Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ainur Rosyida

NRP : 3210181008
Kelas : 3 SPE A

Analisa Kavitasi / Water Hammer

1. Monitoring Pompa Spare Kondensor


Dari table monitoring pompa spare kondensor, dapat diketahui bahwa temperature
dan tekanan fluida pada sisi discharge mengalami kenaikan seriring dengan
bertambahnya waktu. Meningkatnya tekanan menyebabkan kecepatan alir fluida semakin
tinggi setelah dihisap. Pada pompa dengan tag number 6 pada pukul 16.00 dan tag
number 7 pada pukul 17.00, fluida mengalami temperature tertinggi, yaitu sebesar 36,7 C
dan 40,2 C. Temperature yang semakin meningkat dapat menyebabkan kavitasi karena
dapat mengakibatkan munculnya gelembung-gelembung uap yang dapat melekat di
permukaan padat sehingga dapat merusak pompa/pipa. Tekanan yang semakin tinggi di
sisi discharge juga dapat menyebabkan vortex cavitation akibat aliran turbulen karena
kecepatan aliran fluida yang tinggi . Hal ini dapat menyebabkan kerugian gesek yang
dapat mengikis pompa/pipa. Pencegahan kavitasi antara lain menjaga temperature dan
kecepatan fluida di sisi discharge serendah mungkin agar perbedaan tekanannya tidak
terlalu besar.

2. Monitoring Pompa Kondensor


Dari table monitoring pompa kondensor, dapat diketahui bahwa temperature dan
tekanan fluida di sisi discharge mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya waktu.
Kavitasi dapat terjadi pada fluida yang mengalami kenaikan temperature karena dapat
mengakibatkan munculnya gelembung – gelembung uap yang dapat melekat di
permukaan padat sehingga dapat merusak pompa/pipa. Tekanan yang semakin tinggi di
sisi discharge juga dapat menyebabkan vortex cavitation akibat aliran turbulen karena
kecepatan aliran fluida yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian gesek yang
dapat mengikis pompa/pipa. Pencegahan kavitasi antara lain menjaga temperature dan
kecepatan fluida di sisi discharge serendah mungkin agar perbedaan tekanannya tidak
terlalu besar.

3. Kunjungan 2
Dari laporan pelayanan pompa, dapat diketahui bahwa pompa memiliki
kemungkinan untuk terjadi water hammer karena ukuran pipa suction terlalu kecil. Hal
ini dapat menyebabkan pipa pecah jika terjadi hydraulic shock (penutupan katup secara
mendadak) karena pipa tidak mampu menahan arah balik aliran fluida. Selain itu, dari
table monitoring pompa evaporator, dapat diketahui bahwa temperature dan tekanan
fluida di sisi discharge mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya waktu.
Kavitasi dapat terjadi pada fluida yang mengalami kenaikan temperature karena dapat
mengakibatkan munculnya gelembung – gelembung uap yang dapat melekat di
permukaan padat sehingga dapat merusak pompa/pipa. Tekanan yang semakin tinggi di
sisi discharge juga dapat menyebabkan vortex cavitation akibat aliran turbulen karena
kecepatan aliran fluida yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan kerugian gesek yang
dapat mengikis pompa/pipa. Pencegahan kavitasi antara lain menjaga temperature dan
kecepatan fluida di sisi discharge serendah mungkin agar perbedaan tekanannya tidak
terlalu besar. Untuk mencegah water hammer, dapat dilakukan redesain penstock atau
menambahkan water column separation.

4. Investigation Report Pump Petaline CHWPP Unit Surabaya


Dari table Investigation Report Pump Petaline CHWPP Unit Surabaya, dapat
diketahui bahwa Pada hasil perbandingan rata – rata nilai flow dari semua pompa,
diperoleh hasil flow paling mendekati dengan spesifikasi pompa (4967.5 gal/min) yaitu
pada pompa 1, kondisi ini diperoleh karena lapisan kedua strainer pada pompa1 telah
dilepas, sedangkan pompa 2,pompa 3, pompa 4 dan pompa 5 masih menggunakan dua
buah lapisan strainer. Berkurangnya flow pada pompa disebabkan oleh kavitasi. Kavitasi
tersebut dipicu adanya turbulensi fluida yang disebabkan oleh sangat dekatnya strainer
dengan mulut suction pompa. Hal ini dapat menyebabkan kerugian gesek yang dapat
mengikis pompa/pipa dan mengurangi flow fluida. Saran dari hasil pengukuran ini ialah
agar dicoba untuk melepaskan lapisan ke dua pada strainer di semua pompa agar
diperoleh hasil flow yang mendekati dengan spesifikasi pompa.

Anda mungkin juga menyukai