PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak masyarakat yang
harus dipenuhi oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.
Ketersediaan air bersih merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan
masyarakat, yang mana diharapkan dengan ketersediaan air bersih dapat meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Instalasi Pengolahan air bersih dan sistem jaringan
penyediaan air bersih menjadi hal utama untuk menunjang terpenuhinya penyediaan air
bersih di Provinsi Sumatera Utara Khususnya di Kabupaten Gunung Sitoli .
Sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, penyelenggaraan pelayanan kabupaten/kota,
termasuk pelayanan air bersih. Namun demikian, Pemerintah Pusat bertanggung jawab
untuk turut menjamin penyelenggaraan pelayanan air bersih yang berkualitas, sehingga
dapat dicapai tujuan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih (SPAM) sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang (UU) No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air,
yaitu:
a. Terciptanya pengelolaan dan pelayanan Air Bersih yang berkualitas dengan harga
terjangkau.
b. Tercapainya kepentingan yang seimbang antara konsumen dan penyedia jasa
pelayanan.
c. Meningkatnya efisiensi dan cakupan pelayanan Air Bersih.
4. UNIT PENGOLAHAN
Volume Volume
No Nama Pengolahan
3
P L T m Liter
1 Bak Flokulasi dan Koagulasi 2 2 2 8 8,000
2 Bak Sedimentasi pertama 2 2 2 8 8,000
3 Bak Sedimentasi Kedua 2 2 2 8 8,000
4 Bak Sedimentasi Ketiga 2 2 2 8 8,000
5 Bak Sedimentasi ke Empat 2 2 2 8 8,000
6 Bak Sedimentasi ke Lima (BS5) 2 2 2 8 8,000
7 Bak Sedimentasi ke Enam (BS6) 2 2 2 8 8,000
8 Bak Filtrasi 2 2 2 8 8,000
5. EQUITMENT PENDUKUNG
No Nama Alat Spesifikasi
1 Dosing Pump A Tawas Kap >10 L/Jam ,220 V, 1 phase
2 Dosing Pump B S. Ash Kap >10 L/Jam ,220 V, 1 phase
3 Dosing Pump C Klorin Kap >10 L/Jam ,220 V, 1 phase
4 Agitator A Tawas SA712-4, 0.5 Hp, 0.37 kW, ,1370 RPM, 220 /380 Volt
5 Agitator B S. Ash SA712-4, 0.5 Hp, 0.37 kW, ,1370 RPM, 220 /380 Volt
6 Agitator C Klorin SA712-4, 0.5 Hp, 0.37 kW, ,1370 RPM, 220 /380 Volt
YNA 80 m2, 1 hp,0.75 KW,1390/1690 rpm/min220/380
7 Agitator Bak Pencampur IPA volt
8 Tangki Pelarut Bahan Kimia TB 55 Kap 520 Liter, Penguin
9 Tangki Penampung Bahan Kimia TB 55 Kap 520 Liter, Penguin
6. LAYOUT PROSES
- Setelah bahan kimia homogen bukan valve bawah tangki A3 untuk mengalirkan
bahan kimia ke tangki TK 3.
D. Prosedure penentuan dosis bahan kimia yang akan di injeksi ke bak koagulasi
- Ambil sample air di bak koagulasi sebanyak 1000 ml
- Persiapkan beaker glass atau wadah gelas bening dengan volume 100 ml
sebanyak 5 buah
- Masukan sample air kedalam wadah gelas bersih dan transparan tersebut
sebanyak 100 ml pada masing – masing wadah.
- Ambil bahan kimia yang sudah dilarutkan pada tangki TK3 dan TK2 masing –
masing 100 ml dalam wadah yang berbeda .
- Persiapkan alat injeksi untuk mengambil bahan kimia dengan menggunakan
jarum suntik 20 ml , tiap sample satu jarum suntik.
- Chek pH air dengan mengunakan pH meter ,catat pH yang tertera pada pH meter
- Lalu bila diketahui pH air baku dari sungai < 6 maka dilakukan penambahan
bahan kimia S. Ash (TK2 ) , hingga pH 7 – 8. Lalu ditambahkan bahan kimia
tawas (TK1 ) secara bertahap , misal 1 ml dengan mengunakan jarum suntik lalu
aduk campuran sample air hingga homogen lalu chek pH dan perhatikan sample
hitung waktu yang dibutuhkan untuk membentuk endapan .
Waktu pH setelah
Volume S. Ash Tawas
Wadah Terbentuk penambahan
Sample (ml) (ml)
Endapan bahan kimia
1 100 1 1 ? ?
2 100 2 1 ? ?
3 100 3 2 ? ?
4 100 4 2 ? ?
5 100 5 2 ? ?
Catatan : Tabel berikut ini hanya contoh , bila hasil belum terlihat maka dilakukan penambahan
bahan kimia hingga terbentuk ikatan lumpur .
- Bila kondisi cerah tidak hujan bahan kimia yang di injeksikan kosentrasinya
kecil , bila kondisi hujan maka bahan kimia yang di injeksikan kosentrasinya
juga akan bertambah .
- Cara mengunakan dosing pump dengan cara mengatur volume persen kap
dosing pump dari 10% - 100 %.
Misal : Kap pompa 30 m3/jam
Bahan Kimia s. ash yang dibutuhkan 10 ml / 100 ml ( sample )
Maka persen dosing pump diatur adalah
- Dari perhitungan tersebut maka persen dosing yang akan diatur sebanyak 30 %
- Lakukan perhitungan untuk bahan kimia yang lain.
8. PROSEDURE PENGOPERASIAN IPA
- Hidupkan Genset
- Pastikan aliran power dari genset ke ruangan alat IPA terhubung dengan
mengecek panel IPA
- Pastikan pada tangka kimia (TK ) 01 , 02 dan 03 sudah tersedia larutan bahan
kimia yang akan di injeksi kan ke IPA
- Pastikan dosis bahan kimia sudah di atur pada dosing pump , misal DS 03 30%
, DS 02 15 % dan DS 03 10% .
- Hidupkan panel DS secara manual dengan menaikan MCB pada posisi ON
- Pastikan dosing pump (DS) hidup dan melihat ke bak IPA apakah bahan kimia
sudah masuk ke bak pencampur .
- Bila bahan kimia sudah masuk ke tangka pencampur lalu hidupkan pompa air
sungai.
- Dosing pump akan dimatikan apabila pompa air sungai juga mati.
PROSEDUR
PENGOPERASIAN
Kota Gunungsitoli
Sumatera Utara