Anda di halaman 1dari 6

Katup pengatur arah aliran adalah suatu alat yang menerima perintah atau sinyal

dari luar yang berupa gerakan mekanik, fluida maupun elektrik untuk melepas, menutup
atau mengalirkan kembali fluida menuju aktuator (silinder dan motor hidrolik) sebagai
pemakai atau menuju ke tangkPenandaan katup pengatur arah aliran dapat di ketahui dari
jumlah lubang saluran dan banyaknya posisi kontak.

1. Katup kontrol aliran 4/3 pengaktif tuas pembalik pengunci tuas


Piston (1), housing (2), spring (3), stem (4), through-guide (5), round pin (6),
eccentric cam (7) and lever (8).

katup dengan 4 lubang saluran dan 3 posisi kontak yang biasa disebut dengan katup
pengatur arah aliran 4/3 atau directional valve 4/3.
Simbol katup pengatur arah aliran 4/3
Huruf dan tanda panah pada setiap katup pengatur arah aliran mempunyai arti yang
berbeda. Adapun maksud dari simbol huruf tersebut diatas yaitu:
P = Saluran tekanan (pressure)
T = Saluran tangki (tank)
A,B,.. = Saluran kerja
X, Y,.. = Saluran kontrol
Sedangkan simbol penunjukan arah panah dapat diartikan kemana aliran itu harus
mengalirada 3 posisi arah aliran. Posisi tengah menunjukkan bahwa aliran dari lubang P
menuju ke T, sedang lubang A dan B terblok tidak ada aliran yang kesana. Jika posisi paling
kiri digeser ke kanan, maka akan terlihat simbol huruf P, T, A dan B dengan tanda panah
menjadi silang. Artinya aliran dari lubang P menuju lubang B dan aliran dari lubang A
menuju lubang T. Demikian juga sebaliknya pada posisi paling kanan, aliran dari P menuju
lubang A dan aliran dari lubang B menuju lubang T.
Katup pengatur arah aliran atau directional valve dapat dioperasikan secara langsung atau
pengoperasian tidak langsung. Hal ini tergantung dari ukuran dan gaya kerja yang ditentukan oleh
konstruksi katup tersebut.

Contoh rangkaian langsung dengan katup 4/3 pengaktif tuas pembalik pengunci tuas:

Pada rangkaian hdrolik diatas katup 4/3 pengaktif tuas pembalik pengunci tuas sebagai katup kontrol
akhir yang berfungsi untuk mengatur/mengontrol aktuator (silinder kerja ganda). Seperti penjelasan
diatas , katup4/3
Sistem kerja katup 4/3 pada rangkaian tersebut :

1. pada posisi awal fluida tidak dapat melewati katup karena port dalam kondisi tertutup
2. ketika tuas digeser ke kanan maka kondisi katup bergeser ke bilik paling kanan . Saluran p akan
terbuka dan fluida masuk dan keluar melalui saluran a dan mendorong silinder keluar .
3. ketika tuas digeser ke tengah maka posisi silinder akan tetap maju karena fluida yang berada di
silinder tidak dapat kembali ke tanki karena saluran A,B,P dan T tertutup maka fluida terjebak.
4. Ketika tuas digeser ke kiri maka kondisi katup bergeser ke bilik paling kiri . Saluran p akan
terbuka dan fluida masuk dan keluar melalui saluran B dan mendorong silinder masuk .
5. Ketika tuas digeser dan dilepas maka kondisi katup akan tetap pada kondisi terakhir karena
posisinya dikunci oleh pengunci tuas. Katup dapat bertukar kondisi (bilik) apabila tuas digeser.

2. Katup kontrol aliran 4/2 pengaktif solenoid pembalik pegas

Piston (1), spring (2), housing (3), solenoid coil (4), armature (5).

katup dengan 4 lubang saluran dan 2 posisi kontak yang biasa disebut dengan katup
pengatur arah aliran 4/2 atau solenoid valve 4/2.
Huruf dan tanda panah pada setiap katup pengatur arah aliran mempunyai arti yang
berbeda. Adapun maksud dari simbol huruf tersebut diatas yaitu:
P = Saluran tekanan (pressure)
T = Saluran tangki (tank)
A,B,.. = Saluran kerja
X, Y,.. = Saluran kontrol
Sedangkan simbol penunjukan arah panah dapat diartikan kemana aliran itu harus mengalir
ada 2 posisi arah aliran. Pada posisi awal fluida mengalir dari saluran P menuju saluran B
dan saluran A menuju saluran T. jika solenoid aktif akan menggeser posisi katup menjadi
bilik kiri sehingga fluida masuk dari saluran P menuju saluran A dan saluran B menuju
saluran T.

Katup pengatur arah aliran atau directional valve dapat dioperasikan secara langsung atau
pengoperasian tidak langsung. Hal ini tergantung dari ukuran dan gaya kerja yang ditentukan oleh
konstruksi katup tersebut.

Contoh rangkaian langsung dengan katup 4/2 pengaktif tuas pembalik pegas:

Sistem kerja katup 4/2 pada rangkaian tersebut :

1. pada posisi awal fluida masuk melalui saluran P menuju saluran B dan mendorong aktuator
masuk (silinder kerja ganda).
2. Ketika push button ditekan maka arus listrik masuk dan mengaktifkan solenoid Y0 sehingga
mengaktifkan katup 4/2 dan menyebabkan perubahan kondisi katup (bilik kanan aktif). Maka
fluida masuk melalui saluran P menuju saluran A sehingga mendorong aktuator keluar (silinder
kerja ganda). Posisi silinder akan tetap sampai pushbutton ditekan sekali lagi (menggunakan
pushbutton detent) sehingga arus listrik terputus dan solenoid mati ,agar silinder dapat mundur.

Perbedaan Katup kontrol aliran 4/3 pengaktif tuas pembalik pengunci tuas dengan
katup 4/2 pengaktif tuas pembalik pegas:
KKA 4/3 KKA 4/2

Anda mungkin juga menyukai