1. Tujuan
Untuk mengalirkan air hasil olahan keseluruh pelanggan di wilayah pelayanan
dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan baik dari segi kuantitas,
kualitas, dan kontinuitas.
2. Ruang Lingkup
Lingkup kegiatan pengoperasian pipa transmisi dan distribusi air minum
meliputi:
a. memeriksa pipa transmisi air minum dan jaringan pipa distribusi beserta
perlengkapannya, jalur pipa terhadap kebocoran/kerusakan, bangunan
penunjang dan alat ukur yang terpasang pada jaringan pipa transmisi
dan jaringan pipa distribusi;
Jenis pipa yang digunakan
HDPE ACP PVC Transmisi JDU
(Polyethylene) (asbes) (polyvinyl) (steel)
Uk. ½ inch – 8 inch Uk. 4 inch – 12 inch Uk. ½ inch – 12 inch ➢ 12 inch
3.2 Pengoperasian
3.2.1 Mengoperasikan Jaringan Pipa seperti katup pembagian air karena
sistem pengaliran menggunakan sistem gravitasi.
3.2.2 Melakukan penutupan valve/katup tamper untuk pengaliran air ke
daerah ciumbeleuit sebesar 5 – 6 bar, serta melakukan penampungan
air di bak 1 dengan bukaan valve/katup 12 putaran serta penampungan
air bak 2(booster/pendorong) dengan bukaan valve/katup 7 putaran
pada pukul 06.00 hingga pukul 12.00
3.2.3 Melakukan pembukaan valve tamper serta pembukaan lebih besar valve bak
penampungan air pada pukul 12.00 hingga pukul 15.00 dengan catatan bak
2(booster/pendorong) dibuka lebih besar dibandingan bak 1
3.2.4 Melakukan pengaliran tahap 1 dengan membuka valve pengaliran bak 1 sebesar
15 putaran dan membuka valve pengaliran bak 2 (booster/pendorong) sebesar 10
putaran dengan standar ketinggian air pada saat pembukaan adalah bak 1 setinggi
3,5m sedangkan bak 2 setinggi 5,6m serta debit aliran standar yaitu 280 L/s
3.2.5 Melakukan pengaliran tahap 2 selang 2 jam dari pengaliran tahap 1 dengan
menambah bukaan valve pengaliran bak 1 sebesar 5 putaran dan menambah
bukaan valve pengaliran bak 2 (booster/pendorong) sebesar 5 putaran dengan
debit aliran standar yaitu 500 L/s
3.2.6 Melakukan pengaliran tahap 3 selang 2 jam dari pengaliran tahap 2 dengan
menambah bukaan valve pengaliran bak 1 sebesar 5 putaran dan menambah
bukaan valve pengaliran bak 2 (booster/pendorong) sebesar 5 putaran dengan
debit aliran standar yaitu 800 L/s
3.2.7 Memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan distribusi utama
(Grapari) melalui alat ukur yang tersedia yaitu manometer dengan
standar tekanan yaitu 3 bar
3.2.8 Apabila tekanan jaringan distribusi utama (Grapari) tidak
memenuhi, maka dilakukan penambahan bukaan valve untuk dapat
mencapai tekanan yang diperlukan/dibutuhkan
3.2.9 Setelah tekanan pada jaringan distribusi utama terpenuhi selanjutnya
memeriksa kondisi aliran dan tekanan pada jaringan distribusi di 10
titik lainnya melalui alat ukur yang tersedia yaitu manometer
3.2.10 Melakukan penutupan pengaliran tahap 1 dengan menutup valve pengaliran bak
1 dan bak 2 sebesar 10 putaran dilakukan pada pukul 22.00
3.2.11 Melakukan penutupan pengaliran tahap 2 dengan menutup valve pengaliran bak
1 dan bak 2 sepenuhnya, untuk melakukan penampungan bak 1 dan bak 2
kembali
3.2.12 Melakukan pengaliran tahap 1 sesi kedua pada pukul 03.00 dengan melakukaan
pembukaan valve pengaliran bak 1 dan bak 2 sebesar 15 dan 10 putaran dengan
standar ketinggian air pada saat pembukaan yaitu bak 1 setinggi 3,5m dan bak 2
setinggi 5,8m serta debit aliran standar adalah 320 L/s
3.2.13 Melakukan pengaliran tahap 2 sesi kedua pada pukul 04.00 dengan melakukaan
penambahan bukaan valve pengaliran bak 1 dan bak 2 sebesar 10 putaran dengan
debit aliran standar adalah 600 L/s
3.2.14 Melakukan penutupan pengaliran sesi 2 pada pukul 07.00 untuk melakukan
penampungan air kembali.
3.2.15 Melakukan pembuangan udara dan katup penguras sewaktu waktu untuk
membuang udara ataupun kotoran yang terjebak dalam saluran pipa distribusi
3.2.16 Melakukan pekerjaan penanggulangan gangguan pipa transmisi dan
distribusi apabila terdapat gangguan pengoperasian pipa.
Dokumentasi Keterangan