Sirosis Hepatis
Sirosis Hepatis
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
ISLAMIAH MUHRINA
SALMIAH HIKMAWATI
MARDIAH
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat serta
Makalah yang kami susun ini berisi mengenai konsep medis dan
keperawatan penyakit sirosis hepatis yang berasal dari berbagai literatur yang
telah kami kumpulkan. Kami menyadarai bahwa kami membutuhkan saran dari
pembaca mengenai isi makalah kami ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………
DAFTAR Isi……………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..
C. Tujuan …………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi………………………………………………………………..
B. Etiologi………………………………………………………………..
C. Patofisiologi………………………………………………………….
D. Manifestasi klinis……………………………………………………..
E. Pemeriksaan Penunjang………………………………………………
F. Penatalaksanaan………………………………………………………
G. Komplikas……………………………………………………………
A. Pengkajian……………………………………………………………
B. Diagnosis……………………………………………………………..
C. Intervensi……………………………………………………………..
D. Evaluasi………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
B. Saran..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
racun/obat yang masuk dalam tubuh kita, sehingga dapat kita bayangkan
normal.
akibat penyakit ini. Sirosis hati merupakan panyakit hati yang sering
hati lebih sering di jumpai pada laki – laki dari pada perempuan. dengan
perbandingan 2 – 4 : 1.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Defenisi
Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan
jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul. Distorsi arsitektur hati akan
stadium akhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pergeseran dari hati.
Sirosis hati adalah penyakit hati yang kronis yang ditandai oleh adanya
degenerasi dan regenerasi sel hati disertai nodul dan merupakan stadium
akhir dari penyakit hati kronis dan terjadinya pengerasan dari hati.
B. Etiologi
1. Malnutrisi
2. Alkoholisme
3. Virus hepatitis
kronis.
sebagai akibat lanjut dari hepatitis virus akut yang terjadi sebelumnya.
C. Patofisiologi
turut menimbulkan kerusakan hati pada sirosis, namun asupan alkohol yang
minuman keras dan pada individu yang dietnya normal tetapi dengan
adalah dua kali lebih banyak daripada wanita, dan mayoritas pasien sirosis
oleh pembentukan jaringan parut yang difus, kehilangan sel-sel hati yang
cedera hati lainnya. Tiga lesi utama akibat induksi alkohol adalah
perlemakan hati alkoholik, hepatis alkoholik, dan sirosis alkoholik.
Dari mansur bin ja’far, dari Asma bin yazid RA. Rasulullah bersabda:
mengulanginya lagi maka hak Allah nanti akan memberikan minuman dari
D. Manifestasi Klinik
1. Pembesaran Hati
Pada awal perjalanan sirosis hati, hati cenderung membesar dan
abdomen dapat terjadi sebagai akibat dari pembesaran hati yang cepat
yang kronis dan sebagian lagi oleh obstruksi sirkulasi portal. Semua
pasif yang kronis; dengan kata lain, kedua organ tersebut akan
dipenuhi oleh darah dan dengan demikian tidak dapat bekerja dengan
dispepsia kronis dan konstipasi atau diare. Berat badan pasien secara
3. Varises Gastrointestinal
4. Edema
kalium.
asupan diet yang tidak adekuat dan gangguan fungsi hati turut
anemia dan status nutrisi serta kesehatan pasien yang buruk akan
6. Kemunduran Mental
Manifestasi klinis lainnya adalah kemunduran fungsi mental
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
akibat hipersplenisme.
g. Fibrinogen menurun
h. BUN meningkat
2. Pemeriksaan Diagnostik
hipertensi portal
c. USG
jaringan hati
vena portal
F. Penatalaksanaan
kontrol yang teratur, istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori
a. Asites: tirah baring dan diawali diet rendah garam, konsumsi garam
pemberian albumin.
berlangsung
darah secukupnya.
c. Ensefalopati
hypokalemia
sesuai
infeksi sistemik
5) Tranpalntasi hati
G. Komplikasi
1. Hipertensi portal
2. Coma/ensefalopaty hepatikum
3. Hepatoma
4. Asites
7. Sindrom hepatorenal
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
I. Identitas pasien
Nama : Ny A
Umur : 54 tahun
1) Keluhan utama
gelas, BAB hitam, urine kuning pekat, mata dan wajahnya tampak
yang lalu.
Tidak terkaji
N: 92x/mnt
R: 28 x/mnt
S: 36°C
2) Pengukuran antropometri
BB : tidak terkaji
3) Aktivitas/istirahat
4) Makanan/Cairan
mencerna, mual/muntah
b. Tanda : penurunan berat badan/ peningkatan (cairan), kulit
5) Neurosensori
lambat/tak jelas
6) Nyeri
7) System pengelihatan
8) System pernapasan
Klien sesak napas, ronchi (+/+), hasil rontgen terbaca adanya effusi
kanul.
9) System kardiovaskuler
1. Nyeri
3. Intoleransi aktifitas
C. Perencanaan / Intervensi.
19
- tidak mengalami gangguan
tidur
2 Pola nafas tidak efektif - respiratory status : ventilasi - posisikan klien untuk
- kecemasan hiperventilasi
- terapkan tehnik
relaksasi untuk
maksimalkan ventilasi
20
- berpartisipasi dalam sumber energy yang
sehari-hari aktivitas
istirahat lamanya
- bantu memilih
aktivitas konsisten
sesuai kemempuan
fisik
21
- Tidak ada luka/lesi pada adanya kemerahan
perawatan alami
- Menunjukkan terjadinya
22
diet cair TKTP latihan di waktu
D. Implementasi
E. Evaluasi
1. Nyeri teratasi/berkurang
PENYIMPANGAN KDM
23
pengaruh alcohol,virus hepatitis,toksin dll
peradangan pada
inflamasi pada kontraksi otot
kapsula hati
hepear polos bronkus
pelepasan
obstruksi ketidak efektifan
mediator kimia
pola nafas
penurunan energy
nyeri asites cadangan
mual-muntah gangguan
intoleransi
integritas kulit
24 aktivitas
anoreksia
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan
penyakit hati yang kronis yang ditandai oleh adanya peradangan difus
pada hati, diikuti dengan poliferasi jaringan ikat, degenerasi dan
regenerasi sel hati disertai nodul dan merupakan stadium akhir dari
a) Pembesaran Hati
c) Varises Gastrointestinal
d) Edema
f) Kemunduran Mental
3. Penatalaksanaan dari penyakit sirosis hepatis antara lain :
kontrol yang teratur, istirahat yang cukup, susunan diet tinggi kalori
25
-Alkohol dan obat-obatan dianjurkan menghentikan penggunaannya.
4. Saran
Diharapkan bagi mahasiswa/mahasiswi agar mengetahui dan memahami
hipertiroid.
26
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer, S. C & Bare, B. G. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth. EGC: Jakarta. 2002
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar diagnosis Keperawatan Indonesia. Dewan
Pengurus Pusat: Jakarta. 2017
27