Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas. Gas alam merupakan
campuran hidrokarbon yang mempunyai daya kembang besar, daya tekan tinggi, berat jenis
spesifik yang rendah dan secara alamiah terdapat dalam bentuk gas. Pada umumnya, komposisi
gas alam terdiri dari metana (80%), sisanya adalah etana (7%), propana (6%), dan butana (4%),
isobotana, dan sisanya pentana. Selain komposisi-komposisi tersebut, gas alam dapat juga
mengandung helium, nitrogen, karbon dioksida, dan karbon-karbon lainnya.

Penggunaan gas alam di Indonesia sebagai energi alternatif terus meningkat dari tahun
ke tahun, sehingga muncul masalah dalam transportasi gas alam. Oleh karena itu dibutuhkan
rancangan pipeline gas jalur darat (diatas permukaan tanah maupun dibawah permukaan
tanah) yang mampu mengirim gas tersebut, agar dapat menjamin pengiriman gas yang aman,
efisien dan terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan, seperti kebocoran dan juga ledakan
pada pipa.

Alat yang sangat penting dalam mengatasi masalah dalam transportasi gas alam adalah
pipa dan kompresor. Pipa adalah komponen yang berbentuk silinder berlubang yang digunakan
untuk membawa atau mengalirkan fluida dan gas alam. Pipa memiliki beberapa sistem
pemipaan, salah satunya adalah pipeline. Pipeline merupakan suatu sistem pemipaan yang
sering digunakan sebagai alat pendistribusian minyak dan gas bumi dalam jumlah besar
sedangkan kompresor digunakan untuk meningkatkan tekanan dari inlet gas stream sehingga
pada bagian outlet memiliki tekanan yang lebih tinggi. Kompresor juga digunakan untuk
mengalirkan produk gas ke konsumen.

Demikian pula, dibutuhkan perancangan perpipaan gas alam dari Compressor Station,
Santan Terminal ke SKG Bontang Km. 29 dengan kapasitas flow adalah 25 MMSCFD dan
tekanan suction di Compressor Station, Santan Terminal adalah 340 psi serta jarak dari
Compressor Station, Santan Terminal ke SKG Bontang KM. 29 adalah 29 Km. Perancangan
perpipaan gas alam dari Compressor Station, Santan Terminal ke SKG Bontang KM. 29
diambil berdasarkan kode dan standar ASME B31.8.

.
1.2 Tujuan
Tujuan dari merancang perpipaan gas ini :

1. Merancang jalur pipeline dari Compressor Station, Santan Terminal ke SKG Bontang
KM. 29.

1.3 Batasan Masalah


1. Fluida laju gas alam dari dari Compressor Station, Santan Terminal ke SKG Bontang
KM. 29.
2. Kapasitas flow adalah 25 MMSCFD.
3. Tekanan di Compressor Station, Santan Terminal dan SKG Bontang KM. 29 adalah
340 psi.
4. Jarak jalur perpipaan dari Compressor Station, Santan Terminal ke SKG Bontang
KM. 29 adalah 29 km (menggunakan google maps).

Anda mungkin juga menyukai