Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 4 DINAMIKA PROSES

INTERACTING DAN NON INTERACTING SISTEM

NAMA KELOMPOK 1 : AHMAD RIZALDI 121150063

ALIFFADHIL .N. 121160007

ELZIE RAHMADHANI 121160016

M.RIZKI OCTAVIANTO 121160022

CANDRA HANAN .F. 121160025

RIZKI MASLAKHAH 121160026

KELAS : C

JURUSAN TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2018
KASUS A

Ditinjau dari segi Overall, Kasus A merupakan sistem yang termasuk NON
INTERACTING TANK, dapat ditunjukkan dengan :

a. Jika laju alir input nomor 1 mengalami perubahan, maka ketinggian level
cairan pada tangki 1 juga akan berubah dan akan berdampak pada laju alir
nomor 2.
Laju alir nomor 2 akan mempengaruhi ketinggian level cairan pada tangki
2, dan akibatnya kecepatan laju alir nomor 3 juga akan berubah.
Laju alir nomor 3 menyebabkan tangki 3 akan berubah ketinggian level
cairannya dan berakibat pada kecepatan alir output nomor 5.
b. Jika laju alir output nomor 5 mengalami perubahan, hanya akan
berpengaruh pada perubahan laju alir nomor 3 dan tidak akan
mempengaruhi laju alir nomor 1.
c. Jika laju alir input nomor 4 mengalami perubahan, maka ketinggian level
cairan pada tangki 3 juga akan berubah, karena posisi tangki 3 dan tangki
2 sejajar, maka hal ini juga akan berdampak pada perubahan ketinggian
level cairan pada tangki 2. Akan tetapi hal itu tidak akan mempengaruhi
pada perubahan ketinggian level cairan tangki 1, maka dari itu dapat
dikatakan bahwa sistem tersebut secara overall adalah non-interacting
tank.
KASUS B

Ditinjau dari segi Overall, Kasus B merupakan sistem yang termasuk NON
INTERACTING TANK, dapat ditunjukkan dengan :

a. Jika laju alir input nomor 1 mengalami perubahan, maka ketinggian cairan
pada tangki 1 juga akan berubah dan akan berdampak pada laju alir nomor
2.
Dengan itu, ketinggian level cairan pada tangki 2 juga akan berubah, dan
berakibat pada kecepatan laju alir nomor 4. Karena saling terkait maka,
ketinggian level cairan pada tangki 3 juga akan berubah dan berakibat
pada kecepatan laju alir output nomor 5.
b. Jika laju alir output nomor 5 mengalami perubahan, hal itu tidak akan
mempengaruhi perubahan laju alir pada nomor 1 dan 3.
c. Jika laju alir input nomor 3 mengalami perubahan, maka ketinggian level
cairan pada tangki 2 dan tangki 1 juga akan berubah karena posisi tangki
1 dan 2 sejajar. Hal itu akan berpengaruh pada kecepatan laju alir pada
nomor 4 yang akan berakibat pada ketinggian level cairan pada tangki 3.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa sistem tersebut secara overall adalah
non-interacting tank.

KASUS C
Ditinjau dari segi Overall, Kasus C merupakan sistem yang termasuk NON
INTERACTING TANK, dapat ditunjukkan dengan :

a. Jika laju alir input nomor 1 mengalami perubahan, maka ketinggian level
cairan pada tangki 1 juga akan berubah dan berpengaruh pada kecepatan
laju alir nomor 2.
Dengan itu, ketinggian level cairan pada tangki 2 akan berubah, dan akan
mempengaruhi pada kecepatan laju alir nomor 3, namun tidak
berpengaruh pada kecepatan laju alir input nomor 4.
Perubahan ketinggian level cairan pada tangki 3 akan berdampak pada
perubahan kecepatan laju alir nomor 5 dan 6.
b. Jika laju alir input nomor 4 mengalami perubahan, maka ketinggian level
cairan pada tangki 3 juga akan berubah. Perubahan itu akan berdampak
pada laju alir nomor 5 dan 6 dan sebagian di recycle dan masuk ke tangki
2, maka akan terjadi perubahan ketinggian level cairan pada tangki 2,
namun hal ini tidak berpengaruh pada tangki 1. Dan tangki 2 akan
berpengaruh pada tangki 3.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa sistem tersebut secara overall adalah
non-interacting tank.

KASUS D
Ditinjau dari segi Overall, Kasus D merupakan sistem yang termasuk
INTERACTING TANK, dapat ditunjukkan dengan :

a. Jika laju alir input nomor 1 mengalami perubahan, maka ketinggian level
cairan pada tangki 1 juga akan berubah, dan berpengaruh pada laju alir
nomor 2.
Dengan itu, ketinggian level cairan tangki 2 ikut berubah, berakibat pada
kecepatan laju alir nomor 3 namun tidak mempengaruhi kecepatan laju
alir input nomor 4.
Perubahan ketinggian level cairan pada tangki 3 akan berakibat pada
kecepatan laju alir nomor 5 dan 6.
b. Jika laju alir input pada nomor 4 mengalami perubahan, maka ketinggian
level cairan pada tangki 3 akan berubah. Perubahan itu akan berdampak
pada laju alir nomor 5 dan 6 dan sebagian di recycle masuk ke tangki 1
maka akan terjadi perubahan ketinggian level cairan pada tangki 1.
Maka dari itu, jika laju alir nomor 5 dan 6 mengalami perubahan, akan
berdampak pada ketinggian level cairan tangki 1, tangki 2, maupun tangki
3. Dengan itu dapat dikatakan bahwa sistem tersebut termasuk interacting
tank.

Anda mungkin juga menyukai