Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

“MANAJEMEN LAYOUT”

DISUSUN OLEH:

RULYANIS

FIFI LESTARI

MUHAMMAD AKSAH

A.M. WAHAB

DOSEN:

ST. FATIMAH, SE., MM

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan

makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan Dia penyusun tidak akan

sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang

‘Strategi Tata Letak’ yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai

sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu

yang datang dari penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh

kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya makalah ini

dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada

pembaca.

Samata, 20 Maret 2018

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Halaman Sampul................................................................................................

Kata Pengantar...................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang......................................................................................

B. Rumusan masalah.................................................................................

C. Tujuan penulisan...................................................................................

D. Manfaat penulisan.................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian tata letak atau layout...........................................................

B. Tujuan dari tata letak atau layout.........................................................

C. Strategi layout......................................................................................

D. Jenis-jenis layout.................................................................................

E. Tipe-tipe layout...................................................................................

F. Prinsip dasar layout ............................................................................

G. Manfaat layout....................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................

B. Saran.......................................................................................................

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur

maupun jasa tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih

penting daripada sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan

(Going Concern), perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya

untuk mendapatkan keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan,

dsb.)

Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah

lokasi dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari

perusahaan tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan

tersebut akan mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi

juga komponen eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan

mata uang. Begitu juga dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat

bagi efisiensi dan kelancaran aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban

atau biaya aliran material yang tidak diperlukan bisa dihilangkan atau

diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini akan membahas

tentang strategi lokasi dan tata letak departemen sehingga dihasilkan tata-letak

yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah satu ujung dari masalah

ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang luas, agar output yang

dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung kelangsungan hidup

perusahaan. (Heizer & Render : 2009)

Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan

dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih
sulit dari pada saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan

produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan

sungguh-sungguh sehingga sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang

solid dan dapat dipercaya sebagai tulang punggung kelangsungan hidup

perusahaan. ( Ma’arif & Tanjung : 2003)

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tata letak atau layout ?

2. Apa tujuan dari tata letak atau layout ?

3. Bagaimana strategi layout ?

4. Apa saja jenis-jenis Layout ?

5. Apa saja tipe-tipe layout ?

6. Apa prinsip dasar layout ?

7. Apa manfaat dari layout ?

C. Tujuan Penulisan

1. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksud dengan tata Letak atau Layout.

2. Pembaca dapat mengetahui tujuan dari tata Letak atau layout.

3. Pembaca dapat mengetahui yang dimaksud keputusan strategi tata letak

atau layout.

4. Pembaca dapat mengetahui jenis-jenis layout.

5. Pembaca dapat mengetahui tipe-tipe layout.

6. Pembaca dapat mengetahui prinsip dasar layout.

7. Pembaca dapat mengetahui manfaat tata letak atau layout.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Tata Letak Atau Layout

Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi

secara jangka panjang. Tata letak adalah keputusan mengenai penempatan mesin-

mesin pada tempat terbaik (dalam pengaturan produksi), kantor dan meja-meja

(pada pengaturan kantor) atau pusat pelayanan ( dalam pengaturan rumah sakit

atau departemen store).

Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan

daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas

lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan. Tata letak yang

efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan

perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.Dan tata letak

yang efektif akan dapat menfasilitasi terjadinya aliran bahan, manusia dan

informasi dalam suatu wilayah dan antar wilayah. (Heizer & Render : 2009)

B. Tujuan Tata Letak atau Layout

Secara umum, tujuan dari perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan

susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang

tersedia didalam perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal,

maka diharapkan pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan

dapat berjalan dengan lancar dan para karyawan akan dapat menyelesaikan tugas

yang dibebankan kepada mereka dengan baik pula. .

Secara lebih rinci, tujuan perencanaan tata letak mencakup beberapa hal,

diantaranya yaitu:

1. Meminimumkan material handling cost

2. Efektifitas penggunaan ruangan pabrik


3. Tingkat penggunaan tenaga kerja pabrikasi

4. Mengurangi kendala kelancaran proses produksi

5. Memudahkan komunikasi. (Heizer & Render : 2009)

C. Strategi Layout

Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi

secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata

letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal kapasitas, proses, fleksibelitas,

biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra perusahaan.

Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang

telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.

Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak adalah :

1. Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan

peralatan, serta pekerja.

2. Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.

3. Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang kondusif,

4. Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.

5. Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk

berubah). (Ma’arif & Tanjung : 2003)

D. Jenis-Jenis Tata Letak

1. Tata Letak Proses (process layout)

Tata letak fungsional – penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis

atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama.

Misalnya mesin-mesin bubut dikumpulkan pada daerah yang sama,

sedemikian pula mesin-mesin potong diletakkan pada bagian yang sama.


Mesin-mesin ini tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan dapat

digunakan untuk berbagai jenis produk. Model ini cocok untuk discrete

production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan

membuat jenis produk yang berbeda. Jenis tata letak proses dijumpai pada

bengkel-bengkel, rumah sakit, universitas atau perkantoran.

2. Tata Letak Produk (product layout)

Apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi

dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi

yang sama sejak dari awal sampai akhir.

3. Tata Letak Posisi Tetap (fixed positon lay out)

Dipilih karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan

produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Tata letak seperti

ini terdapat pada pembuatan kapal lautm pesawat terbang, lokomotif atau

proyek-proyek konstruks. . (Heizer & Render : 2009)

E. Tipe-Tipe Layout

1. Layout Proses

Yaitu proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti

mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau

memiliki fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian,

misalnya mesin bubut, mesin bor, mesin las, mesin sekrap dan lain

sebagainya.

2. Layout Produk

Yaitu pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari

produk tersebut. Tujuannya adalah untuk mengurangi proses pemindahan

bahan dan memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi. Pabrik


perakitan mobil, lemari pendingin, mesin cuci, televise, dan

sebagainya.Dengan menggunakan layout produk ini, satu masalah yang

tidak dapat dihindari adalah sulitnya realokasi operasi diantara pekerja

untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan.

3. Layout Kelompok

Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah daerah

atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan

pemrosesan yang sama.

4. Layout Posisi Tetap

Yaitu pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan

tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan,

perkakas, mesin-mesin, manusia, serta komponen-komponen kecil lainnya

akan bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen

produk utama tersebut.

5. Layout Bentuk-U

Adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produksi akhir berada

pada posisi yang sama.

6. Layout Gabungan Garis dan Proses

Yaitu penggabungan kedua tipe layout proses dan layout produk

dengan cara menempatkan mesin-mesin dalam masing-masing departemen

menurut tipe mesin yang sama atau menurut prinsip pengaturan

berdasarkan proses.

7. Layout Gabungan Garis dan Bentuk-U

Untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja, dapat

ditempuh dengan menggabungkan beberapa lini bentuk-U menjadi satu

lini terpadu. (Ma’arif & Tanjung : 2003)


F. Prinsip Dasar Layout

1. Integrasi Secara Total

Menyatakan bahwa tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara

terintegrasi dari semua factor yang mempengaruhi proses produksi

menjadi satu unit organisasi yang besar

2. Jarak Perpindahan Bahan Paling Minimun

Waktu perpindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam

suatu industry dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan

tersebut seminimum mungkin.

3. Memperlancar Aliran Kerja

Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau

gangguan skedul kerja.

4. Kepuasan dan Keselamatan Kerja

Suatu layout yang baik apabila pada akhirnya mampu memberikan

keselamatan dan keamanan dari orang yang bekerja di dalamnya.

5. Fleksibilitas

Suatu layout yang baik dapat juga mengantisipasi perubahan-

perubahan dalam bidang teknologi, komunikasi maupun kebutuhan

konsumen. Produsen yang cepat tanggap akan perubahan tersebut

menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan memperhatikan prinsip

fleksibilitas. (Ma’arif & Tanjung : 2003)

G. Manfaat Layout

1. Meningkatkan jumlah produksi

Tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran

proses produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar
dengan biaya yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja

mesin lebih kecil.

2. Mengurangi waktu tunggu

Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan

beban dan waktu antara satu mesin dengan mesin atau departemen dengan

departemen yang lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi

penumpukan bahan dalam proses dan waktu tunggu antara satu mesin

dengan mesin yang lain.

3. Manfaat proses pemindahan bahan

Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering

dipindahkan jika dibandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun

peralatan produksi yang lain.

4. Penghematan penggunaaan ruangan

Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara

masing-masing mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan

yang dibutuhkan.

5. Efisiensi penggunaaan fasilitas

Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat

menciptakan pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin

maupun peralatan yang lain secara lebih efektif dan efisien.

6. Mempersingkat waktu proses

Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang

lain atau antara satu operasi denga operasi yang lain dan mengurangi

penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.

7. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja


Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat

menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman,

tertibdan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih

ditingkatkan.

8. Mengurangi kesimpang-siuran

Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan

banyaknya perpotongan dari aliran proses produksi akan menyebabkan

kesimpang-siuran yang akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.

(Herjayanto :2015)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebgaai berikut :

1. Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi

operasi secara jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak

strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal

kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak

dengan pelanggan dan citra perusahaan

2. Secara umum, tujuan dari perencanaan tata letak adalah untuk

mendapatkan susunan tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas

produksi yang tersedia didalam perusahaan.

3. Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan desain tata letak

adalah :

a. Pemanfaatan secara maksimal ruangan atau tempat, mesin mesin dan

peralatan, serta pekerja.

b. Pengembangan arus informasi, bahan baku, dan sumber tenaga kerja.

c. Menjaga perubahan moral pekerja, menjaga kondisi kerja yang

kondusif,

d. Mengantisipasi perubahan interaksi dari pelanggan.

e. Fleksibel (bagaimana layout yang ada sekarang harus siap untuk

berubah).

4. Jenis-jenis tata letak terbagi menjadi 3 bagian :

1) Tata Letak Proses (process layout)

2) Tata Letak Produk (product layout)

3) Tata Letak Posisi Tetap (fixed positon lay out)

5. Tipe-Tipe Layout terbagi menjadi 7 tipe yaitu :


1) Layout Proses

2) Layout Produk

3) Layout Kelompok

4) Layout Posisi Tetap

5) Layout Bentuk-U

6) Layout Gabungan Garis dan Proses

7) Layout Gabungan Garis dan Bentuk-U

6. Prinsip dasar Layout

1) Integrasi Secara Total

2) Jarak Perpindahan Bahan Paling Minimun

3) Memperlancar Aliran Kerja

4) Kepuasan dan Keselamatan Kerja

5) Fleksibilitas

7. Manfaat Layout

1) Meningkatkan jumlah produksi

2) Mengurangi waktu tunggu

3) Manfaat proses pemindahan bahan

4) Penghematan penggunaaan ruangan

5) Efisiensi penggunaaan fasilitas

6) Mempersingkat waktu proses

7) Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja

8) Mengurangi kesimpang-siuran
B. Saran

Penulis menyarankan jika ingin membangun suatu usaha, haruslah

merencanakan lokasi dan lay out perusahaan yang baik. Karena strategi

lay out yang tepat dapat memberikan keunggulan bagi perusahaan dalam

persaingan.
DAFTAR PUSTAKA

Herjayanto,Eddy.2015. Management Operasi Edisi ke-3. Jakarta : Grasindo

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba
Empat

Ma’arif,Syamsul & Tanjung,Hendri. 2003. Manajemen operasi. Jakarta :


Grasindo
LAMPIRAN
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=MzZ4T0MjvcAC&oi=fnd&pg=PP10&dq
=buku+managemen+operasi&ots=ew3HegqInd&sig=8UNCGf-
LQsW_pElE0JT3AFwDnTg&redir_esc=y#v=onepage&q=buku%20managemen%20operasi
&f=true
https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=xGgDqdl5NZEC&oi=fnd&pg=PR10&dq=
buku+managemen+operasi&ots=IwweGjuIDn&sig=vqaI80e-
tUU7aombZymnnyqnO00&redir_esc=y#v=onepage&q=buku%20managemen%20operasi
&f=true

Anda mungkin juga menyukai