Anda di halaman 1dari 3

lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia

dan perilakunya Yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Ilmu Lingkungan adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia di dalamnya.
Pentingnya lingkungan
1. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan
2. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas,Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya,dll.
3. Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi Kelanjutan Kehidupan
4. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal (Habitat)
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup dengan tempat tinggalnya.
Tempat tinggal makhluk hidup adalah lingkungan itu sendiri
Biosfer merupakan tempat pada permukaan bumi dimana terjadinya interaksi organisme abiotik dengan organisme biotik.
Habitat adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang.
Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan hewan yang tinggal di suatu habitat pada suatu lokasi geografis tertentu.
Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama.
Komunitas adalah kumpulan berbagai populasi yang hidup di suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
memengaruhi satu sama lain.
Ekosistem adalah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. ( alamiah dan buatan )
1.Komponen Biotik terdiri dari: Produsen, Konsumen, Pengurai
2.Komponen Abiotik terdiri dari: Cahaya matahari, Tanah, Air, Udara, Suhu, Kelembaban
Hubungan Simbiosis, adalah hubungan timbal balik di antara organisme hidup yang tidak sama spesiesnya.
- simbiosis parasitisme ( satu untung satu rugi )
- simbiosis komensialisme ( satu untung satu biasa aja )
- simbiosis mutualisme ( saling menguntungkan )
Hubungan Sosial, suatu hubungan antar organisme hidup yang sama spesiesnya, di mana mereka membutuhkan sesuatu yang
sama dari lingkungannya.
Pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukannya makluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke
dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Penyebab Timbulnya Masalah Lingkungan
1. Dinamika penduduk
2. Pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya yang kurang bijaksana
3. Kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi maju
4. Dampak negatif yang muncul dari kemajuan ekonomi
Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup, yang meliputi:
- Pemanfaatan
- Penataan
- Pemeliharaan
- Pengendalian
- Pengawasan
- Pemulihan
- Pengembangan
 Domestikasi, yaitu pemeliharaan tumbuhan dan hewan liar. Hal ini dimulai sangat awal pada kebudayaan manusia.
 Cagar Alam, adalah sebidang lahan yang dijaga untuk melindungi flora, fauna yang ada di dalamnya.
 Cagar Budaya, pengertiannya serupa dengan cagar alam, yang dilindungi bukan suatu daerah yang bersifat alamiah,
melainkan hasil budaya manusia.
 Cagar Biosfir, dapat meliputi daerah yang dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara tradisional dan
pemukiman. Di sini boleh ada permukiman.
 Taman Nasional, pada prinsipnya sama dengan cagar alam, namun di dalamnya dapat dilakukan kegiatan pembangunan
yang tidak bertentangan dengan tujuan pencagar alaman.
Daya Dukung : besar kecilnya kemampuan untuk menampung dan memberikan hasil kepada populsi manusia
Interaksi : mutualisme, predasi, netral, komensalisme, parasitisme, alelopati (yang satu menghambat pertumbuhan yang lain )
Rantai makanan adalah hubungan makan dan dimakan dengan urutan tertentu
Adaptasi (penyesuaian diri mahluk hidup dengan lingkungannya) : morfologi ( bentuk tubuh) , fisiologi ( fungsi tubuh) , tingkah
laku.
Suksesi ekosistem = perubahan ekosistem menjadi lebih teratur dan stabil.
SDA = kebutuhan umat manusia baik yang bersifat biotik (hayati) maupun abiotik (non-hayati) yang ada di alam.
1. SDA Berdasarkan sifatnya.
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable).
Disebut terbarukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali).
Misalnya : Hewan, tumbuhan, mikroba, air.
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable).
c. Misalnya : minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
d. Sumber daya alam yang tidak habis.
Misalnya udara, matahari, energi pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.
2. SDA BERDASARKAN POTENSINYA
a. Sumber daya alam materi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b. Sumber daya alam energi
Merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan kincir angin.
c. Sumber daya alam ruang
Merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. SDA Berdasarkan JENISNYA
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik)
Disebut juga sumber daya alam berupa mahkluk hidup.
Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Konservasi SDA tak terbaharui
a. Pendaur ulangan (recycle) :
Pendaur ulangan yaitu dimana sampah yang dapat diuraikan dapat dimanfaatkan kembali setelah melalui daur ulang
(recycle).
Contoh: Sampah dan daun-daun dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.
c. Penggunaan ulangan (reuse) :
Penggunaulangan yaitu sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap sebagai sampah jika dibiarkan di lingkungan.
Kita dapat menggunakan kembali sampah tersebut melalui penggunaulangan.
Contoh : kaleng bekas kue dapat digunakan lagi untuk wadah makanan atau botol bekas dapat digunakan lagi untuk
menyimpan minum dan sebagainya
d. Perawatan (repair) :Perawatan yang biasa kita lakukan agar barang dapat bertahan lama. Contoh : Merawat mesin
jahit, komputer dan peralatan lain.
e. Penghematan (reduce) :
Penghematan menggunakan barang-barang yang sudah ada/barang bekas misalnya botol bekas selai dapat digunakan
lagi untuk menyimpan gula dan sebagainya. Jadi tidak perlu membeli wadah baru.
 Berdasarkan Wujud :
 Limbah Cair : minyak, air sabun, air bekas pencucian, dll.
 Limbah Padat : sisa makanan, potongan kayu, plastik, logam, dll.
 Limbah Gas : gas CO, CO2, SO2, NO2, H2S, dll.
 Berdasarkan Sumber :
 Limbah Industri
 Limbah Pertanian
 Limbah Domestik
 Limbah Konstruksi
 Limbah Radioaktif
 Berdasarkan Kemudahan Terurai:
 Limbah Mudah Terurai (degradable waste) : daun-daun, sisa makanan, dll.
 Limbah Sulit Terurai (non-degradable waste): besi, plastik, kaleng, dll.
 Berdasarkan Sifat :
 Limbah Korosif
 Limbah Beracun
 Limbah Organik
 Limbah Mudah Meledak
 Limbah Mudah Terbakar
Parameter limbah cair
TOC = Merupakan ukuran tak langsung zat organik yang terkandung dalam limbah cair.
BOD = Merupakan ukuran tak langsung zat organik yang terkandung dalam limbah cair.
Keterbatasan Pengukuran BOD :
Mempertimbangkan kondisi bakteri yang digunakan
Kondisi tabung harus tertutup dan tidak masuk cahaya
pH harus sesuai
Harus ‘free’ parameter toksik
Yang terukur hanya senyawa organik biodegradable
Memerlukan waktu lama
LT = L (e-kt) ; jumlah BOD tersisa saat t [mg/L]
yt =L - LT ; jumlah BOD termanfaatkan saat t [mg/L]
=L ( 1 - e-kt)
y5 = L ( 1 – e-5k) ; jumlah BOD termanfaatkan hari ke-5 [mg/L]
k20 = konstanta laju reaksi pada T = 20 C
= 0.05 – 0.3 /day
kT =konstanta laju reaksi pada T
= Kt = k20 teta (T - 20) ; teta = 1.056 ( T = 20 – 30 C)
COD = Merupakan ukuran tak langsung zat organik yang terkandung dalam limbah cair;
Minyak dan lemak
Total Solids (TS) : Residu hasil evaporasi / pengeringan sampai mencapai berat konstan pada suhu 103ºC sampai dengan 105ºC
[mg/L]
Settleable Solids : Padatan yang mengendap di dasar Imhoff Cone selama 1 jam [mL/L]
Suspended Solids (SS) : Residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 1.2μm [mg/L]
Fixed Suspended Solids (FSS) : Residu yang tertinggal di kertas saring setelah dioven pada temperatur 550 C
Volatile Suspended Solids (VSS) : SS – FSS
TSS : Merupakan residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 1.2μm atau lebih
besar dari ukuran partikel koloid
pH= ukuran keasaman
temperatur ukuran panas
warna
bau
Undang Undang RI No. 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
Pasal 1 ayat 13
Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau
harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur
lingkungan hidup.
Baku mutu lingkungan hidup meliputi: baku mutu air; baku mutu air limbah; baku mutu air laut; baku mutu udara ambien;
baku mutu emisi; baku mutu gangguan; dan baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan persyaratan:
a.memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan
b.mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada,
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.
Baku mutu limbah adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media air.
Baku mutu air laut adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada
dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air laut.
Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/atau komponen yang seharusnya ada, dan/atau
unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien.
Baku Mutu Emisi adalah ukuran batas atau kadar polutan yang ditenggang untuk dimasukkan ke media udara.
Baku mutu gangguan adalah ukuran batas unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya yang meliputi unsur getaran,
kebisingan, dan kebauan.
(Slide 8)
Parameter limbah padat lumpur
• Total Solids Residue (TSR) Persen berat padatan terhadap berat total sampel limbah lumpur.
• Fixed Residue Kandungan padatan setelah proses pembakaran yang terukur sebagai berat senyawa anorganik.
• Kadar Air (Sludge Moisture Content) Besarnya kadar air dapat diukur sebagai (100 – TSR) %.
• Volatile Solids Content (VS) Terukur sebagai berat yang hilang pada saat proses penguapan pada pengukuran
kandungan air atau residu padatan.
• Volume Padatan Kandungan padatan di dalam limbah lumpur umumnya hanya sekitar 1 sampai dengan 10 % (berat basah)
dan sisanya adalah air.
Kandungan Senyawa organic dan kadar air limbah lumpur

Anda mungkin juga menyukai