ABSTRAK
Air merupakan komponen penting bagi kehidupan di bumi. Air digunakan untuk kebutuhan sehari-hari manusia
seperti mandi, mencuci, memasak, dan untuk air minum. Sumber air bersih dapat berasal dari air tanah, air laut, maupun
air permukaan seperti danau, rawa, waduk, dan air sungai. Sungai Kalisabuk merupakan salah satu sungai yang berada
di Kabupaten Cilacap. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia, Gedung Informatika dan Lingkunngan
Politeknik Negeri Cilacap, untuk mengetahui pengaruh penambahan koagulan terhadap efisiensi penyisihan
TDS, kekeruhan, dan minyak, serta dapat menganalisis dan menentukan dosis optimal koagulan terhadap
parameter warna, bau, pH, suhu, kekeruhan, TDS, minyak. Sungai yang akan diteliti adalah Sungai Kalisabuk
yang berada di Desa Kalisabuk. Metode penelitian menggunakan metode koagulasi dan flokulasi. Berdasarkan analisis
data pengamatan dapat disimpulkan bahwa penambahan koagulan yang baik terhadap efisiensi penyisihan TDS,
minyak, dan kekeruhan adalah pada dosis penambahan koagulan 0,2 gram.
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air merupakan komponen penting bagi kehidupan di bumi. Air digunakan untuk kebutuhan sehari-hari
manusia seperti mandi, mencuci, memasak, dan untuk air minum. Selain itu air juga digunakan untuk
kegiatan industri, dan kegiatan pertanian. Air menjadi masalah penting dan mendapatkan perhatian khusus
karena jika kualitas dan kuantitas air yang ada dalam keadaan tercemar suatu zat berbahaya maka akan
berdampak buruk bagi lingkungan maupun manusia (Al Idrus, 2018). Sumber air bersih dapat berasal dari air
tanah, air laut, maupun air permukaan seperti danau, rawa, waduk, dan air sungai.
Sungai Kalisabuk merupakan salah satu sungai yang berada di Kabupaten Cilacap. Sungai tersebut
nantinya akan mengalir ke sungai yang lebih besar yaitu Sungai Serayu. Air sungai tersebut sampai saat ini
masih digunakan oleh masyarakat sekitar untuk kegiatan seharihari seperti kegiatan mandi, mencuci, dan
untuk pengairan sawah. Penelitian dilakukan di Laboratorium Teknik Kimia, Gedung Informatika dan
Lingkunngan Politeknik Negeri Cilacap, untuk mengetahui pengaruh penambahan koagulan terhadap
efisiensi penyisihan TDS, kekeruhan, dan minyak, serta dapat menganalisis dan menentukan dosis optimal
koagulan terhadap parameter warna, bau, pH, suhu, kekeruhan, TDS, minyak. Sungai yang akan diteliti
adalah Sungai Kalisabuk yang berada di Desa Kalisabuk.
Tinjauan Pustaka
Air Sungai
Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang mempunyai fungsi serbaguna
bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Fungsi sungai yaitu sebagai sumber air minum, sarana
transportasi, sumber irigasi, peikanan dan lain sebagainya. Aktivitas manusia inilah yang menyebabkan
sungai menjadi rentan terhadap pencemaran air. Begitu pula pertumbuhan industri dapat menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan (Soemarwoto, 2003).
Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan kondisi yang diakibatkan adanya masukan beban pencemar/limbah buangan
yang berupai gas, bahan yang terlarut, dan partikulat. Pencemar yang masuk ke dalam badan perairan dapat
dilakukan melalui atmosfer. tanah, limpasan ran off dari lahan pertanian, limbah domestik, perkotaan,
industri, dan lain-lain (Effendi, 2003). Pencemaran terjadi bila dalam lingkungan terdapat bahan yang
menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan, baik yang bersifat fisik, kimiawi, maupun
biologis. Menurut PP 82 tahun 2001, pencemaran air adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat,
energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air menurun sampai ke
tingkat tertentu yang cemenyebabkan tidak lagi berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
Koagulasi
Koagulasi yaitu proses pencampuran koagulan (bahan kimia) atau pengendap ke dalam air baku dengan
kecepatan perputaran yang tinggi dalam waktu yang singkat. Koagulan adalah bahan kimia yang dibutuhkan
pada air baku untuk membantu proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap
secara gravimetri. Koagulasi merupakan proses pengolahan air dimana zat padat melayang ukuran sangat
kecil dan koloid digabungkan dan membentuk flok-flok dengan cara penambahan zat kimin (misalnya PAC
dan Tawas). Dari proses ini diharapkan flok-flok yang dihasilkan dapat di saring (Susanto, 2008).
Flokulasi
Fokulasi adalah penyisihan kekeruhan air dengan cara pengumpulan partikel kecil menjadi partikel yang
lebih besar. Gaya antar molekul yang diperoleh dari agitasi meruakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap laju terbentuknya partikel flok. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhailan proses
flokulasi adalah pengadukan secara lambat, keadaan ini memberi kesempatan partikel melakukan kontak
atau hubungan agar membentuk penggabungan (agglomeration). Pengadukan lambat ini dilakukan secara
hati-hati karena flok-flok yang besar akan mudah pecah melalui pengadukan dengan kecepatan tinggi
(Susanto, 2008).
2. METODE PENELITIAN
pH awal sampel kurang dari 6 - 6,5 maka larutan reagen yang dipakai adalah larutan HCL 0,1 N untuk
menetralkan pH. Berdasarkan tabel 1, membutuhkan 11,25 ml untuk menurunkan pH 8,12 hingga pH 6,5.
B 0,4
D 0,8
Dapat dilihat pada tabel 2, dari penambahan dosis koagulan 0,2;0,4;0,6;0,8 gram dapat menghilangkan
kekeruhan pada air sampel sehingga warna menjadi bening.
B 0,4
D 0,8
Sebelum penambahan koagulan, bau sampel seperti bau air kelapa, namun setelah di koagulasi dan
flokulasi bau nya hilang.
B 0,4 25 ℃ 25 ℃
C 0,6 25 ℃ 25 ℃
D 0,8 25 ℃ 25℃
Tabel 5. Parameter pH
Dosis Sebelum Setelah
Sampel
Koagulan, g pengolahan pengolahan
A 0,2 6,5 5
B 0,4 6,5 5
C 0,6 6,5 4
D 0,8 6,5 5
Berdasarkan tabel 6, nilai TDS setelah di treatment yang paling kecil adalah milik sampel 1 dan yang
paling besar adalah sampel 4. Dan setelah dilakukan perhitungan efisiensi penyisihan, penambahan dosis
yang paling baik adalah sampel 1.
Berdasarkan tabel 8, nilai kekeruhan setelah di treatment yang paling kecil adalah milik sampel 1 dan
yang paling besar adalah sampel 4. Dan setelah dilakukan perhitungan efisiensi penyisihan, penambahan
dosis yang paling baik adalah sampel 1.
Grafik TDS
1400
1192 1213
1200
1000 942
800
TDS mg/L
614
600
400
200
0
0.2 0.4 0.6 0.8
Dosis Koagulan (gram)
Grafik 1. TDS
Berdasarkan grafik 1, hubungan konsentrasi dengan dosis koagulen, nilai TDS tertinggi ada pada
penambahan dosis 0,8 gram, sedangkan nilai yang terendah ada pada penambahan dosis koagulen 0,2 gram.
Grafik Kekeruhan
4.5
4.02
4
3.5
Kekeruhan (NTU)
3
2.5
1.95
2
1.5
1 0.66
0.5 0.16
0
0.2 0.4 0.6 0.8
Dosis Koagulan (gram)
Grafik 2. Kekeruhan
Berdasarkan grafik 2, hubungan konsentrasi dengan dosis koagulen, nilai kekeruhan tertinggi ada pada
penambahan dosis 0,8 gram, sedangkan nilai yang terendah ada pada penambahan dosis koagulen 0,2 gram.
Grafik Minyak
0.6 0.56
0.513 0.531
0.5 0.447
0.4
Minyak (mg/L)
0.3
0.2
0.1
0
0.2 0.4 0.6 0.8
Dosis Koagulan (gram)
Grafik 3. Minyak
Berdasarkan grafik 3, hubungan konsentrasi dengan dosis koagulen, nilai kandungan minyak tertinggi
ada pada penambahan dosis 0,8 gram, sedangkan nilai yang terendah ada pada penambahan dosis koagulen
0,2 gram.
Perhitungan
N1.V1=N2.V2
0,3452.V1 = 0,1.250
0,3452
V1 =
25
V1 = 7,423
mg massa koagulan
Dosis koagulan, = (2)
L volume air sampel
Sampel A:
0 , 2 gr
Dosis koagulan=
250 ml
Dosis koagulan=800 mg/ L
- Sampel B:
0 , 4 gram
Dosis koagulan=
250 ml
Dosis koagulan=1600 mg/ L
- Sampel C:
0 ,6 gram
Dosis koagulan=
250 ml
Dosis koagulan=2400 mg/ L
- Sampel D:
0 ,8 gram
Dosis koagulan=
250 ml
Dosis koagulan=3200 mg/ L
( )
.
mg
237 −614 mg/ L
L
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
237 mg/ L
( )
.
mg
238 , 8 −942 mg/ L
L
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
238 , 8 mg/ L
Efisiensi Penyisiℎan =−294 ,7 %
- Sampel C
( )
.
mg
239 , 7 −1192mg/ L
L
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
239 , 7 mg/ L
- Sampel D
( )
.
mg
231 , 2 −1,511 mg/ L
L
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
231 , 2 mg/ L
Minyak
- Sampel A
mg mg
2,149
− 0,447
L L
- Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
mg
2,149
L
Efisiensi Penyisiℎan =79 ,19 %
- Sampel B
mg mg
2,149
− 0,513
L L
- Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
mg
2,149
L
Efisiensi Penyisiℎan =76 , 12%
- Sampel C
mg mg
2,149
− 0,531
L L
- Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
mg
2,149
L
Efisiensi Penyisiℎan =75 , 29 %
- Sampel D
mg mg
2,149
− 0,572
L L
- Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
mg
2,149
L
Efisiensi Penyisiℎan =73 ,39 %
Kekeruhan
- Sampel A
187 NTU −0 , 16 NTU
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
187 NTU
Efisiensi Penyisiℎan =99 , 91 %
- Sampel B
191 NTU − 0 , 66 NTU
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
191 NTU
Efisiensi Penyisiℎan =99 , 65 %
- Sampel C
205 NTU −1 , 95 NTU
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
205 NTU
Efisiensi Penyisiℎan =99 , 04 %
- Sampel D
210 NTU −4 , 02 NTU
Efisiensi Penyisiℎan = x 100 %
210 NTU
Efisiensi Penyisiℎan =98 , 08 %
4. KESIMPULAN
Penambahan koagulan yang baik terhadap efisiensi penyisihan TDS, minyak, dan kekeruhan adalah
pada dosis penambahan koagulan 0,2 gram.
SARAN
Dalam pengambilan data alangkah baiknya lebih diteliti lagi agar meminimalisir kesalahan dan
kekeliruan, serta dalam penggunaan alat labih diperhatikan lagi prosedurnya.
Terima kasih kepada Ibu Ilma Fadlillah S.Si.,M.Eng sebagai dosen pembimbing dalam Praktikum
Pengendalian Pencemaran Air atas ilmunya yang diberikan kepada kami. Terima kasih kepada mas/mba
asisten laboratorium yang telah membantu kami dalam pelaksanaan praktikum kali ini. Serta terima kasih
kepada anggota kelompok saya atas kerjasama nya dalam praktikum ini.
DAFTAR PUSTAKA
Al Idrus, S. W. (2015). Analisis pencemaran air menggunakan metode sederhana pada Sungai
Jangkuk, Kekalik dan Sekarbela Kota Mataram. Jurnal Pijar Mipa, 10(2).
Soemarwoto, Otto. 2003. Analisis mengenai dampak lingkungan. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Sutanto, T.D., Adfa, M dan Tarigan, N. 2006. Buah Kelor (Moringa Oleifera Lamk) Tanaman Ajaib
Yang Dapat Digunakan Untuk Mengurangi Kadar Ion Logam Dalam Air. Universitas Bengkulu,
Indonesia. Jumal Gradien (3)
LAMPIRAN 1 : SCAN LAPORAN SEMENTARA
LAMPIRAN 2 : FOTO KEGIATAN PRAKTIK
keterangan
Pengukuran Pengukuran gambar : 08 –
TDS : 08 – minyak : 08 – 09/06/2023
Pengukuran kekeruhan :
09/06/2023 09/06/2023
08 – 09/06/2023
Pengukuran
DO : 08 –
09/06/2023 Pengadukan jar test 120 Hasil setelah
rpm; 1 menit : 08 – Penyaringan
pengadukan jar test
09/06/2023 flok : 08 –
: 08 – 09/06/2023
09/06/2023
COD detector : 08 –
09/06/2023
COD meter
150oC; 2 jam; 1
jam
pendinginan : 08
– 09/06/2023