Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

PERENCANAAN BANGUNAN AIR

OLEH :

NUR AINUN FITRI

180810465

(SIPIL B 2018)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA
2021
Link vidio penggunaan atau pengukuran alat ambang lebar :

https://youtu.be/x_9eFHV2b61

Berikut ringkasan dari link vidio diatas :

Praktikum Ambang Lebar

1. Alat percobaan:

Alat-alat yang digunakan dalam melakukan percobaan adalah sebagai berikut :

 Ambang lebar
 Manometer
 Penggaris
 Pompa air
 Bak penampung air
 Sekat pengatur hilir
2. Langkah percobaan
Debit Tetap
- Memasukkan ambang kedalam saluran
- Mengkalibrasi manometer sebelum dialirkan
- Menyalakan pompa dan memutar katup hidran (memutar katup hidran ke arah dalam
untuk menambah debit,memutar katup hidran kearah luar untuk mengurangi debit)
- Mencatat ketinggian manometr setelah dialirkan
- Mengatur sekat (berfungsi untuk mendapatkan karakteristik aliran yang melalui
ambang lebar)
- mengukur tinggi muka air di tiap-tiap titik
- mencatat hasil pengukuran ke form data

Debit Perubahan

Debit Q1 :
Debit Q1 diambil dari data debit tetap sehingga tersisa 3 debit yang diperlukan
untuk percobaan debit perubahan ini.

Prosedur Kerja pada Ambang Lebar

Berikut beberapa prosedur percobaan pada Ambang Lebar :

A. Prosedur Kerja

Prosedur yang harus dilakukan pada percobaan ini adalah:

1) Ambang lebar dipasang pada posisi tertentu dalam model saluran terbuka.
2) Alat pengukur kedalaman dikalibrasikan. Dimensi ambang dicatat.
3) Pompa dinyalakan dengan debit air tertentu sesuai dengan keadaan yang diinginkan,
tetapi tidak meluap.
4) Sekat dihilir diatur sedemikian rupa dengan 3x ukuran bukaan pintu.Untuk masing-
masing keadaan di atas diperiksa apakah aliran sudah stabil. Jika sudah pengambilan
data dapat dilakukan
5) Untuk masing-masing keadaan data tinggi muka air pada 14 titik pengamatan dicatat,
untuk menggambarkan profil aliran, dan untuk menghitung debit maka dapat dicatat
data tinggi muka air di tiap-tiap titik.
6) Menghitung Cd 7. Menggambar grafik hubungan antara Q dan Cd
7) Mencari bahasan dari hasil grafik, mengambil kesimpulan antara hubungan variable
tersebut.

B. Prosedur Kerja
1) Pastikan ambang telah terpasang dalam model saluran terbuka pada posisi yang tepat
sesuai gambar pada modul.
2) Jika menggunakan alat pengukur kedalaman selain penggaris (mistar), alat tersebut
perlu dikalibrasikan terlebih dahulu. Jika menggunakan penggaris, gunakan penggaris
yang sama untuk setiap percobaan.
3) Catat dimensi ambang dengan menggunakan alat ukur yang tersedia.
4) Periksa keadaan awal pipa manometer pada venturimeter. Jika terdapat selisih
ketinggian pada kedua pipa, catat selisihnya dan gunakan sebagai kalibrasi dalam
setiap perhitungan debit menggunakan venturimeter.
5) Nyalakan pompa air dengan debit tertentu sesuai keinginan, tetapi tidak sampai
meluap.
6) Aturlah sedemikian rupa sehingga diperoleh keadaan sebagai berikut: - Loncat pertama
- Loncat kedua - Peralihan - Tenggelam pertama - Tenggelam kedua Untuk keadaan
selain loncat pertama, pasangkanlah sekat di hilir saluran dan aturlah sedemikian rupa
sehingga tercipta keadaan-keadaan tersebut.
7) Catatlah 8 (delapan) koordinat titik penting dari setiap keadaan di atas untuk
menggambar profil aliran. Titik-titik tersebut umumnya adalah titik awal, titik akhir,
setiap titik belok aliran, dan titik-titik saat terdapat fenomena air loncat. Sebaiknya,
titik awal dimulai dari sebelum ambang dan titik terakhir yang dicatat adalah titik
terjauh dari ambang di mana sudah tidak terdapat perubahan aliran lagi.
8) Catat ketinggian raksa pada pipa manometer dan cari selisihnya untuk menghitung
debit aliran.
9) Ulang langkah ke 6 dan 8 untuk empat debit yang berbeda. Namun, yang dicatat hanya
permukaan air di hulu (y1) dan kedalaman air di hilir (y2) saja.
10) Setelah selesai langkah ke-9, kosongkan sekat di hilir.
11) Atur debit aliran mulai dari yang terbesar (tetapi air tidak meluap).
12) Catat tinggi muka air sebelum ambang (y1) dan tinggi raksa pada manometer.
13) Ulang langkah 11 dan 12 dengan mengatur debit aliran dengan cara mengecilkannya
sampai didapatkan debit minimum saat air masih dapat mengalir sampai didapat lima
debit yang berbeda.
14) Masukkan data koordinat profil aliran beserta besar debit pertama pada Formulir
Pengamatan Lembar 1 Data untuk Membuat Profil Aliran. Masukkan data yi, y2, dan
besar debit pertama beserta data y1, y2, dan besar debit lainnya (4 nilai debit
selanjutnya) pada Lembar 2 Data Untuk Membuat Grafik He1 vs He2 dan He1 vs Q.
Masukkan data y1 dan besar debit dari lima debit pertama tadi beserta data y1 dan
besar debit lainnya (5 nilai debit selanjutnya/ terakhir) pada Lembar 3 Data Untuk
Membuat Grafik He1 vs C.
15) Cara-cara di atas diulang kembali dengan menggunakan ambang yang berbeda

Anda mungkin juga menyukai