A. Pengertian Marah
)ﻏﻀﺒﺎberarti marah.1 Marah berarti gusar, jengkel, muak dan sangat tidak
a. Marah berarti tidak rela terhadap sesuatu dan iri dari sesuatu.
dia marah atau tidak rela atas sesuatu. “Ghadhiba lahu”, berarti marah
1
Adib Bisri dan Munawwir A. Fatah, al-Bisri Kamus Arab-Indonesia, (Surabaya:
Pustaka Progressif, 1999), hlm. 542.
2
Em Zulfajri dan Ratu Aprilia Sanjaya, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
(T.tmp: Difa Publisher, t.thn), hlm. 550.
3
Sayyid Muhammad Nuh, Afatun ‘Ala at-Thariq, (t.tmp: Dar al-Wafa’, 1987),
hlm. 74.
22
23
b. Menggigit sesuatu.
c. Memberengut
disekitar mata.
Jika kita berkata, hadza ghudhabi, artinya murung dalam pergaulan dan
perilakunya.
kambing hutan.
mengobati apa yang ada di dalam hati. Perubahan yang lebih keras dari
4
Ibid, hlm. 75.
24
marah dari perspektif ilmu tasawuf, sebagai tekanan nafsu dari hati yang
Menurut DR. Sarlito Wirawan Sarwono, “Marah adalah emosi yang timbul
marah bisa berakibat muka tampak memerah dan pandangan mata menjadi
seram, dengan diikuti denyut jantung yang makin cepat dan tubuh berasa
gemetar.
5
Yadi Purwanto dan Rachmad Mulyono, Psikologi Marah Perspektif Psikologi
Islami, (Bandung: PT Refika Aditama, 2006), hlm. 7.
6
Sarlito Wirawan Sarwono. Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang,
2000), Cet. VIII. hlm. 53.
7
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin,
(Semarang: Cv. Assy-Syifa’, 2003), hlm.
25
keras. Sedangkan lafazh ghadhdhub juga bias diartikan ular jahat yang
Marah adalah sifat tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain. Oleh karena itu sifat ini dilarang oleh Islam. Sudah
Sebagai orang beriman dan bertakwa kita harus bisa mengendalikan diri dari
amarah, karena mengendalikan diri dari marah adalah salah satu ciri orang
yang bertakwa, Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran Ayat 134:
8
Syaikh Fauzi Said dan Nayif al-Hamd, Jangan Mudah Marah ( solo: Aqwam:
Cet. I 2006),hlm. 18.
9
QS. Ali Imran Ayat 134.
26
yang tidak terkendalikan. Dalam hal ini terdapat dua kategori marah, yaitu
marah yang bersifat positif dan marah yang bersifat negatif. Marah yang
bersifat positif ialah marah yang terkendalikan akal sehat dan marah yang
yang terjadi pada individu akibat dari tingkat kemarahan yang tinggi.
Dengan kata lain, orang yang berubah nada suara, raut muka, atau tingkah
10
Ibid.,hlm. 45.
27
B. Penyebab Kemarahan
sangat aneh yang mudah takut dengan arus yang datang, tetapi tidak
11
M. Darwis Hude, Emosi Penjelajahan Religio Psikologi Tentang Emosi Manusia
di Dalam al-Qur’an, (t.tmp: Erlangga, 2006), hlm. 15.
12
Abi Abdullah bin Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, al-Jami’ al-Shahih,
(Istanbul: Dar al-Fikri, 2000)., Jilid 4 hlm. 100.
28
marah’.”
naluri yang tidak hilang dari tabi’at seseorang. maksud kata larangan
1. Faktor Fisik
memenuhi kebutuhan unsur rohani, dalam hal ini faktor fisik juga harus
13
Al-Hafiz Ibnu Hajar al-Asqalani, Pen. Amiruddin , Fathul Bari Syarah Shahih
Al-Bukhari , (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Jilid 29, hlm. 400.
14
Yadi Purwanto, Op.cit., hlm. 18.
29
kurang mendapat zat asam, maka orang tersebut akan mudah marah.
Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan sendiri pada sebagian wanita
utama.
2. Faktor Psikis
dirinya yang salah. Self concept yang salah manghasilkan pribadi yang
15
Fauzi Said dan Nayif, Op.cit., hlm. 20-29.
30
Muhammad SAW:
ﺳﻠﱠ َﻢ
َ َﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ و
ﷲِ ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِﻲﱢ ﺻَ ﻠﱠﻰ ﱠ
ﻓُﻀَ ﯿْﻞٍ ﻋَﻦْ إِﺑْﺮَاھِﯿ َﻢ ﻋَﻦْ َﻋ ْﻠﻘَ َﻤﺔَ ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ
16
.(ﻗَﺎ َل َﻻ ﯾَﺪْﺧُ ُﻞ اﻟْﺠَ ﻨﱠﺔَ َﻣﻦْ ﻛَﺎنَ ﻓِﻲ ﻗَ ْﻠﺒِ ِﮫ ِﻣ ْﺜﻘَﺎ ُل َذ ﱠر ٍة ﻣِﻦْ ِﻛ ْﺒ ٍﺮ )رواه ﻣﺴﻠﻢ
Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya tersisa rasa
sombong, meski hanya seberat biji sawi.
b. Perdebatan/Perselisihan
perselisihan.17
ﺖ ﻓِﻲ
ٍ ﺳﻠﱠ َﻢ أَﻧَﺎ زَ ﻋِﯿ ٌﻢ ﺑِﺒَ ْﯿ
َ َﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ و
ﷲِ ﺻَ ﻠﱠﻰ ﱠ
ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ أُﻣَﺎ َﻣﺔَ ﻗَﺎ َل ﻗَﺎ َل رَ ﺳُﻮ ُل ﱠ
16
Al-Imam Abi al-Husain Muslim bin al-Hujjaj Ibnu Muslim al-Qusyairi al-
Naisaburi, Jami’ al-Shahih, (Bairut: Dar al-Fikri, t.thn), Jilid 1 hlm. 65.
17
Namun, Ada Juga Debat Yang Terpuji (Jidal), Yaitu Debat Yang Memperhatikan
Adab-Adab Islami, Dalam Rangka Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, Sebagaimana Dalam
Ayat (Yang Terjemahannya): dan Bantahlah Mereka Dengan Cara Yang Lebih Baik.
18
Abi Daud Sulaiman bin Asy’as as-Sijistani, Sunan Abi Daud, (Riyadh: Maktabah
Ma’arif) ,hlm. Jilid 4 271.
31
Dari Abi Umamah berkata berkata nabi Muhammad SAW Aku akan
menjamin rumah di tepi surga bagi seseorang yang meninggalkan
perdebatan meskipun benar. Aku juga menjamin rumah di tengah
surga bagi seseorang yang meninggalkan kedustaan meskipun
bershifat gurau, Dan aku juga menjamin rumah di syurga yang
paling tinggi bagi seseorang yang berakhlak baik.
c. Senda Gurau
hati orang lain. Hal ini bias menimbulkan dosa besar, apalagi setelah
itu si pelaku berdalih bahwa apa yang dia perbuat hanyalah senda
ﷲِ ﺻَ ﻠﱠﻰ
ﺳ ِﻤ َﻊ رَ ﺳُﻮ َل ﱠ
َ ُﺐ ﺑْﻦِ ﯾَﺰِﯾ َﺪ ﻋَﻦْ أَﺑِﯿ ِﮫ ﻋَﻦْ ﺟَ ﱢﺪ ِه أَﻧﱠﮫ
ِ ِﷲِ ﺑْﻦِ اﻟﺴﱠﺎﺋ
ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ
ﺳﻠﱠ َﻢ ﯾَﻘُﻮ ُل َﻻ ﯾَﺄْﺧُ ﺬَنﱠ أَﺣَ ُﺪﻛُﻢْ َﻣﺘَﺎ َع أَﺧِ ﯿ ِﮫ َﻻ ِﻋﺒًﺎ وَ َﻻ ﺟَ ﺎ ّدًا )رواه اﺑﻮ
َ َﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ و
ﱠ
19
.(داود
Dari Abdullah bin sa’ib bin yazid dari bapaknya dari neneknya
bahwasanya ia mendengar rasulullah SAW berkata jangan sesekali
salah seorang di antara kalian mengambil barang saudaranya,
dengan main-main (senda gurau) maupun dengan sengaja.
sesuatu yang lebih keras dari batu besar, dan menusuk hidungnya
َﷲ
ﻖ ﺣَ ﺴَﻦٍ وَ إِنﱠ ﱠ
ٍ ُﺷَﻲْ ٌء أَ ْﺛﻘَ ُﻞ ﻓِﻲ ﻣِﯿﺰَانِ ا ْﻟﻤُﺆْ ﻣِﻦِ ﯾَﻮْ َم ا ْﻟﻘِﯿَﺎ َﻣ ِﺔ ﻣِﻦْ ﺧُ ﻠ
20
(ﻟَﯿُ ْﺒﻐِﺾُ ا ْﻟﻔَﺎﺣِ ﺶَ ا ْﻟﺒَﺬِي َء )رواه اﺑﻮ داود
20
Ibid., Jilid 3, hlm. 403.
33
jangan sampai memusuhi orang lain, tanpa alasan yang tidak jelas:
21
QS. al-Hujurat Ayat 11-12.
34
1. Berlebihan ()اﻓﺮاط
ia keluar dari garis besar akal dan agama serta dari keta’atan
seseorang lebih hina lagi dari binatang karena ia akan berfikir dan
22
Muslim, Op.cit., Jilid 4 hlm 10 .
23
Muhammad Nabil Kazhim, Kaifa Nataharrar Min Nari Al-Ghadab, (Mesir: Dar
as-Salam, 2008), hlm. 21-24.
35
berbuat atas dasar perut dan keinginan tanpa ada rasa tanggung
jawab. Terjadinya kondisi seperti ini timbul atas dua faktor, yaitu
ﺳﻠﱠ َﻢ إِنﱠ
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ
َ ِﷲ
ﻋﻦْ ﺟَ ﺪﱢي َﻋ ِﻄﯿﱠﺔَ َوﻗَ ْﺪ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﮫُ ﺻُﺤْ ﺒَﺔٌ ﻗَﺎ َل ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ
َﻀﺐ
ِ ﻖ ﻣِﻦْ اﻟﻨﱠﺎ ِر َوإِﻧﱠﻤَﺎ ﺗُ ْﻄﻔَﺄ ُ اﻟﻨﱠﺎ ُر ﺑِﺎ ْﻟﻤَﺎ ِء ﻓَﺈِذَا َﻏ
َ ِﺸ ْﯿﻄَﺎنَ ﺧُ ﻠ
ﺸ ْﯿﻄَﺎ ِن َوإِنﱠ اﻟ ﱠ
ﻀﺐَ ﻣِﻦْ اﻟ ﱠ
َ ا ْﻟ َﻐ
24
(ﺿﺄْ )رواه أﺑﻮ داود
أَﺣَ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ﻓَ ْﻠﯿَﺘَ َﻮ ﱠ
2. Berkekurangan ()ﺗﻔﺮﯾﻂ
Kondisi ini juga masih tercela dan orang yang dihinggapi kondisi ini
kondisi untuk marah tapi tidak marah, ia seperti kedelai. Dan siapa
24
Abu Daud., Op.cit., Juz 4, hlm. 266.
36
SWT berfirman:
berkasih sayang sesama mereka. kamu Lihat mereka ruku' dan sujud
isyarat dari akal dan agama. Ketika marah terpancing pada suasana
pada batas yang wajar dan stabil adalah bentuk sikap yang
25
QS. Al-Fath Ayat 29
37
Ingat, diantara mereka ada yang lamban marah dan cepat sadar,
ada juga yang cepat marah dan cepat sadar, maka itu sebagai ganti
yang itu, ingat, diantara mereka ada yang cepat marah dan lamban
sadar, ingat, yang terbaik dari mereka adalah yang lamban marah
tapi cepat sadar, ingat yang terburuk dari mereka adalah yang cepat
marah dan lamban sadar.
D. Penanggulangan Gejolak Marah
Jika seorang pernah diminta untuk santai, tenang, atau sabar ketika
atas hanya sedikit ucapan menimbulkan efek yang jauh berbeda dari yang
ucapan semacam itu tidak memiliki pengaruh apa pun terhadap gejolak
lahir.
dapat dibersihkan total dari potensi amarah. Namun, islam sebagai agama
26
Imam at-Tirmidzi, Op.cit., Jilid 4 hlm 81.
38
liar, ganas dan membahayakan bagi dirinya maupun orang lain disekitarnya,
1. Terapi Agama
yang berupa ilmu dan amal. Pertama dengan terapi ilmu yaitu:27
mengenakkan hati.
27
Majdi Muhammad Asy-Syahawi, Pen. Ahsan Abu Azzam, Mawaaqif Ghadiba
Fiha al-Rasul (Saat-Saat Rasulullah Saw Marah), (Jakarta: Pustaka Azzam, 2005),
hlm. 61-67.
39
besar dari kekuasaanku atas orang ini, maka aku tidak akan sanggup
sama halnya ketika melihat raut wajah orang lain saat marah dan
lembut dan sikap pema’af disamakan dengan sikap para Nabi dan
Ulama.
a. Mengucapkan Istii’adzah
Muhammad SAW:
ﺳﻠﱠ َﻢ إِﻧﱢﻲ
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﷲِ ﺻَ ﻠﱠﻰ ﱠ
ﺐ ﻓَﻘَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ
ِ ﻀ
َ ع ﻣِﻦْ ا ْﻟ َﻐ
ُ ﻟَﯿُﺘَﺨَ ﯿﱠ ُﻞ إِﻟَ ﱠﻲ أَنﱠ أَ ْﻧﻔَﮫُ ﻟَﯿَﺘَ َﻤ ﱠﺰ
b. Mengubah Posisi,
28
Ibid.
41
Ingat, marah itu bara api di hati manusia, apa kalian tidak
melihat merahnya mata orang marah dan uratnya membengkak.
Barangsiapa yang merasakan sesuatu darinya, hendaklah
menempel tanah.
dan semakin dicintai oleh Allah SWT, maka tentu setan tidak
29
Abu Daud, Op.cit., Juz 4, hlm. 266.
30
Imam at-Tirmidzi, Op.cit.
42
31
kepada anda.
ﺴﺮُوا
ﺴﺮُوا َو َﻻ ﺗُ َﻌ ﱢ
ﺳﻠﱠ َﻢ أَﻧﱠﮫُ ﻗَﺎ َل َﻋﻠﱢﻤُﻮا َوﯾَ ﱢ
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ
َ س ﻋَﻦْ اﻟﻨﱠﺒِ ﱢﻲ
ٍ َﻋ ِﻦ ا ْﺑ ِﻦ َﻋﺒﱠﺎ
31
QS. Al-A’raf Ayat 200.
32
Ahmad bin Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, (t.tmp: dar al-Fikr,
t.thn), Jilid 2, hlm. 365.
43
e. Wudhu’
bersabda:
ﺳﻠﱠ َﻢ إِنﱠ
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ
َ ِﷲ
ﻋَﻦْ ﺟَ ﺪﱢي َﻋ ِﻄﯿﱠﺔَ َوﻗَ ْﺪ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻟَﮫُ ﺻُﺤْ ﺒَﺔٌ ﻗَﺎ َل ﻗَﺎ َل َرﺳُﻮ ُل ﱠ
َﻀﺐ
ِ ﻖ ﻣِﻦْ اﻟﻨﱠﺎ ِر َوإِﻧﱠﻤَﺎ ﺗُ ْﻄﻔَﺄ ُ اﻟﻨﱠﺎ ُر ﺑِﺎ ْﻟﻤَﺎ ِء ﻓَﺈِذَا َﻏ
َ ِﺸ ْﯿﻄَﺎنَ ﺧُ ﻠ
ﺸ ْﯿﻄَﺎ ِن َوإِنﱠ اﻟ ﱠ
ﻀﺐَ ﻣِﻦْ اﻟ ﱠ
َ ا ْﻟ َﻐ
33
(ﺿﺄْ )رواه اﺑﻮ داود
أَﺣَ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ﻓَ ْﻠﯿَﺘَ َﻮ ﱠ
Allah SWT maka hati akan terang sehingga otak dan akal tidak
33
Abu Daud., Op.cit., Juz 4, hlm. 266.
44
2. Terapi Rileksasi
amarah, karena ini ternyata afektif. Burn (dalam utami, 2002) melaporkan
34
QS. Al-A’ra’du Ayat 28.
35
Yadi purwanto dan Rahmat. Op.cit., hlm. 76-77.
45
E. BAHAYA-BAHAYA KEMARAHAN
1. Pendekatan Agama
SAW bersabda siapa yang ingin selamat dari murka maka janganlah
marah:
ﷲِ ْﺑ ِﻦ َﻋ ْﻤﺮٍو
ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ ﺣَ ﺴَﻦٌ ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ اﺑْﻦُ ﻟَﮭِﯿ َﻌﺔَ ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َدرﱠاجٌ ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ ْﺑ ِﻦ ﺟُ ﺒَ ْﯿ ٍﺮ ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ
ﷲِ َﻋ ﱠﺰ وَﺟَ ﱠﻞ ﻗَﺎ َل َﻻ
ﺐ ﱠ
ِ ﻀ
َ ﺳﻠﱠ َﻢ ﻣَﺎذَا ﯾُﺒَﺎ ِﻋ ُﺪﻧِﻲ ﻣِﻦْ َﻏ
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ
َ ِﷲ
ﺳﺄَ َل َرﺳُﻮ َل ﱠ
َ ُأَﻧﱠﮫ
36
(ﻀﺐْ )رواه اﺣﻤﺪ
َ ﺗَ ْﻐ
orang kafir yang menampakkan pembalaan yang terbit dari amarah dalam
36
Ahmad bin Hanbal, Op.cit. Jilid 2 hlm. 175.
47
2. Pendekatan Psikologi
berdampak ketika itu saja, tetapi jauh setelah itu baru para peneliti
37
QS. Al-Jin Ayat 26
48
b. Bahaya Psikologis
38
Yadi Purwanto dan Rahmat Mulyono, Op.cit.,hlm. 31-43.
49
sangat merugikannya.
c. Bahaya Sosial
pembunuha.
ْﺢ ﻋَﻦ
ٍ ِش ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﺣَ ﺼِﯿ ٍﻦ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ ﺻَ ﺎﻟ
ٍ ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨِﻲ ﯾَﺤْ ﯿَﻰ ﺑْﻦُ ﯾُﻮﺳُﻒَ أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ أَﺑُﻮ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ ُھ َﻮ اﺑْﻦُ َﻋﯿﱠﺎ
ﻀﺐْ ﻓَ َﺮ ﱠد َد
َ ﺻﻨِﻲ ﻗَﺎ َل َﻻ ﺗَ ْﻐ
ِ ْﺳﻠﱠ َﻢ أَو
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﺻﻠﱠﻰ ﱠ
َ ﷲُ َﻋ ْﻨﮫُ أَنﱠ َرﺟُ ًﻼ ﻗَﺎ َل ﻟِﻠﻨﱠﺒِ ﱢﻲ
ﺿ َﻲ ﱠ
ِ أَﺑِﻲ ُھ َﺮ ْﯾ َﺮةَ َر
39
. (ﻀﺐْ )رواه اﻟﺒﺨﺎري
َ ِﻣ َﺮا ًرا ﻗَﺎ َل َﻻ ﺗَ ْﻐ
39
Abi Abdullah bin Muhammad bin Isma’il al-Bukhari, al-Jami’ al-Shahih,
(Istanbul: Dar al-Fikri, 2000), Jilid 4 hlm. 100.
50
ﺐ ﻋَﻦْ أَﺑِﻲ
ِ ﺴﯿﱠ
َ ﺳﻌِﯿ ِﺪ ْﺑ ِﻦ ا ْﻟ ُﻤ
َ ْب ﻋَﻦ
ٍ ﺷﮭَﺎ
ِ ِﷲِ ﺑْﻦُ ﯾُﻮﺳُﻒَ أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ ﻣَﺎﻟِ ٌﻚ ﻋَﻦْ اﺑْﻦ
ﺣَ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ ﱠ
ﺸﺪِﯾ ُﺪ ﺑِﺎﻟﺼﱡ َﺮ َﻋ ِﺔ إِﻧﱠﻤَﺎ
ﺳﻠﱠ َﻢ ﻗَﺎ َل ﻟَﯿْﺲَ اﻟ ﱠ
َ ﷲُ َﻋﻠَ ْﯿ ِﮫ َو
ﷲِ ﺻَ ﻠﱠﻰ ﱠ
ﷲُ َﻋ ْﻨﮫُ أَنﱠ َرﺳُﻮ َل ﱠ
ﺿ َﻲ ﱠ
ِ ُھ َﺮ ْﯾ َﺮةَ َر
40
.(ﺐ )رواه اﻟﺒﺨﺎري
ِ ﻀ
َ ﺴﮫُ ِﻋ ْﻨ َﺪ ا ْﻟ َﻐ
َ ﺸﺪِﯾ ُﺪ اﻟﱠﺬِي ﯾَ ْﻤﻠِ ُﻚ ﻧَ ْﻔ
اﻟ ﱠ
40
Ibid., hlm. 100.