KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
oleh pekerja sendiri (guru sendiri) akan tetapi guru dapat meminta atau
9
oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan
refleksi diri yang dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, atau kepala
10
5) Dilaksanakan secara kolaboratif atau parisipatorif
6) Sampel terbatas
empat, yaitu : Model Lewin, Model riel, Model Kemmis dan Taggart,
McKernan.
2) Model Riel
11
berdasarkan pengalaman empiris yang ditemukan sehari-hari.
4) Model DDAER
12
masalah. Kemudian peneliti mengidentifikasi tindakan dan
Kusuma, 2011:21-22).
6) Model McKernan
yaitu :
c) Hipotesis tindakan
selanjutnya
13
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas model
dan observasi-refleksi.
dilaksanakan.
2. Praservei
14
3. Diagnosis
dijadikan sasaran.
4. Perencanaan
5. Pengamatan
di kelas peneliti.
15
2. Pencapaian Kompetensi
a. Pengertian Kompetensi
kepadanya.
individu.
16
5) Sikap (attitude), yaitu pandangan individu terhadap sesuatu.
sesuatu perbuatan.
mencakup:
pembelajaran.
17
1) Ranah Afektif
Ranah afektif terdiri dari sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.
hati yang tinggi terhadap sesuatu. Konsep diri adalah evaluasi yang
2) Ranah Psikomotor
3) Ranah Kognitif
18
b) Pemahaman (comprehension), yaitu kemampuan menangkap
keseluruhan.
dan psikomotor. Ranah afektif terdiri dari sikap, minat, konsep diri,
19
ranah yang berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan
berkompeten.
20
nasehat untuk metode pembelajaran alternatif. Selain sebagai umpan
balik alasan mengukur pencapaian adalah untuk memberikan motivasi,
menentukan peringkat. Profisiensi adalah memberikan sertifikat bahwa
siswa telah mencapai tingkat kemampuan (minimal) dalam suau
bidang tertentu”.
yang harus dicapai oleh siswa agar dapat dinyatakan mencapai atau
(MGMP) di sekolah
21
b) Kompleksitas indikator yaitu kesulitan/ kerumitan indikator,
stakeholder sekolah.
minimal pada mata pelajaran teori kejuruan di SMK yaitu 75/ 75%.
belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM dan harus melakukan
perbaikan (remidial).
hal ini sangat penting dalam pembelajaran teori. Oleh karena itu
22
3. Metode Pembelajaran Number Head Together
23
oleh spencer kagan 1992, teknik ini memberikan kesempatan kepada
tepat.
24
meningkatkan minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana
25
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut maka tujuan Number
26
5. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan kepada peserta
didik yang sedang melapor.
6. Guru menunjuk nomor yang lain secara bergantian.
berikut:
1. Pembentukan kelompok
2. Pemberian tugas
mengerjakannya.
3. Diskusi
jawabannya.
27
4. Presentasi
Guru memanggil salah satu nomor peserta didik secara acak untuk
Pembelajaran pemilihan bahan baku busana sangat penting dan harus dikuasai
membuat busana.
adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak
Sebagai contoh yaitu kebaya dan kain panjang atau sarung, rok, blus,
28
blazer, bebe, celana rok, celana pendek atau celana panjang (pantalon),
pelajaran adalah isi dari materi pelajaran yang diberikan kepada siswa
29
Berdasarkan Silabus Kompetensi Kejuruan Tata Busana SMK
30
siswa, keterampilan akademik diperlukan oleh mereka yang akan
dapat membedakan bahan tiruan dengan bahan yang asli, dan 4) agar
busana yang berbeda, baik dari segi desain, bahan maupun warna dari
31
Berikut ini dapat kita lihat pengelompokan busana menurut
1) Formal
a) Busana Sekolah
tata krama atau tata cara berbusana yang sopan yang sesuai
corak juga pilihlah yang tidak ramai, tetapi corak yang tenang
32
b) Busana Pesta
maka busana yang kita pakai adalah busana adat yang telah
33
gemerlapan. Bahan yang digunakan tidak mengkilap,
bebas dari pada untuk siang hari, hampir setiap jenis model
yang dapat dipilih seperti rok, blus, bebe, tunik dan celana
34
dengan kerah, hiasan pada dada, rok dengan lipit, draperi.
kemejanya.
c) Busana Kerja
panjang (tidak you can see), blus dengan leher tidak terbuka
35
lebar, bebe, blus dan rok tidak ketat, sedangkan untuk pria,
36
2) Kasual
kesempatan non-formal.
37
serta umumnya dipakai dalam jangka waktu yang lama
serat campuran.
warna cerah.
38
(b) Rekreasi gunung
warna cerah.
3) Activewear
39
(a) Busana Olahraga
seperti spandex.
40
senam menggunakan bahan yang elastik, kuat dan
41
Hartini Ayu Al Mila
Uraian Penelitian (2011) Khaerunisa Astriana
(2012) sari
(2012)
-lan data c. Angket √
d. Catatan
√ √
lapangan
e. Test √ √
f. Dokumentasi √
Teknik a. Statistik
√
Analisis Deskriptif
b. Deskriptif √ √
kerjasama dalam TIM (Hartini, 2011) dan membuat hiasan pada busana (Ayu
belajar siswa. Oleh karena itu peneliti menerapkan metode Number Head
C. Kerangka Berpikir
memasuki dunia kerja. Secara khusus tujuan program keahlian tata busana
agar berkompeten. Untuk itu perlu bekal kompetensi pemilihan bahan baku
42
pengetahuan pemilihan bahan baku busana yang diberikan 2 jam dalam satu
minggu. Sedikitnya waktu yang tersedia menuntut siswa untuk belajar mandiri
yang digunakan harus tepat. Didalam belajar tidak sedikit hambatan yang
dicapai dari metode ini yaitu: hasil belajar akademik stuktural (meningkatkan
sosial siswa, keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif
D. Pertanyaan Penelitian
Ma’arif 2 Sleman?
43
2. Bagaimana partisipasi siswa kelas X dalam belajar pemilihan bahan baku
E. Hipotesis Tindakan
44