9 KOMPRESSOR
2.9.1 Pengertian Kompresor
Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara yang berfungsi untuk
meningkatkan tekanan atau memampatkan fluida gas atau udara. Udara yang masuk ke dalam
kompresor memiliki tekanan lebih rendah dibandingkan udara yang keluar dari kompresor. Karena
proses pemampatan, udara yang keluar mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan udara lingkungan (1 atm). Kompresor banyak dipakai untuk mesin pneumatik,
sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.
Dalam bidang industri minyak dan gas, kompresor digunakan untuk menaikkan tekanan gas
sehingga mencapai tekanan tertentu yang dibutuhkan. Setiap alat yang ada pada proses produksi
memiliki spesifikasi kondisi inlet tertentu, salah satunya adalah tekanan. Untuk alat produksi yang
membutuhkan kondisi gas inlet dengan tekanan tinggi, misalnya heater, biasanya terdapat
kompresor sehingga gas yang masuk ke dalam heater memiliki tekanan dan temperatur tertentu
dan sesuai. Gambar 2.1 merupakan contoh gambar dari kompresor. Kompresor tersebut
merupakan jenis kompresor sentrifugal. Bagian outlet dari kompresor biasanya ditandai dengan
korosi dikarenakan gas telah dikompresi sehingga memiliki tekanan dan temperatur yang tinggi.
Gambar 2. 1 Kompresor
Source : Kusuma’s Documentation, 2015
2.9.2 Jenis Kompresor
Secara garis besar kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu kompresor
positive displacement dan kompresor dinamik. Kompresor positive displacement adalah
memindahkan gas atau udara menggunakan energi tekanan yang mengurangi volume udara atau
gas, sehingga tekanan gas meningkat. Kompresor positive displacement terdiri dari reciprocating
dan rotary, sedangkan kompresor dinamik adalah kompresor yang menggunakan impeler
atau vane berputar untuk meningkatkan kecepatan dan pressure dari fluida (gas). Kompresor ini
menghasilkan volume udara kompresi yang besar pada tekanan yang kecil. terdiri dari
centrifugal (radial), axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di bawah ini:
Kompresor setrifugal memiliki 2 bagian utama yaitu bagian statis(diam) dan bagian
dinamis(berputar). Berikut ini bagian-bagian dari kompresor :
1. Bagian Statis
A. Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi sebagai pelindung
terhadap pengaruh mekanik dari luar, pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian
yang bergerak dan tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam lainnya
B. Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram(dinding penyekat) yang dipasang pada sisi suction sebagai inlet
channel dan berhubungan dengan inlet nozzle yang berfungsi sebagai saluran fluida masuk
pada stage pertama, maka meterialnya harus tahan terhadap abrasive dan erosi.
C. Guide Vane
Guide vane ditempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian suction(inlet
channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller
dengan distribusi yang merata.
D. Seal
Seal berfungsi untuk menutupi kebocoran pada celah-celah antara komponen yang
berhubungan. Pada kompresor sentrifugal ada beberapa jenis seal yang digunakan yaitu :
1. Eye Seal
Eye seal ditempatkan disekeliling bagian luar eye impeller dan ditumpu oleh inlet wall.
Eye seal selalu berbentuk satu setring logam yang mengelilingi wearing impeller Berfungsi
untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharge impeller(tekanan tinggi)
kembali masuk ke sisi suction(tekananrendah).
2. Labyrinth seal
Labyrinth seal berbentuk sekat-sekat yang berujung runcing atau tajam, terletak di kedua
sisi impeller atau stub shaft yang fungsinya adalah untuk mengurangi kebocoran fluida
diantara tiap-tiap stage di dalam kompresor pada daerah:
Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
Casing dan shaft sebagai casing seal.
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam kompresor. Oil film seal
terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak(oil) sebagai
penyekat/perapat(seal oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearance sangat kecil terhadap
shaft.Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan sekitar
5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan tekanan oil-gas selalu dipertahankan.
Sehubungan dengan kondisi operasi tidak selalu konstan, maka untuk mempertahankan
perbedaan tekanan antar seal oil dan gas dapat sesuai dengan kondisi operasi, digunakan overhead
tank.
Sistim overhead tank adalah memasang tanki penampung seal oil dengan ketinggian tertentu
diatas kompresor dan level seal oil dalam tanki dikontrol melalui level control operated valve,
kemudian tekanan gas stream dimasukan kedalam tanki melalui bagian atas (top) sehingga
memberikan tekanan pada permukaan seal oil.
Dengan sistem overhead tank, maka head static seal oil secara otomatis dapat menyesuaikan
dengan kondisi operasi kompresor, sehingga perbedaan tekanan oil-gas proses dapat
dipertahankan konstan.
E. Difuser
Diffuser berfungsi untuk mengubah energi kecepatan yang keluar dari discharge impeller
menjadi energi potensial(dinamis). Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impeller.
F. Return Bend
Return bend sering juga disebut cross over yang berfungsi membelokan arah aliran gas dari
diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller berikutnya. Return bend dibentuk
oleh susunan diafragma yang dipasang dalam casing.
G. Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari return bend masuk
kedalam impeller berikutnya.
H. Diafragma
Diafragma adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat antar
stage dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage seal dan juga sebagai tempat penyaluran
fluida yang dikompresi. Dengan pemasangan diafragma secara seri akan terbentuk tiga bagian
penting yaitu diffuser, return bend, dan return channel. Diafragma ditempatkan didalam casing
dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah dibongkar pasang.
B. Bagian Dinamis
1. Shaft dan Shaft Sleeve
Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan meneruskan daya dari
pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada shaft digunakan pasak(key) dan pada multi
stage, posisi pasak dibuat selang-seling agar seimbang.
Sedangkan jarak antar stage dari impeller digunakan shaft sleeve yang berfungsi sebagai
pelindungs haft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk
penempatan shaft seal diantara stage impeller.
2. Rotor dan Impeller
Rotor merupakan susunan dari beberapa impeler yang jumlahnya disesuaikan dengan
tekanan yang diperlukan. Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas sebelum memasuki
diffuser pada stator. dengan cara berputar sehingga menimbulkan gaya sentrifugal. Hal ini
menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet tip(eye impeller) ke discharge tip. Karena adanya
perubahan jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar maka terjadi
kenaikan energi kecepatan. Adapun jenis-jenis sistem penyambungan impeler diantaranya :
1. Dua lembaran tipis penyambung impeler, yang mempunyai gilingan mata pisau dari
kulitnya(piringan).
2. Dua buah lubang penyambung impeler yang mempunyai gilingan mata pisau.
3. Tiga lembaran penyambung impeller yang mata pisunya terbuat dari plat baja. Biasanya
sebuah mata pisau menggunakan tiga buah penyambung impeller.
3. Bantalan(Bearing)
Bantalan adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung beban radial dan
aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada
komponen lainnya. Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing yaitu:
1. Journal bearing digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus poros).
2. Thrust bearing digunakan untuk mendukung beban ke arah aksial(sejajar poros)
kompresor sentrifugal single stage adalah kompresor yang biasa digunakan untuk pergerakan
udara atau gas lainnya hingga rasio 3:1 kompresi baik untuk tekanan atau tugas vakum. Mesin ini
terdiri dari impeller berputar tunggal dipasang dalam casing sebagai jalur aliran inlet gas, bagian
diffuser, dan volute debit atau kolektor daerah. Kemampuan rasio kompresi kompresor terutama
fungsi dari kecepatan perifer impeller dan geometri blade. Bahan impeller bervariasi tergantung
pada sifat gas dan kecepatan rotasi. Variasi poros segel desain yang tersedia untuk memenuhi gas
yang dikompresi.
Flow control dapat dicapai dengan suction throttling, panduan baling-baling inlet, baling-
baling diffuser debit, atau variasi kecepatan. Masing-masing memiliki keunggulan sendiri beratnya
biaya awal terhadap peningkatan efisiensi dan kompleksitas kontrol.
Berikut ini karekteristik kompresor sentrifugal single stage :
1. Memiliki efisiensi yang tinggi pada rentang operasi yang luas.
2. Aliran yang dihasilkan dapat dikurangi hingga 50% tanpa menggunakan recycle.
3. kapasitas aliran yang dihasilkan mulai dari 1.000 cfm sampai dengan 300.000 cfm.
4. Tekanan yang dihasilkan mencapai 10 bar.
5. Kompresor Sentrifugal Multi Stage
Kompresor sentrifugal multistage terdiri dari dua atau lebih rotor yang dipasang pada satu
shaft dalam satu kompresor. Kompresor sentrifugal multi stage juga dapat terdiri dari dua atau
lebih kompresor tunggal dipasang di tandem atau kontruksi sama dengan cara di seri. Pada
kompresor sentrifugal multi stage udara dikompresi dalam tahap pertama lolos ke tahap kedua
pada titik masuk dekat hub. Tahap ini lebih lanjut akan memampatkan udara dan menyebarkannya
ke tahap berikutnya jika ada satu masalah dengan jenis kompresi dalam mengubah udara seperti
yang lulus dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Berikut ini karakteristik kompresor sentrifugal multi stage :
1. Tekanan yang dihasilkan diatas 12 Bar
2. Digerakan dengan daya yang besar
3. Kapasitas yang dihasilkan sekitar 1000 sampai 100.000 cfm
4. Memiliki efisiensi yang lebih rendah dibanding kompresor sentrifugal single stage
Hubungan antara tekanan dan volume bisa diaplikasikan pada sebuah alat
penyuntik tanpa jarum dan berisi udara atau gas seperti pada gambar gambar 2.1. Pada
ujung penyuntik ditutup dengan jari telunjuk dan tangkainya didorong dengan ibu jari,
maka pada jari telunjuk akan terasa adanya tekanan yang bertambah besar. Hal yang
sama juga dapat dilakukan pada pompa sepeda. Bertambahnya tekanan tersebut
merupakan akibat dari mengecilnya volume udara di dalam silinder karena
dimampatkan oleh torak. Jika volume semakin dikecilkan, tekanan akan semakin besar.
Hubungan antara tekanan dan volume gas dalam proses kompresi tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut. Jika selama kompresi, temperatur gas dijaga tetap (tidak
bertambah panas) maka pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan tekanan
menjadi dua kali lipat. Jadi secara umum dapat dikatakan sebagai berikut “jika gas
dikompresikan (atau diekspansikan) pada temperatur tetap, maka tekanannya akan
berbanding terbalik dengan volumenya”.
Pernyataan ini disebut Hukum Boyle dan dapat dirumuskan pula sebagai berikut
: jika suatu gas mempunyai volume V1 dan tekanan P1 dan dimampatkan (atau
diekspansikan) pada temperatur tetap hingga volumenya menjadi V2, maka tekanannya
akan menjadi P2 dimana :
Seperti halnya pada zat cair, gas akan mengembang jika dipanaskan pada tekanan tetap.
Dibandingkan dengan zat padat dan zat cair, gas memiliki koefisien muai jauh lebih besar. Dari
pengukuran koefisien muai berbagai gas diperoleh kesimpulan sebagai berikut : “semua macam
gas apabila dinaikkan temperaturnya sebesar 1oC pada tekanan tetap, akan mengalami
pertambahan volume sebesar 1/273 dari volumenya pada 0oC. Sebaliknya apabila diturunkan
temperaturnya sebesar 1oC akan mengalami jumlah sama.
C. Persamaan Keadaan
Hukum Boyle dan hukum Charles dapat digabungkan menjadi hukum Boyle-Charles
yang dapat dinyatakan sebagai berikut:
PV = GRT………..2
V : Volume (m3)
G : Berat Gas (1,2 Kg) untuk udara