Anda di halaman 1dari 8

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENGOPERASIAN PIPA

TRANSMISI DAN DISTRIBUSI AIR MINUM RESERVOIR 12

Prosedur Operasional Standar Pengoperasian Pipa Transmisi dan Distribusi


dipergunakan untuk mengalirkan air baku yang telah diolah di unit produksi
terdistribusi sampai ke daerah pelayanan sesuai dengan standar pelayanan yang
telah ditetapkan baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kontinuitas.

1. Tujuan
Untuk mengalirkan air hasil olahan keseluruh pelanggan di wilayah pelayanan
dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan baik dari segi kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas.

2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pipa transmisi dan distribusi air minum
meliputi:
a. memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi beserta
perlengkapannya, jalur pipa terhadap kebocoran/kerusakan, bangunan
penunjang dan alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa transmisi
dan jaringan pipa distribusi;
Jenis pipa yang digunakan
HDPE ACP PVC Transmisi JDU
(Polyethylene) (asbes) (polyvinyl) (steel)
Uk. ½ inch – 8 inch Uk. 4 inch – 12 inch Uk. ½ inch – 12 inch ➢ 12 inch

b. melaksanakan kegiatan dengan mengoperasikan jaringan transmisi dan


distribusi, bangunan sarana pelengkapnya, alat ukur dan peralatan
pemantauan;
c. melakukan kegiatan pencatatan dan pelaporan pengoperasian pipa
transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi.
Gambar Cakupan Wilayah Reservoir 12

➢ Sumber Air : R 12 (IPA PAKAR)


➢ Jumlah Pelanggan : 17.532 SL
➢ Persentasi Pelayanan :7%
➢ Sistem Pendistribusian `: Penggiliran 12 Jam
➢ Lingkup cakupan wilayah distribusi :
Kelurahan :
- Kel. Lebak Gede : 815 SL - Kel. Pamoyanan : 1.225 SL
- Kel. Tamansari : 2.777SL - Kel. Sukaraja : 99 SL
- Kel. Dago : 4.249 SL - Kel Pasirkaliki : 322 SL
- Kel. Cipaganti : 1.237 SL - Kel. Pajajaran : 2.840 SL
- Kel. Sukabungah : 2.186 SL - Kel. Pasteur : 1.741 SL
➢ Rata - Rata Tingkat Kebocoran :
- Pipa Primer : 2 Titik
- Pipa Sekunder : 15 Titik
- Pipa Tersier : 78 Titik
3. Uraian Prosedur
3.1 Persiapan
3.1.1 Melakukan koordinasi dan pelaporan kondisi pada saat pergantian shift piket
yang dilakukan pada pukul 06.00
3.1.2 memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi serta
peralatannya.
3.1.3 memeriksa bangunan penunjang yang terdapat pada jaringan pipa
transmisi dan jaringan pipa distribusi seperti bak katup, bak booster
pump dan lain-lain; dan
3.1.4 memeriksa alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa transmisi,
jaringan pipa distribusi seperti manometer dan flow meter.

3.2 Pengoperasian
3.2.1 Mengoperasikan Jaringan Pipa seperti katup pembagian air karena
sistem pengaliran menggunakan sistem gravitasi.
3.2.2 Melakukan penutupan valve/katup tamper untuk pengaliran air ke
daerah ciumbeleuit sebesar 5 – 6 bar, serta melakukan penampungan
air di bak 1 dengan bukaan valve/katup 12 putaran serta penampungan
air bak 2(booster/pendorong) dengan bukaan valve/katup 7 putaran
pada pukul 06.00 hingga pukul 12.00
3.2.3 Melakukan pembukaan valve tamper serta pembukaan lebih besar valve bak
penampungan air pada pukul 12.00 hingga pukul 15.00 dengan catatan bak
2(booster/pendorong) dibuka lebih besar dibandingan bak 1
3.2.4 Melakukan pengaliran tahap 1 dengan membuka valve pengaliran bak 1 sebesar
15 putaran dan membuka valve pengaliran bak 2 (booster/pendorong) sebesar 10
putaran dengan standar ketinggian air pada saat pembukaan adalah bak 1 setinggi
3,5m sedangkan bak 2 setinggi 5,6m serta debit aliran standar yaitu 280 L/s
3.2.5 Melakukan pengaliran tahap 2 selang 2 jam dari pengaliran tahap 1 dengan
menambah bukaan valve pengaliran bak 1 sebesar 5 putaran dan menambah
bukaan valve pengaliran bak 2 (booster/pendorong) sebesar 5 putaran dengan
debit aliran standar yaitu 500 L/s
3.2.6 Melakukan pengaliran tahap 3 selang 2 jam dari pengaliran tahap 2 dengan
menambah bukaan valve pengaliran bak 1 sebesar 5 putaran dan menambah
bukaan valve pengaliran bak 2 (booster/pendorong) sebesar 5 putaran dengan
debit aliran standar yaitu 800 L/s
3.2.7 Memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan distribusi utama
(Grapari) melalui alat ukur yang tersedia yaitu manometer dengan
standar tekanan yaitu 3 bar
3.2.8 Apabila tekanan jaringan distribusi utama (Grapari) tidak
memenuhi, maka dilakukan penambahan bukaan valve untuk dapat
mencapai tekanan yang diperlukan/dibutuhkan
3.2.9 Setelah tekanan pada jaringan distribusi utama terpenuhi selanjutnya
memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan distribusi di 10
titik lainnya melalui alat ukur yang tersedia yaitu manometer
3.2.10 Melakukan penutupan pengaliran tahap 1 dengan menutup valve pengaliran bak
1 dan bak 2 sebesar 10 putaran dilakukan pada pukul 22.00
3.2.11 Melakukan penutupan pengaliran tahap 2 dengan menutup valve pengaliran bak
1 dan bak 2 sepenuhnya, untuk melakukan penampungan bak 1 dan bak 2
kembali
3.2.12 Melakukan pengaliran tahap 1 sesi kedua pada pukul 03.00 dengan melakukaan
pembukaan valve pengaliran bak 1 dan bak 2 sebesar 15 dan 10 putaran dengan
standar ketinggian air pada saat pembukaan yaitu bak 1 setinggi 3,5m dan bak 2
setinggi 5,8m serta debit aliran standar adalah 320 L/s
3.2.13 Melakukan pengaliran tahap 2 sesi kedua pada pukul 04.00 dengan melakukaan
penambahan bukaan valve pengaliran bak 1 dan bak 2 sebesar 10 putaran dengan
debit aliran standar adalah 600 L/s
3.2.14 Melakukan penutupan pengaliran sesi 2 pada pukul 07.00 untuk melakukan
penampungan air kembali.
3.2.15 Melakukan pembuangan udara dan katup penguras sewaktu waktu untuk
membuang udara ataupun kotoran yang terjebak dalam saluran pipa distribusi
3.2.16 Melakukan pekerjaan penanggulangan gangguan pipa transmisi dan
distribusi apabila terdapat gangguan pengoperasian pipa.

3.3 Pencatatan dan Pelaporan


3.3.1 Melakukan pencatatan dan pelaporan kondisi ketinggian air bak dan debit aliran
air saat pengoperasian pipa transmisi dan distribusi R12
3.3.2 Melakukan pencatatan dan pelaporan tekanan diberbagai titik jaringan pipa
distribusi menggunakan checksheet pencatatan tekanan
3.3.3 Melakukan pencatatan dan pelaporan pembukaan valve/katup di berbagai titik
utama jaringan pipa distribusi menggunakan checksheet pencatatan valve/katup.
3.3.4 Membuat laporan pengoperasian katup penguras dan katup udara pada berbagai
titik menggunakan checksheet pengoperasian katup udara dan penguras
3.3.5 Membuat laporan pekerjaan perbaikan atau penanggulangan gangguan pipa
transmisi dan distribusi jika terdapat perbaikan/penganggulangan
3.3.6 memberi masukan dan membuat catatan/sket gambar temuan
ketidaksesuaian kondisi jaringan pipa transmisi dan distribusi di
lapangan dengan gambar as built untuk direvisi;
LAMPIRAN PENGOPERASIAN RESERVOIR 12

Dokumentasi Keterangan

Membuka valve penampungan untuk mengisi


bak 1 dan bak 2, setelah melakukan pengaliran
air ke daerah ciumbuleuit dengan catatan bak 2
(booster / pendorong) dibuka lebih besar
dibandingkan bak 1.

Membuka valve penampungan untuk mengisi


bak 1 dan bak 2, setelah melakukan pengaliran
air ke daerah ciumbuleuit dengan catatan bak 2
(booster / pendorong) dibuka lebih besar
dibandingkan bak 1.

Menutup valve / katup tamper untuk pengaliran


air ke daerah ciumbuleuit dan membuka valve
/ katup tamper untuk melakukan penampungan
pada bak 1 dan bak 2
Membuka gate valve pengaliran dari pakar
menuju bak 1 dan bak 2.

Valve pengaliran distribusi air dari bak 2

Valve pengaliran distribusi air dari bak 1


Pipa pengaliran distribusi utama R12 yang
menuju daerah pelayanan bawah.

Memantau Bola petunjuk untuk mengukur


ketinggian air yang tertampung di bak 1 dan
bak 2.

Panel ultra sonic berfungsi untuk mengontrol


debit air yang mengalir ketika di distribusikan
ke pelanggan dengan standar yang telah
ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai