Mengingat : ART KBM POLINES Tahun 2016 BAB XII tentang Pemilihan Raya
Pasal 42 dan Undang-Undang Pemira No. 001 Tahun 2017.
MEMUTUSKAN
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam ketetapan ini yang dimaksud dengan :
a. Politeknik Negeri Semarang yang selanjutnya disingkat POLINES adalah salah satu
perguruan tinggi Negeri berbasis Vokasi yang berada di Semarang;
b. Keluarga Besar Mahasiswa yang selanjutnya disingkat KBM adalah wadah
kemahasiswaan yang ada di POLINES;
c. Badan Perwakilan Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BPM adalah Lembaga
Legislatif Keluarga Besar Mahasiswa POLINES;
d. Badan Eksekutif Mahasiswa yang selanjutnya disingkat BEM adalah Lembaga
Eksekutif KBM POLINES;
e. Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa yang selanjutnya disingkat Presma dan
Wapresma adalah pimpinan tertinggi Badan Eksekutif Mahasiswa POLINES;
f. Pemilihan Raya yang selanjutnya disingkat Pemira adalah sebuah mekanisme yang
dijalankan satu kali dalam satu periode kepengurusan dalam rangka memilih anggota
BPM, Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa yang diatur dalam AD/ART
KBM POLINES yang diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh KBM POLINES;
g. Panitia Pemira adalah perangkat Pemira yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan
Pemira POLINES;
h. Komisi Pemilihan Raya yang selanjutnya disingkat KPR adalah kepanitiaan
independen yang dibentuk BPM yang berfungsi untuk menyelenggarakan Pemira;
i. Badan Pengawas Pemilihan Raya yang selanjutnya disingkat BPPR adalah panitia
yang melakukan pengawasan terhadap seluruh proses Pemira KBM POLINES;
j. Panitia Pelaksana Pemira yang selanjutnya disebut dengan P3 adalah pelaksana
teknis pemira yang dibentuk oleh KPR;
k. Panitia Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut PPS adalah panitia tambahan
yang bertugas sebagai pelaksana teknis di Tempat Pemungutan Suara dalam Pemira
POLINES;
l. Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disingkat TPS adalah tempat
dilaksanakanya pemungutan suara dalam Pemira;
m. Pemilih adalah seluruh anggota mahasiswa aktif POLINES.
-3-
BAB I
UMUM
Pasal 2
Sistem
1. Pemira POLINES menggunakan sistem pemilihan langsung satu tahap yaitu tahap
untuk memilih anggota BPM serta memilih Presma dan Wapresma.
2. Pencalonan Anggota BPM dilakukan melalui jalur jurusan.
3. Anggota BPM terpilih paling banyak 5 orang setiap jurusan.
4. Pencalonan Presma dan Wapresma dilakukan dengan sistem paket.
Pasal 3
Asas
Pasal 4
Tujuan
Pemira KBM POLINES bertujuan untuk memilih Anggota BPM serta Presma dan Wapresma.
-4-
BAB III
WAKTU DAN TEMPAT
Pasal 5
Waktu
Pasal 6
Tempat
Pemira POLINES dilaksanakan secara serempak di TPS yang telah disediakan oleh Panitia
Pemira di semua jurusan.
BAB IV
PENYELENGGARA PEMIRA
Pasal 7
Komisi Pemilihan Raya POLINES 2020
Keangotaan KPR :
a. anggota KPR berjumlah tujuh orang;
b. struktur keanggotaan KPR ditentukan oleh BPM;
c. keanggotaan KPR akan hilang apabila :
1. meninggal dunia;
2. sudah tidak terdaftar sebagai Mahasiswa POLINES;
3. mengundurkan diri, atau;
4. diberhentikan melalui sidang yang diselenggarakan oleh BPM dan disetujui oleh
forum.
Pasal 8
Tugas dan Wewenang KPR
2. Wewenang KPR
a. menetapkan peraturan pemira untuk mengatur hal-hal teknis yang belum diatur di
Undang-Undang Pemira;
b. menetapkan ketentuan suara sah;
c. membentuk dan mengesahkan Panitia yang membantu jalannya Pemira di POLINES.
Pasal 9
Masa Kerja KPR
Masa kerja KPR terhitung sejak disahkan oleh BPM sampai dengan penyerahan laporan
pertanggungjawaban kepada BPM.
Pasal 10
Alih Fungsi Tugas
Jika KPR tidak dapat menjalankan tugas dan wewenangnya maka BPM dapat memberi
pertimbangan kepada KPR dalam menyelesaikan tugas dan wewenangnya.
Pasal 11
Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020
1. Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh KPR POLINES 2020.
2. Menyerahkan formulir yang telah diisi beserta persyaratan yang telah
ditentukan.
b. Apabila sampai batas waktu yang telah ditentukan jumlah P3 POLINES belum
terpenuhi, maka KPR POLINES 2020 berhak melakukan perpanjangan pendaftaran.
c. Apabila sampai batas waktu perpanjangan pendaftaran yang telah ditentukan
jumlah P3 POLINES belum terpenuhi, maka KPR POLINES 2020 berhak meminta
delegasi dari Himpunan Mahasiswa Jurusan, Unit Kegiatan Mahasiswa, dan
Lembaga Pers Mahasiswa.
(2) Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 membuat laporan tertulis tentang teknis
pelaksanaan Pemira POLINES 2020 yang berisi :
a. Berita acara kampanye dan debat terbuka;
b. Berita acara pemungutan suara;
c. Berita acara hasil perhitungan suara calon anggora BPM serta calon Presma dan
Wapresma;
d. Laporan pertanggungjawaban Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 yang di
serahkan kepada Komisi Pemilihan Raya POLINES 2020 selambat lambatnya 10 hari
setelah pelaksanaan Pemira POLINES 2020.
(3) Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 tidak diperbolehkan menjadi tim sukses dan
masa pendukung dari salah satu calon anggota BPM atau pasangan Calon Presma dan
Wapresma.
Pasal 12
Panitia Pemungutan Suara Pemira
(1) Pembentukan
a. KPR POLINES 2020 membuat surat edaran yang ditujukan kepada seluruh kelas
tingkat satu untuk mendelegasikan perwakilan kelas 2 orang sebagai Panitia
Pemungutan Suara Pemira POLINES 2020.
b. KPR POLINES 2020 mengadakan rapat koordinasi dengan calon anggota Panitia
Pemungutan Suara selambat-lambatnya satu minggu sebelum Pemira POLINES
2020 dilaksanakan.
c. Apabila perwakilan dalam suatu kelas tingkat satu menjadi anggota KPR atau P3,
maka kewajiban menjadi anggota Panitia Pemungutan Suara POLINES 2020
diberikan kepada perwakilan lain dalam satu kelas.
(2) Anggota Panitia Pemungutan Suara Pemira POLINES 2020 terdiri atas perwakilan kelas
dari mahasiswa tingkat satu POLINES.
-7-
(3) Panitia Pemungutan Suara Pemira POLINES 2020 bertanggung jawab dalam pelaksanaan
pemungutan suara di setiap Tempat Pemungutan Suara.
BAB V
MEKANISME PEMILIHAN
Pasal 13
Ketentuan Umum Calon
(1) Setiap mahasiswa aktif POLINES mempunyai hak menjadi calon anggota BPM atau
pasangan calon Presma dan Wapresma.
(2) Seorang mahasiswa POLINES hanya berhak mendaftarkan diri menjadi salah satu calon
anggota BPM, calon Presma dan calon Wapresma.
(3) Calon anggota BPM mempunyai syarat :
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif POLINES (tidak dalam masa cuti) dalam tahun
akademik yang sedang berjalan.
c. Lulus WaRNA, LDK, dan Pesima dengan mengumpulkan fotokopi sertifikat.
d. Mempunyai pengalaman berorganisasi di KBM POLINES dengan menunjukkan surat
keterangan organisasi yang bersangkutan.
e. Nilai IPK minimal 2,75.
f. Berdedikasi tinggi, jujur, dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah.
g. Calon anggota BPM mendaftarkan diri secara langsung kepada KPR POLINES 2020.
h. Calon tidak diperbolehkan merangkap sebagai KPR, Panitia Pelaksana Pemira
POLINES, atau Panitia Pemungutan Suara 2020, apabila hal itu terjadi, maka calon
harus memilih dan membuat pernyataan tertulis untuk mundur dari kepanitiaan
atau pencalonan. Surat pernyataan ditujukan kepada ketua KPR POLINES 2020.
i. Calon tidak diperbolehkan merangkap sebagai anggota Ormawa KBM POLINES
dibuktikan dengan surat non-aktif dari ormawa yang bersangkutan.
j. Dapat memenuhi persyaratan khusus dari KPR POLINES 2020 yang selanjutnya akan
dijabarkan dalam Ketetapan KPR POLINES 2020.
e. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif (tidak dalam masa cuti) POLINES dalam tahun
akademik yang sedang berjalan.
f. Nilai IPK minimal 2,75.
g. Berdedikasi tinggi, jujur dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah.
h. Calon Presma dan Wapresma mendaftarkan diri secara langsung kepada KPR
POLINES 2020.
i. Calon tidak diperbolehkan merangkap sebagai KPR POLINES 2020, Panitia Pelaksana
Pemira POLINES 2020, atau Panitia Pemungutan Suara 2020, apabila hal itu terjadi,
maka calon harus memilih dan membuat surat pernyataan tertulis untuk mundur
dari kepanitiaan atau pencalonan. Surat pernyataan ditujukan kepada ketua KPR
POLINES 2020.
j. Dapat memenuhi persyaratan khusus dari KPR POLINES 2020 yang selanjutnya akan
dijabarkan dalam Ketetapan KPR POLINES 2020.
k. Pasangan calon Presma dan Wapresma tidak diperbolehkan merangkap sebagai
anggota Ormawa KBM POLINES
Pasal 14
(1) Formulir pendaftaran calon anggota BPM serta pasangan calon Presma dan Wapresma
dapat diambil pada KPR POLINES 2020.
(2) Formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap diserahkan kepada KPR POLINES 2020
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh KPR POLINES 2020 disertai:
a. Daftar riwayat hidup bersangkutan.
b. Fotokopi KTM/KTP 2 lembar dengan menunjukkan KTM/KTP asli yang masih berlaku.
c. Fotokopi sertifikat WaRNA, LDK dan Pesima.
d. Surat keterangan berorganisasi di KBM POLINES
e. Surat pernyataan bersedia untuk menjadi calon anggota BPM atau pasangan calon
Presma dan Wapresma diketahui oleh Ketua KPR POLINES 2020 dan disetujui oleh
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan.
f. Surat pernyataan bersedia mematuhi mekanisme Pemira POLINES 2020 bermaterai
6000.
g. Fotokopi daftar nilai dengan IPK minimal 2,75 untuk calon anggota BPM serta
pasangan calon Presma dan Wapresma. Apabila calon anggota BPM serta calon
-9-
Presma dan Wapresma belum memiliki daftar nilai terbaru, maka wajib meminta surat
keterangan dari jurusan.
h. Surat pernyataan non aktif sementara dari Ormawa.
i. Mengumpulkan fotokopi sertifikat Latihan Kepemimpinan Dasar.
j. KPR POLINES 2020 memberikan bukti pemeriksaan persyaratan yang telah dipenuhi
dan tanda telah sah terdaftar sebagai calon anggota BPM serta pasangan calon
Presma, dan Wapresma.
Pasal 15
Pengumuman Daftar Calon
Pasal 16
Prosedur Pengunduran Diri
(1) Surat pengunduran diri calon anggota BPM atau pasangan calon Presma dan Wapresma
hanya dapat diterima oleh KPR POLINES 2020 sebelum pengumuman calon tetap.
(2) Apabila calon sementara anggota BPM atau pasangan calon sementara Presma dan
Wapresma akan mengundurkan diri, maka calon tersebut harus membuat surat
pengunduran diri yang diketahui oleh ketua KPR POLINES 2020 dan disetujui oleh Wakil
Direktur Bidang Kemahasiswaan.
(3) Apabila calon anggota BPM atau pasangan calon Presma dan Wapresma sudah
ditetapkan menjadi calon tetap, maka tidak diizinkan mengundurkan diri.
-10-
Pasal 17
Ketentuan Khusus
(1) Apabila dalam batas waktu pendaftaran yang ditetapkan KPR POLINES 2020 jumlah
calon anggota BPM tidak memenuhi jumlah minimal yang disyaratkan oleh KPR POLINES
2020 serta pasangan calon Presma dan Wapresma tunggal maka diadakan
perpanjangan waktu pendaftaran 7 x 24 jam.
(2) Apabila dalam waktu perpanjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jumlah
minimal calon anggota BPM belum terpenuhi maupun masih didapatkan pasangan
calon Presma dan Wapresma tunggal maka harus diselesaikan dengan Rapat
Musyawarah oleh BPM atas usul KPR POLINES 2020 selambat-lambatnya 2 x 24 jam
setelah waktu perpanjangan pendaftaran ditutup.
BAB VI
KAMPANYE
Pasal 18
Ketentuan Umum
(1) Pelaksanaan kampanye Pemira POLINES 2020 dimulai setelah penetapan calon tetap
anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma yang berakhir sampai
dengan masa tenang.
(2) Calon tetap anggota BPM harus melakukan kampanye di jurusan masing-masing yang
diawasi oleh Panitia Pemira 2020 dengan waktu yang telah ditetapkan oleh KPR
POLINES 2020.
(3) Pasangan calon tetap Presma dan Wapresma harus melakukan kampanye di setiap
jurusan yang diawasi oleh Panitia Pemira POLINES 2020 dengan waktu yang telah
ditetapkan oleh KPR POLINES 2020.
(4) Calon tetap anggota BPM serta pasangan calon Presma dan Wapresma dapat
melakukan kampanye maksimal 20 menit.
(5) Kampanye dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
-11-
a. Calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma
melaksanakan kampanye individu atau bebas dengan memperkenalkan serta
mensosialisasikan diri, profil, gagasan, ide, visi, misi, dan program kerja dari calon.
b. Calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma
melaksanakan kampanye jurusan secara lisan dalam forum tatap muka langsung
untuk memperkenalkan profil, gagasan, ide, visi, misi, dan program kerja kepada
mahasiswa POLINES khususnya pada mahasiswa jurusan tersebut.
c. Calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma
melaksanakan kampanye tertulis berupa :
1. Pamflet atau selebaran dengan menggunakan kertas ukuran maksimal A3
untuk satu pamflet dan atau souvenir hasil kreativitas yang telah dilegalkan
oleh KPR POLINES 2020 yang penempatannya dilakukan di papan
pengumuman atau disebarkan kepada mahasiswa dan melalui media sosial.
2. Spanduk dan atribut penempatannya ditentukan oleh KPR POLINES 2020.
(6) Kampanye tidak diperbolehkan berisi intimidasi atau hujatan kepada calon lain dan hal-
hal yang dapat merusak tatanan POLINES.
(7) Apabila calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma
terbukti melakukan intimidasi atau hujatan kepada calon lain, maka pihak yang
dirugikan dapat mengirimkan laporan tertulis kepada KPR POLINES 2020 disertai bukti
dan saksi.
(8) Setelah masa kampanye berakhir, calon tetap dan massa pendukungnya diwajibkan
menarik alat-alat kampanye yang digunakan dan diawasi oleh KPR POLINES 2020.
(9) Apabila calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma
tidak menghadiri kampanye tanpa alasan tertentu, maka akan diberi sanksi oleh KPR
POLINES 2020 sesuai dengan Ketetapan KPR POLINES 2020.
-12-
BAB VII
DEBAT KANDIDAT
Pasal 19
(1) Debat kandidat untuk calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan
Wapresma dilakukan di tempat terbuka yang diselenggarakan oleh Panitia Pelaksana
Pemira POLINES 2020 yang dipandu oleh moderator dengan waktu yang telah
ditetapkan oleh KPR POLINES 2020.
(2) Mekanisme debat kandidat calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap
Presma dan Wapresma :
a. Debat Kandidat diawali dengan orasi oleh seluruh calon tetap anggota BPM serta
pasangan calon tetap Presma dan Wapresma secara bergiliran maksimal 10 menit.
b. Setelah seluruh pasangan calon tetap Presma dan Wapresma melakukan orasi,
kemudian seluruh calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan
Wapresma duduk bersama di tempat yang telah disediakan oleh Panitia Pelaksana
Pemira POLINES 2020 untuk mengikuti acara debat kandidat yang dipandu oleh
seorang moderator.
(3) Materi debat sekurang-kurangnya berisi tentang profil, gagasan, ide, visi, misi dan
program kerja mereka kepada semua civitas akademika di Politeknik Negeri Semarang.
BAB VIII
MASA TENANG
Pasal 20
(1) Masa tenang merupakan masa di mana semua bentuk kampanye wajib dihentikan baik
yang dilakukan calon maupun tim sukses, baik yang di lingkungan kampus maupun di
luar kampus POLINES.
(2) Masa tenang adalah 3 hari sebelum pemungutan suara.
-13-
BAB IX
TIM SUKSES
Pasal 21
(1) Calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma berhak
membentuk Tim Sukses yang terdiri dari mahasiswa aktif POLINES sekurang-kurangnya
dua orang untuk calon tetap anggota BPM dan sekurang-kurangnya tiga orang untuk
pasangan calon tetap Presma dan Wapresma yang dipercaya untuk mensosialisasikan
visi dan misi calon.
(2) Tim Sukses wajib mengikuti dan menghadiri kampanye serta debat kandidat yang
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan KPR POLINES 2020.
(3) Tim Sukses wajib mengikuti dan menghadiri kampanye serta debat kandidat yang
dilaksanakan dengan membawa minimal lima pendukung dari calon tetap anggota BPM,
serta minimal sepuluh pendukung untuk pasangan calon tetap Presma dan Wapresma.
BAB X
PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 22
Tempat Pemungutan Suara
(1) Tempat Pemungutan Suara berlokasi di tempat yang mudah dijangkau oleh mahasiswa
aktif POLINES serta berada di dalam lingkungan Politeknik Negeri Semarang.
(2) Pembuatan Tempat Pemungutan Suara dilakukan oleh Panitia Pelaksana Pemira
POLINES 2020 sesuai dengan kebutuhan di masing-masing jurusan.
(3) Penataan Tempat Pemungutan Suara dilakukan dengan mempertimbangkan akses jalan
pemilih agar berjalan dengan baik.
(4) Masing-masing Tempat Pemungutan Suara dijaga oleh petugas keamanan paling sedikit
dua orang.
(5) Masing-masing Tempat Pemungutan Suara diawasi paling sedikit dua orang anggota
BPPR POLINES 2020.
-14-
Pasal 23
Mekanisme Pemungutan Suara
(1) Sistem pemungutan suara dilakukan dengan sistem klik melalui media yang disediakan
Panitia Pemira POLINES 2020.
(2) Jumlah password untuk login disesuaikan dengan jumlah pemilih tetap.
(3) Sebelum media pemungutan suara digunakan, BPPR POLINES 2020 memeriksa bahwa
media pemungutan suara tersebut masih dalam keadaan baik dan siap digunakan
sebagai media pemungutan suara.
(4) Pemungutan suara telah siap untuk dilakukan setelah tempat pemungutan suara dibuka
dan dihadiri oleh BPPR POLINES 2020.
(5) Secara bergilir, tiap-tiap pemilih tetap menandatangani daftar pemilih tetap yang telah
disediakan oleh petugas serta menunjukkan kartu identitas berfoto seperti KTM, Kartu
Perpustakaan, dan KTP.
(6) Petugas mencocokkan pemilih tetap berdasarkan kartu identitas berfoto pada daftar
pemilih tetap yang telah ditentukan.
(7) Apabila nama pemilih belum terdaftar dalam daftar pemilih tetap, maka pemilih
tersebut wajib menunjukkan kartu identitas berfoto mahasiswa aktif POLINES dan
mengisi daftar pemilih tetap tambahan.
(8) Petugas memberikan password kepada pemilih tetap untuk memilih calon tetap
anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma.
(9) Pemilih tetap bergiliran masuk ke bilik suara.
(10) Pemilih tetap masuk ke bilik suara dengan petunjuk petugas dan menggunakan hak
pilih.
(11) Pemilih tetap keluar dari bilik suara dan mencelupkan jari ke dalam tinta yang telah
disediakan.
(12) Pemungutan suara dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir 21.30 WIB.
(13) Setelah batas waktu yang telah ditetapkan, Tempat Pemungutan Suara dinyatakan
tutup dan sistem secara otomatis terkunci sehingga hanya bisa diakses oleh admin
dan Ketua KPR POLINES 2020.
(14) Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 membuat laporan dalam berita acara
pemungutan suara pada masing-masing jurusan.
-15-
(15) Setelah pemungutan suara selesai, Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 di masing-
masing jurusan memberikan dokumen dan media pemilihan kepada KPR POLINES 2020
dengan didampingi oleh dua petugas keamanan.
BAB XI
PERHITUNGAN SUARA
Pasal 24
(1) Ketua KPR POLINES 2020, Ketua BPM 2019/2020, Ketua BPPR POLINES 2020, Presma
2019/2020 dan satu saksi masing-masing calon serta tiga petugas server berada di
ruang pusat server Pemira POLINES 2020 memverifikasi data untuk dipublikasikan di
lokasi perhitungan suara akhir.
(2) Hasil perolehan suara sementara dapat langsung diketahui oleh pihak yang berada di
ruang pusat server Pemira POLINES 2020 tanpa menunggu Tempat Pemungutan Suara
ditutup.
(3) Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 menyalin hasil perhitungan suara pada berita
acara setelah perhitungan suara selesai.
(4) Saksi yang ada menandatangani berita acara hasil perhitungan suara.
BAB XII
HAK PILIH
Pasal 25
(1) Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 melakukan pendataan sementara seluruh
mahasiswa aktif POLINES sebelum ada ketetapan tentang calon tetap anggota BPM serta
calon tetap Presma dan Wapresma.
(2) Panitia Pelaksana Pemira POLINES 2020 melakukan pendataan pemilih tetap yang terdiri
atas seluruh mahasiswa aktif POLINES setelah ada ketetapan tentang calon tetap
anggota BPM serta calon tetap Presma dan Wapresma.
(3) Pada saat pelaksanaan Pemira POLINES 2020, pemilih tetap melakukan pemungutan
suara di Tempat Pemungutan Suara yang diawali dengan cara menunjukkan kartu
identitas berfoto kemudian menandatangani daftar pemilih tetap yang telah disediakan.
-16-
(4) Pemilih tetap yang merupakan mahasiswa magang diharuskan hadir secara langsung
untuk melakukan pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara masing-masing
jurusan.
BAB XIII
PELANGGARAN DAN PELAKSANAAN SANKSI
Pasal 26
a. Peringatan lisan, berbentuk langsung melalui tatap muka maupun telepon yang ditujukan
kepada pemilih yang melakukan pelanggaran, antara lain :
1. Mencoba mengetahui calon yang dipilih oleh pemilih lain pada saat pemungutan
suara.
2. Melakukan pemilihan di luar mekanisme yang telah ditentukan.
3. Mencoba membuat kegaduhan di Tempat Pemungutan Suara.
b. Pencabutan hak pilih, berbentuk pencabutan hak suara yang ditujukan kepada pemilih
yang melakukan pelanggaran, antara lain :
1. Mendapat peringatan lisan lebih dari tiga kali,
2. Menggunakan hak pilih orang lain.
3. Menghasut, mengancam, menyakiti atau melakukan intimidasi kepada pemilih atau
petugas Tempat Pemungutan Suara.
4. Mencuri, merusak, dan menghancurkan dokumen atau peralatan, sarana dan
prasarana Pemira POLINES 2020.
5. Membuat kerusuhan pada saat pemungutan suara.
6. Melakukan Money Politic.
Pasal 27
Sanksi diberikan kepada calon berupa :
a. Peringatan lisan, berbentuk teguran langsung melalui tatap muka maupun telepon yang
ditujukan kepada calon yang melakukan pelanggaran, antara lain :
1. Mencoba mengetahui calon yang dipilih oleh pemilih lain pada saat pemungutan
suara.
2. Tidak melakukan kampanye untuk calon tetap anggota BPM.
3. Tidak melakukan kampanye minimal satu kali untuk pasangan calon tetap Presma
dan Wapresma.
-17-
Pasal 28
(1) Apabila calon tetap anggota BPM serta pasangan calon tetap Presma dan Wapresma
tidak dapat mengikuti debat kandidat diwajibkan klarifikasi dan izin secara tertulis
ditujukan kepada Ketua KPR POLINES 2020 selambat-lambatnya 1 x 24 jam sebelum
debat kandidat dilaksanakan.
(2) Apabila semua peserta debat kandidat tidak hadir maka akan dilaksanakan debat
kandidat susulan yang waktu pelaksanaanya ditetapkan oleh KPR POLINES 2020.
(3) Apabila mekanisme yang sebagaimana telah dijelaskan pada ayat (1) dan (2) tidak
dipatuhi maka sanksi pemotongan suara 50 % akan dilaksanakan.
(4) Sanksi atas pelanggaran lain yang bersifat kondisional, selanjutnya diputuskan oleh KPR
POLINES 2020 dengan didahului investigasi dan berdasarkan bukti-bukti yang jelas.
-18-
Pasal 29
BAB XIV
PENUTUP
Ketentuan yang belum diatur dalam Petunjuk Teknis Pemilihan Raya Tahun 2020 akan
ditentukan dalam Ketetapan KPR.