari kata “demos” yang berarti rakyat dan “kratein” yang berarti
memerintah atau “kratos”. Jadi demokrasi adalah sebuah bentuk sistem pemerintahan dalam rangka
mewujudkan kedaulatan rakyat yang dijalankan oleh pemerintah.

 Kedaulatan rakyat memiliki arti bahwa rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi dalam setiap
kehidupan dalam bermasyarakat dan bernegara.
 Ada dua asas pokok tentang demokrasi, yaitu sebagai berikut :

a. Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan.

b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia HAM

 Prinsip-prinsip Demokrasi menurut sargent

a. Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik.

b. Tingkat persamaan (kesetaraan) tertentu antara warga negara.

c. Tingkat kebebasan atau kemerdekaan tertentu yang diakui dan dipakai oleh para warga negara.

d. suatu sistem perwakilan


e. suatu sistem pemilihan kekuasaan mayoritas
Pmerintahan berdasarkan konstitusi, pemiihan umum yang demokratis, otonomi daerah, pembuatna
undang undang, sistem peradilan yang independen, kekuasan lembaga kepresidenan, kebebasan pers,
perlindungan HAM< kontrol sipil atas militer.
 Demokrasi di indonesia

1. Demokrasi Desa

Demokrasi desa memiliki 5 unsur atau aanasir, yaitu :

Rapat, Mufakat, Gotong-royong, Hak mengadakan protes bersama, dan Hak menyingkir dari kekuasaan
raja absolut.

2. Demokrasi Pancasila

Demokrasi pancasila dapat diartikan secara luas meupun sempit, sebagai berikut :

1) Secara luas demokrasi Pancasila berarti kedaulatan yang didasarkan pada nila-nilai Pancasila dalam
bidang politik, ekonomi dan sosial.

2) Secara sempit demokrasi Pancasila berarti kedaulatan rakyat yang dilaksanakan menurut hikmat
kebijaksanaan dalam pemusyawaratan perwakilan.

 Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

a. Masa Orde Lama

Masa Orde Lama berlangsung mulai tanggal 5 Juli 1959 sampai dengan 1 Maret 1966. Berikut ini
pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama. Demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi terpimpin.

Ciri umum demokrasi terpimpin, antara lain

a) Adanya rasa gotong royong.

b) Tidak mencari kemenangan atas golongan lain.

c) Selalu mencari sintesa untuk melaksanakan amanat rakyat.

Selama pelaksanaan demokrasi terpimpin kecenderungan semua keputusan hanya ada pada Pemimpin
Besar Revolusi Ir. Sukarno. Hal ini mengakibatkan rusaknya tatanan kekuasaan negara, misalnya DPR
dapat dibubarkan, Ketua MA, MPRS menjadi Menko pemimpin partai banyak yang ditangkapi.

b. Masa Orde Baruhpelaksanaan demokrasimasa Orde Baru.

1) Demokrasi yang berkembang adalah demokrasi Pancasila sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 Alinea
keempat.

2) Ciri umum demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut:

a) Mengutamakan musyawarah untuk mufakat.


b) Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.

c) Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

d) Selalu diliputi semangat kekeluargaan.

e) Adanya rasa tanggung jawab dalam menghasilkan musyawarah.

f) Dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

g) Hasil keputusan harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.

3) Pelaksanaan demokrasi Pancasila antara lain sebagai berikut:

a) Masih belum sesuai dengan jiwa dan semangat ciri-ciri umum. Kekuasaan presiden begitu dominan
baik dalam suprastruktur politik.

b) Banyak terjadi manipulasi politik dan KKN yang telah membudaya. Ini mengakibatkan negara
Indonesia terjerumus dalam berbagai krisis yang berkepanjangan.

c. Masa Reformasi

Berlangsung mulai dari Mei 1998 sampai dengan sekarang. Ciri-ciri umum demokrasi Pancasila masa
Reformasi, seperti yang tercantum pada demokrasi Pancasila. Selain itu juga lebih ditekankan pada :

- Penegakkan kedaulatan rakyat dengan memberdayakan pengawasan sebagai lembaga negara, lembaga
politik, dan kemasyarakatan.

- Pembagian secara tegas wewenang antara badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

- Penghormatan kepada keberadaan asas, ciri aspirasi, dan program parpol yang multipartai.

Pelaksanaan demokrasi di Indonesia selama kurun waktu 60 tahun terakhir telah banyak mengalami
perubahan yang mencakup berbagai hal, yaitu sebagai berikut :

a. Periode 1945-1949 dengan UUD 1945 seharusnya berlaku demokrasi Pancasila namun dalam
penerapan berlaku demokrasi liberal

b. Periode 1949-1950 dengan konstitusi RIS berlaku demokrasi liberal.

c. Periode 1950-1959 dengan UUDS 1950 berlaku demokrasi liberal dengan multipartai.

d. Periode 1959-1965 dengan UUD 1945 seharus berlaku demokrasi Pancasila, namun yang diterapkan
demokrasi terpimpin (cebderung otoriter).

e. Periode 1966-1998 dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung otoriter).

f. Periode 1998 sampai sekarang dengan UUD 1945 berlaku demokrasi Pancasila (cenderung ada
perubahan menuju demokratisasi).
 Pengertian pendidikan demokrasi

Pendidikan demokrasi diartikan sebagai upaya sistematis yang dilakukan Negara dan masyarakat untuk
memfasilitasi individu warga negaranya agar memahami, meghayati, megamall kan dan mengembangkan
konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan status dan peran nya dalam masyarakat ( winataputra,
2006 : 12)

Demokrasi memang tidak diwarisi , tetapi ditangkap dan dicerna melalui proses belajar oleh karena itu
untuk memahaminya diperlukan suatu proses pendidikan demokrasi. Pendidikan demokrasi dalam
nerbagai konteks, dalam hal ini untuk pendidikan formal ( disekolah dan perguruan tinggi), non formal
( pendidikan diluar sekolah dan informal ( pergaulan dirumah dan masyarakat kulturaluntuk membangun
cita – cita, nilai, konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan demokrasi dalam berbagai
konteks(Winaputra,2006:19)

PENGERTIAN HAM

 Pengertian dan Hakikat Hak Asasi Manusia dan Pelanggaran Ham Berat

Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat kodrati dan
fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi. Sedangkan
hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia
secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum

Ciri-ciri pokok HAM Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang
beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:

• HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara
otomatis.

• HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan
politik atau asal-usul sosial dan bangsa.

• HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar
hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

Hak Asasi Manusia terdiri dari:

1. Hak untuk hidup. Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup, meningkatkan taraf
kehidupannya, hidup tenteram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin serta memperoleh
lingkungan hidup yang baik dan sehat.

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan. Setiap orang berhak untuk membentuk kelaurga dan
melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang syah atas kehendak yang bebas.

3. Hak mengembangkan diri. Setiap orang berhak untuk memperjuangkan hak pengembangan dirinya,
baik secara pribadi maupun kolektif, untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

4. Hak memperoleh keadilan. Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan
dengan mengajukan permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata, maupun
administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai dengan hukum
acara yang menjamin pemeriksaan secara obyektif oleh Hakim yang jujur dan adil untuk memperoleh
putusan adil dan benar.

5. Hak atas kebebasan pribadi. Setiap orang bebas untuk memilih dan mempunyai keyakinan politik,
mengeluarkan pendapat di muka umum, memeluk agama masing-masing, tidak boleh diperbudak,
memilih kewarganegaraan tanpa diskriminasi, bebas bergerak, berpindah dan bertempat tinggal di
wilayah Republik Indonesia.

6. Hak atas rasa aman. Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, hak milik, rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

7. Hak atas kesejahteraan. Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama
dengan orang lain demi pengembangan dirinya, bangsa dan masyarakat dengan cara tidak melanggar
hukum serta mendapatkan jaminan sosial yang dibutuhkan, berhak atas pekerjaan, kehidupan yang layak
dan berhak mendirikan serikat pekerja demi melindungi dan memperjuangkan kehidupannya.

8. Hak turut serta dalam pemerintahan. Setiap warga negara berhak turut serta dalam pemerintahan
dengan langsung atau perantaraan wakil yang dipilih secara bebas dan dapat diangkat kembali dalam
setiap jabatan pemerintahan.

9. Hak wanita. Seorang wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam jabatan, profesi dan
pendidikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan perundang-undangan. Di samping itu berhak
mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan pekerjaan atau profesinya terhadap hal-hal yang
dapat mengancam keselamatan dan atau kesehatannya.

10. Hak anak. Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat dan negara serta
memperoleh pendidikan, pengajaran dalam rangka pengembangan diri dan tidak dirampas kebebasannya
secara melawan hukum

Anda mungkin juga menyukai