Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM SISTEM KONTROL HIDROLIK TIU: Mahasiswa mampu merancang system control hidrolik sederhana TIK Mahasiswa mengetahui

i dan memahami komponen komponen dasar system control hidrolik Mahasiswa memahami symbol standard setiap komponen hidrolik Mampu memahami gambar system hidrolik sederhana dan mampu mengimplementasikan dalam bentuk rangkaian Merancang dan merakit system control hidrolik sederhana Hidrolik Latihan I Tujuan : 1. Mahasiswa mampu membaca gambar system hidrolik sederhana 2. Mahasiswa mapu merangkai system tersebut 3. Memahami karakteristik katup 4/3 Hidrolik Latihan II Tujuan : 1. Mahasiswa mampu membaca gambar system hidrolik sederhana 2. Mahasiswa mampu merangkai system tersebut 3. Memahami karakteristik relive valve Hidrolik Latihan III Tujuan : 1. Mahasiswa mampu membaca gambar system hidrolik sederhana 2. Mahasiswa mampu merangkai system tersebut 3. Memahami karakteristik reducing valve Hidrolik Latihan IV 1. Mahasiswa mampu membaca gambar system hidrolik sederhana 2. Mahasiswa mampu merangkai system tersebut 3. Memahami karakteristik sequence valve Hidrolik Latihan V 1. Mahasiswa mampu membaca gambar system hidrolik sederhana 2. Mahasiswa mampu merangkai system tersebut 3. Memahami karakteristik flow control valve

1.1.

Hidrolik Sistem pentrasmisian dan pengendalian gaya dan gerakan dengan media fluida tak mampu mampat Penggunaan : mesin perkakas, pembangkit tenaga, kendaraan, pesawat terbang, kapal laut. Keuntungan:mampu memindahkan gaya sangat besar dengan komponen kecil yang dapat di atur dan dikendalikan, fleksibel untuk berbagai manufer pada beban minimum dan maksimum ( gerak maju mundur system & gerak bolak balik putaran hidromotor), fluida sekaligus bertindak sebagai pelumas, dapat bersinergi dengan system : pneumatic, mekanik, elektrik maupun elektronik. Kerugian : fluida bertekanan tinggi membahayakan. Teori Tekanan:gaya persatuan luas ( N/m2,Pa,Bar ) Hidrostatik:pada fluida yang diam tekanan fluida hanya tergantung pada ketinggian tidak tergantung pada bentuk wadahnya. P = Pa + gh Hukum pascal:tekanan fluida pada setiap titik pada ruangan tertutup adalah sama P = F/A Dimana : F = Gaya tekan pada piston A = Luas penampang efektor pada piston P = Tekanan bejana tekan Transmisi gaya hidrolik: P1 = P2 F1/A1 = F2/A2 Sehingga dengan F1 yang kecil mampu mengankat F2 yang besar dengan tingkat penguatan ( A2/A1 )contoh : dongkrak hidrolik Silinder hidrolik: Berfungsi sebagai penguat tekanan F1 = F2 P1.A1 = P2.A2 Sehingga dengan P1 yang kecil mampu meningkatkan P2 dengan tingkat penguatan (A1/A2) Hidrodinamik : Pada fluida yang bergerak berlaku hokum kekekalan energy dan hukum kekekalan massa. Hukum Kontinuitas : Laju aliran massa fluida yang masuk dan keluar system tetap. m1 = m2 Q1 = Q2 V1 . A1 = v2 . A2 Hukum Bernouli : Jumlah energy pada setiap titik pada system konstan P + v2 + gh = k P : energy tekan (hydrostatic energy)

1.2.

v2 : energy kinetic (hydrodynamic energy) gh : energy potensial (gravitational energy) 1.3. Komponen Penyusunan Sistem Hidrolik Fluida Kerja : Menggunakan minyak pelumas dengan viskositas kinematis lebih dari 100. Fungsi fluida kerja pada system hidrolik : untuk transmisi energy hidrolik, sebagai pelumas komponen, mencegah korosi, pembawa kotoran, garam, dan sebagai penyerap panas. Pelumas tersebut disimpan dalam tangki dengan bagian-bagiannya sebagai berikut : Tangki Reservoir : 1. Filter udara 2. Sambungan aliran balik 3. Plat penutup 4. Tutup lobang pengisi dengan saringan 5. Pipa isap pompa 6. Saluran pembuangan 7. Indicator tinggi minyak maksimum 8. Indicator tinggi minyak minimum 9. Pipa aliran balik (dari system) 10. Plat befel Filter : Penyaring kotoran. Ada 3 cara pemasangan filter : 1. Pada saluran isap : menjaga pompa menjadi prioritas 2. Pada saluran tekan (pressure) menjaga komponen system menjadi prioritas 3. Pada saluran balik : umum dipakai Pompa Hidrolik : Mengubah energy mekanik menjadi energy hidrolik Motor Listrik Garis Aliran Fluida : o Garis lurus : garis alir fluida utama maupun aliran balik o Garis putus-putus panjang : garis control untuk mengaktifkan peralatan hidrolik o Garis putus-putus pendek : saluran kembali drain atau saluran buang o Garis putus titik : batasan sub system hidrolik o Garis sambung (fluida saling bertemu) o Garis aliran bersilangan Pressure Relief Valve : Katup untuk membatasi tekanan system (katup pengaman) Shut-off Valve : Katup buka tutup Power Unit : Unit penyaluran dan penerimaan minyak hidrolik terdiri atas ; tangki, pompa, dan motor penggeraknya, relief valve dan manometer. Manometer (Pressure Gauge) : Alat ukur tekanan dengan konstruksi sebagai berikut : 1. Body

2. Bourdon tube 3. Lengan 4. Pasangan rack & pinion 5. Roda gigi 6. Jarum penunjuk 7. Skala 8. Konektor Cara kerja : Jika tekanan Pu naik maka bourdon tube terdefleksi sehingga lengan menarik rack & pinion sehingga jarum penunjuk bergerak sesuai besarnya Pu. Katup Kontrol Langsung (Directional Control Valve) : Contoh sederhana katup ini adalah kran air, jika dibuka air mengalir dan jika ditutup air tidak mengalir. Untuk memudahkan maka dibuatlah symbol katup. Symbol tersebut bukan mengilustrasikan konstruksi katup melainkan fungsi katup tersebut. Katup disamping disebut dengan katup 2/2 artinya 2 lobang input P / output A & 2 posisi/kotak (buka & tutup). Berbagai macam katup control langsung diantaranya ; katup 2/2, 3/2, 4/2, 5/2, 4/3, 5/3 dengan berbagai macam cara pengoperasiannya. Katup 3/2 : Cara kerja : pada posisi netral (tombol tidak ditkan) titik P blok (tidak mengalir) dan ada aliran dari A ke T. jika ditekan maka fluida mengalir dari P ke A dan pada titik T tidak ada aliran. Katup 4/2: 4 lubang output input dan 2 posisi Cara kerja : pada posisi netral fluida di titik P mengalir menuju B dan dari titik A fluida mengalir menuju T. Pada posisi ditekan maka fluida mengakir dari P ke A, dan B menuju T Katup 4/3: 4 lubang input output dan 3 posisi Cara kerja : pada posisi netral fluida di titik P mengalir menuju T sedangkan A dan B diblokir pada posisi ditarik fluida di titik P menuju B dan dari titik A fluida mengalir menuju T. pada posisi ditekan maka fluida mengalir dari P ke A dan B menuju T Squance valve ( katup berurutan ) : untuk menjadikan gerakan output berurutan , untuk jumlah output lebih dari satu. Cara kerja : pada keadaan awal jika X ada aliran maka Y masih belum mengalir, tetapi jika X disuplai fluida terus menerus maka tekanan X naik menyebabkan posisi katup bergeser sehingga ada aliran fluida dari X ke Y. kelebihan fluida akan dibuang ke tangki Reducing Valve ( Katup pengurang tekanan ) : untuk menurunkan tekanan local yaitu pada kondisi awal ada aliran dari X ke Y, Jika Y tekanan naik maka katup akan bergeser dan sedikit merapat sehingga tekanan Y dapat diturunkan. Aplikasi : untuk mengoperasikan output dengan beban yang berbeda Non Return Valve : Katup ini mengarahkan aliran satu arah saja ( sesuai anak panah ) Flow control Valve : untuk mengatur debit fuida yang mengalir. Oengaturan tersebut bisa satu ( one way arah flow control valve ) ataupun dua arah ( two way arah flow control valve ) Actuator : 1. Cylinder 2. Hydromotor

Anda mungkin juga menyukai