Anda di halaman 1dari 2

Kurva keadaan steady state dan unsteady state

Steady state atau keadaan tunak adalah kondisi dimana sifat dari suatu sistem tidak berubah seiring
dengan berjalannya waktu atau dengan kata lain konstan. Keadaan tidak tunak atau unsteady state
adalah kondisi dari sistem yang selalu berubah ubah setiap waktunya.

Grafik steady state 1 tangki

Pada percobaan dinamika proses ini dilakukan percobaan steady state 1 tangki yang dilakukan pada
tangki 5 dengan variasi ketinggian h5 = 5 cm ,dimana pada sistem tangki 5 , valve C merupakan input dan
valve F merupakan output. Suatu keadaan dapat dikatakan Tunak atau steady state apabila laju masuk
sama dengan laju keluarnya , sehingga laju output dan laju inputnya konstan. Pada percobaan dinamika
proses steady state 1 tangki pada tangki 5, valve C dibuka sebesar 45 % dan valve F dibuka sebesar 22%
dengan variasi ketinggian yang diinginkan yaitu sebesar 5 cm. setelah dicapai kondisi steady state pada
ketinggian 5 cm , kemudian ditambahkan gangguan pada valve C sebesar 10% . sebelum diberikan
gangguan bukaan pada valve C lebih besar dibandingkan dengan bukaan valve F, hal ini dipengaruhi oleh
karakteristik valve yang digunakan sehingga bukaan valve pada valve C tidak sebanding dengan bukaan
pada valve F . Setelah diberikan gangguan pada valve C , terjadinya perubahan ketinggian yang
diakibatkan oleh bertambahnya laju alir yang masuk ke tangki 5 akan tetapi laju alir yang keluar pada
sistem tangki 5 tetap, hal tersebut akan menyebabkan keadaan pada tangki 5 yang steady menjadi tidak
steady setelah diberikan gangguan yang menyebabkan ketinggian air dalam tangki 5 mengalami
peningkatan. Setelah diberikan gangguan pada valve C sebesar 10% didapatkan keadaan tunak atau
steady state pada ketinggian air yang baru , yaitu pada ketinggian 8 cm, hal itu disebabkan karena laju
alir yang masuk lebih besar dibandingkan laju alir yang keluar

Grafik steady state 2 tangki

Steady state 2 tangki pada tangki 3 dan 4 , dimana pada tangki 3 valve A merupakan input dan pada
tangki 4 Valve B merupakan input, valve C dan F merupakan output dari tangki 3 dan tangki 4, dan Valve
D sebagai penghubung antara tangki 3 dan tangki 4. Suatu sistem dapat dikatakan steady state apabila
lajut output sama dengan laju input sehingga tidak terdapat laju akumulasi . pada percobaan steady
state 2 tangki , keadaan tunak dicapai dengan pada waktu 2400 detik dengan ketinggian pada tangki 3
yaitu 23 cm dan ketinggian pada tangki 4 yaitu 29 cm. setelah mencapai kondisi steady state , sistem
diberi gangguan pada valve B sebesar 8 %. Setelah diberikan gangguan pada valve B , keadaan sistem
pada tangki 3 dan 4 menjadi tidak stabil ditinjau dari perubahan ketinggian air pada tangki 3 dan tangki 4
, hal itu disebabkan karena Laju alir masuk tangki 4 bertambah tetapi laju alir keluar tangki 4 tetap
sehingga menyebabkan keadaan menjadi tidak steady. Pada waktu 4800 detik , didapat variasi
ketinggian yang baru pada tangki 3 dan tangki 4. Pada tangki 3 didapat ketinggian pada 40 cm dan pada
tangki 4 didapatkan ketinggian pada 44 cm, terjadi kenaikan ketinggian air pada tangki 3 dan 4 yang
disebabkan karena laju alir yang masuk bertambah besar dan laju alir yang keluar tetap sehingga akan
mempengaruhi pada ketinggian air pada tangki 3 dan tangki 4
Grafik steady state 3 tangki

Steady state 3 tangki pada tangki 3 , 4 dan 5 dimana pada tangki 3 valve merupakan input dan valve
merupakan outputnya, pada tangki 4 valve B merupakan input dan valve E merupakan output, dan pada
tangki 5 valve C dan valve E merupakan input dan valve F merupakan output. Keadaan tunak atau steady
state dapat dicapai apabila laju output sama dengan laju inputnya , sehingga tidak terdapat laju
akumulasi. Pada percobaan steady state 3 tangki, keadaan steady state dicapai pada waktu 2760 detik
dengan ketinggian pada tangki 3 yaitu 10 cm, tangki 4 yaitu 10 cm dan ketinggian pada tangki 5 yaitu 15
cm. setelah mencapai kondisi steady state sistem diberi gangguan pada valve A sebesar 15% dan valve E
sebesar 5%. Gangguan tersebut akan menyebabkan input dari tangki 3 akan semakin besar , output
pada tangki 4 akan semakin besar dan input pada tangki 5 akan membesar yang akan menyebabkan
keadaan menjadi tidak stabil atau unsteady. Keadaan unsteady tersebut menyebabkan tangki 3 meluap
dikarenakan laju alir yang masuk nya semakin besar tetapi laju alir yang keluarnya tidak berubah. Tangki
4 dan 5 mengalami perubahan ketinggian dimana tangki 4 menjadi kosong dan ketinggian pada tangki 5
bertambah, hal itu disebabkan karena pada Gangguan pada valve E mempengaruhi laju alir yang masuk
dan laju alir yang keluar . pada tangki 4 laju input yang tetap pada saat kondisi steady state akan tetapi
laju output nya semakin besar yang akan menyebabkan menurunnya ketinggian air pada tangki 4, hal itu
akan berdampak pada tangki 5 yang laju alirnya akan bertambah dan laju outputnya tetap yang akan
menyebabkan kenaikan pada tangki 5

Anda mungkin juga menyukai